1. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 - 211
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online
200
STUDI KELAYAKAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB
PADA POLTEKES KEMENKES RIAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE
KELAYAKAN TELOS
Syaifullah1
, Jony Widianto2
1,2
Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
email : dir_mpun@yahoo.com
ABSTRAK
Dalam pengembangan sistem informasi sering kali terjadi permasalahan-permasalahan oleh untuk
pelaku didalam organisasi yang menyebabkan pemborosan waktu dan biaya. Kendala yang dihadapi pada
Poltekes Kemenkes Riau adalah sarana penyampaian informasi yang masih sangat minim, seperti
penginputan data akademik, informasi KHS serta Transkrip yang memerlukan waktu yang lama dan
pengisian KRS yang masih manual. Maka perlu dikembangkan dengan membuat sistem yang lebih akurat
dan efisien, yaitu dengan membuat sistem informasi akademik berbasis web, namun sebelum pengembangan
sistem dilakukan maka perlu di analisis kelayakan sistem informasi akademik berbasis web terlebih dahulu.
Analisis kelayakan yang dilakukan adalah dengan metode analisis kelayakan TELOS. Payback period (pp),
Net Present Value (NPV), dan Return of investment (ROI) digunakan untuk faktor ekonomi pada Telos.
Tujuan dari analisis kelayakan ini adalah untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan proyek
sistem layak diteruskan atau tidak. Berdasarkan jumlah factor kelayakan = 8.4, berarti perancangan
pengembangan sistemin formasi yang dievaluasi adalah LAYAK (B), dengan resiko pengembangan system
yang cukup rendah sehingga sistem informasi akademik bebasis web layak untuk dilakukan
pengembangannya.
Kata Kunci : Analisis Kelayakan, Kelayakan TELOS, Sistem Informasi Akademik
ABSTRACT
In the development of information systems is often the case for the problems by the actors within
the organization which lead to wastage of time and cost . Constraints faced by the MoH Poltekes Riau is a
means of delivering information that is still very low , such as academic input data , KHS and information
Transcripts that require a long time and KRS is still manual . Should be developed to make the system more
accurate and efficient , is to create a web-based information systems academic , but before the development
of the system is done it is necessary in the analysis of the feasibility of web-based information systems
academic first. Feasibility analysis is done by TELOS feasibility analysis method . The payback period (PP )
, Net Present Value ( NPV ) , and the Return of Investment ( ROI ) is used for economic factors on Telos . The
purpose of this feasibility analysis is to determine the likelihood of whether the system is feasible
development projects forwarded or not . Based on the feasibility factor = 8.4 , means the design development
sistemin formation was evaluated WORTH ( B ) , with the risk of the development of the system is low enough
so that the academic information system to be based web development feasible .
Keywords : Feasibility Analysis , Feasibility TELOS, Academic Information Systems
PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan selama ini,sistem informasi
akademik pada Poltekes Kemenkes Riau
tersebut semuanya masih menggunakan paper
ataupun manual, yang akan ditempel pada
papan pengumuman, dari data mata kuliah, data
dosen, hingga data nilai, serta pengisian KRS-
nya juga masih manual kebutuhan yang di
perlukan untuk membantu kinerja Poltekes
Kemenkes Riau dalam akademiknya, Dari hasil
observasi dan wawancara penulis kepada pihak
akademik dan beberapa staf di Poltekes
Kemenkes Riau, secara manajemen dan
organisasi tidak dirasakan permasalahan oleh
Direktur Poltekes, hanya saja dalam hal
teknologi membutuhkan aplikasi yang dapat
mengintegrasikan seluruh data yang
berhubungan dengan kegiatan akademik
sehingga dapat dipantau dari komputer dan
2. Syaifullah et al./Studi Kelayakan Sistem Informasi Akademik
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 – 211 201
membantu bagian akademik dalam hal
mengelola kegiatan belajar mengajar bagi
mahasiswa, seperti pengambilan KRS,
membuat jadwal kuliah, pengisian nilai dan
pembuatan KHS mahasiswa.
Kegiatan-kegiatan diatas semuanya
dilakukan secara manual, dan beberapa dari
data diatas dikelola menggunakan cara manual
(tulis tangan) dengan mengisi pada form yang
sudah disiapkan. Sebagian lagi dikerjakan
menggunakan komputer dengan alat bantu
aplikasi microsoft office (Ms. Word, Ms.
Excell).
Aplikasi office mempunyai kelemah
untuk memproses kegiatan akademik yang
kompleks, data-data dan informasi diakademik
tidak bisa diakses langsung oleh mahasiswa.
Hal ini mengakibatkan informasi yang akan
diproses menjadi lambat karena file-file diarsip
secara manual dalam lemari arsip sehingga
untuk mencari informasi saja harus membuka
banyak file-file arsip.
Untuk mengkaji dalam penelitian
tentang analisa studi kelayakan dalam
pengembangan sistem informasi akademik di
Poltekes Kemenkes Riau menjadi aplikasi yang
mudah diakses secara online melalui media
internet. Maka perlu dibuat sistem informasi
akademik berbasis web karena dengan
menggunakan konsep ini keterbatasan waktu
dan tempat bisa diatasi, tetapi tetap harus di
analisis terlebih dahulu tentang kelayakan
sistem informasi yang akan dikembangkan
dengan menggunakan pendekatan Telos.
