Dokumen tersebut membahas rencana pengembangan Desa Budaya "Bumi Panggung" di Desa Panggungharjo. Rencananya meliputi pengembangan tiga zona (Selatan sebagai zona agro-religi, Tengah sebagai zona agropolitan, dan Utara sebagai pusat panahan) serta pembentukan lembaga pengelola budaya.
1 of 28
More Related Content
Proposal desa budaya panggungharjo sewon bantul
1. Sugeng Rawuh
Wonten Ing
‘BUMI PANGGUNG’
(Budhaya Minongko Paugeran Kang Adiluhung)
2. BUMI PANGGUNG
• Budhaya Minangka Paugeran Kang
Adiluhung
• Kalimat ini mengandung makna, bahwa
semua peraturan dan produk hukum
(pranatan dan paugeran) yang berlaku di
desa Panggungharjo bermuara pada
Budaya Lokal yang berlaku dan
dilestarikan di Desa Panggungharjo
3. Pengertian Desa Budaya
Menurut Dinas Kebudayaan DIY
DESA BUDAYA adalah wahana sekelompok manusia yang
melakukan aktivitas budaya yang mengekspresikan sistem
kepercayaan (religi), sistem kesenian, sistem mata
pencaharian, sistem teknologi, sistem komunikasi, sistem
sosial, dan sistem lingkungan, tata ruang, dan arsitektur
dengan MENGAKTUALISASIKAN KEKAYAAN POTENSINYA dan
MENKONSERVASINYA DENGAN SAKSAMA ATAS KEKAYAAN
BUDAYA YANG DIMILIKINYA, terutama yang tampak pada
adat dan tradisi, seni pertunjukan, kerajinan, dan tata ruang
dan arsitektural.
8. VISI
Terwujudnya Desa Budaya "Bumi Panggung"
(Budhaya Minangka Paugeran Kang Adiluhung)
yang didasarkan pada prinsip filosofi nilai-nilai
adiluhung ( Hamemayu Hayuning Bawana,
Mangasah Mingising Budi, Memasuh Malaning
Bumi, Golong Gilig, Sawiji, Greget, Sengguh, Ora
Mingkuh ) sebagai dasar pembelajaran tata-nilai,
implementasi unsur-unsur ‘Catur Gatra Tunggal’
dalam pola Pemerintahan Desa, serta reposisi
fungsi Panggung Krapyak sebagai elemen dari
sumbu filosofi.
9. Prinsip filosofi nilai-nilai adiluhung :
(raperdasis ttg Kebudayaan)
1. Hamemayu Hayuning Bawana
Menjaga keselamatan dan kelestarian dunia
2. Mangasah Mingising Budi
Kecerdasan spiritual dan emosional
3. Memasuh Malaning Bumi
Menegakan keteraturan dengan menghapus kekacauan
4. Golong Gilig
Persatuan dan Kesatuan
5. Sawiji
Terpadu
6. Greget
Dinamis
7. Sengguh
Percaya diri
8. Ora Mingkuh
Konsekuen / bertanggungjawab
10. CATUR GATRA TUNGGAL :
Kraton
Alun-Alun
Masjid
Pasar
tata kelola pemerintahan
desa yang bersih, kuat
dan berwibawa
demokratis dan partisipatif
penguatan bidang spiritual/
keagamaan
penguatan bidang ekonomi
dan kesejahteraan
masyarakat
11. Reposisi fungsi
Panggung
Krapyak
sebagai elemen
dari sumbu
filosofi.
Keterangan:
SUMBU FILOSOFI
Tugu Pal Putih – Kraton – Panggung Krapyak
SUMBU IMAJINER
Gunung Merapi – Kraton – Laut Selatan
12. Visi
Desa Panggungharjo
Menyelenggarakan
pemerintahan yang
bersih, transparan dan
bertanggungjawab;
untuk mewujudkan
masyarakat desa
Panggungharjo yang
demokratis, mandiri,
dan sejahtera serta
berkesadaran
lingkungan
13. MISI :
1. Melindungi, memelihara, mengembangkan dan memanfaatkan
Kebudayaan sehingga memperkuat karakter dan identitas sebagai jati
diri masyarakat Desa Panggungharjo
2. Menggali jati diri dan mengembangkan budaya yang berciri khas desa
Panggungharjo.
3. Menjadikan Kebudayaan sebagai salah satu tatanan kehidupan
berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara;
4. Membangun ‘Bale Budhaya’ sebagai forum pengkajian strategi dan
kebijakan dalam pengembangan Desa Budaya ‘Bumi Panggung’.
5. Melestarikan dan meningkatkan ekspresi dan apresiasi seni budaya
adiluhung masyarakat Panggungharjo dengan menyelenggarakan
event budaya.
6. Mendorong dan mengembangkan kegiatan industri pariwisata berbasis
budaya dan industri penunjangnya.
7. Menjalin kerjasama dengan pemerintah dan lembaga-lembaga
kebudayaan baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional
8. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perluasan
kesempatan dan lapangan kerja, serta pendapatan asli desa.
14. Akar Budaya
Di Desa Panggungharjo :
Budaya Agraris (abad ke 9-10)
Gejok Lesung, Thek-thek, Upacara Merti Dusun, Upacara Wiwitan, dll
Budaya Jawa / Kraton Yogyakarta (1760)
Panembromo, Karawitan, Mocopat, Wayang, Ketoprak, Kerajinan Tatah
Sungging, Kerajinan Blangkon, Kerajinan Tenun Lurik, Batik, Industri
Gamelan, Tari-tarian Klasik, dll
Budaya Islam / Pesantren (1911)
Sholawatan, Dzibaan, Qosidah, Hadroh, Rodad, Marawis, dan budaya
Syuran, Mauludan, Rejeban, Ruwahan, Padusan, Selikuran, dll
Budaya yang tumbuh dari interaksi sosial (???)
