Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
SlideShare a Scribd company logo
PERILAKU KEORGANISASIAN
ORGANIZATION BEHAVIOUR
By :
1. Dr. Dedi Rudiana, SE. MP
2. Ane Kurniawati, SE. M.Si.
3. Dian Kurniawan, SE. M.Si
Buku Acuan
 James L Gibson – John M Ivancevich –James H
Donnely Jr. “ORGANIZATION” Behaviour,
structure, Process
 Fremont E Kast, james E Rosenzweig :
ORGANIZATION and MANAGEMENT” A System
Approch
 Charles Ferrow “ORGANIZATION ANALYSIS” A
Sociologycal View
MATERI
 Studi Tentang Organisasi
 Efektivitas Organisasi
 Perilaku Individu dan perbedaannya
 Motivasi
 Sikap
 Persepsi
 Stres dan individu
MATERI (lanjutan)
 Perilaku kelompok
 Konflik
 Kepemimpinan
 Struktur organisasi
 Desain organisasi
 Proses komunikasi
 Proses pengambilan keputusan
 Karir dan proses Sosialisasi
Tujuan Mata Kuliah PK
 Memberikan pemahaman pengetahuan
tentang perilaku dan sifat-sifat individu,
kelompok dan organisasi
STUDI TENTANG ORGANISASI
 Hakekat Suatu Organisasi
MANUSIA
SOCIAL ANIMAL
ORGANIZING ANIMAL
Alasan mengapa manusia selalu hidup dalam
berbagai organisasi untuk mencapai tujuan
tertentu
Karena kemampuan kerja setiap manusia
“Terbatas” baik fisik, daya pikir, waktu,
tempat, pendidikan dan faktor-faktor lain
yang membatasinya, sehingga
menyebabkan manusia tidak dapat
mencapai sebagian besar tujuannya tanpa
melalui kerjasama dengan orang lain
Definisi Organisasi
Henry L Silk
“Organisasi sebagai suatu kesatuan dari sekelompok orang yang terlibat
secara bersama-sama didalam hubungan resmi untuk mencapai tujuan”
 Ernest Dale
“Organisasi sebagai suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan
pengembangan dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan kerja
dari orang-orang dalam suatu kelompok kerja “
 James D Mooney
“Organisasi timbul bilamana orang-orang bergabung dalam usaha mereka
untuk mencapai tujuan bersama”
 Chester I Barnard
“Organisasi ada bila orang-orang berhubungan satu sama lain, mau
melakukan kegiatan-kegiatan atau bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama
Kesimpulan pengertian organisasi
 Organisasi sebagai suatu lembaga sosial yang secara sadar
dikoordinasikan dan sengaja disusun
 Terdiri dari sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi
yang ditetapkan
 Mempunyai batasan-batasan yang secara relatif dapat
diidentivikasi dan keberadaannya mempunyai basis yang relatif
permanen
 Dan dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
Mengapa mempelajari organisasi
secara formal
 Organisasi adalah suatu bagian dasar
keberadaan manusia yang mencakup
seluruh aspek masyarakat
 Mempelajari organisasi akan membuat kita
mudah mengembangkan pemahaman
terhadap bagaimana organisasi beroperasi
 Studi organisasi mempunyai nilai praktis dan
sangat baik untuk para manajer sekarang
maupun masa depan
Perspektif Efektivitas
By :
1. Dr. Dedi Rudiana, SE. MP
2. Ane Kurniawati, SE. M.Si.
3. Dian Kurniawan, SE.
Tingkatan Efektivitas
Efektivitas
Individu
Efektivitas
Individu
Efektivitas
Kelompok
Efektivitas
Kelompok
Efektivitas
Organisasi
Efektivitas
Organisasi
Penyebab Keefektivan
Efektivitas
Individu
Efektivitas
Individu
Efektivitas
Kelompok
Efektivitas
Kelompok
Efektivitas
Organisasi
Efektivitas
Organisasi
Sebab-sebab :
Kemampuan
Keterampilan
Pengetahuan
Sikap
Motivasi
Stress
Sebab-sebab :
Keterpaduan
Kepemimpinan
Struktur
Status
Peran
Norma-norma
Sebab-sebab :
Lingkungan
Teknologi
Strategi
Struktur
Proses
Kultur
Pendekatan Efektivitas
Pendekatan
Efektivitas
Pendekatan Tujuan
Pendekatan Sistem
Pendekatan Tujuan : Merupakan pendekatan
untuk menilai efektivitas yang didasarkan
pada “bahwa organisasi dibentuk sebagai
alat untuk mencapai suatu tujuan”
Pendekatan sistem : merupakan pendekatan
yang menekankan pentingnya adaptasi
terhadap tuntutan eksternal sebagai kriteria
penilaian keefektifan
Kesimpulan dari 2 Pendekatan
1. Kriteria efektivitas harus mencerminkan
siklus masukan – proses – keluaran dan
bukan keluaran yang sederhana
2. Kriteria efektivitas harus mencerminkan
hubungan antara organisasi dan lingkungan
yang lebih luas dimana organisasi itu
berada
Elemen Dasar Suatu Sistem
MasukanMasukan KeluaranKeluaran
LingkunganLingkungan
Proses
Dimensi Waktu Bagi Efektivitas Organisasi
1. Efektivitas Organisasi adalah konsep
dengan cakupan luas termasuk sejumlah
konsep komponen
2. Tugas manajerial adalah menjaga
keseimbangan optimal diantara komponen
dan bagiannya
Model Hubungan Dimensi waktu dari
efektivitas
Produksi
Mutu
Efisiensi
Fleksibilitas
Kepuasan
Produksi
Mutu
Efisiensi
Fleksibilitas
Kepuasan
Persaingan
Pengembangan
Persaingan
Pengembangan
Kelangsungan
Hidup
Kelangsungan
Hidup
Jangka
Pendek
Jangka
Menengah
Jangka
Panjang
PERILAKU INDIVIDU DAN
PERBEDAANNYA
By :
1. Dedi Rudiana, SE. MP
2. Ane Kurniawati, SE. M.Si.
3. Dian Kurniawan, SE.
UNTUK MEMAHAMI PERBEDAAN INDIVIDU :
1. Mengamati dan mengenali perbedaan
2. Mempelajari variabel-variabel yang
mempengaruhi perilaku individu
3. Menemukan hubungan diantara variabel-
variabel
Hasil Penelitian mengenai Perilaku
1. Perilaku adalah akibat
2. Perilaku diarahkan oleh tujuan
3. Perilaku yang bisa diamati dan diukur
4. Perilaku yang tidak dapat diamati juga
penting dalam mencapai tujuan
5. Perilaku dimotivasi
Perbedaan Individual
Variabel individual terdiri dari
1. Kemampuan
2. Keterampilan
3. Latar belakang
4. Demografi
VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU DAN
PRESTASI
VARIABEL INDIVIDU
KEMAMPUAN &
KETERAMPILAN
-Mental
-Fisik
LATAR BELAKANG
-Keluarga
-Tingkat sosial
-Pengalaman
DEMOGRAFI
-Umur
-Asal Usul
-Jenis Kelamin
PERILAKU INDIVIDU
PRESTASI
VARIABEL LINGKUNGAN
-SUMBER DAYA
-KEPEMIMPINAN
-IMBALAN
-STRUKTUR
-DESAIN PEKERJAAN
VARIABEL
PSIKOLOGIS
-Persepsi
-Sikap
-Kepribadian
-Belajar
-Motivasi
Pertanyaan supaya manajer dapat
mengatasi masalah kinerja
1. Apakah pekerja mempunyai keterampilan dan
kemampuan untuk bekerja ?
2. Apakah pekerja mempunyai sumber daya yang
cukup untuk bekerja
3. Apakah pekerja sadar akan masalah kinerja
4. Kapan masalah kinerja timbul
5. Bagaimana reaksi teman pekerja atas masalah
kinerja
6. Apa yang dapat saya lakukan sebagai manajer
untuk memunculkan masalah prestasi
Perbedaan Individual
Variabel individual terdiri dari
1. Kemampuan
2. Keterampilan
3. Latar belakang
4. Demografi
Analisis pekerjaan
Suatu proses formal yang dipergunakan dalam
organisasi untuk merumuskan, menelaah
dan mempelajari semua pekerjaan yang
bersifat khusus
PROSES PERILAKU
3 ASUMSI DALAM PROSES TERBENTUKNYA PERILAKU
MANUSIA
1. PENYEBAB PERILAKU (STIMULUS)
2. MOTIVASI PERILAKU
3. TUJUAN LANGSUNG PERILAKU
MODEL DASAR PERILAKU
STIMULUS
(SEBAB)
SIKAP INDIVIDU
1. KEBUTUHAN
2. KEINGINAN
3. KETEGANGAN
4. KEBENCIAN
TUJUAN
PERILAKU
STIMULUS YANG CEPAT DITANGGAPI
SESEORANG
 Stimulus yang biasa dikenal sehari-hari
 Stimulus yang menyentuh perasaan
 Stimulus yang menonjol atau menyala
 Stimulus yang bergerak
 Stimulus yang besar atau tinggi
Persepsi
M O T I V A S I
By. Dian Kurniawan, SE
Pengertian :Pengertian :
Motivasi : Kekuatan yang mendorong seseorang yangMotivasi : Kekuatan yang mendorong seseorang yang
menimbulkan dan mengarahkan perilakumenimbulkan dan mengarahkan perilaku
Need (Kebutuhan)
 Motivasi terkait dengan kebutuhan (need)
 Oleh karena itu setiap orang pasti akan berusaha untuk
memenuhi kebutuhannya.
 Teori-teori motivasi dikaitkan dengan kebutuhan.
Teori MotivasiTeori Motivasi
1. Teori kepuasan1. Teori kepuasan
2. Teori proses2. Teori proses
Teori KepuasanTeori Kepuasan
Memusatkan perhatian pada faktor-faktor didalamMemusatkan perhatian pada faktor-faktor didalam
individu yang mendorong, mengarahkan,individu yang mendorong, mengarahkan,
mempertahankan dan menghentikan perilakumempertahankan dan menghentikan perilaku
Teori ProsesTeori Proses
Menerangkan dan menganalisa bagaimana perilakuMenerangkan dan menganalisa bagaimana perilaku
didorong, diarahkan dipertahankan dandidorong, diarahkan dipertahankan dan
dihentikandihentikan
Pendukung
Teori
Motivasi
Teori Kepuasan :
1. Hirarki Kebutuhan A. Maslow
2. Teori ERG Alderfer
3. Teori 2 Faktor Herzberg
4. Teori 3 Kebutuhan Mc Clelland
5. Teori X dan Y Mc Gregor
Teori Proses
1. Teori pengharapan Vroom
2. Teori penguatan Skinner
3. Teori Keadilan Staccy Adams
4. Teori penetapan tujuan Locke
Hirarki kebutuhan MaslowHirarki kebutuhan Maslow
Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi 5Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi 5
yaitu :yaitu :
1.1. Phisiological needsPhisiological needs
2.2. Safety & Security NeedsSafety & Security Needs
3.3. Belongingness sosial & love NeedsBelongingness sosial & love Needs
4.4. Esteem needsEsteem needs
5.5. Self actualizations needsSelf actualizations needs
 Setiap kebutuhan dipenuhi secara berurutan,
setelah kebutuhan ttt terpenuhi, kebutuhan
berikutnya menjadi dominan
 Meskipun tidak ada kebutuhan yg dapat dipenuhi
sepenuhnya, namun kebutuhan yg ttt yg telah
terpuaskan secara substansial tidak lagi menjadi
pendorong motivasi
Clayton Alderferer mengerjakan-ulang hirarki kebutuhan Maslow.Clayton Alderferer mengerjakan-ulang hirarki kebutuhan Maslow.
Menurutnya ada 3 kelompok kebutuhan inti yaitu :Menurutnya ada 3 kelompok kebutuhan inti yaitu :
1. Existence (Eksistensi)1. Existence (Eksistensi)
Kebutuhan – kebutuhan terpuaskan oleh faktor-faktor sepertiKebutuhan – kebutuhan terpuaskan oleh faktor-faktor seperti
makanan, udara, air, gaji dan kondisi pekerjaan.makanan, udara, air, gaji dan kondisi pekerjaan.
Setara dengan kebutuhan psikologis dan keamanan dari MaslowSetara dengan kebutuhan psikologis dan keamanan dari Maslow
2. Relatedness (Keterkaitan)2. Relatedness (Keterkaitan)
Kebutuhan – kebutuhan terpuaskan dengan adanya hubunganKebutuhan – kebutuhan terpuaskan dengan adanya hubungan
sosial dan interpersonal yang berartisosial dan interpersonal yang berarti
Setara dengan kebutuhan sosial dari MaslowSetara dengan kebutuhan sosial dari Maslow
3. Growth (Pertumbuhan)3. Growth (Pertumbuhan)
Kebutuhan-kebutuhan yang terpuaskan oleh seorang individuKebutuhan-kebutuhan yang terpuaskan oleh seorang individu
menciptakan kontribusi yang kratif atau produktifmenciptakan kontribusi yang kratif atau produktif
Setara dengan penghargaan dan aktualisasi diri dari MaslowSetara dengan penghargaan dan aktualisasi diri dari Maslow
HerzbergHerzberg
Teorinya disebut Teori Dua Faktor atau Teori Motivasi-Teorinya disebut Teori Dua Faktor atau Teori Motivasi-
Higiene oleh Frederick HerzbergHigiene oleh Frederick Herzberg
 Faktor intrinsik berhubungan dengan kepuasan kerjaFaktor intrinsik berhubungan dengan kepuasan kerja
(Pencapaian prestasi, pengakuan, tanggungjawab,(Pencapaian prestasi, pengakuan, tanggungjawab,
kemajuan, pekerjaan itu sendiri dan kemungkinankemajuan, pekerjaan itu sendiri dan kemungkinan
berkembang)berkembang)
 Faktor ekstrinsik berhubungan denganFaktor ekstrinsik berhubungan dengan
ketidakpuasan kerja (upah, keamanan kerja, kondisiketidakpuasan kerja (upah, keamanan kerja, kondisi
kerja, status, prosedur perusahaan, mutu penyeliakerja, status, prosedur perusahaan, mutu penyelia
dan hubungan interpersonal)dan hubungan interpersonal)
McClellandMcClelland
Teori Kebutuhan (Learned Needs Theory)Teori Kebutuhan (Learned Needs Theory)
Teori ini berfokus pada 3 kebutuhanTeori ini berfokus pada 3 kebutuhan
1. Kebutuhan prestasi1. Kebutuhan prestasi (nAch-need for Achievement):(nAch-need for Achievement):
Dorongan u/ mengungguli, berprestasi berdasarDorongan u/ mengungguli, berprestasi berdasar
seperangkat standar, berusaha keras supaya sukses.seperangkat standar, berusaha keras supaya sukses.
2. Kebutuhan kekuasaan2. Kebutuhan kekuasaan (nPow-need for Power):(nPow-need for Power):
Kebutuhan u/ membuat orang-orang lain berperilakuKebutuhan u/ membuat orang-orang lain berperilaku
dalam suatu cara yang sedemikian rupa sehinggadalam suatu cara yang sedemikian rupa sehingga
mereka tidak akan berperilaku sebaliknuyamereka tidak akan berperilaku sebaliknuya
3. Kebutuhan akan kelompok pertemanan3. Kebutuhan akan kelompok pertemanan (nAff-need(nAff-need
for Affiliation)for Affiliation)
Hasrat akan hubungan antar pribadi yang ramah danHasrat akan hubungan antar pribadi yang ramah dan
akrabakrab
McClellandMcClelland
 Pertumbuhan ekonomi masyarakat didasarkanPertumbuhan ekonomi masyarakat didasarkan
pada tingkat nAch yg tinggi.pada tingkat nAch yg tinggi.
 Individu dgn nAch tinggi lebih menyukai situasiIndividu dgn nAch tinggi lebih menyukai situasi
pekerjaanpekerjaan
 nAch tinggi tidak selalu menjadi pimpinan dalamnAch tinggi tidak selalu menjadi pimpinan dalam
organisasiorganisasi
 Manajer yang sukses memiliki nPow tinggi danManajer yang sukses memiliki nPow tinggi dan
nAff rendah.nAff rendah.
