1. Kelompok 1
1. Hal 284., dalam jika peneliti masalah yang di bawa peneliti setelah memasuki
lapangan berubah total, sehingga harus diganti masalah. Hal itu menyebabkan
kesulitan administrasi? Yang di maksud Kesulitan administrasi di sini apa
saja ?dan cara mengatasinya?
Jawab:
Dalam penelitian tidak lepas dari kebutuhan atau kelengkapan administrasi,
mulai dari proposal, biaya, waktu, hingga tenaga, mulai dari lembaga asal
peneliti hingga lembaga dari subjek penelitian. Apabila ganti masalah dan
peneliti melakukan kerjasama dengan lembaga, maka itu akan menyulitkan
peneliti dalam proses administrasi, utamanya apabila penelitian memerlukan
ijin khusus untuk meneliti. Bisa jadi peneliti harus mengulang atau banyak
merevisi administrasi dengan pihak atau lembaga yang terkait dengan
penelitian.
2. Hal 295. Peneliti kualitatif lebih profesional kalau dalam menguasai semua
teori, tetapi bagaimana jika hal tersebut kebalikannya,apakah hal tersebut
syarat utama dalam melakukan penelitian kualitatif?
Jawab:
Teori dalam penelitian kualitatif berfungsi sebagai bekal untuk memahami
konteks sosial secara lebih luas dan mendalam. Apabila peneliti tidak
menguasai teori maka tidak dapat memahami konteks sosial yang lebih luas
dan mendalam, pdahal penelitian kualitatif itu sendiri meneliti tentang situasi
sosial. Apabila peneliti tidak dapat mendalami pemahaman konteks sosial itu
sendiri bisa jadi data yang didapat tidak kredibel, bahkan bisa jadi penelitian
tersebut gagal.
3. Hal 295 Apa tujuan teori bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian
kualitatif jika teori tersebut tidak digunakan sebagai panduan untuk menyusun
instrumen dan sebagai panduan untuk wawancara, dan observasi?
Jawab:
Teori dalam penelitian kualitatif berfungsi untuk memahami konteks sosial
secara lebih luas dan mendalam. Dengan memahami konteks sosial yang ada,
peneliti sebagai instrument kunci dapat mengambil data dengan teknik
pengumpulan data yang tepat. Dalam meneliti peneliti tak lepas dari teori yang
ada dengan tujuan teori itu sendiri bukan sebagai dasar kunci penelitian,
melainkan sebagai media untuk lebih memahami dan menggali konteks sosial
yang terjadi.
4. Hal 345. Dalam penelitian kualitatif langkah ke tiga dalam analisis data adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Yang mana dahulu yang harus
dilakukan? Apakah boleh di lakukan hanya salah satu?
Jawab:
2. Menurut saya, langkah pertama yang dilakukan adalah verifikasi dari data
display yang telah dibuat. Setelah data tersebut diverifikasi lalu ditarik
kesimpulannya. Pada dasarnya verifikasi hamper sama dengan kesimpulan.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan adalah merupakan temuan
baru yang sebelumnya belum pernah ada. Teemuan ini bisa berupa deskripsi
atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih kabur menjadi jelas dapat
berupa klausal atau interaktif, hipotesis, maupun teori.
5. Hal 366. Cara melaporkan penelitian kualitatif bersifat ideosyneratic dan
individualistic, itu artinya bagaimana ?
Jawab:
Maksud berdasarkan buku sugiyono halanam 366 adalah bahwa cara
melaporkan penelitian berbeda-beda dari satu orang dengan orang lain. Karena
dalam pelaporannya peneliti menggunakan bahasa dan pemikirannya masing-masing,
dalam pencatatan dan teknik penentuan datapun dilakukan oleh
masing-masing peneliti.
6. Pada saat penelitian di lapangan, dapatkan subjek mengarahkan pengamatan ?
Jawab:
Maksud subjek disini siapa? Apakah maksudnya adakah informan? Jika yang
dimasud adalah informan maka bisa saja informan memanipulasi perilakunya,
tetapi tidak dapat mengarahkan/mengendalikan pengamatan karena peneliti
hendaknya kreatif untuk menguji kredibilitas datanya. Namun, apabila subjek
yang dimaksud disini peneliti dapat mengarahkan dirinya sendiri dalam
mengumpulkan data karena peneliti merupakan instrument kunci penelitian
kualitatif. Peneliti dapat mengarahkan kearah mana penelitian (focus masalah)
yang diplih dan memperdalamnya. Namun, peneliti tetap tidak dapat
mengarahkan informan untuk membuat observe untuk bertindak sesuai yang
dinginkannya.
