Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
Jurnal  Teknologi
  • Faculty of Engineering Universitas Muhammadiyah Jakarta
    Jl. Cempaka Putih Tengah 27 Jakarta Pusat 10510 Indonesia
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan selain untuk mendapatkan unjuk kerja mesin dengan pendekatan numeric yaitu system polynomial derajad 3 juga mengetahui perbedaan nilai unjuk kerja mesin antara pendekatan numeric dan eksperimental. Dengan... more
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan selain untuk mendapatkan unjuk kerja mesin dengan pendekatan numeric yaitu system polynomial derajad 3 juga mengetahui perbedaan nilai unjuk kerja mesin antara pendekatan numeric dan eksperimental. Dengan simulasi menggunakan Ms. Excel maka formulasi yang sudah kita dapatkan ini bisa digunakan untuk memperoleh unjuk kerja mesin dengan menggunakan objek atau kendaraan bermerek lainnya. Setelah mendapatkan daya maksimum dan rpm maksimum dari spesifikasi pabrikan kendaraan bermotor maka bisa diterapkan formulasi tersebut untuk menghitung daya dan torsi pada putaran (rpm) yang lain. Selanjutnya kita perlu membandingkan nilai unjuk kerja motor dengan pengujian di lapangan pada kendaraan secara langsung. Output yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah formulasi dalam bentuk polynomial derajad 3 untuk perhitungan unjuk kerja mesin yang dalam hal ini adalah daya motor dan torsinya. Pada pengujian dynotest diperoleh daya maksimum sebesar 7.07 HP dan torsi maksimum sebesar 7, 97 Nm. Sementara pada pendekatan polynomial derajad 3 diperoleh daya maksimum sebesar 8,71 HP sebagaimana yang tertera dalam spesifikasi (teknik) sepeda motor. Adapun torsi maksimum yang terhitung senilai 10,34 Nm ABSTRACT Aims of this study other than to get the engine performance by numerical approach is the third degree polynomial system also know the difference the value of engine performance between numerical and experimental approaches. By using the simulation of Ms. Excel then we've got a formulation can be used to obtain engine performance by using objects or other branded vehicles. After getting maximum power and rpm of the vehicle manufacturer specifications such formulations can be applied to calculate the power and torque on another rotation (rpm). Next we need to compare the value of the performance of the motor with field testing on vehicles directly. Output generated in this study is the formulation in the form of polynomial degree 3 for calculation engine performance in this case is the motor power and torque. In testing dynotest obtained maximum power of 7:07 HP and a maximum torque of 7, 97 Nm. While the third degree polynomial approach obtained maximum power of 8.71 HP as stated in the specifications (technical) motorcycle. The maximum torque is 10.34 Nm comparatively
Research Interests:
ABSTRAK Inhibitor digunakan untuk menghambat proses korosif terhadap logam oleh karena itu pemakaian bahan inhibitor merupakan upaya mengurangi laju korosif terhdap logam. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari konsentrasi inhibitor... more
ABSTRAK Inhibitor digunakan untuk menghambat proses korosif terhadap logam oleh karena itu pemakaian bahan inhibitor merupakan upaya mengurangi laju korosif terhdap logam. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari konsentrasi inhibitor yang baik untuk mendapatkan persentase inhibisi terhadap logam besi yang dikontakkan dengan inhibitor larutan NaNO 2. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah logam besi karbon rendah sebagai media yang terkorosi dan NaNO 2 bentuk larutan dalam air laut. Metode dalam penelitian ini yaitu, perendaman terhadap logam besi dengan menggunakan larutan inhibitor dalam waktu 10 hari dan dilakukan beberapa kali dengan variabel konsentrasi inhibitor. Setiap hasil percoban dianalis untuk mendapatkan nilai persentasi inhibisi terhadap logam besi sebagai dari perendaman dengan perubahan konsentrasi larutan inhibitor dalam ppm. Dari beberapa percobaan pada perendaman logam besi dengan larutan inhibitor diperoleh bahwa dengan konsentrasi 5000 ppm mengasilkan persen inhibisi yang baik yaitu sebesar 148,2%. Adapun hubungan