1. Semester 1
Semester 2
Memahami prinsip dasar ilmu
sejarah
Standar Kompetensi
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar
1.
1.1 Menjelaskan pengertian dan ruang
lingkup ilmu sejarah
1.2 Medeskripsikan tradisi sejarah
dalam masyarakat Indonesia masa
pra-aksara dan masa aksara
1.3 Menggunakan prinsip- prinsip dasar
penelitian sejarah
Menganalisis peradaban
Indonesia dan dunia
2.
2.1 Menganalisis kehidupan awal
masyarakat Indonesia
2.2 Mengidentifikasi peradaban awal
masyarakat di dunia yang berpengaruh
terhadap peradaban Indonesia
2.3 Menganalisis asal-usul dan persebaran
manusia di kepulauan Indonesia
3. PETA KONSEP MATERI
SETELAH MEMPELAJARI POKOK BAHASAN INI ANDA
DIHARAPKAN MAMPU UNTUK :
Mendeskripsikan pengertian sejarah
Membedakan sejarah sebagai peristiwa,
kisah, ilmu, dan seni
Mendeskripsikan periodisasi dan kronologi
Mendeskripsikan kegunaan sejarah
Pengertian – Ruang Lingkup Sejarah
5. WHAT IS THE FUNCTION OF HISTORY ?
WHY YOU STUDY HISTORY ?
WHAT IS HISTORY ?
Mau Tahu Materi Pembelajaran Sejarah yang lain ? Klik history1978.wordpress.comSEKILAS INFOim
6. Bahasa Arab SYAJARATUN ( POHON )
Bahasa Inggris
HISTORY
ISTOR ( YUNANI)
“ ORANG PANDAI “
Perubahan gejala alam bersifat kronologis
Bahasa Jerman GESCHICLITE
“ sesuatu yang telah terjadi”
7. Peristiwa yang sudah terjadi pada masa lalu akan berpengaruh
terhadap sesuatu yang terjadi pada masa kini dan peristiwa
saat ini akan menjadi acuan bagi peristiwa yang akan datang
9. ASPEK-ASPEK SEJARAH
Sejarah sebagai
peristiwa
Sejarah sebagai
Ilmu
Sejarah sebagai
Seni
Sejarah sebagai
Kisah
Real Happen
Fact
Reality
Objective
Mengungkap masyarakat pada zamannya
Learning about the Process of Changing
Humans life and their Environment
Sistematis – Kajian Ilmiah
Use Imagination to explain
Story / naration
Metode analisis-pendekatan tertentu
memory
impression
prediction
kembali
10. Kedekatan Sumber dg Peristiwa Berdasar Wujudnya
SUMBER SEJARAH
Primer
Sekunder
Tertier
Lisan
Tulisan
Benda
Rekaman
kembali
11. SUMBER PRIMER
Informasi yang diperoleh dari pelaku atau saksi sejarah secara langsung
( Data di dapat dengan wawancara)
kembali
19. CIRI-CIRI KEHIDUPAN
MASA PALEOLITIKUM
Masih asli Belum diasah/masih
kasar
Nomaden --- Berpindah-pindah
Belum mengenal perkawinan --- Sistem
Promesquity
Food Gathering ( Mengumpulkan Makanan)
Berburu Meramu awal
Belum mengenal religi
Hasil Kebudayaan
20. Nama Alat Fungsi Gambar
Kapak Genggam
Alat-alat dari
tulang binatang
atau tanduk rusa
Flakes
- Alat penetak/pemotong
- untuk mengorek ubi dan
keladi dari dalam tanah
- menangkap ikan
- untuk menguliti hewan buruan
- mengiris daging buruan
- memotong umbi-umbian./buah
buahan
- menangkap ikan
21. CIRI-CIRI KEHIDUPAN
MASA MESOLITIKUM
Mulai dipoles
Semi-Nomaden --- Mulai menetap
Pinggir Pantai --- Kebudayaan Sampah Dapur
(Kjokken Moddinger)
Gua --- Abrice Souce Roche
Mulai mengenal religi
Food Gathering lanjut
Hasil Kebudayaan
22. Nama Alat Fungsi Gambar
Peble-Culture (alat
kebudayaan Kapak
genggam)
didapatkan di
Kjokken Modinger
Bone-Culture (alat
kebudayaan dari
Tulang)
Flakes Culture
(kebudayaan alat
serpih) didapatkan di
Abris sous Roche
Alat penetak/pemotong
Panah
untuk mengupas makanan
23. CIRI-CIRI KEHIDUPAN
MASA NEOLITIKUM
Dipoles Dihaluskan,
diruncingkan, dll
Menetap ( Sedenter ) --- Rumah Panggung
Mengenal Religi --- Roh Nenek Moyang
Food Producing --- ladang --- Teknik “ SLASH n
BURN”
Mengenal Masyarakat --- Kepala Suku
Hasil Kebudayaan
24. Nama Alat Fungsi Gambar
Kapak Persegi
Kapak Bahu
Kapak Lonjong
sebagai cangkul/pacul
sebagai cangkul/pacul
Sebagai cangkul/pacul
25. CIRI-CIRI KEHIDUPAN
MASA MEGALITIKUM
Batu-batu dalam ukuran besar Berhub. Dgn Religi
Menetap ( Sedenter ) --- Rumah Panggung
Mengenal Religi --- Roh Nenek Moyang
Food Producing
Mengenal Masyarakat --- Kepala Suku
Hasil Kebudayaan
26. Nama Alat Fungsi Gambar
Menhir
Dolmen atau
Stonehenge
Sarkofagus
Kubur Batu/Peti
Mati
Punden Berundak
tempat pemujaan untuk
penghormatan terhadap arwah
nenek moyang
tempat sesaji dan pemujaan
kepada roh nenek moyang
tempat menyimpan mayat yang
disertai bekal kuburnya
tempat menyimpan mayat yang
disertai bekal kuburnya
tempat pemujaan terhadap roh
nenek moyang yang telah
meninggal.