Dolanan dan mainan tradisional : Engrang, GobakSodor, Benthik, Neker-an,
Umbul, Othok-Othok, Kitiran, Angkrek, Keseran, Wayang Kertas, dll
Budaya Modern Perkotaan (1980)
Band, Drumband, Karnaval Takbiran, Tari-tarian Modern, Campur Sari,
Outbond,Playstation, dll
15. Awal perkembangan budaya di Desa
Panggungharjo
• Abad 9-10 : sebagai wilayah pertanian dan
pusat peribadatan kepada ‘Dewi Sri’
(Situs Yoni Karang Gede).
• Abad 17 : sebagai daerah wisata /
perburuan
(Pangeran Sedo Krapyak - 1610)
• Abad 18 : sebagai tempat olahraga
panahan dan wilayah pertahanan
(Sultan HB I - 1760)
16. Potensi Budaya yang eksis saat ini :
• Warisan Cagar Budaya
• Seni Pertunjukan
• Kerajinan dan Industri Lokal
• Agro Industri
• Kuliner dan Jajanan
• Inovasi Pelestarian Lingkungan
20. Agro Industri :
1.Budidaya Tanaman Pangan
2.Budidaya Ternak Sapi
3.Budidaya Ternak Kambing
4.Budidaya Ternak Itik/Bebek
5.Budidaya Ikan Lele
6.Kolam Pemancingan
7.Budidaya Cacing (sedang dirintis)
8.Budidaya Jamur
9.Budidaya TOGA
21. Kuliner dan Jajanan:
1.Jajanan dengan bahan lokal (Beras,
ketan, singkong) : serabi, kucur, gathot,
tiwul, putu bumbung, klepon, lupis, jadah,
wajik, srundeng, dll
2.Gudheg Geneng ‘Mbah Marto Gowok’
22. Inovasi Pelestarian Lingkungan :
1.Rumah Pengolahan Sampah
2.Bank Sampah
3.Komposting dan Pupuk Organik
(sedang dirintis)
23. Rencana Kebijakan Pengembangan
Desa Budaya di Panggungharjo
• Zona Selatan : AGRO-RELIGI
Revitalisasi Yoni Karang Gede sebagai pusat peribadatan agraris,
dikembangkan menjadi kawasan agro-religi, seperti : Bersih Desa,
Tingkep Tandur, Wiwitan, dll
Didukung dengan pengembangan wisata kuliner model ‘Gudheg Pawon’
• Zona Tengah : AGRO-WISATA
Dikembangkan sebagai kawasan pertanian terpadu (Agropolitan) “Satriya
Tani” (Sarana Memetri Budhaya Tani).
Didukung dengan pengembangan budidaya pertanian, peternakan, dan
perikanan.
• Zona Utara : Pusat Latihan Olahraga Panahan
Tradisional Mataraman
Reposisi Panggung Krapyak sebagai elemen sumbu filosofi, dan jejak
sejarah sebagai tempat wisata olahraga berburu kijang/menjangan.
Didukung dengan pengembangan : Wana desa, tempat latihan panahan
‘gaya mataraman’, kuliner pujasera, pusat souvenir batik dan lurik.
24. Bagan Kawasan Agropolitan “SATRIYA TANI”
Pengolahan
Sampah
Anorganik
Pemilahan
Pemanfaatan
Cacing
Bibit
Peternakan Supporting Facilities :
Kohe Anak-an Daging/Telur/Susu
Sampah
Organik
Support
Budidaya
Pakan Ikan
Baglog Jamur
Pasar Industri
Olahan
Media Tanam
Kolam Ikan
Gerai Agro
Pupuk
Organik
Budidaya
Pertanian
Sayur /
Palawija
Atraksi
Petik Sayur
Ternak Cacing
Jamur
1. Anjungan Pedukuhan/Trade Center
2. Kuliner & Souvenir
3. Wisata Embung & Water Castel
4. Konservasi Kebun Bambu
5. Lingkungan Persawahan
6. LEMBAGA DIKLAT
Organik
27. RENCANA AKSI :
1. TAHAP PERENCANAAN
a. Inventarisasi Potensi Budaya
b. Workshop Komunitas
2. PENYUSUNAN KELEMBAGAAN
a. Penghageng Bale Budhaya
b. Pamangku Esthi Budhaya
c. Pamangku Krida Budhaya
d. Bergada ‘Wira Tamtama’
3. IMPLEMENTASI & PENYELENGGARAAN EVENT BUDAYA
a. Penyelenggaraan Event Budaya
b. Pembuatan Dokumentasi dan Kajian Nilai Sejarah dan Budaya di Desa Panggungharjo
c. Penyebaran Informasi Desa Budaya “Bumi Panggung”
d. Penyusunan Bisnis Berbasis Pengembangan Budaya
4. PEMBANGUNAN SARANA FISIK PENUNJANG AKTIFITAS BUDAYA
a. Rekonstruksi, Revitalisasi, dan Reposisi Warisan Cagar Budaya
b. Pembangunan Kawasan Agropolitan “Satriya Tani “ (Sarana Memetri Budaya Tani)
c. Pemberian Nama Jalan Desa Dan Gang-gang Dengan Identitas/Perspektif Budaya Jawa
d. Pemasyarakatan Aksara Jawa
e. Menampilkan Tata Ruang, Ornamen, dan Arsitektur Bernuansa Jawa Di Tempat Strategis.
f. Mengembangkan Pakaian Khas Desa Panggungharjo
5. MONEV & RKTL