Adapun hal yang di bahas dalam
faktor kelayakan telos ini, yaitu Technical,
Economic, Legal, Operational, Schedule,
karena semakin tinggi nilai faktor kelayakan
TELOS, maka semakin besar pula unutk suatu
sistem dapat mencapai kesuksesan. Untuk itu
para pelaku di dalam organisasi perlu untuk
melakukan analisa terhadap kelayakan dari
sistem informasi yang dikembangkan, sehingga
nantinya sistem informasi dapat berguna dan
bermanfaat bagi suatu organisasi.
BAHAN DAN METODE
Konsep Dasar Sistem
Sistem informasi dapat didefenisikan
sebagai suatu sistem di dalam organisasi yang
merupakan kombinasi dari orang-orang,
fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur
dan pengendalian yang ditujukan untuk
mendapatkan jalur komunikasi penting,
memproses tipe transaksi rutin tertentu,
memberi sinyal kepada manajemen dan yang
lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan
eksternal yang penting dan menyediakan suatu
dasar informasi untuk pengambilan keputusan
(Jogiyanto, 1999).
2 Studi Kelayakan
Suatu studi kelayakan (Feasibility study)
adalah suatu studi yang akan digunakan untuk
menentukan kemungkinan apakah
pengembangan proyek sistem layak diteruskan
atau dihentikan. Studi kelayakan disebut juga
dengan istilahHigh point
review(Jogiyanto,2008).
Faktor Kelayakan TELOS
1.Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis menyoroti kebutuhan
sistem yang telah disusun dari aspek
teknologi yang akan digunakan, jika
teknologi yang dikehendaki untuk
pengembangan sistem merupakan
teknologi yang mudah didapat, murah,
dan tingkat pemakaiannya mudah, maka
secara teknis usulan kebutuhan sistem
bisa dinyatakan layak (Al fatta, 2007).
2.Kelayakan Ekonomi
Aspek yang paling dominan dari aspek
kelayakan yang lain adalah kelayakan
ekonomi. Tidak dapat disangkal lagi,
motivasi pengembangan sistem informasi
pada perusahaan atau organisasi adalah
motif keuntungan.Dengan demikian
aspek untung rugi jadi pertimbangan
utama dalam pengembangan sistem.
Kelayakan ekonomi berhubungan dengan
return investmen atau berapa lama biaya
investasi dapat kembali (Al fatta, 2007).
3.Kelayakan Hukum
Menguraikan secara hukum apakah
sistem yang akan dikembangkan tidak
menyimpang dari hukum yang berlaku
(tidak melanggar hukum jika diterapkan
di objek penelitian). Misal : bagaimana
kelayakan perangkat lunak yang
digunakan, bagaimana kelakan hukum
informasi yang dihasilkan oleh program
aplikasi yang dibuat. Apakah melanggar
hukum atau tidak.
4.Kelayakan Operasional
3. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 - 211
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online
202
Penilaian terhadap kelayakan operasional
digunakan untuk mengukur apakah sistem
yang akan dikembangkan nantinya dapat
dioperasikan dengan baik atau tidak di
dalam orgnisasi (Jogianto, 2008).
5.Kelayakan Jadwal
Penilaian kelayakan jadwal ini digunakan
untuk menentukan bahwa pengembangan
sistem akan dapat dilakukan dalam batas
waktu yang telahditetapkan.
Menilai Factor Kelayakan TELOS
1. Menilai Kelayakan Teknilk
Dalam lembar kerja penilaian faktor
kelayakan TELOS
(Gunadarma.ac.id,2012), kita perlu
memasukan sebuah contoh pertanyaan
yang sebaiknya ditanya oleh tiap
penguji dan jawaban yang benar akan
disediakan. Sebagai contoh kelayakan
teknik. Jika sistem yang baru hendak
menggunakan teknologi yang stabil
dan telah diketahui, penilaianya
mungkin 9.5 atau 10. Di sisi lain,
mungkin teknologi tersebut baru bagi
perusahaan dan pemakainya, atau
tidak standar ( baik terhadap
perusahaan atau industri ), atau
berisikan keluaran pertama dari
pemasok atau beberapa pemasok
terlibat atau dia menggunakan sistem
jaringan kerja yang sangat komplek.
Sehingga satu atau kombinasi jawaban
"ya" cenderung menurunkan penilaian
secara drastis dibawah 10.0 ( antara
6.0 sampai 8 ). Dalam contoh kita
tentukan bahwa alternatif rancangan
sistem general yang dievaluasi akan
memerlukan teknologi yang baru dan
standar dalam industri dan telah
terbukti kemampuanya bekerja
sehingga penilaian 9.0 adalah wajar
(dewiar.staff.gunadarma.ac.id,2012)
2. Menilai Kelayakan Ekonomi
Pertanyaan yang harus ditanyakan
mengenai kelayakan ekonomi
termasuk manajemen puncak untuk
mendukung pengembangan proyek
system hingga selesai dengan sumber
daya yang cukup. Tanpa dukungan
manajemen puncak, sangatlah sulit
jika mungkin untuk menyelesaikan
sistem tersebut meskipun faktor lain
sudah baik. Jika manajemen puncak
memberikan indikasi bahwa mereka
masih mendukung sistem tersebut tapi
dana belum disediakan untuk
penyelesaianya, penilaian kelayakan
ekonomi berkisar antara 5.0 hingga
8.0, tergantung pada situasi dan
sejarah dari dukungan manajemen
puncak terhadap proyek sistem yang
lama. Jika dana yang diperlukan telah
diberikan penilaian berkisar antara 9.0
hingga 10.0.