28. • Bercocok Tanam
• Wayang
• Seni Gamelan
• Seni membatik – menenun
• Sistem macapat
• Alat tukar dalam perdagangan
• Membuat alat dari logam
• Kemampuan berlayar
• Kemampuan astronomi
• Susunan masyarakat yg teratur
Menurut Dr. Brandes
Masyarakat Nirleka Indonesia telah mengenal unsur-unsur kebudayaan asli :
TRADISI MASYARAKAT
PRA-SEJARAH
Cara mewariskan masa lampaunya
29. Bercocok tanam
Sistem bercocok tanam yang
dikenal :
• Berladang membuka
hutan utk ditanami tanaman
• Tegalan cara bercocok
tanam di lahan kering dan
sifatnya tetap
• Bersawah mengelola
sawah secara intensif melalui
Pancausaha Tani
kembali
30. Kesenian wayang
• Bermula dari
kepercayaan
animisme
• Dimainkan malam
hari oleh Dalang
lewat boneka sebagai
penjelmaan roh
nenek moyang
• Lakon berisi petuah,
nasihat pada
penonton
kembali
31. Seni Gamelan
• Digunakan untuk mengiringi
pertunjukan wayang dan
juga mengiringi pelaksanaan
upacara
• Alat yang dipakai : Bonang,
kempul, centhe, gendang,
gender, gong, dll
kembali
32. Seni batik dan tenun
• Berupa kerajinan
untuk menghiasi
kain dengan
menggunakan
canting
• Hiasan gambar
berupa alam
sekitarnya
kembali
33. Sistem macapat
Arti dan Makna Filosofisnya
Alun-alun
tempat bersatunya rakyat dan rajanya
(Hablumminannas)
Masjid
tempat bersatunya rakyat dan raja
sebagai sama-sama makhluk Tuhan
(Illahi) dimana mereka sama-sama
dipimpin seorang Imam
(Habluminallah)
Terdapat perpaduan unsur lama dan
unsur Islam
Pola tata kota masa Islam
pasar
penjara
kembali
34. Membuat barang dari logam
• Bivalve memakai cetakan dari tanah liat
yang dibakar
• A Cire Perdue memakai cetakan dari lilin
kembali
37. Cara masyarakat prasejarah
mewariskan masa lampaunya :
a. Membuat alat-alat
b. Membuat lukisan
c. Tradisi lisan / oral tradition
d. Membuat bangunan-bangunan
Tradisi Masyarakat Pra sejarah
38. a. Membuat alat-alat
• Pada masa ini alat-alat berfungsi
sebagai alat bantu hidup.
• Macam-macam alat prasejarah :
– Dari batu : kapak perimbas, kapak
genggam, alat pemukul kulit kayu.
– Dari tulang : pisau, penggaruk, alat
tusuk, anak panah, mata tombak,
gergaji, gurdi.
– Dari kaca : pecahan gelang kaca
( Gua Cokondo )
39. b. Membuat
lukisan
• Banyak lukisan-lukisan yang di
temukan di dinding-dinding gua /
karang, yang dapat dijadikan warisan
/ peringatan untuk generasi
berikutnya sebelum manusia
mengenal tulisan.
• Alat yang digunakan untuk melukis:
A. Pacar → sarinya
( berwarna merah )
B. Gambir / menginang ( merah )
C. Getah pohon → hijau
40. ● Bukti adanya lukisan di gua-gua /
karang-karang :
– Di Liang Petta E.
– Di Maluku
– Di sebelah barat Pulau Seram
– Di Kepulauan Kei
– Di Irian Jaya ( Papua )
– Di daerah Kokas ( Teluk Berau )
● Dari adanya lukisan-lukisan
tersebut maka dapat diketahui
bagaimana kehidupan masy.
Prasejarah itu sendiri.
41. Tradisi Lisan / Oral Tradition
( menceritakan )
• Tradisi lisan
menggunakan
bahasa lisan
dalam
menyampaikan
pengalaman
sehari-hari dari
seseorang
kepada
orang lain.
42. Tradisi Lisan dibagi 2 :
• Sebagai Proses :
• Menjadi kebiasaan anggota masy. Dalam menyampaikan
pengalaman, dan masy. Tersebut akan menyampaikan
masa lalu dan pengalaman sehari-hari mereka dalam
bahasa lain.
• Sebagai Produk :
• Menjadi informasi / pengalaman yang disampaikan
secara lisan, lama-kelamaan terbentuk menjadi legenda,
mite / mitos, dongeng, cerita rakyat, lagu daerah /
folksong, sastra lisan / folklore, dan upacara.
Contoh tradisi lisan
43. LEGENDA
• Adalah Cerita rakyat yang dianggap
benar-benar terjadi, tidak sakral
• Tokoh: manusia biasa yg punya
kekuatan luar biasa dan dibantu
makhluk gaib
• Pembagian LEGENDA :
• Keagamaan
• Kegaiban
• Perseorangan
• Lokal
44. Mite / Mitos
• Adalah Cerita rakyat yang dianggap
benar – benar terjadi dan dianggap
suci oleh rakyat pendukungnnya. (
menceritakan alam semesta,
manusia / kelompok manusia,
kisah dewa-dewa, adat istiadat )
• Paham adanya mite disebut
mitologi.
• Mite di Indonesia dibagi menjadi
2 :
– Mite asli Indonesia
– Mite yang datang dari luar negeri.
45. Dongeng
• Adalah cerita rakyat yang dianggap tidak
pernah terjadi. ( Segala sesuatunya hanya
khayalan ) Dongeng hanya bersifat
hiburan dan biasa berisi petuah, kebaikan
mengalahkan kejahatan, ajarang moral,
atau pun ejekan terselubung.
• Dongeng ada beberapa macam :
– Dongeng Binatang
– Dongeng Manusia
– Dongeng Lucu
46. Cerita Rakyat
• Adalah cerita yang tumbuh dan
berkembang di kalangan rakyat
suatu daerah yang diceritakan
secara lisan maupun tertulis.
( Tentang raja, kerajaan, putri,
pangeran, dewa, dewi, orang-
orang suci, binatang, / keajaiban-
keajaiban )
• Masing-masing daerah memiliki
cerita rakyat yang khas, walau
memiliki tema yang sama.
47. LAGU DAERAH /
FOLKSONG
• Adalah bentuk puisi yang dinyanyikan, yang
pada mulanya dikembangkan dalam bentuk
lisan.
• Menurut materi, ada pembagian lagu rakyat :
– Lagu anak-anak → mengiringi tarian /
permainan
– Lagu Umum → mengiringi tari / dinyanyikan
biasa
– Lagu Religius → upacara-upacara
• Menurut Fungsinya :
– untuk mengiringi tarian
– untuk mengiringi permainan ( Cublak-
cublak suweng )
– untuk dinyanyikan ( Pok Ami-ami )
48. Sastra Lisan / Folklore
• Adalah karya sastra daerah yang
disampaikan secara lisan oleh
penyampainya. Biasanya
berbahasa daerah, bersifat
mendidik moral, keagamaan, /
hiburan.
• Contoh Sastra lisan :
Wayang ( Jawa )
• Jenis-jenis wayang :
– Wayang kulit → kulit binatang
– Wayang Golek → kayu
49. Upacara
• Adalah Kegiatan Ritual
yang dilakukan pada saat
tertentu oleh suatu
kelompok masy. Dengan
tujuan tertentu, disertai
dengan korban hewan /
sesaji.
• Upacara dilakukan untuk
mencari berkah agar
kehidupan masyarakat
tersebut aman tentram.
50. Tradisi Masa Bercocok Tanam
• Tingkat awal
– Cara hidup : food gathering, nomaden, mengembara,
beternak.
– Cara Pertanian : Perladangan, berpindah-pindah.
– Cara menanam : Setelah ladang siap, biji ditebar.
Kerugiannya : biji larut oleh hujan / dimakan binatang
pemakan biji, biji tidak beraturan.
– Pada umumnya berkelompok, berpindah-pindah memilih
daerah lembah sungai yang subur, dan terdapat sumber
persediaan makanan.
51. ● Tingkat Lanjut
● Cara hidup : Food producing, menetap, beternak.
● Cara pertanian : Sistem putaran, ladang berpindah
tetapi jarak dekat dan suatu saat
akan kembali ke tempat semula .
● Cara menanam : Menetap dengan mengusahakan irigasi
dan pemupukan.
● Cara bertempat tinggal : Hidup di perkampungan yang dekat
dengan sumber air, membangun
rumah dengan tiang penyangga
( rumah panggung )
TRADISI MEGALITIK
52. TRADISI MEGALITIK
• Adalah tradisi pendirian bangunan-bangunan dari batu
besar berdasarkan kepercayaan akan adanya pengaruh
kuat hubungan antara yang hidup dengan yang mati yang
dapat membawa kesejahteraan masyarakat dan kesuburan
tanaman.
• Menurut R. Von Hiene Geldern, tradisi ini dapat dibagi
menjadi 2 golongan :
a. M. Tua ( 2500 – 1500 SM )
b. M. Muda ( 1000 SM)
• Bangunan megalit dibuat dari batu-batu besar yang
didatangkan daru tempat lain sebelum didirikan di suatu
tempat yang terpilih.
54. MENHIR
• Adalah sebuah tugu
dari batu tunggal
yang didirikan untuk
upacara
menghormati roh
nenek moyang.
• Tempat : Sumsel,
Sulteng, dan
Kalimantan
55. DOLMEN
• Adalah batu seperti
meja berkakikan
menhir.
• Ada dolmen untuk
sesaji dan untuk
kuburan.
• Bangunan ini disebut
penduduk makam
cina.
• Tempat : Bondowoso
( Jatim )
56. SARKOFAGUS
• Adalah keranda
berbentuk seperti
palung / lesung, dan
mempunyai tutup.
• Tempat : Bali
• Berupa : periuk-periuk,
beliung persegi,
perhiasan, serta
benda-benda
perunggu, dan besi.
57. KUBUR PETI BATU
•Adalah keranda berupa papan-
papannya lepas 1 dengan yang
lainnya.
•Tempat : Kuningan ( Jabar )
58. Punden Berundak
• Adalah bangunan batu yang disusun
bertingkat-tingkat, makin ke atas makin
kecil.
• Bangunan ini merupakan prototipe
bangunan candi.
• Tempat : Lebak Sibedug
59. Waruga
• Adalah Kubur batu
yang terbuat dari
batu untuh,
berbentuk kubus /
bulat, digunakan
untuk kuburan
mayat dalam posisi
duduk.
• Tempat : Sultengah,
Sulut
60. ARCA
• Adalah patung-patung
megalith yang
menggambarkan
binatang dan manusia.
• Contoh binatang :
Gajah, kerbau,
harimau, dan monyet.
• Tempat : Sumsel,
Lampung, Jawa
tengah, Jatim.
61. PETA KONSEP MATERI
SETELAH MEMPELAJARI POKOK BAHASAN INI ANDA
DIHARAPKAN MAMPU UNTUK :
Mendeskripsikan langkah-langkah dalam penelitian sejarah
Mendiskripsikan sumber, bukti, dan fakta sejarah
Mendeskripsikan jenis-jenis sejarah
Mendeskripsikan prinsip-prisnip dasar dalam penelitian sejarah
Mengidentifikasi peristiwa, peninggalan sejarah, dan monumen
peringatan peristiwa bersejarah yang ada di sekitarnya
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENELITIAN SEJARAH
64. Dari bahasa YUNANI
“heuriskeia” (
menemukan)
Tindakan untuk mencari
dan mengumpulkan
sumber-sumber
sejarah yang berkaitan
dengan objek penelitian
Berdasar sifatnya sumber sejarah ada 3
:
a) sumber primer : sumber-sumber
sejarah yang asli dan berasal dari
jamannya seperti prasati, kronik,
piagam, bangunan (candi, keratin,
masjid), nisan atau dari pelaku sejarah
b) sumber sekunder : sumber sejarah
yang berasal dari sumber kepustakaan
kuno (babad, naskah, karya sastra)
atau berupa sumber tiruan dari benda
aslinya misalnya prasasti tiruan (tinulad)
, terjemahan kitab kuno
c) sumber tersier : merupakan sumber
yang berupa buku-buku sejarah yang
telah disusun di mana si pengarang
tidak melakukan penelitian langsung.
Tetapi berdasarkan kepada hasil
Sumber-
sumbernya
?