Mc. gregorMc. gregor
Teori X Teori Y
1. Karyawan tidak menyukai
kerja dan akan
menghindarinya
2. Karyawan harus dipaksa,
diawasi, dan diancam agar
mencapai sasaran.
3. Karyawan akan menghindari
tanggungjawab dan
mencaripengarahan formal bila
memungkinkan.
4. Menempatkan keamanan di
atas semua faktor lain yg
terkait dengan kerja dan
ambisi rendah
1. Karyawan memandang kerja
sebagai kegiatan alami.
2. Akan melakukan pengarahan
diri dan pengawasan diri.
3. Orang belajar untuk
menerima dan bertanggung
jawab.
4. Kemampuan untuk
mengambil keputusan
inovatif (kreatif)
K O N F L I K
By. Dian Kurniawan, SE., MSi
JENIS-JENIS KONFLIK SECARA UMUMJENIS-JENIS KONFLIK SECARA UMUM
 PERSON ROLE CONFLICTPERSON ROLE CONFLICT
KONFLIK PERANAN YANG TERJADI DALAM DIRI SESEORANG,KONFLIK PERANAN YANG TERJADI DALAM DIRI SESEORANG,
DIMANA PERATURAN YANG BERLAKU TIDAK DAPAT DITERIMADIMANA PERATURAN YANG BERLAKU TIDAK DAPAT DITERIMA
OLEH SESEORANG, SEHINGGA ORANG ITU MEMILIH UNTUKOLEH SESEORANG, SEHINGGA ORANG ITU MEMILIH UNTUK
TIDAK MELAKSANAKAN SESUATU SESUAI DENGANTIDAK MELAKSANAKAN SESUATU SESUAI DENGAN
PERATURAN TERSEBUTPERATURAN TERSEBUT
 INTER ROLE CONFLICTINTER ROLE CONFLICT
KONFLIK ANTAR PERANAN, DIMANA ORANG MENGHADAPIKONFLIK ANTAR PERANAN, DIMANA ORANG MENGHADAPI
PERSOALAN KARENA DIA MENJABAT DUA ATAU LEBIH FUNGSIPERSOALAN KARENA DIA MENJABAT DUA ATAU LEBIH FUNGSI
YANG SALING BERTENTANGANYANG SALING BERTENTANGAN
 INTERSENDER CONFLICTINTERSENDER CONFLICT
KONFLIK YANG TIMBUL KARENA SESEORANG HARUSKONFLIK YANG TIMBUL KARENA SESEORANG HARUS
MEMENUHI HARAPAN BEBERAPA ORANGMEMENUHI HARAPAN BEBERAPA ORANG
 INTRASENDER CONFLICTINTRASENDER CONFLICT
KONFLIK YANG TIMBUL KARENA DISAMPAIKANNYA INFORMASIKONFLIK YANG TIMBUL KARENA DISAMPAIKANNYA INFORMASI
YANG SALING BERTENTANGANYANG SALING BERTENTANGAN
DALAM KEHIDUPAN ORGANISASI, KONFLIK JUGA DAPAT DIBEDAKANDALAM KEHIDUPAN ORGANISASI, KONFLIK JUGA DAPAT DIBEDAKAN
MENURUT PIHAK-PIHAK YANG SALING BERTENTANGAN.MENURUT PIHAK-PIHAK YANG SALING BERTENTANGAN.
ADA 5 (LIMA ) JENIS KONFLIK DIANTARANYA :ADA 5 (LIMA ) JENIS KONFLIK DIANTARANYA :
 KONFLIK DALAM DIRI INDIVIDUKONFLIK DALAM DIRI INDIVIDU
BILA SEORANG INDIVIDU MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN TENTANGBILA SEORANG INDIVIDU MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN TENTANG
PEKERJAAN YANG DIA HARAPKAN UNTUK MELAKSANAKANNYA.PEKERJAAN YANG DIA HARAPKAN UNTUK MELAKSANAKANNYA.
BILA BERBAGAI PERMINTAAN PEKERJAAN SALING BERTENTANGAN.BILA BERBAGAI PERMINTAAN PEKERJAAN SALING BERTENTANGAN.
BILA INDIVIDU DIHARAPKAN UNTUK MELAKUKAN LEBIH DARIPADABILA INDIVIDU DIHARAPKAN UNTUK MELAKUKAN LEBIH DARIPADA
KEMAMPUANNYA.KEMAMPUANNYA.
 KONFLIK ANTAR INDIVIDU DALAM ORGANISASI YANG SAMA, SERINGKONFLIK ANTAR INDIVIDU DALAM ORGANISASI YANG SAMA, SERING
DIAKIBATKAN OLEH PERBEDAAN-PERBEDAAN KEPRIBADIAN, JUGADIAKIBATKAN OLEH PERBEDAAN-PERBEDAAN KEPRIBADIAN, JUGA
BERASAL DARI ADANYA KONFLIK ANTAR PERANAN.BERASAL DARI ADANYA KONFLIK ANTAR PERANAN.
 KONFLIK ANTARA INDIVIDU DAN KELOMPOKKONFLIK ANTARA INDIVIDU DAN KELOMPOK
BERHUBUNGAN DENGAN CARA INDIVIDU MENANGGAPI TEKANAN UNTUKBERHUBUNGAN DENGAN CARA INDIVIDU MENANGGAPI TEKANAN UNTUK
KESERAGAMAN YANG DIPAKSAKAN OLEH KELOMPOK KERJA MEREKA.KESERAGAMAN YANG DIPAKSAKAN OLEH KELOMPOK KERJA MEREKA.
 KONFLIK ANTAR KELOMPOK DALAM ORGANISASI YANGKONFLIK ANTAR KELOMPOK DALAM ORGANISASI YANG
SAMASAMA
HAL INI TERJADI KARENA PERTENTANGAN KEPENTINGANHAL INI TERJADI KARENA PERTENTANGAN KEPENTINGAN
ANTAR KELOMPOK.ANTAR KELOMPOK.
 KONFLIK ANTAR ORGANISASIKONFLIK ANTAR ORGANISASI
TIMBUL SEBAGAI AKIBAT BENTUK PERSAINGAN EKONOMITIMBUL SEBAGAI AKIBAT BENTUK PERSAINGAN EKONOMI
DALAM SISTEM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA.DALAM SISTEM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA.
KONFLIK INI TELAH MENGARAHKAN TIMBULNYA :KONFLIK INI TELAH MENGARAHKAN TIMBULNYA :
 PRODUK BARUPRODUK BARU
 TEKNOLOGI DAN JASATEKNOLOGI DAN JASA
 HARGA-HARGA LEBIH RENDAHHARGA-HARGA LEBIH RENDAH
 PENGGUNAAN SUMBERDAYA LEBIH EFISIENPENGGUNAAN SUMBERDAYA LEBIH EFISIEN
KONFLIK DENGAN ORGANISASI LAIN MUNGKIN DAPAT :
 LEBIH MEMPERSATUKAN PARA ANGGOTA ORGANISASI
 MENDATANGKAN KEHIDUPAN BARU DI DALAM HAL TUJUAN
SERTA NILAI ORGANISASI
 LEBIH MENYADARKAN PARA ANGGOTA TERHADAP STRATEGI
SERTA TAKTIK LAWAN
 SEBAGAI SUATU LEMBAGA PENGAWASAN MASYARAKAT
KONFLIK MERUPAKAN SUATU HAL YANG MEMAKAN PIKIRAN,
WAKTU, TENAGA DAN LAIN-LAIN UNTUK
MENYELESAIKANNYA.
KALAU SERING TERJADI KONFLIK DAN PENYELESAIANNYA
BERLARUT-LARUT, MAKA AKAN MEMPERLEMAH KEDUDUKAN
PIHAK-PIHAK YANG SALING KONFLIK DAN ORGANISASI
SEBAGAI KESELURUHAN.
DIPERLUKAN PENYELESAIAN KONFLIK SECARA CEPAT, APABILA
DIINGINKAN AGAR ORGANISASI TIDAK MENGALAMI
STAGNASI
LEWIS A COSER, MENGEMUKAKAN BAHWA KONFLIK MEMPUNYAILEWIS A COSER, MENGEMUKAKAN BAHWA KONFLIK MEMPUNYAI
SEGI-SEGI POSITIF :SEGI-SEGI POSITIF :
KONFLIK DALAM ORGANISASIKONFLIK DALAM ORGANISASI
 PENGGANTIAN PIMPINAN YANG LEBIH BERWIBAWA, PENUH IDEPENGGANTIAN PIMPINAN YANG LEBIH BERWIBAWA, PENUH IDE
BARU DAN SEMANGAT BARUBARU DAN SEMANGAT BARU
 PERUBAHAN TUJUAN ORGANISASI YANG LEBIHPERUBAHAN TUJUAN ORGANISASI YANG LEBIH
MENCERMINKAN NILAI-NILAI YANG DISESUAIKAN DENGANMENCERMINKAN NILAI-NILAI YANG DISESUAIKAN DENGAN
PERUBAHAN “SIKON”PERUBAHAN “SIKON”
 PELEMBAGAAN KONFLIK ITU SENDIRI, KONFLIK DISALURKANPELEMBAGAAN KONFLIK ITU SENDIRI, KONFLIK DISALURKAN
AGAR TIDAK MERUSAK SUSUNAN ATAU STRUKTURAGAR TIDAK MERUSAK SUSUNAN ATAU STRUKTUR
ORGANISASI HARUS DIALIRKAN SESUAI DENGAN KEHENDAKORGANISASI HARUS DIALIRKAN SESUAI DENGAN KEHENDAK
ANGGOTA, SEHINGGA TERCIPTA TATA SUSUNAN BARUANGGOTA, SEHINGGA TERCIPTA TATA SUSUNAN BARU
PERATURAN PERMAINAN DALAM ORGANISASIPERATURAN PERMAINAN DALAM ORGANISASI
P e r s e p s i & S i k a p
By :
1. Dr. Dedi Rudiana, SE. MP
2. Ane Kurniawati, SE. M.Si.
3. Dian Kurniawan, SE.
Pengertian
PERSEPSI : SUATU PROSES DARI SESEORANG
DALAM MEMAHAMI LINGKUNGANNYA YANG
MELIBATKAN PENGORGANISASIAN DAN
MENAFSIRKAN SEBAGAI RANGSANGAN DALAM
SUATU PENGALAMAN PSIKOLOGIS (GIBSON)
PERSEPSI : PROSES INTERPRETASI SESEORANG
AKAN LINGKUNGANNYA
PERSEPSI : PROSES PEMBERIAN ARTI TERHADAP
LINGKUNGAN OLEH SEORANG INDIVIDU
Kesimpulan
JADI PERSEPSI : PROSES KOGNITIF YANG
MEMUNGKINKAN KITA DAPAT MENAFSIRKAN DAN
MEMAHAMI LINGKUNGAN SEKITAR KITA.
OLEH KARENA ITU TIAP-TIAP ORANG MEMBERI
ARTI KEPADA STIMULUS, MAKA INDIVIDU YANG
BERBEDA-BEDA AKAN MELIHAT BARANG YANG
SAMA DENGAN CARA YANG BERBEDA-BEDA
GAMBAR DAN PROSES TERBENTUKNYA
PERSEPSI
STIMULUSSTIMULUS
-SELEKSI
-DITAFSIRKAN
-MAKNA/ART
I
-SELEKSI
-DITAFSIRKAN
-MAKNA/ART
I
PERSEPSIPERSEPSI
 PERSEPSI MENCAKUP PENAFSIRAN OBJEK,
TANDA DAN ORANG DARI SUDUT
PENGALAMAN YANG BERSANGKUTAN.
 PERSEPSI MENCAKUP PENERIMAAN STIMULUS
(INPUT), PENGORGANISASIAN STIMULUS DAN
PENAFSIRAN STIMULUS YANG TELAH
DIORGANISASIKAN DENGAN CARA YANG
DAPAT MEMPENGARUHI PERILAKU DAN
MEMBENTUK SIKAP
MODEL PROSES PERSEPSI (GIBSON)
STIMULUS
UMPAMANYA :
SISTEM IMBALAN
ORGANISASI, GAYA
PERSUASI YANG DIPAKAI
SUPERVISOR, ARUS
PEKERJAAN
SIKAP YANG
TERBENTUK
PERILAKU
TANGGAPA
N
EVALUASI
DAN
PENAFSIRAN
KENYATAAN
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA :
- MENIRU
- MEMILIH-MILIH
- GAMBARAN DIRI
SENDIRI
- SITUASI
- KEBUTUHAN
- EMOSI
PENGA
MATAN
STIMUL
US
HASIL
PROSES PERSEPSI ORANG
MENGORGANISASI DAN MENAFSIRKAN
KENYATAAN DALAM
ORGANISASI PEKERJAAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSEPSI
ADA 3 FAKTOR YANG MENENTUKAN PERSEPSI
SESEORANG, YAITU :
1. SUBYEK YANG MEMANDANG
2. OBJEK YANG DIPANDANG
3. SITUASI KETIKA MEMANDANG
PENGORGANISASIAN PERSEPSI
TIDAK SEMUA RANGSANGAN MENCAPAI
KESADARAN MENCAPAI KESADARAN
SESEORANG DENGAN KEJELASAN YANG SAMA.
FAKTOR YANG DIFOKUSKAN DINAMAKAN
“GAMBAR” (FIGURE), SEDANG YANG KELUAR
DARI FOKUS DINAMAKAN “LATAR BELAKANG”
SIKAP (ATTITUDES)
SIKAP ADALAH KESIAPSIAGAAN MENTAL YANG
DIORGANISASI LEWAT PENGALAMAN, YANG MEMPUNYAI
PENGARUH TERTENTU KEPADA TANGGAPAN SESEORANG
TERHADAP ORANG, OBJEK, DAN SITUASI YANG
BERHUBUNGAN DENGANNYA
SIKAP ADALAH PERNYATAAN ATAU PERTIMBANGAN
EVALUATIF MENGENAI OBJEK, ORANG ATAU PERISTIWA
SIKAP MERUPAKAN “KESIAPAN ATAU KECENDERUNGAN
UNTUK BEREAKSI” TERHADAP OBJEK TERTENTU YANG
DIHADAPI
TEORI ROSENBERG, MENGEMUKAKAN TIGA
KOMPONEN YANG MENENTUKAN SIKAP, YAITU :
1. AFEKSI (AFFECT)
KOMPONEN EMOSIONAL ATAU PERASAAN DARI SIKAP
YANG DIPELAJARI DARI ORANG TUA, GURU DAN TEMAN
SEJAWAT
2. KOGNISI (COGNISTION)
KOMPONEN INI DENGAN PROSES BERPIKIR YANG
MENEKANKAN KEPADA RASIONALITAS DAN LOGIKA.
UNSUR PENTINGNYA ADALAH KEPERCAYAAN EVALUATIF
DARI SESEORANG YANG DIWUJUDKAN DALAM BENTUK
KESAN BAIK ATAU JELEK TERHADAP OBJEK
3. PERILAKU (BEHAVIOUR)
KOMPONEN PERILAKU DARI SIKAP YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KECENDERUNGAN SESEORANG UNTUK
MENGHADAPI SESUATU DENGAN CARA TERTENTU.
CARANYA :
a. RAMAH & HANGAT
b. AGRESIF
c. BERMUSUHAN
d. APATIS
PEMBENTUKAN SIKAP
(ATTITUDE FORMATION)
SIKAP DIBENTUK DARI :
- TEMAN SEJAWAT DALAM KELOMPOK
- MASYARAKAT
- PENGALAMAN PEKERJAAN SEBELUMNYA
PERUBAHAN SIKAP
ADA DUA FAKTOR UMUM YANG MEMPENGARUHI
PERUBAHAN SIKAP, YAITU :
1. KEPERCAYAAN KEPADA PENGIRIM
2. KEPERCAYAAN KEPADA PESAN ITU SENDIRI
CARA MERUBAH SIKAP
a. PENIRUAN
b. SUGESTI
c. PERSUASI
d. TEKNIK ISOLASI
e. PEMAKSAAN
STRESS
By :
1. Dedi Rudiana, SE. MP
2. Ane Kurniawati, SE. M.Si.
3. Dian Kurniawan, SE.
APAKAH STRESS ITU ?
STRESS ADALAH SESUATU YANG
BERSANGKUTAN DENGAN INTERAKSI ANTARA
ORANG DENGAN LINGKUNGANNYA
SEBAGIAN BESAR DEFINISI STRESS
MEMANDANG INDIVIDU DAN LINGKUNGAN
SEBAGAI SUATU :
DEFINISI STIMULUS : STRESS ADALAH
KEKUATAN YANG MENGGERAKAN INDIVIDU
SEHINGGA MENGHASILKAN SUATU
TANGGAPAN KETEGANGAN (STRAIN)
 DEFINISI TANGGAPAN : STRESS ADALAH
TANGGAPAN FISIOLOGIS ATAU PSIKOLOGIS
SESEORANG TERHADAP LINGKUNGAN
PENEKAN (STRESSORS) BERUPA PERISTIWA
ATAU KEJADIAN EKSTERN YANG POTENSIAL
DAPAT MENGGANGGU
 DEFINISI RANGSANGAN DAN TANGGAPAN :
STRESS ADALAH KONSEKUENSI DARI
INTERAKSI ANTARA STIMULUS LINGKUNGAN
DAN TANGGAPAN DARI INDIVIDU YANG
BERSANGKUTAN.
 DEFINISI KERJA (WORKING DEFINITION)
STRESS ADALAH SUATU TANGGAPAN
ADAPTIF, DITENGAHI OLEH PERBEDAAN
INDIVIDUAL ATAU PROSES PSIKOLOGIS
YAITU SUATU KONSEKUENSI DARI SETIAP
TINDAKAN EKSTERN (LINGKUNGAN), SITUASI
ATAU KEJADIAN YANG TELALU BANYAK
MEMBEBANI TUNTUTAN PSIKOLOGIS.
GENERAL ADAPTATION SYNDROME (GAS)
SINDROM PENYESUAIAN UMUM (Dr. Hans Selye)
Suatu penjelasan dari reaksi pertahanan tiga
fase yang seseorang alami ketika stres.
1. Alarm Stage (fase sinyal)
2. Resistance Stage (fase perlawanan)
3. Exhaustion Stage (fase keletihan)
Tahap 1
Tingkat
Perlawanan
Tahap 2 Tahap 3
Reaksi Alarm
Tubuh
menunjukan
perubahan
karakteristik pada
paparan pertama
terhadap stressor
Perlawanan
Tahap kedua
terjadi jika
kelanjutan
paparan terhadap
stressor tidak
sejalan dengan
adaptasi
keletihan
Dengan mengikuti
paparan berlanjut
yang lama
terhadap paparan
yang sama
dimana tubuh
telah
menyesuaikan
diri. Akhirnya
energi adaptasi
mereda
1. Subyektif
2. Perilaku
3. Kognotif
4. Fisiologis
5. Organisasi
5 kategori efek stres yang potensial
Stressor di tempat kerja
Stressor Lingkungan Fisik
Sinar, kebisingan, temperatur,
udara yang kotor
Stressor Individu
Konflik peranan, peran ganda,
beban banyak, tanggungjawab
terhadap orang, ketiadaan
kemajuan karier dan rancangan
pekerjaan
Stressor kelompok
Hubungan buruk dengan teman
sejawat, bawahan dan atasan
Stressor Keorganisasaian
Ketiadaan partisipasi, struktur
organisasi, tingkat jabatan dan
ketiadaan kebijaksanaan yang
jelas
Konsekuensi
SUBJEKTIF
-Ketakutan
-Kecemasan
PERILAKU
-Mudah mendapat
kecelakaan
-Alkoholisme
-Penyalahgunaan obat-
obatan
KOGNITIF
-Ketidakmampuan
Membuat keputusan
-Konsentrasi rendah
FISIOLOGIS
-Naiknya tekanan darah
-Gangguan jantung
KEORGANISASIAN
-Produktivitas rendah
-Absensi
Kependudukan /
keperilakuan
Umur, jenis kelamin,
pendidikan,
pekerjaan,
kesejahteraan fisik
Stress
Proses penilaian
Bagaimana
individu merasakan
stressor pekerjaan
Kognitif/afektif
-Perilaku tipe A
-Perubahan
Kehidupan
-Dukungan sosial
PENDEKATAN INDIVIDUAL TERHADAP
STRES
1. Relaksasi
2. Meditasi
3. Biofeedback
4. Latihan
5. Humor
Akibat negatif dari Stres yang mungkin terjadi
1. Burnout / perasaan kesal-marah
2. Alkoholisme
3. Penyalahgunaan obat
4. Biaya hukum
Tanda-tanda kemungkinan penyalahgunaan
Narkotika dan Zat Adiktif
a. Fisik
- Berat badan turun drastis
- Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir
kehitam-hitaman
- Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas
gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan.
Goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan
- Buang air besar dan kecil kurang lancar
- Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas
b. Emosi
- Sangat sensitif dan cepat bosan
- Bila ditegur atau dimarahi, dia malah
menunjukkan sikap membangkang
- Emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul
orang atau berbicara kasar terhadap anggota
keluarga atau orang di sekitarnya
- Nafsu makan tidak menentu
c. Perilaku
- malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya
- menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga
- sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga
- waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang,
ruang yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya
- sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada
maunya seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat
- sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan
- mengalami jantung berdebar-debar
- sering menguap
- mengeluarkan air mata berlebihan
- mengeluarkan keringat berlebihan
- mengalami nyeri kepala
- mengalami nyeri/ngilu sendi-sendi
1. Opiat/opium (Candu, Morfin, Heroin)
Candu
Getah tanaman Papaver Somniferum. Diperjual belikan dalam kemasan kotak
kalengdengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,burung elang, bola
dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap Efek : *
Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation) * Menimbulkan semangat * Merasa
waktu berjalan lambat. * Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk. * Merasa
rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang). * Timbul masalah kulit di
sekitar mulut dan hidung
Morfin
Morfin merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan
secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya
disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena) efek : *
Menimbulkan euforia. * Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi). *
Kebingungan (konfusi). * Berkeringat. * Dapat menyebabkan pingsan, jantung
berdebar-debar. * Gelisah dan perubahan suasana hati. * Mulut kering dan warna
muka berubah.
Heroin/Putau
Heroin atau yang sekarang biasa di sebut Putaw merupakan golongan narkotika
semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4
tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin
murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan
(street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat
dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Berasal dari tanaman Canabis sativa dan Canabis indica. Pada tanaman ini
terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan
kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan
menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
* Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
* Mulut dan tenggorokan kering.
* Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
* Sulit mengingat sesuatu kejadian.
* Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan
koordinasi.
* Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
* Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual
yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
* Gangguan kebiasaan tidur.
* Sensitif dan gelisah.
* Berkeringat.
* Berfantasi.
* Selera makan bertambah.
2. Ganja (Cabanis / Marijuana)
3. Kokain
Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan dan
merupakan zat yang sangat berbahaya. Kokain merupakan
alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca,
yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman
belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat
untuk mendapatkan efek stimulan
Nama jalanan untuk Kokain : Snow, coke, girl, lady dan crack
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan
bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa
sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas
yang tidak berbau dan rasanya pahit.
Penyalahgunaan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk
kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan
kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian
dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas.
Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut
cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang
hidung bagian dalam.
4. Amfetamin (shabu-shabu & ecstacy)
Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk
kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil
dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan
memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam
bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan
ke dalam pembuluh darah (intravena).
Ciri-ciri : Kewaspadaan meningkat - bergairah - rasa senang,
bahagia - pupil mata melebar - denyut nadi dan tekanan
darah meningkat - sukar tidur/ insomnia, hilang nafsu
makan
5. SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur).
Nama jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip,
Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik
intravena
Ciri-ciri : bicara cadel - jalan sempoyongan - wajah
kemerahan - banyak bicara - mudah marah -
gangguan pemusatan perhatian
6. Inhalansia / Solven
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang
dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek
api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap
bensin. Umumnya digunakan oleh anak di bawah
umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan.
Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada
lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi
kecerdasan otak
Alkohol
Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula,
sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut
dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan
proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar
alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%
Dikenal 3 golongan minuman beralkohol yaitu
1. Golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir),
2. Golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine)
3. Golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca,
Manson House, Johny Walker, Kamput).
Ciri-ciri :
- bicara cadel
- jalan sempoyongan
- wajah kemerahan
- banyak bicara
- mudah marah
- gangguan pemusatan perhatian
- nafas bau alkohol
Perilaku organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
By :
1. Dr. Dedi Rudiana, SE. MP
2. Ane Kurniawati, SE. M.Si.
3. Dian Kurniawan, SE., MSi.
4. Agi Rosyidi, SE., MM
Definisi
STRUKTUR ORGANISASI :
MERUPAKAN SUATU KERANGKA YANG MENUNJUKAN SELURUH
KEGIATAN UNTUK PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI, HUBUNGAN
ANTAR FUNGSI-FUNGSI SERTA WEWENANG DAN TANGGUNG
JAWABNYA.
ATAU
MERUPAKAN POLA-POLA YANG MENGHUBUNGKAN ANTARA
KEGIATAN DALAM ORGANISASI, BIASANYA TIAP-TIAP JABATAN
DISERTAI JOB DESCRIPTIONNYA
TUJUAN UTAMA DIBUAT STRUKTUR ORGANISASI
 MENGENDALIKAN, MENYALURKAN DAN
MENGARAHKAN PERILAKU UNTUK MENCAPAI
TUJUAN ORGANISASI
Empat Pilar Pengorganisasian
(Four Building Blocks of Organizing)
 Pilar Pertama : Pembagian Kerja (division of Work)
 Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan
(departementalization)
 Pilar Ketiga : Penentuan relasi atau rentang kendali
(Span of control)
 Pilar Keempat : Penentuan mekanisme untuk
mengintegrasikan aktifitas dalam bentuk
pendelegasian wewenang (delegation of authority)
Division of Work
“PROSES MEMBAGI PEKERJAAN KE DALAM PEKERJAAN YANG RELATIF
KHUSUS GUNA MENCAPAI KEUNGGULAN SPESIALISASI”
PEMBAGIAN KERJA DALAM ORGANISASI TERJADI DALAM TIGA CARA :
 MENURUT BIDANG KEAHLIAN
 MENURUT AKTIVITAS (URUTAN KEGIATAN)
 MENURUT ARAH VERTIKAL
KEBAIKAN PEMBAGIAN KERJA
– EFISIEN
– MEMBENTUK SEORANG AHLI / SPESIALIS
KONSEKUENSI PEMBAGIAN KERJA
 MENIMBULKAN KEBOSANAN
 KREATIVITAS KURANG
 KEHILANGAN MOTIVASI
 TINGKAT KETERIKATAN KARYAWAN LEBIH RENDAH
DEPARTMENTALIZATION (DEPARTEMENTALISASI)
“PROSES DIMANA SUATU ORGANISASI SECARA STRUKTURAL
DIBAGI DENGAN MENGKOMBINASIKAN PEKERJAAN DALAM
DEPARTEMEN BERDASARKAN BEBERAPA ANDIL
KARAKTERISTIK ATAU DASAR TERTENTU”
DASAR-DASAR DARI DEPARTEMENTALISASI :
 FUNCTIONAL DEPARTMENTALIZATION
 TERRITORIAL DEPARTMENTALIZATION
 PRODUCT DEPARTMENTALIZATION
 CUSTOMER DEPARTMENTALIZATION
 MIXED DEPARTMENTALIZATION
FUNCTIONAL DEPARTMENTALIZATION
Keuntungan :
- Efisien
Kerugian :
- Tujuan Organisasi akan dikorbankan
TERRITORIAL DEPARTMENTALIZATION
KEBAIKAN DEPARTEMANTALISASI WILAYAH
 PENGAMBILAN KEPUTUSAN LEBIH CEPAT
 KOORDINASI TUGAS LEBIH MUDAH
 BEBAN MANAJEMEN PUSAT LEBIH RINGAN
 PERTANGGUNGJAWABAN LEBIH JELAS
KELEMAHAN
 KEPENTINGAN ORGANISASI KESELURUHAN KURANG
DIPERHATIKAN
 MENINGKATNYA BIAYA OPERASIONAL ORGANISASI
 MEMPERSULIT ALOKASI SUMBER DAYA DAN
KONSISTENSI KEBIJAKSANAAN
PRODUCT DEPARTMENTALIZATION
Keuntungan :
- Lebih Efisien
- Memungkinkan personel mengembangkan pengalamannya
dalam penelitian, pembuatan dan pendistribusian suatu lini
produk
- Mengkonsentrasikan wewenang pada suatu lini produk tertentu
Kerugian :
- Kepentingan departemen secara keseluruhan kurang
diperhatikan
MIXED DEPARTMENTALIZATION
“DEPARTEMENTALISASI CAMPURAN MERUPAKAN PENGELOMPOKAN
KEGIATAN-KEGIATAN YANG MENGGUNAKAN SATU ATAU LEBIH
DASAR PEMBAGIAN STRUKTUR TERGANTUNG KEBUTUHANNYA. TIAP
DASAR/BENTUK DEPARTEMENTALISASI MEMPUNYAI KEKUATAN ATAU
KELEMAHAN SENDIRI ”
PARA MANAJER BERUSAHA UNTUK MENUTUPI KELEMAHAN
DEPARTEMENTALISASI YANG SATU DENGAN YANG LAINNYA
Direktur Utama
PT ABC
Manajer
Produksi
Manajer
Pemasaran
Manajer
SDM
Manajer
Keuangan
Bagian
Penjualan
Bagian
Promosi
Rekrutmen dan
Seleksi
Pelatihan dan
Pengembangan
Bagian
Produksi
Bagian
Pergudangan
Functional
Departmentalization
Departementalisasi berdasarkan Fungsi
Departementalisasi berdasarkan Produk
Direktur Utama
PT ABC
Manajer
Produksi
Manajer
Pemasaran
Manajer
SDM
Manajer
Keuangan
Bagian
Penjualan
Bagian
Promosi
Rekrutmen dan
Seleksi
Pelatihan dan
Pengembangan
Bagian
Produksi
Bagian
Pergudangan
Pasta Gigi Mi InstanSusu Sabun
Mandi
Product
Departmentalization
Departementalisasi berdasarkan Pelanggan
Mi InstanSabun
Mandi
Pasta Gigi
Remaja DewasaBayi Anak-anak
Customer
Departmentalization
Susu
Bagian Produksi PT
ABC
Departementalisasi berdasarkan Geografis
Manajer
Pemasaran
PT ABC
Bagian
Penjualan
Bagian
Promosi
Jakarta Bandung Makassar Medan
Geographic
Departmentalization
Departementalisasi berdasarkan Matriks
Direktur Utama
PT ABC
Manajer
Pemasaran
Manajer SDM Manajer Riset dan
Pengembangan
Manajer
Keuangan
Profit
Project
Sabun
Mandi
Susu
Pasta Gigi
Mi Instan
(SPAN OF CONTROL)
RENTANG KENDALI
ADALAH BERAPA ORANG JUMLAH BAWAHAN YANG
DAPAT DIKENDALIKAN SECARA EFEKTIF OLEH
SEORANG MANAJER ATAU ATASAN
DENGAN SEMAKIN KOMPLEKNYA HUBUNGAN YANG
TERJALIN DI DALAM ORGANISASI MAKA AKAN SEMAKIN
RUMIT PULA BAGI SEORANG PIMPINAN ATAU ATASAN
UNTUK DAPAT MENGAWASI BAWAHANNYA
DELEGATION OF AUTHORITY
Adalah :
 Proses distribusi wewenang ke bawah di
suatu organisasi (Gibson)
 Pemberian otoritas/kekuasaan formal dan
tanggung jawab untuk melaksanakan
kegiatan tertentu kepada orang lain
(Stoner)
Prinsip pendelegasian wewenang setingkat
demi setingkat disebut prinsip SCALAR
atau HIERARKI
 Pendelegasian wewenang kepada
bawahan ini harus jelas batas-batasnya,
yaitu apa yang didelegasikan atau apa
yang boleh dilakukan dan apa yang tidak
boleh dilakukannya
Struktur organisasi bisa dikatakan baik jikaStruktur organisasi bisa dikatakan baik jika
cocok dengan :cocok dengan :
1. Ukuran perusahaan1. Ukuran perusahaan
2. Perubahan-perubahan dalam perusahaan2. Perubahan-perubahan dalam perusahaan
3. Kompleksitas perusahaan3. Kompleksitas perusahaan
4. Karakteristik personel4. Karakteristik personel
5. Ketergantungan perusahaan pada lingkungan5. Ketergantungan perusahaan pada lingkungan
Sekian
Terima Kasih
&
Sampai Jumpa
Oleh ;
Dian Kurniawan, SE., MSi.
MAKNAMAKNA
DANDAN
PENGERTIANPENGERTIAN
KOMUNIKASIKOMUNIKASI
KOMUNIKASIKOMUNIKASI
Segala bentuk interaksi dengan orang
lain.
Upaya menyampaikan pesan, pendapat,
perasaan, berita atau informasi kepada
orang lain
UNSUR KOMUNIKASI
1. KOMUNIKATOR
2. ENCODER
3. MEDIA
4. DECODER
5. RECEIVER
6. FEEDBACK
7. NOISE
PROSES KOMUNIKASI
KOMUNIKATOR PESAN MEDIUM PENERIMA
UMPAN BALIK
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASIKOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1. Komunikasi ke bawah (Down Ward Communication)
2. Komunikasi keatas (Up ward Communication)
3. Komunikasi Horisontal (Horizontal Communication)
4. Komunikasi diagonal (Diagonal Communication)
Fungsi Komunikasi dalamFungsi Komunikasi dalam
OrganisasiOrganisasi
 Fungsi informatif
 Fungsi regulatif
 Fungsi persuasif
 Fungsi integratif
Peranan Komunikasi dalam Penilaian Kinerja
• Mengkoreksi kesalahan yang terjadi
• Mengkomunikasikan harapan
• Memberikan petunjuk bagi
pengembangan personal karyawan
Hambatan Komunikasi
1. LATAR BELAKANG
2. MENDENGARKAN DENGAN SELEKTIF
3. DAPAT DIPERCAYA SUMBERNYA (SOUCE PROBLEM)
4. PERSOALAN BAHASA (SEMANTIC PROBLEM)
5. BAHASA DALAM KELOMPOK (IN GROUP LANGUAGE)
6. PERBEDAAN STATUS (STATUS DIFFERENCES)
7. TEKANAN WAKTU (TIME PRESSURES)
8. BEBAN KOMUNIKASI YANG TERLALU BERAT
(COMMUNICATION OVER LOAD)
Mengadakan Tindak lanjut
Mengatur arus informasi
Memanfaatkan umpan balik
Empati
Pengulangan
Saling percaya
Menyederhanakan bahasa
Mendengarkan secara efektif
Menggunakan selentingan
Kunci Komunikasi yang Efektif
Perilaku organisasi
TERIMATERIMA
KASIHKASIH
Perilaku organisasi
©2000 Prentice Hall
KEPUTUSAN
KEPUTUSAN ADALAH SUATU PILIHANKEPUTUSAN ADALAH SUATU PILIHAN
YANG DIBUAT DIANTARA SATU ATAUYANG DIBUAT DIANTARA SATU ATAU
LEBIH ALTERNATIF YANG TERSEDIALEBIH ALTERNATIF YANG TERSEDIA
ATAU “Pemilihan alternatif terbaikATAU “Pemilihan alternatif terbaik
untuk mencapai tujuan”untuk mencapai tujuan”
©2000 Prentice Hall
DEFINISI INI MENGANDUNG TIGA
PENGERTIAN
1.MANAJER HARUS MEMBUAT PILIHAN1.MANAJER HARUS MEMBUAT PILIHAN
ATAS DASAR LOGIKA ATAUATAS DASAR LOGIKA ATAU
PERTIMBANGANPERTIMBANGAN
2.MANAJER MENGHADAPI BEBERAPA2.MANAJER MENGHADAPI BEBERAPA
ALTERNATIF YANG TIDAK PASTI HASILNYAALTERNATIF YANG TIDAK PASTI HASILNYA
3. MANAJER MEMPUNYAI TUJUAN YANG3. MANAJER MEMPUNYAI TUJUAN YANG
AKAN DICAPAI MELALUI PEMILIHANAKAN DICAPAI MELALUI PEMILIHAN
ALTERNATIF YANG BENARALTERNATIF YANG BENAR
©2000 Prentice Hall
Jenis keputusan dibagi kedalam dua
tipe dasar menurut HERBERT SIMON
1.1. KEPUTUSAN YANG TERPROGRAMKEPUTUSAN YANG TERPROGRAM
2.2. KEPUTUSAN YANG TIDAKKEPUTUSAN YANG TIDAK
TERPROGRAMTERPROGRAM
©2000 Prentice Hall
KEPUTUSAN YANG
TERPROGRAM
KEPUTUSAN YANG TIDAK
TERPROGRAM
JENISJENIS
MASALAHMASALAH
BERULANG-ULANG,
RUTIN, BANYAK
KEPASTIAN MENGENAI
HUBUNGAN SEBAB
AKIBAT
BARU, TIDAK TERSUSUN,
BANYAK KETIDAKPASTIAN
MENGENAI HUBUNGAN
SEBAB AKIBAT
PROSEDURPROSEDUR TERGANTUNG DARI
KEBIJAKAN,
PERATURAN DAN
PROSEDUR YANG
PASTI
KEHARUSAN ADANYA
KREATIFITAS, INTUISI,
TOLERANSI TERHADAP
KETIDAKJELASAN,
PEMECAHAN
PERMASALAHAN YANG
KREATIF
©2000 Prentice Hall
DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN SEORANG PEMBUAT
KEPUTUSAN
AKAN DIHADAPKAN DENGAN 3 KEMUNGKINAN KEADAAN
(KONDISI)
 
1. KONDISI KEPASTIAN (CERTAINTY)
KEADAAN DIMANA PEMBUAT KEPUTUSAN MENGETAHUI APA
YANG AKAN TERJADI PADA WAKTU YANG AKAN DATANG
 
2. KONDISI RISIKO (RISK)
KEADAAN DIMANA PEMBUAT KEPUTUSAN MENGETAHUI
KEMUNGKINAAN DARI SETIAP HASIL YANG DIPEROLEH
 
3. KONDISI KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINTY)
KEADAAN DIMANA PEMBUAT KEPUTUSAN TIDAK
MENGETAHUI
KEMUNGKINAN APA YANG AKAN TERJADI PADA WAKTU
YANG
AKAN DATANG
©2000 Prentice Hall
SEORANG PEMBUAT KEPUTUSAN SULIT / TIDAK MUNGKIN
MEMBUAT KEPUTUSAN YANG SEMPURNA :
- WAKTU YANG AKAN DATANG TIDAK MUNGKIN
DIKETAHUI
SECARA PASTI
- INFORMASI YANG TERSEDIA BIASANYA TIDAK LENGKAP
- SULIT MENGETAHUI SELURUH ALTERNATIF YANG ADA
©2000 Prentice Hall
WILLIAM POUNDS MEMBERIKAN 4 LANGKAH
UNTUK DAPAT MENEMUKAN MASALAH :
1. BILA TERDAPAT PENYIMPANGAN DARI
PENGALAMAN YANG LALU
2. BILA TERDAPAT PENYIMPANGAN DARI
RENCANA
3. PIHAK LAIN MEMBAWA MASALAH
4. USAHA DARI PARA PESAING
©2000 Prentice Hall
ADA 2 METODE YANG BIASA DIPERGUNAKAN MANAJER
PADA PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN :
 
1. METODE INFORMAL
CIRINYA :
- MANAJER MEMAKAI TRADISI SEPERTI YANG DILAKUKAN
PADA MASA LALU
MENGGUNAKAN INTUISI ATAU PERASAAN YANG
DIPEROLEH KARENA PENGALAMAN YANG BERTAHUN-
TAHUN
- MENYERAHKAN KEPADA ATASAN
-PENYELESAIAN APRIORI : KEPUTUSAN DIBUAT ATAS
DASAR PERKIRAAN
©2000 Prentice Hall
1. METODE FORMAL
PROSESNYA MENYANGKUT BEBERAPA LANGKAH YANG
PERLU DITEMPUH :
- TAHAP 1 = IDENTIFIKASI DAN PEMAHAMAN MASALAH
- TAHAP 2 = PENGUMPULAN DAN ANALISA INFORMASI
- TAHAP 3 = PENYUSUNAN ALTERNATIF PENYELESAIAN
- TAHAP 4 = EVALUASI ALTERNATIF PENYELESAIAN
- TAHAP 5 = PEMILIHAN ALTERNATIF YANG TERBAIK
- TAHAP 6 = ANALISA KEMUNGKINAN KONSEKUENSI
- TAHAP 7 = IMPLEMENTASI KEPUTUSAN
- TAHAP 8 = EVALUASI MENGENAI EFEKTIVITAS
KEPUTUSAN
©2000 Prentice Hall
FAKTOR-FAKTOR PERILAKU INDIVIDU YANG
MEMPENGARUHI PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN :
1. NILAI
2. KEPRIBADIAN
3. DISONANSI
4. RISIKO
©2000 Prentice Hall
TEKNIK MENDORONG KREATIVITAS DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
1. TEKNIK SUMBANG SARAN (BRAINSTROMING)
TEKNIK INI UNTUK MENGGALI DAN
MENDAPATKAN KUANTITAS MAKSIMUM DARI
KELOMPOK DENGAN MEMBERIKAN
KESEMPATAN PARA ANGGOTA UNTUK
MENGINGKAPKAN IDE-IDENYA
©2000 Prentice Hall
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN TEKNIKPROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN TEKNIK
INI DENGAN CARA MENGUMPULKAN DANINI DENGAN CARA MENGUMPULKAN DAN
MEMBANDINGKAN BERBAGAI PERTIMBANGANMEMBANDINGKAN BERBAGAI PERTIMBANGAN
MELALUI SERANGKAIAN PERTANYAAN YANGMELALUI SERANGKAIAN PERTANYAAN YANG
DISAMPAIKAN TANPA NAMA. HAL INI AKANDISAMPAIKAN TANPA NAMA. HAL INI AKAN
MENGGUGAH KUALITAS PARA ANGGOTANYA.MENGGUGAH KUALITAS PARA ANGGOTANYA.
CIRI TEKNIK DELPHI :CIRI TEKNIK DELPHI :
- PARA PESERTA TIDAK SALING KENALPARA PESERTA TIDAK SALING KENAL
- TIDAK PERNAH BERTEMU SECARA TATAPTIDAK PERNAH BERTEMU SECARA TATAP
MUKAMUKA
- KOMUNIKASI DILAKUKAN SECARA SURATKOMUNIKASI DILAKUKAN SECARA SURAT
MENYURATMENYURAT
2. TEKNIK DELPHI2. TEKNIK DELPHI
©2000 Prentice Hall
PADA DASARNYA TEKNIK INI MERUPAKANPADA DASARNYA TEKNIK INI MERUPAKAN
PERTEMUAN KELOMPOK ANTARA 7-10 ORANGPERTEMUAN KELOMPOK ANTARA 7-10 ORANG
DIAWALI DUDUK BERKUMPUL TETAPI TIDAKDIAWALI DUDUK BERKUMPUL TETAPI TIDAK
BERBICARA SATU SAMA LAINNYA. SETIAPBERBICARA SATU SAMA LAINNYA. SETIAP
ORANG MENULIS GAGASANNYA DI SEBUAHORANG MENULIS GAGASANNYA DI SEBUAH
CATATAN LALU DISAMPAIKAN SECARACATATAN LALU DISAMPAIKAN SECARA
BERGANTIANBERGANTIAN
CIRI TKN :CIRI TKN :
SALING KENAL SATU SAMA LAINNYA, SECARASALING KENAL SATU SAMA LAINNYA, SECARA
TATAP MUKA DAN KOMUNIKASI SECARATATAP MUKA DAN KOMUNIKASI SECARA
LANGSUNGLANGSUNG
3. TEKNIK KELOMPOK NOMINAL (TKN)3. TEKNIK KELOMPOK NOMINAL (TKN)
KARIR DAN PROSES
SOSIALISASI
DIAN KURNIAWAN, SE.
PENGERTIAN KARIR
KARIR : PERSEPSI ORANG ATAU RANGKAIAN
PERASAAN INDIVIDUAL MENGENAI URUTAN SIKAP
DAN PERILAKU YANG BERKAITAN DENGAN
PENGALAMAN DAN KEGIATAN YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PEKERJAAN SEPANJANG RENTANG WAKTU
HIDUP ORANG TERSEBUT
PILIHAN KARIR MENURUT JOHN HOLLAND
POLA PIKIR DARI INDIVIDU YANG CENDERUNG
MENUJU PADA KARIR YANG SEARAH DENGAN
ORIENTASINYA SENDIRI
Tipe Karakteristik Pekerjaan
Realistik Agresif, butuh
keahlian, kekuatan
dan koordinasi
Kehutanan,
pertanian,
arsitektur
Investigatif Kognitif, berpikir,
mengatur, memahami
aktivitas
Biologi, matematik
Sosial Tingkah laku antar
pribadi, aktivitas
perasaan dan emosi
Psikologi klinis,
jasa luar negeri,
pekerja sosial
Enam Tipe Kepribadian dan Pasangan Pekerjaannya
Tipe Karakteristik Pekerjaan
Konvensional Tingkah laku
terstruktur,
memahami kebutuhan
pribadi
Akunting,
keuangan
Kegiatan Perilaku yang dapat
ditebak, kekuatan dan
aktivitas keahlian
Manajemen,
hukum
Artistik Perilaku ekpresi diri,
artistik dan aktivitas
individu
Seni, musik,
pendidikan
EFEKTIVITAS KARIR
DINILAI TIDAK HANYA OLEH INDIVIDU TETAPI JUGA
OLEH ORGANISASI ITU SENDIRI
CIRI EFEKTIVITAS KARIR ADA 4
1. HASIL KARYA KARIR (CARRER PERFORMANCE)
2. SIKAP KARIR (CARRER ATTITUDES)
3. KEMAMPUAN ADAPTASI KARIR (CARRER
ADAPTABILITY)
4. IDENTITAS KARIR (CARRER IDENTITY)
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK EFEKTIVITAS
KARIR DAN KRITERIA EFEKTIVITAS ORGANISASI
KARAKTERISTIK
EFEKTIVITAS KARIR
KRITERIA EFEKTIVITAS
ORGANISASI
HASIL KARYA KARIR
SIKAP KARIR
KEMAMPUAN ADAPTASI
IDENTITAS KARIR
PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN KOMPETISI
FLEKSIBILITAS
KEPUASAN
MUTU
EFISIENSI
PRODUKSI
TAHAPAN KARIR
 TAHAP PRA KERJA
 TAHAP KERJA PERMULAAN
 TAHAP KERJA YANG MANTAP
 TAHAP PENSIUN
ATAU
 PENDAHULUAN
 PENINGKATAN
 PERAWATAN
 PENARIKAN
KARAKTERISTIK TAHAPAN KARIR
AKTIVITAS
UTAMA
MENDAPATKAN
KETERAMPILAN
DAN
PENGETAHUAN
MENJADI
KONTRIBUTOR
INDEPENDEN
MENGEMBANG
KAN KEAHLIAN
ORANG LAIN
BERBAGI
PENGALAMA
N DENGAN
ORANG LAIN
TUNTUTAN
PSIKOLOGIS
TERGANTUNG
ORANG LAIN
UNTUK
PENGHARGAAN
TERGANTUNG
DARI IMBALAN
YANG
DICIPTAKAN
SENDIRI
TERGANTUNG
ORANG LAIN
UNTUK
KEPUASAN
BEKERJA
UNTUK
IDENTITAS
KEPUASAN
UTAMA
KEAMANAN OTONOMI
PENCAPAIAN
UNTUK
PRESTASI &
HARGA DIRI
PENGHARGAAN NETRALISASI
DIRI
18-24 25-39 40–54 55-65UMUR
JALUR KARIR
DARI SEGI PANDANGAN ORGANISASI
 RANGKAIAN DARI PEKERJAAN KHUSUS YANG
BERKAITAN DENGAN KESEMPATAN
 KEBUTUHAN TENAGA KERJA ORGANISASI DI
MASA DEPAN TERGANTUNG DARI LANGKAH-
LANGKAH YANG HARUS DITEMPUH ORANG
LEWAT BEBERAPA PANGKAT
DARI SEGI PANDANGAN INDIVIDU
URUTAN PEKERJAAN YANG DIINGINKAN UNTUK
MENCAPAI TUJUAN PRIBADI DAN TUJUAN KARIR
PERENCANAAN KARIR
MERUPAKAN PADUAN ASPIRASI KARIR INDIVIDU
DENGAN KESEMPATAN YANG ADA DALAM
ORGANISASI
Jalur Karir
Merupakan rangkaian dari pekerjaan khusus berkaitan
dengan kesempatan
SOSIALISASI
Tahapan Sosialisasi
1. Sosialisasi untuk antisipasi penerimaan dan pengeluaran
karyawan
2. Akomodasi (aktivitas utamanya : 1. Menetapkan hubungan
interpersonal dengan teman sejawat dan penyelia, 2. Mempelajari
tugas untuk mencapai yang terbaik dalam pekerjaan, 3.
Klarifikasi peranan mereka dalam organisasi, 4. Evaluasi
kemajuan mereka untuk kepuasan tuntutan peranan dan kerja
3. Peranan manajemen
Tahapan
Sosialisasi
Praktik
Antisipasi 1. Rekruitmen menggunakan tinjauan pekerjaan
realistik
2. Seleksi penempatan menggunakan jalur karir realistik
Akomodasi 1. Program tersusun khusus dan perorangan
2. Pelatihan sosial dan teknik
3. Penugasan kerja yang menantang
4. Mendorong hubungan yang bersifat membimbing
Peran Manajemen 1. Penetapan konseling profesional
2. penugasan kerja yang adaptif dan fleksibel
3. Ketulusan

More Related Content

Perilaku organisasi

  • 1. PERILAKU KEORGANISASIAN ORGANIZATION BEHAVIOUR By : 1. Dr. Dedi Rudiana, SE. MP 2. Ane Kurniawati, SE. M.Si. 3. Dian Kurniawan, SE. M.Si
  • 2. Buku Acuan  James L Gibson – John M Ivancevich –James H Donnely Jr. “ORGANIZATION” Behaviour, structure, Process  Fremont E Kast, james E Rosenzweig : ORGANIZATION and MANAGEMENT” A System Approch  Charles Ferrow “ORGANIZATION ANALYSIS” A Sociologycal View
  • 3. MATERI  Studi Tentang Organisasi  Efektivitas Organisasi  Perilaku Individu dan perbedaannya  Motivasi  Sikap  Persepsi  Stres dan individu
  • 4. MATERI (lanjutan)  Perilaku kelompok  Konflik  Kepemimpinan  Struktur organisasi  Desain organisasi  Proses komunikasi  Proses pengambilan keputusan  Karir dan proses Sosialisasi
  • 5. Tujuan Mata Kuliah PK  Memberikan pemahaman pengetahuan tentang perilaku dan sifat-sifat individu, kelompok dan organisasi
  • 6. STUDI TENTANG ORGANISASI  Hakekat Suatu Organisasi MANUSIA SOCIAL ANIMAL ORGANIZING ANIMAL
  • 7. Alasan mengapa manusia selalu hidup dalam berbagai organisasi untuk mencapai tujuan tertentu Karena kemampuan kerja setiap manusia “Terbatas” baik fisik, daya pikir, waktu, tempat, pendidikan dan faktor-faktor lain yang membatasinya, sehingga menyebabkan manusia tidak dapat mencapai sebagian besar tujuannya tanpa melalui kerjasama dengan orang lain
  • 8. Definisi Organisasi Henry L Silk “Organisasi sebagai suatu kesatuan dari sekelompok orang yang terlibat secara bersama-sama didalam hubungan resmi untuk mencapai tujuan”  Ernest Dale “Organisasi sebagai suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan pengembangan dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu kelompok kerja “  James D Mooney “Organisasi timbul bilamana orang-orang bergabung dalam usaha mereka untuk mencapai tujuan bersama”  Chester I Barnard “Organisasi ada bila orang-orang berhubungan satu sama lain, mau melakukan kegiatan-kegiatan atau bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama
  • 9. Kesimpulan pengertian organisasi  Organisasi sebagai suatu lembaga sosial yang secara sadar dikoordinasikan dan sengaja disusun  Terdiri dari sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan  Mempunyai batasan-batasan yang secara relatif dapat diidentivikasi dan keberadaannya mempunyai basis yang relatif permanen  Dan dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
  • 10. Mengapa mempelajari organisasi secara formal  Organisasi adalah suatu bagian dasar keberadaan manusia yang mencakup seluruh aspek masyarakat  Mempelajari organisasi akan membuat kita mudah mengembangkan pemahaman terhadap bagaimana organisasi beroperasi  Studi organisasi mempunyai nilai praktis dan sangat baik untuk para manajer sekarang maupun masa depan
  • 11. Perspektif Efektivitas By : 1. Dr. Dedi Rudiana, SE. MP 2. Ane Kurniawati, SE. M.Si. 3. Dian Kurniawan, SE.
  • 15. Pendekatan Tujuan : Merupakan pendekatan untuk menilai efektivitas yang didasarkan pada “bahwa organisasi dibentuk sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan” Pendekatan sistem : merupakan pendekatan yang menekankan pentingnya adaptasi terhadap tuntutan eksternal sebagai kriteria penilaian keefektifan
  • 16. Kesimpulan dari 2 Pendekatan 1. Kriteria efektivitas harus mencerminkan siklus masukan – proses – keluaran dan bukan keluaran yang sederhana 2. Kriteria efektivitas harus mencerminkan hubungan antara organisasi dan lingkungan yang lebih luas dimana organisasi itu berada
  • 17. Elemen Dasar Suatu Sistem MasukanMasukan KeluaranKeluaran LingkunganLingkungan Proses
  • 18. Dimensi Waktu Bagi Efektivitas Organisasi 1. Efektivitas Organisasi adalah konsep dengan cakupan luas termasuk sejumlah konsep komponen 2. Tugas manajerial adalah menjaga keseimbangan optimal diantara komponen dan bagiannya
  • 19. Model Hubungan Dimensi waktu dari efektivitas Produksi Mutu Efisiensi Fleksibilitas Kepuasan Produksi Mutu Efisiensi Fleksibilitas Kepuasan Persaingan Pengembangan Persaingan Pengembangan Kelangsungan Hidup Kelangsungan Hidup Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
  • 20. PERILAKU INDIVIDU DAN PERBEDAANNYA By : 1. Dedi Rudiana, SE. MP 2. Ane Kurniawati, SE. M.Si. 3. Dian Kurniawan, SE.
  • 21. UNTUK MEMAHAMI PERBEDAAN INDIVIDU : 1. Mengamati dan mengenali perbedaan 2. Mempelajari variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku individu 3. Menemukan hubungan diantara variabel- variabel
  • 22. Hasil Penelitian mengenai Perilaku 1. Perilaku adalah akibat 2. Perilaku diarahkan oleh tujuan 3. Perilaku yang bisa diamati dan diukur 4. Perilaku yang tidak dapat diamati juga penting dalam mencapai tujuan 5. Perilaku dimotivasi
  • 23. Perbedaan Individual Variabel individual terdiri dari 1. Kemampuan 2. Keterampilan 3. Latar belakang 4. Demografi
  • 24. VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU DAN PRESTASI VARIABEL INDIVIDU KEMAMPUAN & KETERAMPILAN -Mental -Fisik LATAR BELAKANG -Keluarga -Tingkat sosial -Pengalaman DEMOGRAFI -Umur -Asal Usul -Jenis Kelamin PERILAKU INDIVIDU PRESTASI VARIABEL LINGKUNGAN -SUMBER DAYA -KEPEMIMPINAN -IMBALAN -STRUKTUR -DESAIN PEKERJAAN VARIABEL PSIKOLOGIS -Persepsi -Sikap -Kepribadian -Belajar -Motivasi
  • 25. Pertanyaan supaya manajer dapat mengatasi masalah kinerja 1. Apakah pekerja mempunyai keterampilan dan kemampuan untuk bekerja ? 2. Apakah pekerja mempunyai sumber daya yang cukup untuk bekerja 3. Apakah pekerja sadar akan masalah kinerja 4. Kapan masalah kinerja timbul 5. Bagaimana reaksi teman pekerja atas masalah kinerja 6. Apa yang dapat saya lakukan sebagai manajer untuk memunculkan masalah prestasi
  • 26. Perbedaan Individual Variabel individual terdiri dari 1. Kemampuan 2. Keterampilan 3. Latar belakang 4. Demografi
  • 27. Analisis pekerjaan Suatu proses formal yang dipergunakan dalam organisasi untuk merumuskan, menelaah dan mempelajari semua pekerjaan yang bersifat khusus
  • 28. PROSES PERILAKU 3 ASUMSI DALAM PROSES TERBENTUKNYA PERILAKU MANUSIA 1. PENYEBAB PERILAKU (STIMULUS) 2. MOTIVASI PERILAKU 3. TUJUAN LANGSUNG PERILAKU
  • 29. MODEL DASAR PERILAKU STIMULUS (SEBAB) SIKAP INDIVIDU 1. KEBUTUHAN 2. KEINGINAN 3. KETEGANGAN 4. KEBENCIAN TUJUAN PERILAKU
  • 30. STIMULUS YANG CEPAT DITANGGAPI SESEORANG  Stimulus yang biasa dikenal sehari-hari  Stimulus yang menyentuh perasaan  Stimulus yang menonjol atau menyala  Stimulus yang bergerak  Stimulus yang besar atau tinggi
  • 32. M O T I V A S I By. Dian Kurniawan, SE
  • 33. Pengertian :Pengertian : Motivasi : Kekuatan yang mendorong seseorang yangMotivasi : Kekuatan yang mendorong seseorang yang menimbulkan dan mengarahkan perilakumenimbulkan dan mengarahkan perilaku Need (Kebutuhan)  Motivasi terkait dengan kebutuhan (need)  Oleh karena itu setiap orang pasti akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya.  Teori-teori motivasi dikaitkan dengan kebutuhan.
  • 34. Teori MotivasiTeori Motivasi 1. Teori kepuasan1. Teori kepuasan 2. Teori proses2. Teori proses Teori KepuasanTeori Kepuasan Memusatkan perhatian pada faktor-faktor didalamMemusatkan perhatian pada faktor-faktor didalam individu yang mendorong, mengarahkan,individu yang mendorong, mengarahkan, mempertahankan dan menghentikan perilakumempertahankan dan menghentikan perilaku Teori ProsesTeori Proses Menerangkan dan menganalisa bagaimana perilakuMenerangkan dan menganalisa bagaimana perilaku didorong, diarahkan dipertahankan dandidorong, diarahkan dipertahankan dan dihentikandihentikan
  • 35. Pendukung Teori Motivasi Teori Kepuasan : 1. Hirarki Kebutuhan A. Maslow 2. Teori ERG Alderfer 3. Teori 2 Faktor Herzberg 4. Teori 3 Kebutuhan Mc Clelland 5. Teori X dan Y Mc Gregor Teori Proses 1. Teori pengharapan Vroom 2. Teori penguatan Skinner 3. Teori Keadilan Staccy Adams 4. Teori penetapan tujuan Locke
  • 36. Hirarki kebutuhan MaslowHirarki kebutuhan Maslow Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi 5Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi 5 yaitu :yaitu : 1.1. Phisiological needsPhisiological needs 2.2. Safety & Security NeedsSafety & Security Needs 3.3. Belongingness sosial & love NeedsBelongingness sosial & love Needs 4.4. Esteem needsEsteem needs 5.5. Self actualizations needsSelf actualizations needs
  • 37.  Setiap kebutuhan dipenuhi secara berurutan, setelah kebutuhan ttt terpenuhi, kebutuhan berikutnya menjadi dominan  Meskipun tidak ada kebutuhan yg dapat dipenuhi sepenuhnya, namun kebutuhan yg ttt yg telah terpuaskan secara substansial tidak lagi menjadi pendorong motivasi
  • 38. Clayton Alderferer mengerjakan-ulang hirarki kebutuhan Maslow.Clayton Alderferer mengerjakan-ulang hirarki kebutuhan Maslow. Menurutnya ada 3 kelompok kebutuhan inti yaitu :Menurutnya ada 3 kelompok kebutuhan inti yaitu : 1. Existence (Eksistensi)1. Existence (Eksistensi) Kebutuhan – kebutuhan terpuaskan oleh faktor-faktor sepertiKebutuhan – kebutuhan terpuaskan oleh faktor-faktor seperti makanan, udara, air, gaji dan kondisi pekerjaan.makanan, udara, air, gaji dan kondisi pekerjaan. Setara dengan kebutuhan psikologis dan keamanan dari MaslowSetara dengan kebutuhan psikologis dan keamanan dari Maslow 2. Relatedness (Keterkaitan)2. Relatedness (Keterkaitan) Kebutuhan – kebutuhan terpuaskan dengan adanya hubunganKebutuhan – kebutuhan terpuaskan dengan adanya hubungan sosial dan interpersonal yang berartisosial dan interpersonal yang berarti Setara dengan kebutuhan sosial dari MaslowSetara dengan kebutuhan sosial dari Maslow 3. Growth (Pertumbuhan)3. Growth (Pertumbuhan) Kebutuhan-kebutuhan yang terpuaskan oleh seorang individuKebutuhan-kebutuhan yang terpuaskan oleh seorang individu menciptakan kontribusi yang kratif atau produktifmenciptakan kontribusi yang kratif atau produktif Setara dengan penghargaan dan aktualisasi diri dari MaslowSetara dengan penghargaan dan aktualisasi diri dari Maslow
  • 39. HerzbergHerzberg Teorinya disebut Teori Dua Faktor atau Teori Motivasi-Teorinya disebut Teori Dua Faktor atau Teori Motivasi- Higiene oleh Frederick HerzbergHigiene oleh Frederick Herzberg  Faktor intrinsik berhubungan dengan kepuasan kerjaFaktor intrinsik berhubungan dengan kepuasan kerja (Pencapaian prestasi, pengakuan, tanggungjawab,(Pencapaian prestasi, pengakuan, tanggungjawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri dan kemungkinankemajuan, pekerjaan itu sendiri dan kemungkinan berkembang)berkembang)  Faktor ekstrinsik berhubungan denganFaktor ekstrinsik berhubungan dengan ketidakpuasan kerja (upah, keamanan kerja, kondisiketidakpuasan kerja (upah, keamanan kerja, kondisi kerja, status, prosedur perusahaan, mutu penyeliakerja, status, prosedur perusahaan, mutu penyelia dan hubungan interpersonal)dan hubungan interpersonal)
  • 40. McClellandMcClelland Teori Kebutuhan (Learned Needs Theory)Teori Kebutuhan (Learned Needs Theory) Teori ini berfokus pada 3 kebutuhanTeori ini berfokus pada 3 kebutuhan 1. Kebutuhan prestasi1. Kebutuhan prestasi (nAch-need for Achievement):(nAch-need for Achievement): Dorongan u/ mengungguli, berprestasi berdasarDorongan u/ mengungguli, berprestasi berdasar seperangkat standar, berusaha keras supaya sukses.seperangkat standar, berusaha keras supaya sukses. 2. Kebutuhan kekuasaan2. Kebutuhan kekuasaan (nPow-need for Power):(nPow-need for Power): Kebutuhan u/ membuat orang-orang lain berperilakuKebutuhan u/ membuat orang-orang lain berperilaku dalam suatu cara yang sedemikian rupa sehinggadalam suatu cara yang sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknuyamereka tidak akan berperilaku sebaliknuya 3. Kebutuhan akan kelompok pertemanan3. Kebutuhan akan kelompok pertemanan (nAff-need(nAff-need for Affiliation)for Affiliation) Hasrat akan hubungan antar pribadi yang ramah danHasrat akan hubungan antar pribadi yang ramah dan akrabakrab
  • 41. McClellandMcClelland  Pertumbuhan ekonomi masyarakat didasarkanPertumbuhan ekonomi masyarakat didasarkan pada tingkat nAch yg tinggi.pada tingkat nAch yg tinggi.  Individu dgn nAch tinggi lebih menyukai situasiIndividu dgn nAch tinggi lebih menyukai situasi pekerjaanpekerjaan  nAch tinggi tidak selalu menjadi pimpinan dalamnAch tinggi tidak selalu menjadi pimpinan dalam organisasiorganisasi  Manajer yang sukses memiliki nPow tinggi danManajer yang sukses memiliki nPow tinggi dan nAff rendah.nAff rendah.
  • 42. Mc. gregorMc. gregor Teori X Teori Y 1. Karyawan tidak menyukai kerja dan akan menghindarinya 2. Karyawan harus dipaksa, diawasi, dan diancam agar mencapai sasaran. 3. Karyawan akan menghindari tanggungjawab dan mencaripengarahan formal bila memungkinkan. 4. Menempatkan keamanan di atas semua faktor lain yg terkait dengan kerja dan ambisi rendah 1. Karyawan memandang kerja sebagai kegiatan alami. 2. Akan melakukan pengarahan diri dan pengawasan diri. 3. Orang belajar untuk menerima dan bertanggung jawab. 4. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif (kreatif)
  • 43. K O N F L I K By. Dian Kurniawan, SE., MSi
  • 44. JENIS-JENIS KONFLIK SECARA UMUMJENIS-JENIS KONFLIK SECARA UMUM  PERSON ROLE CONFLICTPERSON ROLE CONFLICT KONFLIK PERANAN YANG TERJADI DALAM DIRI SESEORANG,KONFLIK PERANAN YANG TERJADI DALAM DIRI SESEORANG, DIMANA PERATURAN YANG BERLAKU TIDAK DAPAT DITERIMADIMANA PERATURAN YANG BERLAKU TIDAK DAPAT DITERIMA OLEH SESEORANG, SEHINGGA ORANG ITU MEMILIH UNTUKOLEH SESEORANG, SEHINGGA ORANG ITU MEMILIH UNTUK TIDAK MELAKSANAKAN SESUATU SESUAI DENGANTIDAK MELAKSANAKAN SESUATU SESUAI DENGAN PERATURAN TERSEBUTPERATURAN TERSEBUT  INTER ROLE CONFLICTINTER ROLE CONFLICT KONFLIK ANTAR PERANAN, DIMANA ORANG MENGHADAPIKONFLIK ANTAR PERANAN, DIMANA ORANG MENGHADAPI PERSOALAN KARENA DIA MENJABAT DUA ATAU LEBIH FUNGSIPERSOALAN KARENA DIA MENJABAT DUA ATAU LEBIH FUNGSI YANG SALING BERTENTANGANYANG SALING BERTENTANGAN  INTERSENDER CONFLICTINTERSENDER CONFLICT KONFLIK YANG TIMBUL KARENA SESEORANG HARUSKONFLIK YANG TIMBUL KARENA SESEORANG HARUS MEMENUHI HARAPAN BEBERAPA ORANGMEMENUHI HARAPAN BEBERAPA ORANG  INTRASENDER CONFLICTINTRASENDER CONFLICT KONFLIK YANG TIMBUL KARENA DISAMPAIKANNYA INFORMASIKONFLIK YANG TIMBUL KARENA DISAMPAIKANNYA INFORMASI YANG SALING BERTENTANGANYANG SALING BERTENTANGAN
  • 45. DALAM KEHIDUPAN ORGANISASI, KONFLIK JUGA DAPAT DIBEDAKANDALAM KEHIDUPAN ORGANISASI, KONFLIK JUGA DAPAT DIBEDAKAN MENURUT PIHAK-PIHAK YANG SALING BERTENTANGAN.MENURUT PIHAK-PIHAK YANG SALING BERTENTANGAN. ADA 5 (LIMA ) JENIS KONFLIK DIANTARANYA :ADA 5 (LIMA ) JENIS KONFLIK DIANTARANYA :  KONFLIK DALAM DIRI INDIVIDUKONFLIK DALAM DIRI INDIVIDU BILA SEORANG INDIVIDU MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN TENTANGBILA SEORANG INDIVIDU MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN TENTANG PEKERJAAN YANG DIA HARAPKAN UNTUK MELAKSANAKANNYA.PEKERJAAN YANG DIA HARAPKAN UNTUK MELAKSANAKANNYA. BILA BERBAGAI PERMINTAAN PEKERJAAN SALING BERTENTANGAN.BILA BERBAGAI PERMINTAAN PEKERJAAN SALING BERTENTANGAN. BILA INDIVIDU DIHARAPKAN UNTUK MELAKUKAN LEBIH DARIPADABILA INDIVIDU DIHARAPKAN UNTUK MELAKUKAN LEBIH DARIPADA KEMAMPUANNYA.KEMAMPUANNYA.  KONFLIK ANTAR INDIVIDU DALAM ORGANISASI YANG SAMA, SERINGKONFLIK ANTAR INDIVIDU DALAM ORGANISASI YANG SAMA, SERING DIAKIBATKAN OLEH PERBEDAAN-PERBEDAAN KEPRIBADIAN, JUGADIAKIBATKAN OLEH PERBEDAAN-PERBEDAAN KEPRIBADIAN, JUGA BERASAL DARI ADANYA KONFLIK ANTAR PERANAN.BERASAL DARI ADANYA KONFLIK ANTAR PERANAN.  KONFLIK ANTARA INDIVIDU DAN KELOMPOKKONFLIK ANTARA INDIVIDU DAN KELOMPOK BERHUBUNGAN DENGAN CARA INDIVIDU MENANGGAPI TEKANAN UNTUKBERHUBUNGAN DENGAN CARA INDIVIDU MENANGGAPI TEKANAN UNTUK KESERAGAMAN YANG DIPAKSAKAN OLEH KELOMPOK KERJA MEREKA.KESERAGAMAN YANG DIPAKSAKAN OLEH KELOMPOK KERJA MEREKA.
  • 46.  KONFLIK ANTAR KELOMPOK DALAM ORGANISASI YANGKONFLIK ANTAR KELOMPOK DALAM ORGANISASI YANG SAMASAMA HAL INI TERJADI KARENA PERTENTANGAN KEPENTINGANHAL INI TERJADI KARENA PERTENTANGAN KEPENTINGAN ANTAR KELOMPOK.ANTAR KELOMPOK.  KONFLIK ANTAR ORGANISASIKONFLIK ANTAR ORGANISASI TIMBUL SEBAGAI AKIBAT BENTUK PERSAINGAN EKONOMITIMBUL SEBAGAI AKIBAT BENTUK PERSAINGAN EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA.DALAM SISTEM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA. KONFLIK INI TELAH MENGARAHKAN TIMBULNYA :KONFLIK INI TELAH MENGARAHKAN TIMBULNYA :  PRODUK BARUPRODUK BARU  TEKNOLOGI DAN JASATEKNOLOGI DAN JASA  HARGA-HARGA LEBIH RENDAHHARGA-HARGA LEBIH RENDAH  PENGGUNAAN SUMBERDAYA LEBIH EFISIENPENGGUNAAN SUMBERDAYA LEBIH EFISIEN
  • 47. KONFLIK DENGAN ORGANISASI LAIN MUNGKIN DAPAT :  LEBIH MEMPERSATUKAN PARA ANGGOTA ORGANISASI  MENDATANGKAN KEHIDUPAN BARU DI DALAM HAL TUJUAN SERTA NILAI ORGANISASI  LEBIH MENYADARKAN PARA ANGGOTA TERHADAP STRATEGI SERTA TAKTIK LAWAN  SEBAGAI SUATU LEMBAGA PENGAWASAN MASYARAKAT KONFLIK MERUPAKAN SUATU HAL YANG MEMAKAN PIKIRAN, WAKTU, TENAGA DAN LAIN-LAIN UNTUK MENYELESAIKANNYA. KALAU SERING TERJADI KONFLIK DAN PENYELESAIANNYA BERLARUT-LARUT, MAKA AKAN MEMPERLEMAH KEDUDUKAN PIHAK-PIHAK YANG SALING KONFLIK DAN ORGANISASI SEBAGAI KESELURUHAN. DIPERLUKAN PENYELESAIAN KONFLIK SECARA CEPAT, APABILA DIINGINKAN AGAR ORGANISASI TIDAK MENGALAMI STAGNASI
  • 48. LEWIS A COSER, MENGEMUKAKAN BAHWA KONFLIK MEMPUNYAILEWIS A COSER, MENGEMUKAKAN BAHWA KONFLIK MEMPUNYAI SEGI-SEGI POSITIF :SEGI-SEGI POSITIF : KONFLIK DALAM ORGANISASIKONFLIK DALAM ORGANISASI  PENGGANTIAN PIMPINAN YANG LEBIH BERWIBAWA, PENUH IDEPENGGANTIAN PIMPINAN YANG LEBIH BERWIBAWA, PENUH IDE BARU DAN SEMANGAT BARUBARU DAN SEMANGAT BARU  PERUBAHAN TUJUAN ORGANISASI YANG LEBIHPERUBAHAN TUJUAN ORGANISASI YANG LEBIH MENCERMINKAN NILAI-NILAI YANG DISESUAIKAN DENGANMENCERMINKAN NILAI-NILAI YANG DISESUAIKAN DENGAN PERUBAHAN “SIKON”PERUBAHAN “SIKON”  PELEMBAGAAN KONFLIK ITU SENDIRI, KONFLIK DISALURKANPELEMBAGAAN KONFLIK ITU SENDIRI, KONFLIK DISALURKAN AGAR TIDAK MERUSAK SUSUNAN ATAU STRUKTURAGAR TIDAK MERUSAK SUSUNAN ATAU STRUKTUR ORGANISASI HARUS DIALIRKAN SESUAI DENGAN KEHENDAKORGANISASI HARUS DIALIRKAN SESUAI DENGAN KEHENDAK ANGGOTA, SEHINGGA TERCIPTA TATA SUSUNAN BARUANGGOTA, SEHINGGA TERCIPTA TATA SUSUNAN BARU PERATURAN PERMAINAN DALAM ORGANISASIPERATURAN PERMAINAN DALAM ORGANISASI
  • 49. P e r s e p s i & S i k a p By : 1. Dr. Dedi Rudiana, SE. MP 2. Ane Kurniawati, SE. M.Si. 3. Dian Kurniawan, SE.
  • 50. Pengertian PERSEPSI : SUATU PROSES DARI SESEORANG DALAM MEMAHAMI LINGKUNGANNYA YANG MELIBATKAN PENGORGANISASIAN DAN MENAFSIRKAN SEBAGAI RANGSANGAN DALAM SUATU PENGALAMAN PSIKOLOGIS (GIBSON) PERSEPSI : PROSES INTERPRETASI SESEORANG AKAN LINGKUNGANNYA PERSEPSI : PROSES PEMBERIAN ARTI TERHADAP LINGKUNGAN OLEH SEORANG INDIVIDU
  • 51. Kesimpulan JADI PERSEPSI : PROSES KOGNITIF YANG MEMUNGKINKAN KITA DAPAT MENAFSIRKAN DAN MEMAHAMI LINGKUNGAN SEKITAR KITA. OLEH KARENA ITU TIAP-TIAP ORANG MEMBERI ARTI KEPADA STIMULUS, MAKA INDIVIDU YANG BERBEDA-BEDA AKAN MELIHAT BARANG YANG SAMA DENGAN CARA YANG BERBEDA-BEDA
  • 52. GAMBAR DAN PROSES TERBENTUKNYA PERSEPSI STIMULUSSTIMULUS -SELEKSI -DITAFSIRKAN -MAKNA/ART I -SELEKSI -DITAFSIRKAN -MAKNA/ART I PERSEPSIPERSEPSI
  • 53.  PERSEPSI MENCAKUP PENAFSIRAN OBJEK, TANDA DAN ORANG DARI SUDUT PENGALAMAN YANG BERSANGKUTAN.  PERSEPSI MENCAKUP PENERIMAAN STIMULUS (INPUT), PENGORGANISASIAN STIMULUS DAN PENAFSIRAN STIMULUS YANG TELAH DIORGANISASIKAN DENGAN CARA YANG DAPAT MEMPENGARUHI PERILAKU DAN MEMBENTUK SIKAP
  • 54. MODEL PROSES PERSEPSI (GIBSON) STIMULUS UMPAMANYA : SISTEM IMBALAN ORGANISASI, GAYA PERSUASI YANG DIPAKAI SUPERVISOR, ARUS PEKERJAAN SIKAP YANG TERBENTUK PERILAKU TANGGAPA N EVALUASI DAN PENAFSIRAN KENYATAAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA : - MENIRU - MEMILIH-MILIH - GAMBARAN DIRI SENDIRI - SITUASI - KEBUTUHAN - EMOSI PENGA MATAN STIMUL US HASIL PROSES PERSEPSI ORANG MENGORGANISASI DAN MENAFSIRKAN KENYATAAN DALAM ORGANISASI PEKERJAAN
  • 55. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI ADA 3 FAKTOR YANG MENENTUKAN PERSEPSI SESEORANG, YAITU : 1. SUBYEK YANG MEMANDANG 2. OBJEK YANG DIPANDANG 3. SITUASI KETIKA MEMANDANG
  • 56. PENGORGANISASIAN PERSEPSI TIDAK SEMUA RANGSANGAN MENCAPAI KESADARAN MENCAPAI KESADARAN SESEORANG DENGAN KEJELASAN YANG SAMA. FAKTOR YANG DIFOKUSKAN DINAMAKAN “GAMBAR” (FIGURE), SEDANG YANG KELUAR DARI FOKUS DINAMAKAN “LATAR BELAKANG”
  • 57. SIKAP (ATTITUDES) SIKAP ADALAH KESIAPSIAGAAN MENTAL YANG DIORGANISASI LEWAT PENGALAMAN, YANG MEMPUNYAI PENGARUH TERTENTU KEPADA TANGGAPAN SESEORANG TERHADAP ORANG, OBJEK, DAN SITUASI YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA SIKAP ADALAH PERNYATAAN ATAU PERTIMBANGAN EVALUATIF MENGENAI OBJEK, ORANG ATAU PERISTIWA SIKAP MERUPAKAN “KESIAPAN ATAU KECENDERUNGAN UNTUK BEREAKSI” TERHADAP OBJEK TERTENTU YANG DIHADAPI
  • 58. TEORI ROSENBERG, MENGEMUKAKAN TIGA KOMPONEN YANG MENENTUKAN SIKAP, YAITU : 1. AFEKSI (AFFECT) KOMPONEN EMOSIONAL ATAU PERASAAN DARI SIKAP YANG DIPELAJARI DARI ORANG TUA, GURU DAN TEMAN SEJAWAT 2. KOGNISI (COGNISTION) KOMPONEN INI DENGAN PROSES BERPIKIR YANG MENEKANKAN KEPADA RASIONALITAS DAN LOGIKA. UNSUR PENTINGNYA ADALAH KEPERCAYAAN EVALUATIF DARI SESEORANG YANG DIWUJUDKAN DALAM BENTUK KESAN BAIK ATAU JELEK TERHADAP OBJEK
  • 59. 3. PERILAKU (BEHAVIOUR) KOMPONEN PERILAKU DARI SIKAP YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECENDERUNGAN SESEORANG UNTUK MENGHADAPI SESUATU DENGAN CARA TERTENTU. CARANYA : a. RAMAH & HANGAT b. AGRESIF c. BERMUSUHAN d. APATIS
  • 60. PEMBENTUKAN SIKAP (ATTITUDE FORMATION) SIKAP DIBENTUK DARI : - TEMAN SEJAWAT DALAM KELOMPOK - MASYARAKAT - PENGALAMAN PEKERJAAN SEBELUMNYA
  • 61. PERUBAHAN SIKAP ADA DUA FAKTOR UMUM YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN SIKAP, YAITU : 1. KEPERCAYAAN KEPADA PENGIRIM 2. KEPERCAYAAN KEPADA PESAN ITU SENDIRI
  • 62. CARA MERUBAH SIKAP a. PENIRUAN b. SUGESTI c. PERSUASI d. TEKNIK ISOLASI e. PEMAKSAAN
  • 63. STRESS By : 1. Dedi Rudiana, SE. MP 2. Ane Kurniawati, SE. M.Si. 3. Dian Kurniawan, SE.
  • 64. APAKAH STRESS ITU ? STRESS ADALAH SESUATU YANG BERSANGKUTAN DENGAN INTERAKSI ANTARA ORANG DENGAN LINGKUNGANNYA SEBAGIAN BESAR DEFINISI STRESS MEMANDANG INDIVIDU DAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUATU : DEFINISI STIMULUS : STRESS ADALAH KEKUATAN YANG MENGGERAKAN INDIVIDU SEHINGGA MENGHASILKAN SUATU TANGGAPAN KETEGANGAN (STRAIN)
  • 65.  DEFINISI TANGGAPAN : STRESS ADALAH TANGGAPAN FISIOLOGIS ATAU PSIKOLOGIS SESEORANG TERHADAP LINGKUNGAN PENEKAN (STRESSORS) BERUPA PERISTIWA ATAU KEJADIAN EKSTERN YANG POTENSIAL DAPAT MENGGANGGU  DEFINISI RANGSANGAN DAN TANGGAPAN : STRESS ADALAH KONSEKUENSI DARI INTERAKSI ANTARA STIMULUS LINGKUNGAN DAN TANGGAPAN DARI INDIVIDU YANG BERSANGKUTAN.
  • 66.  DEFINISI KERJA (WORKING DEFINITION) STRESS ADALAH SUATU TANGGAPAN ADAPTIF, DITENGAHI OLEH PERBEDAAN INDIVIDUAL ATAU PROSES PSIKOLOGIS YAITU SUATU KONSEKUENSI DARI SETIAP TINDAKAN EKSTERN (LINGKUNGAN), SITUASI ATAU KEJADIAN YANG TELALU BANYAK MEMBEBANI TUNTUTAN PSIKOLOGIS.
  • 67. GENERAL ADAPTATION SYNDROME (GAS) SINDROM PENYESUAIAN UMUM (Dr. Hans Selye) Suatu penjelasan dari reaksi pertahanan tiga fase yang seseorang alami ketika stres. 1. Alarm Stage (fase sinyal) 2. Resistance Stage (fase perlawanan) 3. Exhaustion Stage (fase keletihan)
  • 68. Tahap 1 Tingkat Perlawanan Tahap 2 Tahap 3 Reaksi Alarm Tubuh menunjukan perubahan karakteristik pada paparan pertama terhadap stressor Perlawanan Tahap kedua terjadi jika kelanjutan paparan terhadap stressor tidak sejalan dengan adaptasi keletihan Dengan mengikuti paparan berlanjut yang lama terhadap paparan yang sama dimana tubuh telah menyesuaikan diri. Akhirnya energi adaptasi mereda
  • 69. 1. Subyektif 2. Perilaku 3. Kognotif 4. Fisiologis 5. Organisasi 5 kategori efek stres yang potensial
  • 70. Stressor di tempat kerja Stressor Lingkungan Fisik Sinar, kebisingan, temperatur, udara yang kotor Stressor Individu Konflik peranan, peran ganda, beban banyak, tanggungjawab terhadap orang, ketiadaan kemajuan karier dan rancangan pekerjaan Stressor kelompok Hubungan buruk dengan teman sejawat, bawahan dan atasan Stressor Keorganisasaian Ketiadaan partisipasi, struktur organisasi, tingkat jabatan dan ketiadaan kebijaksanaan yang jelas Konsekuensi SUBJEKTIF -Ketakutan -Kecemasan PERILAKU -Mudah mendapat kecelakaan -Alkoholisme -Penyalahgunaan obat- obatan KOGNITIF -Ketidakmampuan Membuat keputusan -Konsentrasi rendah FISIOLOGIS -Naiknya tekanan darah -Gangguan jantung KEORGANISASIAN -Produktivitas rendah -Absensi Kependudukan / keperilakuan Umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, kesejahteraan fisik Stress Proses penilaian Bagaimana individu merasakan stressor pekerjaan Kognitif/afektif -Perilaku tipe A -Perubahan Kehidupan -Dukungan sosial
  • 71. PENDEKATAN INDIVIDUAL TERHADAP STRES 1. Relaksasi 2. Meditasi 3. Biofeedback 4. Latihan 5. Humor
  • 72. Akibat negatif dari Stres yang mungkin terjadi 1. Burnout / perasaan kesal-marah 2. Alkoholisme 3. Penyalahgunaan obat 4. Biaya hukum
  • 73. Tanda-tanda kemungkinan penyalahgunaan Narkotika dan Zat Adiktif a. Fisik - Berat badan turun drastis - Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman - Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan. Goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan - Buang air besar dan kecil kurang lancar - Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas
  • 74. b. Emosi - Sangat sensitif dan cepat bosan - Bila ditegur atau dimarahi, dia malah menunjukkan sikap membangkang - Emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota keluarga atau orang di sekitarnya - Nafsu makan tidak menentu
  • 75. c. Perilaku - malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya - menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga - sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga - waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya - sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada maunya seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat - sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan - mengalami jantung berdebar-debar - sering menguap - mengeluarkan air mata berlebihan - mengeluarkan keringat berlebihan - mengalami nyeri kepala - mengalami nyeri/ngilu sendi-sendi
  • 76. 1. Opiat/opium (Candu, Morfin, Heroin) Candu Getah tanaman Papaver Somniferum. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kalengdengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap Efek : * Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation) * Menimbulkan semangat * Merasa waktu berjalan lambat. * Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk. * Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang). * Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung Morfin Morfin merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena) efek : * Menimbulkan euforia. * Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi). * Kebingungan (konfusi). * Berkeringat. * Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar. * Gelisah dan perubahan suasana hati. * Mulut kering dan warna muka berubah. Heroin/Putau Heroin atau yang sekarang biasa di sebut Putaw merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
  • 77. Berasal dari tanaman Canabis sativa dan Canabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. * Denyut jantung atau nadi lebih cepat. * Mulut dan tenggorokan kering. * Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira. * Sulit mengingat sesuatu kejadian. * Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi. * Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan. * Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek. * Gangguan kebiasaan tidur. * Sensitif dan gelisah. * Berkeringat. * Berfantasi. * Selera makan bertambah. 2. Ganja (Cabanis / Marijuana)
  • 78. 3. Kokain Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan dan merupakan zat yang sangat berbahaya. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan Nama jalanan untuk Kokain : Snow, coke, girl, lady dan crack Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Penyalahgunaan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
  • 79. 4. Amfetamin (shabu-shabu & ecstacy) Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena). Ciri-ciri : Kewaspadaan meningkat - bergairah - rasa senang, bahagia - pupil mata melebar - denyut nadi dan tekanan darah meningkat - sukar tidur/ insomnia, hilang nafsu makan
  • 80. 5. SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ) Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena Ciri-ciri : bicara cadel - jalan sempoyongan - wajah kemerahan - banyak bicara - mudah marah - gangguan pemusatan perhatian
  • 81. 6. Inhalansia / Solven Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin. Umumnya digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak
  • 82. Alkohol Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100% Dikenal 3 golongan minuman beralkohol yaitu 1. Golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), 2. Golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) 3. Golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, Manson House, Johny Walker, Kamput). Ciri-ciri : - bicara cadel - jalan sempoyongan - wajah kemerahan - banyak bicara - mudah marah - gangguan pemusatan perhatian - nafas bau alkohol
  • 84. STRUKTUR ORGANISASI By : 1. Dr. Dedi Rudiana, SE. MP 2. Ane Kurniawati, SE. M.Si. 3. Dian Kurniawan, SE., MSi. 4. Agi Rosyidi, SE., MM
  • 85. Definisi STRUKTUR ORGANISASI : MERUPAKAN SUATU KERANGKA YANG MENUNJUKAN SELURUH KEGIATAN UNTUK PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI, HUBUNGAN ANTAR FUNGSI-FUNGSI SERTA WEWENANG DAN TANGGUNG JAWABNYA. ATAU MERUPAKAN POLA-POLA YANG MENGHUBUNGKAN ANTARA KEGIATAN DALAM ORGANISASI, BIASANYA TIAP-TIAP JABATAN DISERTAI JOB DESCRIPTIONNYA
  • 86. TUJUAN UTAMA DIBUAT STRUKTUR ORGANISASI  MENGENDALIKAN, MENYALURKAN DAN MENGARAHKAN PERILAKU UNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI
  • 87. Empat Pilar Pengorganisasian (Four Building Blocks of Organizing)  Pilar Pertama : Pembagian Kerja (division of Work)  Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan (departementalization)  Pilar Ketiga : Penentuan relasi atau rentang kendali (Span of control)  Pilar Keempat : Penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas dalam bentuk pendelegasian wewenang (delegation of authority)
  • 88. Division of Work “PROSES MEMBAGI PEKERJAAN KE DALAM PEKERJAAN YANG RELATIF KHUSUS GUNA MENCAPAI KEUNGGULAN SPESIALISASI” PEMBAGIAN KERJA DALAM ORGANISASI TERJADI DALAM TIGA CARA :  MENURUT BIDANG KEAHLIAN  MENURUT AKTIVITAS (URUTAN KEGIATAN)  MENURUT ARAH VERTIKAL KEBAIKAN PEMBAGIAN KERJA – EFISIEN – MEMBENTUK SEORANG AHLI / SPESIALIS KONSEKUENSI PEMBAGIAN KERJA  MENIMBULKAN KEBOSANAN  KREATIVITAS KURANG  KEHILANGAN MOTIVASI  TINGKAT KETERIKATAN KARYAWAN LEBIH RENDAH
  • 89. DEPARTMENTALIZATION (DEPARTEMENTALISASI) “PROSES DIMANA SUATU ORGANISASI SECARA STRUKTURAL DIBAGI DENGAN MENGKOMBINASIKAN PEKERJAAN DALAM DEPARTEMEN BERDASARKAN BEBERAPA ANDIL KARAKTERISTIK ATAU DASAR TERTENTU” DASAR-DASAR DARI DEPARTEMENTALISASI :  FUNCTIONAL DEPARTMENTALIZATION  TERRITORIAL DEPARTMENTALIZATION  PRODUCT DEPARTMENTALIZATION  CUSTOMER DEPARTMENTALIZATION  MIXED DEPARTMENTALIZATION
  • 90. FUNCTIONAL DEPARTMENTALIZATION Keuntungan : - Efisien Kerugian : - Tujuan Organisasi akan dikorbankan
  • 91. TERRITORIAL DEPARTMENTALIZATION KEBAIKAN DEPARTEMANTALISASI WILAYAH  PENGAMBILAN KEPUTUSAN LEBIH CEPAT  KOORDINASI TUGAS LEBIH MUDAH  BEBAN MANAJEMEN PUSAT LEBIH RINGAN  PERTANGGUNGJAWABAN LEBIH JELAS KELEMAHAN  KEPENTINGAN ORGANISASI KESELURUHAN KURANG DIPERHATIKAN  MENINGKATNYA BIAYA OPERASIONAL ORGANISASI  MEMPERSULIT ALOKASI SUMBER DAYA DAN KONSISTENSI KEBIJAKSANAAN
  • 92. PRODUCT DEPARTMENTALIZATION Keuntungan : - Lebih Efisien - Memungkinkan personel mengembangkan pengalamannya dalam penelitian, pembuatan dan pendistribusian suatu lini produk - Mengkonsentrasikan wewenang pada suatu lini produk tertentu Kerugian : - Kepentingan departemen secara keseluruhan kurang diperhatikan
  • 93. MIXED DEPARTMENTALIZATION “DEPARTEMENTALISASI CAMPURAN MERUPAKAN PENGELOMPOKAN KEGIATAN-KEGIATAN YANG MENGGUNAKAN SATU ATAU LEBIH DASAR PEMBAGIAN STRUKTUR TERGANTUNG KEBUTUHANNYA. TIAP DASAR/BENTUK DEPARTEMENTALISASI MEMPUNYAI KEKUATAN ATAU KELEMAHAN SENDIRI ” PARA MANAJER BERUSAHA UNTUK MENUTUPI KELEMAHAN DEPARTEMENTALISASI YANG SATU DENGAN YANG LAINNYA
  • 94. Direktur Utama PT ABC Manajer Produksi Manajer Pemasaran Manajer SDM Manajer Keuangan Bagian Penjualan Bagian Promosi Rekrutmen dan Seleksi Pelatihan dan Pengembangan Bagian Produksi Bagian Pergudangan Functional Departmentalization Departementalisasi berdasarkan Fungsi
  • 95. Departementalisasi berdasarkan Produk Direktur Utama PT ABC Manajer Produksi Manajer Pemasaran Manajer SDM Manajer Keuangan Bagian Penjualan Bagian Promosi Rekrutmen dan Seleksi Pelatihan dan Pengembangan Bagian Produksi Bagian Pergudangan Pasta Gigi Mi InstanSusu Sabun Mandi Product Departmentalization
  • 96. Departementalisasi berdasarkan Pelanggan Mi InstanSabun Mandi Pasta Gigi Remaja DewasaBayi Anak-anak Customer Departmentalization Susu Bagian Produksi PT ABC
  • 97. Departementalisasi berdasarkan Geografis Manajer Pemasaran PT ABC Bagian Penjualan Bagian Promosi Jakarta Bandung Makassar Medan Geographic Departmentalization
  • 98. Departementalisasi berdasarkan Matriks Direktur Utama PT ABC Manajer Pemasaran Manajer SDM Manajer Riset dan Pengembangan Manajer Keuangan Profit Project Sabun Mandi Susu Pasta Gigi Mi Instan
  • 99. (SPAN OF CONTROL) RENTANG KENDALI ADALAH BERAPA ORANG JUMLAH BAWAHAN YANG DAPAT DIKENDALIKAN SECARA EFEKTIF OLEH SEORANG MANAJER ATAU ATASAN DENGAN SEMAKIN KOMPLEKNYA HUBUNGAN YANG TERJALIN DI DALAM ORGANISASI MAKA AKAN SEMAKIN RUMIT PULA BAGI SEORANG PIMPINAN ATAU ATASAN UNTUK DAPAT MENGAWASI BAWAHANNYA
  • 100. DELEGATION OF AUTHORITY Adalah :  Proses distribusi wewenang ke bawah di suatu organisasi (Gibson)  Pemberian otoritas/kekuasaan formal dan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu kepada orang lain (Stoner)
  • 101. Prinsip pendelegasian wewenang setingkat demi setingkat disebut prinsip SCALAR atau HIERARKI  Pendelegasian wewenang kepada bawahan ini harus jelas batas-batasnya, yaitu apa yang didelegasikan atau apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukannya
  • 102. Struktur organisasi bisa dikatakan baik jikaStruktur organisasi bisa dikatakan baik jika cocok dengan :cocok dengan : 1. Ukuran perusahaan1. Ukuran perusahaan 2. Perubahan-perubahan dalam perusahaan2. Perubahan-perubahan dalam perusahaan 3. Kompleksitas perusahaan3. Kompleksitas perusahaan 4. Karakteristik personel4. Karakteristik personel 5. Ketergantungan perusahaan pada lingkungan5. Ketergantungan perusahaan pada lingkungan
  • 106. KOMUNIKASIKOMUNIKASI Segala bentuk interaksi dengan orang lain. Upaya menyampaikan pesan, pendapat, perasaan, berita atau informasi kepada orang lain
  • 107. UNSUR KOMUNIKASI 1. KOMUNIKATOR 2. ENCODER 3. MEDIA 4. DECODER 5. RECEIVER 6. FEEDBACK 7. NOISE
  • 108. PROSES KOMUNIKASI KOMUNIKATOR PESAN MEDIUM PENERIMA UMPAN BALIK
  • 109. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASIKOMUNIKASI DALAM ORGANISASI 1. Komunikasi ke bawah (Down Ward Communication) 2. Komunikasi keatas (Up ward Communication) 3. Komunikasi Horisontal (Horizontal Communication) 4. Komunikasi diagonal (Diagonal Communication)
  • 110. Fungsi Komunikasi dalamFungsi Komunikasi dalam OrganisasiOrganisasi  Fungsi informatif  Fungsi regulatif  Fungsi persuasif  Fungsi integratif
  • 111. Peranan Komunikasi dalam Penilaian Kinerja • Mengkoreksi kesalahan yang terjadi • Mengkomunikasikan harapan • Memberikan petunjuk bagi pengembangan personal karyawan
  • 112. Hambatan Komunikasi 1. LATAR BELAKANG 2. MENDENGARKAN DENGAN SELEKTIF 3. DAPAT DIPERCAYA SUMBERNYA (SOUCE PROBLEM) 4. PERSOALAN BAHASA (SEMANTIC PROBLEM) 5. BAHASA DALAM KELOMPOK (IN GROUP LANGUAGE) 6. PERBEDAAN STATUS (STATUS DIFFERENCES) 7. TEKANAN WAKTU (TIME PRESSURES) 8. BEBAN KOMUNIKASI YANG TERLALU BERAT (COMMUNICATION OVER LOAD)
  • 113. Mengadakan Tindak lanjut Mengatur arus informasi Memanfaatkan umpan balik Empati Pengulangan Saling percaya Menyederhanakan bahasa Mendengarkan secara efektif Menggunakan selentingan Kunci Komunikasi yang Efektif
  • 117. ©2000 Prentice Hall KEPUTUSAN KEPUTUSAN ADALAH SUATU PILIHANKEPUTUSAN ADALAH SUATU PILIHAN YANG DIBUAT DIANTARA SATU ATAUYANG DIBUAT DIANTARA SATU ATAU LEBIH ALTERNATIF YANG TERSEDIALEBIH ALTERNATIF YANG TERSEDIA ATAU “Pemilihan alternatif terbaikATAU “Pemilihan alternatif terbaik untuk mencapai tujuan”untuk mencapai tujuan”
  • 118. ©2000 Prentice Hall DEFINISI INI MENGANDUNG TIGA PENGERTIAN 1.MANAJER HARUS MEMBUAT PILIHAN1.MANAJER HARUS MEMBUAT PILIHAN ATAS DASAR LOGIKA ATAUATAS DASAR LOGIKA ATAU PERTIMBANGANPERTIMBANGAN 2.MANAJER MENGHADAPI BEBERAPA2.MANAJER MENGHADAPI BEBERAPA ALTERNATIF YANG TIDAK PASTI HASILNYAALTERNATIF YANG TIDAK PASTI HASILNYA 3. MANAJER MEMPUNYAI TUJUAN YANG3. MANAJER MEMPUNYAI TUJUAN YANG AKAN DICAPAI MELALUI PEMILIHANAKAN DICAPAI MELALUI PEMILIHAN ALTERNATIF YANG BENARALTERNATIF YANG BENAR
  • 119. ©2000 Prentice Hall Jenis keputusan dibagi kedalam dua tipe dasar menurut HERBERT SIMON 1.1. KEPUTUSAN YANG TERPROGRAMKEPUTUSAN YANG TERPROGRAM 2.2. KEPUTUSAN YANG TIDAKKEPUTUSAN YANG TIDAK TERPROGRAMTERPROGRAM
  • 120. ©2000 Prentice Hall KEPUTUSAN YANG TERPROGRAM KEPUTUSAN YANG TIDAK TERPROGRAM JENISJENIS MASALAHMASALAH BERULANG-ULANG, RUTIN, BANYAK KEPASTIAN MENGENAI HUBUNGAN SEBAB AKIBAT BARU, TIDAK TERSUSUN, BANYAK KETIDAKPASTIAN MENGENAI HUBUNGAN SEBAB AKIBAT PROSEDURPROSEDUR TERGANTUNG DARI KEBIJAKAN, PERATURAN DAN PROSEDUR YANG PASTI KEHARUSAN ADANYA KREATIFITAS, INTUISI, TOLERANSI TERHADAP KETIDAKJELASAN, PEMECAHAN PERMASALAHAN YANG KREATIF
  • 121. ©2000 Prentice Hall DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN SEORANG PEMBUAT KEPUTUSAN AKAN DIHADAPKAN DENGAN 3 KEMUNGKINAN KEADAAN (KONDISI)   1. KONDISI KEPASTIAN (CERTAINTY) KEADAAN DIMANA PEMBUAT KEPUTUSAN MENGETAHUI APA YANG AKAN TERJADI PADA WAKTU YANG AKAN DATANG   2. KONDISI RISIKO (RISK) KEADAAN DIMANA PEMBUAT KEPUTUSAN MENGETAHUI KEMUNGKINAAN DARI SETIAP HASIL YANG DIPEROLEH   3. KONDISI KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINTY) KEADAAN DIMANA PEMBUAT KEPUTUSAN TIDAK MENGETAHUI KEMUNGKINAN APA YANG AKAN TERJADI PADA WAKTU YANG AKAN DATANG
  • 122. ©2000 Prentice Hall SEORANG PEMBUAT KEPUTUSAN SULIT / TIDAK MUNGKIN MEMBUAT KEPUTUSAN YANG SEMPURNA : - WAKTU YANG AKAN DATANG TIDAK MUNGKIN DIKETAHUI SECARA PASTI - INFORMASI YANG TERSEDIA BIASANYA TIDAK LENGKAP - SULIT MENGETAHUI SELURUH ALTERNATIF YANG ADA
  • 123. ©2000 Prentice Hall WILLIAM POUNDS MEMBERIKAN 4 LANGKAH UNTUK DAPAT MENEMUKAN MASALAH : 1. BILA TERDAPAT PENYIMPANGAN DARI PENGALAMAN YANG LALU 2. BILA TERDAPAT PENYIMPANGAN DARI RENCANA 3. PIHAK LAIN MEMBAWA MASALAH 4. USAHA DARI PARA PESAING
  • 124. ©2000 Prentice Hall ADA 2 METODE YANG BIASA DIPERGUNAKAN MANAJER PADA PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN :   1. METODE INFORMAL CIRINYA : - MANAJER MEMAKAI TRADISI SEPERTI YANG DILAKUKAN PADA MASA LALU MENGGUNAKAN INTUISI ATAU PERASAAN YANG DIPEROLEH KARENA PENGALAMAN YANG BERTAHUN- TAHUN - MENYERAHKAN KEPADA ATASAN -PENYELESAIAN APRIORI : KEPUTUSAN DIBUAT ATAS DASAR PERKIRAAN
  • 125. ©2000 Prentice Hall 1. METODE FORMAL PROSESNYA MENYANGKUT BEBERAPA LANGKAH YANG PERLU DITEMPUH : - TAHAP 1 = IDENTIFIKASI DAN PEMAHAMAN MASALAH - TAHAP 2 = PENGUMPULAN DAN ANALISA INFORMASI - TAHAP 3 = PENYUSUNAN ALTERNATIF PENYELESAIAN - TAHAP 4 = EVALUASI ALTERNATIF PENYELESAIAN - TAHAP 5 = PEMILIHAN ALTERNATIF YANG TERBAIK - TAHAP 6 = ANALISA KEMUNGKINAN KONSEKUENSI - TAHAP 7 = IMPLEMENTASI KEPUTUSAN - TAHAP 8 = EVALUASI MENGENAI EFEKTIVITAS KEPUTUSAN
  • 126. ©2000 Prentice Hall FAKTOR-FAKTOR PERILAKU INDIVIDU YANG MEMPENGARUHI PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN : 1. NILAI 2. KEPRIBADIAN 3. DISONANSI 4. RISIKO
  • 127. ©2000 Prentice Hall TEKNIK MENDORONG KREATIVITAS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK 1. TEKNIK SUMBANG SARAN (BRAINSTROMING) TEKNIK INI UNTUK MENGGALI DAN MENDAPATKAN KUANTITAS MAKSIMUM DARI KELOMPOK DENGAN MEMBERIKAN KESEMPATAN PARA ANGGOTA UNTUK MENGINGKAPKAN IDE-IDENYA
  • 128. ©2000 Prentice Hall PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN TEKNIKPROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN TEKNIK INI DENGAN CARA MENGUMPULKAN DANINI DENGAN CARA MENGUMPULKAN DAN MEMBANDINGKAN BERBAGAI PERTIMBANGANMEMBANDINGKAN BERBAGAI PERTIMBANGAN MELALUI SERANGKAIAN PERTANYAAN YANGMELALUI SERANGKAIAN PERTANYAAN YANG DISAMPAIKAN TANPA NAMA. HAL INI AKANDISAMPAIKAN TANPA NAMA. HAL INI AKAN MENGGUGAH KUALITAS PARA ANGGOTANYA.MENGGUGAH KUALITAS PARA ANGGOTANYA. CIRI TEKNIK DELPHI :CIRI TEKNIK DELPHI : - PARA PESERTA TIDAK SALING KENALPARA PESERTA TIDAK SALING KENAL - TIDAK PERNAH BERTEMU SECARA TATAPTIDAK PERNAH BERTEMU SECARA TATAP MUKAMUKA - KOMUNIKASI DILAKUKAN SECARA SURATKOMUNIKASI DILAKUKAN SECARA SURAT MENYURATMENYURAT 2. TEKNIK DELPHI2. TEKNIK DELPHI
  • 129. ©2000 Prentice Hall PADA DASARNYA TEKNIK INI MERUPAKANPADA DASARNYA TEKNIK INI MERUPAKAN PERTEMUAN KELOMPOK ANTARA 7-10 ORANGPERTEMUAN KELOMPOK ANTARA 7-10 ORANG DIAWALI DUDUK BERKUMPUL TETAPI TIDAKDIAWALI DUDUK BERKUMPUL TETAPI TIDAK BERBICARA SATU SAMA LAINNYA. SETIAPBERBICARA SATU SAMA LAINNYA. SETIAP ORANG MENULIS GAGASANNYA DI SEBUAHORANG MENULIS GAGASANNYA DI SEBUAH CATATAN LALU DISAMPAIKAN SECARACATATAN LALU DISAMPAIKAN SECARA BERGANTIANBERGANTIAN CIRI TKN :CIRI TKN : SALING KENAL SATU SAMA LAINNYA, SECARASALING KENAL SATU SAMA LAINNYA, SECARA TATAP MUKA DAN KOMUNIKASI SECARATATAP MUKA DAN KOMUNIKASI SECARA LANGSUNGLANGSUNG 3. TEKNIK KELOMPOK NOMINAL (TKN)3. TEKNIK KELOMPOK NOMINAL (TKN)
  • 131. PENGERTIAN KARIR KARIR : PERSEPSI ORANG ATAU RANGKAIAN PERASAAN INDIVIDUAL MENGENAI URUTAN SIKAP DAN PERILAKU YANG BERKAITAN DENGAN PENGALAMAN DAN KEGIATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN SEPANJANG RENTANG WAKTU HIDUP ORANG TERSEBUT PILIHAN KARIR MENURUT JOHN HOLLAND POLA PIKIR DARI INDIVIDU YANG CENDERUNG MENUJU PADA KARIR YANG SEARAH DENGAN ORIENTASINYA SENDIRI
  • 132. Tipe Karakteristik Pekerjaan Realistik Agresif, butuh keahlian, kekuatan dan koordinasi Kehutanan, pertanian, arsitektur Investigatif Kognitif, berpikir, mengatur, memahami aktivitas Biologi, matematik Sosial Tingkah laku antar pribadi, aktivitas perasaan dan emosi Psikologi klinis, jasa luar negeri, pekerja sosial Enam Tipe Kepribadian dan Pasangan Pekerjaannya
  • 133. Tipe Karakteristik Pekerjaan Konvensional Tingkah laku terstruktur, memahami kebutuhan pribadi Akunting, keuangan Kegiatan Perilaku yang dapat ditebak, kekuatan dan aktivitas keahlian Manajemen, hukum Artistik Perilaku ekpresi diri, artistik dan aktivitas individu Seni, musik, pendidikan
  • 134. EFEKTIVITAS KARIR DINILAI TIDAK HANYA OLEH INDIVIDU TETAPI JUGA OLEH ORGANISASI ITU SENDIRI CIRI EFEKTIVITAS KARIR ADA 4 1. HASIL KARYA KARIR (CARRER PERFORMANCE) 2. SIKAP KARIR (CARRER ATTITUDES) 3. KEMAMPUAN ADAPTASI KARIR (CARRER ADAPTABILITY) 4. IDENTITAS KARIR (CARRER IDENTITY)
  • 135. HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK EFEKTIVITAS KARIR DAN KRITERIA EFEKTIVITAS ORGANISASI KARAKTERISTIK EFEKTIVITAS KARIR KRITERIA EFEKTIVITAS ORGANISASI HASIL KARYA KARIR SIKAP KARIR KEMAMPUAN ADAPTASI IDENTITAS KARIR PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMPETISI FLEKSIBILITAS KEPUASAN MUTU EFISIENSI PRODUKSI
  • 136. TAHAPAN KARIR  TAHAP PRA KERJA  TAHAP KERJA PERMULAAN  TAHAP KERJA YANG MANTAP  TAHAP PENSIUN ATAU  PENDAHULUAN  PENINGKATAN  PERAWATAN  PENARIKAN
  • 137. KARAKTERISTIK TAHAPAN KARIR AKTIVITAS UTAMA MENDAPATKAN KETERAMPILAN DAN PENGETAHUAN MENJADI KONTRIBUTOR INDEPENDEN MENGEMBANG KAN KEAHLIAN ORANG LAIN BERBAGI PENGALAMA N DENGAN ORANG LAIN TUNTUTAN PSIKOLOGIS TERGANTUNG ORANG LAIN UNTUK PENGHARGAAN TERGANTUNG DARI IMBALAN YANG DICIPTAKAN SENDIRI TERGANTUNG ORANG LAIN UNTUK KEPUASAN BEKERJA UNTUK IDENTITAS KEPUASAN UTAMA KEAMANAN OTONOMI PENCAPAIAN UNTUK PRESTASI & HARGA DIRI PENGHARGAAN NETRALISASI DIRI 18-24 25-39 40–54 55-65UMUR
  • 138. JALUR KARIR DARI SEGI PANDANGAN ORGANISASI  RANGKAIAN DARI PEKERJAAN KHUSUS YANG BERKAITAN DENGAN KESEMPATAN  KEBUTUHAN TENAGA KERJA ORGANISASI DI MASA DEPAN TERGANTUNG DARI LANGKAH- LANGKAH YANG HARUS DITEMPUH ORANG LEWAT BEBERAPA PANGKAT DARI SEGI PANDANGAN INDIVIDU URUTAN PEKERJAAN YANG DIINGINKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN PRIBADI DAN TUJUAN KARIR
  • 139. PERENCANAAN KARIR MERUPAKAN PADUAN ASPIRASI KARIR INDIVIDU DENGAN KESEMPATAN YANG ADA DALAM ORGANISASI Jalur Karir Merupakan rangkaian dari pekerjaan khusus berkaitan dengan kesempatan
  • 140. SOSIALISASI Tahapan Sosialisasi 1. Sosialisasi untuk antisipasi penerimaan dan pengeluaran karyawan 2. Akomodasi (aktivitas utamanya : 1. Menetapkan hubungan interpersonal dengan teman sejawat dan penyelia, 2. Mempelajari tugas untuk mencapai yang terbaik dalam pekerjaan, 3. Klarifikasi peranan mereka dalam organisasi, 4. Evaluasi kemajuan mereka untuk kepuasan tuntutan peranan dan kerja 3. Peranan manajemen
  • 141. Tahapan Sosialisasi Praktik Antisipasi 1. Rekruitmen menggunakan tinjauan pekerjaan realistik 2. Seleksi penempatan menggunakan jalur karir realistik Akomodasi 1. Program tersusun khusus dan perorangan 2. Pelatihan sosial dan teknik 3. Penugasan kerja yang menantang 4. Mendorong hubungan yang bersifat membimbing Peran Manajemen 1. Penetapan konseling profesional 2. penugasan kerja yang adaptif dan fleksibel 3. Ketulusan