Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Hamster adalah binatang sejenis hewan pengerat, terdapat berbagai jenis di dunia dan hampir ada di tiap negara. Walaupun tubuhnya kecil, hamster membutuhkan kandang yang luas. Hamster termasuk ke dalam subfamili Cricetinae[1]. Subfamili ini terbagi ke dalam sekitar 19 spesies, yang diklasifikasikan ke dalam enam atau tujuh genus.

Hamster
Rentang waktu: Miosen Tengah–Saat ini
Seekor Hamster Emas/Suriah
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Rodentia
Famili: Cricetidae
Subfamili: Cricetinae
Fischer de Waldheim, 1817
Genera

Mesocricetus
Phodopus
Cricetus
Cricetulus
Allocricetulus
Cansumys
Tscherskia

Karakteristik

sunting

Hamster memiliki badan yang relatif gemuk, dengan ekor yang lebih pendek daripada badannya dan memiliki telinga yang berambut, kaki yang lebar, pendek dan gemuk. Hamster memiliki rambut yang tebal dan panjang, dan rambutnya memiliki berbagai warna tergantung spesies hamsternya, contohnya hitam, abu-abu, putih, cokelat, kuning, dan merah. Bagian bawah hamster berwarna putih sampai abu-abu dan hitam. Hamster Dzhungaria - di kalangan hobiis dikenal sebagai Hamster Winter White (Phodopus sungorus) dan hamster kerdil bergaris (Cricetulus barabensis) memiliki garis hitam di bawah bagian tengah punggung. hamster kerdil padang pasir (genus Phodopus) adalah hamster terkecil, dengan panjang badan 5 sampai 10 sentimeter (sekitar 2 sampai 4 inci), sedangkan hamster terbesar adalah hamster Eropa (Cricetus cricetus), dengan panjang badan lebih dari 34 sentimeter, tidak termasuk ekor pendek yang memiliki panjang 6 sentimeter.

Habitat

sunting

Habitat hamster di utara terletak dari Eropa tengah sampai Siberia, Mongolia, dan Tiongkok utara sampai Korea. Habitat hamster di selatan membentang dari Suriah sampai Pakistan. Mereka hidup di perbatasan padang pasir, bukit pasir yang divegetasi, bukit di kaki gunung dan dataran rendah yang bersemak-semak dan berbatu, sungai di lembah, dan padang rumput yang luas, beberapa juga tinggal di ladang tanam. Sebaran geografi menggambarkan kelompok spesies hamster, contohnya hamster eropa ditemukan di Eropa tengah dan Siberia barat serta Tiongkok barat laut, sedangkan hamster siria (dalam beberapa artikel disebut sebagai hamster golden atau hamster emas) hanya ditemukan di kota kecil di Suriah barat laut.[2]

Makanan

sunting
 
Seekor Hamster sedang makan roti

Hamster adalah makhluk omnivora. Makanan mereka biasanya butir padi, tetapi juga termasuk buah segar, akar, bagian hijau tumbuhan, invertebrata dan beberapa binatang kecil lainnya (serangga seperti belalang). Hamster membawa makanan mereka di pipi di mana di dalamnya terdapat kantung untuk dimasukkan ke dalam lubang makanan mereka.[2] Namun, tidak semua makanan cocok untuk hamster. Beberapa makanan, seperti daun beracun dari tomat, bawang putih, sitrus menjadi makanan yang paling berbahaya untuk kesehatan hamster. Terlalu banyak memberikan sayuran pada hamster menyebabkan ekor mereka basah dan menyebabkan mereka mati dalam 24 jam. Hamster yang terkena penyakit diabetes tidak diperbolehkan mendapat makanan yang mengandung kadar gula yang tinggi, seperti buah. Komponen makanan hamster dibagi jadi 3 kategori: kering, segar, dan makanan binatang.[2]

Jika kita ingin memelihara hamster, hal paling aman adalah memberikan makanan berupa biji-bijian segar. Di Indonesia terdapat beberapa usaha rumah tangga yang membuat makanan hamster dari biji-bijian. Pilih biji-bijian yang tidak diawetkan namun bebas dari kutu dan bahan pewarna. Jangan memberikan makanan yang mengandung gula atau garam. Beberapa jenis daun segar mungkin tidak berbahaya bagi hamster, tetapi sebagian besar daun-daunan sudah tercemar pestisida. Walau sedikit, hamster rentan terhadap pestisida, sehingga sayur yang diberikan kepada hamster harus berkualitas tinggi. Makanan instan juga tidak baik diberikan kepada hamster karena biasanya mengandung bahan pengawet. Makanan mengandung garam dapat menyebabkan kerontokan pada rambut hamster.[butuh rujukan]

Kelakuan

sunting

Hamster biasanya bersifat diam dan nokturnal walaupun juga dapat dikatakan krepuskular dan mereka kadang-kadang aktif pada awal pagi hari atau akhir sore. Mereka adalah penggali yang baik, membuat lubang dengan pintu masuk satu atau lebih dan dengan galeri yang terhubung dengan kamar mereka untuk sarang, gudang makanan dan aktivitas lainnya. Tidak ada hamster yang berhibernasi selama musim dingin, tetapi beberapa pengalaman periode torpor terjadi selama beberapa hari sampai beberapa bulan.[2] Hamster yang stress akan bersikap agresif, memanjat kandang, dan menggigit besi kandang.