69. Tindakan
memeriksa,
mengoreksi atau
menilai kebenaran
sumber-sumber yang
telah ada
( Kritik Sejarah )
KRITIK INTERN
kritik terhadap
keaslian isi atau
materi sumber sejarah
KRITIK EKSTERN
kritik terhadap keaslian
bahan yang digunakan
untuk sumber sejarah
( tulisan tangan,kertas,
tinta)
70. Penafsiran,
pendapat, atau
pandangan teoritis
terhadap data yang
diperoleh
Dalam menafsirkan
tidak boleh asal
namun harus
dilakukan secara
bertanggung jawab
( secara ilmiah)
Interpretasi
dilakukan agar hasil
penulisan bersifat
analitis dan tidak
sekedar deskriptif
atau naratif
71. Merupakan langkah terakhir
yaitu proses penulisan dan
penyusunan kisah masa
lampau yang direkrontruksi
berdasarkan pada fakta yang
telah diberi penafsiran.
Peristiwa sejarah yang
dikisahkan melalui historiografi
akan sangat di pengaruhi oleh
subyektifitas si penulis dalam
merekontruksinya
Jenis Historiografi Indonesia
72. Historiografi Tradisional
Menekankan unsur cerita
Masalah kerajaan
Raja sentris
Berkembang sejak masuknya
budaya Hindu-Budha
Historiografi Kolonial
Eropa Sentris
Pandangan Kolonial
Historiografi Nasional
Pandangan Indonesia
Sesuai sejarah yang adaSudah jelas, so
kita kembali ke
depan…
73. ORAL HISTORY
• Sejarah lisan adalah
kisah sejarah yang
berdasarkan pada
ungkapan pengalaman
pelaku yang terlibat
secara langsung pada
peristiwa tertentu
• Faktor pendorong penelitian
sejarah lisan :
1. Banyak informasi
sejarah yang tidak
ditulis
2. Banyak informasi yang
masih diingat banyak
orang
3. Kemajuan IPTEK
74. Pembagian secara Geografis:
Sejarah Dunia
Sejarah Indonesia
Sejarah Lokal
Berdasar bidang kajian :
1. Sejarah Geografi
2. Sejarah Ekonomi
3. Sejarah Politik
4. Sejarah Sosial
78. Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
Teori Asal Muasal Kehidupan di Bumi
Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia
dan Luar Indonesia
Perkembangan Zaman dan Jenis Kebudayaan
Masyarakat Awal di Indonesia
80. ARKAEKUM
• 2500 juta tahun yang lalu
• Belum ada tanda-tanda
kehidupan
• Bumi masih dalam proses
pembentukan
81. PALAEZOIKUM
• 340 juta tahun yang lalu
• Zaman Primer mulai muncul
makhluk hidup terutama
Mikroorganisme
• Bumi belum stabil dan terus
berubah-ubah
carilah makhluk hidup pada masa ini !
82. • 150 juta tahun yang lalu
• Zaman sekunder kehidupan
mulai beragam Binatang
bertubuh besar
( Dinosaurus, Tyrannosaurus,
Atlantasaurus, Brontosaurus, Tyrex,
dll) DISEBUT JUGA ZAMAN
REPTILE
dinosaurus
tyrannosaurus
brontosaurus
pteranodon
83. • Jaman ini di perkirakan berlangsung sekitar
60 juta tahun
• Pada jaman ini keadaan bumi telah membaik,
perubahan cuaca tidak begitu besar dan
kehidupan berkembang dengan pesat .
• Dibagi 2 yaitu :
a. Jaman Tersier
b. Jaman Quarter
84. JAMAN TERSIER
• Dibagi dalam 5 Kala :
• Paleosen → Muncul sejenis Manusia Kera yaitu
GIGANTHROPUS ( Manusia Kera Raksasa)
AUSTRALOPITECUS ( Manusia Kera dari Selatan)
Miosen → Muncul Orang Utan
Eosen
Oligosen
Pliosen
GIGANTHROPUS
85. • Berlangsung sekitar 600 ribu tahun, di
tandai dengan adanya tanda-tanda
kehidupan manusia. jaman ini terbagi
atas :
A. Jaman diluvium (Pleistocen)
B. Jaman alluvium (Holocen)
86. • Berlangsung sekitar 600 ribu tahun yang lalu,
• Mulai muncul kehidupan manusia purba. jaman ini dinamakan pula
jaman glacial (jaman es) karena es di kutub utara mencair sehingga
menutupi sebagian wilayah Eropa Utara, Asia Utara dan Amerika Utara
• Akibat di Indonesia : Munculnya 2 Paparan yaitu :
A. Paparan Sunda ( Wilayah yang dulu menyatu dengan ASIA)
B. Paparan Sahul ( Wilayah yang dulu menyatu dengan AUSTRALIA)
Kedua wilayah dipisahkan oleh Garis Wallace
• Pada jaman ini terjadi pula perpindahan manusia dari daratan asia ke
Indonesia, yaitu Pitechanthropus Erectus (ditemukan di trinil) yang
sama dengan Sinanthropus Pekinensis. Demikian juga dengan hasil
kebudayaan pacitan yang banyak di temukan di cina , Malaysia , birma .
homo wajakensis yang menjadi nenek moyang bangsa austroloid ikut
pula menyebar dari asia ke selatan sampai ke Australia dan
menurunkan penduduk asli Australia yaitu bangsa aborigin
JAMAN DILUVIUM (PLEISTOSEN)
87. Garis Wallace adalah sebuah garis hipotetis yang memisahkan
wilayah geografi hewan Asia dan Australasia. Bagian barat dari garis ini
berhubungan dengan spesies Asia; di timur kebanyakan berhubungan
dengan spesies Australia.
88. JAMAN ALLUVIUM (HOLOCEN)
• Pada masa ini kepulauan Indonesia telah
terbentuk dan tidak lagi menyatu dengan asia
maupun Australia. Muncul jenis manusia yang
cerdas (homo sapiens).
