Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara

organisasi internasional untuk negara-negara di Asia Tenggara

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Akronim: Perbara) atau lebih dikenal sebagai ASEAN (bahasa Inggris: Association of Southeast Asian Nations)[10][11] adalah organisasi geopolitik dan ekonomi untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, Thailand pada tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi ASEAN oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan kestabilan di tingkat regional, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan cara yang damai.

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
  • Burmaအရှေ့တောင်အာရှနိုင်ငံများအသင်း
    Filipino:Samahán ng mga Bansâ sa Timog Silangang Asya[1]
    Indonesia:Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara[2]
    Khmer:សមាគមប្រជាជាតិអាស៊ីអាគ្នេយ៍
    Lao:ສະມາຄົມປະຊາຊາດແຫ່ງອາຊີຕະເວັນອອກສຽງໃຕ້
    Melayu:Persatuan Negara-negara Asia Tenggara[3]
    Mandarin:亚细安组织
    东南亚国家联盟
    東南亞國家協會
    Tamil:தென்கிழக்காசிய நாடுகளின் கூட்டமைப்பு
    Thai:สมาคมประชาชาติแห่งเอเชียตะวันออกเฉียงใต้
    Vietnam:Hiệp hội các quốc gia Đông Nam Á[4]
Bendera
Lambang
SemboyanSatu Visi, Satu Identitas, Satu Komunitas
("One Vision, One Identity, One Community")[5]
Negara anggota ditunjukkan dengan warna hijau tua
Negara anggota ditunjukkan dengan warna hijau tua
Kantor pusat[6]Jakarta[a]
6°14′20″S 106°47′57″E / 6.23889°S 106.79917°E / -6.23889; 106.79917
Kota terbesarJakarta
Bahasa kerjaInggris[7]
Bahasa resmi
negara mitra
Keanggotaan
Pemimpin
Kao Kim Hourn
• Ketua
Indonesia
Pendirian
1967 Agustus 8; 57 tahun lalu (8-08-1967)
2008 Desember 16; 16 tahun lalu (16-12-2008)
Luas
 - Total
4,522,518[8] km2
Populasi
 - Perkiraan 2023
683.290.000[9]
144/km2
PDB (KKB)2023
 - Total
Kenaikan $11,203 triliun[9]
Kenaikan $16.516[9]
PDB (nominal)2023
 - Total
Kenaikan $3,942 triliun[9]
Kenaikan $5.812[9]
IPM (2021)Kenaikan 0,726[b]
tinggi
Zona waktuBervariasi
(UTC+06:30+09:00)
Situs web resmi
asean.org Sunting ini di Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Sekretariat ASEAN di Jalan Sisingamangaraja No. 70A, Jakarta Selatan
Bendera 10 negara anggota ASEAN.
Peta dan bendera negara anggota ASEAN.

ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4,46 juta km², dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta jiwa. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratannya. Pada tahun 2010, kombinasi nominal PDB ASEAN telah tumbuh hingga $1,8 triliun. Jika ASEAN adalah entitas tunggal, maka mereka akan duduk sebagai ekonomi terbesar ke-9 setelah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Jerman, Prancis, Brasil, Britania Raya, dan Italia.

Sejarah

sunting

Pendirian ASEAN

sunting
Video penjelasan singkat tentang ASEAN

ASEAN didirikan oleh lima negara melalui 5 menteri luar negerinya, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina di Bangkok pada 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok. Berikut adalah daftar menteri luar negeri pendiri ASEAN:

Negara Nama
  Indonesia Adam Malik
  Malaysia Tun Abdul Razak
  Singapura S. Rajaratnam
  Thailand Thanat Khoman
  Filipina Narsisco Ramos

Deklarasi Bangkok

sunting
  • Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
  • Meningkatkan perdamaian dan kestabilan regional
  • Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
  • Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada
  • Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara

Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pionir. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekaannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 30 April 1999. Setelah kesemua negara di Asia Tenggara bergabung dalam wadah ASEAN, Timor Leste memutuskan untuk ikut bergabung menjadi anggota ASEAN, meskipun syarat keanggotaannya belum terpenuhi.

