Dokumen tersebut membahas tentang manajemen umum yang mencakup pengertian manajemen, sejarah manajemen, fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan. Dokumen ini juga membahas tentang jenjang-jenjang manajemen dan sekolah-sekolah pemikiran manajemen.
2. 2
1
LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
PEPERENCANAAN4
PENGARAHAN6
PENGAWASAN8
PENGERTIAN MANAJEMEN1
SEKSEKOLAH-SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN3
PEPENGORGANISASIAN5
PENGKOORDINASIAN7
3. Pengertian Manajemen
adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok orang
atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja sama
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno,
yaitu menagement yang artinya adalah seni dalam mengatur dan melaksanakan.
Manajemen dapat juga didefinisikan sebagai upaya perencanaan, pengkoordinasian,
pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efisien dan efektif.
4. 5 FUNGSI UTAMA
DALAM MANAJMEN
PENGAWASAN
.
PENGORGANISASIAN
.
PERENCANAAN
01 03 04 0502
.
suatu proses menentukan
hal-hal yang ingin dicapai
(tujuan) di masa depan serta
menentukan berbagai
tahapan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan
tersebut
suatu langkah untuk
menetapkan,
menggolongkan dan
mengatur
berbagai macam
kegiatan yang dipandang
fungsi manajemen
yang berhubungan dengan
usaha memberi
bimbingan, saran,
perintah-perintah, agar tugas
dapat dilaksanakan dengan
baik dan benar-benar tertuju
yang telah ditetapkan semula
proses dalam menetapkan
ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang
dapat mendukung
pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah
ditetapkan tersebut.
PENGARAHAN PENGKOORDINASIAN
suatu proses pemanduan
(penyatuan) tujuan dan
aktivitas dari berbagai
bagian (fungsi, daerah,
unit, dan lain-lain) yang
terpisah yang ditunjukan
untuk mencapai tujuan
yang efisien.
5. JENJANG MANAJEMEN
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen, yaitu:
Manajemen ini
merupakan jenjang
terendah. Tugasnya
menyangkut
pelaksanaan
rencana yang dibuat
oleh para manajer
madya. Manajemen
operasional bertanggung
jawab melakukan
supervisi kepada para
karyawan yang
mengerjakan kegiatan
harian.
Manajemen ini
meliputi pimpinan
pabrik dan/atau
manajer divisi.
Para manajer ini
mempunyai tanggung
jawab dalam menyusun
rencana operasi
Yang melaksanakan
rencana-rencana
umum dari manajer
puncak
Manajemen Madya
atau
administratif
Jenjang ini meliputi
dewan direktur,
direktur utama,atau
chief executive
officer (CEO), dan
pimpinan lain.
Manajemen puncak
bertugas menyusun
rencana umum
perusahaan dan
mengambil
keputusan-keputusan
penting.
Manajemen Puncak
atau
Eksekutif
Manajemen operasional
6. LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
GERAKAN MANAJEMEN ILMIAH
Frederick W. Taylor (1856 – 1915), merupakan salah seorang yang pertama kali
mempelajari metode kerja pada tahun 1885. Beberapa tahun sebelum Taylor, Henry Fayol
(1841 – 1915) telah menjadi manager di sebuah pertambangan batu bara di Perancis.
Ia juga mempelajari manajemen. Fayol telah memutuskan bahwa manajemen
itu melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian,
dan pengendalian.
Sejak pemunculan bukunya yang berjudul The Priciples of Scientific Management
tahun 1911, Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen ilmiah. Dalam bukunya
Taylor mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah, antara lain :
1. Semua pekerjaan dapat diobervasi dan dianalisis untuk menemukan cara terbaik
dalam menyelesaikannya.
2. Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
3. Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang
jabatan dengan dasar intensif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
4. Menempatkan manager dalam perencanaan, persiapan, dan pemeriksaan pekerjaan
9. Bentuk-bentuk Perencanaan
01 02
03
0405
06
Campuran antara kebijakan prosedur,
aturan, dan pembagian tugas disertai
suatu anggaran (budget).
Program
Tindakan spesifik yang merupakan bagian
dari prosedur.
Aturan (Rule)
Pernyataan untuk menyalurkan pikiran
terhadap tindakan.
Tindakan penyesuaian dari rencana
yang telah dibuat
Strategi
Rangkaian tindakan untuk waktu
mendatang
Prosedur
Tujuan (Objective)
Sasaran kegiatan dicapai dalam jangka waktu
tertentu.
Kebijakan (Policy)
10. Kegunaan Perencanaan
a b
.c 04
Mengurangi ketidakpastian serta
perubahan pada waktu mendatang.
Mengarahkan perhatian kepada tujuan.
Meringankan biaya Merupakan sarana untuk mengadakan
pengawasan.
11. a. Menetapkan tujuan
b. Menyusun anggaran-anggaran
(Premising)
c. Menentukan berbagai alternatif
tindakan
d. Mengadakan penilaian terhadap
alternatif tindakan tersebut.
e. Mengambil Keputusan
f. Menyusun Rencana Pendukung.
a. Perencanaan jangka panjang
b. Perencanaan jangka menengah
c. Perencanaan jangka pendek
Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan Jangka Waktu Perencanaan
12. Faktor-faktor yang membatasi Perencanaan
a. Sulitnya mencari anggaran secara teliti
b. Perubahan yang sangat cepat
c. Kekakuan Internal :
Seperti kekakuan psikologis; kekakuan karena adanya Prosedur dan Kebijakan;
Kekakuan Sember Daya dan Dana.
d. Kekakuan Eksternal :
Masalah sosial-politik; teknologi; kebudayaan; geografi; perekonomian; dsb.
e. Waktu dan biaya.
