Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
SlideShare a Scribd company logo
BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 1
KOMUNIKASI
SEBAGAI INSTRUMEN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/
PENDAHULUAN
Sesungguhnya komunikasi merupakan inti dari kepemimpinan . suatu
gagasan yang mudah menemukan bentuknya secara komplit merupakan
suatu modal yang sangat besar yang dapat diukur dengan uang, dan
merupakan tambang emas yang teradapat dalam diri setiap manusia.
Namun, gagasan akan tetap tinggal sebagai gagasan,apabila kita tidak mau
menjualnya. Pada hakekatnya, semua profesi adalah penjual. Kita bisa
melihat beberapa contoh dibawah ini :
1. Seorang pemimpin adalah penjual ide pada bawahannya.
2. Seorang pejabat adalah penjual ide pada masyarakat dengan ujuan untuk
memajukan masyarakat tersebut
3. Seorang politikus menjul ide partainya.
4. seorang pegawai menjual pikiran dan tenaganya melalui pekerjaannya
5. seorang ulama /pendeta harus meyakinkan pengikutnya terhadap pesan-
pesan tuhan.
6. seorang pengusaha menjual jasa maupun barang kepada yang
membutuhkannya. Dan sebagainya.
Dalam menjual ide, maka tujuannya adalah meyakinkan orang
agar bersedia memahami apa yang ditawarkan, sehinga akan terjadi
perubahan sikap sesuai keinginan penjual. Agar dapat meyakinkan
seseorang dengan baik, maka dibutuhkan suatu keahlian yang disebut
dengan komunikasi.
KONSEP KOMUNIKASI ORGANISASI
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan
berkomunikasi, manusioa dapat saling berhubungan satu sama lain baik
dalam kehidupan sehari-hari.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu
juga halnya bagi suatu organisasi . Dengan adanya komunikasi yang baik
suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil, begitu pula sebaliknya,
kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau
berantakan.
Komunikasi yang efektif sangat penting bagi semua organisasi.Oleh
karena itu, para pemimpin organisasi dan para komunikator dalam organisasi
perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka.
Untuk memahami komunikasi ini dengan musah perlu terlebih dahulu
mengetahuai konsep-konsep dasar komunikasi.
Pada dasarnya komunikasi adalah kemampuan untuk menyampaikan
ide kepada orang lain atau masyarakat(organisasi,pekerjaan, dan lingkungan
BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 2
) . pertanyaan yang muncul adalah : ― mengapa kita perlu berkomunikasi ?‖
ada beberapa alasan mengapa komunikasi sangat diperlukan, yaitu :
a. Seseorang dapat mentransfer idenya kepada orang lain atau masyarakat
melalui komunikasi.
b. pendapat umum merupakan kekuatan yang dapat mengubah tingkah laku
masyarakat. Penetapan dan penyampaian pendapat umum hanya dapat
dilakukan melalui komunikasi
c. kesalahan komunikasi dapat menyebabkan keresahan,konflik, dan
kesalahpahaman dalam organisasi (masyarakat )
d. Kesuksesan seorang pemimpin sangat ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi dalam mempengaruhi bawahannya untuk bekerja dengan
baik.
Ada beberapa tujuan dari komunikasi antara lain :
1. untuk mengadakan perubahan di segala bidang sesuai dengan keinginan
kita.
2. agar semua orang mengerti , percaya bekerjasama, dan memberikan
bantuan sesuai keinginan kita.
3. Untuk merebut opini, dengan cara menggerakkan, memperluas opini dan
menetralisir opini
Komunikasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Beberapa
komunikasi yang banyak terjadi di sekitar kit antara lain :
1. komunikasi secara institusi, meliputi : komunikasi antara perusahaan
/organisasi dengan karyawan, antara perusahaan /organisasi dengan
masyarakat, dan sebagainya.
2. Komunikasi antara individual, meliputi komunikasi antara pimpinan
dengan bawahan, anta individu dengan anggota masyarakat
lainnya,antara penjual dan pembeli, dan sebagainya.
3. Komunikasi dalam organisasi
4. Komunikasi dalam dunia usaha
5. Komunikasi dalam kepemimpinan
ORIENTASI DAN GAYA KOMUNIKASI
Ada bebeapa orientasi dan gaya komunikasi yakni berikut ini.
Pierre Casse (Sujak,1990) mengelompokan orientasi gaya
kepemimpinan kedalam empat tipe orientasi gaya komunikasi, yakni (1)
tindakan, (2) proses, (3) orang, dan (4) ide, dan dua jenis gaya komunikasi,
yakni (1) gaya komunikasi yang mementingkan isi, dan (2) gaya komunikasi
yang mementingkan proses.Karakteristik komunikasi dari masing-masing
orientasi gaya komunikasi dan jenis gaya komunikasi tersebut, dapat
diuraikan berikut
a. Orientasi Tindakan
Karakteristik gaya komunikasinya berorientasi pada tindakan, ditinjau dari
segi isi, guru senantiasa berbicara tentang, (1) hasil belajar, (2) sasaran
belajar (3) prestasi belajar, (4) produktivitas belajar, (5) efisiensi belajar,
(6) kemajuan belajar, (7) tanggungjawab belajar, (8) balikan (9)
tantangan, (10) pengalaman, (11) keberhasilan, (12) perubahan, (13)
keputusan. Sedangkan ditinjau dari segi proses, karakteristik tindakan
guru bersifat, (1) pragmatis, (2) langsung pada pencapaian tujuan, (3)
BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 3
tidak sabar, (4) cepat memutuskan, (5) melompatlompat dari satu
pendapat ke pendapat yang lain, (6) bersemangat.
b. Orientasi Proses
Gaya komunikasi yang berorientasi pada proses, ditinjau dari isi
komunikasinya, guru cenderung bertindak dan berbicara yang berkait
tentang, (1) fakta-fakta, (2) prosedur, (3) perencanaan, (4)
pengorganisasian, (5) pengawasan, (6) pengujian, (7) percobaan, (8)
analisis, (9) observasi, (10) bukti, (11) perincian. Sedangkan dari segi
proses, karakteristik tindakan guru bersifat, (1) sistematis, (2) logis, (3)
faktual, (4) berbicara panjang, (5) tidak emosional, (6) hati-hati, dan (7)
sabar.
c. Orientasi Orang
Gaya komunikasi guru yang berorientasi pada orang, dari segi isi
komunikasinya memiliki karakteristik tindakan dan berbicara tentang, (1)
orang, (2) kebutuhan, (3), motivasi, (4) kerjasama, (5) kelompok, (6)
komunikasi, (7) perasaan, (8) semangat kelompok, (9) pengertian, (10)
sensitivitas, (12) kewaspadaan, (13) kepercayaan, (14) nilai-nilai, (15)
harapan-harapan, (16) hubungan, (17) pengembangan diri. Sementara
dari segi proses, karakteristik tindakan guru bersifat, (1) spontan, (2)
dapat membagi perasaan, (3) hangat, (4) subyektif, (5) emosional, (6)
perseptif, (7) sensitif.
d. Orientasi Ide
Karakteristik tindakan dan ucapan yang memiliki gaya komunikasi yang
berorientasi pada ide adalah, (1) konsep, (2) inovatif, (3) kreativitas, (4)
kesempatan, (5) kemungkinan, (6) perancang besar, (7) isu-isu, (8)
saling bergantung, (9) cara-cara baru, (10) peingkatan, (11) persoalan,
(12) potensi, (13) alternatif, (14) apa yang baru dalam suatu bidang.
TIPE KOMUNIKASI
Tipe komunikasi dapat dibedakan dalam dua pola, yakni tipe komunikasi
verbal dan tipe komunikasi non verbal. Tipe komunikasi verbal yakni tipe
komunikasi dengan menggunakan bahasa, sedang tipe komunikasi non
verbal yaitu tipe komunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh.
