2. Buku Acuan
James L Gibson – John M Ivancevich –James H
Donnely Jr. “ORGANIZATION” Behaviour,
structure, Process
Fremont E Kast, james E Rosenzweig :
ORGANIZATION and MANAGEMENT” A System
Approch
Charles Ferrow “ORGANIZATION ANALYSIS” A
Sociologycal View
3. MATERI
Studi Tentang Organisasi
Efektivitas Organisasi
Perilaku Individu dan perbedaannya
Motivasi
Sikap
Persepsi
Stres dan individu
4. MATERI (lanjutan)
Perilaku kelompok
Konflik
Kepemimpinan
Struktur organisasi
Desain organisasi
Proses komunikasi
Proses pengambilan keputusan
Karir dan proses Sosialisasi
5. Tujuan Mata Kuliah PK
Memberikan pemahaman pengetahuan
tentang perilaku dan sifat-sifat individu,
kelompok dan organisasi
7. Alasan mengapa manusia selalu hidup dalam
berbagai organisasi untuk mencapai tujuan
tertentu
Karena kemampuan kerja setiap manusia
“Terbatas” baik fisik, daya pikir, waktu,
tempat, pendidikan dan faktor-faktor lain
yang membatasinya, sehingga
menyebabkan manusia tidak dapat
mencapai sebagian besar tujuannya tanpa
melalui kerjasama dengan orang lain
8. Definisi Organisasi
Henry L Silk
“Organisasi sebagai suatu kesatuan dari sekelompok orang yang terlibat
secara bersama-sama didalam hubungan resmi untuk mencapai tujuan”
Ernest Dale
“Organisasi sebagai suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan
pengembangan dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan kerja
dari orang-orang dalam suatu kelompok kerja “
James D Mooney
“Organisasi timbul bilamana orang-orang bergabung dalam usaha mereka
untuk mencapai tujuan bersama”
Chester I Barnard
“Organisasi ada bila orang-orang berhubungan satu sama lain, mau
melakukan kegiatan-kegiatan atau bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama
9. Kesimpulan pengertian organisasi
Organisasi sebagai suatu lembaga sosial yang secara sadar
dikoordinasikan dan sengaja disusun
Terdiri dari sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi
yang ditetapkan
Mempunyai batasan-batasan yang secara relatif dapat
diidentivikasi dan keberadaannya mempunyai basis yang relatif
permanen
Dan dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
10. Mengapa mempelajari organisasi
secara formal
Organisasi adalah suatu bagian dasar
keberadaan manusia yang mencakup
seluruh aspek masyarakat
Mempelajari organisasi akan membuat kita
mudah mengembangkan pemahaman
terhadap bagaimana organisasi beroperasi
Studi organisasi mempunyai nilai praktis dan
sangat baik untuk para manajer sekarang
maupun masa depan
15. Pendekatan Tujuan : Merupakan pendekatan
untuk menilai efektivitas yang didasarkan
pada “bahwa organisasi dibentuk sebagai
alat untuk mencapai suatu tujuan”
Pendekatan sistem : merupakan pendekatan
yang menekankan pentingnya adaptasi
terhadap tuntutan eksternal sebagai kriteria
penilaian keefektifan
16. Kesimpulan dari 2 Pendekatan
1. Kriteria efektivitas harus mencerminkan
siklus masukan – proses – keluaran dan
bukan keluaran yang sederhana
2. Kriteria efektivitas harus mencerminkan
hubungan antara organisasi dan lingkungan
yang lebih luas dimana organisasi itu
berada
17. Elemen Dasar Suatu Sistem
MasukanMasukan KeluaranKeluaran
LingkunganLingkungan
Proses
18. Dimensi Waktu Bagi Efektivitas Organisasi
1. Efektivitas Organisasi adalah konsep
dengan cakupan luas termasuk sejumlah
konsep komponen
2. Tugas manajerial adalah menjaga
keseimbangan optimal diantara komponen
dan bagiannya
19. Model Hubungan Dimensi waktu dari
efektivitas
Produksi
Mutu
Efisiensi
Fleksibilitas
Kepuasan
Produksi
Mutu
Efisiensi
Fleksibilitas
Kepuasan
Persaingan
Pengembangan
Persaingan
Pengembangan
Kelangsungan
Hidup
Kelangsungan
Hidup
Jangka
Pendek
Jangka
Menengah
Jangka
Panjang
21. UNTUK MEMAHAMI PERBEDAAN INDIVIDU :
1. Mengamati dan mengenali perbedaan
2. Mempelajari variabel-variabel yang
mempengaruhi perilaku individu
3. Menemukan hubungan diantara variabel-
variabel
22. Hasil Penelitian mengenai Perilaku
1. Perilaku adalah akibat
2. Perilaku diarahkan oleh tujuan
3. Perilaku yang bisa diamati dan diukur
4. Perilaku yang tidak dapat diamati juga
penting dalam mencapai tujuan
5. Perilaku dimotivasi
24. VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU DAN
PRESTASI
VARIABEL INDIVIDU
KEMAMPUAN &
KETERAMPILAN
-Mental
-Fisik
LATAR BELAKANG
-Keluarga
-Tingkat sosial
-Pengalaman
DEMOGRAFI
-Umur
-Asal Usul
-Jenis Kelamin
PERILAKU INDIVIDU
PRESTASI
VARIABEL LINGKUNGAN
-SUMBER DAYA
-KEPEMIMPINAN
-IMBALAN
-STRUKTUR
-DESAIN PEKERJAAN
VARIABEL
PSIKOLOGIS
-Persepsi
-Sikap
-Kepribadian
-Belajar
-Motivasi
25. Pertanyaan supaya manajer dapat
mengatasi masalah kinerja
1. Apakah pekerja mempunyai keterampilan dan
kemampuan untuk bekerja ?
2. Apakah pekerja mempunyai sumber daya yang
cukup untuk bekerja
3. Apakah pekerja sadar akan masalah kinerja
4. Kapan masalah kinerja timbul
5. Bagaimana reaksi teman pekerja atas masalah
kinerja
6. Apa yang dapat saya lakukan sebagai manajer
untuk memunculkan masalah prestasi
27. Analisis pekerjaan
Suatu proses formal yang dipergunakan dalam
organisasi untuk merumuskan, menelaah
dan mempelajari semua pekerjaan yang
bersifat khusus
28. PROSES PERILAKU
3 ASUMSI DALAM PROSES TERBENTUKNYA PERILAKU
MANUSIA
1. PENYEBAB PERILAKU (STIMULUS)
2. MOTIVASI PERILAKU
3. TUJUAN LANGSUNG PERILAKU
30. STIMULUS YANG CEPAT DITANGGAPI
SESEORANG
Stimulus yang biasa dikenal sehari-hari
Stimulus yang menyentuh perasaan
Stimulus yang menonjol atau menyala
Stimulus yang bergerak
Stimulus yang besar atau tinggi
33. Pengertian :Pengertian :
Motivasi : Kekuatan yang mendorong seseorang yangMotivasi : Kekuatan yang mendorong seseorang yang
menimbulkan dan mengarahkan perilakumenimbulkan dan mengarahkan perilaku
Need (Kebutuhan)
Motivasi terkait dengan kebutuhan (need)
Oleh karena itu setiap orang pasti akan berusaha untuk
memenuhi kebutuhannya.