3. Menilai Kelayakan Hukum
Dalam beberapa contoh, legalitas dari
suatu proyek sistem bukanlah suatu
permasalahan.Penilaian kelayakan
legalitas seharusnya menerima nilai
10.0. Jika data personal yang sangat
sensitive (kesehatan) tidak tersimpan
baik, organisasi menjadi tidak
terlindungi hukum. Atau jika
perancang tidak merancang dan
memasukkan kontrol yang cukup
terhadap kekacauan yang timbul,
maka para stockholder (pendiri) dan
lainnya akan berjalan dijalur hokum
menentang perusahaan dan bahkan
profesionalis system yang merancang
sistem, dalam contoh kita
menentukan bahwa altenatif
rancangan sistem general tidak
termasuk data sensitif apapun yang
perlu dikompromikan. Lebih lagi,
professional sistem yang mengerjakan
proyek sistem sangat sadar akan
pentingnya pengawasan. Sehingga
mereka merencanakan untuk
merancang dan memasang
serangkaian pemasangan yang spesifik
untuk menjaga sistem terhadap
kesalahan fungsi dan penyalahgunaan
Iainnya. Karenanya memiliki
penilaian 9.5 untuk kelayakan hukum.
4. Menilai Kelayakan Operasional
Sistem dengan dasar lokal atau group
umumnya lebih mudah untuk
dioperasikan dari pada sistem yang
enterprise wide, karena sistem tersebut
lebih kecil dan sederhana dan lebih
sedikit orang yang harus dilatih.Tapi
bila systementerprise wide adalah
sistem standar yang dikenal, maka
dapat dinilai Iebih tinggi dari pada
4. Syaifullah et al./Studi Kelayakan Sistem Informasi Akademik
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 – 211 203
sistem dengan dasar group atau lokal
yang memerlukan teknik yang unik
atau bersifat experimen.
Kunci untuk nilai hingga
kelayakan operasional adalah
tersedianya pengguna yang terlatih
dengan baik dan berdedikasi.Pengguna
yang seperti itu dapat membantu
menghilangkan sebagian akibat negatif
yang bisa disebabkan oleh sistem yang
unik dan belum terbukti.
Alternatif rancangan sistem
kita evaluasi dalam contoh lembar
kerja kita adalah sistem dengan dasar
group tidak akrab dengan beberapa
pengguna. Iagipula beberapa
pengguna adalah user baru dan tidak
terlatih dengan baik sehubungan
dengan kerja mereka. Karenanya, kita
menilai kelayakan operasional hanya
7.0
5. Menilai Kelayakan Jadwal
Apakah dapat menguntungkan diri
pada jadwal dan tanggal penyelesaian
sebagaimana kriteria yang tertera di
bagian gant atau PERT? Karena
jadwal dan tersebut hanyalah estimasi
maka ada kemungkinan salah. Besarya
kesalahan estimasi adalah
pertimbangan kunci. Jika sistem
diselesaikan jauh sesudah tanggal
perkiraanya, maka bisa saja hal
tersebut tidak dapat diterima oleh
penerima.
Pengukuran kesalahan estimasi
adalah kunci keberhasilan.
Jika system terlihat sederhana, standar
berbasis local dimana total waktu
pengembangan diukur dalam jam atau
hari, maka kesalahan perkiraan
(estimationerror) yang dibutuhkan
untuk perancangan dan implementasi
menjadi kecil (waktu sebenarnya
dikurang dengan waktu estimasi).
Tetapi jika sistem yang entreprise wide
membutuhkan total waktu (jadwal)
dalam tahun, probabilitas kesalahan
estimasi yang tinggi semakin besar.
Estimasi waktu yang
diperlukan untuk merancang dan
mengimplementasikan waktu sistem
mencakup estimasi kesalahan estimasi
yang lebih besar. Resiko untuk tidak
mampu mengikuti jadwal estimasi
Iebih besar untuk sistem yang besar
dan kompleks dari pada untuk sistem
yang sederhana dan kecil.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Studi Kelayakan
Setelah melakukan dan menganalisa
pengembangan sistem informasi, maka yang
perlu dilakukan adalah melakukan analisa
kelayakan terhadap usulan ataupun
pengembangan Sistem Informasi yaitu SIMAK.
Untuk memastikan usulan tersebut bisa
diteruskan atau tidak menjadi sistem informasi,
maka di analisis kelayakan dari beberapa segi
kelayakan, diantaranya
1. Kelayakan Teknik (technikal feasibility)
2. Kelayakan Ekonomi (economi
ferasibility)
3. Kelayakan Legal
4. Kelayakan operational
5. Kelayakan schedule
Pada tahap akhir dilakukan penilani
Faktor Kelayakan Telos Para penilai
(evaluator)terdiri dari : manajer proyek ataupun
penanggung jawab, profesionalis sistem
ataupun pengembang sistem informasi, dan
minimal satu orang perwakilan user.
1. Kelayakan Teknik
Kelayakaan teknologi menyoroti
kebutuhan sistem yang telah disusun dari
teknologi yang akan digunakan, untuk
penerapan sistem informasi akademik pada
Poltekes Kemenkes Riau. Poltekes Kemenkes
Riau memerlukan infrastruktur yang baik dari
segi teknologinya. Sistem informasi akademik
ini merupakan sebuah sistem berbasis web yang
digunakan untuk membantu proses akademik
dari data mahasiswa, dosen, pegawainya, serta
segala informasi ke akademikan, sehingga
membutuhkan personal komputer dan
infrastruktur jaringan komputer yang baik.
Semua itu berguna untuk mempermudah
mahasisswa, dosen, serta pegawai Poltekes
Kemenkes Riau dalam proses akademik juga
laporan akademik serta informasi akademik
juga lainnya.
a. Kebutuhan Perangkat Keras,
Perangkat Lunak, Perangkat
5. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 - 211
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online
204
Jaringan dalam Pengembangan
SIMAK
1. Perangkat keras
Tabel 1. Kebutuhan perangkat keras
No Perangkat Keras
1
Processor type Intel (R) Core
i3
2
Memory 2Gb DDR3
Max 8 GB (2 DIMMs)
3
Hard drive type 500GB Serial
ATA (7200 RPm)
4
Network Gigabit
Network
5
Optical drive Type DVD
RW
6 Monitor Monitor 17”
7
Keyboard USB
Keyboard
8
Mouse USB Optical
Mouse
2. Perangkat Lunak
Tabel 2. Kebutuhan perangkat lunak
No Perangkat Lunak Kegunaan
1 Windows XP
Professional II /
Windows
7/Windows 8
Sistem Operasi
2 Php, HTML Pembuatan Web
sistem
3 Photo Shop. CS 3 Design Web sistem
4 Dream Weaver. CS
3
Design Web sistem
5 Microsoft visio Pro
2007
Perancangan Sistem
6 Internet Explorer,
mozila firefox, dll
Web Browser
7 XAMPP Web Server
8 My SQL Server Database Server
3. Perangkat Jaringan
Tabel 3. kebutuhan perangkat jaringan
No Nama perangkat
jaringan
kegunaan
1 Switch Penghubung kabel–
kabel jaringan dari
setiap worstation
2 Kabel UTP Media penghubung
3 Konektor RJ 45 Penghubung antar
kabel dengan LAN
Card
b. Arsitektur Jaringan Komputer
Dibawah ini adalah arsitektur jaringan
Sistem informasi akademik berbasis web,
dimana, Jika Seorang pengguna masyarakat
atau admin) yang memima sebuah informasi
yang bertindak sebagai client, dimana web
informasi itu sendiri disimpan didalam sebuah
komputer yang disebut sebagai server, maka
permintaannya tersebut akan segera
disampaikan kepada server dan server akan
mencari apakah informasi yang diminta tersedia
didatabase atau tidak, jika infomasi yang
diminta tersedia maka server akan memberikan
informasi tersebut kepada pengguna.
admin
Akademik
Server (database)
SIM Akademik
Internet
Web Server
(Apache)
Mahasiswa
Web Browser
(Mozilla, Internet
explorer dll)
Web Browser
(Mozilla, Internet
explorer dll)
Request HTTP
HTTP
Proxi
Dosen
Web Browser
(Mozilla, Internet
explorer dll)
Gambar 1. Arsitektur jaringan SIMAK
1. Aplikasi Sistem / Software
Aplikasi adalah sebuah tools untuk
membantu dan mempermudah suatu aktifitas
akademik maupun yang alainnya. Tanpa adanya
aplikasi tentu suatu aktifitas tidak bisa
diselesaikan dengan cepat. Aplikasi sistem yang
ada ataupun didigunakan di poltekes kemenkes
riau yaitu:
Tabel 4. Aplikasi yang digunakan di poltekes
kemenkes riau
No Aplikasi/software Keterangan
1 Microsoft word Digunakan dalam
pengetikan untuk surat
menurat urusan
akademik
2 Microsoft execl Digunakan dalam
penginputan data dan
penyimpanan data yang
berhubungan dengan
akademik
3 Microsoft access Digunakan untuk
penyimpana data
alumni
4 Aplikasi internet Poltekes memiliki
aplikasi internet berupa
website Poltekes
Dengan adanya aplikasi tersebut
memang sudah membantu, tetapi belum
sepenuhnya, karena proses aplikasinya masih
bersifat manual dalam akses input dan proses
mekanismenya. Aplikasi ini juga belum
terintregasi secara menyeluruh, dengan data-dat
6. Syaifullah et al./Studi Kelayakan Sistem Informasi Akademik
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 – 211 205
akademik yang lainnya. Maka dari itu butuh
ataupun perlu pengembangan sistem informasi
akademiknya.
Data Base Sistem
Data base merupakan suatu tempat
penyimpanan data ataupun file-file, dan data
base yang digunakan dipoltekes pada saat ini
yaitu:
Tabel 5. Data base yang digunakan di poltekes
kemenkes riau
No Data base
sistem
Keterangan
1
Microsoft
excel
Digunakan dalam
penyimpanan data
mahasiswa yang aktif
maupun data dosen
pengajar
2
Microsoft
access
Digunakan untuk
penyimpanan data alumni
juga penyimpanan data
akademik lainnya
Data base yang mereka gunakan
belum terintregasi dengan baik, serta dalam
penginputannya masih manual. Data base ini
sangatlah rentan karena bisa terjadinya salah
dalam penginputannya, hilangnya file, rusaknya
file karena virus, data bisa juga hilang karena
masalah hardwarenya. Karena data base pada
poltekes belum memiliki server data, yang
dimana server ini menyimpan salinan data
dengan aman. Dan dalam akses datanya mereka
masih menggunakan searching manual bukan
seraching sistem.
Maka dari itu diharapkan pengembangan
sistem infaormasi akademik, yang diman pada
sistem ini semua data sudah terintregasi ke
semua data akademiknya, karena semua sudah
dijalankan oleh sistemnya. Dan masalah
datanya tentu saja akan aman karena ada
salinan di server datanya, dan tidak perlu akan
kehilangan atau rusak. Dalam mengaksesnya
pun cukup mudah karena semua sistem yang
menjalankannya, user hanya menginputkan
entry datanya.