1. Menurut Bellack, interaksi verbal dapat dibedakan ke dalam empat
jenis, ucapan penstrukturan , yakni ungkapan yang berfungsi untuk
memfokuskan perhatian terhadap topik
2. ungkapan permintaan, yang dapat berupa tanya jawab tentang topik,
dengan maksud untuk mendorong respon
3. ungkapan tanggapan, yang berfungsi untuk memenuhi harapan
4. ungkapan yang merupakan reaksi pemimpin yang berfungsi untuk
mengubah, mengklarifikasi atau memutuskan dalam kaitannya dengan
ungkapan penstrukturan, permintaan dan penanggapan
Komunikasi non verbal yang dilakukan menurut Miles Patterson, memiliki
lima fungsi, (1) penyediaan informasi, (2) interaksi, (3) ekspresi, (4) latihan
kontrol sosial, dan (5) fasilitasi pencapaian tujuan.
Stephens dan Valentin mengamati ada sepuluh perilaku non verbal yakni,
(1) senyuman, (2) kontak pandang, (3) anggukan kepala, (4) gerak isyarat,
(5) pakaian, (6) jarak interaksi, (7) sentuhan, (8) perubahan posisi, (9)
sikap badan, dan (10) susunan tempat duduk (Ornstein, 1990: 539).
BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 4
MODEL BERKOMUNIKASI
Sebanarnya banyak model komunikasi yang dikemukakan oleh para
Ilmuwan. Model komunikasi yang banyak digunakan adalah model
komunikasi dari Claude Shannon dan Warren Weaver atau yang lebih dikenal
model Shannon Weaver. Model ini berbeda dengan model Laswell mengenai
istilah yang digunakan bagi masing-masing komponen. Untuk lebih jelasnya
bisa dilihat pada bagan di bawah ini :
a. Sumber Informasi ( Information Source )
Dalam komunikasi manusia yang menjadi sumber informasi adalah otak.
Pada otak ini terdapat kemungkinan message/pesan yang tidak terbatas
jumlahnya. Tugas utama dari otak adalah menghasilkan pesan atau satu
set kecil pesan dari berjuta-juta pesan yang ada. Dalam setiap kejadian ,
otak harus memilih pesan yang tepat atau cocok dengan situasi. Proses
pemilihan ini seringkali merupakan proses yang tidak disadari manusia.
b. Transmitter
Langkah kedua dari model ShannonWeaver adalah memilih transmitter.
Pemilihan Transmitter ini tergantung pada jenis komunikasi yang
digunakan. Kita dapat membedakan dua macam komunikasi yaitu
komunikasi tatap muka dan komunikasi menggunakan mesin.
Pada komunikasi tatap muka yang menjadi trasmitternya adalah alat-alat
pembentuk suara dan dihubungkan dengan otot-otot serta organ tubuh
lainnya yang terlibat dalam penggunaan bahasa nonverbal. Sedangkan
pada komunikasi yang menggunakan mesin –mesin, alat-alat komunikasi
yang berfungsi sebagai transmitter adalah alat itu sendiri seperti telepon,
radio,televisi, foto dan film
c. Penyandian Pesan ( Encoding Message )
Penyandian Pesan ( Encoding Message ) diperlukan untuk mengubah ide
dalam otak ke dalam suatu sandi yang cocok dengan transmitter. Dalam
komunikasi atap muka signal yang cocok dengan alat-alat suara adalah
berbicara. Signal yang cocok dengan otot-otot tubuh dan indera adalah
anggukan kepala, sentuhan dan kontak mata.
BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 5
Pada komunikasi yang menggunakan mesin, dimana alat-alat yang
digunakan sebagai perluasan dari indera, penyandian pesan juga berasal
dari tubuh tetapi diperluas melalui jarak jauh dengan transmitter misalnya
radio adalah perluasan dari suara manusia, televisi perluasan dari mata
dan begitu juga dengan alat komunikasi lainnya.
d. Penginterpretasian Pesan ( Decoding Message )
Istilah Shannon mengenai penerima dan decoding atau
penginterpretasian pesan seperti berlawanan dengan istilah penyandian
pesan. Pada komunikasi tatap muka kemungkinan transmiter
menyandikan pesan dengan menggunakan alat-alat suara dan otot-otot
tubuh. Penerima dalam hal ini adalah alat-alat tubuh yang sederhana
yang sanggup mengamati signal, misalnya telinga menerima dan
menguraikan sandi pembicaraan, mata menerima dan menguraikan sandi
gerakan badan dan kepala, kilatan mata dan signal lainya yang dapat
dilihat maa. Jelaslah seorang individu pada komunikasi tatap mua
kekuarangan satu atau lebih organ tubuh maka penerimaan pesan akan
menjadi macet
e. Tujuan ( Destination )
Komponen terakhir dari Shannon adalah destination ( tujuan ) yang
dimaksud ole si komunikator, Destination ini adalah otak manusia yang
menerima pesan yang berisi bermacam-macam hal, ingatan, atau
pemikiran mengenai kemungkinan dari arti pesan. Penerima pesan telah
menerima signal mungkin melalui pendengaran, penglihatan,penciuman
dan sebagainya kemudian signal itu diuraikan dan diinterpretasikandalam
otak.
f. Sumber Gangguan ( Noise Source)
Dalam model komunikasi Shannon ini terlihat adalnya faktor sumber
ganguan pada waktu memindahkan signal dan transmitter kepada si
penerima. Gangguan ini selalu ada dala tiap-tiap komunksi. Ole karena itu
kita harus menetralkan gangguan dan tidak terkejut dengan
kehadirannya.
TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF
Keterampilan berkomunikasi atasan terhadap bawahan menurut V.F.
Jones dan L.S. Jones (1998: 94-95) dibagi kedalam dua kategori yakni (1)
keterampilan menyampaikan pesan dan (2) keterampilan menerima pesan.
Keterampilan mengirim pesan secara umum dikategorikan dalam tiga
kelompok yakni (1) keterampilan mengemukakan perilaku yang perlu
diubah, (2) keterampilan memberikan balikan tentang prestasi dan (3)
keterampilan dalam menyampaikan harapannya.
Komunikasi personal dapat dibina apabila pemimpin mampu
menghindar dari gaya bicara yang dapat menimbulkan ketimpangan
komunikasi. Thomas Gordon (Charles, 1980: 49), mengidentifikasi dua belas
gaya bicara yang dapat menimbulkan ketimpangan komunikasi.
1. memberi pesan-pesan, mengarahkan, dan mengomando
2. memperingatkan, mengancam
3. mendesak, kotbah moral, menggurui
BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 6
4. menasehati, memberi saran-saran
5. menceramahi, mengajari, memberi argumen
6. mengadili, mengritik, tidak menyetujui, menyalahkan
7. memuji, menyetujui
8. menyebut nama, mentertawakan, mempermalukan
9. menginterpretasi, mendiagnosis, menganalisis
10. menenangkan, bersimpati, menghibur, mendukung
11. melacak, bertanya, menginterograsi
12. menarik kembali, membingungkan (mengacaukan), humor, mengasyikan
Ginot (Cooper, 1982:65) mengemukakan daftar yang berisi saran-saran
dalam berkomunikasi secara efektif, yaitu berikut ini.
1. Jangan menilai sifat pribadi
2. Jelaskan keadaan sebagaimana adanya.
3. Kemukakan perasaan yang benar-benar dari hati sanubari.
4. Hilangkan kekerasan dan beri kesempatan kepada anggota untuk
bertindak secara merdeka.
5. Kurangi penolakan dengan jalan tidak memerintah melakukan sesuatu
yang dapat membangkitkan anak buah untuk mempertahankan diri.
6. Kenalilah, hormatilah, dan ide-ide serta perasaan anak buah yang
membangkitkan kesadaran harga dirinya.
7. Hindarkanlah usaha diagnosis dan pragnosis yang menghasilakan
pemberian ciri-ciri tertentu yang sering kali tidak tepat.
8. Jelaskanlah prosesnya, bukan menilai hasil atau orangnya, berikanlah
bimbingan, bukan kritik
9. Hindarilah pertanyaan atau komentar yang dapat menimbulkan
kemarahan dan mengundang sikap bertahan.