Teori-teori motivasi dikaitkan dengan kebutuhan.
34. Teori MotivasiTeori Motivasi
1. Teori kepuasan1. Teori kepuasan
2. Teori proses2. Teori proses
Teori KepuasanTeori Kepuasan
Memusatkan perhatian pada faktor-faktor didalamMemusatkan perhatian pada faktor-faktor didalam
individu yang mendorong, mengarahkan,individu yang mendorong, mengarahkan,
mempertahankan dan menghentikan perilakumempertahankan dan menghentikan perilaku
Teori ProsesTeori Proses
Menerangkan dan menganalisa bagaimana perilakuMenerangkan dan menganalisa bagaimana perilaku
didorong, diarahkan dipertahankan dandidorong, diarahkan dipertahankan dan
dihentikandihentikan
35. Pendukung
Teori
Motivasi
Teori Kepuasan :
1. Hirarki Kebutuhan A. Maslow
2. Teori ERG Alderfer
3. Teori 2 Faktor Herzberg
4. Teori 3 Kebutuhan Mc Clelland
5. Teori X dan Y Mc Gregor
Teori Proses
1. Teori pengharapan Vroom
2. Teori penguatan Skinner
3. Teori Keadilan Staccy Adams
4. Teori penetapan tujuan Locke
36. Hirarki kebutuhan MaslowHirarki kebutuhan Maslow
Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi 5Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi 5
yaitu :yaitu :
1.1. Phisiological needsPhisiological needs
2.2. Safety & Security NeedsSafety & Security Needs
3.3. Belongingness sosial & love NeedsBelongingness sosial & love Needs
4.4. Esteem needsEsteem needs
5.5. Self actualizations needsSelf actualizations needs
37. Setiap kebutuhan dipenuhi secara berurutan,
setelah kebutuhan ttt terpenuhi, kebutuhan
berikutnya menjadi dominan
Meskipun tidak ada kebutuhan yg dapat dipenuhi
sepenuhnya, namun kebutuhan yg ttt yg telah
terpuaskan secara substansial tidak lagi menjadi
pendorong motivasi
38. Clayton Alderferer mengerjakan-ulang hirarki kebutuhan Maslow.Clayton Alderferer mengerjakan-ulang hirarki kebutuhan Maslow.
Menurutnya ada 3 kelompok kebutuhan inti yaitu :Menurutnya ada 3 kelompok kebutuhan inti yaitu :
1. Existence (Eksistensi)1. Existence (Eksistensi)
Kebutuhan – kebutuhan terpuaskan oleh faktor-faktor sepertiKebutuhan – kebutuhan terpuaskan oleh faktor-faktor seperti
makanan, udara, air, gaji dan kondisi pekerjaan.makanan, udara, air, gaji dan kondisi pekerjaan.
Setara dengan kebutuhan psikologis dan keamanan dari MaslowSetara dengan kebutuhan psikologis dan keamanan dari Maslow
2. Relatedness (Keterkaitan)2. Relatedness (Keterkaitan)
Kebutuhan – kebutuhan terpuaskan dengan adanya hubunganKebutuhan – kebutuhan terpuaskan dengan adanya hubungan
sosial dan interpersonal yang berartisosial dan interpersonal yang berarti
Setara dengan kebutuhan sosial dari MaslowSetara dengan kebutuhan sosial dari Maslow
3. Growth (Pertumbuhan)3. Growth (Pertumbuhan)
Kebutuhan-kebutuhan yang terpuaskan oleh seorang individuKebutuhan-kebutuhan yang terpuaskan oleh seorang individu
menciptakan kontribusi yang kratif atau produktifmenciptakan kontribusi yang kratif atau produktif
Setara dengan penghargaan dan aktualisasi diri dari MaslowSetara dengan penghargaan dan aktualisasi diri dari Maslow
39. HerzbergHerzberg
Teorinya disebut Teori Dua Faktor atau Teori Motivasi-Teorinya disebut Teori Dua Faktor atau Teori Motivasi-
Higiene oleh Frederick HerzbergHigiene oleh Frederick Herzberg
Faktor intrinsik berhubungan dengan kepuasan kerjaFaktor intrinsik berhubungan dengan kepuasan kerja
(Pencapaian prestasi, pengakuan, tanggungjawab,(Pencapaian prestasi, pengakuan, tanggungjawab,
kemajuan, pekerjaan itu sendiri dan kemungkinankemajuan, pekerjaan itu sendiri dan kemungkinan
berkembang)berkembang)
Faktor ekstrinsik berhubungan denganFaktor ekstrinsik berhubungan dengan
ketidakpuasan kerja (upah, keamanan kerja, kondisiketidakpuasan kerja (upah, keamanan kerja, kondisi
kerja, status, prosedur perusahaan, mutu penyeliakerja, status, prosedur perusahaan, mutu penyelia
dan hubungan interpersonal)dan hubungan interpersonal)
40. McClellandMcClelland
Teori Kebutuhan (Learned Needs Theory)Teori Kebutuhan (Learned Needs Theory)
Teori ini berfokus pada 3 kebutuhanTeori ini berfokus pada 3 kebutuhan
1. Kebutuhan prestasi1. Kebutuhan prestasi (nAch-need for Achievement):(nAch-need for Achievement):
Dorongan u/ mengungguli, berprestasi berdasarDorongan u/ mengungguli, berprestasi berdasar
seperangkat standar, berusaha keras supaya sukses.seperangkat standar, berusaha keras supaya sukses.