89. Jenis-jenis Fosil Manusia Purba (Berdasar Lapisan Tanah)
Menurut Von Koeningswald
Lapisan
Holocen
Pleistosen Atas
( Lap. Fauna
Ngandong)
Pleistosen Bawah
( Lap. Fauna Jetis)
Pleistosen Tengah
(Lap. Fauna Trinil)
Jenis manusia purba di Indonesia
90. Jenis-jenis Manusia
Purba yang
ditemukan di
Indonesia
ada tiga jenis
Meganthropus Paleojavanicus
(Sangiran)
Pithecanthropus Robustus (Trinil)
Pithecanthropus Erectus (Homo
Erectus) (Trinil)
Pithecanthropus Dubius (Jetis)
Pithecanthropus Mojokertensis
(Perning)
Homo Javanensis (Sambung Macan)
Homo Soloensis (Ngandong)
Homo Sapiens Wajakensis
(Tulungagung)
Peta penemuan Fosil Manusia Purba di Indonesia
91. Penemuan Fosil Manusia Purba di INDONESIA
Peta Lokasi Penemuan Fosil Manusia Purba di Jateng-Jatim Manusia Purba di Luar Negeri
92. MEGANTROPUS PALEOJAVANICUS
(manusia Jawa tertua yang berbadan besar )
Penemu : Ralph Von Koenigswald
Tempat Penemuan : Sangiran (lembah bengawan solo )pada
1941
Ciri-ciri : 1. berbadan besar
2. kening menonjol
3. tulang pipi tebal
4. rahang besar dan kuat
5. makanan utamanya adalah
tumbuhan dan buah buahan
6. hidup dengan cara food
gathering
93. PITECANTHROPUS
(manusia kera)
hidup dengan cara food gathering dan berburu
pitechanthropus terbagi kedalam beberapa jenis yaitu :
Pithecanthropus Mojokertensis
Pithecanthropus Erectus
94. Koeningswald tahun 1936, dalam
bentuk tengkorak anak-anak berusia 5
tahunan
Mojokerto (lembah Bengawan Solo )
Muka menonjol kedepan, kening
tebal dan tulang pipi yang kuat
96. Trinil, Ngawi, Jawa Timur
pada tahun 1890
Eugene
Dubois pada
tahun 1890
Ciri-ciri Pithecanthropus bisa dilihat pada slide berikutnya
97. Pitecanthropus Erectus
Ciri Pithecanthropus :
• Hidup antara 2 s/d 1 juta
tahun yang lalu
• Hidup berkelompok
• Hidungnya lebar dengan
tulang pipi yang kuat dan
menonjol
• Mengumpulkan makanan
dan berburu
• Makanannya daging dan
tumbuhan
98. fosilnya ditemukan antara 1931 -1934
Penemu : Von Koenigswald , Ter Haar
dan Oppenoorth
Tempat Penemuan : Ngandong, Blora. Hidup antara 900-
200 ribu tahun lalu.
Ciri biologis : bentuk tubuh tegak ,
kening tidak menonjol. Jenis
ini lebih tinggi tingkatannya
dari pitechanthropus erectus
HOMO SOLOENSIS
99. fosilnya ditemukan oleh Rietschoten dan
Dubois antara tahun 1888-1889
Tempat Penemuan : Desa Wajak ,Tulungagung,
Jatim
Ciri biologisnya :
tinggi mencapai 130-210 cm ,
berat badan sekitar 30 – 150 kg ,
volume otak sampai dengan 1300cc .
hidup dengan makanan yang telah di masak
walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana .
HOMO WAJAKENSIS
102. EROPA
Homo Neandethalensis
( Manusia dari Lembah
Neander)
Homo Heidelbergensis
Ras Cro Magnon
Rudolf Virchow
(Jerman)
Dr. Schoestensaek
Les Eyzies
Lembah Neander,
( Jerman)
Lembah Vesere
Heidelberg, Jerman
gua Cro-Magnon
Lascaux Prancis
104. Kebudayaan Pacitan
• Peralatan yang di hasilkan adalah: Kapak
Genggam, alat penetak (chopper), ditemukan
oleh Koenigswald tahun 1935.
• Alat-alat tersebut di temukan pada lapisan
yang sama dengan di temukannya fosil
Pithecanthropus erectus
• Manusia pendukung kebudayaan Pacitan
adalah Pithecanthropus Erectus
105. Kebudayaan Ngandong
Peralatan yang ditemukan adalah Flakes (alat serpih)
berupa pisau atau alat penusuk. Ditemukan pula
peralatan dari tulang dan tanduk berupa belati,
mata tombak yang bergerigi, alat pengorek ubi,
tanduk menjangan yang diruncingkan dan duri
ikan pari yang diruncingkan
Manusia pendukung Kebudayaan Ngandong
adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis,
Karena di temukan pada lapisan tanah yang sama
dengan peralatan Kebudayaan Ngandong.
Perhatikan gambar alat kebudayaan Ngandong berikut !
107. 23/11/2020 Rusdi Mustapa, S.Pd 107
KEBUDAYAAN MESOLITIKUM
KEBUDAYAAN NEOLITIKUM
KEBUDAYAAN MEGALITIKUM
Hasil kebudayaan Zaman Holosen
1
2
3
108. Ciri dari jaman ini adalah peralatan dari batu yang telah di
asah pada bagian yang tajam. Yang menarik dari jaman
mesolithikum adalah di temukannya tumpukan sampah dapur
yang kemudian diberi istilah kjokkenmoddinger dan abris
sous roche
Kjokkenmoddinger adalah tumpukan kulit kerang dan
siput yang telah membatu , banyak di
jumpai di pinggir pantai .
Abris sous roche adalah tumpukan dari sisa makanan
yang telah membatu di dalam gua
Terdapat 3 kebudayaan yaitu :
Kebudayaan Flakes/serpih bilah ( flakes culture )
Kebudayaan Pebble / Kapak Sumatera / Kapak Genggam
( pebble culture )
Kebudayaan Tulang ( bone culture )
111. Ciri jaman batu muda adalah pemakaian peralatan dari batu yang telah
diasah halus karena telah mengenal tehnik mengasah. Pada jaman
ini terjadi revolusi kehidupan (perubahan dari kehidupan nomaden
dengan food gathering menjadi sedenter / menetap dengan food
producing)
Berdasarkan peralatannya kebudayaan jaman neolitihkum di bedakan
menjadi kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong ( menurut
Heine Geldern ) berdasarkan kepada penampang yang berbentuk
persegi panjang dan lonjong.