10. Hindarilah penggunaan kata-kata kasar, sebab hal itu dapat
menghilangkan harga diri
11. Tahanlah keinginan untuk memberikan pemecahan yang segera
terhadap masalah yang dihadapi ; pakailah waktu yang tersedia untuk
membimbing sehingga mereka mampu mengatasi sendiri masalah yang
ada. Kembangkanlah otonomi bawahan.
12. Berusahalah untuk berbicara singkat saja; hindarilah memberikan
ceramah yang panjang lebar dan bertele-tele karena hal itu tidak akan
memotivasi.
13. Sadarilah dan amatilah pengaruh kata-kata tertentu terhadap anak buah.
14. pakailah pujian-pujian yang bersifat menghargai , karena hal itu
bersifat produktif; hindarilah pemakaian pujian-pujian atas pertimbangan
yang tidak wajar, karena hal itu bersifat destruktif.
15. Dengarkanlah apa yang dikatakan dan doronglah mereka untuk
menyatakan ide dan perasaan-perasaan mereka.
Karakteristik Barr tentang pemimpin yang sukses ada 12 atribut yakni
berikut ini:
a. Pemimpin sebagai orang sumber-- memiliki wawasan pengetahuan yang
luas, original, kreatif, memiliki prakarsa atau inisiatif, imajiner, progresif
dan berani tantangan
BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 7
b. Intelijen-- paham, aktivitas intelektualnya tinggi, mengerti, memiliki
kecerdasan mental, kemampuan intelektual tinggi dan memiliki akal
sehat.
c. Kestabilan emosinya-- tenang, dapat mengontrol diri, tabah, tak gampang
terpancing, tidak cemas, bermartabat, kematangan emosional, gampang
menyesuaikan diri, konsisten, loyal, realistis, memiliki integritas
kepribadian
d. Bijak/ hati-hati—menghargai, santun, bersahabat, penuh rasa hormat,
simpatis, suka menolong, sabar, toleran
e. Buoyancy--Optimis, antusiastis, gembira, lancar berbicara, humoris,
senang, idealis,
f. Obyektif-- tidak pilih kasih, terbuka, tidak berprasangka buruk,
g. Tenaga-- kuat fisik, enerjik, motivatif, tangkas, tahu tujuan.
h. Dominansi-- percaya diri, mandiri, tegas, menguasai, berwibawa
i. Kemenarikan--pakaian, fisik, sehat, menarik, wajah bercahaya,
j. Kehalusan budi-- bagus ucapan, tindakan, moralitas, convensionalis,
berbudaya,
k. Kerjasama-- persahabatannya bagus, adaptibel, luwes, mudah berteman,
tanggap, bisa dipercaya (amanah)
l. Reliabilitas-- ketepatan, tanggungjawab, penuh kesadaran, konsisten.
CARA-CARA BERKOMUNIKASI
Dalam berkomunikasi dikenal 2 cara pendekatan :
1. Pendekatam Coersive ( Kursif )
Komunikasi dengan pendekatan kursif adalah usaha komunikasi yang
dilakukan dengan tindakan yang bersifat memaksa, misalnya :
 Teror, yaitu mempengaruhi dengan cara merusak mental
 Pemerasan/ancaman, yaitu mempengaruhi dengan cara memberikan
hukuman
 Boikot, yaitu mempengaruhi dengan sikap bermusuhan
 Menunjukkan kekuasaan , yaitu mempengaruhi dengan menunjukkan
Position power
Pendekatan Kursif bertujuan menekan batin seseorang dan menimbulkan
tekanan jiwa, sehinga komunikan merasa takut dan akhirnya menerima
keinginan komunikator. Komunikasi dengan pendekatan kursif biasanya
terdapat pada :
 Masyarakat yang totaliter dan tidak mengerti demokrasi
 Pemimpin-pemimpin yang tidak mempunyai kemampuan komunikasi
 Para pejabat yang tidak menguasai masalah, tetapi memiliki
wewenang untuk memecahkan masalah
2. Pendekatan Persuasif
Persuatif berasal dari kata to persuate yang berarti membujuk atau
merayu. Jadi, yang dimaksud dengan cara persuasif adalah suatu cara
untuk mempengaruhi pendapat umum dengan vara membujuk. Oleh
karena itu, Pendekatan persuasif perlu memperhatikan segi-segi
psikologis yang dapat membangkitkan kesadaran individu. Astrid S.
Susanto menjelaskan bahwa persuasi adalah suatu teknik mempengaruhi
orang lain dengan memanfaatkan/menggunkaan data dan fakta psikologi
BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 8
maupun sosiologi dari komunikan. Persuasi bertujuan untuk
mempengaruhi pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang atau
kelompok agar berbuat sesuai dengan yang dikehendaki tanpa unsur
paksaan.
Komunikasi dengan menggunakan pendekatan persuasif
memanfaatkan atau menggunakan data psikologis dan sosiologis,
sehinga membutuhkan informasi yang banyak. Oleh karena itu,
pelaksanaan komunikasi dengan pendekatan persuasif tidak mudah,
memerlukan keahlian dan pengetahuan yang luas. Namun, hasilnya
terhadap opini yang diciptakan akan bertahan lama. Ini berbeda dengan
komunikasi kursif , yaitu apabila sangsi habis, maka opini yang diciptakan
cenderung berubah. Ditinjau dari segi kepemimpinan, maka komunikasi
yang diharapkan adalah komunikasi dengan pendekatan persuasif ,
karena pendekatanm ini dapat menciptakan suasana harmonis.
FAKTOR- FAKTOR KOMUNIKASI
Komunikasi kursif bersifat memaksa, sehingga pelaksanaannya tanpa
memperhatikan faktor-faktor psikologis maupun sosiologis dari komunikasi.
Sedangkan komunikasi persuasif bersifat merayu dan membujuk, sehinga
perlu memperhatikan faktor-faktor psikologi s maupun sosiologis dari
komunikan. Komunikasi dengan pendekatan persuasif juga harus
memperhatikan aktor-faktor sebagai berikut :
1. Pendapat Umum ( Public Opinion )
Seorang pemimpin harus berusaha menguasai pendapat orang banyak
untuk dapat mempengaruhi orang banyak tersebut. Kepemimpinan
seseorang sangat ditentukan oleh kemampuan mempengaruhi pendapat
umum. Hal ini disebabkan karena pendapat umum merupakan kekuatan
yang dapat merubah perilaku seseorang. Dengan demikian, menguasai
pendapat umum berarti menguasai perilaku seseorang. Emary Bergadus
merumuskan bahwa pendapat umum adalah hasil pengintegrasian
pendapat-pendapat berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan oleh
masyarakat. Pendapat umum dapat dibagi menjadi beberapa macam
antara lain :
a. Pendapat Umum dari segi lingkupnya, meliputi : Pendapat umum
yang sama dari seluruh masyarakat, pendapat umum satu golongan
saja, dan pendapat sebagian masyarakat.
b. Pendapat umum dari segi kadar, meliputi : Pendapat umum yang
mendalam dan pendapat umum yang bersifat dangkal.
c. Pendapat umum dari segi mutu, meliputi : Pendapat umum yang
bermutu dan pendapat umum yang tidak bermutu.
d. Pendapat umum dari segi kompetensi, meliputi : pendapat umum
yang kompeten dan pendapat umum yang tidak kompeten.
e. Pendapat Umum dari segi pemunculannya, Meliputi : pendapat umum
umum laten ( tak terungkap ) dan pendapat umum aktual ( terungkap )
f. Pendapat umum dari segi jenisnya, meliputi : Pendapat umum dari
publik massa ( mass public), pendapat umum dari publik yang
berminat ( attentive Public ), dan pendapat umum dari publik yang
membuat pendapat ( Opinion Making Public )
BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 9
2. Komunikator
Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik, maka komunikator perlu
memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut :
a. Memiliki Human Relation. Dalam arti lias, Human relation adalah
interaksi seseorang dengan orang lain dalam segala bentuk, situasi
dan bidang kehidupan yang menghasilkan kepuasan. Dalam arti
sempit , human relation adalah interaksi seseorang dengan orang
lain , khusus dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam human relation agar
dapat berkomunikasi dengan baik , yaitu :
1. Berinteraksi dengan cara yang menyenangkan.
2. Mengembangkan penampilan dan kemampuan berpikir.
3. Mengenal kelebihan yang dimiliki
4. Mempersiapkan diri dalam berinteraksi
5. mempelajari cara-cara menghadapi atasan
6. mempelajari cara-cara mempererat persahabatan
7. Menghindari sikap-sikap yang tidak baik.
b. Memiliki kemampuan menggunakan media komunikasi yang
tersedia,misalnya media pertemuan dan bentuk retorika,media pers
dalam benmtuk kemampuan menulis, media radio dalam bentuk
dialog , dan media-media komunikasi lainnya.