Prinsip utama

sunting

Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:

  • Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
  • Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
  • Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
  • Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
  • Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
  • Kerja sama efektif antara anggota

Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:

  • Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah dan identitas nasional seluruh negara anggota ASEAN;
  • Berbagi komitmen dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian, keamanan dan kemakmuran regional;
  • Menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan lain dalam cara yang tidak sesuai dengan hukum internasional;
  • Ketergantungan pada penyelesaian damai sengketa;
  • Tidak campur tangan dalam urusan internal negara anggota ASEAN;
  • Menghormati hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi nasionalnya bebas dari campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan;
  • Konsultasi ditingkatkan mengenai hal-hal serius memengaruhi kepentingan bersama ASEAN;
  • Kepatuhan terhadap aturan hukum, tata pemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional;
  • Menghormati kebebasan dasar, promosi dan perlindungan hak asasi manusia, dan pemajuan keadilan sosial;
  • Menjunjung tinggi Piagam PBB dan hukum internasional, termasuk hukum kemanusiaan internasional, yang disetujui oleh negara anggota ASEAN;
  • Tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan, termasuk penggunaan wilayahnya, dan dikejar oleh negara anggota ASEAN atau negara non-ASEAN atau aktor non-negara, yang mengancam kedaulatan, integritas wilayah atau kestabilan politik dan ekonomi negara-negara anggota ASEAN;
  • Menghormati perbedaan budaya, bahasa dan agama di masyarakat ASEAN, sementara menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam keanekaragaman;
  • Sentralitas ASEAN dalam hubungan politik, ekonomi, sosial dan budaya eksternal sambil tetap aktif terlibat, berwawasan ke luar, inklusif dan tidak diskriminatif, dan
  • Kepatuhan terhadap aturan-aturan perdagangan multilateral dan aturan berbasis rezim ASEAN bagi pelaksanaan efektif dari komitmen ekonomi dan pengurangan progresif terhadap penghapusan semua hambatan untuk integrasi ekonomi regional, dalam dorongan ekonomi pasar.

Keanggotaan

sunting

Negara anggota

sunting

ASEAN beranggotakan semua negara yang wilayahnya berada di kawasan Asia Tenggara. Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN beserta tahun masuknya ke ASEAN:

Negara Tahun masuk
  Thailand 8 Agustus 1967 (negara pendiri)
  Indonesia
  Malaysia
  Singapura
  Filipina
  Brunei 7 Januari 1984
  Vietnam 28 Juli 1995
  Laos 23 Juli 1997 (Laos dan Myanmar bergabung pada waktu yang sama)
  Myanmar
  Kamboja 30 April 1999
  Timor Leste[12] 11 November 2022 (pengamat)

Negara pengamat

sunting

Ada dua negara yang menginginkan status keanggotaan di ASEAN, dan negara ini sekarang berstatus sebagai pengamat di organisasi ini:

Negara Pengamat sejak
  Papua Nugini 1976

Timor Leste juga menjadi pengamat sejak 2002, sebelum akhirnya menjadi anggota ASEAN pada 2022.

Demografi

sunting

Jumlah penduduk, bahasa, dan agama

sunting
Negara Jumlah penduduk Bendera Ibu kota Mata uang Bentuk pemerintahan Bahasa resmi Lambang negara Agama
Brunei Darussalam 422.678 [1]   Bandar Seri Begawan Dolar Brunei Darussalam (B$) Kerajaan (sultan) Melayu   Islam (81%), Buddha, Kristen, dll.
Filipina 113.907.500 [2] Diarsipkan 2015-09-15 di Wayback Machine.   Manila Peso (₱) Republik (presiden) Filipino & Inggris   Katolik (80,6%), Islam (6,9%-11%),[13] Evangelis (2,7%), Gereja Kristus (2,4%), Protestan (3,8%), Buddha (0,05%-2%),[14] animisme (0,2%-1,25%), lainnya (1,9%).[15]
Indonesia 272.229.372 [3]   Jakarta Rupiah (Rp) Republik (presiden) Indonesia   Islam (86,7%), Protestan (7,6%), Katolik (3,12%), Hindu (1,74%), Buddha (0,77%), Konghucu (0,03%), lainnya (0,4%).[16][17]
Kamboja 15.848.495 [4]   Phnom Penh Riel (៛) Kerajaan (raja) Khmer   Buddha (97%), Islam, Kristen, animisme, dll.
Laos 6.492.400 [5]   Vientiane Kip (₭) Republik (presiden) Lao   Buddha (67%), animisme, Kristen, dll.
Malaysia 33.112.900 [6]   Kuala Lumpur Ringgit (RM) Kerajaan (Yang di-Pertuan Agung) Melayu   Islam (61,3%), Buddha, Kristen, Hindu, animisme.
Myanmar 53.370.609 [7]   Naypyidaw Kyat (K) Republik (presiden) Burma   Buddha (89%), Islam, Kristen, Hindu, animisme, dll.
Singapura 5.612.300 [8] Diarsipkan 2015-11-29 di Wayback Machine.   Singapura Dolar Singapura (S$) Republik (presiden) Inggris, Mandarin, Melayu & Tamil   Buddha (33%), Kristen, Islam, Taoisme, Hindu, dll.
Thailand 69.037.513 [9]   Bangkok Baht (฿) Kerajaan (raja) Thai   Buddha (93,5%), Islam (5,4%), Kristen (1,13%), Hindu (0,02%), lainnya (0,003%).
Vietnam 98.376.882 [10]   Hanoi Đồng (đ) Republik (presiden) Vietnam   Agama tradisional (45,3%), ateisme (29,6%), Buddha (16,4%), Kristen (8,2%), lainnya (0,4%).[18]

Ekonomi

sunting

Produk domestik bruto

sunting
No Negara PDB nominal
(dalam
dolar AS)
PDB nominal
per kapita
(dalam dolar AS)
PDB (PPP)(dalam dolar AS) PDB (PPP)
per AS
(dalam dolar amerika)
  ASEAN 3.594.839 5.336 9.730.880 14.441
1   Indonesia 1.247.352 4.538 3.842.965 13.981
2   Thailand 585.586 8.356 1.428.729 20.387
3   Vietnam 415.493 4.187 1.250.441 12.602
4   Malaysia 415.315 12.295 1.055.454 31.243
5   Filipina 406.107 3.676 1.073.841 9.719
6   Singapura 396.995 69.129 652.586 113.635
7   Myanmar 63.052 1.170 243.420 4.517
8   Kamboja 27.985 1.749 84.755 5.299
9   Laos 20.631 2.757 66.735 8.920
10   Brunei Darussalam 16.263 33.097 31.954 69.063

Indeks Pembangunan Manusia

sunting
Negara IPM (2019)[19] Kategori
  Singapura 0.938 (tertinggi) sangat tinggi
  Brunei 0.838 sangat tinggi
  Malaysia 0.810 sangat tinggi
  Thailand 0.777 tinggi
  Indonesia 0.718 tinggi
  Filipina 0.718 tinggi
  ASEAN 0.713 (rata-rata) tinggi
  Vietnam 0.704 tinggi
  Laos 0.613 menengah
  Kamboja 0.594 menengah
  Myanmar 0.583 (terendah) menengah

Hubungan luar negeri

sunting

Perluasan keanggotaan

sunting

Mengingat kepentingan geografis, ekonomis dan politik yang strategis, sejak beberapa tahun belakangan, ASEAN telah mencoba menjajaki perluasan anggota kepada negara-negara tetangga di sekitar ASEAN. Berikut ini adalah daftar negara-negara yang dijajaki untuk perluasan keanggotaan ASEAN:

Negara
  Bangladesh
  Palau
  Taiwan

Kebijakan VISA antar anggota ASEAN

sunting

Daftar ini hanya berlaku untuk paspor biasa ASEAN.[20]

Tujuan Kewarganegaraan
                   
  Brunei 14 hari 14 hari 14 hari 30 hari 14 hari 14 hari 30 hari 14 hari 14 hari
  Kamboja 14 hari 30 hari 30 hari 30 hari 14 hari 21 hari 30 hari 14 hari 30 hari
  Indonesia 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari
  Laos 14 hari 30 hari 30 hari 30 hari 14 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari
  Malaysia 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari visa elektronik 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari
  Myanmar 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari visa elektronik 14 hari 30 hari 14 hari 14 hari
  Filipina 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari
  Singapura 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari
  Thailand 30 hari 14 hari 30 hari 30 hari 30 hari 14 hari 30 hari 30 hari 30 hari
  Vietnam 14 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 14 hari 21 hari 30 hari 30 hari

Kerja sama ASEAN+3

sunting

ASEAN+3 sudah melakukan beberapa pertemuan di antaranya kerja sama keamanan energi. ASEAN+3 muncul sebagai akibat semakin meningkatnya kebutuhan energi baik di tingkat regional maupun tingkat dunia. Pertemuan pertama berlangsung pada tanggal 9 Juni 2004 di Manila, Filipina dan mengesahkan program kegiatan Energy Security Forum, Natural Gas Forum, Oil Market Forum, Oil Stockpliling Forum dan Renewable Energy Forum dan masih banyak lagi pertemuan yang dilakukan ASEAN+3.[21]

Kerja sama dengan Jepang

sunting

Peran Jepang sangat diharapkan dalam mengambil peran ekonomi yang lebih tegas. Di sisi lain, Jepang sendiri terlihat pasif dalam peran kekuatan politik dan militer karena masih ada saingan yang kuat, yaitu RRT. Jepang masih menganggap bahwa kedaulatan suatu negara sebagai faktor yang paling penting.

Kepentingan Jepang di kawasan seperti yang kita lihat sekarang, yaitu kestabilan kawasan di Asia Tenggara dan keamanan maritim/the sea lines of communication. Para elite pemerintah Jepang tampaknya bersikap waspada dan proaktif terhadap setiap perkembangan pada tataran regional terutama bangkitnya RRT sebagai raksasa ekonomi dunia.

Jepang merasa harus memberikan perhatian yang lebih besar pada kestabilan regional. Lagi pula, Jepang sendiri secara psikologis tentunya masih merasa sebagai bangsa yang besar di Asia-Pasifik. Dalam mengimplementasikan peranan politik di kawasan ASEAN akan timbul perbedaan pandangan dengan Amerika Serikat. Instrumen yang paling efektif untuk menghadapi Amerika Serikat adalah ekonomi. Sikap lebih ramah bangsa Jepang sangat diperlukan untuk menghadapi Amerika Serikat. Jepang sendiri telah merencanakan peningkatan yang signifikan terhadap kekuatan militernya (secara langsung maupun tidak langsung). Hal ini akan berimbas pada negara-negara anggota ASEAN dalam bentuk peningkatan perlombaan senjata di kawasan.

Kerja sama dengan Republik Rakyat Tiongkok

sunting
 
Beijing, pusat ekonomi RRT yang sedang tumbuh pesat

Kontur dimensi multipolar yang kian kompleks mengharuskan tiap negara anggota ASEAN untuk adaptif terhadap dinamika geopolitik dan geostrategi kawasan. Seperti pada peningkatan kemampuan militer RRT yang oleh Amerika Serikat pun dipandang sebagai sebuah ancaman. Peran internasional RRT telah terbuka lebar dengan diundangnya modal dan teknologi dari Barat dan Jepang.

RRT tampaknya akan terus mempertahankan kepentingan dan pengaruh strategis mereka di kawasan ASEAN, baik secara politik maupun militer. Ada keprihatinan mengenai tindakan RRT beberapa tahun yang lalu di Kepulauan Spratly. Pengembangan lembaga-lembaga keamanan yang lebih kuat di kawasan sangat diperlukan. Di bidang ekonomi dan industri, langkah RRT yang mendorong warganya bermigrasi dari daerah perdesaan ke kota-kota untuk menciptakan 270 juta pekerjaan dalam 10 tahun ke depan patut diapresiasi.

Kepentingan utama RRT terhadap negara-negara Asia terfokus pada pembangunan ekonomi yang cepat, dan bagi RRT, untuk diakui sebagai kekuatan Asia yang besar juga sangat penting. Dalam sebuah novel terbitan tahun 1997 yang menggambarkan terjadinya perang berskala global antara Amerika Serikat melawan RRT, diceritakan bahwa pemicunya adalah serangan RRT ke Laut Tiongkok Selatan dan invasi militer RRT ke Vietnam. Walaupun novel tersebut adalah fiksi belaka, namun tetap ada korelasinya dengan kondisi yang terjadi saat ini, dan ada kemiripan dengan apa yang diungkapkan oleh pakar politik AS Samuel Huntington dalam bukunya The Clash of Civilization.[22]

Kerja sama dengan Korea Selatan

sunting

Begitu juga dengan Korea Selatan, Presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak pada tahun 2009 mengatakan bahwa perdagangan ASEAN-Korea Selatan telah tumbuh sebelas kali lipat dalam dua dekade terakhir menjadi senilai $90,2 miliar. Angka tersebut bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi $150 miliar pada 2015 dan berencana untuk meningkatkan (kerja sama) lebih baik lagi serta melakukan pertukaran budaya dan sebagainya.

Kerja sama ASEAN+6

sunting

Negara yang terlibat dalam kerjasama ASEAN+6 ini terdiri dari gabungan kerjasama ASEAN+3 yang beranggotakan Republik Rakyat Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang, ditambah India, Australia, dan Selandia Baru.

Kerja sama dengan India

sunting
 
Mumbai, kota terbesar di India dan merupakan lambang India sebagai raksasa ekonomi baru

India menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada KTT ke-5 ASEAN di Bangkok, Thailand tanggal 14-15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi mitra wicara sektoral sejak 1992. Pada KTT ke-1 ASEAN-India di Phnom Penh, Kamboja tanggal 5 November 2002, para pemimpin ASEAN dan India menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi, pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi informasi dan kontak bangsa dengan bangsa. Komitmen ASEAN dan India tersebut dikukuhkan melalui penandatanganan ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity and Plan of Action pada KTT ke-3 ASEAN-India di Vientiane, Laos tanggal 30 November 2004.[23]

Hubungan kerja sama Indonesia-India di bidang ekonomi dan perdagangan mulai timbul seiring dengan adanya upaya-upaya ke arah kerja sama antara ASEAN dan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju kerja sama yang lebih luas di kawasan Asia. Secara lebih konkret lagi, hubungan dan kerja sama yang lebih dekat telah terwujud dalam hubungan kemitraan antara ASEAN dan India melalui format pertemuan tingkat tinggi ASEAN+1 (India), di mana pertemuan keduanya diadakan di Bali pada bulan Oktober 2003 lalu.[24]

Sengketa perbatasan

sunting

Beberapa negara anggota ASEAN berselisih tentang tapal batas masing-masing negara. Dan beberapa negara ASEAN dengan negara disekitarnya saling membuat klaim teritorial atas Laut Tiongkok Selatan.[25] Perselisihan tersebut dianggap sebagai titik konflik Asia yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kawasan ASEAN.[26][27]

Sedang berlangsung
  • Indonesia, Tiongkok, Vietnam dan Taiwan atas daerah perairan di timur laut Kepulauan Natuna.
  • Filipina, Tiongkok, dan Taiwan atas ladang gas Malampaya dan Camago di Laut Tiongkok Selatan.
  • Filipina, Tiongkok, dan Taiwan atas ladang gas di Gosong Scarborough.
  • Vietnam, Tiongkok, dan Taiwan atas perairan di sebelah barat Kepulauan Spratly. Kesemua atau beberapa dari pulau-pulau di daerah tersebut juga tengah diperebutkan Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina.
  • Kepulauan Paracel dipersengketakan antara Tiongkok dan Vietnam.
  • Malaysia, Kamboja, Thailand dan Vietnam atas ladang gas dan minyak di Teluk Thailand.
  • Indonesia dan Malaysia atas wilayah kaya minyak di Ambalat, Kalimantan Utara.
  • Kamboja dan Thailand atas Candi Preah Vihear.
Sudah selesai

Perbara telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk menangani masalah tersebut tanpa menggunakan kekerasan.[25]

Olahraga

sunting

Lihat pula

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama address
  2. ^ Diperhitungkan dari data estimasi negara-negara anggota UNDP.

Referensi

sunting
  1. ^ "Ang Saligang Batas ng ASEAN" [The ASEAN Charter] (PDF) (dalam bahasa Filipino). Association of Southeast Asian Nations. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 10 January 2018. Diakses tanggal 10 January 2018. 
  2. ^ "Piagam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara" [The ASEAN Charter] (PDF). Association of Southeast Asian Nations. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 December 2017. Diakses tanggal 10 January 2018. 
  3. ^ "Piagam Persatuan Negara Asia Tenggara" [The ASEAN Charter] (PDF) (dalam bahasa Melayu). Association of Southeast Asian Nations. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 10 January 2018. Diakses tanggal 10 January 2018. 
  4. ^ "Hiến chương của Hiệp hội các Quốc gia Đông Nam Á" [The ASEAN Charter] (PDF) (dalam bahasa Vietnam). Association of Southeast Asian Nations. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 10 January 2018. Diakses tanggal 10 January 2018. 
  5. ^ "ASEAN Motto". ASEAN.org. ASEAN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 March 2015. Diakses tanggal 9 May 2015. 
  6. ^ "ASEAN Secretariat renamed as ASEAN Headquarters to strengthen regional diplomacy". Gutzy Asia. 2023-09-07. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  7. ^ ASEAN Charter (PDF). Association of Southeast Asian Nations. hlm. 29. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 9 November 2015. Diakses tanggal 29 October 2015. Article 34. The working language of ASEAN is English. 
  8. ^ "Selected Basic ASEAN Indicators" (PDF). ASEAN.organisation. ASEANstats. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 4 September 2015. Diakses tanggal 9 May 2015. 
  9. ^ a b c d e "Report for Selected Countries and Subjects". IMF (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-13. 
  10. ^ "Empat Anggota ASEAN Ratifikasi Piagam"Diarsipkan 5 Maret 2009 di Wayback Machine., Antara, 20 Februari 2008
  11. ^ "Kemenlu akan bentuk tim kerja ASEAN", Radio Taiwan International, 15 September 2008
  12. ^ "ASEAN Leaders' Statement on the Application of Timor-Leste for ASEAN Membership". Website resmi ASEAN. 11 November 2022. Diakses tanggal 12 November 2022. 
  13. ^ "National Commission on Muslim Filipinos". ncmf.gov.ph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 November 2016. Diakses tanggal 14 July 2016. 
  14. ^ BuddhaNet. "World Buddhist Directory – Presented by BuddhaNet.Net". buddhanet.info. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 March 2021. Diakses tanggal 23 October 2014. 
  15. ^ "2015 Philippine Statistical Yearbook" (PDF). psa.gov.ph. Philippine Statistical Authority. Oct 2015. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 11 October 2016. Diakses tanggal 26 July 2020. 
  16. ^ "Indonesia", The World Factbook (dalam bahasa Inggris), Central Intelligence Agency, 2021-12-29, diarsipkan dari versi asli tanggal 13 April 2021, diakses tanggal 2022-01-06 
  17. ^ "Statistik Umat Menurut Agama di Indonesia". Ministry of Religious Affairs. 15 May 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2020. Diakses tanggal 24 September 2020. 
  18. ^ "Table: Religious Composition by Country, in Percentages". 18 December 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 May 2014. Diakses tanggal 17 March 2015. 
  19. ^ UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME. Human Development Report
  20. ^ "Informasi negara (bagian visa)". Timatic. International Air Transport Association (IATA) melalui Olympic Air. 
  21. ^ ASEAN Selayang Pandang Edisi 2008 Halaman 63 oleh Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Departemen Luar Negeri Republik Indonesia.
  22. ^ "Perspektif Keamanan di Kawasan ASEAN dan Campur Tangan Negara Besar | TANDEF". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-14. Diakses tanggal 2010-04-06. 
  23. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-21. Diakses tanggal 2010-04-06. 
  24. ^ "Uni Sosial Demokrat". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-22. Diakses tanggal 2010-04-06. 
  25. ^ a b http://www.monstersandcritics.com/news/asiapacific/news/article_1572678.php/South-China-Sea-dispute-in-spotlights-at-ASEAN-forum
  26. ^ "U.S., ASEAN Leaders to Discuss South China Sea Territorial Disputes". Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Desember 2010. Diakses tanggal 12 Desember 2010. 
  27. ^ Vietnam seeks ASEAN discussion over South China Sea

Pranala luar

sunting

Organisasi

Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN

Organisasi ASEAN

Situs web terkait ASEAN