2. Kebutuhan kekuasaan2. Kebutuhan kekuasaan (nPow-need for Power):(nPow-need for Power):
Kebutuhan u/ membuat orang-orang lain berperilakuKebutuhan u/ membuat orang-orang lain berperilaku
dalam suatu cara yang sedemikian rupa sehinggadalam suatu cara yang sedemikian rupa sehingga
mereka tidak akan berperilaku sebaliknuyamereka tidak akan berperilaku sebaliknuya
3. Kebutuhan akan kelompok pertemanan3. Kebutuhan akan kelompok pertemanan (nAff-need(nAff-need
for Affiliation)for Affiliation)
Hasrat akan hubungan antar pribadi yang ramah danHasrat akan hubungan antar pribadi yang ramah dan
akrabakrab
41. McClellandMcClelland
Pertumbuhan ekonomi masyarakat didasarkanPertumbuhan ekonomi masyarakat didasarkan
pada tingkat nAch yg tinggi.pada tingkat nAch yg tinggi.
Individu dgn nAch tinggi lebih menyukai situasiIndividu dgn nAch tinggi lebih menyukai situasi
pekerjaanpekerjaan
nAch tinggi tidak selalu menjadi pimpinan dalamnAch tinggi tidak selalu menjadi pimpinan dalam
organisasiorganisasi
Manajer yang sukses memiliki nPow tinggi danManajer yang sukses memiliki nPow tinggi dan
nAff rendah.nAff rendah.
42. Mc. gregorMc. gregor
Teori X Teori Y
1. Karyawan tidak menyukai
kerja dan akan
menghindarinya
2. Karyawan harus dipaksa,
diawasi, dan diancam agar
mencapai sasaran.
3. Karyawan akan menghindari
tanggungjawab dan
mencaripengarahan formal bila
memungkinkan.
4. Menempatkan keamanan di
atas semua faktor lain yg
terkait dengan kerja dan
ambisi rendah
1. Karyawan memandang kerja
sebagai kegiatan alami.
2. Akan melakukan pengarahan
diri dan pengawasan diri.
3. Orang belajar untuk
menerima dan bertanggung
jawab.
4. Kemampuan untuk
mengambil keputusan
inovatif (kreatif)
44. JENIS-JENIS KONFLIK SECARA UMUMJENIS-JENIS KONFLIK SECARA UMUM
PERSON ROLE CONFLICTPERSON ROLE CONFLICT
KONFLIK PERANAN YANG TERJADI DALAM DIRI SESEORANG,KONFLIK PERANAN YANG TERJADI DALAM DIRI SESEORANG,
DIMANA PERATURAN YANG BERLAKU TIDAK DAPAT DITERIMADIMANA PERATURAN YANG BERLAKU TIDAK DAPAT DITERIMA
OLEH SESEORANG, SEHINGGA ORANG ITU MEMILIH UNTUKOLEH SESEORANG, SEHINGGA ORANG ITU MEMILIH UNTUK
TIDAK MELAKSANAKAN SESUATU SESUAI DENGANTIDAK MELAKSANAKAN SESUATU SESUAI DENGAN
PERATURAN TERSEBUTPERATURAN TERSEBUT
INTER ROLE CONFLICTINTER ROLE CONFLICT
KONFLIK ANTAR PERANAN, DIMANA ORANG MENGHADAPIKONFLIK ANTAR PERANAN, DIMANA ORANG MENGHADAPI
PERSOALAN KARENA DIA MENJABAT DUA ATAU LEBIH FUNGSIPERSOALAN KARENA DIA MENJABAT DUA ATAU LEBIH FUNGSI
YANG SALING BERTENTANGANYANG SALING BERTENTANGAN
INTERSENDER CONFLICTINTERSENDER CONFLICT
KONFLIK YANG TIMBUL KARENA SESEORANG HARUSKONFLIK YANG TIMBUL KARENA SESEORANG HARUS
MEMENUHI HARAPAN BEBERAPA ORANGMEMENUHI HARAPAN BEBERAPA ORANG
INTRASENDER CONFLICTINTRASENDER CONFLICT
KONFLIK YANG TIMBUL KARENA DISAMPAIKANNYA INFORMASIKONFLIK YANG TIMBUL KARENA DISAMPAIKANNYA INFORMASI
YANG SALING BERTENTANGANYANG SALING BERTENTANGAN
45. DALAM KEHIDUPAN ORGANISASI, KONFLIK JUGA DAPAT DIBEDAKANDALAM KEHIDUPAN ORGANISASI, KONFLIK JUGA DAPAT DIBEDAKAN
MENURUT PIHAK-PIHAK YANG SALING BERTENTANGAN.MENURUT PIHAK-PIHAK YANG SALING BERTENTANGAN.
ADA 5 (LIMA ) JENIS KONFLIK DIANTARANYA :ADA 5 (LIMA ) JENIS KONFLIK DIANTARANYA :
KONFLIK DALAM DIRI INDIVIDUKONFLIK DALAM DIRI INDIVIDU
BILA SEORANG INDIVIDU MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN TENTANGBILA SEORANG INDIVIDU MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN TENTANG
PEKERJAAN YANG DIA HARAPKAN UNTUK MELAKSANAKANNYA.PEKERJAAN YANG DIA HARAPKAN UNTUK MELAKSANAKANNYA.
BILA BERBAGAI PERMINTAAN PEKERJAAN SALING BERTENTANGAN.BILA BERBAGAI PERMINTAAN PEKERJAAN SALING BERTENTANGAN.
BILA INDIVIDU DIHARAPKAN UNTUK MELAKUKAN LEBIH DARIPADABILA INDIVIDU DIHARAPKAN UNTUK MELAKUKAN LEBIH DARIPADA
KEMAMPUANNYA.KEMAMPUANNYA.
KONFLIK ANTAR INDIVIDU DALAM ORGANISASI YANG SAMA, SERINGKONFLIK ANTAR INDIVIDU DALAM ORGANISASI YANG SAMA, SERING
DIAKIBATKAN OLEH PERBEDAAN-PERBEDAAN KEPRIBADIAN, JUGADIAKIBATKAN OLEH PERBEDAAN-PERBEDAAN KEPRIBADIAN, JUGA
BERASAL DARI ADANYA KONFLIK ANTAR PERANAN.BERASAL DARI ADANYA KONFLIK ANTAR PERANAN.
KONFLIK ANTARA INDIVIDU DAN KELOMPOKKONFLIK ANTARA INDIVIDU DAN KELOMPOK
BERHUBUNGAN DENGAN CARA INDIVIDU MENANGGAPI TEKANAN UNTUKBERHUBUNGAN DENGAN CARA INDIVIDU MENANGGAPI TEKANAN UNTUK
KESERAGAMAN YANG DIPAKSAKAN OLEH KELOMPOK KERJA MEREKA.KESERAGAMAN YANG DIPAKSAKAN OLEH KELOMPOK KERJA MEREKA.
