3. BATASAN PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian/ organizing rangkaian kegiatan dalam fungsi manajemen yang mencakup
penghimpunan seluruh sumber daya atau potensi milik organisasi guna pemanfaatan secara
efisien dalam dalam mencapai tujuan
Batasasn pengorganisasian terkait dengan fungsinya sebagai alat untuk memadukan setiap
kegiatan yang mengandung aspek personel, finansial, material, dan tata cara dalam rangka
pencapaian tujuan.
Organisasi wadah yg dihasilkan dari pengorganisasian
4. Keuntungan yang dapat diperoleh dari
organisasi (muninjaya, 2004)
1. Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok
2. Hubungan organisasi antar SDM dalam organisasi melalui
kegiatan2 yg dilakukan
3. Pendelegasian wewenang
4. Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik
5. Enam aspek dalam fungsi
pengorganisian:
1. Pemahaman tujuan organisasi oleh seluruh staf
2. Pembagian kerja dalam bentukkegiatan pokok dalam rangka
pencapaian tujuan
3. Penggongan kegiatan-kegiatan pokok ke dalam satuan praktis
4. Penetapan berbagai kewajiban yg harus dilaksanakan oleh seluruh
staf diserai dengan penyediaan fasilitas pendukung yg dibutuhkan
5. Penugasan personel yg memiliki kemampuan dan kecakapandalam
melaksanakan tugas
6. Pendelegasian wewenang
6. PRINSIP POKOK ORGANISASI
1. Memiliki pendukung
2. Memiliki tujuan
3. memiliki kegiatan
4. Memiliki pembagiantugas
5. Memiliki perangkat organisasi
6. Memiliki pembagian dan pendelegasian wewenang
7. Memiliki kesinambungan kegiatan, kesatuan perintah dan arahan
7. PENGORGANISASIAN SEBAGAI SUATU
PROSES
1. MEMAHAMI TUJUAN, tujuan yg diuraikan harus jelas tolak ukurnya
2. MEMAHAMI KEGIATAN; jelas arah dan sasarannya
3. Mengelompokkan kegiatan;
◦ Kegiatan dalam satu kelommpok haruslah sejenis dan tidak bertentangan
satu sama lain
◦ Jumlah kelompok kegiatan harus efisien
◦ Jumlah kelompok kegiatan yg dihasilkan tidak terlalu banyak dan juga tidak
terlalu sediki
4. Mengubah kelompok kegiatan ke dalam bentuk jabatan; perlu dilakukan
analisis tugas (job analysis),uraian tugas (job description), dan penilaian tugas
(job evaluation)
8. PENGORGANISASIAN SEBAGAI SUATU
PROSES
5. Melakukan pengelompokan jabatan
6. Mengubah kelompok jabatan ke dalam bentuk satuan organisasi;
◦ Atas dasarkesamaan fungsi pokok dari jabatan, ex: bagian perencanaan, bag.pelaksanaan dll
◦ Atas dasar kesamaan proses /cara kerja dari jabatan : bag, pencegahan penyakit , bagian,
rehabilitasi penderita dll
◦ Atas dasar kesamaan hasil (produksi) jabatan : bag.produksi obat, bag,produksi makanan dll
◦ Atas dasar kesamaan kelompok masyarakat yg memanfaatkan hasil : bag. KIA, UKS dll
◦ Atas dasar kesamaan lokasi jabatan : bag.pelayanan didalam gedung dan luar gedung
◦ Kombinasi dari berbagai cara diatas
7. Membentuk struktur organisasi perlu diperhatikan hirarki, pembagian tugas dan
wewenang, serta kemampuan pengawasan yg dimiliki (span of control)
9. Empat pilar yg menjadi dasar untuk melakukan proses
pengorganisasi
(stone, freeman, dan gilbert,1995)
1. Pembagian kerja (devision of work)
2. Pengelompokan pekerjaan (departmentalization)
3. penentuan relasi antar bagian dalam organisasi
(hierarchy)
4. Penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktivitas
antar bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordinasi)
10. Kelebihan :
• PJ setiap departemen/bagian tidak
terlalu dibebani oleh
subdepartemen/subbagian yg
banyak,
• Mudah dan cepat untuk
melakukan koordinasi
Kelemahan : dalam hal pengambilan
keputusan relative lama krn bersifat
keseluruhan.
Kelebihan : menutupi keterbatasan
atau kelemahan pada hirarki vertical
Kelemahan : ketidak mampuan
seornag atasan dalam
mengkoordinasikan subbagian
horizontalnya, shg akan
memperlambat pengambilan
keputusan
12. BATASAN PENGGERAK DAN
PELAKSANAAN
Batasan-batasan terkait aspek pengetahuan dan keterampilan yg harus dikuasai
dalam fungsi actuating (penggerak dan pelaksanaan) antara lain :
1. Pengetahuan dan keterampilan motivasi (motivation)
2. Pengetahuan dan keterampilan komunikasi (communication)
3. Pengetahuan dan keterampilan kepemimpinan (leadership)
4. Pengetahuan dan keterampilan pengarahan (directing)
5. Pengetahuan dan keterampilan pengawasan (controlling)
6. Pengetahuan dan keterampilan keterampilan supervise (supervision)
13. Tujuan pelaksanaan fungsi aktuasi oleh
organisasi :
1. Menciptakankerja sama yg lebih efeisien
2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf
3. Menumbuhkan rasa kepemilikan atas pekerjaan
4. Pengusahakan terciptanya lingkungan kerja yg dapat mendukung
peningkatan motivasi dan prestasi kerja staf
5. Membuat organisasi berkembang secara lebih dinamis
14. MOTIVASI dan kebutuhan manusia akan
motivasi
Motivasi motif (motive) “ rangsangan, dorongan atau
pembangkit tenaga yg dimiliki seseorang, shg orng
tersebut dapat memperhatikan perilaku tertentu
Motivasi upaya untuk menimbulkan rangsangan
dorongan dan/ ataupun pembangkit tenaga pada
seseorang atau sekelompok masyarakat agar yg
bersangkutan ingin berbuat dan bekerja sama
secaraoptimal dalam melaksanakan sesuatu yg telah
direncanakan untuk mencapai tujuan yg telah ditetapkan
15. Kebutuhan manusia dibedakan menjadi
5 tingkatan :
1. Kebutuhan pokok faali (physiology needs) kebutuhan untuk
melangsungkan hidup
2. Kebutuhan keamanan (safety needs) kebutuhan yg terkait dg kepastian
hidup secara bebastanpa ancaman dan bahaya termasuk ancaman ekonomi
dan sosial
3. Kebutuhan social (social needs) kebutuhan setiap manusia sbg makhluk
sosial, ex: perkawinan, pengakuan sbg anggota kelompok dll
4. Kebutuhan untuk dihargai dan dihormati kebutuhaan akan status,
kehormatan, pengakuan dll
5. Kebutuhan penampilan diri kebutuhan untuk melakukan sesuatu sesuai dg
bakatnya dan kebutuhan untuk mengeluarkan ide dan gagasan.