13. Pengambilan Keputusan
a. Syarat pengambilan keputusan
o Harus berusaha untuk mencapai suatu tujuan yang tidak terpenuhi tanpa melalui tindakan positif.
o Mengetahui dengan jelas tujuan yang dapat dicapai dengan segala kekurangannya.
o Mempunyai kemampuan analisis dan penilaian berbagai alternatif
o Bersikap optimis dan mempunyai kemampuan yang kuat untuk memilih alternatif yang paling baik.
b. Alat pengambilan keputusan.
1. Operation Research
2. Teori Probabilitas
3. Linear Programming
4. Analisa Resiko
5. Pohon keputusan (Decision Tree)
15. B
D
C
A
P E N G E R T I A N
Ditinjau dari segi prosesnya, pengorganisasian
merupakan usaha untuk menyusun
komponen-komponen pokok sedemikian rupa
sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk
mencapai tujuan.
Fungsi Pengorganisasian dapat dikatakan
sebagai proses menciptakan hubungan antara
berbagai fungsi, personalia, dan faktor-faktor
fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan
dapat bermanfaat serta terarah pada suatu
tujuan.
Pola Hubungan antar komponen organisasi
Penentuan tugas-tugas yang hendak
dijalankan harus didasarkan pada suatu
tujuan. Jika tidak terdapat pembagian
tanggung jawab secara jelas, maka
tugas-tugas sulit untuk dilaksanakan atau
dapat pula terjadi adanya kesimpang-siuran
dalam pelaksanaan. Untuk mengetahui
tentang seberapa jauh seseorang telah
mencapai hasil yang diharapkan, maka
setelah dibebani dengan suatu tanggung
jawab dan diberi wewenang. Antara tujuan,
fungsi, tanggung jawab, wewenang serta
pertanggung-jawaban mempunyai hubungan
yang erat, dan berkaitan satu dengan yang
lain.
16. Rentangan Kekuasaan
Munculnya rentangan kekuasaan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan seseorang.
Keefektifan dan efisiensi seorang pimpinan dalam mengatur bawahan dipengaruhi oleh jumlah bawahan itu
sendiri, serta frekuensi hubungan antara pimpinan dengan bawahan.
Dasar-dasar Penggolongan Bagian di Dalam Organisasi
Pengelompokkan menjadi bagian-bagian di dalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor
berikut ini :
a. Didasarkan pada suatu angka
b. Didasarkan pada waktu
c. Didasarkan pada fungsi perusahaan
d. Didasarkan pada luas daerah operasi
e. Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan
f. Didasarkan pada jenis langganan.
Karakteristik Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik dasar, yaitu keseimbangan dalam organisasi
dan fleksibilitas.
18. • Prinsip-prinsip pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia
mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mecapai tujuan.
Pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu :
1. Prinsip mengarah pada tujuan
2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
3. Prinsip kesatuan komando
.
• Cara-cara pengarahan
Pada umumnya, pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja
sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip di muka. Adapun cara-cara pengarahan yang dilakukan
dapat berupa :
1. Orientasi
2. Perintah
3. Delegasi wewenang.
19. •Komunikasi
Definisi-definisi komunikasi :
o Di dalam komunikasi tedapat hubungan antara orang dengan orang-orang dengan lembaga dan sebaliknya.
o Hubungan yang timbul di dalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan gagasan, pendapat atau informasi
o Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi dan menciptakan saling pengertian
o Untuk mengadakan komunikasi, dapat digunakan kata-kata, surat, kode atau simbol.
Untuk mengadakan komunikasi dapat digunakan sarana-sarana seperti telepon, telegram, radio, televisi, surat kabar,
majalah, dan lain-lain yang diharapkan komunikasi dapat lebih efektif dan efisien.
•Motivasi
Dalam memberikan motivasi, manager berkewajiban mempengaruhi sikap bawahannya agar mereka bersedia untuk
menjalankan tugas-tugas selaras dengan tujuan organisasi.
Motivasi mempunyai dua macam bentuk, yaitu motivasi positif (dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu) dan
motivasi negatif (dengan cara menakut-nakuti atau mendorong secara terpaksa).
21. Adanya berbagai pendapat yang berbeda di antara masing-masing individu d
alam organisasi dapat diselaraskan dengan mengadakan koordinasi agar ter
dapat suatu keadaan yang
harmonis sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Prinsip-prinsip Organisasi
1. Prinsip Kontak Langsung
2. Prinsip Penekanan pada Pentingnya Koordinasi
3. Hubungan Timbal Balik di antara Faktor-faktor yang Ada
22. Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Untuk melaksanakan fungsi koordinasi, manajer dapat menempuh dua cara, yaitu :
1. Menjamin bahwa kondisi
lingkungan dapat membantu
untuk memberikan fasilitas
bagi terlaksananya koordinasi.
2. Memastikan apakah
masing-masing individu sudah
mengetahui prinsip-prinsip
koordinasi.
24. 2. Membandingkan kegiatan
yang dilakukan dengan
standard
3. Tindakan Koreksi
Pengertian
Pengawasan membandingkan segala sesu
atu yang
telah dijalankan dengan standard atau
rencananya, serta melakukan perbaikan-pe
rbaikan bilamana terjadi penyimpangan. Pe
ngawasan dapat mengukur seberapa jauh
hasil yang telah dicapai
sesuai dengan apa yang telah direncanaka
n.
Langkah-langkahPengawasan
1. Menciptakan standard
25. Syarat-syarat Pengawasan yang Baik
a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktivasi).
b. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera
c. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan
d. Pengawasan harus obyektif, teliti dan sesuai dengan standard yang digunakan
e. Pengawasan harus luwes/fleksibel
f. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi
g. Pengawasan harus ekonomis
h. Pengawasan harus mudah dimengerti
i. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan/koreksi.