Karena data di poltekes kemenkes riau
belum memiliki data base yang baik, jadi
maslah pengamanan datanya juga belum bisa
dibilang kuat karena bisa saja data itu hilang
atau di jatuh ke pihak yang tidak bertanggung
jawab. Karena setiap orang bisa saja
mengambilnya, beda halnya jika sudah ada
sistem, karena jika ada sistem tidak semua bisa
mengaksesnya jika bukan user yang sudah
memiliki akun pada server data basenya.
Karena setiap user memiliki pasword masing-
masing.
Infrastruktur
Infrastruktur merupakan sarana yang
sangat dibutuhkan dalam sebuah aktifitas
aapapun termasuk aktifitas akademik. Adapun
Infrastruktur yang ada pada poltekes kemenkes
riau yaitu:
Tabel 6. Infrastruktur yang ada pada poltekes
No Infrastruktur Keterangan
1 Komputer
Poltekes Kemenkes Riau
memiliki 41 unit computer
dengan kemampuan rata-
rata procecor intel core 2
duo, hardisk minimal 20
GB
2 Printer
Untuk membantu dalam
proses kerja akademik
3
Jaringan
internet
Fasilatas untuk mahasiswa
dan dosen
4 Perpustakaan
Fasiliatas untuk
mahasiswa belajar
tambahan
5 Laboratorium
Fasilatas mahasiswa untuk
praktek akdemiknya sesuai
jurusan
6
Website,
sound sistem
System informasi sebagai
layanan pendukung
akademik
7
LCD
Proyektor
Fasilatas tambahan
perkuliahan yang ada
disetiap kelas
8 AC
Fasiltas tambhan untuk
kenyamanan perkuliahan
mahasiswa yang ada di
setiap ruangan kelas
9
Fasilitas
olahraga
Berupa lapangan volley,
tenis meja, dan futsal
10 CCTV
Fasilatas keamanan
security 24 jam
11 Server
Poltekes kemenkes sudah
memiliki komputer hanya
belum digunakan
Poltekes Kemenkes Riau memiliki
infrastruktur yg cukup, namun dalam Sistem
Informasi Akdemiknya Poltekes Kemenkes
Riau belum benar-benar memanfaatkan
infrastruktur yang dapat lebih mempermudah
serta akurat dan efisien.
Menilai Kelayakan Teknik
7. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 - 211
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online
206
Sistem baru dapat digunakan,dan
didirikan menggunakan teknologi yang
terkenal. Teknologinya baru bagi perusahaan
dan usernya, teknologi merupakan keluaran
pertama vendor, beberapa vendor terlibat,
menggunakan system jaringan yang
kompleks. Karena perancangan sistem umum
yang dievaluasi membutuh kanteknologi baru
yang standar dalam industridan dapat berjalan
(nilai8.9), berdasarkan nilai perwakilan user
dan manajer proyek.
Kelayakan Ekonomi
Pembangunan sistem baru tentunya
membutuhkan investasi ataupun dana yang
tidak sedikit, untuk mendapatkan manfaat
dimasa yang akan datang. sumber daya dan
sumber dana diperlukan dalam pembangunan
sistem baru sebagai bentuk investasi.
Untuk menganalisis kelayakan
ekonomi digunakan kalkulasi analisis biaya dan
manfaat (cost benenefit analysis). adapun tujuan
dari analisis biaya dan manfaat adalah untuk
memberikan gambaran kepada pengguna
apakah manfaat yang diperoleh dari sistem baru
“ lebih besar “ dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkan. Pada analisis biaya dan manfaat,
ada beberapa metode kuantitatif yang
digunakan untuk menemukan standar kelayakan
proyek.
Analisa Biaya dan Manfaat
Untuk melakukan analisa biaya dan
manfaat diperlukan dua komponen, yaitu
komponen biaya dan komponen manfaat.
a. Komponen Biaya
Biaya yang berhubungan dengan
pembuatan sistem ini dapat diklasifikasikan
kedalam 3 kategori utama yaitu:
1. Biaya pengadaan (procurement
cost), yaitu biaya pembelian
perangkat keras, biaya ini
digunakan pada awal pembuatan
sistem, sebelum system
dioperasikan.
2. Biaya Pengembangan, yaitu biaya
pembuatan perangkat lunak sistem
yang meliputi biaya konsultasi,
biaya tahap analisa sistem, biaya
tahap desain sistem dan biaya
tahap penerapan sistem.
3. Biaya operasi dan biaya
perawatan, yaitu biaya yang
dikeluarkan untuk menjalankan
sistem, yaitu biaya overhead,
biaya perawatan terhadap
perangkat keras dan perangkat
lunak.
b. Komponen Manfaat
Manfaat yang didapat dari system
informasi diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Keuntuugan berwujud (tangible
benefit) adalah keuntungan yang
berupa penghematan atau
peningkatan didalam administrasi
yang dapat diukur dalam bentuk
satuan nilai uang. Keuntungan
berwujud antara lain :
a. Pengurangan biaya operasi
b. Pengurangan biaya lembur
c. Pengurangan biaya
perlengkapan
2. Keutungan tak berwujud
(intangible benefit), adalah
keuntungan yang sulit atau tidak
muugkin diukur dalam bentuk
satuan uang. Keuntungan tersebut
antara Iain :
a. Keandalan dan ketersediaan
sistem
b. Peningkatan efektifitas pegawai
dan akademiknya
c. Peningkatan kepuasan
mahasiswa, dosen, dan
pegawainya
Adapun metode untuk melakukan analisis biaya
dan manfaat adalah :
a. Metode Periode Pengembalian
(Payback Period)
Metode ini adalah uji kuantitatif yang
digunakan untuk menghitung jangka waktuyang
diperlukan untuk membayar kembali biaya
investasi dalam pembuatan aplikasi yang telah
dikeluarkan. Penilaian kelayakan untuk
payback
a. Layak jika waktu pengembalian
lebih kecil dari umur investasi.
b. Tidak layak jika waktu
pengembalian lebih besar dari umur
investasi.