Peninggalan Zaman Neolitikum
112. Disebut kebudayaan batu besar karena pada umumnya
menghasilkan kebudayaan dalam bentuk monument yang terbuat
dari batu berukuran besar. Kebudayaan ini muncul pada akhir
jaman neolithikum tetapi perkembangannya justru terjadi pada
jaman perunggu (kebudayaan dongson ).
Hasil Kebudayaan Megalitikum
Menhir
Dolmen
Kubur batu
Punden berundak
Sarcophagus (keranda)
Patung atau arca manusia
113. Tugu batu yang terbuat
dari batu tunggal, yang
berfungsi sebagai tanda
peringatan dan
melambangkan arwah
nenek moyang sehingga
menjadi benda
pemujaan. Banyak di
temukan di Pasemah ,
Lahat , Sungai Talang
Koto (Sumatera),
Nagada (Flores)
114. Meja batu tempat meletakkan sesajen
yang dipersembahkan kepada roh
nenek moyang. Di bawah Dolmen
umumnya ditemukan kubur batu
115. Peti mayat yang di pendam di dalam tanah berbentuk persegi
panjang dengan ke empat sisinya di buat dari lempengan –
lempengan batu.
Ada pula yang di sebut waruga , yaitu kubur batu yang
berbentuk bulat. kubur batu banyak di temukan di kuningan
(jabar) , Pasemah (Sumatera), Wonosari (Yogja) dan Cepu
(Jateng)
Kubur Batu Waruga
116. Bangunan pemujaan
terhadap roh nenek
moyang yang berupa
susunan batu bertingkat.
Banyak ditemukan di
Banten, Garut, Kuningan,
Sukabumi (Jabar).
Dalam perkembangan
selanjutnya, punden
berundak merupakan dasar
dalam pembuatan candi,
bangunan keagamaan
maupun istana
117. Peti mati tempat penyimpanan mayat
yang berbentuk lesung terbuat dari batu
utuh yang diberi tutup. Contohnya di Bali
di temukan keranda yang berisi tulang
belulang manusia, barang perunggu
serta manik-manik
118. Menggambarkan
wujud nenek moyang
atau arca binatang.
banyak di temukan di
daerah pasemah
(Sumatera),
sementara di lembah
Bada (Sulteng )
ditemukan patung
manusia (laki-laki dan
perempuan)
119. KEBUDAYAAN PERUNGGU
Fungsi: - Untuk acara keagamaan
- Sebagai sarana upacara minta hujan
(biasanya diatas nekara diberi hiasan katak
menurut kepercayaan katak dianggap
sebagai binatang yang dapat mendatangkan
hujan.)
Fungsi: kemungkinan sebagai tempat air
120. Fungsi :
- Sebagai mas kawin
Fungsi : sebagai tanda kebesaran kepala
suku dan alat upacara keagamaan
Fungsi : Sebagai alat perkakas.
121. KEBUDAYAAN BESI
Alat-alat yang ditemukan adalah :
· Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk
membelah kayu
· Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
· Mata pisau
· Mata pedang
· Cangkul, dll
Pada masa ini manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang
dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari
besi.
127. Peradaban Awal di Dunia
Peradaban Kuno di Asia - Afrika
Peradaban Kuno di Eropa
129. Pusat-pusat Peradaban Asia - Afrika
Peradaban India
Peradaban Lembah Sungai Kuning
Peradaban Lembah Sungai Eufrat - Tigris
Peradaban Lembah Sungai Nil
131. LETAK
Lembah Sungai Indus (4000 – 3000 SM ) ,
Pusat Kebudayaan Tertua India
PENDUKUNG
Bangsa Dravida ( Asli India)
Ciri-ciri Bangsa Dravida ??
HASIL PERADABAN
Reruntuhan bangunan kota Mohenjo Daro dan Harappa,
ditemukan oleh Sir John Marshall (Arkeologis Inggris, 1922)
Hidung pesek ( anasah/tidak punya
hidung)
Bibir tebal
Kulit hitam
Rambut kriting
133. Merupakan tipikal
Kota Modern
( mengapa disebut
Modern ?)
Perencanaan tata
kota teratur
Jalan-jalan lurus
dan teratur
Saluran air
( sanitasi ) untuk
irigasi dan
pertanian
Memiliki tembok
yang juga
berfungsi sebagai
benteng
Memiliki tempat
pemandian
umum
Tiap rumah
memiliki sumur
dan kamar
mandi
Gbr : Reruntuhan Kota Mohenjo Daro
136. BERAKHIRNYA PERADABAN LS. INDUS
Faktor penyebab kehancuran :
Bencana alam seperti banjir, epidemi ataupun
karena peperangan.
Berdasarkan peninggalan yang ditemukan berupa
reruntuhan kota Mohenjo Daro dan Harappa,
diperkirakan kota itu runtuh akibat banjir.
Namun dengan ditemukannya sisa kerangka yang
berserakan di bekas kota tersebut timbul perkiraan
yang lain yaitu runtuh karena penyerbuan
bangsa lain.
Siapakah bangsa yang telah menaklukkan
masyarakat lembah sungai Indus? Penyerbuan
terhadap masyarakat lembah sungai Indus menurut
para ahli sejarah dilakukan oleh bangsa Arya yang
berasal dari padang rumput Asia Tengah yang
datang bergelombang antara 2000 - 1500 SM.
137. Peninggalan Budaya Masyarakat LS. Indus
Peninggalan budaya terutama kesenian
antara lain :
Seni bangunan = dibuktikan dengan
penemuan reruntuhan
kota yang teratur tata
kotanya.
Pembuatan perhiasan dari emas dan
perak.
Pembuatan pakaian dari kapas.
Pembuatan patung dari logam, batu dan
kayu yang sempurna.
Contoh : patung Ronggeng/penari yang
atraktif terbuat dari perunggu.
Pembuatan meterai tanah liat dengan
hiasan bermacam-macam, misalnya gambar
hewan seperti gajah, sapi jantan, badak,
rusa yang merupakan berbagai jenis
binatang penghuni hutan di lembah Indus.
138. Kepercayaan masyarakat lembah sungai Indus
adalah Polyhteisme.
Jenis pemujaan dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam yaitu pemujaan terhadap dewa, hewan
dan tumbuhan.
Pemujaan Terhadap Dewa-dewa.
Yang menempati urutan pertama adalah Dewi
Ibu atau Dewi Alam (Mother Goddess atau
Nature Goddess). Di setiap desa, Dewi alam
dianggap sebagai pelindung dan dikenal
dengan berbagai nama misalnya Mata, Amba,
Amma, Kali dan Karali. Ada juga Dewa
dengan tiga wajah (Trimukha)
Pemujaan terhadap hewan yaitu hewan-
hewan cerita, hewan penjaga kota dan hewan
biasa.
Pemujaan terhadap pohon yang dianggap
keramat misalnya pohon pipal (beringin).
Kepercayaan Masyarakat Lembah sungai Indus
Dewa Imam Raja
139. Mengenal tata bangunan
Membuat alat-alat rumah tangga dari perhiasan ( perak, tembaga,
perunggu)
Mengenal tulisan yang berbentuk gambar ( Pictograf)
Tanaman yang di tanam adalah gandum dan kapas
(tanaman pokok)
Membuat saluran irigasi dari sungai ke sawah
Hasil pertanian : gandum, gula, jelai, kapas dan teh
Teknologi Masyarakat Lembah sungai Indus
Pertanian dan Pengairan Masyarakat Lembah sungai Indus
140. LETAK
Lembah Sungai Gangga, terletak
antara Pegunungan Himalaya dan
Pegunungan Windya-Kedna
PENDUKUNG
Bangsa Aria (termasuk bangsa Indo
German) Mereka datang dari daerah
Kaukasus dan menyebar ke arah timur.
Bangsa Aria memasuki wilayah India
antara tahun 2000-1500 SM, melalui
celah Kaiber di pegunungan Himalaya.
Mereka adalah bangsa peternak dengan
kehidupannya terus mengembara. Tetapi
setelah berhasil mengalahkan bangsa
Dravida di Lembah Sungai Shindu dan
menguasai daerah yang subur, mereka
akhirnya bercocok tanam dan hidup
menetap.
142. HASIL PERADABAN
Peradaban Lembah Sungai Gangga
merupakan campuran (asimilasi) antara
kebudayaan bangsa Arya dengan
kebudayaan bangsa Dravida
Kebudayaan ini lebih dikenal dengan
kebudayaan Hindu. Daerah-daerah yang
diduduki oleh bangsa Indo-Arya sering
disebut dengan Arya Varta (Negeri
Bangsa Arya) atau Hindustan (tanah
milik bangsa Hindu)
Hasil Peradaban terbesar adalah lahirnya
Agama Hindu dan Agama Budha
143. AGAMA HINDU
Bangsa Arya (keturunan Indo-
Merupakan perpaduan antara
Jerman) dan Bangsa Dravida (bangsa asli)
Berpusat di Hindustan (India)
Mengalami pertumbuhan
pada zaman weda (2000-
1000 SM)
144. Kitab Suci Agama Hindu
Disebut WEDA terdiri atas 4 Samhita ( Himpunan)
Reg Weda
Sama Weda
Yayur Weda
Atharwa Weda
149. SISTEM KASTA / CATUR WARNA
Kasta / Catur
warna adalah suatu
sistem pelapisan
masyarakat yang
punya tujuan politis
(agar tidak
bercampur antara
Bangsa Arya dan
Bangsa Dravida).
150. Berdasar fungsinya kasta dibagi menjadi 4 :
1. Kasta Brahmana
2. Kasta Ksatria
3. Kasta Waisya
4. Kasta Sudra
Diluar kasta diatas disebut paria/candhala
152. Dalam sistem
kasta ( Catur
Warna), tidak
boleh ada
perkawinan
antara kasta
atas dan kasta
bawah
Dalam hal
pekerjaan juga
dibedakan
153. SISTEM KEPERCAYAAN
Berintikan pada pemujaan banyak dewa / Polytheisme
( sebagai manifestasi Tuhan Yang Maha Esa)
Dewa yang dianggap tertinggi ada 3 :
Dewa Pencipta Dewa Perusak Dewa Pemelihara
( TRI MURTI )
154. Agama Hindu juga menyembah binatang yaitu :
Lembu, gajah, kera, tikus, penyu
Selain memuja trimurti, masyarakat hindu juga
mengenal dewa lain, yang namanya menurut
tenaga alam :
2. Dewa Candra
3. Dewa Agni
4. Dewa Wayu (bayu)
5. Dewa Indra
1. Dewa Surya
155. Tempat suci Agama Hindu
1. Banares : Tempat bersemayam Dewa
Syiwa
2. Sungai gangga : Airnya dapat mensucikan
dosa
157. Awalnya bukan
agama tetapi
suatu ajaran
yang bertujuan
membebaskan
manusia dari
lingkaran
Samsara
(penderitaan)
dan mencapai
moksa
158. Lahirnya agama budha
Lahir di lembah
sungai gangga
(kapilawastu) di India,
sekitar abad 5
Pelopornya adalah
Sidharta Gautama
159. Ikrar Agama Budha
Saya berlindung
pada Budha
Saya berlindung pada
Dharma
Saya berlindung
pada Sangha
160. Dalam Kitab suci Tripitaka (Tiga Keranjang)
memuat ajaran-ajaran Budha sebagai berikut :
AJARAN-AJARAN BUDHA
Aturan dan hukum
yang mengatur cara
hidup pemeluknya
Wejangan-wejangan
sang Budha
Penjelasan dan
kupasan mengenai
soal keagamaan
161. Aliran dalam Budha
Biksu berhak mencapai
Nirwana
Tujuan akhir hidup mencapai
nirwana
Budha dipuja seperti dewa
Seluruh umat Budha bisa mencapai
nirwana
Tujuan akhir hidup menjadi Budha
Calon Budha (Bodhisatwa) sudah
dipuja
162. Tempat suci Agama Budha
Kapilawastu : Tempat Sidharta dilahirkan
Bodh Gaya : Tempat Sidharta menerima
penerangan agung (wahyu)
Benares : Tempat pertama kali
Sidharta menyampaikan
ajarannya
Kusinagara : Tempat sang Budha Wafat
163. LETAK
Lembah Sungai Kuning ( Hoang
Ho) yang mulai muncul sejak 1766
SM sampai dengan 1122 SM.
