Dokumen tersebut merangkum periode prasejarah di Indonesia, mulai dari Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum, zaman Besi, hingga zaman Perunggu. Dijelaskan ciri-ciri masyarakat dan artefak yang ditemukan pada setiap periode, seperti alat batu, budaya pemburu-pengumpul, pertanian, dan logam.
2. APERSEPSI / MOTIVASI
Apersepsi
: Guru menayangkan film kehidupan manusia
jaman prasejarah. Siswa diminta melukiskan
ciri-ciri kehidupan manusia prasejarah seperti
dalam film
Motivasi
: Guru menghubungkan diskripsi siswa tentang
ciri kehidupan manusia jaman prasejarah
dengan materi yang akan dipelajari.
3. SK / KD / INDIKATOR
SK
: 2. Menganalisis Peradaban Indonesia Dan Dunia
KD
: 2.1. Menganalisis kehidupan awal masyarakat
Indonesia.
Indikator
: 2.1.1. Mendiskripsikan pembabakan jaman
prasejarah Indonesia
2.1.2. Menganalisis ciri kehidupan masyarakat
jaman prasejarah Indonesia
5. A. Bagan Artefak Kebudayaan Batu
Kebudayaan Jaman Batu
Kebudayaan
Paleolithikum
- Kebudayaan Pacitan
- Kebudayaan
Ngandong
Kebudayaan
Mesolithikum
- Kjokkenmoddinger
- Bacson Hoabinh
- Abris Sous Roche
- Keb. Bandung
- Keb. Toala
Kebudayaan
Neolithikum
- Kapak persegi
- Kaak lonjong
Kebudayaan Megalithikum
- Menhir
- Dolmen
- Sarkopagus
- Kubur batu
- Waruga
- Arca
- Punden berundak-undak
6. B. Ciri Jaman Pra-Sejarah
1. Paleolithikum (jaman batu tua)
a. Hidup masih berpindah-pindah (nomaden)
b. Bermatapencaharian berburu dan menangkap ikan
c. Mengumpulkan makanan yang disediakan oleh alam
(food gathering)
d. Berlangsung selama 600.000 tahun
c. Jenis manusia purba yang mendiami jaman ini adalah
Pithecanthropus erectus, Homo wajakensis, Meganthropus
paleojavanicus, dan Homo Soloensis.
d. Merupakan kebudayaan Pacitan dan Ngandong
e. manusia pendukung : pithecantropus (Pacitan), Homo
Wajakensis dan Homo Soloensis (Ngandong)
7. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
i)
Kebudayaan Pacitan
Pada tahun 1935, Von Koenigswald menemukan alat-alat
batu dan kapak genggam di daerah Pacitan. Kapak batu ini tidak
bertangkai yang digunakan dengan cara digenggam. Para ahli
menamakan alat ini Chopper (alat penetak). Alat ini berasal dari
Lapisan Trinil (Pleistosin Tengah).
Alat jenis Chopper ini juga ditemukan di Progo dan Gombong
(Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera
Selatan).
8. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
ii) Kebudayaan Ngandong
Para ahli berhasil menemukan alat-alat dari tulang, kapak genggam, alat
penusuk dari tanduk rusa dan ujung tombk yang bergerigi di daerah Ngandong
dan Sidoarjo.
Selain itu, dekat Sangiran ditemukan alat-alat yang sangat kecil
Dari batu indah. Alat-lat kecil ini diberi nama flakes (serpih-bilah). Flakes yang
ditemukan di daerah Cabbenge ini terbuat dari batu Kalsedon.
Kebudayaan Ngandong ini juga didukung oleh penemuan lukisan pada dinding
Goa seperti lukisan tapak tangan berwarna merah dan babi hutan yang
Ditemukan di Goa Leang-Leang.
9. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
Alat Serpih
Alat-alat yang ditemukan di Pacitan, sebagian berbentuk kapak
genggam
10. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
2. Jaman Mesolithikum (jaman batu tengah)
a. bermatapencaharian berburu dan menangkap ikan
b. sudah mulai bertempat tinggal di tepi pantai
(kjokkenmoddinger) dan di goa-goa (abris sous roche)
c. Sudah mulai bercocok tanam
d. manusia pendukung ; Papua Melanesoide
11. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
Kjokkenmoddinger (sampah dapur)
Sampah dapur ini ditemukan di sepanjang pantai Timur Pulau
Sumatera. Kehidupan masyarakatnya terutama dari hasil
menangkap siput dan kerang.
Dr. van Stain Callenfels di tahun 1925 menemukan dan meneliti
sampah dapur dengan ketinggian mencapai 7 meter. Dengan
ketinggian seperti itu diperkirakan pembentukannya mencapai
ratusan bahkan ribuan tahun.
12. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
Dalam tumpukan sampah dapur juga ditemukan semacam kapak
genggam yang berbeda dng jaman paleolithikum. Kapak jenis ini
disebut pebble atau kapak genggam Sumatera. Kapak ini terbuat
dari batu kali yang dibelah, serta masih kasar.