46. KONFLIK ANTAR KELOMPOK DALAM ORGANISASI YANGKONFLIK ANTAR KELOMPOK DALAM ORGANISASI YANG
SAMASAMA
HAL INI TERJADI KARENA PERTENTANGAN KEPENTINGANHAL INI TERJADI KARENA PERTENTANGAN KEPENTINGAN
ANTAR KELOMPOK.ANTAR KELOMPOK.
KONFLIK ANTAR ORGANISASIKONFLIK ANTAR ORGANISASI
TIMBUL SEBAGAI AKIBAT BENTUK PERSAINGAN EKONOMITIMBUL SEBAGAI AKIBAT BENTUK PERSAINGAN EKONOMI
DALAM SISTEM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA.DALAM SISTEM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA.
KONFLIK INI TELAH MENGARAHKAN TIMBULNYA :KONFLIK INI TELAH MENGARAHKAN TIMBULNYA :
PRODUK BARUPRODUK BARU
TEKNOLOGI DAN JASATEKNOLOGI DAN JASA
HARGA-HARGA LEBIH RENDAHHARGA-HARGA LEBIH RENDAH
PENGGUNAAN SUMBERDAYA LEBIH EFISIENPENGGUNAAN SUMBERDAYA LEBIH EFISIEN
47. KONFLIK DENGAN ORGANISASI LAIN MUNGKIN DAPAT :
LEBIH MEMPERSATUKAN PARA ANGGOTA ORGANISASI
MENDATANGKAN KEHIDUPAN BARU DI DALAM HAL TUJUAN
SERTA NILAI ORGANISASI
LEBIH MENYADARKAN PARA ANGGOTA TERHADAP STRATEGI
SERTA TAKTIK LAWAN
SEBAGAI SUATU LEMBAGA PENGAWASAN MASYARAKAT
KONFLIK MERUPAKAN SUATU HAL YANG MEMAKAN PIKIRAN,
WAKTU, TENAGA DAN LAIN-LAIN UNTUK
MENYELESAIKANNYA.
KALAU SERING TERJADI KONFLIK DAN PENYELESAIANNYA
BERLARUT-LARUT, MAKA AKAN MEMPERLEMAH KEDUDUKAN
PIHAK-PIHAK YANG SALING KONFLIK DAN ORGANISASI
SEBAGAI KESELURUHAN.
DIPERLUKAN PENYELESAIAN KONFLIK SECARA CEPAT, APABILA
DIINGINKAN AGAR ORGANISASI TIDAK MENGALAMI
STAGNASI
48. LEWIS A COSER, MENGEMUKAKAN BAHWA KONFLIK MEMPUNYAILEWIS A COSER, MENGEMUKAKAN BAHWA KONFLIK MEMPUNYAI
SEGI-SEGI POSITIF :SEGI-SEGI POSITIF :
KONFLIK DALAM ORGANISASIKONFLIK DALAM ORGANISASI
PENGGANTIAN PIMPINAN YANG LEBIH BERWIBAWA, PENUH IDEPENGGANTIAN PIMPINAN YANG LEBIH BERWIBAWA, PENUH IDE
BARU DAN SEMANGAT BARUBARU DAN SEMANGAT BARU
PERUBAHAN TUJUAN ORGANISASI YANG LEBIHPERUBAHAN TUJUAN ORGANISASI YANG LEBIH
MENCERMINKAN NILAI-NILAI YANG DISESUAIKAN DENGANMENCERMINKAN NILAI-NILAI YANG DISESUAIKAN DENGAN
PERUBAHAN “SIKON”PERUBAHAN “SIKON”
PELEMBAGAAN KONFLIK ITU SENDIRI, KONFLIK DISALURKANPELEMBAGAAN KONFLIK ITU SENDIRI, KONFLIK DISALURKAN
AGAR TIDAK MERUSAK SUSUNAN ATAU STRUKTURAGAR TIDAK MERUSAK SUSUNAN ATAU STRUKTUR
ORGANISASI HARUS DIALIRKAN SESUAI DENGAN KEHENDAKORGANISASI HARUS DIALIRKAN SESUAI DENGAN KEHENDAK
ANGGOTA, SEHINGGA TERCIPTA TATA SUSUNAN BARUANGGOTA, SEHINGGA TERCIPTA TATA SUSUNAN BARU
PERATURAN PERMAINAN DALAM ORGANISASIPERATURAN PERMAINAN DALAM ORGANISASI
49. P e r s e p s i & S i k a p
By :
1. Dr. Dedi Rudiana, SE. MP
2. Ane Kurniawati, SE. M.Si.
3. Dian Kurniawan, SE.
50. Pengertian
PERSEPSI : SUATU PROSES DARI SESEORANG
DALAM MEMAHAMI LINGKUNGANNYA YANG
MELIBATKAN PENGORGANISASIAN DAN
MENAFSIRKAN SEBAGAI RANGSANGAN DALAM
SUATU PENGALAMAN PSIKOLOGIS (GIBSON)
PERSEPSI : PROSES INTERPRETASI SESEORANG
AKAN LINGKUNGANNYA
PERSEPSI : PROSES PEMBERIAN ARTI TERHADAP
LINGKUNGAN OLEH SEORANG INDIVIDU
51. Kesimpulan
JADI PERSEPSI : PROSES KOGNITIF YANG
MEMUNGKINKAN KITA DAPAT MENAFSIRKAN DAN
MEMAHAMI LINGKUNGAN SEKITAR KITA.
OLEH KARENA ITU TIAP-TIAP ORANG MEMBERI
ARTI KEPADA STIMULUS, MAKA INDIVIDU YANG
BERBEDA-BEDA AKAN MELIHAT BARANG YANG
SAMA DENGAN CARA YANG BERBEDA-BEDA
52. GAMBAR DAN PROSES TERBENTUKNYA
PERSEPSI
STIMULUSSTIMULUS
-SELEKSI
-DITAFSIRKAN
-MAKNA/ART
I
-SELEKSI
-DITAFSIRKAN
-MAKNA/ART
I
PERSEPSIPERSEPSI
53. PERSEPSI MENCAKUP PENAFSIRAN OBJEK,
TANDA DAN ORANG DARI SUDUT
PENGALAMAN YANG BERSANGKUTAN.