7. Pada halaman 151 dalam buku Moleong, dijelaskan bahwa tujuh cara untuk
menentukan tema langkah yang pertama adalah melebur diri. Apa arti dari
melebur diri itu sendiri ?
Jawab:
8. Apa yang yang jd pembeda antara Pengujian Transferbillity, Pengujian
Dependability, Pengujian Konfirmability ? (Sugiyono 376-378)
Jawab:
Pengujian transferbillity merupakan pengujian validitas eksternal, sehingga
peneliti dalam pelaporannya harus memberikan rincian yang jelas, sistematis,
dan dapat dipercaya. Disini berarti peneliti membuat agar validitas
internalnya valid dengan cara membuat laporan yang maksimal.karena
peneliti sendiri tidak menjamin ‘validitas internal’ sendiri
3. Pengujian dependability merupakan pengujian reabilitas data, pengujian ini
dengan cara mengaudit kesuluruhan aktivitas penelitian dari auditor yang
independent, atau pembimbing, mulai dari menentukan masalah/focus,
memasuki lapangan, menemukan sumber data, melakukan analisis data,
melakukan uji keabsahan data, hingga membuat kesimoulanyang harus
ditunjukkan oleh peneliti. Sehingga dalam pengujian dependability cara
mengujinya dengan bantuan auditor atau pembimbing yang mengamati
seluruh aktivitas peneliti dari awal hingga akhir.
Pengujian konfirmability merupakan pengujian objektivitas penelitian, dan
dapat dilakukan bersamaan dengan pengujian konfirmability. Namun, dalam
pengujian konfirmability ini dengan menguji hasil penelitian dikaitkan hanya
dengan proses penelitiaan kualitatif, bukan keseluruahan aktifitas peneliti.
9. Dalam penelitian kualitatif, salah satu teknik pengumpulan data adalah
wawancara yang sangat riskan terjadi manipulasi data. Bagaimana caranya
agar wawancara tersebut bisa disebut data real?
Jawab:
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrument kunci penelitian,
sehingga peneliti harus benar-benar mengetahui tentang pedoman penelitian
kualitatif dan benar-benar melaksanakan sikap ilmiah peneliti, diantaranya
jujur. Sehingga dalam melakukan penelitian peneliti harusmembuat data apa
adanya. Namun, apabila dari narasumber yang melakukan manipulasi data,
maka peneliti hendaknya melakukan pengujian kreadibilitas data, mulai
dariperpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, trianggulasi,, diskusi
dengan teman, analisis kasus negative, hingga member check. Dengan
demikian data yang dimanipulasi tersebut bisa ketahuan.
10. Dalam Sugiyo hal 337 mengenai analisis model Miles and Huberman,
disebutkan bahwa “pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analasis
terhadap jawaban yang diwawancarai”. Maksud dari hal tersbut seperti apa?
Jawab:
Maksudya adalah ketika proses wawancara berlangsung, maka peneliti
melakukan analisis terhadap jawaban pertanyaan dilakukan ketika proses
wawancara berlangsung. Sehingga apabila peneliti merasa belum puas maka
melanjutkan ppertanyaan lagi, sampai tahap tertentu hingga diperoleh data
yang dianggap kredibel kredibel.
Kelompok 2
1. Pada halaman 377 terdapat pengujian konfirmability, bagaimana cara
melakukan pengujian konfirmability ? mohon jelaskan
Telah dijelaskan pada nomor 8 kelompok 1
4. 2. Hal. 364 Bagaimana sebagai sorang peneliti cara untuk mengatasi data yang
tidak valid tetapi terlihat valid seperti kebohongan orang yang secara
konsisten ?
Telah dijelasakn nomor 9 kelompok 1
3. Apakah dampak negatif dari metode kualitatif yang bersifat subjektif?
Jawab:
Dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan instrument kunci penelitian
dimana dalam melakukan penelitian peneliti hendakanya menafsirkan data
seobjektif mungkin. Apabila peneliti menganalisis data dengan subjektif,
maka penelitian dailakukan hanya berdasarkan persepsinya sendiri. Hal ini
membuat penelitian yang dihasilkan tidak valid, tidak reliabel, dan tidak
dapat dipertanggungjawabkan.
4. mengapa banyak sedikitnya informan tidak menentukan akuratnya data?
Jawab:
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrument kunci. Selain itu,
penelitian kualitatif sampelnya juga tidak dapat digeneralisasikan kedalam
populasi. Sehingga banyak sedikitnya informan tidak menentukan akuratnya
data, tapi bergantung pada peneliti itu sendiri dalam melakukan pengumpulan
dan analisis data.
5. Bagaimana jika dalam penelitian tidak menggunakan teori dasar?
Jawab:
Dalam penelitian kuantitatif teori dasar sangat diperlukan penafsiran analisis
data. Namun dalam penelitian kualitatif tidak memerlukan teori dasar karena
penelitian mkualitatif menemukan dan mengembangkan teori, sehingga tidak
hanya berpatokan dari teori dasar.
6. Dari mana didapat data sekunder untuk penelitian kualitatif?
Jawab:
Data sekunder dapat didapakan dari orang-orang terpercaya, terdekat, dan
berkaitan langsung dengan informan.
7. Bagaimana cara uji kredibilitas dalam penelitian kualitatif?
Telah dijelaskan nomor 9 kelompok 1
8. Dalam triangulasi teknik, salah satunya dapat menggunakan kuesioner.
Apakah diperbolehkan menggunakan instrument seperti itu?
Jawab:
Diperbolehkan. Namun, dalam penafsirannya tidak ditafisirkan secara
kuantitatif (angka-angka). Melainkan ditafsirkan secara kualitatif
(deskriptif/naratif). Kuesioner disini juga dapat berfungsi sebagai dokumen.
9. Apakah dalam penelitian kualitatif tidak ada hipotesis?
Jawab:
5. Penelitian kualitatif tetap ada hipotesisnya. Namun, hipotesis ini
ditemukan/dimunculkan pada bagian kesimpulan.
10. Mengapa dalam penelitian kualitatif harus menguasai teori yang luas, tetapi
dalam penelitiannya tidak dipergunakan?
Telah dijelasakn pada nomor 5 kelompok 2
11. bagaimana cara menentukan focus penelitian dalam kualitatif?
Jawab:
Dengan cara memilah jenis masalah dengan tinhkat kepentingan dan
feasibilitas masalah yang akan dipecahkan, serta factor tenaga, dana, dan
waktu. Selain itu pengambilan focus informasi juga didasarkan pada tingkat
kebaruan informasi. Kebaruan informasi itu bisa berupa upaya untuk
memahami cecara lebih luas dan mendalam tentang situasi social dalam
lembaga pendidikan, tetapi juga ada keinginan untuk menghasilkan hipotesis
atau ilmu baru dari dari situasi social yang diteliti.
12. Apa bedanya antara grand tour dan minitour?
Jawab:
Grand tour itu apabila peneliti baru melihat/terjun dalam lapangan untuk
melihat masalah, ini juga bisa disebut dengan observasi deskripsi.
Mini tour dilakukan apabila peneliti telah mempersempit penelitian untuk
difokuskan dalam aspek tertentu. Yang termasuk mini tour adalah observai
terfokus dan observasi terseleksi.
Kelompok 3
1. Analisis kasus negatif adalah menganalisis data yang berbeda / bertentangan .
Analisis kasus negatif memiliki asumsi / pandangan bila tidak ada lagi data
yang bertentangan berarti data dapat dipercaya.
pertanyaannya : menurut saya tidak mungkin data sama 100 % pasti ada data
yang berbeda , apakah itu artinya bahwa setiap penelitian kualitatif peneliti
harus selalu menganalisis kasus negatif yang brbeda atau apakah ada teknik
lain untuk mengatasi data yang berbeda ?
Jawab:
maksud analisis kasus negative adalah analisis kasus yang tidak sesuai atau
berbeda dengan hasil penelitian hingga saat tertentu. Biasanya memang dalam
penelitian kualitatif data yang diperoleh tidak sesuai senhingga harus analisis
kasus, selain dengan analisis kasus bisa juga dilakukan dengan teknik
pengujian kreadibilitas yang lain. Misanya denga perpanjangan pengamatan,
yakni dengan mengulang lagi untuk mengambil data peneliti, bisa jadi data
tersebut kesalahan ketika pengambilan data informan/peneliti tidak dengan
kondisi baik, atau peningkatan kecermatan karna peneliti tidak cermat, atau
dengan trianggulasi data.
6. 2. pengujian dependability dan konfirmability dapat dilakukan bersama – sama,
apakah apabila pengujian dependability hasil penelitian kualitatif lulus maka
pengujian konfirmability pasti lulus , kenapa ?
Jawab:
menurut saya, apabila pengujian dependability lulus maka pengujian
konfirmability juga lulus. Karena dalam pengujian dependability dengan
melakukan audit seua aktivitas penelitian., sedangkan konfirmability hanya
mencocokna hasil dengan proses. Sehingga apabils pengujian dependability
sukses, maka pengujian konfirmabilitynya juga sukses.
3. hal 366, cara melaporkan penelitian bersifat ideosyneratic dan individualistik
maksudnya seperti apa ?
sama dengan nomor 5 kelompok 1
4. hal 377, mengapa dalam penelitian kualitatif uji konfirmabilitay dikatakan
mirip dengan uji dependability ?
sama dengan nomor 2 kelompok 3
Kelompok 4
1. Eva Fauziyah 1301413090 : dalam uji kredibilitas, apakah semua cara
pengujian digunakan?
Jawab:
Untuk menguji data secara lebih kredibel maka semuanya hendaknya dilakukan,
tetapi apabila keadaan, waktu, situasi dan kondisinya tidak memungkinkan maka
boleh tidak dilakukan. Misalnya tidak ada waktu lagi untuk melakukan
perpanjangan pengamatan maka apabila data sudah dianggap kredibel melalui
analisis kredibilitas data yang lain (misalnya trianggulasi, member check, dll)
maka teknik tersebut boleh tidak dipergunakan.
2. Catur Kartika S.R 1301413038 : bagaimana cara pengujian konfirmability?
Jawaban ada di nomor 8 kelompok 1
Kelompok 5
1. (Dalam buku Sugiyono hal 365, paragraph 2.) Mengapa dalam penalitian
kualitatif lebih menekankan pada aspek validitas? ( afridatuz zahro (52) )
Jawab:
2. Apakah pelaksanaan membercheck hanya dapat dilakukan setelah satu periode
pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu temuan, atau
kesimpulan ? ( afridatuz Zahro )
Jawab:
7. Menurut saya iya, karena member ckeck dilakukan setelah mendapatkan data
dari informan. Baik itu setelah pengumpulan data, setelah pengumpulan datan
selesai, maupun setelah mendapat suatu temuan.
3. Adakah syarat khusus untuk memperpanjang pengamatan? ( Afridatuz Zahro)
Jawab:
Untuk memperpanjang pengamatan tidak terdapat syarat khusus, hanya saja
ketika data dirasa kurang kredibel dan diperlukan adanya perpanjangan
pengamatan untuk lebih mengetahui kedalaman, keluasan dan kepastian data
maka dilakukan perpanjangan pengamatan.
4. ( Hal 288 ) Kebaruan informasi itu bisa berupa upaya untuk memahami
cecara lebih luas dan mendalam tentang situasi social dalam lembaga
pendidikan, tetapi juga ada keinginan untuk menghasilkan hipotesis atau ilmu
baru dari dari situasi social yang diteliti. Mengapa demikian ? ( Suharni 64 )
Jawab:
Karena itu merupakan salah satu penentuan focus penelitian kualitatif dengan
didasarkan pada kebaruan informasi. Pada hakikatnya penelitian kualitatif itu
sendiri untuk mengembangkan/menemukan teori dengan melihat konteks
sosial yang ada.
5. ( Hal 319 ) dalam penelitian kualitatif sering menggabungkan teknik
observasi partisipatif dengan wawancara mendalam. Apakah harus digabung?
Kalau tidak digabung apakah kekrangannya? ( Suharni 64 )
Jawab:
Tidak harus digabung, namun pengabungan berbagai macam teknik
pengumpulan data disebut dengan triangulasi data. Triangulasi data
disesuaikan dengan keadaan dilapangan. Dengan triangulasi juga dapat
mengecek kreadibilitas data.
6. Adakah syarat bagi peneliti untuk menjadi instrumen dalam penelitian
kualitatif ? (arman suntoro 008)
Jawab:
Peneliti harus mengetahui secara mendalam mengenai penelitian kualitatif dan
lebih menguasai teori secara luas dan mendalam.
7. Dalam penelitian kualitatif penulisan daftar pustaka jika tidak mengacu teori
siapapun serta mendapatkan sumber lisan bagaimanakah cara penulisan nya ?
(arman suntoro 008)
Jawab:
Namun, peneliti dalam memperdalam situasi sosial tetap menggunakan teori,
sehingga sumber muasal referensi teori juga dapat dicantumkan. Selain itu
dalam pengujian kreadibilitas salah satu caranya dengan menggunakan data
referensi, ini juga dapat dgunakan daftar pustakanya. Serta dalam pelaporan
8. penelitian kualitatif juga tidak terlepas dari referensi. Jadi, penelitian kualitatif
tetap terdapat daftar pustaka.
Kelompok 6
a. Dwiana K
1. Apakah data yang sudah jenuh tidak mempengaruhi hasil analisis/hasil teori?
Jawab:
Data yang jenuh merupakan data yang tidak menghasilkan informasi yang
baru. Biasanya data jenuh didapatkan dari informan/sampel yang sudah tidak
dapat mengeluarkan informasi baru lagi. Peneliti yang baik hendaknya
mencari data dari sampel hingga datanya jenuh sehingga informasi yang
didapatkan lebih mendalam. Jadi, semakin jenuh data makan semakin
mendalamnya penelitian tersebut dan membuat penelitian lebih mendalam.
2. Mengapa dalam penelitian kualitatif yang baik justru judul laporan penelitian
tidak sama dengan judul laporan dalam proposal?
Jawab:
Karena dalam penelitian kualitatif meneliti mengani masalah yang terjadi
secara langsung di lapangan. Apabila judul berganti berarti peneliti
menemukan masalah/fokus masalah yang mendalam dan berbeda dan
menperdalamnya lagi sehingga masalah/fokus sosial yang sebelumnya belum
ada/belum diketahui akan terungkap.
b. Devy M
1. Uji kredibilitas data kualitatif dapat dilakukan salah satunya dengan diskusi
dengan teman,adakah criteria teman untuk melakukan diskusi penelitian?
Jawab:
Teman yang diajak diskusi hendaknya mengetahui tentang teoi atau masalah
sosial yang diteliti serta mengetahui tentang penelitian kualitatif
2. Bagaimana cara melakukan intepretasi yang baik pada penelitian kualitatif?
Jawab:
Dengan melakkukan prosedur penelitian yang tepat dan dengan situasi sosial
yang ada. Setelah melakukan prosedur penelitian yang baik dan benar dan
telah menguji krediabilitas data maka situasi sosial yang ditelti diinterprestasi
dengan dikaitkan/membandingkan dengan teori yang ada. Peneliti kualitatif
tidak boleh menjadikan teori sebagai dasar penelitian, namun hendaknya teori
tersebut digunakan sebagai referensi dan digunakan untuk lebih memahami
situasi yang diteliti.
3. Apa sajakah standar konfirmability pada penelitian kualitatif?
Jawab:
9. Dalam uji konfirmability menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses
yang dilakukan. Penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability
apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang
dilakukan.
c. Bagas aulia rachman 1301413032
1. Dapatkah penelitian kualitatif dilakukan dalam waktu yang terbatas dan sudah
ditentukan, seperti skripsi, tolong jelaskan
Jawab:
Skripsi sebenarnya waktunya tidak terbatas, namun dalam melakukan
penelitian biasanya ketika penelitian dilakukan rentangan waktu, waktu habis
peneliti hendaknya melaporkan kepada dosen pembimbing, apabila butuh
perpanjangan maka akan diperpanjang, apabila tidak maka juga tidak.
Biasanya mahasiswa juga cukup melakukan penelitian kualitatif
Kelompok 7
1. Dalam pengambilan sample penelitian kualitatif sering digunakan snow ball
sampling, bagaimana bila data yang didapatkan dari sumber data yang satu
dengan sumber data yang lainnya berbeda? (sugiyono : 300)
Jawab:
Apabila data berbeda dilakukan uji kreadibilitas data, maka biasanya akan
diketahui penyebab berbedanya data yang didapatkan. Hal ni bisa kaena
banyak factor, mulai fakotr dalam peneliti, yang diteliti, hingga situasi sosial
tertentu.
2. Dalam pengumpulan data, pencatatan hasil observasi dan wawancara
terkandung unsur-unsur individualistic dimana antar peneliti berbeda satu
sama lain. Apakah berpengaruh terhadap validnya data? (sugiyono : 366)
Jawab:
Tidak. Karena yang berbeda adalah laporannya, bukan datanya. Sedangkan
pencatatan hasil itu gaya penulisan/kosa kata peneliti satu dengan yang lain
berbeda.
3. Apakah yang dimaksud holistic?
Jawab:
Holistic adalah menyeluruh dan tidak dapat dipisahkan
4. Apa sajakah kelebihan penelitian kualitatif?
Jawab:
Penelitian kualitatif lebih mendalam sehingga dapat menguak masalah/focus
masalah yang diteliti karena sampel tidak dapat digeneralisasikan kepada
populasi tertentu maka akan menghasilkan hasil yang lebih mandalam.
5. Apakah wawancara semistruktur cocok untuk penelitian kualitatif?
10. Jawab:
Wawancara semistruktur cocok untuk penelitian kualitatif karena wawancara
merupakan salah satu teknik penelitian kualitatif. Sehingga segala macam
wawancara cocok dilakukan, peneliti hendaknya memilih jenis wawancara
yang dilakukan dengan memerhatikan situasi dan kondisi lapangan.
6. Bagaimana cara menyusun display dan apakah dalam menyusun display ada
syarat tertentu? (sugiyono : 343)
Jawab:
Sebelum mendisplay data hendaknya peneliti mereduksi data terlebih dahulu.
Setalh data direduksi peneliti membuat diplay data dengan cara
mengelompokkan data dan membuat pola tertentu agar data mudah untuk
dianalisis secara mendalam. Dalam penelitian kualitatif , display data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flow
chart, dan sejenisnya.
Kelompok 8
1. Bagaimana cara mengatasi kesulitan saat menganalisis data kualitatif?
Jawab:
2. Pada buku MPP oleh Sugiyono halaman 366 maksud dari Ideosyneratic apa?
Jawaban seperti nomor 5 kelompok 1
3. Bagaimana caranya agar peneliti pemula bisa membuat instrumen yang baik?
Jawab:
Peneliti pemula hendaknya dalam memulai penelitian benar-benar telah
mempelajari segala macam teori yang terkait dengan masalah penelitian dan harus
memahami prosedur penelitian. Dalam pembuatan instrument maupun
pelaksanaan penelitian peneliti hendaknya berkonslutasi dengan tenanga yang ahli
dibidangnya. Misalnya mahasiswa dalam melakukan penelitian harus dibimbing
oleh dosen pembimbing yang terrkualifikasi dan berpengalaman, ini juga untuk
menguji validitas konstrak.
Kelompok 9
1. Bagaimana cara melakukan analisis masalah dalam penelitian kualitatif?
Jawab:
Langkah pertama ketika peneliti ingin melakukan penelitian kualitatif adalah
menemukan masalah, setelah itu, memasuki lapangan untuk analisis masalah dan
menenetukan fokus penelitian. dalam analisis masalah peneliti menggunakan
grand tour baik observasi maupun wawancara agar dapat ditemuka fokus
masalah. Hendaknya dalam menganalisis masalah peneliti memperhatikan
kepentingan, feasibilitas, dan urgennya.
2. Jelaskan bagaimana kedudukan dan fungsi teori dalam penelitian kualitatif ?
11. Jawab:
Teori dalam penelitian kualitatif berfungsi sebagai media untuk peneliti dalam
memahami dan memperdalam situasi sosial yang sedang diteliti, namun tidak
digunakan sebagai teori dasar.
3. Apakah penelitian kualitatif benar-benar ilmiah ?
Jawab:
Apabila penelitian kualitatif benar-benar dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah
dengan menyertakan dan menerapkan sikap ilmiah peneliti maka peneliti tersebut
dikatakan ilmiah
Kelompok 10
1. Bagaimana jika peneliti menemukan kenyataan yg berbeda antara sebelum
perpanjangan pengamatan dan sesudah perpanjangan pengamatan mengingat
bahwa data tidak ada yg konsisten? apakah masih dibilang valid dan reliabel?
Jawab:
Apabila dalam perpanjangan pengamatan diperoleh data yang tidak sesuai maka
peneliti hendaknya memperdalam pengamatannya lagi. Dicari factor yang
menyebabkan data yang didapatnya berbeda dan diperdalam lagi. Bisa jadi
perbedaan data tersebut akan menjadi sebuah informasi/data baru yang digunakan
untuk penelitian. Oleh karena itu, peneliti tidak boleh menyimpulkan langsung
data hasil pengamatan. Melainkan peneliti harus menelaah dan memperdalamnya
lagi.
2. Bagaimana cara menentukan item2 dlm analisis domain (inclued domain,
hubungan semantik, dan cover term)?
Jawab:
Dalam menentukan domain hendaknya peneliti benar-benar memahami konteks
sosial yang ada, kemudian dijabarkan dengan hubungan sematik. Hubungan
sematik dalam konteks sosial diantaranya adalah: jenis, ruang, sebab-akibat,
rasional, lokasi untuk melakukan sesuatu, fungsi, cara mencapai tujuan, urutan,
dan atribut.
3. Hal 286 Apakah yang dimaksud dengan feasebilitas masalah?
Jawab:
Feasibilitas masalah merupakan masalah yangbersifat feasible, yakni apabila
terdapat berbagai sumber daya untuk masalah tersebut.
4. Hal 289 Rumusan masalah asosiatif di bagi mejadi 3 yaitu hubungan
simetris,klausal dan reciprocal mohon jelaskan satu persatu 3 Hal tersebut?
Jawab:
a. Hubungan simetris adalah hubungan suatu gejala yang munculnya bersamaan
sehingga bukan merupakan sebab akibat atau interaktif. Contoh: adakah
hubungan antara puasa sunnah (Senin-Kamis) dengan hasil belajar anak?
12. b. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat. Contoh:
adakah pengaruh insentif dengan kinerja guru?
c. Hubungan reciprocal adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Contoh:
bagaimanakah peran orang tua, guru, dan murid dalam pembentukan
kepribadian anak?
5. (Halaman 179 buku Sugiyono), Bagaimana cara menentukan r hitung dan r
kritis?
Jawab:
Pertanyaan penelitian kuantitatif. dapat dilihat pada halaman 179. r hitung
merupakan korelasi antara jumlah factor dan skor total. Sedangkan r kritis tetap =
0,30, untuk menentukan validitas data, bila r hitung lebih besar kritis maka valid,
dan jika lebih kecil maka tidak valid
6. Masalah apa sajakah yang sesuai atau cocok untuk digunakan sebagai
penelitian kualitatif?
Jawab:
Sebenarnya segala macam masalah cocok digunakan penelitian kualitatif, tetapi
bukan untuk masalah populasi yang diambil sampelnya untuk digeneralisasikan,
karena dalam penelitian kualitatif lebih mendalam sehingga sampelnya tidak
dapat digeneralisasikan kedalam populasi.
Kelompok 12
1. Ketika melakukan penelitian kualitatif, hasil akhir yang diharapkan adalah
sebuah teori baru. Apakah teori tersebut dapat digunakan secara umum?atau
hanya sebatas pada daerah tempat sampel/populasi diambil? (najib)
Jawab:
2. Apakah penelitian kualitatif perlu digeneralisasikan?
Jawab:
Sampel dalam penelitian kualitatif tidak dapat digeneralisasikan dalam populasi,
namun semua data yang diperoleh oleh peneliti hendaknya digeneralisasikan
menjadi kesimpulan tertentu.
3. Apa yang dimaksud teori kritis dan bagaimana penerapan Teori Kritis dalam
penelitian kualitatif ?
4. Mengapa penelitian kualitatif bertujuan mengonstruksi realitas sosial ?
5. Mengapa penelitian kualitatif terfokus pada proses interaksi dan peristiwa-peristiwa
?
6. Mengapa penelitian kualitatif keaslian merupakan kunci ?
7. Mengapa penelitian kualitatif terikat pada konteks ?
8. Apa saja hal yang perlu di perhatikan ketika akan mereduksi data ?
13. Kelompok 13
NAMA: MARIA ULFA
1. Menurut Spradley, salah satu alternative untuk menetapkan focus adalah
“menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan.
Pertanyaannya: dalam penelitian kualitatif, lebih dulu mana menetapkan
informan atau focus masalah?
Jawab:
Peneliti dalam melakukan penelitian kualitatif yang pertama dilakukan adalah
menemukan masalah. Setelah masalah ditemukan maka terjun kelapangan untuk
melakukan grand tour observation dan grand tour question. Disini peneliti
melihat masalah langsung dilapangan dengan melakukan observasi maupun
wawancara. Setelah menemukan fokus masalah baru melakukan mini tour
observation dan mini tour question dimana permasalahan akan diungkap lebih
mendalam. Dan informan bisa bertambah setelah fokus masalah ditentukan.
2. Sebenarnya dalam penelitian kualitatif adakah rumusan masalah? Dari
penjelasan yang saya tangkap penelitian kualitatif tidak ada rumusan masalah
adanya focus penelitian. Tapi di dalam bukunya sugiyono hal 394 (sistematika
proposal kualitatif) disebutkan ada rumusan masalah. Hanya ingin kejelasan
saja.
Jawab:
Dalam penelitian kualitatif tetap terdapat rumusan masalah, namun peneliti tidak
boleh terpaku pada rumusan masalah yang dibuat diawal. Peneliti harus
memperdalam penelitiannya dengan melihat situasi sosial yang ada tanpa berpaku
pada rumusan masalah.
3. Bagaimana cara melakukan display data?
Jawaban seperti nomor 6 kelompok 7
4. Bagaimana cara melakukan pengujian transfeabilitas?
Jawab:
Jawaban seperti nomor 8 kelompok 1
5. Pengujian dependabilitas dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap
keseluruhan proses penelitian. Lalu siapa auditor yang tepat/baik untuk
pengujian dependabilitas?
Jawab:
Auditor terbaik pengujian dependabiilitas adalah orang-orang yang telah memiliki
kualifikasi dan ahli pada bidangnya, misalnya professor atau pembimbing skripsi
dan penguji skripsi mahasiswa.
Dian Wahyu Utami
1. Bagaimana kita menentukan data yang kita peroleh apakah valid atau tidak,
jika objektivitas pun dalam penelitian kualitatif belum tentu dijadikan tolak
ukur kevalidan?
14. Jawab:
Dengan menguji kredibilitas data seperti yang telah dijelaskan nomor 9
kelompok 1
2. Apakah di Unnes diperbolehkan menggunakan penelitian kualitatif untuk
skripsi? Mengapa?
Jawab:
Tetap diperbolehkan, karena penelitian kualitatif murupakan salah satu metode
penenelitian ilmiah juga.
3. Bagaimana suatu penelitian kualitatif dikatakan perlu di uji ulang
kredibilitasnya?
Jawab:
Peneliti kualitatf harus menguji kreadibilitas data. Apabila tidak penelitia tersebut
bia dikatakan tidak valid dan bisa tidak diakui penelitiannya atau diminta untuk
penelitian ulang
Ririn Dwi Lusanti
Soal
1. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan
teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima maka hipotesis tersebut
berkembang menjadi teori. Bagaimana jika hipotesisnya ditolak?
2. Kapan waktu yag paling tepat dalam meggunakan metode kualitatif?
Apakah triangulasi suber dan triangulasi teknik bisa digunakan secara
bersamaan dalam sebuah penelitian?
KELOMPOK 14
1. Apakah yang dimaksud audit dalam uji depenbility?
2. Mengapa dalam perpanjangan pengamatan dilakukan rapport?
3. Jika hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan, apakah penelitian
tersebut mempunyai validitas eksternal yang rendah?
4. Pada hal 366 paragraf dua. Apa yang dimaksud dengan ideosyneratic?
5. Bila dalam perpanjangan waktu itu setelah di cek di lapangan berubah dan
mendapatkan informasi yang baru. Apa akan diperpanjang lagi untuk
mendalaminya?
6. Pada hal 365 paragraf dua, mengapa penelitian kualitatif lebih
menekankan pada aspek reliabilitasnya?
7. Bagaimana cara menguji data yang ada dilapangan yang masih bersifat
hipotetik untuk mengetahui berkembang atau tidak berkembang hipotetik
tersebut ?
8. Pada saat kapan analisis hubungan semantic antar kategori dilakukan?