antara konsentrasi inhibitor sebagai variabel bebas (x) dengan persentase inhibisi sebagai variabel terikat (y) sebagai berikut: y =-3E-06x 2 + 0.025x + 102.0 dengan R 2 =0.903. ABSTRACT Inhibitors is used to reduce the rate of corrosive process. The purpose of this research is to find a good inhibitor concentration to obtain the percentage of inhibition against the iron metal contacted with a solution of NaNO 2 inhibitor. The sample used in the study was low carbon ferrous metal as a corroded medium and NaNO 2 solution in seawater. Method of this research, is the immersion of the ferrous metal using a solution of inhibitor within 10 days for several times with inhibitor concentrations variable. Each experiment result was analyzed to obtain the value of the percentage inhibition of ferrous metals as of immersion with changes inhibitor concentration in ppm. From several experiments on immersion of ferrous metals with a solution inhibitor, the results showed that the percent concentration of 5000 ppm gave good inhibition percentage equal to 148.2%. The relationship between the concentration of inhibitor as an independent variable (x) by the percentage of inhibition as the dependent variable (y) showed to equation: y =-3E-06x 2 + 0.025x + 102.0 with R 2 = 0.903.. Keywords: inhibitor, the effect of the concentration, the rate of corrosion, sea water
Research Interests:
ABSTRAK Kinerja motor sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk jenis bahan bakar yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh angka oktan bahan bakar yang berbeda dari bensin pada kinerja torsi,... more
ABSTRAK Kinerja motor sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk jenis bahan bakar yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh angka oktan bahan bakar yang berbeda dari bensin pada kinerja torsi, daya dan konsumsi bahan bakar spesifik pada grafik torsi, daya dan konsumsi bahan bakar spesifik motor 4tak dihasilkan. Dalam percobaan ini diuji kinerja torsi mesin, listrik dan konsumsi bahan bakar spesifik yang digunakan dalam produksi bensin, Pertamina, termasuk bensin, dan pertamax. Setiap jenis bensin diuji pada SOHC tipe injeksi bahan bakar Yamaha Vixion Ketik 2013 dengan alat dynotest terhubung ke komputer. Komputer akan mencatat perubahan grafik untuk peningkatan daya dan torsi dari mesin rev sampai 11.041 rpm 4990. Sementara konsumsi bahan bakar spesifik dihitung dari penggunaan bahan bakar dibagi output daya. Hasil penelitian menunjukkan torsi maksimum dicapai pada pertamax bensin dari 11.91 Nm pada 7.933 rpm, diikuti oleh bensin 11.89 Nm pada 7.885 rpm. Sedangkan daya maksimum pada bensin pertamax dari 14.42 hp pada 9.253 rpm, diikuti oleh 14.36 Hp premium bensin di 9330 rpm. Untuk konsumsi bahan bakar spesifik minimum 0.103 kg pertamax dimiliki / kW.h pada 10 871 rpm, diikuti oleh bensin di 0.104 kg / kW.h di 10.837 rpm. ABSTRACT The performance of the motor is heavily influenced by several factors, including the type of fuel used. The purpose of this study was to determine the effect of different fuel octane number of gasoline on the performance of torque, power and specific fuel consumption on a graph of torque, power and specific fuel consumption of motor 4tak generated. In this experiment tested the performance of the engine torque, power and specific fuel consumption which is used in the production of gasoline, Pertamina, including gasoline, and pertamax. Each type of gasoline is tested on the Yamaha Vixion Type SOHC-type fuel injection in 2013 with dynotest tool connected to the computer. The computer will record the graph changes to the increase in power and torque of the engine rev up to 11041 rpm 4990. While the specific fuel consumption calculated from fuel usage divided output power. The results showed maximum torque is achieved at the petrol pertamax of 11.91 Nm at 7933 rpm, followed by gasoline 11.89 Nm at 7885 rpm. While the maximum power on petrol pertamax of 14.42 hp at 9253 rpm, followed by 14.36 Hp premium gasoline at 9330 rpm. For a minimum specific fuel consumption of 0.103 kg pertamax owned / kW.h at 10 871 rpm, followed by gasoline at 0.104 kg / kW.h at 10837 rpm.