PERSEPSI MENCAKUP PENERIMAAN STIMULUS
(INPUT), PENGORGANISASIAN STIMULUS DAN
PENAFSIRAN STIMULUS YANG TELAH
DIORGANISASIKAN DENGAN CARA YANG
DAPAT MEMPENGARUHI PERILAKU DAN
MEMBENTUK SIKAP
54. MODEL PROSES PERSEPSI (GIBSON)
STIMULUS
UMPAMANYA :
SISTEM IMBALAN
ORGANISASI, GAYA
PERSUASI YANG DIPAKAI
SUPERVISOR, ARUS
PEKERJAAN
SIKAP YANG
TERBENTUK
PERILAKU
TANGGAPA
N
EVALUASI
DAN
PENAFSIRAN
KENYATAAN
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA :
- MENIRU
- MEMILIH-MILIH
- GAMBARAN DIRI
SENDIRI
- SITUASI
- KEBUTUHAN
- EMOSI
PENGA
MATAN
STIMUL
US
HASIL
PROSES PERSEPSI ORANG
MENGORGANISASI DAN MENAFSIRKAN
KENYATAAN DALAM
ORGANISASI PEKERJAAN
55. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSEPSI
ADA 3 FAKTOR YANG MENENTUKAN PERSEPSI
SESEORANG, YAITU :
1. SUBYEK YANG MEMANDANG
2. OBJEK YANG DIPANDANG
3. SITUASI KETIKA MEMANDANG
56. PENGORGANISASIAN PERSEPSI
TIDAK SEMUA RANGSANGAN MENCAPAI
KESADARAN MENCAPAI KESADARAN
SESEORANG DENGAN KEJELASAN YANG SAMA.
FAKTOR YANG DIFOKUSKAN DINAMAKAN
“GAMBAR” (FIGURE), SEDANG YANG KELUAR
DARI FOKUS DINAMAKAN “LATAR BELAKANG”
57. SIKAP (ATTITUDES)
SIKAP ADALAH KESIAPSIAGAAN MENTAL YANG
DIORGANISASI LEWAT PENGALAMAN, YANG MEMPUNYAI
PENGARUH TERTENTU KEPADA TANGGAPAN SESEORANG
TERHADAP ORANG, OBJEK, DAN SITUASI YANG
BERHUBUNGAN DENGANNYA
SIKAP ADALAH PERNYATAAN ATAU PERTIMBANGAN
EVALUATIF MENGENAI OBJEK, ORANG ATAU PERISTIWA
SIKAP MERUPAKAN “KESIAPAN ATAU KECENDERUNGAN
UNTUK BEREAKSI” TERHADAP OBJEK TERTENTU YANG
DIHADAPI
58. TEORI ROSENBERG, MENGEMUKAKAN TIGA
KOMPONEN YANG MENENTUKAN SIKAP, YAITU :
1. AFEKSI (AFFECT)
KOMPONEN EMOSIONAL ATAU PERASAAN DARI SIKAP
YANG DIPELAJARI DARI ORANG TUA, GURU DAN TEMAN
SEJAWAT
2. KOGNISI (COGNISTION)
KOMPONEN INI DENGAN PROSES BERPIKIR YANG
MENEKANKAN KEPADA RASIONALITAS DAN LOGIKA.
UNSUR PENTINGNYA ADALAH KEPERCAYAAN EVALUATIF
DARI SESEORANG YANG DIWUJUDKAN DALAM BENTUK
KESAN BAIK ATAU JELEK TERHADAP OBJEK
59. 3. PERILAKU (BEHAVIOUR)
KOMPONEN PERILAKU DARI SIKAP YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KECENDERUNGAN SESEORANG UNTUK
MENGHADAPI SESUATU DENGAN CARA TERTENTU.
CARANYA :
a. RAMAH & HANGAT
b. AGRESIF
c. BERMUSUHAN
d. APATIS
61. PERUBAHAN SIKAP
ADA DUA FAKTOR UMUM YANG MEMPENGARUHI
PERUBAHAN SIKAP, YAITU :
1. KEPERCAYAAN KEPADA PENGIRIM
2. KEPERCAYAAN KEPADA PESAN ITU SENDIRI
62. CARA MERUBAH SIKAP
a. PENIRUAN
b. SUGESTI
c. PERSUASI
d. TEKNIK ISOLASI
e. PEMAKSAAN
64. APAKAH STRESS ITU ?
STRESS ADALAH SESUATU YANG
BERSANGKUTAN DENGAN INTERAKSI ANTARA
ORANG DENGAN LINGKUNGANNYA
SEBAGIAN BESAR DEFINISI STRESS
MEMANDANG INDIVIDU DAN LINGKUNGAN
SEBAGAI SUATU :
DEFINISI STIMULUS : STRESS ADALAH
KEKUATAN YANG MENGGERAKAN INDIVIDU
SEHINGGA MENGHASILKAN SUATU
TANGGAPAN KETEGANGAN (STRAIN)
65. DEFINISI TANGGAPAN : STRESS ADALAH
TANGGAPAN FISIOLOGIS ATAU PSIKOLOGIS
SESEORANG TERHADAP LINGKUNGAN
PENEKAN (STRESSORS) BERUPA PERISTIWA
ATAU KEJADIAN EKSTERN YANG POTENSIAL
DAPAT MENGGANGGU
DEFINISI RANGSANGAN DAN TANGGAPAN :
STRESS ADALAH KONSEKUENSI DARI
INTERAKSI ANTARA STIMULUS LINGKUNGAN
DAN TANGGAPAN DARI INDIVIDU YANG
BERSANGKUTAN.
66. DEFINISI KERJA (WORKING DEFINITION)
STRESS ADALAH SUATU TANGGAPAN
ADAPTIF, DITENGAHI OLEH PERBEDAAN
INDIVIDUAL ATAU PROSES PSIKOLOGIS
YAITU SUATU KONSEKUENSI DARI SETIAP
TINDAKAN EKSTERN (LINGKUNGAN), SITUASI
ATAU KEJADIAN YANG TELALU BANYAK
MEMBEBANI TUNTUTAN PSIKOLOGIS.
67. GENERAL ADAPTATION SYNDROME (GAS)
SINDROM PENYESUAIAN UMUM (Dr. Hans Selye)
Suatu penjelasan dari reaksi pertahanan tiga
fase yang seseorang alami ketika stres.
1. Alarm Stage (fase sinyal)
2. Resistance Stage (fase perlawanan)
3. Exhaustion Stage (fase keletihan)
68. Tahap 1
Tingkat
Perlawanan
Tahap 2 Tahap 3
Reaksi Alarm
Tubuh
menunjukan
perubahan
karakteristik pada
paparan pertama
terhadap stressor
Perlawanan
Tahap kedua
terjadi jika
kelanjutan
paparan terhadap
stressor tidak
sejalan dengan
adaptasi
keletihan
Dengan mengikuti
paparan berlanjut
yang lama
terhadap paparan
yang sama
dimana tubuh
telah
menyesuaikan
diri. Akhirnya
energi adaptasi
mereda
70. Stressor di tempat kerja
Stressor Lingkungan Fisik
Sinar, kebisingan, temperatur,
udara yang kotor
Stressor Individu
Konflik peranan, peran ganda,
beban banyak, tanggungjawab
terhadap orang, ketiadaan
kemajuan karier dan rancangan
pekerjaan
Stressor kelompok
Hubungan buruk dengan teman
sejawat, bawahan dan atasan
Stressor Keorganisasaian
Ketiadaan partisipasi, struktur
organisasi, tingkat jabatan dan
ketiadaan kebijaksanaan yang
jelas
Konsekuensi
SUBJEKTIF
-Ketakutan
-Kecemasan
PERILAKU
-Mudah mendapat
kecelakaan
-Alkoholisme
-Penyalahgunaan obat-
obatan
KOGNITIF
-Ketidakmampuan
Membuat keputusan
-Konsentrasi rendah
FISIOLOGIS
-Naiknya tekanan darah
-Gangguan jantung
KEORGANISASIAN
-Produktivitas rendah
-Absensi
Kependudukan /
keperilakuan
Umur, jenis kelamin,
pendidikan,
pekerjaan,
kesejahteraan fisik
Stress
Proses penilaian
Bagaimana
individu merasakan
stressor pekerjaan
Kognitif/afektif
-Perilaku tipe A
-Perubahan
Kehidupan
-Dukungan sosial
72. Akibat negatif dari Stres yang mungkin terjadi
1. Burnout / perasaan kesal-marah
2. Alkoholisme
3. Penyalahgunaan obat
4. Biaya hukum
73. Tanda-tanda kemungkinan penyalahgunaan
Narkotika dan Zat Adiktif
a. Fisik
- Berat badan turun drastis
- Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir
kehitam-hitaman
- Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas
gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan.
Goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan
- Buang air besar dan kecil kurang lancar
- Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas
74. b. Emosi
- Sangat sensitif dan cepat bosan
- Bila ditegur atau dimarahi, dia malah
menunjukkan sikap membangkang
- Emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul
orang atau berbicara kasar terhadap anggota
keluarga atau orang di sekitarnya
- Nafsu makan tidak menentu
75. c. Perilaku
- malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya
- menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga
- sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga
- waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang,
ruang yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya
- sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada
maunya seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat
- sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan
- mengalami jantung berdebar-debar
- sering menguap
- mengeluarkan air mata berlebihan
- mengeluarkan keringat berlebihan
- mengalami nyeri kepala
- mengalami nyeri/ngilu sendi-sendi
76. 1. Opiat/opium (Candu, Morfin, Heroin)
Candu
Getah tanaman Papaver Somniferum. Diperjual belikan dalam kemasan kotak
kalengdengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,burung elang, bola
dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap Efek : *
Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation) * Menimbulkan semangat * Merasa
waktu berjalan lambat. * Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk. * Merasa
rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang). * Timbul masalah kulit di
sekitar mulut dan hidung
Morfin
Morfin merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan
secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya
disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena) efek : *
Menimbulkan euforia. * Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi). *
Kebingungan (konfusi). * Berkeringat. * Dapat menyebabkan pingsan, jantung
berdebar-debar. * Gelisah dan perubahan suasana hati. * Mulut kering dan warna
muka berubah.
Heroin/Putau
Heroin atau yang sekarang biasa di sebut Putaw merupakan golongan narkotika
semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4
tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin
murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan
(street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat
dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
77. Berasal dari tanaman Canabis sativa dan Canabis indica. Pada tanaman ini
terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan
kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan
menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
* Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
* Mulut dan tenggorokan kering.
* Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
* Sulit mengingat sesuatu kejadian.
* Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan
koordinasi.
* Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
* Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual
yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
* Gangguan kebiasaan tidur.
* Sensitif dan gelisah.
* Berkeringat.
* Berfantasi.
* Selera makan bertambah.
2. Ganja (Cabanis / Marijuana)
78. 3. Kokain
Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan dan
merupakan zat yang sangat berbahaya. Kokain merupakan
alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca,
yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman
belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat
untuk mendapatkan efek stimulan
Nama jalanan untuk Kokain : Snow, coke, girl, lady dan crack
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan
bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa
sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas
yang tidak berbau dan rasanya pahit.
Penyalahgunaan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk
kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan
kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian
dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas.
Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut
cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang
hidung bagian dalam.
79. 4. Amfetamin (shabu-shabu & ecstacy)
Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk
kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil
dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan
memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam
bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan
ke dalam pembuluh darah (intravena).
Ciri-ciri : Kewaspadaan meningkat - bergairah - rasa senang,
bahagia - pupil mata melebar - denyut nadi dan tekanan
darah meningkat - sukar tidur/ insomnia, hilang nafsu
makan
80. 5. SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur).
Nama jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip,
Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik
intravena
Ciri-ciri : bicara cadel - jalan sempoyongan - wajah
kemerahan - banyak bicara - mudah marah -
gangguan pemusatan perhatian
81. 6. Inhalansia / Solven
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang
dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek
api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap
bensin. Umumnya digunakan oleh anak di bawah
umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan.
Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada
lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi
kecerdasan otak
82. Alkohol
Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula,
sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut
dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan
proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar
alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%
Dikenal 3 golongan minuman beralkohol yaitu
1. Golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir),
2. Golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine)
3. Golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca,
Manson House, Johny Walker, Kamput).
Ciri-ciri :
- bicara cadel
- jalan sempoyongan
- wajah kemerahan
- banyak bicara
- mudah marah
- gangguan pemusatan perhatian
- nafas bau alkohol
84. STRUKTUR ORGANISASI
By :
1. Dr. Dedi Rudiana, SE. MP
2. Ane Kurniawati, SE. M.Si.
3. Dian Kurniawan, SE., MSi.
4. Agi Rosyidi, SE., MM
85. Definisi
STRUKTUR ORGANISASI :
MERUPAKAN SUATU KERANGKA YANG MENUNJUKAN SELURUH
KEGIATAN UNTUK PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI, HUBUNGAN
ANTAR FUNGSI-FUNGSI SERTA WEWENANG DAN TANGGUNG
JAWABNYA.
ATAU
MERUPAKAN POLA-POLA YANG MENGHUBUNGKAN ANTARA
KEGIATAN DALAM ORGANISASI, BIASANYA TIAP-TIAP JABATAN
DISERTAI JOB DESCRIPTIONNYA
86. TUJUAN UTAMA DIBUAT STRUKTUR ORGANISASI
MENGENDALIKAN, MENYALURKAN DAN
MENGARAHKAN PERILAKU UNTUK MENCAPAI
TUJUAN ORGANISASI
87. Empat Pilar Pengorganisasian
(Four Building Blocks of Organizing)
Pilar Pertama : Pembagian Kerja (division of Work)
Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan
(departementalization)
Pilar Ketiga : Penentuan relasi atau rentang kendali
(Span of control)
Pilar Keempat : Penentuan mekanisme untuk
mengintegrasikan aktifitas dalam bentuk
pendelegasian wewenang (delegation of authority)
88. Division of Work
“PROSES MEMBAGI PEKERJAAN KE DALAM PEKERJAAN YANG RELATIF
KHUSUS GUNA MENCAPAI KEUNGGULAN SPESIALISASI”
PEMBAGIAN KERJA DALAM ORGANISASI TERJADI DALAM TIGA CARA :
MENURUT BIDANG KEAHLIAN
MENURUT AKTIVITAS (URUTAN KEGIATAN)
MENURUT ARAH VERTIKAL
KEBAIKAN PEMBAGIAN KERJA
– EFISIEN
– MEMBENTUK SEORANG AHLI / SPESIALIS
KONSEKUENSI PEMBAGIAN KERJA
MENIMBULKAN KEBOSANAN
KREATIVITAS KURANG
KEHILANGAN MOTIVASI
TINGKAT KETERIKATAN KARYAWAN LEBIH RENDAH
89. DEPARTMENTALIZATION (DEPARTEMENTALISASI)
“PROSES DIMANA SUATU ORGANISASI SECARA STRUKTURAL
DIBAGI DENGAN MENGKOMBINASIKAN PEKERJAAN DALAM
DEPARTEMEN BERDASARKAN BEBERAPA ANDIL
KARAKTERISTIK ATAU DASAR TERTENTU”
DASAR-DASAR DARI DEPARTEMENTALISASI :
FUNCTIONAL DEPARTMENTALIZATION
TERRITORIAL DEPARTMENTALIZATION
PRODUCT DEPARTMENTALIZATION
CUSTOMER DEPARTMENTALIZATION
MIXED DEPARTMENTALIZATION
91. TERRITORIAL DEPARTMENTALIZATION
KEBAIKAN DEPARTEMANTALISASI WILAYAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN LEBIH CEPAT
KOORDINASI TUGAS LEBIH MUDAH
BEBAN MANAJEMEN PUSAT LEBIH RINGAN
PERTANGGUNGJAWABAN LEBIH JELAS
KELEMAHAN
KEPENTINGAN ORGANISASI KESELURUHAN KURANG
DIPERHATIKAN
MENINGKATNYA BIAYA OPERASIONAL ORGANISASI
MEMPERSULIT ALOKASI SUMBER DAYA DAN
KONSISTENSI KEBIJAKSANAAN
92. PRODUCT DEPARTMENTALIZATION
Keuntungan :
- Lebih Efisien
- Memungkinkan personel mengembangkan pengalamannya
dalam penelitian, pembuatan dan pendistribusian suatu lini
produk
- Mengkonsentrasikan wewenang pada suatu lini produk tertentu
Kerugian :
- Kepentingan departemen secara keseluruhan kurang
diperhatikan
93. MIXED DEPARTMENTALIZATION
“DEPARTEMENTALISASI CAMPURAN MERUPAKAN PENGELOMPOKAN
KEGIATAN-KEGIATAN YANG MENGGUNAKAN SATU ATAU LEBIH
DASAR PEMBAGIAN STRUKTUR TERGANTUNG KEBUTUHANNYA. TIAP
DASAR/BENTUK DEPARTEMENTALISASI MEMPUNYAI KEKUATAN ATAU
KELEMAHAN SENDIRI ”
PARA MANAJER BERUSAHA UNTUK MENUTUPI KELEMAHAN
DEPARTEMENTALISASI YANG SATU DENGAN YANG LAINNYA
95. Departementalisasi berdasarkan Produk
Direktur Utama
PT ABC
Manajer
Produksi
Manajer
Pemasaran
Manajer
SDM
Manajer
Keuangan
Bagian
Penjualan
Bagian
Promosi
Rekrutmen dan
Seleksi
Pelatihan dan
Pengembangan
Bagian
Produksi
Bagian
Pergudangan
Pasta Gigi Mi InstanSusu Sabun
Mandi
Product
Departmentalization
98. Departementalisasi berdasarkan Matriks
Direktur Utama
PT ABC
Manajer
Pemasaran
Manajer SDM Manajer Riset dan
Pengembangan
Manajer
Keuangan
Profit
Project
Sabun
Mandi
Susu
Pasta Gigi
Mi Instan
99. (SPAN OF CONTROL)
RENTANG KENDALI
ADALAH BERAPA ORANG JUMLAH BAWAHAN YANG
DAPAT DIKENDALIKAN SECARA EFEKTIF OLEH
SEORANG MANAJER ATAU ATASAN
DENGAN SEMAKIN KOMPLEKNYA HUBUNGAN YANG
TERJALIN DI DALAM ORGANISASI MAKA AKAN SEMAKIN
RUMIT PULA BAGI SEORANG PIMPINAN ATAU ATASAN
UNTUK DAPAT MENGAWASI BAWAHANNYA
100. DELEGATION OF AUTHORITY
Adalah :
Proses distribusi wewenang ke bawah di
suatu organisasi (Gibson)
Pemberian otoritas/kekuasaan formal dan
tanggung jawab untuk melaksanakan
kegiatan tertentu kepada orang lain
(Stoner)
101. Prinsip pendelegasian wewenang setingkat
demi setingkat disebut prinsip SCALAR
atau HIERARKI
Pendelegasian wewenang kepada
bawahan ini harus jelas batas-batasnya,
yaitu apa yang didelegasikan atau apa
yang boleh dilakukan dan apa yang tidak
boleh dilakukannya
102. Struktur organisasi bisa dikatakan baik jikaStruktur organisasi bisa dikatakan baik jika
cocok dengan :cocok dengan :
1. Ukuran perusahaan1. Ukuran perusahaan
2. Perubahan-perubahan dalam perusahaan2. Perubahan-perubahan dalam perusahaan
3. Kompleksitas perusahaan3. Kompleksitas perusahaan
4. Karakteristik personel4. Karakteristik personel
5. Ketergantungan perusahaan pada lingkungan5. Ketergantungan perusahaan pada lingkungan
109. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASIKOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1. Komunikasi ke bawah (Down Ward Communication)
2. Komunikasi keatas (Up ward Communication)
3. Komunikasi Horisontal (Horizontal Communication)
4. Komunikasi diagonal (Diagonal Communication)
110. Fungsi Komunikasi dalamFungsi Komunikasi dalam
OrganisasiOrganisasi
Fungsi informatif
Fungsi regulatif
Fungsi persuasif
Fungsi integratif
111. Peranan Komunikasi dalam Penilaian Kinerja
• Mengkoreksi kesalahan yang terjadi
• Mengkomunikasikan harapan
• Memberikan petunjuk bagi
pengembangan personal karyawan
112. Hambatan Komunikasi
1. LATAR BELAKANG
2. MENDENGARKAN DENGAN SELEKTIF
3. DAPAT DIPERCAYA SUMBERNYA (SOUCE PROBLEM)
4. PERSOALAN BAHASA (SEMANTIC PROBLEM)
5. BAHASA DALAM KELOMPOK (IN GROUP LANGUAGE)
6. PERBEDAAN STATUS (STATUS DIFFERENCES)
7. TEKANAN WAKTU (TIME PRESSURES)
8. BEBAN KOMUNIKASI YANG TERLALU BERAT
(COMMUNICATION OVER LOAD)
113. Mengadakan Tindak lanjut
Mengatur arus informasi
Memanfaatkan umpan balik
Empati
Pengulangan
Saling percaya
Menyederhanakan bahasa
Mendengarkan secara efektif
Menggunakan selentingan
Kunci Komunikasi yang Efektif
131. PENGERTIAN KARIR
KARIR : PERSEPSI ORANG ATAU RANGKAIAN
PERASAAN INDIVIDUAL MENGENAI URUTAN SIKAP
DAN PERILAKU YANG BERKAITAN DENGAN
PENGALAMAN DAN KEGIATAN YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PEKERJAAN SEPANJANG RENTANG WAKTU
HIDUP ORANG TERSEBUT
PILIHAN KARIR MENURUT JOHN HOLLAND
POLA PIKIR DARI INDIVIDU YANG CENDERUNG
MENUJU PADA KARIR YANG SEARAH DENGAN
ORIENTASINYA SENDIRI
132. Tipe Karakteristik Pekerjaan
Realistik Agresif, butuh
keahlian, kekuatan
dan koordinasi
Kehutanan,
pertanian,
arsitektur
Investigatif Kognitif, berpikir,
mengatur, memahami
aktivitas
Biologi, matematik
Sosial Tingkah laku antar
pribadi, aktivitas
perasaan dan emosi
Psikologi klinis,
jasa luar negeri,
pekerja sosial
Enam Tipe Kepribadian dan Pasangan Pekerjaannya
133. Tipe Karakteristik Pekerjaan
Konvensional Tingkah laku
terstruktur,
memahami kebutuhan
pribadi
Akunting,
keuangan
Kegiatan Perilaku yang dapat
ditebak, kekuatan dan
aktivitas keahlian
Manajemen,
hukum
Artistik Perilaku ekpresi diri,
artistik dan aktivitas
individu
Seni, musik,
pendidikan
134. EFEKTIVITAS KARIR
DINILAI TIDAK HANYA OLEH INDIVIDU TETAPI JUGA
OLEH ORGANISASI ITU SENDIRI
CIRI EFEKTIVITAS KARIR ADA 4
1. HASIL KARYA KARIR (CARRER PERFORMANCE)
2. SIKAP KARIR (CARRER ATTITUDES)
3. KEMAMPUAN ADAPTASI KARIR (CARRER
ADAPTABILITY)
4. IDENTITAS KARIR (CARRER IDENTITY)
135. HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK EFEKTIVITAS
KARIR DAN KRITERIA EFEKTIVITAS ORGANISASI
KARAKTERISTIK
EFEKTIVITAS KARIR
KRITERIA EFEKTIVITAS
ORGANISASI
HASIL KARYA KARIR
SIKAP KARIR
KEMAMPUAN ADAPTASI
IDENTITAS KARIR
PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN KOMPETISI
FLEKSIBILITAS
KEPUASAN
MUTU
EFISIENSI
PRODUKSI
136. TAHAPAN KARIR
TAHAP PRA KERJA
TAHAP KERJA PERMULAAN
TAHAP KERJA YANG MANTAP
TAHAP PENSIUN
ATAU
PENDAHULUAN
PENINGKATAN
PERAWATAN
PENARIKAN
138. JALUR KARIR
DARI SEGI PANDANGAN ORGANISASI
RANGKAIAN DARI PEKERJAAN KHUSUS YANG
BERKAITAN DENGAN KESEMPATAN
KEBUTUHAN TENAGA KERJA ORGANISASI DI
MASA DEPAN TERGANTUNG DARI LANGKAH-
LANGKAH YANG HARUS DITEMPUH ORANG
LEWAT BEBERAPA PANGKAT
DARI SEGI PANDANGAN INDIVIDU
URUTAN PEKERJAAN YANG DIINGINKAN UNTUK
MENCAPAI TUJUAN PRIBADI DAN TUJUAN KARIR
139. PERENCANAAN KARIR
MERUPAKAN PADUAN ASPIRASI KARIR INDIVIDU
DENGAN KESEMPATAN YANG ADA DALAM
ORGANISASI
Jalur Karir
Merupakan rangkaian dari pekerjaan khusus berkaitan
dengan kesempatan
140. SOSIALISASI
Tahapan Sosialisasi
1. Sosialisasi untuk antisipasi penerimaan dan pengeluaran
karyawan
2. Akomodasi (aktivitas utamanya : 1. Menetapkan hubungan
interpersonal dengan teman sejawat dan penyelia, 2. Mempelajari
tugas untuk mencapai yang terbaik dalam pekerjaan, 3.
Klarifikasi peranan mereka dalam organisasi, 4. Evaluasi
kemajuan mereka untuk kepuasan tuntutan peranan dan kerja
3. Peranan manajemen
141. Tahapan
Sosialisasi
Praktik
Antisipasi 1. Rekruitmen menggunakan tinjauan pekerjaan
realistik
2. Seleksi penempatan menggunakan jalur karir realistik
Akomodasi 1. Program tersusun khusus dan perorangan
2. Pelatihan sosial dan teknik
3. Penugasan kerja yang menantang
4. Mendorong hubungan yang bersifat membimbing
Peran Manajemen 1. Penetapan konseling profesional
2. penugasan kerja yang adaptif dan fleksibel
3. Ketulusan