16. Pendekatan pada motivasi :
1. Pendekatan yang keras (be strong), dimana kekuasaandan kewenangan yg
dimiliki digunakan dalam melakukan moivasi
2. Pendekatandengan sifat untuk memperbaiki (be good),yg dilakukan untuk
memperbaiki SDM melalui pemenuhan kebutuhan yg dimiliki
3. Pendekatan dengan tawar-menawar (imlicit bargaining), melakukan tawar
menawar dg SDM dlm organisasi terkait dg kebutuhan yg akan dipenuhi
4. Pendekatan melalui persaingan yg efektif ( effective competition), dg
memberikan kesempatan timbulnya persaingan yg sehat antar SDM
organisasi untuk mencapai kemajuan
5. Pendekatan dengan proses internalisasi (internalizationprocess). dgjalan
menimbulkan kesadaran pada diri setiap SDM dalam organisasi
17. Secara umum, perangsang motivasi
dibedakan atas 2 macam :
1. Perangsang positif (positive incentive) imbalan
menyenangkan yg disediakan bagi SDM yg
berprestasi
2. Perangsang negative (negative incentive)
imbalan yg tidak menyenangkan dan berupa
hukuman yg diperuntukkan bagi SDM yg melakukan
sesuatu yg tidak diharapkan,
18. KOMUNIKASI (COMMUNICATION
Komunikasi pertukaran pikiran atau keterangan
dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti serta
saling percaya demi mewujudkannya hubungan yg
baik antrar induvidu ataupun kelompok
Tujuan komunikasi untuk menciptakan
pengertian, bukan persetujuan
19. Peran komunikasi
1. Menyempurnakan pekerjaan administrasi
2. Menimbulkan suasana kerja yg menguntungkan
3. Sumber tempat asalnya pesan
4. Pesan berupa rangsangan (stimulasi
5. Media sbg alat pengirim pesan
6. Sasaran , perorangan, organisasi maupun masyarakat
7. Umpan balik , reaksi dari sasaran terhadap pesan yg disampaikan dapt dimanfaatkan oleh
sumber untuk memperbaiki komunikasi yg dilakukan
8. Akibat, berupa perubahan pada diri sasaran, baik pengetahuan, sikap ataupun perilaku
20. Faktor-factor yang mempengaruhi
komunikasi :
1. Credibility, semakin tinggi kredibilitas sumber, makan kepercayaan sasaran juga akan
semakin tinggi
2. Content, pesan yg disampaikan mengandung isi yg memiliki manfaat bagisasaran
3. Context, pesan yg disampaikan memiliki hubungan dg kepentingan dan kehidupan serta
realitas sehari-hari
4. Clarity, pemilihan kejelasan pesan komunikasi, shg dpt lebih mudah diterima
5. Continuity dan consistency, pesan dikomunikasikan dg konsisten tanpa perubahan dari
satu kemunikasi dg kemunnikasi yg lainnya shg pesan yg diterima selalu sama
6. Channels, media penyampai pesai yg dipilih harus sesuai dg sasaran yg akan dicapai
7. Capability of the audience, turut menyertakan kemampuan sasaran dalam menerima
pesan yg dapat ditentukan oleh latar belakang sasaran
22. KEPEMIMPINAN (leadership)
Kepemimpinan kemampuan untuk memengaruhi aktivitas seseorang atau sekelompok orang
untuk mencapai suatu tujuan yg telah ditetapkan dalam suatu situasi tententu.
GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI :
1. Gata kepemimpinan dictator dilakukan dg menimbulkan ketakutan melalui ancaman hukuman
2. Gaya kepemiminan autokratis segala keputusan berada ditangan pemimpin
3. Gaya kepemimpinan demokratis ditemukan peran serta bawahan dalam pengambilan
keputusan yg dilakukan secara musyawarah
4. Gaya kepemimpinan santai peranan pemimpin hampir tidak terlihat, krn segala keputusan
telah diserahkan kpd bawahan dan setiap anggota organisasi dpt melakukan kegiatannya msing-
masing
23. Gaya kepemimpinan
5. Employee-centered ledership mengutamakan kepentingan
bawahan
6. Production-centered leadership pemimpin lebih
mengutamakan kepentingan perusahaan atau organisasi dalam
peningkatan produktivitas seta pemimpi cenderung menggunakan
wewenang dan juga kekuasaan.
24. PENGARAHAN (directing)
Upaya pengambilan keputusan yg berkesinambungan dan terus menerus yg terwujud dalam
bentuk perintah ataupun petunjuk sbg pedoman dalam organisasi
Pesyaratan pengarahan yg baik :
1. Kesatuan perintah
2. Informasi yg lengkap
3. Hubungan langsung dg SDM dalm organisasi
4. Suasana informasi