Perhitungan PP :
Nilai investasi : Rp. 38.720.000;
Proses Th 1 : Rp. 82.964.821;
8. Syaifullah et al./Studi Kelayakan Sistem Informasi Akademik
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 – 211 207
PP =
82.964.821
38.720.000
PP = 0,46 Tahun
PP = lebih kurang 5 Bulan
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa
periode pengembalian sudah dapat dicapai pada
tahun ke-0 atau tahun pertama jika aplikasi
yang dibuat langsung digunakan untuk
kebutuhan akademik, secara detailnya adalah
0,46. dapat disimpulkan bahwa yang
ditanamkan pada rancangan sistem ini akan
mencapai titik impas pada waktu kurang lebih 5
sampai dengan 6 bulan, yang berarti bahwa
setelah 5 bulan akan mulai dapat mengambil
keuntungan dari sistem tersebut. Yang berarti
sistem ini layak dikembangkan karena waktu
pengembalian lebih mencapai titik impas
ataupun kecil dari umur investasi.
b. Metode Pengembalian Investasi
(Return on Investment)
Metode pengembalian investasi
digunakan untuk mengukur presentase manfaat
yang dihasilkan proyek dibanding dengan biaya
yang dikeluarkan.
Return on Investmen (ROI) dari suatu
proyek dapat dihitung dengan rumus :
Penilaian kelayakan untuk ROI :
- Layak jika ROI > 0
- Tidak layak jika ROI < 0
Biaya-biaya
Biaya Th 0 = Rp. 38.720.000;
Biaya Th 1 = Rp. 4.035.179;
Biaya Th 2 = Rp. 4.403.697;
Biaya Th 3 = Rp. 4.403.697;
Total = Rp. 51.562.573;
Manfaat-manfaat
Manfaat Th 0 = Rp. 0;
Manfaat Th 1 = Rp. 87.000.000;
Manfaat Th 2 = Rp95.700.000;
Manfaat Th 3 = Rp. 95.700.000;
Total = Rp. 278.400.000;
ROI =
51.562.573
51.562.5730278.400.00
x100%
=
51.562.573
427.837.226
x100
= 4,39x100%
= 4,39
= 4,4
= 4 > 0 yang berarrti layak
Karena ROI diatas 0 yaitu 4 ataupun lebih besar
dari 0 yaitu 4 > 0 maka pengembangan sistem
ini layak.
c. Metode Nilai Sekarang Bersih (Net
Present Value)
Metode nilai sekaang bersih
merupakan metode yang memperhatikan nilai
waktu dari uang. Suku bunga diskonto
mempengaruhi proceed atau arus dari uangnya.
Net present value (NPV) dapat dihitung dari
selisih nilai proyek pada awal tahun dikurangi
dengan proceed tiap tahun yang dinilai uangkan
ketahun awal dengan tingkat bunga diskonto.
Kriteria NPV :
NPV > 0 Feasible
NPV = 0 Indifferent
NPV < 0 Unfesible
Rumus untuk menghitung NPV yaitu :
Keterangan :
NPV = Net Present Value
I=Tingkat bunga diskonto diperhitungkan
n = umur proyek investasi
Proceed = Selisih biaya dan manfaat
NPV =
Pada perhitungan diatas nilai waktu
dari bunga uang yang ditanamkan (7,5%
berdasarkan suku bunga dari www.bi.go.id pada
tanggal 8 april 2014). pada investasi tahun ke-2
atau NPV adalah Rp. ; Karena
NPV > 0 berarti investasi menguntungkan dan
dapat diterima, ataupun berarti pengembangan
sistem dinyatakan layak.
Menilai Kelayakan Ekonomi
Karena setelah mendapatkan hasil
dari analisa biaya dan manfaat serta
mendapatkan total komitmen dari manajemen
puncak, dan dana belum ada, tetapi pihak
manajemen tertinggi dapat meyakinkan tim
akan tersedianya dana sehingga nilai dapat
diberikan 7.8.
9. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 - 211
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online
208
Kelayakan Hukum(LawFeasibility)
Kelayakan hukum adalah kelayakan
yang berkaitan dengan legalitas atau kekuatan
hukum. Berarti bahwa system informasi yang
diusulkan tidak boleh melanggar hokum yang
berlaku, baik hokum yang ditetapkan oleh
pemerintah maupun hokum yang ditetapkan
berdasarkan peraturan-peraturan organisasi.
Proyek system yang akan dikembangkan
secara hokum dinilai layak karena perangkat
lunak (software) yang digunakan resmi sesuai
dengan perijinan yang ada. Dan pada aplikasi
ataupun software yang akan dikembangkan
menggunakan software yang bersifat open
source yang berarti bawha secara 208okum
software tersebut adalah legal. Sedangkan
software yang di gunakan saat ini legal jika
software tersebut memiliki lisensi atau jika
208okum208re yang digunakan original atau
bukan bajakan. Adapun rincian software
secara 208okum tersebut:
Tabel 7. Software Secara Hukum
No Opensource Lisensi
1 PHP,HTML Microsoft word
2 XAMPP Microsoft excel
2 My SQL Server Microsoft access
Menilai Kelayakan Hukum
Karena system yang dirancang tidak
meliputi data sensitive yang disetujui,
perancang system yang bekerja pada proyek
sistem sangat sadar akan kontrol. Sehingga
mereka merencanakan untuk merancang dan
memasukkan control khusus untuk menjaga
sistem menjadi salah malfunction dan lainnya.