Mulai muncul pada masa Dinasti
Syang sehingga sering disebut
juga Kebudayaan Syang
MENGAPA “SUNGAI
KUNING “ ?
Lumpur yang mengendap di lembah
sungai itu berasal dari tanah loss
Gurun Gobi yang diterbangkan angin
sampai ke lembah sungai Hoang Ho dan
berwarna kuning. Akibatnya air sungai
Hoang Ho kekuning-kuningan dan
sepanjang alirannya menjadi subur.
164. HASIL PERADABAN
Masyarakat lembah sungai kuning menganut polytheisme. Mereka memuja
dewa-dewi yang mempunyai kekuatan alam. Dewa yang mereka sembah antara
lain:
Feng Pa (dewa angin )
Lei -Shih (dewa angin topan yang digambarkan sebagai naga besar),
Tai Shan (dewa yang menguasai bukit suci ),
Ho Po (dewa penguasa sungai Hoang-Ho).
Untuk memuja Ho Po setiap tahun diadakan upacara yang dipimpin oleh para
pendeta perempuan dengan memberi sesaji berupa gadis tercantik di Cina yang
diterjunkan di sungai Hoang Ho tersebut.
Dewa langit (Syang Ti) adalah dewa yang mendapat pemujaan
tertinggi. Masyarakat Cina memuja dewa langit karena langit adalah
pemberi hujan dan panas matahari. Sedangkan bumi sebagai lahan yang
menerima sinar matahari dan hujan dari langit. Sehingga masyarakat juga
memuja dewi bumi. Selain pemujaan kepada dewa-dewa masyarkat Cina
juga memuja arwah leluhur. Upacara pemujaan dilakukan oleh anak laki-
laki tertua.
165. Berdasarkan peninggalan budaya, pemerintahan di Cina telah
ada sejarah sekitar tahun 4000 SM. Permulaan pemerintahan
di Cina disebut jaman dongeng yang berlangsung hingga
sekitar tahun 1800 SM
Perkembangan bentuk pemerintahan di Cina dapat digambarkan
pada bagan sebagai berikut:
Pada jaman dongeng sebagian besar sumber sejarahnya berupa
benda
Pada jaman dongeng, muncul Dinasti Hsia (3000-2205 SM)
yang didirikan oleh Kaisar Yu, yang berlangsung turun temurun
166. DINASTI SHANG
Berkuasa : 1766 – 1122 SM
Pendiri : Kaisar Chen Tang
Dinasti yang mengawali sejarah Cina karena melakukan penulisan sejarah oleh
Suma Chien. Catatan itu dituliskan di atas bejana perunggu, tempurung kura-
kura dan tulang binatang
Peninggalan budaya yang terpenting
Dinasti Shang antara lain :
Ketrampilan membuat barang-
barang perunggu
Tradisi pembuatan keramik dan kain
sutera
Pertanian menggunakan sistem
irigasi dan astronomi
Ketrampilan dan pengetahuan
berperang
Kulit penyu yang bertuliskan huruf
Tionghoa Tertua
167. DINASTI CHOU (ZHOU)
Berkuasa : 1000 – 300 SM
Pendiri : Kaisar Wen Wang / Wu Wang
Pusat : Chang - An
Peletak dasar sistem pemerintahan feodalisme dan pola kebudayaan Cina
Muncul filosof-filosof besar seperti :
Lao Tze Kung Fu Tze Meng Tze
168. Lao Tze
Nama Ajaran :
TAOISME
( tercantum dalam kitab Tao Te
Cing )
Isi Ajaran :
Agar dunia tertib, siapa pun
harus mengerjakan Wu Wei
( tidak melakukan apa-apa)
169. Nama Ajaran :
Konfusianisme
Isi Ajaran :
Berkisar pada masalah pemerintahan dan
keluarga
Setiap masyarakat terdiri atas keluarga-keluarga
Seorang bapak akan selalu menjadi pusat dan
pimpinan suatu keluarga
Negara dianggap sebagai keluarga besar
Raja berperan sebagai Bapak, sedangkan
rakyat menjadi anaknya
Raja harus memerintah dengan arif dan Rakyat
harus taat dan hormat pada Raja
170. Nama Ajaran :
Mencius
Isi Ajaran :
Rakyat adalah pemegang
mandat tertinggi di negara
Rakyat berhak melakukan
pemberontakan dan
menumbangkan pemerintahan
yang ada seandainya kaisar
sudah tidak memperhatikan
kepentingan dan kesejahteraan
rakyat
171. DINASTI CHIN
Berkuasa : 221 – 202 SM
Pendiri : Kaisar Shih Huang Ti
Hal-hal yang dilakukan Dinasti Chin :
Melakukan penyatuan (unifikasi) wilayah
Cina
Menyeragamkan sistem bahasa dan tulisan
Membangun TEMBOK BESAR CINA
( The Great Wall )
Tujuan pembangunan Tembok
Besar Cina :
1) Membatasi bangsa Cina asli dengan suku-
suku nomaden di padang rumput utara
dan barat laut
2) Sebagai benteng pertahanan terhadap
serangan bangsa Mongol (suku bangsa
Shung Nu)
3) Menjadi penjara bagi para tahanan politik
4) Lambang kebesaran Dinasti Chin
Saksikan tayangan berikut ini !
173. DINASTI HAN
Berkuasa : 202 – 221 SM
Pendiri : Kaisar Liu Pang
Kaisar terbesar : Han Wu Ti
Peninggalan penting Dinasti Han antara lain :
a) Kepandaian membuat kertas dari kulit kayu dan
kain-kain tua
b) Seismograf (alat pencatat getaran bumi waktu
gempa)
c) Gnomon (alat penunjuk kedudukan matahari
untuk mengetahui waktu)
Ingin tahu peninggalan peradaban penting Cina
lebih lanjut ? Saksikan tayangan berikut !