Research Interests:
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh penggunaan angkak sebagai pewarna alami dalam pengolahan sosis daging sapi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Faktor perlakuan penambahan... more
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh penggunaan angkak sebagai pewarna alami dalam pengolahan sosis daging sapi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Faktor perlakuan penambahan angkak terdiri dari 5 taraf: 0%, 0,5%, 1%, 1,5% dan 2%. Setiap perlakuan dilakukan 4 kali ulangan sehingga diperoleh 20 satuan percobaan. Pengamatan dilakukan terhadap intensitas warna dan karakteristik organoleptik (uji hedonik, mutu hedonik dan perbandingan jamak). Data dianalisis dengan sidik ragam pada taraf 1% dan 5%. Jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Setelah diperoleh perlakuan terbaik, selanjutnya dilakukan analisis proksimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan angkak berpengaruh terhadap intensitas warna sosis daging sapi yang dihasilkan. Penambahan angkak pada berbagai taraf perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap penampakan dan warna sosis, berpengaruh nyata terhadap tekstur, dan tidak berpengaruh nyata terhadap aroma serta rasa sosis daging sapi. Perlakuan terbaik diperoleh dari penggunaan angkak 1,5% dimana perlakuan ini memiliki sifat kimia yang sesuai dengan standar mutu sosis daging sapi yakni mengandung kadar air 58,33%, kadar abu 2,48%, kadar lemak 16,25%, kadar protein 16,56% dan kadar karbohidrat 6,38%. ABSTRACT This research was conducted to study effect of use of the angkak as natural colorant in processing of beef sausage. The experimental design used was a completely randomized design (CRD). Treatment factor was consist of five concentrations: 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, and 2%. Each treatment had four replication so that obtained 20 units of trial. Observations were made on intensity of colour and organoleptic characteristics (hedonic test, hedonic quality, multiple comparison test). Data were analyzed by One-Way Analysis of Variance (ANOVA) at level of 1% and 5% and continued by Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT). Proximate analysis has been done on the best treatment. The result shown that angkak addition has effected color intensity of beef sausage. The addition of angkak has affected very significant on apperenace and color, also significant on texture of beef sausage. On the others hand, it has not affected on flavor and taste of beef sousage. The best concentration is obtained from the use of 1,5 % angkak. It has moisture content 58,33%, ash 2,48%, fat 16,25%, protein 16,56%, and carbohydrate 6,38%. This nutritional properties has complied with standard of beef sausage. .
Research Interests:
ABSTRAK Simpangan getaran sebuah membran berupa membran bundar yang bergetar sinusoidal, telah dvisualisasikan dengan menggunakan Metode Interferometri Pola Spekel Elektronik. Pola spekel dari permukaan membran pada saat tidak bergetar... more
ABSTRAK Simpangan getaran sebuah membran berupa membran bundar yang bergetar sinusoidal, telah dvisualisasikan dengan menggunakan Metode Interferometri Pola Spekel Elektronik. Pola spekel dari permukaan membran pada saat tidak bergetar dan pada saat sedang bergetar pada frekuensi dan amplitudo tertentu, masing-masing, direkam dengan kamera CCD dan datanya disimpan didalam komputer. Selanjutnya, masing-masing data pola spekel membran yang sedang bergetar tersebut di substraksi dengan data pola spekel membran dalam keadaan diam. Hasil yang diperoleh berupa visualisasi citra spekel simpangan rata-rata permukaan membran yang disertai dengan pola frinji tertentu. Bentuk dari pola frinji yang terjadi bersesuaian dengan pola simpangan getaran yang dialami oleh bagian permukaan membran. Sedangkan jumlah pola frinji yang terjadi bersesuain dengan besarnya simpangan rata-rata yang terjadi. Metode ini mensyaratkan perioda getaran membran jauh lebih pendek dibandingkan waktu perekaman kamera CCD. Dari segi kualitas, metode ini menghasilkan citra tidaklah sebaik atau setajam yang diperoleh dengan Metode Interferometri Holografi. ABSTRACT Deviation of the vibration of a membrane in the form of a circular membrane that vibrates sinusoidal, has dvisualisasikan using Interferometry Method Electronic speckle pattern. Speckle pattern of the surface of the membrane when not vibrate and at the time was vibrating at a certain frequency and amplitude, respectively, recorded with a CCD camera and the data stored in the computer. Furthermore, each speckle pattern data of the vibrating membrane being in subtraction with membrane speckle pattern data at rest. Results obtained in the form of visualization of the image speckle average deviation membrane surfaces accompanied by certain fringe pattern. The shape of the fringe pattern that occurs corresponding to the deviation pattern of vibration experienced by the surface of the membrane. While the number of fringe pattern that occurs bersesuain to the magnitude of the average deviation occurs. This method requires the membrane vibration period is much shorter than the recording time CCD cameras. In terms of quality, this method produces an image is not as good or as sharp as that obtained by Method Interferometry Holography.