Konsekuensinya, nilai diberikan 9.3.
Kelayakan Operasional (Operational
feasibility)
Kelayakan operasional dinilai
dengan menggunakan kerangka kerja PIECES
yang dikembangkan oleh James Wetherbe
bertujuan untuk mengukur apakah sistem
yang akan dikembangkan dapat dioperasikan
dengan baik atau tidak di dalam organisasi.
Kerangka PIECES meliputi:
Performance (kinerja) untuk
mengetahui apakah sistem menyediakan
throughput dan response time yang cukup.
Sistem Lama Sistem Baru
Waktu yang
dibutuhkan untuk
menyelesaikan 1
pekerjaan (1
laporan)
membutuhkan
waktuyang lama
Waktu yang dibutuhkan
untuk menghasilkan 1
laporan relative singkat,
yaitu ± 10menit.
Information (informasi) untuk
mengetahui apakah sistem menyediakan
informasi yang berkualitas bagi pengguna
akhir dan manajer.
Sistem Lama Sistem Baru
Informasi yang
disajikan kadang
terlambat dan tidak
akurat.
Informasi disajikan
dalam bentuk tabel
(belum relevan).
Informasi yang dihasilkan
dapat tepat waktu dan lebih
akurat.
Informasi disajikan dengan
beberapa fasilitas.
Economy (ekonomi) untuk
mengetahui apakah siystem menawarkan
tingkat dan kapasitas pelayanan yang
memadai untuk mengurangi biaya dan
meningkatkan keuntungan.
Sistem Lama Sistem Baru
Biaya yang
dikeluarkan tinggi
akibat sering
terjadinya
kesalahan dalam
mencetak laporan.
Biaya yang dikeluarkan
relative lebih rendah karena
kesalahan pencetakan
laporan dapat diminimalkan.
Control (pengendalian) untuk
mengetahui apakah system menawarkan
kontrol (pengendalian) untuk mengatasi
kecurangan-kecurangan dan untuk menjamin
keakuratan dan keamanan data.
Sistem Lama Sistem Baru
File-file
akademik dapat
diakses oleh
orang-orang
yang tidak
berwenang.
Pengendalian system
dilakukan dengan
membatasi hak user serta pemberian passwo
10. Syaifullah et al./Studi Kelayakan Sistem Informasi Akademik
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 – 211 209
Efficiency (efisiensi) untuk
mengetahui apakah sistem menggunakan
secara maksimum sumber yang tersedia
termasuk orang, waktu aliran form,
meminimalkan penundaan proses.
Sistem Lama Sistem Baru
Banyak
menghabiskan
waktu dengan sia-
sia untuk
menginputkan data
yang sama.
Lebih hemat waktu
karena pemasukan data
yang sama dapat
dihindari.
Services (pelayanan) untuk
mengetahui apakah system
menyediakan layanan yang diinginkan dan
handal pada siapa saja yang
menginginkannya, dan apakah system
fleksibel dan dapat dikembangkan.
Sistem Lama Sistem Baru
Pelayanan belum
memuaskan karena
sistem menyajikan
informasi dalam
format yang tidak
konsisten.
Sistem lambat
dalam proses
pengolahan data.
Tingkat kepuasan
terhadap pelayanan dapat
ditingkatkan karena
system menyajikan
informasi dalam format
yang konsisten
Proses pengolahan data
lebih cepat.
Menilai Kelayakan Operasional
Karena sistem berbasis global yang
yang baru dan banyak pengguna, dan tidak di
kenal oleh beberapa user. Dan beberapa
usernya adalah mahasiswa baru ataupun
pegawai baru yang belum dilatih untuk
pekerjaan dan proses system tersebut. Nilainya
menjadi 7.3
Kelayakan Jadwal(Schedulefeasibility)
Kelayakan jadwal digunakan untuk
menentukan bahwa pengembangan sistem
dapat dilakukan dalam batas waktu yang telah
ditetapkan. Pengembangan sistem
direncanakan selesai dalam waktu maksimal
± 14 minggu. Adapun perkiraan tahap-tahap
pengembangan sistem dijadwalkan sebagai
berikut:
Dalam proyek pengembangan sistem
informasi akademik ini dilakukan dalam lima
belas tahap yaitu, tahap yang pertama analisa
sistem yang berjalan, tahap yang ke dua
analisa kelemahan sistem tahap ini terjadi
setelah tahap analisa sistem berjalan, tahap ke
tiga analisa kebutuhan sistem tahap ini didapat
setelah tahap analisa kelemahan sistem, tahap
ke empat tahap studi kelayakan tahap ini
membutuhkan data dari tahap analisa
kebutuhan sistem, tahap kelima desain user
interface tahap ini membutuhkan data tahap
analisa kebutuhan sistem, tahap ke enam tahap
desain data pada tahap ini dibutuhkan data
tahap studi kelayakan dan desain user
interface, tahap ke tujuh tahap desain proses
pada tahap ini di butuhkan data tahap desain
proses, tahap ke delapan tahap persiapan
tempat instalasi pada tahap ini dibutuhkan
data pada tahap studi kelayakan dan desain
user interface, tahap ke Sembilan tahap
instalasi hardware dan software pada tahap ini
berjalan setelah tahap persiapan tempat
instalasi, tahap ke sepuluh tahap uji program
pada tahap ini terjadi setelah tahap desain
proses dan instsalasi hardware dan software,
tahap ke sebelas pemilihan personil tahap ini
berjalan setelah tahap studi kelayakan dan
desain user interface, tahap ke dua belas tahap
pelatihan personil pada tahap ini terjadi
setelah tahap pemilihan pesonil, tahap ke tiga
belas tahap uji sistem pada tahap ini dilakukan
setelah tahap uji proram dan pelatihan
personil, tahap ke empat belas konversi sistem
pada tahap ini terjadi setelah dapat hasil dari
tahap uji program dan uji sistem, tahap ke
lima belas yaitu tahap dokumentasi ataupun
tahap akhir dari pengembangan proiek sistem.
