Dokumen tersebut membahas tentang reliabilitas dan validitas tes psikologi. Reliabilitas merujuk pada konsistensi hasil pengukuran, sedangkan validitas menunjukkan seberapa tepat tes mengukur konstruk yang diukur. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis reliabilitas dan validitas serta faktor yang mempengaruhinya.
2. Reliabilitas
Reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang
dicapai oleh orang yang sama apabila mereka
diuji berulang-ulang dengan tes yang sama
pada waktu yang berbeda. (Anastasi & Urbina,
2007)
Gregory (2013) mengemukakan bahwa
reliabilitas merpakan konsistensi dalam suatu
pengukuran.
3. Azwar (2010) menuliskan bahwa reliabilitas
merupakan penerjemahan dari kata reliability
yang berasal dari kata rely dan ability.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi
disebut sebagai pengukuran yang reliable
(reliable). Walaupun reliabilitas memiliki berbagai
nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan,
keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya,
namun ide pokok yang terkandung dalam konsep
reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya.
4. • Konsep reliabiitas didasari oleh perhitungan kesalahan
pengukuran skor tunggal. Skor tunggal merupakan skor
yang biasa dipakai untuk memprediksi rentang
fluktuasi yang mungkin muncul dalam skor individu
sebagai hasil dari faktor peluang yang tak diketahui
atau tidak relevan.
• Pada dasarnya, kondisi yang tidak relevan dalam
sebuah tes merupakan varians kesalahan. Meskipun
kondisi pengetesan sudah diusahakan maksimum,
namun, alat tes yang digunakan masih belum bisa
dipercaya 100%. Untuk itu, semua laat tes harus
didampingi dengan reliabilitas.
6. KOEFISIEN KORELASI (r)
Menunjukkan tingkat hubungan linier antara
dua hubungan skor yang diperoleh dari orang
yang sama. Kisaran koefisien korelasi berada
antara -1,00 sampai dengan +1,00.
7. Jenis-jenis reliabilitas
Jenis Reliabilitas Jumlah
bentuk
Jumlah Sesi Sumber Varians Kesalahan
Tes awal-tes ulang 1 2 Perubahan seiring waktu
Bentuk Alternatif
(Segera)
2 1 Pengambilan sampel soal
Bentuk Alternatif
(tertunda)
2 2 Perubahan seiring waktu
Pengambilan sampel soal
Belah Separuh 1 1 Karakteristik belahan
Pengambilan sampel soal
Koefisien Alfa 1 1 Heterogenitas tes
Pengambilan sampel soal
Antar Pemberi Skor 1 1 Perbedaan pemberi skor
Heterogenitas tes
9. VALIDITAS
Validitas merujuk pada apa yang diukur dan
seberapa baik tes tersebut bisa mengukur.
Validitas menunjukkan kesimpulan yang dapat
diambil dari skor-skor tes. (Anastasi & Urbina,
2007)
Validitas merupakan sejauh mana tes tersebut
mengukur apa yang diukur. Tes dikatakan valid
apabila kesimpulan yang dibuat dari tes tersebut
sesuai, bermakna, dan bermanfaat. (Gregory,
2013)
10. Azwar (2001) mengungkapkan bahwa validitas
berasal dari kata validity yang mempunyai arti
sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu tes atau instrument pengukur dapat
dikatakan mempunyai validitas yang tinggi
apabila alat tersebut menjalankan fungsi
ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang
sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut.
11. Suryabrata (2005) menyebutkan bahwa dalam bidang
psikologi kata validitas digunakan sekurang-kurangnya
dalam tiga konteks, yaitu :
• Validitas penelitian (research validity) adalah validitas yang
mempersoalkan derajat kesesuaian hasil penelitian dengan
keadaan yang sebenarnya. Validitas ini mengandung dua
sisi, yaitu validitas internal dan eksternal.
• Validitas soal (aitem validity) adalah istilah yang mudah
menimbulkan kerancuan, memungkin karena namanya
yang mudah menimbulkan salah tafsir.
• Validitas alat ukur atau tes (test validity) adalah sejauh
mana tes itu mengukurn apa yang dimaksudkan untuk di
ukur
13. • Validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat
pengujian suatu tes tes analisis rasional atau
lewat professional judgment. Validitas isi berupa
sejauhmana aitem-aitem tes mewakili
komponen-komponen dalam keseluruhan
kawasan isi objek yang hendak diukur
(representasi) dan sejauhmana aitem-aitem tes
mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur
(relevansi). Validitas isi ditentukan melalui
pendapat professional (professional judgment)
dalam proses telaah soal.
14. • Validitas berdasar criteria menghendaki
tersediannya criteria eksternal yang dapat
dijadikan dasar pengujian skor tes. Suatu
criteria adalah variable prilaku yang akan
diprediksikan oleh skor tes atau berupa suatu
ukuran lain yang relevan.
15. • Validitas konstruksi mempersoalkan sejauh
mana skor-skor hasil pengukuran dengan
instrument yang dipersoalkan itu
merefleksikan konstruksi teoretis yang
mendasari penyusunan alat ukur tersebut.
16. Pendekatan dalam Validitas Konstruk
studi mengenai validitas konstruk secara umum
ada pada :
1. Homogenitas soal
2. Penilaian terhadap pengembangan dan
perubahan kelompok atas tes
3. Analisis dampak intervensi
4. Korelasi dan analisis faktor
5. Evaluasi keakuratan klasifikasi
17. DAFTAR PUSTAKA
Anastasi, A & Urbina, S. (2007). Tes Psikologi
(Psychological Testing Ed 7th ). Jakarta: PT. indeks
Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologis.
Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2001). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta :
Penerbit Pustaka Pelajar.
Gregory, R., J. (2013). TES PSIKOLOGI: sejarah, prinsip,
dan aplikasi edisi keenam jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Suryabrata, S. 2005. Pengembangan Alat Ukur Psikologis.
Yogyakarta: Andi.