Research Interests:
ABSTRAK Sterilisasi susu adalah proses pengawetan susu yang dilakukan dengan cara memanaskan susu sampai mencapai suhu diatas titik didih, sehingga bakteri maupun kuman dan sporanya mati. Cara sterilisasi susu memerlukan peralatan khusus... more
ABSTRAK Sterilisasi susu adalah proses pengawetan susu yang dilakukan dengan cara memanaskan susu sampai mencapai suhu diatas titik didih, sehingga bakteri maupun kuman dan sporanya mati. Cara sterilisasi susu memerlukan peralatan khusus dan perlu didesign untuk skala kecil menengah sehingga dapat diterapkan di kelompok peternak, KUD Susu di daerah penghasil terutama pada penelitian di daerah Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah memilih prioritas lokasi industri susu sterilisasi di Jawa Tengah dengan metode Analytical Hierarkhi Process (AHP). Tahapan pengumpulan data/survey dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif terhadap aspek-aspek yang berhubungan dengan pemilihan prioritas lokasi industri susu sterilisasi di Jawa Tengah. Pengumpulan data yang akan dilakukan dalam survey ini meliputi data sekunder (instansional) dan primer (wawancara dan kuesioner, data publikasi dan rujukan). Dalam menentukan daerah mana yang akan dijadikan lokasi pembangunan pabrik susu sterilisasi untuk provinsi Jawa Tengah ditentukan menggunakan software AHP dengan mempertimbangkan kriteria utama ketersediaan bahan baku, ketersediaan lahan, utilitas dan kelembagaan. Sedangkan kriteria pendukung meliputi pemasaran, populasi pabrik susu yang ada, bencana alam dan cuaca. Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa Dari hasil pemilihan prioritas lokasi Kabupaten Semarang merupakan tempat prioritas pembangunan pengolahan susu sterilisasi dengan bobot 0,440 diikuti dengan Kabupaten Wonosobo dengan bobot 0,319 dan Kabupaten Boyolali dengan bobot 0,241. ABSTRACT Sterilization of milk is milk preservation process is done by heating the milk until it reaches a temperature above the boiling point, so that bacteria and germs and the spores are dead. Sterilizing milk require special equipment and need to be designed for small and medium scale so that it can be applied in groups of farmers, cooperatives in the milk-producing areas mainly on research in the area of Central Java. The purpose of this study is to choose priority locations sterilization dairy industry in Central Java hierarchies Analytical Process (AHP). Stages of data collection / survey in this study include data gathering both qualitative and quantitative, aspects related to the selection of priority areas and sterilizing dairy industry in Central Java. Data collection will be done in this survey include secondary data (institutional) and primary (interviews and questionnaires, the data publications and referral). In determining which areas will be used as the construction site for the sterilization of milk factory in Central Java province is determined using AHP software by considering the main criteria of availability of raw materials, availability of land, utilities and institutions. While supporting criteria covering marketing, dairy plants existing population, natural disasters and weather. AHP analysis results indicate that the selection of priority locations From the Semarang District is a development priority sterilization of milk processing and weighs 0.440 followed by Wonosobo weighing 0.319 and 0.241 Boyolali by weight. .
Research Interests:
ABSTRAK Kegagalan sistem proteksi di gardu distribusi dan menjatuhkan penyulang merupakan kerugian untuk PLN karena kondisi pemadaman yang meluas. Oleh karena itu kegagalan sistem proteksi di gardu distribusi harus dianalisa, ditemukan... more
ABSTRAK Kegagalan sistem proteksi di gardu distribusi dan menjatuhkan penyulang merupakan kerugian untuk PLN karena kondisi pemadaman yang meluas. Oleh karena itu kegagalan sistem proteksi di gardu distribusi harus dianalisa, ditemukan penyebabnya, dan diambil langkah perbaikan agar tidak terulang kasus yang sama.Dengan menggunakan metode baru yaitu pemisahan CT dan relay sebagai fungsi proteksi dan pengukuran di harapkan mempunyai kinerja relay lebih baik dalam sitem proteksi.Hasil Test dan perhitungan yang dilakukan dengan pemisahan CT Proteksi dan pengukuran untuk Penggunaan Relay di CBOM Gardu Distribusi B 282 bekerja dengan baik dan perlu di lakukan pembaharuan sistem proteksi yang ada disemua gardu Distribusi. ABSTRACT Failure protection sistem in distribution substations and feeders dropping a loss to PLN due to a widespread blackout conditions. Therefore, failure protection sistems in distribution substations must be analyzed, found the cause, and take corrective measures so as not to repeat cases. With use new method is the separation of CT and relay as protection functions and measurements are expected to have better performance in the relay protection sistem the results Test and calculations performed by the separation CT protection and measurement Relay for use in CBOM Distribution substation B 282 works well and need to make updates to the existing protection sistem in all distribution substations. PENDAHULUAN Pelanggan inisial T.S merupakan pelanggan dengan daya kontrak 2770000 VA dan mendapatkan suplai tenaga listrik dari gardu distribusi B 282, penyulang IBA, GI kemayoran trafo tenaga 1. Pelanggan T.S menggunakan sistem proteksi relay dengan merk ABB SPAJ dan circuit breaker ABB Uni Switch. Relay dan circuit breaker terdapat pada kubikel CBOM (circuit breaker, output, and measuring) yang berada di gardu distribusi B 282. Terdapat tiga sistem proteksi 20 kV yang terpasang mulai dari penyulang sampai
Research Interests:
ABSTRAK Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman yang banyak dikenal di Indonesia. Sangat banyak manfaat yang didapat dari bagian-bagian tanaman kelapa. Bagian buah jika diekstrak dan ditambahkan air akan menghasilkan santan. Santan... more
ABSTRAK Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman yang banyak dikenal di Indonesia. Sangat banyak manfaat yang didapat dari bagian-bagian tanaman kelapa. Bagian buah jika diekstrak dan ditambahkan air akan menghasilkan santan. Santan dapat dikeringkan menggunakan pengering semprot (spray dryer) menghasilkan santan kelapa bubuk (Coconut Milk Powder). Santan kelapa bubuk dapat digunakan untuk keperluan pangan misalnya sebagai bahan tambahan pada pembuatan kue, creamer pada minuman dan manfaat pada produk-produk non pangan, misalnya digunakan pada formulasi produk kesehatan, yaitu sebagai penjaga kelembaban kulit, dan perawatan untuk tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi maltodekstrin terhadap kadar air dan waktu melarutnya santan kelapa bubuk dalam air. Variasi komposisi maltodekstrin (w/w) yang digunakan terdiri dari 2%, 4%, 6%, 8%, 10% pada temperatur pengeringan inlet spray dryer 150 0 C. Metode pembuatan santan kelapa bubuk dilakukan dengan cara memisahkan skim dan krim dari santan kelapa, kemudian skim yang diperoleh ditambahkan maltodekstrin dengan berbagai variasi komposisi dan ditambahkan natrium kaseinat 3% (w/w) kemudian diaduk agar homogen. Selanjutnya dilakukan pengeringan di dalam spray dryer pada temperatur 150 0 C. Pengujian sifat fisik santan kelapa bubuk yang dihasilkan meliputi kadar air dan waktu melarutnya dalam air. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar air paling baik untuk standar produk bubuk yaitu pada konsentarsi maltodekstrin 6% (w/w) dengan persamaan regresi hubungan konsentrasi maltodekstrin (x) dan kadar air (y) mengikuti persamaan y =-0,0738x 2 + 0,7255x + 6,154, R 2 =0,8556. Waktu melarutnya santan kelapa bubuk tercepat yaitu pada sampel dengan konsentrasi maltodekstrin (w/w) 4%, yaitu selama 283 detik dengan persamaan regresi y = 6,0179x 2 – 61,664x + 437,6, R 2 =0,8715. ABSTRACT Coconut (Cocos nucifera L.) is a plant that is widely known in Indonesia. Very many benefits derived from plant parts coconut. Part of fruit if extracted and added water will produce milk. Coconut milk can be dried using a spray dryer (spray dryer) produced coconut milk powder (Coconut Milk Powder). Coconut milk powder can be used for food purposes eg as an additive in the manufacture of cakes, beverages and creamer on the benefits of non-food products, for example used in the formulation of health products, ie as a guard moisture, and care for the body. The purpose of this research is to study the influence of maltodextrin concentration on water content and the time of dissolution of coconut milk powder in water. Variations maltodextrin composition (w / w) which consisted of 2%, 4%, 6%, 8%, 10% at a temperature of 1500C drying spray dryer inlet. Method for making coconut milk powder made by separating the skim and cream of coconut milk, then skimmed gained added maltodextrin with a variety of compositions and added sodium caseinate 3% (w / w) and then stirred so homogeneous. Further drying in a spray dryer at a temperature of 1500C. Testing the physical properties of coconut milk powder produced include water content and dissolution time in water. The results showed that the water content of the most good for the standard product, namely the concentration of maltodextrin powder 6%
Research Interests:
ABSTRAK Suatu aplikasi perangkat lunak yang akan di pergunakan untuk memenuhi kebutuhan pemakai,sebaiknya dilakukan di ujicobakan kembali oleh pemakai untuk mengetahui aplikasi perangkat lunak tersebut butuh diperbaiki atau tidak. Penulis... more
ABSTRAK Suatu aplikasi perangkat lunak yang akan di pergunakan untuk memenuhi kebutuhan pemakai,sebaiknya dilakukan di ujicobakan kembali oleh pemakai untuk mengetahui aplikasi perangkat lunak tersebut butuh diperbaiki atau tidak. Penulis mencoba untuk mengukur kelayakan suatu aplikasi perangkat lunak pada puskesmas distrik Kouh dengan metode descriptive statistic, dan sebagai penyajiannya akan di sajikan dalam bentuk data numeric dan data ordinal. ABSTRACT A software application that will be used to meet the needs of users, should be done in ujicobakan back by the user to find software applications that need to be repaired or not. The authors tried to measure the feasibility of a software application on the district health centers Kouh with descriptive statistical methods, and a presentation will be presented in the form of numeric data and ordinal data.
Research Interests:
Kemacetan yang terjadi selama perjalanan sering mengganggu kegiatan sehari-hari. Setiap manusia ingin sampai ke tujuan dengan tepat waktu. Tetapi sering kali kemacetan menyebabkan keinginan manusia terhambat. Oleh karena itu, dibutuhkan... more
Kemacetan yang terjadi selama perjalanan sering mengganggu kegiatan sehari-hari. Setiap manusia ingin sampai ke tujuan dengan tepat waktu. Tetapi sering kali kemacetan menyebabkan keinginan manusia terhambat. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu cara untuk menanggulangi masalah tersebut yaitu dengan mengetahui jarak tempuh minimum untuk mencapai suatu tempat. Persoalan lintasan terpendek yaitu menemukan lintasan terpendek antara dua atau beberapa simpul lebih yang berhubungan. Tujuannya memberikan informasi pencarian perusahaan di Kawasan Industri Pulogadung untuk memudahkan para pencari posisi perseroan terbatas menemukan letak perseroan terbatas yang dituju. Algoritma Bellman – Ford menghitung jarak terpendek (dari satu sumber) pada sebuah graph berbobot, dimana dari satu sumber menghitung semua jarak terpendek yang berawal dari satu titik node. OpenStreetMap adalah sebuah proyek berbasis web untuk membuat peta seluruh dunia yang gratis dan terbuka, dibangun sepenuhnya oleh sukarelawan dengan melakukan survey menggunakan GPS, mendigitasi citra satelit, dan mengumpulan serta membebaskan data geografis yang tersedia di publik. Open Source Routing Machine atau OSRM adalah C ++ pelaksanaan mesin routing kinerja tinggi untuk jalur terpendek di jaringan jalan. Output berupa jarak terpendek dari titik awal pengguna berada sampai ke titik tujuan pengguna.
