Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
SlideShare a Scribd company logo
6 Langkah Menyampaikan6 Langkah Menyampaikan
Kabar Buruk oleh Tenaga MedisKabar Buruk oleh Tenaga Medis
Kepada Pasien dengan ProtokolKepada Pasien dengan Protokol
SPIKESSPIKES
I Putu Cahya Legawa
Mediskripta – http://dokter.legawa.com
Pendahuluan
Dalam praktik pelayanan kedokteran, akan ditemukan situasi-
situasi di mana penegakkan diagnosis dan/atau prognosis
seorang pasien merupakan kondisi yang buruk.
Kondisi ini selayaknya disampaikan pada pasien dengan cara
yang tepat sedemikian hingga kabar dapat disampaikan dan
diterima dengan baik oleh pasien.
Protokol SPIKES adalah salah satu metode yang bisa
diterapkan dalam menyampaikan kabar buruk kepada pasien.
Tujuan Menggunakan Protokol SPIKES
Terdapat empat tujuan menggunakan protokol SPIKES untuk
menyampaikan kabar buruk:
1. Mengumpulkan informasi dari pasien
2. Memberitahukan informasi medis
3. Menyedia dukungan kepada pasien
4. Memperoleh kerja sama dari pasien dalam mengembangkan
rencana atau terapi untuk ke depannya.
6 Langkah dalam Protokol SPIKES
SPIKES:SPIKES:
SS – Situasi
PP – Pandangan pasien akan kondisi/keseriusannya
II – Itikad pasien untuk mendapatkan informasi medis
KK – Kemampuan menyampaikan fakta-fakta medis
EE – Eksplorasi pelbagai emosi dan bersimpati
SS – Strategi dan Simpulan
Situasi
Siapkan privasi yang baik bagi pasien
Libatkan orang/keluarga terdekat pasien (jika pasien
menghendaki demikian)
Duduk (hindari posisi berdiri dalam menyampaikan kabar
buruk)
Wujudkan interaksi yang saling sambung dan saling mengerti
antara kedua belah pihak
Kelola batas waktu dan interupsi
Pandangan Pasien akan Kondisinya
Tentukan apakah pasien mengetahui mengenai kondisi medis
atau kecurigaannya akan kondisi yang dia miliki.
Dengarkan tingkat pemahaman pasien
Terima jika pasien melakukan penyangkalan akan kondisinya,
namun jangan dibantah pada tahapan ini.
Itikad Pasien akan Informasi Medis
Tanyakan pasien apakah dia berharap/ingin mengetahui
rincian dari kondisi medisnya dan/atau terapi yang
diterimanya.
Hargai dan terima hak pasien untuk tidak (ingin) tahun.
Tawarkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien di
kemudian waktu jika dia menginginkannya.
Kemampuan Menyampaikan Fakta Medis
Staf medis selayaknya memiliki pengetahuan yang baik terhadap kondisi pasien
sebelum mulai memberikan penjelasan
Gunakan bahasa yang dapat dipahami oleh pasien
Pertimbangkan tingkat pendidikan, latar sosial budaya dan kondisi emosional saat ini
dari pasien
Berikan informasi sedikit demi sedikit, hindari membanjiri pasien dengan informasi
yang berlebihan
Tilik pakah pasien memahami yang sudah disampaikan padanya
Tanggapi reaksi-reaksi pasien saat muncul ke permukaan
Berikan aspek yang positif terlebih dahulu (misalnya: kanker belum menyebar ke
kelenjar limfe, berespons baik terhadap pengobatan, pengobatan tersedia di sini)
Berikat fakta-fakta yang tepat mengenai pilihan terapi, prognosis, biaya, dan lainnya
Eksplorasi pelbagai emosi dan bersimpati
Persiapkan diri untuk memberikan tanggapan yang berempati
Kenali emosi yang diekspresikan oleh pasien (sedih, diam,
kaget, dan lainnya)
Temukan penyebab/sumber emosi
Berikan pasien waktu untuk mengekspresikan perasaannya,
lalu tanggapi sedemikian hingga menampilkan Anda
mengenali hubungan antara kedua hal di atas.
Strategi dan Simpulan
Tutup wawancara/konsultasi
Tanyakan apakah pasien dan/atau keluarga ingin
mendapatkan kejelasan lebih lanjut akan hal lainnya
Tawarkan agenda pertemuan selanjutnya (misalnya: kami
akan menemui Anda kembali saat kami mendapatkan
pendapat dari ahli kanker.)
TerimaTerima
KasihKasih

More Related Content

Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES

  • 1. 6 Langkah Menyampaikan6 Langkah Menyampaikan Kabar Buruk oleh Tenaga MedisKabar Buruk oleh Tenaga Medis Kepada Pasien dengan ProtokolKepada Pasien dengan Protokol SPIKESSPIKES I Putu Cahya Legawa Mediskripta – http://dokter.legawa.com
  • 2. Pendahuluan Dalam praktik pelayanan kedokteran, akan ditemukan situasi- situasi di mana penegakkan diagnosis dan/atau prognosis seorang pasien merupakan kondisi yang buruk. Kondisi ini selayaknya disampaikan pada pasien dengan cara yang tepat sedemikian hingga kabar dapat disampaikan dan diterima dengan baik oleh pasien. Protokol SPIKES adalah salah satu metode yang bisa diterapkan dalam menyampaikan kabar buruk kepada pasien.
  • 3. Tujuan Menggunakan Protokol SPIKES Terdapat empat tujuan menggunakan protokol SPIKES untuk menyampaikan kabar buruk: 1. Mengumpulkan informasi dari pasien 2. Memberitahukan informasi medis 3. Menyedia dukungan kepada pasien 4. Memperoleh kerja sama dari pasien dalam mengembangkan rencana atau terapi untuk ke depannya.
  • 4. 6 Langkah dalam Protokol SPIKES SPIKES:SPIKES: SS – Situasi PP – Pandangan pasien akan kondisi/keseriusannya II – Itikad pasien untuk mendapatkan informasi medis KK – Kemampuan menyampaikan fakta-fakta medis EE – Eksplorasi pelbagai emosi dan bersimpati SS – Strategi dan Simpulan
  • 5. Situasi Siapkan privasi yang baik bagi pasien Libatkan orang/keluarga terdekat pasien (jika pasien menghendaki demikian) Duduk (hindari posisi berdiri dalam menyampaikan kabar buruk) Wujudkan interaksi yang saling sambung dan saling mengerti antara kedua belah pihak Kelola batas waktu dan interupsi
  • 6. Pandangan Pasien akan Kondisinya Tentukan apakah pasien mengetahui mengenai kondisi medis atau kecurigaannya akan kondisi yang dia miliki. Dengarkan tingkat pemahaman pasien Terima jika pasien melakukan penyangkalan akan kondisinya, namun jangan dibantah pada tahapan ini.
  • 7. Itikad Pasien akan Informasi Medis Tanyakan pasien apakah dia berharap/ingin mengetahui rincian dari kondisi medisnya dan/atau terapi yang diterimanya. Hargai dan terima hak pasien untuk tidak (ingin) tahun. Tawarkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien di kemudian waktu jika dia menginginkannya.
  • 8. Kemampuan Menyampaikan Fakta Medis Staf medis selayaknya memiliki pengetahuan yang baik terhadap kondisi pasien sebelum mulai memberikan penjelasan Gunakan bahasa yang dapat dipahami oleh pasien Pertimbangkan tingkat pendidikan, latar sosial budaya dan kondisi emosional saat ini dari pasien Berikan informasi sedikit demi sedikit, hindari membanjiri pasien dengan informasi yang berlebihan Tilik pakah pasien memahami yang sudah disampaikan padanya Tanggapi reaksi-reaksi pasien saat muncul ke permukaan Berikan aspek yang positif terlebih dahulu (misalnya: kanker belum menyebar ke kelenjar limfe, berespons baik terhadap pengobatan, pengobatan tersedia di sini) Berikat fakta-fakta yang tepat mengenai pilihan terapi, prognosis, biaya, dan lainnya
  • 9. Eksplorasi pelbagai emosi dan bersimpati Persiapkan diri untuk memberikan tanggapan yang berempati Kenali emosi yang diekspresikan oleh pasien (sedih, diam, kaget, dan lainnya) Temukan penyebab/sumber emosi Berikan pasien waktu untuk mengekspresikan perasaannya, lalu tanggapi sedemikian hingga menampilkan Anda mengenali hubungan antara kedua hal di atas.
  • 10. Strategi dan Simpulan Tutup wawancara/konsultasi Tanyakan apakah pasien dan/atau keluarga ingin mendapatkan kejelasan lebih lanjut akan hal lainnya Tawarkan agenda pertemuan selanjutnya (misalnya: kami akan menemui Anda kembali saat kami mendapatkan pendapat dari ahli kanker.)