Menilai Kelayakan Jadwal
Karena pengembangan diukur dalam
jam, hari, minggu dan bulan maka kesalahan
perkiraan (estimationerror) yang dibutuhkan
untuk perancangan dan implementasi menjadi
kecil. Maka nilainya 8.9
Nilai Akhir Faktor Kelayakan TELOS
Jumlah dari semua faktor kelayakan = 42.2.
Total score = 42.2/5 = 8.4, berarti perancangan
pengembangan sistem informasi yang
dievaluasi adalah LAYAK(B), dengan resiko
pengembangan sistem yang cukup rendah.
11. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 - 211
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online
210
ID Kegiatan Start Finish Duration
Jun 2013 Jul 2013 Aug 2013 Sep 2013
6/9 6/16 6/23 6/30 7/7 7/14 7/21 7/28 8/4 8/11 8/18 8/25 9/1 9/8
1 3w6/28/20136/10/2013Analisa sistem yang berjalan
2 3w7/4/20136/14/2013Analisa kelemahan sistem yang ada
3 4w7/19/20136/24/2013Analisa Kebutuhan sistem
4 6w7/19/20136/10/2013Studi Kelayakan
5 3w7/19/20137/1/2013Desain user interface
6 3w7/19/20137/1/2013Desain data
7 4w7/26/20137/1/2013Desain proses
8 1w8/2/20137/29/2013Persiapan tempat instalasi
9 3w8/16/20137/29/2013Hardware dan software
10 5w9/6/20138/5/2013Uji program
11 1w8/16/20138/12/2013Pemilihan personil
12 1w8/23/20138/19/2013Pelatihan personil
13 5w9/6/20138/5/2013Uji sistem
14 6w 3d9/11/20137/29/2013Konversi sistem
15 14w9/13/20136/10/2013Dokumentasi
Oct 2013
9/15 9/22 9/29 10/6
Gambar 2. Gantt chart proyek sistem
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dri analisis Studi
Kelayakan sistem informasi akademik berbasis
web pada Poltekes Kemenkes Riau, maka dapat
diambil kesimpulan :
1. Hasil dari analisis studi kelayakan TELOS
sistem informasi akademik berbasis web
pada Poltekes Kemenkes Riau,
pengembangan sistem layak untuk
dilakukan ataupun dikembangkan.
2. Rekomendasi untuk Poltekes Kemenkes
Riau kedepannya adalah proses sistem
informasi akademik berbasis web sudah
bisa dikembangkan serta digunakan dalam
proses akademiknya.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka
terdapat saran, yaitu sebagai berikut
1. Analisa studi kelayakan sistem yang
dilakukan untuk selanjutnya bukan saja
analisa studi kelayakan TELOS saja tetapi
juga melakukan analisis PDM (strategic
factor) dan MURRE (design factor).
2. Sistem Informasi Akademik berbasis web
sebaiknya dilanjutkan ketahap
implementasi, sehingga dapat
mempermudah Poltekes Kemenkes Riau
serta admin akademik, dosen dan
mahasiswa Poltekes Kemenkes Riau.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007, ” Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan dan
Organisasi Modern”. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Jogiyanto, HM. 2005, ” Analisis Dan Desain
Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur
Teori Dan Praktik Aplikasi
Bisnis”.Penerbit Andi, Yogyakarta.
Jogiyanto, HM. 2009, ”Sistem Teknologi
Informasi Edisi 3”. Penerbit Andi
Yogyakarta.
Kadir, Abdul. 2005, “Pengenalan Teknologi
Informasi”. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Nugroho, Adi. 2010, ”Rekayasa Perangkat
lunak Berorientasi Objek dengan Metode
USDP”.Pnerbit Andi, Yogyakarta.
S. Presman, Roger, Ph.D. 2002, “Rekayasa
Perangkat Lunak pendekatan praktisi
(buku satu)”. Penerbit: ANDI
andMcGraw-Hill, Yogyakarta.
Sutabri, Tata. 2004, “Analisa Sistem
Informasi”. Penerbit Andi, Yogyakarta.
12. Syaifullah et al./Studi Kelayakan Sistem Informasi Akademik
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 – 211 211
Sidik, Betha, 2005, “MySQL Untuk Pengguna,
Administrator, dan Pengembang Aplikasi
Web”.Informatika, Bandung.
Whiten, Jeffery L, dkk. 2004,“Metode Desain
dan Analisis sistem edisi 6”, Penerbit
Andi and McGraw-Hill Education.
http://publisherindo.blogspot.com/2013/02/pen
gertian-perancangan.html(diakses pada
tanggal 26 juni 2013).
http://bayuaji.staff.gunadarma.ac.id/Downloads
/files/32089/Analisis+Sistem.pdf.(diakses
pada tanggal 26 juni 2013).
http://dewiar.staff.gunadarma.ac.id/download/fi
les/404/M7Evaluasi+dan+seleksi+Sistem
.pdf.(diakses pada tanggal 29 januari
2014).