Media booklet dikembangkan untuk membantu pembelajaran IPS tentang manusia masa pra aksara. Booklet dinilai layak oleh ahli dan guru, dan disukai siswa. Booklet berpotensi meningkatkan pemahaman siswa tentang materi tersebut.
Report
Share
Report
Share
1 of 15
More Related Content
PPT Sidang Skripsi.pptx
1. Pengembangan Booklet Sebagai Media
Pembelajaran IPS Pada Materi Manusia Masa Pra
Aksara Kelas VII di MTsN 10 Boyolali
Penguji 1 : Lukki Lukkitawati S.T.,
M.I.Kom
Penguji 2 : Khoirul Anwar S.Pd., M.Pd
Penguji 3 : Asep Ginanjar S.Pd., M.Pd.
PRODI PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Oleh : Anita Ariani Arifin (3601418070)
2. BAB 1
BAB 3
BAB 5
BAB 2
BAB 4
Latar Belakang
Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, serta bisa
membawa pengaruh psikologis terhadap peserta didik.
Pembelajaran IPS di MTsN 10 Boyolali menunjukkan bahwa masih
terdapat kendala terkait media pembelajaran.
Kurangnya minat dan pemahaman peserta didik kelas VII di MTsN 10
Boyolali terhadap pembelajaran IPS karena mengalami kesulitan
dalam memahami materi IPS yang cenderung banyak.
Siswa kelas VII di sekolah ini cenderung lebih menyukai penyajian
visualisasi seperti gambar-gambar atau video pembelajaran. Namun
karena masih terdapat kendala dalam menyajikan gambar/video
pembelajaran melalui LCD, maka peneliti mengembangkan booklet
3. Bagaimana spesifikasi produk pengembangan media
booklet sebagai media pembelajaran IPS pada materi
manusia masa pra aksara kelas VII di MTsN 10 Boyolali?
Bagaimana kelayakan media booklet pada materi
manusia masa pra aksara untuk dijadikan sebagai media
pembelajaran?
Bagaimana respon peserta didik kelas VII di MTsN 10
Boyolali terhadap media booklet yang telah
dikembangkan?
RUMUSAN MASALAH
2
3
1
BAB 1
BAB 3
BAB 5
BAB 2
BAB 4
4. 1
2
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Teoretis
Hasil penelitian diharapkan
dapat bermanfaat dalam
proses pembelajaran baik
bagi guru IPS maupun
pembaca dalam
mengembangkan media
pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi peserta
didik
Manfaat Praktis
1. Bagi Guru
2. Bagi Peserta Didik
3. Bagi Peneliti
4. Bagi Sekolah
BAB 1
BAB 3
BAB 5
BAB 2
BAB 4
5. BAB 1
BAB 3
BAB 5
BAB 2
BAB 4
4
TINJAUAN PUSTAKA
1
3
2
Mita Anggelia (2021) dalam Historial Studies Journal dengan
judul “Pengembangan Bahan Ajar Berbentuk Booklet Materi
Masuk dan Berkembangnya Islam ke Indonesia Siswa Kelas X
SMA Negeri Tugumulya”
Kurnia Ratnadewi Pralisaputri (2016) dalam jurnal GeoEco
dengan Judul “Pengembangan Media Booklet Berbasis Sets
Pada Materi Pokok Mitigasi dan Adaptasi Bencana Alam
Untuk Kelas X SMA”
Rizki Amalia (2021) dalam skripsi yang berjudul
“Pengemabangan Media Pembelajaran Booklet Pada Materi
Bencana Erupsi Gunungapi di SMP Nurul Islam Ngemplak
Kabupaten Boyolali”
Sandra Putri Dewanti (2021) dalam skripsi yang berjudul
“Pengembangan Booklet Sejarah Materi Kerjaan Islam di
Indonesia Sebagai Bahan Ajar Alternatif Bagi Siswa Kelas X
SMAN 2 Tegal”
Devi Ashinta dan Fitria Dwi Prasetyaningtyas (2021) dalam
Jurnal Magistra dengan judul “Pengembangan E-Booklet
Berbasis Web Sebagai Bahan Ajar Pembelajaran IPS Kelas V”
5
6. BAB 1
BAB 3
BAB 5
BAB 2
BAB 4
DESKRIPSI TEORETIS
Muhson (2010:3) menyimpulkan bahwa
media merupakan wadah dari pesan yang
oleh sumber atau penyalurnya ingin
diteruskan kepada sasaran atau penerima
pesan tersebut dan materi yang ingin
disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan
bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah
terjadinya proses belajar.
Istilah IPS mulai dikenal di Indonesia sejak tahun
1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas
akademik (Purnomo, dkk, 2018:4). Dalam pasal 37
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
dijelaskan bahwa pelajaran IPS merupakan muatan
wajib yang harus ada dalam kurikulum pendidikan
dasar dan menengah.
Simamora (2009:71) menyatakan bahwa booklet
merupakan buku berukuran kecil (setengah kuarto)
dan tipis, bolak balik yang berisi tentang tulisan
dan gambar-gambar. Pribadi (2017:56) menyatakan
bahwa booklet adalah buku dengan ukuran relatif
kecil dengan muatan informasi dan wawasan
tentang suatu hal atau bidang tertentu
Masa pra aksara merupakan salah satu periode
dalam kehidupan manusia ketika manusia belum
mengenal tulisan. Pra aksara berasal dari gabungan
kata “pra” dan “aksara”. Pra artinya sebelum dan
aksara berarti tulisan. Dengan demikian, yang
dimaksud masa pra aksara adalah masa sebelum
manusia mengenal tulisan (Setiawan, dkk : 2016)
1 MEDIA PEMBELAJARAN
2 BOOKLET
3 PEMBELAJARAN IPS
4 KEHIDUPAN MANUSIA PADA MASA PRA AKSARA
BAB 1
BAB 3
BAB 2
BAB 1
BAB 2
7. KERANGKA BERPIKIR
Pengembangan media
pembelajaran
Melakukan validasi
Layak
Tidak Layak
Uji Coba Produk
Spesifikasi produk booklet
Respon Peserta didik terhadap
produk booklet
Pembelajaran IPS
Analisis kebutuhan guru dan siswa
Layak
Tidak Layak
Uji Coba Produk
Respon Peserta didik terhadap
produk booklet
BAB 5
BAB 4
BAB 3
BAB 1
BAB 2
8. BAB 1
BAB 3
BAB 5
BAB 2
BAB 4
Model yang digunakan
yaitu model menurut Borg
dan Gall. Langkah model
Sugiyono ini memiliki 10
langkah, namun peneliti
hanya menggunakan tujuh
langkah dikarenakan
keterbatasan waktu,
tenaga, dan biaya.
Desain penelitian yang digunakan
oleh peneliti yaitu menggunakan
metode penelitian dan
pengembangan atau Research and
Development (RnD).
Teknik analisis data pada
penelitian ini terdiri dari
analisis kurikulum, analisis
kelayakan produk, dan
analisis, dan analisis
respon peserta didik
Metode Penelitian
1
2
3
4
DESAIN PENELITIAN
MODEL PENGEMBANGAN
Prosedur dalam penelitian ini
terdapat 7 langkah, dimulai dari (1)
potensi dan masalah, (2)
pengumpulan data, (3) desain
produk, (4) validasi desain, (5) revisi
desain, (6) uji coba produk, (7) Revisi
produk
PROSEDUR PENELITIAN
Pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan
teknik observasi, wawancara,
dokumentasi, dan koesioner
atau angket
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
5
TEKNIK ANALISIS DATA
9. BAB 1
BAB 3
BAB 5
BAB 2
BAB 4
𝑁𝑃 =
𝑅
𝑆𝑀
× 100%
TEKNIK ANALISIS DATA
Adapun rumus untuk
menganalisis kelayakan produk
dan respon peserta didik, adalah
sebagai berikut.