Research Interests:
ABSTRAK Gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan di lingkungan pekerjaan telah menjadi perhatian para peneliti. Pemerintah memberikan aturan secara jelas mengenai ambang batas mengenai kebisingan di lingkungan kerja dalam... more
ABSTRAK Gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan di lingkungan pekerjaan telah menjadi perhatian para peneliti. Pemerintah memberikan aturan secara jelas mengenai ambang batas mengenai kebisingan di lingkungan kerja dalam kaitannya dengan pencegahan penyakit akibat kerja. Makalah ini menganalisa paparan kebisingan kerja dan penggunaan alat pelindung diri kebisingan pada beberapa industri yang berbeda di Jakarta. Kuesioner digunakan untuk menggali informasi pada responden yang dianggap berpotensi terpapar oleh kebisingan di lingkungan kerjanya. Responden dipilih secara acak yaitu 400 orang pekerja pada 3 lingkungan industri yang berbeda seperti permesinan, industri daur ulang biji plastik, dan industri konveksi. Studi menunjukkan bahwa industri permesinan memiliki tingkat kebisingan yang lebih tinggi, yaitu sekitar 97 dB, sedangkan industry pengolahan biji plastik sekitar 92 dB dan industry konveksi sekitar 65 dB. Proporsi terbesar penggunaan APD adalah wanita yaitu sekitar 75% sementara laki-laki hanya sekitar 65%. Sedangkan berdasarkan usia, diperoleh informasi bahwa usia responden 21-35 tahun merupakan pengguna APD terbesar yaitu sekitar 67.8% dan usia di atas 46 tahun menggunakan APD sekitar 37.2%. Para stakeholder mempunyai peranan yang cukup penting dalam upaya mereduksi potensi risiko yang dapat muncul dari paparan tingkat kebisingan pada lingkungan pekerjaan serta senantiasa memperhatikan faktor-faktor kesehatan dan keselamatan kerja (K3) karyawan. ABSTRACT Hearing loss caused by noise in the work environment has become a concern to the researchers. Government gives clear rules on thresholds regarding noise in the workplace in relation to the prevention of occupational diseases. This paper analyzes occupational noise exposure and the use of personal protective equipment noise in several different industries in Jakarta. The questionnaire used to gather information on the respondents were considered potentially exposed to noise in the work environment. Respondents are randomly selected 400 people working on 3 different industrial environments such as machinery, industrial recycled plastic pellets, and industrial convection. Studies show that the machinery industry has a higher noise level, which is about 97 dB, while the plastic resin processing industry around 92 dB and 65 dB convection industry. The largest proportion of women is the use of PPE is about 75% while the male is only about 65%. Meanwhile, based on age, obtained information that the respondents aged 21-35 years is the largest user of PPE which is about 67.8% and above 46 years of age to use PPE approximately 37.2%. The stakeholders have an important role in the effort to reduce the potential risks that can arise from exposure to noise levels in the work environment and to always pay attention to the factors of health and safety (K3) employees.
Research Interests:
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas keberhasilan panggilan telepon seluler di wilayah kampus UNISMA Bekasi. Luaran (output) pengoperasian BTS (Base Transceiver Station) operator Telkomsel – Simpati yang melayani... more
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas keberhasilan panggilan telepon seluler di wilayah kampus UNISMA Bekasi. Luaran (output) pengoperasian BTS (Base Transceiver Station) operator Telkomsel – Simpati yang melayani komunikasi dalam wilayah tersebut akan dijadikan obyek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan metode eksperimentasi – observasi, yakni dengan mencatat/merekam keberhasilan panggilan dari tempat tertentu terhadap pelanggan di lapangan (yang tersebar di area kampus UNISMA Bekasi, yang kemudian akan dianalisis efektivitasnya. Dalam penelitian ini pemanggilan dilakukan di pekarangan RS. dr.Adam Thalib Cibitung terhadap penerima yang berada di dalam wilayah kampus UNISMA Bekasi, yakni pada 5(lima) gedung dengan mengambil sampel pada 15 (lima belas) titik yang berbeda. Diperoleh data penerimaan panggilan telepon seluler operator Telkomsel – Simpati berupa durasi (lama) waktu yang dibutuhkan untuk proses penyambungan antara 2(dua) pelaku komunikasi yang berjarak sekitar 10 kilometer itu. Dengan uji hipotesis satu arah – uji kebebasan berbasis distribusi chi square, juga ingin diketahui pengaruh perbedaan titik posisi penerimaan sinyal panggilan terhadap efektivitas keberhasilan