c. Mempunyai kemampuan retorika, yaitu seni menggunkan kalimat
dalam bentuk pidato. Hal ini sangat penting karena kebenaran suatu
pendapat hanya dapat dibuktikan apabila diperoleh kemenangan
dalam pembicaraan.
d. Memiliki kemampuan berfikir komprehensif, karena komunikator akan
selalu berhadapan dengan komunikan yang memiliki latar belakang,
karakter, dan motivasi yang berbeda.
e. Harus memiliki ethos, yaitu sikap orang yang dipengaruhi ( komunikan
) terhadap orang yang mempengaruhi ( komunikator yang positif )
3. Komunikan
Pada saat melakukan kegiatan persentatif, kita selalu berhadapan
dengan manusia yang diajak berkomunikasi. Manusia memeiliki beberapa
faktor yang sangat berpengaruh pada saat berkomunikasi. Faktor-faktor
tersebut, meliputi: karakteristik sifat, motivasi danb latar belakang.
a. Karakteristik sifat manusia.
Berdasarkan karakteristik manusia, maka ada yang mudah menerima
komunikasi dan ada yang sukar dipengaruhi.
b. Motivasi manusia
Tingkat kesulitan seseorang untuk dipengaruhi tergantung juga pada
motivasinya. Ada 5 tingkat kebutuhan yang menentukan motivasi
manusia, yaitu : kebutuhan fisik ( Phisiological needs ), kebutuhan
akan hubungan sosial, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan akan
penghargaan, dan aktualisasi diri (A.H. Maslow)
c. Latar belakang Manusia
Latarbelakang manusia juga faktor yang berpengaruh terhadap
tingkat kesulitan berkomunikasi yang dimiliki seseorang. Latar
belakang manusia dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain:
BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 10
Kebudayaan , keluarga, agama, pendidikan, golongan/organisasi
filasafat negara, dan sebagainya.
4. Pesan ( message )
Yang dimaksud dengan message di sini adalah pesan atau isi dari
kegiatan public relations dalam berkomunikasi. Wibur Scram menyatakan
bahwa komunikasi akan memperoleh hasil yang efektif , apabila pesan
yang disampaikan memenuhi 4 persyaratan sebagai berikut :
a. Pesan harus diatur sedemikian rupa sehinga dapat menumbuhkan
perhatian, dan pesan harus menyolok.
b. Pesan harus menggunkan lambang-lambang yang sesuai denagn
luas lingkup pengalaman ( Field Of Experience ) si penerima
c. Pesan harus diarahkan pada nilai-nilai komunikan
d. Pesan akan diterima apabila isinya tidak bertentangan dengan norma-
norma masyarakat.
5. Teknik Komunikasi Persuasif
Dalam melaksanakan komunikasi persuasi diperlukan metode tertentu
yang disesuaikan dengan keadaan. Beberapa metode partisipasi, metode
asosiasi, metode icing device, metode pay of idea, metode empathy,
metode fear arrausing, dan red hearing.
6. Faktor Pendekatan Persuasif ( persuasive approach )
Agar komunikasi dapat berhasil dengan baik, maka komunikasi yang
dilakukan harus menggunkan prosaes pendekatan ( approach ) tertentu,
Komunikasi persuasi yang dilakukan harus melalui ― AIDA ―, yaitu :
Attention ( perhatian ), Interest ( tertarik ), Desire ( ingin ), dan action (
sikap )
Apabila usaha menumbuhkan perhatian telah berhasil, maka usaha
berikutnya adalah membangkitkan rasa tertarik ( interest ) pada
komunikan. Interest merupakan rasa tertarik dari suatu obyek atau hal
yang menjadi hasratnya, sehingga timbul rasa keinginan ( desire ). Untuk
memenuhi apa yang diajukan padanya dan akhirnya terjadi keputusan
komunikan untuk berbuat ( action ) sesuai dengan ajakan yang
disodorkan kepadanya.
Untuk menarik perhatian dari komunikanm, pendekatan persuasif
dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu :
a. Faktor Obyek,meliputi :
 Obyek yang berubah-ubah
 Intensitas obyek
 Pengulangan
 Bentuk obyek
 Hal yang baru dan yang aneh
 Hubungan sekonyong-konyong dengan obyek
 Obyek yang menari, penting, dan berkesan.
b. Faktor Kondisi Komunikan , meliputi :
 Familiar dengan obyek
 Kepentingan
 Ada hubungan langsung
 Kondisi jasmaniah dan rohaniah komunikan
 Perasaan ( feeling )
 Kegiatan komunikan
BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 11
7. Hambatan berkomunikasi
Faktor hambatan-hambatan dalam berkomunikasi akan dibahas tersendiri
dalam pembahasan selanjutnya.
8. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi komunikasi persuasif
Dalam mempengarugi pendapat, sikap, dan tingkah laku, perlu
memikirkan beberapa hal yang besar sekali perananya, yaitu : Personal
indluence, personal contact, Source –credibility, dan opinion leaders.
HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI ( NOISE )
Pada penyampaian komunikasi dalam bentuk pesan, kadang-kadang kita
menjumpai kesalahpahaman yang akhirnya menghambat komunikasi yang
persuasif. Beberapa faktor yang biasanya menghambat komunikasi,antara
lain:
1. Faktor Motivasi
Motive seserorang dapat mempengaruhi komunikan dalam menerima
pesan. Komunikasi yang tidak sesuai dengan motivasi komunikan akan
menimbulkan hambatan dalam komunikasi.
2. Fraktor Prasangka
Komunikan yang berprasangka negatif maupun positif terhadap
komunikator bisa menghambat komunikasi. Prasangka dapat berbentuk
golongan, suku, ras, agama, dan sebagainya. Prasangka yang muncul ini
biasanya tidak obyektif.
3. Faktor Semantik
Kata-kata yang memiliki fungsi yang sama, tetapi memiliki arti yang
berbeda dapat juga menghambat jalannya komunikasi.
4. Faktor gangguan Suara
Gangguan suara pada saat menyamapikan pesan dapat menghambat
pendengaran seseorang, sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman
Copper dan Johada menjelaskan bahwa hambatan komunikasi juga dapat
terjadi karena :
a. Menyesatkan pengertioan ( Understanding derailed )
b. Merusak atau memalsu isi komunikasi ( Message made Invoid )
c. Menafsirkan suatu message sesuai dengan ruang lingkup pandangan
sendiri ( Changeng of reference )
d. Pesan yang disampaikan sukar dimengerti ( the message is to difficult
to be understand )
Beberapa ahli juga menambahkan bahwa beberapa faktor lain yang dapat
menghambat komunikasi, antara lain :
1. Argumentasi yang diberikan terlalu sederhana dan tidak sesuai dengan
anggapan komunikan
2. Komunikator tidak mengauasai isi pesan yang dikemukakan
3. Komunikan bersikap superior atau merasa pandai, sehingga tidak ada
perhatian dalam mendengarkan pesan-pesan yang disampaikan oleh
komunikator.
BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 12
DAFTAR PUSTAKA
Amar, Djen. 1984. Hukum Komunikasi Jurnalistik. Jakarta : Alumni Bandung
Effendi, Onong. 1979. Komunikasi dan Modernisasi. Bandung : Alumni
Hardjito, Dydiet . 2001. Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisaian .
Raja Grafindo persada : Jakarta
Luthans, Fred. 1989. Organization Behavior. Mc Graw Hill Book Company :
New York
Muhyadi . 1989. Organisasi Teori, Struktur, dan Proses .P2LPTK /UPBT: Jakarta
Pratikno, Riyono. 193. Jangkauan Komunikasi. Bandung. Alumni
Susanto, S.Astrid. 1999. Komunikasi dalam teori dan prakter I dan II. Jakarta :
Bina Cipta
Susanto, S.Astrid. 2001. Pendapat Umum. Jakarta : Bina Cipta
Susanto, S.Astrid.2001. Komunikasi massa. Jakarta : Bina Cipta.
Tubbs, Stewart dan Sylvia Moss . 1996. Human Communication .Singapore:
McGraw-Hill

More Related Content

Komunikasi organisasi

  • 1. BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 1 KOMUNIKASI SEBAGAI INSTRUMEN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/ PENDAHULUAN Sesungguhnya komunikasi merupakan inti dari kepemimpinan . suatu gagasan yang mudah menemukan bentuknya secara komplit merupakan suatu modal yang sangat besar yang dapat diukur dengan uang, dan merupakan tambang emas yang teradapat dalam diri setiap manusia. Namun, gagasan akan tetap tinggal sebagai gagasan,apabila kita tidak mau menjualnya. Pada hakekatnya, semua profesi adalah penjual. Kita bisa melihat beberapa contoh dibawah ini : 1. Seorang pemimpin adalah penjual ide pada bawahannya. 2. Seorang pejabat adalah penjual ide pada masyarakat dengan ujuan untuk memajukan masyarakat tersebut 3. Seorang politikus menjul ide partainya. 4. seorang pegawai menjual pikiran dan tenaganya melalui pekerjaannya 5. seorang ulama /pendeta harus meyakinkan pengikutnya terhadap pesan- pesan tuhan. 6. seorang pengusaha menjual jasa maupun barang kepada yang membutuhkannya. Dan sebagainya. Dalam menjual ide, maka tujuannya adalah meyakinkan orang agar bersedia memahami apa yang ditawarkan, sehinga akan terjadi perubahan sikap sesuai keinginan penjual. Agar dapat meyakinkan seseorang dengan baik, maka dibutuhkan suatu keahlian yang disebut dengan komunikasi. KONSEP KOMUNIKASI ORGANISASI Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusioa dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi . Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil, begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan. Komunikasi yang efektif sangat penting bagi semua organisasi.Oleh karena itu, para pemimpin organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka. Untuk memahami komunikasi ini dengan musah perlu terlebih dahulu mengetahuai konsep-konsep dasar komunikasi. Pada dasarnya komunikasi adalah kemampuan untuk menyampaikan ide kepada orang lain atau masyarakat(organisasi,pekerjaan, dan lingkungan
  • 2. BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 2 ) . pertanyaan yang muncul adalah : ― mengapa kita perlu berkomunikasi ?‖ ada beberapa alasan mengapa komunikasi sangat diperlukan, yaitu : a. Seseorang dapat mentransfer idenya kepada orang lain atau masyarakat melalui komunikasi. b. pendapat umum merupakan kekuatan yang dapat mengubah tingkah laku masyarakat. Penetapan dan penyampaian pendapat umum hanya dapat dilakukan melalui komunikasi c. kesalahan komunikasi dapat menyebabkan keresahan,konflik, dan kesalahpahaman dalam organisasi (masyarakat ) d. Kesuksesan seorang pemimpin sangat ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi dalam mempengaruhi bawahannya untuk bekerja dengan baik. Ada beberapa tujuan dari komunikasi antara lain : 1. untuk mengadakan perubahan di segala bidang sesuai dengan keinginan kita. 2. agar semua orang mengerti , percaya bekerjasama, dan memberikan bantuan sesuai keinginan kita. 3. Untuk merebut opini, dengan cara menggerakkan, memperluas opini dan menetralisir opini Komunikasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Beberapa komunikasi yang banyak terjadi di sekitar kit antara lain : 1. komunikasi secara institusi, meliputi : komunikasi antara perusahaan /organisasi dengan karyawan, antara perusahaan /organisasi dengan masyarakat, dan sebagainya. 2. Komunikasi antara individual, meliputi komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, anta individu dengan anggota masyarakat lainnya,antara penjual dan pembeli, dan sebagainya. 3. Komunikasi dalam organisasi 4. Komunikasi dalam dunia usaha 5. Komunikasi dalam kepemimpinan ORIENTASI DAN GAYA KOMUNIKASI Ada bebeapa orientasi dan gaya komunikasi yakni berikut ini. Pierre Casse (Sujak,1990) mengelompokan orientasi gaya kepemimpinan kedalam empat tipe orientasi gaya komunikasi, yakni (1) tindakan, (2) proses, (3) orang, dan (4) ide, dan dua jenis gaya komunikasi, yakni (1) gaya komunikasi yang mementingkan isi, dan (2) gaya komunikasi yang mementingkan proses.Karakteristik komunikasi dari masing-masing orientasi gaya komunikasi dan jenis gaya komunikasi tersebut, dapat diuraikan berikut a. Orientasi Tindakan Karakteristik gaya komunikasinya berorientasi pada tindakan, ditinjau dari segi isi, guru senantiasa berbicara tentang, (1) hasil belajar, (2) sasaran belajar (3) prestasi belajar, (4) produktivitas belajar, (5) efisiensi belajar, (6) kemajuan belajar, (7) tanggungjawab belajar, (8) balikan (9) tantangan, (10) pengalaman, (11) keberhasilan, (12) perubahan, (13) keputusan. Sedangkan ditinjau dari segi proses, karakteristik tindakan guru bersifat, (1) pragmatis, (2) langsung pada pencapaian tujuan, (3)
  • 3. BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 3 tidak sabar, (4) cepat memutuskan, (5) melompatlompat dari satu pendapat ke pendapat yang lain, (6) bersemangat. b. Orientasi Proses Gaya komunikasi yang berorientasi pada proses, ditinjau dari isi komunikasinya, guru cenderung bertindak dan berbicara yang berkait tentang, (1) fakta-fakta, (2) prosedur, (3) perencanaan, (4) pengorganisasian, (5) pengawasan, (6) pengujian, (7) percobaan, (8) analisis, (9) observasi, (10) bukti, (11) perincian. Sedangkan dari segi proses, karakteristik tindakan guru bersifat, (1) sistematis, (2) logis, (3) faktual, (4) berbicara panjang, (5) tidak emosional, (6) hati-hati, dan (7) sabar. c. Orientasi Orang Gaya komunikasi guru yang berorientasi pada orang, dari segi isi komunikasinya memiliki karakteristik tindakan dan berbicara tentang, (1) orang, (2) kebutuhan, (3), motivasi, (4) kerjasama, (5) kelompok, (6) komunikasi, (7) perasaan, (8) semangat kelompok, (9) pengertian, (10) sensitivitas, (12) kewaspadaan, (13) kepercayaan, (14) nilai-nilai, (15) harapan-harapan, (16) hubungan, (17) pengembangan diri. Sementara dari segi proses, karakteristik tindakan guru bersifat, (1) spontan, (2) dapat membagi perasaan, (3) hangat, (4) subyektif, (5) emosional, (6) perseptif, (7) sensitif. d. Orientasi Ide Karakteristik tindakan dan ucapan yang memiliki gaya komunikasi yang berorientasi pada ide adalah, (1) konsep, (2) inovatif, (3) kreativitas, (4) kesempatan, (5) kemungkinan, (6) perancang besar, (7) isu-isu, (8) saling bergantung, (9) cara-cara baru, (10) peingkatan, (11) persoalan, (12) potensi, (13) alternatif, (14) apa yang baru dalam suatu bidang. TIPE KOMUNIKASI Tipe komunikasi dapat dibedakan dalam dua pola, yakni tipe komunikasi verbal dan tipe komunikasi non verbal. Tipe komunikasi verbal yakni tipe komunikasi dengan menggunakan bahasa, sedang tipe komunikasi non verbal yaitu tipe komunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh. 1. Menurut Bellack, interaksi verbal dapat dibedakan ke dalam empat jenis, ucapan penstrukturan , yakni ungkapan yang berfungsi untuk memfokuskan perhatian terhadap topik 2. ungkapan permintaan, yang dapat berupa tanya jawab tentang topik, dengan maksud untuk mendorong respon 3. ungkapan tanggapan, yang berfungsi untuk memenuhi harapan 4. ungkapan yang merupakan reaksi pemimpin yang berfungsi untuk mengubah, mengklarifikasi atau memutuskan dalam kaitannya dengan ungkapan penstrukturan, permintaan dan penanggapan Komunikasi non verbal yang dilakukan menurut Miles Patterson, memiliki lima fungsi, (1) penyediaan informasi, (2) interaksi, (3) ekspresi, (4) latihan kontrol sosial, dan (5) fasilitasi pencapaian tujuan. Stephens dan Valentin mengamati ada sepuluh perilaku non verbal yakni, (1) senyuman, (2) kontak pandang, (3) anggukan kepala, (4) gerak isyarat, (5) pakaian, (6) jarak interaksi, (7) sentuhan, (8) perubahan posisi, (9) sikap badan, dan (10) susunan tempat duduk (Ornstein, 1990: 539).
  • 4. BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 4 MODEL BERKOMUNIKASI Sebanarnya banyak model komunikasi yang dikemukakan oleh para Ilmuwan. Model komunikasi yang banyak digunakan adalah model komunikasi dari Claude Shannon dan Warren Weaver atau yang lebih dikenal model Shannon Weaver. Model ini berbeda dengan model Laswell mengenai istilah yang digunakan bagi masing-masing komponen. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada bagan di bawah ini : a. Sumber Informasi ( Information Source ) Dalam komunikasi manusia yang menjadi sumber informasi adalah otak. Pada otak ini terdapat kemungkinan message/pesan yang tidak terbatas jumlahnya. Tugas utama dari otak adalah menghasilkan pesan atau satu set kecil pesan dari berjuta-juta pesan yang ada. Dalam setiap kejadian , otak harus memilih pesan yang tepat atau cocok dengan situasi. Proses pemilihan ini seringkali merupakan proses yang tidak disadari manusia. b. Transmitter Langkah kedua dari model ShannonWeaver adalah memilih transmitter. Pemilihan Transmitter ini tergantung pada jenis komunikasi yang digunakan. Kita dapat membedakan dua macam komunikasi yaitu komunikasi tatap muka dan komunikasi menggunakan mesin. Pada komunikasi tatap muka yang menjadi trasmitternya adalah alat-alat pembentuk suara dan dihubungkan dengan otot-otot serta organ tubuh lainnya yang terlibat dalam penggunaan bahasa nonverbal. Sedangkan pada komunikasi yang menggunakan mesin –mesin, alat-alat komunikasi yang berfungsi sebagai transmitter adalah alat itu sendiri seperti telepon, radio,televisi, foto dan film c. Penyandian Pesan ( Encoding Message ) Penyandian Pesan ( Encoding Message ) diperlukan untuk mengubah ide dalam otak ke dalam suatu sandi yang cocok dengan transmitter. Dalam komunikasi atap muka signal yang cocok dengan alat-alat suara adalah berbicara. Signal yang cocok dengan otot-otot tubuh dan indera adalah anggukan kepala, sentuhan dan kontak mata.
  • 5. BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 5 Pada komunikasi yang menggunakan mesin, dimana alat-alat yang digunakan sebagai perluasan dari indera, penyandian pesan juga berasal dari tubuh tetapi diperluas melalui jarak jauh dengan transmitter misalnya radio adalah perluasan dari suara manusia, televisi perluasan dari mata dan begitu juga dengan alat komunikasi lainnya. d. Penginterpretasian Pesan ( Decoding Message ) Istilah Shannon mengenai penerima dan decoding atau penginterpretasian pesan seperti berlawanan dengan istilah penyandian pesan. Pada komunikasi tatap muka kemungkinan transmiter menyandikan pesan dengan menggunakan alat-alat suara dan otot-otot tubuh. Penerima dalam hal ini adalah alat-alat tubuh yang sederhana yang sanggup mengamati signal, misalnya telinga menerima dan menguraikan sandi pembicaraan, mata menerima dan menguraikan sandi gerakan badan dan kepala, kilatan mata dan signal lainya yang dapat dilihat maa. Jelaslah seorang individu pada komunikasi tatap mua kekuarangan satu atau lebih organ tubuh maka penerimaan pesan akan menjadi macet e. Tujuan ( Destination ) Komponen terakhir dari Shannon adalah destination ( tujuan ) yang dimaksud ole si komunikator, Destination ini adalah otak manusia yang menerima pesan yang berisi bermacam-macam hal, ingatan, atau pemikiran mengenai kemungkinan dari arti pesan. Penerima pesan telah menerima signal mungkin melalui pendengaran, penglihatan,penciuman dan sebagainya kemudian signal itu diuraikan dan diinterpretasikandalam otak. f. Sumber Gangguan ( Noise Source) Dalam model komunikasi Shannon ini terlihat adalnya faktor sumber ganguan pada waktu memindahkan signal dan transmitter kepada si penerima. Gangguan ini selalu ada dala tiap-tiap komunksi. Ole karena itu kita harus menetralkan gangguan dan tidak terkejut dengan kehadirannya. TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF Keterampilan berkomunikasi atasan terhadap bawahan menurut V.F. Jones dan L.S. Jones (1998: 94-95) dibagi kedalam dua kategori yakni (1) keterampilan menyampaikan pesan dan (2) keterampilan menerima pesan. Keterampilan mengirim pesan secara umum dikategorikan dalam tiga kelompok yakni (1) keterampilan mengemukakan perilaku yang perlu diubah, (2) keterampilan memberikan balikan tentang prestasi dan (3) keterampilan dalam menyampaikan harapannya. Komunikasi personal dapat dibina apabila pemimpin mampu menghindar dari gaya bicara yang dapat menimbulkan ketimpangan komunikasi. Thomas Gordon (Charles, 1980: 49), mengidentifikasi dua belas gaya bicara yang dapat menimbulkan ketimpangan komunikasi. 1. memberi pesan-pesan, mengarahkan, dan mengomando 2. memperingatkan, mengancam 3. mendesak, kotbah moral, menggurui
  • 6. BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 6 4. menasehati, memberi saran-saran 5. menceramahi, mengajari, memberi argumen 6. mengadili, mengritik, tidak menyetujui, menyalahkan 7. memuji, menyetujui 8. menyebut nama, mentertawakan, mempermalukan 9. menginterpretasi, mendiagnosis, menganalisis 10. menenangkan, bersimpati, menghibur, mendukung 11. melacak, bertanya, menginterograsi 12. menarik kembali, membingungkan (mengacaukan), humor, mengasyikan Ginot (Cooper, 1982:65) mengemukakan daftar yang berisi saran-saran dalam berkomunikasi secara efektif, yaitu berikut ini. 1. Jangan menilai sifat pribadi 2. Jelaskan keadaan sebagaimana adanya. 3. Kemukakan perasaan yang benar-benar dari hati sanubari. 4. Hilangkan kekerasan dan beri kesempatan kepada anggota untuk bertindak secara merdeka. 5. Kurangi penolakan dengan jalan tidak memerintah melakukan sesuatu yang dapat membangkitkan anak buah untuk mempertahankan diri. 6. Kenalilah, hormatilah, dan ide-ide serta perasaan anak buah yang membangkitkan kesadaran harga dirinya. 7. Hindarkanlah usaha diagnosis dan pragnosis yang menghasilakan pemberian ciri-ciri tertentu yang sering kali tidak tepat. 8. Jelaskanlah prosesnya, bukan menilai hasil atau orangnya, berikanlah bimbingan, bukan kritik 9. Hindarilah pertanyaan atau komentar yang dapat menimbulkan kemarahan dan mengundang sikap bertahan. 10. Hindarilah penggunaan kata-kata kasar, sebab hal itu dapat menghilangkan harga diri 11. Tahanlah keinginan untuk memberikan pemecahan yang segera terhadap masalah yang dihadapi ; pakailah waktu yang tersedia untuk membimbing sehingga mereka mampu mengatasi sendiri masalah yang ada. Kembangkanlah otonomi bawahan. 12. Berusahalah untuk berbicara singkat saja; hindarilah memberikan ceramah yang panjang lebar dan bertele-tele karena hal itu tidak akan memotivasi. 13. Sadarilah dan amatilah pengaruh kata-kata tertentu terhadap anak buah. 14. pakailah pujian-pujian yang bersifat menghargai , karena hal itu bersifat produktif; hindarilah pemakaian pujian-pujian atas pertimbangan yang tidak wajar, karena hal itu bersifat destruktif. 15. Dengarkanlah apa yang dikatakan dan doronglah mereka untuk menyatakan ide dan perasaan-perasaan mereka. Karakteristik Barr tentang pemimpin yang sukses ada 12 atribut yakni berikut ini: a. Pemimpin sebagai orang sumber-- memiliki wawasan pengetahuan yang luas, original, kreatif, memiliki prakarsa atau inisiatif, imajiner, progresif dan berani tantangan
  • 7. BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 7 b. Intelijen-- paham, aktivitas intelektualnya tinggi, mengerti, memiliki kecerdasan mental, kemampuan intelektual tinggi dan memiliki akal sehat. c. Kestabilan emosinya-- tenang, dapat mengontrol diri, tabah, tak gampang terpancing, tidak cemas, bermartabat, kematangan emosional, gampang menyesuaikan diri, konsisten, loyal, realistis, memiliki integritas kepribadian d. Bijak/ hati-hati—menghargai, santun, bersahabat, penuh rasa hormat, simpatis, suka menolong, sabar, toleran e. Buoyancy--Optimis, antusiastis, gembira, lancar berbicara, humoris, senang, idealis, f. Obyektif-- tidak pilih kasih, terbuka, tidak berprasangka buruk, g. Tenaga-- kuat fisik, enerjik, motivatif, tangkas, tahu tujuan. h. Dominansi-- percaya diri, mandiri, tegas, menguasai, berwibawa i. Kemenarikan--pakaian, fisik, sehat, menarik, wajah bercahaya, j. Kehalusan budi-- bagus ucapan, tindakan, moralitas, convensionalis, berbudaya, k. Kerjasama-- persahabatannya bagus, adaptibel, luwes, mudah berteman, tanggap, bisa dipercaya (amanah) l. Reliabilitas-- ketepatan, tanggungjawab, penuh kesadaran, konsisten. CARA-CARA BERKOMUNIKASI Dalam berkomunikasi dikenal 2 cara pendekatan : 1. Pendekatam Coersive ( Kursif ) Komunikasi dengan pendekatan kursif adalah usaha komunikasi yang dilakukan dengan tindakan yang bersifat memaksa, misalnya :  Teror, yaitu mempengaruhi dengan cara merusak mental  Pemerasan/ancaman, yaitu mempengaruhi dengan cara memberikan hukuman  Boikot, yaitu mempengaruhi dengan sikap bermusuhan  Menunjukkan kekuasaan , yaitu mempengaruhi dengan menunjukkan Position power Pendekatan Kursif bertujuan menekan batin seseorang dan menimbulkan tekanan jiwa, sehinga komunikan merasa takut dan akhirnya menerima keinginan komunikator. Komunikasi dengan pendekatan kursif biasanya terdapat pada :  Masyarakat yang totaliter dan tidak mengerti demokrasi  Pemimpin-pemimpin yang tidak mempunyai kemampuan komunikasi  Para pejabat yang tidak menguasai masalah, tetapi memiliki wewenang untuk memecahkan masalah 2. Pendekatan Persuasif Persuatif berasal dari kata to persuate yang berarti membujuk atau merayu. Jadi, yang dimaksud dengan cara persuasif adalah suatu cara untuk mempengaruhi pendapat umum dengan vara membujuk. Oleh karena itu, Pendekatan persuasif perlu memperhatikan segi-segi psikologis yang dapat membangkitkan kesadaran individu. Astrid S. Susanto menjelaskan bahwa persuasi adalah suatu teknik mempengaruhi orang lain dengan memanfaatkan/menggunkaan data dan fakta psikologi
  • 8. BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 8 maupun sosiologi dari komunikan. Persuasi bertujuan untuk mempengaruhi pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang atau kelompok agar berbuat sesuai dengan yang dikehendaki tanpa unsur paksaan. Komunikasi dengan menggunakan pendekatan persuasif memanfaatkan atau menggunakan data psikologis dan sosiologis, sehinga membutuhkan informasi yang banyak. Oleh karena itu, pelaksanaan komunikasi dengan pendekatan persuasif tidak mudah, memerlukan keahlian dan pengetahuan yang luas. Namun, hasilnya terhadap opini yang diciptakan akan bertahan lama. Ini berbeda dengan komunikasi kursif , yaitu apabila sangsi habis, maka opini yang diciptakan cenderung berubah. Ditinjau dari segi kepemimpinan, maka komunikasi yang diharapkan adalah komunikasi dengan pendekatan persuasif , karena pendekatanm ini dapat menciptakan suasana harmonis. FAKTOR- FAKTOR KOMUNIKASI Komunikasi kursif bersifat memaksa, sehingga pelaksanaannya tanpa memperhatikan faktor-faktor psikologis maupun sosiologis dari komunikasi. Sedangkan komunikasi persuasif bersifat merayu dan membujuk, sehinga perlu memperhatikan faktor-faktor psikologi s maupun sosiologis dari komunikan. Komunikasi dengan pendekatan persuasif juga harus memperhatikan aktor-faktor sebagai berikut : 1. Pendapat Umum ( Public Opinion ) Seorang pemimpin harus berusaha menguasai pendapat orang banyak untuk dapat mempengaruhi orang banyak tersebut. Kepemimpinan seseorang sangat ditentukan oleh kemampuan mempengaruhi pendapat umum. Hal ini disebabkan karena pendapat umum merupakan kekuatan yang dapat merubah perilaku seseorang. Dengan demikian, menguasai pendapat umum berarti menguasai perilaku seseorang. Emary Bergadus merumuskan bahwa pendapat umum adalah hasil pengintegrasian pendapat-pendapat berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan oleh masyarakat. Pendapat umum dapat dibagi menjadi beberapa macam antara lain : a. Pendapat Umum dari segi lingkupnya, meliputi : Pendapat umum yang sama dari seluruh masyarakat, pendapat umum satu golongan saja, dan pendapat sebagian masyarakat. b. Pendapat umum dari segi kadar, meliputi : Pendapat umum yang mendalam dan pendapat umum yang bersifat dangkal. c. Pendapat umum dari segi mutu, meliputi : Pendapat umum yang bermutu dan pendapat umum yang tidak bermutu. d. Pendapat umum dari segi kompetensi, meliputi : pendapat umum yang kompeten dan pendapat umum yang tidak kompeten. e. Pendapat Umum dari segi pemunculannya, Meliputi : pendapat umum umum laten ( tak terungkap ) dan pendapat umum aktual ( terungkap ) f. Pendapat umum dari segi jenisnya, meliputi : Pendapat umum dari publik massa ( mass public), pendapat umum dari publik yang berminat ( attentive Public ), dan pendapat umum dari publik yang membuat pendapat ( Opinion Making Public )
  • 9. BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 9 2. Komunikator Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik, maka komunikator perlu memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut : a. Memiliki Human Relation. Dalam arti lias, Human relation adalah interaksi seseorang dengan orang lain dalam segala bentuk, situasi dan bidang kehidupan yang menghasilkan kepuasan. Dalam arti sempit , human relation adalah interaksi seseorang dengan orang lain , khusus dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam human relation agar dapat berkomunikasi dengan baik , yaitu : 1. Berinteraksi dengan cara yang menyenangkan. 2. Mengembangkan penampilan dan kemampuan berpikir. 3. Mengenal kelebihan yang dimiliki 4. Mempersiapkan diri dalam berinteraksi 5. mempelajari cara-cara menghadapi atasan 6. mempelajari cara-cara mempererat persahabatan 7. Menghindari sikap-sikap yang tidak baik. b. Memiliki kemampuan menggunakan media komunikasi yang tersedia,misalnya media pertemuan dan bentuk retorika,media pers dalam benmtuk kemampuan menulis, media radio dalam bentuk dialog , dan media-media komunikasi lainnya. c. Mempunyai kemampuan retorika, yaitu seni menggunkan kalimat dalam bentuk pidato. Hal ini sangat penting karena kebenaran suatu pendapat hanya dapat dibuktikan apabila diperoleh kemenangan dalam pembicaraan. d. Memiliki kemampuan berfikir komprehensif, karena komunikator akan selalu berhadapan dengan komunikan yang memiliki latar belakang, karakter, dan motivasi yang berbeda. e. Harus memiliki ethos, yaitu sikap orang yang dipengaruhi ( komunikan ) terhadap orang yang mempengaruhi ( komunikator yang positif ) 3. Komunikan Pada saat melakukan kegiatan persentatif, kita selalu berhadapan dengan manusia yang diajak berkomunikasi. Manusia memeiliki beberapa faktor yang sangat berpengaruh pada saat berkomunikasi. Faktor-faktor tersebut, meliputi: karakteristik sifat, motivasi danb latar belakang. a. Karakteristik sifat manusia. Berdasarkan karakteristik manusia, maka ada yang mudah menerima komunikasi dan ada yang sukar dipengaruhi. b. Motivasi manusia Tingkat kesulitan seseorang untuk dipengaruhi tergantung juga pada motivasinya. Ada 5 tingkat kebutuhan yang menentukan motivasi manusia, yaitu : kebutuhan fisik ( Phisiological needs ), kebutuhan akan hubungan sosial, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan akan penghargaan, dan aktualisasi diri (A.H. Maslow) c. Latar belakang Manusia Latarbelakang manusia juga faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kesulitan berkomunikasi yang dimiliki seseorang. Latar belakang manusia dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain:
  • 10. BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 10 Kebudayaan , keluarga, agama, pendidikan, golongan/organisasi filasafat negara, dan sebagainya. 4. Pesan ( message ) Yang dimaksud dengan message di sini adalah pesan atau isi dari kegiatan public relations dalam berkomunikasi. Wibur Scram menyatakan bahwa komunikasi akan memperoleh hasil yang efektif , apabila pesan yang disampaikan memenuhi 4 persyaratan sebagai berikut : a. Pesan harus diatur sedemikian rupa sehinga dapat menumbuhkan perhatian, dan pesan harus menyolok. b. Pesan harus menggunkan lambang-lambang yang sesuai denagn luas lingkup pengalaman ( Field Of Experience ) si penerima c. Pesan harus diarahkan pada nilai-nilai komunikan d. Pesan akan diterima apabila isinya tidak bertentangan dengan norma- norma masyarakat. 5. Teknik Komunikasi Persuasif Dalam melaksanakan komunikasi persuasi diperlukan metode tertentu yang disesuaikan dengan keadaan. Beberapa metode partisipasi, metode asosiasi, metode icing device, metode pay of idea, metode empathy, metode fear arrausing, dan red hearing. 6. Faktor Pendekatan Persuasif ( persuasive approach ) Agar komunikasi dapat berhasil dengan baik, maka komunikasi yang dilakukan harus menggunkan prosaes pendekatan ( approach ) tertentu, Komunikasi persuasi yang dilakukan harus melalui ― AIDA ―, yaitu : Attention ( perhatian ), Interest ( tertarik ), Desire ( ingin ), dan action ( sikap ) Apabila usaha menumbuhkan perhatian telah berhasil, maka usaha berikutnya adalah membangkitkan rasa tertarik ( interest ) pada komunikan. Interest merupakan rasa tertarik dari suatu obyek atau hal yang menjadi hasratnya, sehingga timbul rasa keinginan ( desire ). Untuk memenuhi apa yang diajukan padanya dan akhirnya terjadi keputusan komunikan untuk berbuat ( action ) sesuai dengan ajakan yang disodorkan kepadanya. Untuk menarik perhatian dari komunikanm, pendekatan persuasif dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu : a. Faktor Obyek,meliputi :  Obyek yang berubah-ubah  Intensitas obyek  Pengulangan  Bentuk obyek  Hal yang baru dan yang aneh  Hubungan sekonyong-konyong dengan obyek  Obyek yang menari, penting, dan berkesan. b. Faktor Kondisi Komunikan , meliputi :  Familiar dengan obyek  Kepentingan  Ada hubungan langsung  Kondisi jasmaniah dan rohaniah komunikan  Perasaan ( feeling )  Kegiatan komunikan
  • 11. BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 11 7. Hambatan berkomunikasi Faktor hambatan-hambatan dalam berkomunikasi akan dibahas tersendiri dalam pembahasan selanjutnya. 8. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi komunikasi persuasif Dalam mempengarugi pendapat, sikap, dan tingkah laku, perlu memikirkan beberapa hal yang besar sekali perananya, yaitu : Personal indluence, personal contact, Source –credibility, dan opinion leaders. HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI ( NOISE ) Pada penyampaian komunikasi dalam bentuk pesan, kadang-kadang kita menjumpai kesalahpahaman yang akhirnya menghambat komunikasi yang persuasif. Beberapa faktor yang biasanya menghambat komunikasi,antara lain: 1. Faktor Motivasi Motive seserorang dapat mempengaruhi komunikan dalam menerima pesan. Komunikasi yang tidak sesuai dengan motivasi komunikan akan menimbulkan hambatan dalam komunikasi. 2. Fraktor Prasangka Komunikan yang berprasangka negatif maupun positif terhadap komunikator bisa menghambat komunikasi. Prasangka dapat berbentuk golongan, suku, ras, agama, dan sebagainya. Prasangka yang muncul ini biasanya tidak obyektif. 3. Faktor Semantik Kata-kata yang memiliki fungsi yang sama, tetapi memiliki arti yang berbeda dapat juga menghambat jalannya komunikasi. 4. Faktor gangguan Suara Gangguan suara pada saat menyamapikan pesan dapat menghambat pendengaran seseorang, sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman Copper dan Johada menjelaskan bahwa hambatan komunikasi juga dapat terjadi karena : a. Menyesatkan pengertioan ( Understanding derailed ) b. Merusak atau memalsu isi komunikasi ( Message made Invoid ) c. Menafsirkan suatu message sesuai dengan ruang lingkup pandangan sendiri ( Changeng of reference ) d. Pesan yang disampaikan sukar dimengerti ( the message is to difficult to be understand ) Beberapa ahli juga menambahkan bahwa beberapa faktor lain yang dapat menghambat komunikasi, antara lain : 1. Argumentasi yang diberikan terlalu sederhana dan tidak sesuai dengan anggapan komunikan 2. Komunikator tidak mengauasai isi pesan yang dikemukakan 3. Komunikan bersikap superior atau merasa pandai, sehingga tidak ada perhatian dalam mendengarkan pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator.
  • 12. BAHRUR ROSYIDI | KOMUNIKASI ORGANISASI 12 DAFTAR PUSTAKA Amar, Djen. 1984. Hukum Komunikasi Jurnalistik. Jakarta : Alumni Bandung Effendi, Onong. 1979. Komunikasi dan Modernisasi. Bandung : Alumni Hardjito, Dydiet . 2001. Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisaian . Raja Grafindo persada : Jakarta Luthans, Fred. 1989. Organization Behavior. Mc Graw Hill Book Company : New York Muhyadi . 1989. Organisasi Teori, Struktur, dan Proses .P2LPTK /UPBT: Jakarta Pratikno, Riyono. 193. Jangkauan Komunikasi. Bandung. Alumni Susanto, S.Astrid. 1999. Komunikasi dalam teori dan prakter I dan II. Jakarta : Bina Cipta Susanto, S.Astrid. 2001. Pendapat Umum. Jakarta : Bina Cipta Susanto, S.Astrid.2001. Komunikasi massa. Jakarta : Bina Cipta. Tubbs, Stewart dan Sylvia Moss . 1996. Human Communication .Singapore: McGraw-Hill