Bahasa Khmer
Bahasa Khmer (ខ្មែរ, Khmêr [kʰmae]) merupakan sebuah bahasa dari rumpun bahasa Austroasia yang dituturkan oleh orang Khmer. Bahasa ini merupakan bahasa resmi sekaligus bahasa nasional di Kamboja.
Klasifikasi
suntingBahasa Khmer digolongkan kedalam rumpun Austroasiatik, yakni sebuah rumpun bahasa yang tersebar dari Semenanjung Malaka hingga India bagian timur, Asia Selatan, Asia tenggara bagian Utara, dan kepulauan Andaman dan Nikobar.[7] Rumpun bahasa Austroasiatik, yang sendirinya juga mencakup Mon, Vietnam, dan Munda, telah dipelajari sejak 1856 dan pertama kali diajukan sebagai rumpun bahasa pada 1907.[8] Meskipun begitu, hubungan antarbahasa dan klasifikasi dalam rumpun ini masih menjadi perdebatan, walaupun telah dilakukan sejumlah penelitian mengenainya.[9]
Diffloth menempatkan bahasa Khmer di cabang timur dari rumpun bahasa Mon-Khmer.[10] Dalam klasifikasi tersebut, bahasa Khmer diskemakan memiliki kekerabatan genetika yang dikatakan paling dekat dengan rumpun Bahnarik dam Pearik.[11] Akan tetapi menurut hasil penelitian terkini, validitas pengelompokan bahasa Mon-Khmer diperdebatkan. Hal tersebut membuat bahasa Khmer menjadi cabang Austroasiatik tersendiri yang berbeda dengan 12 cabang lainnya pada rumpun Austroasiatik.[9]
Fonologi
suntingSistem fonologikal yang dijelaskan di bawah ini merupakan sistem suara yang umum ditemui dan dianggap sebagai bentuk baku dari bahasa Khmer.[12] Suara yang ada dilambangkan dengan transkripsi fonetik Alfabet Fonetik Internasional (IPA).
Konsonan
suntingdwibibir | Ronggi. | Lang. | Langbel. | Celsu. | ||
---|---|---|---|---|---|---|
sengau | m | n | ɲ | ŋ | ||
letup | nirsuara | p (pʰ) | t (tʰ) | c (cʰ) | k (kʰ) | ʔ |
bersuara | ɓ ~ b | ɗ ~ d | ||||
frikatif | s | (ç) | h | |||
likuida | rhotik
|
r | ||||
sisian
|
l | |||||
hampiran | ʋ ~ w | j |
Konsonan letup nirsuara /p/, /t/, /c/, /k/ dapat dilepaskan sebagai fonem biasa ataupun dengan aspirasi (misalkan [p] dibandingkan dengan [pʰ], dsb.) yang lebih mencolok apabila terletak sebelum vokal manapun. Namun, terkadang fonem yang teraspirasikan dalam posisi tersebut dianalisa sebagai rentetan dua fonem: /ph/, /th/, /ch/, /kh/. Analisa semacam ini didukung dengan fakta bahwa sisipan dapat dimasukkan diantara letupan dan aspirasi itu sendiri (sebagai contoh, [tʰom] ('besar') akan berubah menjadi [tumhum] ('ukuran') dengan sisipan nominalia). Saat salah satu dari letupan ini terjadi secara insial sebelum konsonan lainnya, aspirasi dari fonem terkait tidak lagi menjadi kontras. Hal semacam ini sering dinyatakan sebagai:[13][14] setidaknya akan terjadi aspirasi fonem apabila fonem yang mengikutinya bukanlah /ʔ/, /b/, /d/, /r/, /s/, /h/ (ataupun /ŋ/ jika letupan inisialnya adalah /k/).
Konsonan letup bersuara dilafalkan sebagai konsonan letup-balik [ɓ, ɗ] oleh kebanyakan penutur. Namun, pelafalan tersebut menjadi pudar pada narasi ataupun percakapan terpelajar, sehingga keduanya dilafalkan sebagai [b, d].[15]
Dalam posisi suku kata akhiran, pelafalan dari fonem /h/ dan /ʋ/ mendekati fonem [ç] dan [w]. Konsonan letup /p/, /t/, /c/, /k/ mengalami niraspirasi ataupun pelepasan non suara apabila terletak pada suku kata akhir.[12]
Selebihnya, konsonan seperti /ɡ/, /f/, /ʃ/, dan /z/ merupakan fonem yang diambil dari kata pinjam. Penambahan fonem tergolong baru dan berasal dari penutur bahasa Khmer yang cukup familiar dengan bahasa Prancis ataupun bahasa lainnya.
Intonasi
suntingIntonasi dalam bahasa Khmer seringkali berperan sebagai penanda semantik, sebagaimana layaknya untuk menandakan perbedaan antara kalimat pernyataan deklaratif, pertanyaan, maupun perintah. Sistem ini lebih cenderung digunakan, walaupun terdapat sebuah sistem tata bahasa yang dapat membedakan penanda semantik tersebut. Terkadang sistem tata bahasa yang ada malah dianggap rancu (sebagai contoh, partikel interogativa akhir ទេ /teː/ juga dapat digunakan untuk menandakan partikel emfasis (ataupun negativa dalam beberapa kasus).[16]
Pada pola intonasi dari frasa deklaratif bahasa Khmer yang umum dijumpai, intonasi mengalami peningkatan secara berkala disepanjang kalimat dan turun seketika apabila telah sampai pada suku kata terakhir.[17]
ខ្ញុំមិនចង់បានទេ
[↗kʰɲom mɨn cɒŋ baːn | ↘teː]
Saya tidak menginginkan itu.[17]
Pola intonasi lainnya yang cenderung berbeda dari pola umum, misalnya interogativa "dengan penuh keraguan" ataupun pertanyaan biner. Intonasi semacam ini cenderung datar dan menukik tajam keatas mendekati akhir kalimat.
អ្នកចង់ទៅលេងសៀមរាបទេ
[↗neaʔ caŋ | ↗tɨw leːŋ siəm riəp | ꜛteː]
Apakah Anda ingin pergi ke Siem Reap?[17]
Sementara untuk frasa eksklamasi, intonasi disepanjang kalimat selayaknya intonasi biasa, tetapi intonasi menjadi naik pada suku kata terakhir.[17]
សៀវភៅនេះថ្លៃណាស់
[↗siəw pʰɨw nih | ↗tʰlaj | ꜛnah]
('buku ini mahal!')[17]
Abjad Khmer
suntingAksara Khmer diturunkan dari tulisan Brahmi dari India kuno melalui tulisan Pallawa, yang digunakan di India selatan dan Asia Tenggara selama abad 5 dan 6 M. Prasasti tertua dalam bahasa Khmer, ditemukan di Angkor Borei di Provinsi Takev di selatan Phnom Penh, bertahun 611 M.
Aksara Khmer secara dekat mirip dengan aksara Thai dan Lao, yang keduanya dikembangkan dari abjad Khmer.
Abjad Khmer merupakan abjad suku kata yang masing-masing huruf matinya memiliki 2 bentuk, 1 dengan /a/ (rangkaian pertama) yang melekat dan 1 dengan /o/ (rangkaian kedua) yang melekat. Seluruh huruf mati memiliki bentuk tulisan di bawah garis yang digunakan menulis konsonan rangkap kedua. Pengucapan huruf mati bergantung pada apakah huruf mati terletak pada rangkaian pertama atau kedua. Huruf hidup ditandai dengan penggunaan tulisan terpisah atau diakritik, yang tertulis di atas, bawah, depan, setelah atau sekeliling huruf mati.
Dalam teks bahasa Khmer tiada spasi antara kata, sedang spasi menandai akhir klausa atau kalimat. Meskipun ada usaha membakukan bahasa Khmer tertulis, banyak memiliki lebih daripada 1 ejaan yang diterima.
Konsonan
suntingLabial | Dental[18]/Alveolar | Palatal | Velar | Glottal | |
---|---|---|---|---|---|
Plosive | p (pʰ) | t (tʰ) | c (cʰ) | k (kʰ) | ʔ |
Implosive | ɓ ~ b | ɗ ~ d | |||
Sengau | m | n | ɲ | ŋ | |
Liquid | r l | ||||
Fricative | s | h | |||
Aproksimant | ʋ | j |
Vokal
suntingVokal panjang | iː | eː | ɛː | ɨː | əː | aː | uː | oː | ɔː | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Vokal pendek | i | e | ɨ | ə | ɐ | a | u | o | ||
Diftong panjang | iə̯ | ei̯ | ɐe̯ | ɨə̯ | əɨ̯ | ɐə̯ | ao̯ | uə̯ | ou̯ | ɔə̯ |
Diftong pendek | eə̯̆ | uə̯̆ | oə̯̆ |
Vokal panjang | iː | e̝ː | eː | ɛː | ɯː | ə̝ː | əː | aː | uː | o̝ː | oː | ɔː |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Vokal pendek | i | e | ɛ | ɯ | ə | a | u | o | ɔ | |||
Diftong panjang | iə̯ | aɛ̯ | aə̯ | o̞u̯ | ao̯ | |||||||
Diftong pendek | ɛə̯ | ʷɔ |
Struktur silabus
suntingp | ɓ | t | ɗ | c | k | ʔ | m | n | ɲ | ŋ | j | l | r | s | h | ʋ | tʰ | kʰ | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
p | pʰt- | pɗ- | pʰc- | pʰk- | pʔ- | pʰn- | pʰɲ- | pʰŋ- | pʰj- | pʰl- | pr- | ps- | pʰ- | ||||||
t | tʰp- | tɓ- | tʰk- | tʔ- | tʰm- | tʰn- | tʰŋ- | tʰj- | tʰl- | tr- | tʰ- | tʰʋ- | |||||||
c | cʰp- | cɓ- | cʰk- | cʔ- | cʰm- | cʰn- | cʰŋ- | cʰl- | cr- | cʰ- | cʰʋ- | ||||||||
k | kʰp- | kɓ- | kʰt- | kɗ- | kʰc- | kʔ- | kʰm- | kʰn- | kʰɲ- | kŋ- | kʰj- | kʰl- | kr- | ks- | kʰ- | kʰʋ- | |||
s | sp- | sɓ- | st- | sɗ- | sk- | sʔ- | sm- | sn- | sɲ- | sŋ- | sl- | sr- | sʋ- | stʰ- | |||||
ʔ | ʔʋ- | ||||||||||||||||||
m | mt- | mɗ- | mc- | mʔ- | mn- | mɲ- | ml- | mr- | ms- | mh- | |||||||||
l | lp- | lɓ- | lk- | lʔ- | lm- | lŋ- | lh- | lʋ- | lkʰ- |
Ungkapan dasar
sunting- Bahasa Khmer: ខ្មែរ khmer
- halo: សួស្ដី soursdey
- selamat tinggal: លាហើយ lea hey
- maaf: សូមទោស som tos
- tak masalah: គ្មានបញ្ហា kmean panh-ha
- Terima kasih: អរគុណ Or kun
- Berapa banyak: ថ្លៃប៉ុន្មាន Tlai punman
- ya: បាទ bart (lelaki)/ ចាស៎ jah (perempuan)
- tidak: ទេ teh
- saya tidak mengerti: ខ្ញុំមិនយល់ទេ kngom men yol teh
- di manakah toiletnya?: តើបន្ទប់ទឹកនៅទីណា? ter bantub tek nov ti na?
- Apakah Anda mampu berbahasa Inggris?: តើអ្នកនិយាយ អង់គ្លេស ទេ? ter nak niyay Anglais teh?
Rujukan
sunting- ^ Mikael Parkvall, "Världens 100 största språk 2007" (100 Bahasa Terbesar pada2007), di Nationalencyklopedin
- ^ Ethnologue (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-25, 19), Dallas: SIL International, ISSN 1946-9675, OCLC 43349556, Wikidata Q14790, diakses tanggal 23 April 2022
- ^ "Languages of ASEAN". Diakses tanggal 7 August 2017.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Khmeric". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Central Khmer". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Khmer". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ Diffloth, Gerard & Zide, Norman. Austroasiatic Languages Diarsipkan 2012-04-25 di Wayback Machine..
- ^ Thomas, David (1964). "A survey of Austroasiatic and Mon-Khmer comparative studies". The Mon-Khmer Studies Journal. 1: 149–163. Diakses tanggal 19 June 2012.
- ^ a b Sidwell, Paul (2009a). The Austroasiatic Central Riverine Hypothesis. Keynote address, SEALS, XIX.
- ^ Diffloth, Gérard (2005). "The contribution of linguistic palaeontology and Austroasiatic". in Laurent Sagart, Roger Blench and Alicia Sanchez-Mazas, eds. The Peopling of East Asia: Putting Together Archaeology, Linguistics and Genetics. 77–80. London: Routledge Curzon.
- ^ Shorto, Harry L. edited by Sidwell, Paul, Cooper, Doug and Bauer, Christian (2006). A Mon–Khmer comparative dictionary. Canberra: Australian National University. Pacific Linguistics. ISBN 0-85883-570-3
- ^ a b Huffman, Franklin. 1970. Cambodian System of Writing and Beginning Reader. Yale University Press. ISBN 0-300-01314-0
- ^ a b Minegishi, M (2006). "Khmer". Dalam Keith Brown. Encyclopedia of Language and Linguistics (edisi ke-2). Elsevier. hlm. 4981–4984.
- ^ Jacob, JM (2002). "The Structure of the Word in Old Khmer". Dalam VI Braginskiĭ. Classical Civilizations of South-East Asia: Key Papers from SOAS. Routledge.
- ^ International Encyclopedia of Linguistics, OUP 2003, hlm. 356.
- ^ Jacob, Judith M (1991). "A Diachronic Survey of some Khmer particles (7th to 17th centuries)" (PDF). Essays in Honour of HL Shorto. 1991: 193. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-10-09. Diakses tanggal 24 Januari 2016.
- ^ a b c d e f g h Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamappak
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-20. Diakses tanggal 2011-06-02.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaSIDWELL