Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
SlideShare a Scribd company logo
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
BAB 4
MANAJEMEN UMUM
KELVYN KUSUMA WARDHANA [19.01.7211] AK-SORE
YOSA VITALOKA [19.01.7254] AK-SORE
2
1
LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
PEPERENCANAAN4
PENGARAHAN6
PENGAWASAN8
PENGERTIAN MANAJEMEN1
SEKSEKOLAH-SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN3
PEPENGORGANISASIAN5
PENGKOORDINASIAN7
Pengertian Manajemen
adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok orang
atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja sama
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno,
yaitu menagement yang artinya adalah seni dalam mengatur dan melaksanakan.
Manajemen dapat juga didefinisikan sebagai upaya perencanaan, pengkoordinasian,
pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efisien dan efektif.
5 FUNGSI UTAMA
DALAM MANAJMEN
PENGAWASAN
.
PENGORGANISASIAN
.
PERENCANAAN
01 03 04 0502
.
suatu proses menentukan
hal-hal yang ingin dicapai
(tujuan) di masa depan serta
menentukan berbagai
tahapan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan
tersebut
suatu langkah untuk
menetapkan,
menggolongkan dan
mengatur
berbagai macam
kegiatan yang dipandang
fungsi manajemen
yang berhubungan dengan
usaha memberi
bimbingan, saran,
perintah-perintah, agar tugas
dapat dilaksanakan dengan
baik dan benar-benar tertuju
yang telah ditetapkan semula
proses dalam menetapkan
ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang
dapat mendukung
pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah
ditetapkan tersebut.
PENGARAHAN PENGKOORDINASIAN
suatu proses pemanduan
(penyatuan) tujuan dan
aktivitas dari berbagai
bagian (fungsi, daerah,
unit, dan lain-lain) yang
terpisah yang ditunjukan
untuk mencapai tujuan
yang efisien.
JENJANG MANAJEMEN
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen, yaitu:
Manajemen ini
merupakan jenjang
terendah. Tugasnya
menyangkut
pelaksanaan
rencana yang dibuat
oleh para manajer
madya. Manajemen
operasional bertanggung
jawab melakukan
supervisi kepada para
karyawan yang
mengerjakan kegiatan
harian.
Manajemen ini
meliputi pimpinan
pabrik dan/atau
manajer divisi.
Para manajer ini
mempunyai tanggung
jawab dalam menyusun
rencana operasi
Yang melaksanakan
rencana-rencana
umum dari manajer
puncak
Manajemen Madya
atau
administratif
Jenjang ini meliputi
dewan direktur,
direktur utama,atau
chief executive
officer (CEO), dan
pimpinan lain.
Manajemen puncak
bertugas menyusun
rencana umum
perusahaan dan
mengambil
keputusan-keputusan
penting.
Manajemen Puncak
atau
Eksekutif
Manajemen operasional
LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
GERAKAN MANAJEMEN ILMIAH
Frederick W. Taylor (1856 – 1915), merupakan salah seorang yang pertama kali
mempelajari metode kerja pada tahun 1885. Beberapa tahun sebelum Taylor, Henry Fayol
(1841 – 1915) telah menjadi manager di sebuah pertambangan batu bara di Perancis.
Ia juga mempelajari manajemen. Fayol telah memutuskan bahwa manajemen
itu melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian,
dan pengendalian.
Sejak pemunculan bukunya yang berjudul The Priciples of Scientific Management
tahun 1911, Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen ilmiah. Dalam bukunya
Taylor mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah, antara lain :
1. Semua pekerjaan dapat diobervasi dan dianalisis untuk menemukan cara terbaik
dalam menyelesaikannya.
2. Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
3. Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang
jabatan dengan dasar intensif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
4. Menempatkan manager dalam perencanaan, persiapan, dan pemeriksaan pekerjaan
SEKOLAH-SEKOLAH
TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN
Sekolah Klasik
(Classical School)
Sekolah Perilaku
(Behavioral School)
Sekolah Ilmu Manajemen
(Management Scient School)
Analisis Sistem
Manajemen Hasil
PERENCANAAN
01
Bentuk-bentuk Perencanaan
01 02
03
0405
06
Campuran antara kebijakan prosedur,
aturan, dan pembagian tugas disertai
suatu anggaran (budget).
Program
Tindakan spesifik yang merupakan bagian
dari prosedur.
Aturan (Rule)
Pernyataan untuk menyalurkan pikiran
terhadap tindakan.
Tindakan penyesuaian dari rencana
yang telah dibuat
Strategi
Rangkaian tindakan untuk waktu
mendatang
Prosedur
Tujuan (Objective)
Sasaran kegiatan dicapai dalam jangka waktu
tertentu.
Kebijakan (Policy)
Kegunaan Perencanaan
a b
.c 04
Mengurangi ketidakpastian serta
perubahan pada waktu mendatang.
Mengarahkan perhatian kepada tujuan.
Meringankan biaya Merupakan sarana untuk mengadakan
pengawasan.
a. Menetapkan tujuan
b. Menyusun anggaran-anggaran
(Premising)
c. Menentukan berbagai alternatif
tindakan
d. Mengadakan penilaian terhadap
alternatif tindakan tersebut.
e. Mengambil Keputusan
f. Menyusun Rencana Pendukung.
a. Perencanaan jangka panjang
b. Perencanaan jangka menengah
c. Perencanaan jangka pendek
Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan Jangka Waktu Perencanaan
Faktor-faktor yang membatasi Perencanaan
a. Sulitnya mencari anggaran secara teliti
b. Perubahan yang sangat cepat
c. Kekakuan Internal :
Seperti kekakuan psikologis; kekakuan karena adanya Prosedur dan Kebijakan;
Kekakuan Sember Daya dan Dana.
d. Kekakuan Eksternal :
Masalah sosial-politik; teknologi; kebudayaan; geografi; perekonomian; dsb.
e. Waktu dan biaya.
Pengambilan Keputusan
a. Syarat pengambilan keputusan
o Harus berusaha untuk mencapai suatu tujuan yang tidak terpenuhi tanpa melalui tindakan positif.
o Mengetahui dengan jelas tujuan yang dapat dicapai dengan segala kekurangannya.
o Mempunyai kemampuan analisis dan penilaian berbagai alternatif
o Bersikap optimis dan mempunyai kemampuan yang kuat untuk memilih alternatif yang paling baik.
b. Alat pengambilan keputusan.
1. Operation Research
2. Teori Probabilitas
3. Linear Programming
4. Analisa Resiko
5. Pohon keputusan (Decision Tree)
PENGORGANISASIAN
02
B
D
C
A
P E N G E R T I A N
Ditinjau dari segi prosesnya, pengorganisasian
merupakan usaha untuk menyusun
komponen-komponen pokok sedemikian rupa
sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk
mencapai tujuan.
Fungsi Pengorganisasian dapat dikatakan
sebagai proses menciptakan hubungan antara
berbagai fungsi, personalia, dan faktor-faktor
fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan
dapat bermanfaat serta terarah pada suatu
tujuan.
Pola Hubungan antar komponen organisasi
Penentuan tugas-tugas yang hendak
dijalankan harus didasarkan pada suatu
tujuan. Jika tidak terdapat pembagian
tanggung jawab secara jelas, maka
tugas-tugas sulit untuk dilaksanakan atau
dapat pula terjadi adanya kesimpang-siuran
dalam pelaksanaan. Untuk mengetahui
tentang seberapa jauh seseorang telah
mencapai hasil yang diharapkan, maka
setelah dibebani dengan suatu tanggung
jawab dan diberi wewenang. Antara tujuan,
fungsi, tanggung jawab, wewenang serta
pertanggung-jawaban mempunyai hubungan
yang erat, dan berkaitan satu dengan yang
lain.
Rentangan Kekuasaan
Munculnya rentangan kekuasaan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan seseorang.
Keefektifan dan efisiensi seorang pimpinan dalam mengatur bawahan dipengaruhi oleh jumlah bawahan itu
sendiri, serta frekuensi hubungan antara pimpinan dengan bawahan.
Dasar-dasar Penggolongan Bagian di Dalam Organisasi
Pengelompokkan menjadi bagian-bagian di dalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor
berikut ini :
a. Didasarkan pada suatu angka
b. Didasarkan pada waktu
c. Didasarkan pada fungsi perusahaan
d. Didasarkan pada luas daerah operasi
e. Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan
f. Didasarkan pada jenis langganan.
Karakteristik Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik dasar, yaitu keseimbangan dalam organisasi
dan fleksibilitas.
PENGARAHAN
03
• Prinsip-prinsip pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia
mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mecapai tujuan.
Pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu :
1. Prinsip mengarah pada tujuan
2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
3. Prinsip kesatuan komando
.
• Cara-cara pengarahan
Pada umumnya, pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja
sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip di muka. Adapun cara-cara pengarahan yang dilakukan
dapat berupa :
1. Orientasi
2. Perintah
3. Delegasi wewenang.
•Komunikasi
Definisi-definisi komunikasi :
o Di dalam komunikasi tedapat hubungan antara orang dengan orang-orang dengan lembaga dan sebaliknya.
o Hubungan yang timbul di dalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan gagasan, pendapat atau informasi
o Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi dan menciptakan saling pengertian
o Untuk mengadakan komunikasi, dapat digunakan kata-kata, surat, kode atau simbol.
Untuk mengadakan komunikasi dapat digunakan sarana-sarana seperti telepon, telegram, radio, televisi, surat kabar,
majalah, dan lain-lain yang diharapkan komunikasi dapat lebih efektif dan efisien.
•Motivasi
Dalam memberikan motivasi, manager berkewajiban mempengaruhi sikap bawahannya agar mereka bersedia untuk
menjalankan tugas-tugas selaras dengan tujuan organisasi.
Motivasi mempunyai dua macam bentuk, yaitu motivasi positif (dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu) dan
motivasi negatif (dengan cara menakut-nakuti atau mendorong secara terpaksa).
PENGKOORDINASIAN
04
Adanya berbagai pendapat yang berbeda di antara masing-masing individu d
alam organisasi dapat diselaraskan dengan mengadakan koordinasi agar ter
dapat suatu keadaan yang
harmonis sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Prinsip-prinsip Organisasi
1. Prinsip Kontak Langsung
2. Prinsip Penekanan pada Pentingnya Koordinasi
3. Hubungan Timbal Balik di antara Faktor-faktor yang Ada
Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Untuk melaksanakan fungsi koordinasi, manajer dapat menempuh dua cara, yaitu :
1. Menjamin bahwa kondisi
lingkungan dapat membantu
untuk memberikan fasilitas
bagi terlaksananya koordinasi.
2. Memastikan apakah
masing-masing individu sudah
mengetahui prinsip-prinsip
koordinasi.
PENGAWASAN
05
2. Membandingkan kegiatan
yang dilakukan dengan
standard
3. Tindakan Koreksi
Pengertian
Pengawasan membandingkan segala sesu
atu yang
telah dijalankan dengan standard atau
rencananya, serta melakukan perbaikan-pe
rbaikan bilamana terjadi penyimpangan. Pe
ngawasan dapat mengukur seberapa jauh
hasil yang telah dicapai
sesuai dengan apa yang telah direncanaka
n.
Langkah-langkahPengawasan
1. Menciptakan standard
Syarat-syarat Pengawasan yang Baik
a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktivasi).
b. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera
c. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan
d. Pengawasan harus obyektif, teliti dan sesuai dengan standard yang digunakan
e. Pengawasan harus luwes/fleksibel
f. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi
g. Pengawasan harus ekonomis
h. Pengawasan harus mudah dimengerti
i. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan/koreksi.
Thank you

More Related Content

MANAJEMEN UMUM

  • 1. http://www.free-powerpoint-templates-design.com BAB 4 MANAJEMEN UMUM KELVYN KUSUMA WARDHANA [19.01.7211] AK-SORE YOSA VITALOKA [19.01.7254] AK-SORE
  • 2. 2 1 LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN PEPERENCANAAN4 PENGARAHAN6 PENGAWASAN8 PENGERTIAN MANAJEMEN1 SEKSEKOLAH-SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN3 PEPENGORGANISASIAN5 PENGKOORDINASIAN7
  • 3. Pengertian Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno, yaitu menagement yang artinya adalah seni dalam mengatur dan melaksanakan. Manajemen dapat juga didefinisikan sebagai upaya perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efisien dan efektif.
  • 4. 5 FUNGSI UTAMA DALAM MANAJMEN PENGAWASAN . PENGORGANISASIAN . PERENCANAAN 01 03 04 0502 . suatu proses menentukan hal-hal yang ingin dicapai (tujuan) di masa depan serta menentukan berbagai tahapan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang dipandang fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju yang telah ditetapkan semula proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. PENGARAHAN PENGKOORDINASIAN suatu proses pemanduan (penyatuan) tujuan dan aktivitas dari berbagai bagian (fungsi, daerah, unit, dan lain-lain) yang terpisah yang ditunjukan untuk mencapai tujuan yang efisien.
  • 5. JENJANG MANAJEMEN Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen, yaitu: Manajemen ini merupakan jenjang terendah. Tugasnya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer madya. Manajemen operasional bertanggung jawab melakukan supervisi kepada para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian. Manajemen ini meliputi pimpinan pabrik dan/atau manajer divisi. Para manajer ini mempunyai tanggung jawab dalam menyusun rencana operasi Yang melaksanakan rencana-rencana umum dari manajer puncak Manajemen Madya atau administratif Jenjang ini meliputi dewan direktur, direktur utama,atau chief executive officer (CEO), dan pimpinan lain. Manajemen puncak bertugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan penting. Manajemen Puncak atau Eksekutif Manajemen operasional
  • 6. LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN GERAKAN MANAJEMEN ILMIAH Frederick W. Taylor (1856 – 1915), merupakan salah seorang yang pertama kali mempelajari metode kerja pada tahun 1885. Beberapa tahun sebelum Taylor, Henry Fayol (1841 – 1915) telah menjadi manager di sebuah pertambangan batu bara di Perancis. Ia juga mempelajari manajemen. Fayol telah memutuskan bahwa manajemen itu melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengendalian. Sejak pemunculan bukunya yang berjudul The Priciples of Scientific Management tahun 1911, Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen ilmiah. Dalam bukunya Taylor mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah, antara lain : 1. Semua pekerjaan dapat diobervasi dan dianalisis untuk menemukan cara terbaik dalam menyelesaikannya. 2. Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah. 3. Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar intensif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya. 4. Menempatkan manager dalam perencanaan, persiapan, dan pemeriksaan pekerjaan
  • 7. SEKOLAH-SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN Sekolah Klasik (Classical School) Sekolah Perilaku (Behavioral School) Sekolah Ilmu Manajemen (Management Scient School) Analisis Sistem Manajemen Hasil
  • 9. Bentuk-bentuk Perencanaan 01 02 03 0405 06 Campuran antara kebijakan prosedur, aturan, dan pembagian tugas disertai suatu anggaran (budget). Program Tindakan spesifik yang merupakan bagian dari prosedur. Aturan (Rule) Pernyataan untuk menyalurkan pikiran terhadap tindakan. Tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat Strategi Rangkaian tindakan untuk waktu mendatang Prosedur Tujuan (Objective) Sasaran kegiatan dicapai dalam jangka waktu tertentu. Kebijakan (Policy)
  • 10. Kegunaan Perencanaan a b .c 04 Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang. Mengarahkan perhatian kepada tujuan. Meringankan biaya Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
  • 11. a. Menetapkan tujuan b. Menyusun anggaran-anggaran (Premising) c. Menentukan berbagai alternatif tindakan d. Mengadakan penilaian terhadap alternatif tindakan tersebut. e. Mengambil Keputusan f. Menyusun Rencana Pendukung. a. Perencanaan jangka panjang b. Perencanaan jangka menengah c. Perencanaan jangka pendek Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan Jangka Waktu Perencanaan
  • 12. Faktor-faktor yang membatasi Perencanaan a. Sulitnya mencari anggaran secara teliti b. Perubahan yang sangat cepat c. Kekakuan Internal : Seperti kekakuan psikologis; kekakuan karena adanya Prosedur dan Kebijakan; Kekakuan Sember Daya dan Dana. d. Kekakuan Eksternal : Masalah sosial-politik; teknologi; kebudayaan; geografi; perekonomian; dsb. e. Waktu dan biaya.
  • 13. Pengambilan Keputusan a. Syarat pengambilan keputusan o Harus berusaha untuk mencapai suatu tujuan yang tidak terpenuhi tanpa melalui tindakan positif. o Mengetahui dengan jelas tujuan yang dapat dicapai dengan segala kekurangannya. o Mempunyai kemampuan analisis dan penilaian berbagai alternatif o Bersikap optimis dan mempunyai kemampuan yang kuat untuk memilih alternatif yang paling baik. b. Alat pengambilan keputusan. 1. Operation Research 2. Teori Probabilitas 3. Linear Programming 4. Analisa Resiko 5. Pohon keputusan (Decision Tree)
  • 15. B D C A P E N G E R T I A N Ditinjau dari segi prosesnya, pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun komponen-komponen pokok sedemikian rupa sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Fungsi Pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia, dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan. Pola Hubungan antar komponen organisasi Penentuan tugas-tugas yang hendak dijalankan harus didasarkan pada suatu tujuan. Jika tidak terdapat pembagian tanggung jawab secara jelas, maka tugas-tugas sulit untuk dilaksanakan atau dapat pula terjadi adanya kesimpang-siuran dalam pelaksanaan. Untuk mengetahui tentang seberapa jauh seseorang telah mencapai hasil yang diharapkan, maka setelah dibebani dengan suatu tanggung jawab dan diberi wewenang. Antara tujuan, fungsi, tanggung jawab, wewenang serta pertanggung-jawaban mempunyai hubungan yang erat, dan berkaitan satu dengan yang lain.
  • 16. Rentangan Kekuasaan Munculnya rentangan kekuasaan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan seseorang. Keefektifan dan efisiensi seorang pimpinan dalam mengatur bawahan dipengaruhi oleh jumlah bawahan itu sendiri, serta frekuensi hubungan antara pimpinan dengan bawahan. Dasar-dasar Penggolongan Bagian di Dalam Organisasi Pengelompokkan menjadi bagian-bagian di dalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor berikut ini : a. Didasarkan pada suatu angka b. Didasarkan pada waktu c. Didasarkan pada fungsi perusahaan d. Didasarkan pada luas daerah operasi e. Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan f. Didasarkan pada jenis langganan. Karakteristik Struktur Organisasi Struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik dasar, yaitu keseimbangan dalam organisasi dan fleksibilitas.
  • 18. • Prinsip-prinsip pengarahan Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mecapai tujuan. Pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu : 1. Prinsip mengarah pada tujuan 2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan 3. Prinsip kesatuan komando . • Cara-cara pengarahan Pada umumnya, pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip di muka. Adapun cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa : 1. Orientasi 2. Perintah 3. Delegasi wewenang.
  • 19. •Komunikasi Definisi-definisi komunikasi : o Di dalam komunikasi tedapat hubungan antara orang dengan orang-orang dengan lembaga dan sebaliknya. o Hubungan yang timbul di dalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan gagasan, pendapat atau informasi o Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi dan menciptakan saling pengertian o Untuk mengadakan komunikasi, dapat digunakan kata-kata, surat, kode atau simbol. Untuk mengadakan komunikasi dapat digunakan sarana-sarana seperti telepon, telegram, radio, televisi, surat kabar, majalah, dan lain-lain yang diharapkan komunikasi dapat lebih efektif dan efisien. •Motivasi Dalam memberikan motivasi, manager berkewajiban mempengaruhi sikap bawahannya agar mereka bersedia untuk menjalankan tugas-tugas selaras dengan tujuan organisasi. Motivasi mempunyai dua macam bentuk, yaitu motivasi positif (dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu) dan motivasi negatif (dengan cara menakut-nakuti atau mendorong secara terpaksa).
  • 21. Adanya berbagai pendapat yang berbeda di antara masing-masing individu d alam organisasi dapat diselaraskan dengan mengadakan koordinasi agar ter dapat suatu keadaan yang harmonis sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Prinsip-prinsip Organisasi 1. Prinsip Kontak Langsung 2. Prinsip Penekanan pada Pentingnya Koordinasi 3. Hubungan Timbal Balik di antara Faktor-faktor yang Ada
  • 22. Pelaksanaan Fungsi Koordinasi Untuk melaksanakan fungsi koordinasi, manajer dapat menempuh dua cara, yaitu : 1. Menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk memberikan fasilitas bagi terlaksananya koordinasi. 2. Memastikan apakah masing-masing individu sudah mengetahui prinsip-prinsip koordinasi.
  • 24. 2. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard 3. Tindakan Koreksi Pengertian Pengawasan membandingkan segala sesu atu yang telah dijalankan dengan standard atau rencananya, serta melakukan perbaikan-pe rbaikan bilamana terjadi penyimpangan. Pe ngawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanaka n. Langkah-langkahPengawasan 1. Menciptakan standard
  • 25. Syarat-syarat Pengawasan yang Baik a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktivasi). b. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera c. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan d. Pengawasan harus obyektif, teliti dan sesuai dengan standard yang digunakan e. Pengawasan harus luwes/fleksibel f. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi g. Pengawasan harus ekonomis h. Pengawasan harus mudah dimengerti i. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan/koreksi.