Ditemukan juga kapak pendek (bache cuarte). Berbentukj
setengah lingkaran. Kemudian ditemukan batu penggiling
beserta landasannya (pipisan) yang dipergunakan untuk
menghaluskan cat merah. Diperkirakan mempunyai hubungan
dengan keagmaan atau ilmu sihir.
13. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
Pada Kjokkenmoddinger ditemukan tulang belulang beserta
pecahan tengkorak dan gigi. Walaupun keterangan tidak
lengkap, tetapi para ahli menafsirkan bahwa manusia yang hidup
pada jaman Mesolithikum termasuk golongan bangsa Papua
Melanesoide (nenek moyang bangsa Irian dan Melanesoid
sekarang)
14. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
Abris Saus Roche
Abris sous roche adalah goa yang dipakai sebagai tempat tnggal.
Pada goa-goa ini juga ditemukan peninggalan-penigngalan
kebudayaan dari jenis-jenis kebudayaan Paleolithikum sampai
neolithikum. Namun sebagian besar berasal dari jaman
Mesolithikum.
15. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
Kebudayaan Bacson –Hoabinh
Penyebaran kapak genggam Sumatera dan kapak pendek itu
mendorong para ahli melakukan penelitian sampai ke Teluk
Tonkin, Yunan Selatan. Pada daerah Bacson-Hoabinh banyak
ditemukan alat-alat yang memiliki persamaan dengan yang
ditemukan di Indonesia. Sehingga disimpulkan bahwa BacsonHoabinh merupakan pusat kebudayaan prasejarah yang
ditemukan di Indonesia.
16. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
Di Indonesia terdapat dua kebudayaan Bacson-Hoabinh:
1. kebudayaan Pebble dan alat-alat dari tulang yang datang ke
Indonesia melalui jalan darat.
2. Kebudayaan flakes yang datang ke Indonesia melalui jalan
Timur.
17. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
Kebudayaan Bandung
Microlith
Penelitian kebudayaan Bandung dilakukan oleh von Koenigswald
di Padalarang, Bandung Utara, Cicalengka, Banjaran, Soreang dan
sebelah Barat Cililin. Pada daerah ini ditemukan flakes. Flakes
yang ditemukan di danau Bandung disebut microlith (batu kecil).
Juga ditemukan pecahan tembikar dan barang dari perunggu.
18. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
Kebudayaan Toala
Toala adalah nama tempat di Sulawesi Selatan. Hasil kebudayaan
banyaj ditemukan di goa Leang PattaE berupa flakes dan pebble.
Van Stein Callenfels membedakan kebudayaan Indonesia pada
jaman Mesolithikun menjadi tiga corak, yaitu :
- Pebble culture, di Sumatera Timur
- Bone Culture, di Sampung ,Ponorogo, dan Madiun
- Flakes Culture, di Timor, Toala dan Rote
19. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
3. Jaman Neolithikum (jaman batu muda)
a. merupakan revolusi dari food gathering ke food producing
b. menetap dan bertempat tinggal
c. bercocok tanam
d. peralatan sudah dihaluskan dan sempurna
e. peralatan terdiri dari kapak persegi dan kapak lonjong
f. Manusia pendukung; Austronesia dan Austro-Asia
Kapak Persegi dan Kapak Lonjong
20. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
Kapak lonjong yang berukuran kecil disebuit keibeil dan yang
berukuran beras disebut walzenbeil. Walzenbeil banyak
ditemukan di kepulauan Tanibar , Seram dan sekitarnya.
Kapak lonjong sering disebut Neolithikum Papua, karena banyak
ditemukan di Papua.
21. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
4. Jaman Megalithikum (jaman batu besar)
a. manusia sudah mengenal kepercayaan (roh nenek moyang)
b. berkembangnya seni pahat
c. terbentuknya kampung/desa dengan jumlah anggota lebih
besar
d. sudah ada kepala suku
e. Hasik kebudayaan berupa alat-alat dari batu besar.
30. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
5. Jaman Besi
a. manusia telah dapat mengolah bijih-bijih besi
b. teknik pembuatan menggunakan teknik a cire perdue dan
bivalve.
c. kehidupan masyarakat sudah lebih ramai dan dinamis
d. sudah terbentuk perkampungan yang besar
31. Lanjutan Ciri Jaman Pra-Sejarah
6. Jaman Perunggu
a. manusia sudah membuat peralatan dari perunggu (logam
campuran antara timah dan tembaga)
b. peralatan yang terkenal adalah kapak perunggu, nekara,
kapak corong/ kapak sepatu , dan perhiasan perunggu
c. Terdapat kapak yang sangat kecil , yaitu candrasah
d. Pembuatan kapak corong menggunakan tekhnik a cire
perdue
32. latihan
1. Jelaskan pembabakan jaman prasejarah Indonesia !
2. Jelaskan ciri-ciri jaman prasejarah Indonesia :
a. Paleolithikum
b. Mesolithikum
c. Neolithikum
d. Megalithikum
e. jaman Besi
f. jaman Perunggu