10. BAB 1
BAB 3
BAB 5
BAB 2
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. SPESIFIKASI PRODUK
BOOKLET
11. BAB 1
BAB 3
BAB 5
BAB 2
BAB 4
Proses penilaian kelayakan produk oleh ahli materi dan ahli media
dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama masing-masing ahli
validator terlebih dahulu memberi kritik, saran, dan masukan terhadap
isi materi pada booklet yang perlu diperbaiki lagi. Setelah dilakukan
perbaikan sesuai saran ahli materi dan ahli media, media booklet di
bawa kembali ke ahli materi dan ahli media yang kemudian baru
dilakukan penilaian dengan menggunakan angket. Berdasarkan hasil
validasi dari ahli materi, didapatkan hasil skor keseluruhan mencapai
77,9% dengan kategori sangat layak dan untuk ahli media diperoleh skor
keseluruhan mencapai 98% dengan kategori sangat layak.
Setelah dinyatakan layak, produk dilakukan uji coba penggunaan oleh
guru IPS kelas VII di MTsN 10 Boyolali dan diperoleh skor keseluruhan
mencapai 82,6% dengan kategori sangat layak yang artinya media
booklet layak digunakan dalam pembelajaran IPS.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. KELAYAKAN MEDIA
BOOKLET
12. 𝑁𝑃 =
𝑅
𝑆𝑀
× 100%
Adapun rumus untuk
menganalisis kelayakan
produk dan respon peserta
didik, sebagai berikut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji coba penggunaan produk oleh peserta didik bertujuan untuk mengetahui
respon peserta didik terhadap media booklet yang telah dikembangkan. Uji coba
penggunaan produk oleh peserta didik dilakukan di kelas VII D MTsN 10 Boyolali
dengan jumlah 29 peserta didik yang dilakukan pada tanggal 24 September
2022. Hasil uji coba pemakaian produk booklet oleh peserta didik mendapatkan
respon positif dari 29 peserta didik dengan perolehan skor keseluruhan 85,1 .
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa media booklet dengan materi
manusia pada masa pra aksara mendapat respon positif dari peserta didik kelas
VII D MTsN 10 Boyolali.
BAB 1
BAB 3
BAB 5
BAB 2
BAB 4
3. RESPON PESERTA
DIDIK
13. BAB 1
BAB 3
BAB 5
BAB 2
BAB 4
Pengembangan media booklet materi manusia pada masa pra aksara disusun melalui beberapa
tahap dimulai dari (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)
validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk.
Media booklet telah dikembangkan dengan melalui uji kelayakan oleh ahli materi dengan
perolehan 77,9%, dari ahli media memperoleh 98%, dan guru mata pelajaran IPS memperoleh
skoe 82,6%.
Media booklet dilakukan uji pemakaian kepada peserta didik dalam satu kelas dengan jumlah
29 peserta didik di kelas VII D MTsN 10 Boyolali dan memperoleh hasil penilaian keseluruhan
sebesar 85,1%
Pengembangan media booklet dikatakan berhasil atau layak digunakan dalam pembelajaran
IPS di kelas VII setelah melihat hasil penilaian dari ahli materi, ahli media, guru mata pelajaran,
dan respon ketertarikan peserta didik
SIMPULAN
14. BAB 1
BAB 3
BAB 5
BAB 2
BAB 4
1. Bagi Guru
Media booklet ini belum bisa digunakan secara digital karena adanya kebijakan sekolah
yang melarang peserta didik untuk membawa alat elektronik. Maka dari itu guru hendaknya
dapat mengoptimalkan penggunaan media booklet berbasis cetak dalam pembalajaran IPS
di dalam kelas khususnya pada materi manusia pada masa pra aksara.
2. Bagi Peserta Didik
Selain digunakan sebagai media pembelajaran di kelas, peserta didik hendaknya secara
mandiri dapat memanfaatkan media booklet berbasis cetak sebagai sumber belajar pada
materi manusia pada masa pra aksara agar dapat memperluas wawasan dan pengetahuan
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini masih pada tahap uji pemakaian produk secara terbatas untuk
mengetahui respon peserta didik terhadap produk booklet yang dikembangkan dan
belum sampai pada tahap uji keefektifitasan dari media booklet. Oleh karena itu
terbuka kesempatan bagi peneliti lain untuk mengkaji lebih lanjut penggunaan booklet
dengan melakukan uji keefektifitasan penggunaan produk booklet dalam
pembelajaran IPS.
SARAN