panggilan. Dengan analisis data penelitian yang terdiri atas 75(tujuh puluh lima) sampel diketahui bahwa durasi rata – rata penyambungan komunikasi antara kedua titik lokasi yang dipilih, adalah sebesar 6,7 detik. Sedangkan dari hasil uji hipotesis yang dilakukan disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara perbedaan titik lokasi penerimaan panggilan dengan efektivitas penerimaan panggilan (penyambungan) komunikasi. Melalui penelitian ini juga diketahui bahwa sebagian besar durasi penyambungan komunikasi yang tercatat adalah merupakan waktu tunda (delay time) yang dibutuhkan untuk pengolahan sinyal dalam perangkat telekomunikasi yang digunakan (telepon seluler, BTS, dan lain – lain). ABSTRACT This study aims to determine the effectiveness of the success of mobile phone calls in the campus area UNISMA Bekasi. Outputs operation of the BTS (Base Transceiver Station) operator Telkomsel-Sympathy which serve communication within the region will be the object of research. Data collected by experimentation method-observation, ie, with notes / recording the call success of a particular place to customers in the field (which is spread over an area of Bekasi UNISMA campus, which will then be analyzed effectiveness. In this study, conducted in the yard of the hospital calling. Dr.Adam Talib Cibitung to recipients who are inside the campus area UNISMA Bekasi, namely in five (5) buildings by taking samples at 15 (fifteen) different points. Obtained Data answering cellular phone operator Telkomsel-Sympathy form of duration (long) time needed for the process of switching between two (2) communicators within about 10 kilometers of it. By the hypothesis test in one direction-a test of freedom based on the distribution of chi square, also wanted to know the effect of different point position signal reception calls on the effectiveness of the success of the call. The data analysis research which consists of 75 (seventy-five) sample is known that the average duration-average connection of communication between the two points selected location, is of 6.7 seconds. While the results of hypothesis tests performed concluded that there was no relationship between the location of answering point difference with the
Research Interests:
ABSTRAK Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) yang dilakukan pemerintah bermula atas melimpahnya gas di bumi Indonesia. kabupaten Cilacap melakukan survey terhadap masyarakat untuk menentukan masyarakat mana yang... more
ABSTRAK Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) yang dilakukan pemerintah bermula atas melimpahnya gas di bumi Indonesia. kabupaten Cilacap melakukan survey terhadap masyarakat untuk menentukan masyarakat mana yang lebih diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan pemberian kompor gas beserta tabungnya. Berdasarkan survey pada tahun 2010 di Kabupaten Cilacap Kecamatan Kroya terdapat 17 kelurahan dengan 28.131 data dengan 31 field atau kolom. Data diolah dengan beberapa tahapan yaitu : pengecekan data, integrasi data, target data, preprocessing, visualisasi, proses data mining, dan pengetahuan. Pada proses data mining dilakukan proses decision tree, regresi, dan k means untuk clustering yang ditampilkan dalam bentuk scatter plot. Berdasarkan decision tree maka diperoleh data kelurahan yang menjadi prioritas untuk diberi bantuan yaitu : Kelurahan Bajing Kulon, Kedawung, Pekuncen, dan Pesanggarahan. Atribut yang digunakan untuk proses regresi yaitu per kelurahan dengan variabel x yaitu pendidikan atau pekerjaan dan variabel y yaitu penghasilan. Kata kunci: data mining, decision tree, regresi ABSTRACK A conversion from oil fuel to gas fuel that done by Indonesian Government are based on the overwhelming gas in Indonesia. Cilacap District has done a survey to people that live there in order to determine which people that would be consider to be prioritized to get subsidiary gas stove and gas tube. Based on survey in 2010 at Kroya an administrative area on Cilacap District, that have 17 villages with 28.131 data and 13 field aply. Data was processed with several stages, which is: data checking, data integration, data target, preprocessing, visualize and data mining process. In data mining process, there were comparison of three methods that are Decision Tree, Regression, and K-Means Clustering which visualize in a form of Scatter Plot. Results with decision tree method gain that subsidiary priorities are following villages; Bajing Kulon, Kedawung, Pekuncen and Pesanggrahan. While on Regression method using education and job status for x variable and income for y variable.
Research Interests: