Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
SlideShare a Scribd company logo
Dina Haya Sufya, S.Psi, M.Si
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
IAIN Imam Bonjol Padang
Konsep dan Teori Individu dalam
Konteks Sosial
Seting Perilaku
• Teori ini dikemukakan oleh Roger Barker dan
Herbert Wright pada tahun 1947
• Seting perilaku ditandai oleh waktu, tempat dan
pola perilaku.
• Sebagai contoh seting perilaku pada anak-anak di
kelas empat SD terjadi di suatu ruangan kelas
pada waktu tertentu sesuai jadwal sekolah
dengan pola tingkah laku spesifik yang dibentuk
dari tingkah laku guru dan murid-murid yang
hadir disana.
Seting Perilaku
• Barker mengidentifikasi ada 884 seting perilaku di Midwest
pada tahun 1963-1964.
• Keseluruhan seting perilaku dikelompokkan menjadi 5
kategori:
1. Usaha (Business), contoh: bank, salon, toko, kantor
konsultan, apotik
2. Pendidikan (Education): sekolah, kursus bahasa,
permainan basket, sekolah musik
3. Pemerintahan (Government): kelurahan, kantor polisi,
kecamatan, pengadilan negeri
4. Agama (Religion): mesjid, gereja, vihara
5. Perkumpulan sosial (Voluntary Association): posyandu,
gelanggang remaja, arisan
Seting Perilaku
• Teori seting perilaku menyatakan bahwa jika
individu berada dalam sebuah seting, ia akan
menunjukkan pola perilaku yang sama (sesuai
pola alamiahnya)
• Misalnya seting perilaku di jalan tol, dimana
tiap individu akan berkendara masuk gerbang
tol, dengan mengajukan tangan berisi uang ke
petugas pintu gerbang tol, untuk ditukar
dengan karcis tanda masuk
Seting Perilaku
• Seting perilaku mempunyai 2 perangkat
aturan:
1. Sirkuit program: Adanya pola perilaku
menetap yang mempresentasikan tingkah
laku orang-orang di dalam batasan fisik dan
batasan waktu tertentu. Contoh: agenda
meeting
Sirkuit program
Sirkuit program beroperasi melalui mekanisme berikut:
a. Sirkuit penangkal penyimpangan: mekanisme aturan
yang mengontrol dan membatasi perilaku yang
mengancam kelangsungan program-seting dengan cara
mengoreksi, memperbaiki, melatih dan menyarankan
perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan pola perilaku
yang berkelangsungan di dalamnya.
b. Sirkuit pelenyap gangguan: yaitu mekanisme yang
mengontrol perilaku dengan menghilangkan perilaku
yang tidak sesuai dengan program-seting
Sirkuit Tujuan
2. Sirkuit tujuan: mekanisme yang
menjelaskan adanya tujuan individu,
yang tergabung di waktu dan di
tempat/lokasi seting, contoh: di suatu
toko seorang pelanggan membeli barang
pada saat toko itu buka, ada pula orang
lain yang tujuannya hanya melihat-lihat
sedangkan tujuan beberapa orang
pelayan toko adalah untuk melakukan
kewajiban mereka
Seting berpenghuni sedikit
• Barker dan Gump (1964)
mengemukakan bahwa para pelajar
pada sekolah kecil merasa lebih
bertanggung jawab dan
berkemauan menjadi relawan
dalam suatu kegiatan. Mereka
sering mengutarakan perasaannya
terhadap kegiatan meskipun
mereka tidak mampu atau gagal
melakukannya
Seting berpenghuni sedikit
• Sebaliknya pada sekolah besar, tingkat
ketidakikutsertaan para pelajarnya
tinggi dengan sedikit hasrat mereka
untuk berkomitmen pada sekolah dan
kegiatan sosial
• Barker dan Gump (1964) menemukan
bahwa sekolah besar merupakan
seting dengan populasi yang optimal
• Sedangkan sekolah kecil terdiri dari
lebih banyak peran daripada
pelaku/murid yang tersedia
Kontribusi dan Kelemahan
• Konsep seting perilaku dan teori seting
berpenghuni sedikit merupakan dua
kontribusi utama dari hasil pemikiran para
psikolog komunitas
• Kelemahan:
-Tidak menggunakan teknik sampling
-teori seting perilaku hanya berfokus pada
bagaimana seting perilaku dipertahankan
dan menciptakan tingkah laku individu.
perubahan dan adaptasi terhadap
perubahan kurang diperhatikan
KELLY (1970): EMPAT PRINSIP
EKOLOGIS
Interdependensi
• Prinsip ini menekankan bahwa
sistem terdiri dari bagian-bagian
yang berhubungan, dan saling
mempengaruhi.
• Contohnya, sekolah yang unsurnya
terdiri dari pelajar, guru, wali,
murid, staf administrasi, dll, satu
dengan yang lain saling
interdependen
Perputaran Sumber Daya
(Cycling of Resources)
• Suatu sistem dapat dipahami dengan
menguji bagaimana sumber-sumber
daya dapat digunakan, diciptakan,
dijaga dan dirubah bentuknya.
• Contoh dalam keluarga, yaitu pada
unsur manusia, usia, waktu,
keturunan, perhatian, dukungan
emosi, uang dan sentuhan-sentuhan
lainnya yang disediakan oleh keluarga
Adaptasi
• Berhubungan dengan kecocokan atau
kesesuaian antara individu dengan
lingkungannya
• Contoh: pembelajaran penyesuaian
diri, mengisyaratkan ketergantungan
dengan unsur-unsur yang lain dan
berhubungan dengan sumberdaya
(seperti pengetahuan, terpaan
informasi, dukungan emosi dan
materi)
Suksesi (succession)
• Menjelaskan bahwa ekologi mengalami
perubahan dari waktu ke waktu
• Contoh: perubahan dalam hubungan antar
pribadi/individu dalam suatu pernikahan.
Bentuk pernikaan telah berubah pada
masyarakat Barat, proses perubahan ini
memiliki pengaruh pada kehidupan
individu. perceraian dan hidup bersama
sebelum menikah dapat dengan mudah
dijumpai. Perubahan2 bentuk pernikahan
ini dipengaruhi oleh aspek sosial dan
kebudayaan, serta mempengaruhi individu
untuk memaknai arti pernikahan itu
sendiri
Kontribusi dan Kelemahan
Keempat prinsip Kelly berguna untuk
menjelaskan dinamika lingkungan
sosial. Analisis menggunakan 4
prinsip ekologi dari Kelly berguna
untuk menggali informasi, mengenali
masalah dan mengantisipasi hal-hal
yang kiranya berpengaruh dalam
praktik intervensi sosial yang didesain
untuk meningkatkan kualitas
kehidupan komunitas yang diteliti.
Kontribusi dan Kelemahan
Kelemahan dari Kelly, konsep-konsep
tersebut tidak berhubungan dengan
metode observasi atau pengukuran,
sehinga implikasinya tergantung pada
analisis ekologi yang khas dari setiap
seting
MOOS (1974): DIMENSI-DIMENSI
IKLIM SOSIAL
The social climate scales
(Skala Iklim Sosial)
• Dimensi Hubungan: menekankan pada hubungan
timbal balik, keikutsertaan dan kohesi anggotanya
• Dimensi Perkembangan Pribadi: menekankan pada
otonomi, pertumbuhan, dan perkembangan keahlian
individu dalam seting
• Dimensi Perubahan dan Pelestarian Sistem:
menekankan pada bagaimana persepsi terhadap
aturan, dan bagaimana pula perasaan serta harapan
mereka terhadap peubahan atau dinamika yang
berlangsung di dalam seting. Contoh, anak yang berada
pada keluarga yang harmonis akan berkembang dan
bersosialisasi dengan lingkungan dan emosinya
terkontrol, sedangkan anak yang berada pada keluarga
yang kaku dan keras akan mengalami perasaan tidak
aman dan kurang memiliki kontrol diri
Kontribusi dan Kelemahan
• Konsep social climate digunakan pada
penelitian dan aplikasi praktis dari
seting yang beragam dan
menghasilkan penemuan yang
memperkaya pengetahuan dan
bahasan baru dalam literatur psikologi
• Kelemahannya adalah individu atau
kelompok melihat seting sosial
dengan pandangan yang berbeda.
SEIDMAN (1988): PERSPEKTIF
ATURAN SOSIAL
Perspektif Aturan Sosial
• Seidman mendefinisikan aturan sosial
sebagai pola-pola tetap dan rutin dari
hubungan-hubungan sosial diantara
elemen-elemen masyarakat sepanjang
waktu.
• Memfokuskan pada hubungan
antarindividu sebagai elemen
masyarakat
• Contoh: kasus diskriminasi yang
terjadi di Amerika Serikat pada orang
kulit putih dan hitam
Kontribusi dan Kelemahan
• Membantu melihat bahwa gejala
terhadid mengikuti aturan atau
pola-pola tetap yang rutin.
• Keterbatasan: untuk bisa
memahami aturan sosial yang
berlaku di dalam suatu lingkungan,
kita terlebih dulu harus memahami
dan mengenali karakteristik dari
lingkungan tersebut.

More Related Content

Teori Psikologi Komunitas

  • 1. Dina Haya Sufya, S.Psi, M.Si Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Imam Bonjol Padang Konsep dan Teori Individu dalam Konteks Sosial
  • 2. Seting Perilaku • Teori ini dikemukakan oleh Roger Barker dan Herbert Wright pada tahun 1947 • Seting perilaku ditandai oleh waktu, tempat dan pola perilaku. • Sebagai contoh seting perilaku pada anak-anak di kelas empat SD terjadi di suatu ruangan kelas pada waktu tertentu sesuai jadwal sekolah dengan pola tingkah laku spesifik yang dibentuk dari tingkah laku guru dan murid-murid yang hadir disana.
  • 3. Seting Perilaku • Barker mengidentifikasi ada 884 seting perilaku di Midwest pada tahun 1963-1964. • Keseluruhan seting perilaku dikelompokkan menjadi 5 kategori: 1. Usaha (Business), contoh: bank, salon, toko, kantor konsultan, apotik 2. Pendidikan (Education): sekolah, kursus bahasa, permainan basket, sekolah musik 3. Pemerintahan (Government): kelurahan, kantor polisi, kecamatan, pengadilan negeri 4. Agama (Religion): mesjid, gereja, vihara 5. Perkumpulan sosial (Voluntary Association): posyandu, gelanggang remaja, arisan
  • 4. Seting Perilaku • Teori seting perilaku menyatakan bahwa jika individu berada dalam sebuah seting, ia akan menunjukkan pola perilaku yang sama (sesuai pola alamiahnya) • Misalnya seting perilaku di jalan tol, dimana tiap individu akan berkendara masuk gerbang tol, dengan mengajukan tangan berisi uang ke petugas pintu gerbang tol, untuk ditukar dengan karcis tanda masuk
  • 5. Seting Perilaku • Seting perilaku mempunyai 2 perangkat aturan: 1. Sirkuit program: Adanya pola perilaku menetap yang mempresentasikan tingkah laku orang-orang di dalam batasan fisik dan batasan waktu tertentu. Contoh: agenda meeting
  • 6. Sirkuit program Sirkuit program beroperasi melalui mekanisme berikut: a. Sirkuit penangkal penyimpangan: mekanisme aturan yang mengontrol dan membatasi perilaku yang mengancam kelangsungan program-seting dengan cara mengoreksi, memperbaiki, melatih dan menyarankan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan pola perilaku yang berkelangsungan di dalamnya. b. Sirkuit pelenyap gangguan: yaitu mekanisme yang mengontrol perilaku dengan menghilangkan perilaku yang tidak sesuai dengan program-seting
  • 7. Sirkuit Tujuan 2. Sirkuit tujuan: mekanisme yang menjelaskan adanya tujuan individu, yang tergabung di waktu dan di tempat/lokasi seting, contoh: di suatu toko seorang pelanggan membeli barang pada saat toko itu buka, ada pula orang lain yang tujuannya hanya melihat-lihat sedangkan tujuan beberapa orang pelayan toko adalah untuk melakukan kewajiban mereka
  • 8. Seting berpenghuni sedikit • Barker dan Gump (1964) mengemukakan bahwa para pelajar pada sekolah kecil merasa lebih bertanggung jawab dan berkemauan menjadi relawan dalam suatu kegiatan. Mereka sering mengutarakan perasaannya terhadap kegiatan meskipun mereka tidak mampu atau gagal melakukannya
  • 9. Seting berpenghuni sedikit • Sebaliknya pada sekolah besar, tingkat ketidakikutsertaan para pelajarnya tinggi dengan sedikit hasrat mereka untuk berkomitmen pada sekolah dan kegiatan sosial • Barker dan Gump (1964) menemukan bahwa sekolah besar merupakan seting dengan populasi yang optimal • Sedangkan sekolah kecil terdiri dari lebih banyak peran daripada pelaku/murid yang tersedia
  • 10. Kontribusi dan Kelemahan • Konsep seting perilaku dan teori seting berpenghuni sedikit merupakan dua kontribusi utama dari hasil pemikiran para psikolog komunitas • Kelemahan: -Tidak menggunakan teknik sampling -teori seting perilaku hanya berfokus pada bagaimana seting perilaku dipertahankan dan menciptakan tingkah laku individu. perubahan dan adaptasi terhadap perubahan kurang diperhatikan
  • 11. KELLY (1970): EMPAT PRINSIP EKOLOGIS
  • 12. Interdependensi • Prinsip ini menekankan bahwa sistem terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan, dan saling mempengaruhi. • Contohnya, sekolah yang unsurnya terdiri dari pelajar, guru, wali, murid, staf administrasi, dll, satu dengan yang lain saling interdependen
  • 13. Perputaran Sumber Daya (Cycling of Resources) • Suatu sistem dapat dipahami dengan menguji bagaimana sumber-sumber daya dapat digunakan, diciptakan, dijaga dan dirubah bentuknya. • Contoh dalam keluarga, yaitu pada unsur manusia, usia, waktu, keturunan, perhatian, dukungan emosi, uang dan sentuhan-sentuhan lainnya yang disediakan oleh keluarga
  • 14. Adaptasi • Berhubungan dengan kecocokan atau kesesuaian antara individu dengan lingkungannya • Contoh: pembelajaran penyesuaian diri, mengisyaratkan ketergantungan dengan unsur-unsur yang lain dan berhubungan dengan sumberdaya (seperti pengetahuan, terpaan informasi, dukungan emosi dan materi)
  • 15. Suksesi (succession) • Menjelaskan bahwa ekologi mengalami perubahan dari waktu ke waktu • Contoh: perubahan dalam hubungan antar pribadi/individu dalam suatu pernikahan. Bentuk pernikaan telah berubah pada masyarakat Barat, proses perubahan ini memiliki pengaruh pada kehidupan individu. perceraian dan hidup bersama sebelum menikah dapat dengan mudah dijumpai. Perubahan2 bentuk pernikahan ini dipengaruhi oleh aspek sosial dan kebudayaan, serta mempengaruhi individu untuk memaknai arti pernikahan itu sendiri
  • 16. Kontribusi dan Kelemahan Keempat prinsip Kelly berguna untuk menjelaskan dinamika lingkungan sosial. Analisis menggunakan 4 prinsip ekologi dari Kelly berguna untuk menggali informasi, mengenali masalah dan mengantisipasi hal-hal yang kiranya berpengaruh dalam praktik intervensi sosial yang didesain untuk meningkatkan kualitas kehidupan komunitas yang diteliti.
  • 17. Kontribusi dan Kelemahan Kelemahan dari Kelly, konsep-konsep tersebut tidak berhubungan dengan metode observasi atau pengukuran, sehinga implikasinya tergantung pada analisis ekologi yang khas dari setiap seting
  • 19. The social climate scales (Skala Iklim Sosial) • Dimensi Hubungan: menekankan pada hubungan timbal balik, keikutsertaan dan kohesi anggotanya • Dimensi Perkembangan Pribadi: menekankan pada otonomi, pertumbuhan, dan perkembangan keahlian individu dalam seting • Dimensi Perubahan dan Pelestarian Sistem: menekankan pada bagaimana persepsi terhadap aturan, dan bagaimana pula perasaan serta harapan mereka terhadap peubahan atau dinamika yang berlangsung di dalam seting. Contoh, anak yang berada pada keluarga yang harmonis akan berkembang dan bersosialisasi dengan lingkungan dan emosinya terkontrol, sedangkan anak yang berada pada keluarga yang kaku dan keras akan mengalami perasaan tidak aman dan kurang memiliki kontrol diri
  • 20. Kontribusi dan Kelemahan • Konsep social climate digunakan pada penelitian dan aplikasi praktis dari seting yang beragam dan menghasilkan penemuan yang memperkaya pengetahuan dan bahasan baru dalam literatur psikologi • Kelemahannya adalah individu atau kelompok melihat seting sosial dengan pandangan yang berbeda.
  • 22. Perspektif Aturan Sosial • Seidman mendefinisikan aturan sosial sebagai pola-pola tetap dan rutin dari hubungan-hubungan sosial diantara elemen-elemen masyarakat sepanjang waktu. • Memfokuskan pada hubungan antarindividu sebagai elemen masyarakat • Contoh: kasus diskriminasi yang terjadi di Amerika Serikat pada orang kulit putih dan hitam
  • 23. Kontribusi dan Kelemahan • Membantu melihat bahwa gejala terhadid mengikuti aturan atau pola-pola tetap yang rutin. • Keterbatasan: untuk bisa memahami aturan sosial yang berlaku di dalam suatu lingkungan, kita terlebih dulu harus memahami dan mengenali karakteristik dari lingkungan tersebut.