Di alam liar, hamster termasuk dalam hewan yang diburu oleh pemangsa.[3] Oleh karena itu, hamster memiliki sifat asli yang penakut sehingga ketika mereka dipelihara oleh manusia akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa bersentuhan langsung dengannya.[3]

Reproduksi

sunting
 
Hamster betina jenis hamster Suriah dengan 2 anaknya.

Hamster jantan memiliki testis yang besar sesuai dengan ukuran tubuh mereka. Hamster muda lebih sulit melakukan seks.

Hamster melakukan pembuahan pada usia yang berbeda tergantung dari spesiesnya, tetapi hal ini bisa dilakukan pada usia 4 bulan sampai 6 bulan. Hamster jantan tetap dapat melakukan pembuahan selama hidupnya, tetapi betina tidak. Hamster betina mengalami estrus kira-kira setiap tiga hari.

Musim pengembangbiakan terjadi pada bulan April sampai Oktober, dengan 1 sampai 13 anak lahir setelah periode gestasi selama 13 sampai 22 hari.[2] Gestasi terjadi 16 sampai 18 hari untuk hamster Sirian, 18 sampai 21 hari untuk hamster Rusia, 21 sampai 23 hari untuk hamster Tiongkok dan 23 sampai 30 untuk hamster Roborovski.

Setelah hamster betina hamil, induk hamster akan membangun sarang dan mengumpulkan anaknya di sana. Mereka tidak berambut, mata mereka tertutup dan sangat kecil. Setelah 1 minggu, mereka mulai berkeliling sarang mereka dan makan. Setelah 3 minggu, anak hamster bisa meninggalkan sarang mereka. Kecuali untuk hamster Roborvski, yang baru bisa keluar dari kandang dalam waktu 4 minggu. Biasanya, hamster jantan dan betina dipisah saat hamster betina melahirkan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Anak dari hamster juga tidak boleh dipegang, agar tidak dimakan oleh induk. Setelah satu minggu mereka mulai mengeksplorasi keluar sarang. Mereka telah seluruhnya selesai setelah 3 minggu, atau 4 minggu untuk hamster Roborovski. Kebanyakan orang akan menjual hamster ke toko-toko ketika usia hamster 2 sampai 8 bulan.

Tempat tinggal

sunting
 
Rumah hamster yang kecil atau disebut "penjara"

Hamster dapat disimpan baik di kandang maupun pada Aquarium. Kandang hamster yang berukuran dibawah 80 x 50 cm termasuk kandang hamster yang buruk. Kandang Aquarium dapat mencegah hamster melempar keluar serbuk kayu dan sampah-sampah lainnya keluar kandang, memberikan pemandangan yang lebih baik untuk hamster, lebih tenang, serta mencegah keadaan sekitar kandang yang kotor.

Walau ukurannya kecil,rumah yang cocok untuk hamster selalu harus terdapat tempat paling sedikit 80×50 cm dan bagian atas yang kuat karena hamster adalah pemanjat yang baik. Kotak kaca tidak boleh lebih tinggi daripada panjangnya untuk sirkulasi udara, dan karena besar yang lebih kecil, hamster membutuhkan kandang yang lebih besar, paling sedikit 80 sentimeter karena aktivitas mereka yang besar.

 
"Bar Biting" adalah tanda bahwa seekor hamster sedang stress berat karena kandang yang sempit

Hindari benda-benda berbahaya yang berbahaya untuk binatang. Kayu dari tumbuhan runjung ataupun tripleks tidak cocok untuk hamster, karena hamster akan mengerat kayu tersebut dan baik lem maupun resin beracun untuk mereka. Kandang yang dibeli dari toko biasanya terlalu kecil dan membuat menyebabkan "bar biting" yang merupakan tanda hamster yang stress.

Temperatur normal hamster sebesar 18 sampai 26 °C (64 sampai 80 °F)

Lantai dari tempat tinggal hamster biasanya dipenuhi dengan serbuk kayu. Serbuk kayu dibuat dari kertas yang sudah dibuang atau kayu dengan aroma-aroma adalah yang paling sehat. Mengerat dan memakan serbuk kayu yang terbuat dari pohon cedar, pinus, mungkin mengandung fenol yang bisa merusak sistem respirasi, hati dan kulit hamster.

Olahraga dan hiburan

sunting

Seperti binatang peliharaan lainnya, hamster butuh olahraga dan hiburan untuk melatih kesehatan fisik dan psikologis mereka.

 
Roda hamster yang buruk dan mengakibatkan masalah punggung pada hamster.

"Roda olahraga" pada hamster membuat hamster berlari dengan kecepatan penuh di roda tersebut. Roda untuk hamster Suriah minimal berdiameter 25 cm, sedangkan untuk hamster dwarf 20 cm. Roda yang kecil akan mengakibatkan masalah pada punggung hamster dan akan memperpendek hidup hamster. Salah satu contoh alat olahraga yang buruk adalah bola plastik yang merupakan aksesoris yang berbahaya untuk hamster.

Hamster adalah pembangun sarang, banyak pemiliknya yang memberikan tisu sehingga mereka dapat membangun tempat yang aman di pinggir atau di rumah mereka. Serbuk kayu juga dapat digunakan untuk membangun sarang hamster, tetapi terdapat risiko kayu tersebut terkena pestisida dan terbuat dari pohon pinus, yang berbahaya untuk hamster dan bisa mengakibatkan infeksi pernafasan. Serbuk kayu juga terdapat potongan yang tajam yang dapat melukai hamster, seperti hewan pengerat lainnya, hamster juga adalah seekor hewan pengerat, hamster harus diberikan benda yang cocok dan aman untuk membangun sarangnya.

Lama hidup

sunting

Hamster Suriah biasanya hidup tidak lebih dari 3 tahun jika dipelihara, dan hidup lebih pendek dari 3 tahun jika hidup di alam bebas. Hamster winter white hidup kurang lebih 1.5 sampai 2 tahun jika dipelihara, dan hamster Cina 2.5 sampai 3 tahun. Hamster roborovskii yang lebih kecil hidup 3 sampai 3.5 tahun jika dipelihara. Baik hamster siria maupun hamster dapat memulai reproduksi ketika berumur 4-5 minggu. Hamster cina dapat melakukan reproduksi ketika berumur 2-3 bulan, dan hamster roborvski pada umur 3-4 bulan.

 
Seekor Hamster Roborovski.

Hamster sebagai binatang peliharaan

sunting

Spesies yang pertama kali dikenal di Indonesia adalah hamster emas (Mesocricetus auratus). Hamster ini merupakan spesies yang paling banyak dipelihara orang. Toko binatang peliharaan banyak yang memanggil mereka "beruang madu," "panda," "beruang hitam", "beruang hitam Eropa", "beruang kutub", dan "dalmantian," tergantung dari warnanya. Juga ada beberapa variasi, termasuk yang berambut panjang yang tumbuh rambut beberapa sentimeter dan selalu memerlukan perhatian khusus.

Hamster lain yang dipelihara orang ada 4 spesies dari hamster kerdil. Hamster kerdil Campbell (Phodopus campbelli) adalah hamster yang paling banyak dipelihara di antara 4 spesies itu dan kadang dipanggil orang "kerdil Rusia", banyak hamster yang berasal dari Rusia. Kulit hamster kerdil putih Rusia (Phodopus sungorus) menjadi putih saat musim dingin. Hamster Roborovski (Phodopus roborovskii) sangat kecil dan cepat. Hamster Tiongkok (Cricetulus griseus) bukan "hamster kerdil" yang sebenarnya,, hanya hamster dengan ekor sekitar 4 sentimeter - hampir semua hamster punya ekor yang sangat pendek

Banyak pemelihara yang menginginkan hamster mereka berkembang biak memproduksi hamster yang bagus dan sehat dengan menyimpan 1 atau 2 sehingga kualitas dan temperamen adalah kebutuhan vital saat merencanakan perkembang biakan. Mungkin akan ada hasil dari kehamilan direncanakan dan tidak direncanakan, tetapi hamster sering diurus dengan baik dan menjadi hewan peliharaan yang enak dipelihara. Membeli hamster mengarahkan dari pemelihara berarti bahwa ada kesempatan untuk melihat orang tua mereka dan mengetahui tanggal lahir hamster itu untuk dijual.

Klasifikasi Hamster

sunting
 
Hamster Suriah

Binatang yang mirip

sunting

Terdapat beberapa hewan pengerat yang kadang-kadang disebut sebagai hamster, tetapi mereka tidak termasuk dalam klasifikasi subfamili cricetinae, contohnya hamster bermahkota yang sebenarnya adalah tikus Lophiomys imhausi, contoh lainnya adalah tikus Calomyscus spp. dan Mystromys albicaudatus.

Referensi

sunting
  1. ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. 
  2. ^ a b c d e "hamster." Encyclopædia Britannica. Standard Edition. Chicago: Encyclopædia Britannica, 2007.
  3. ^ a b Afdika, Zaky (2020-12-20). "Ini 5 Fakta Menarik dan Unik Tentang Hamster yang Mungkin Belum Diketahui!". PintarPet. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-30. Diakses tanggal 2021-07-30. 

Lihat juga

sunting

Daftar pustaka

sunting
  • Lebedev, V. S., N. V. Ivanova, N. K. Pavlova, and A. B. Poltoraus. 2003. Molecular phylogeny of the Palearctic hamsters. In Proceedings of the International Conference Devoted to the 90th Anniversary of Prof. I. M. Gromov on Systematics, Phylogeny and Paleontology of Small Mammals (A. Averianov and N. Abramson eds.). St. Petersburg.
  • Musser, G. G. and M. D. Carleton. 2005. Superfamily Muroidea. In Mammal Species of the World a Taxonomic and Geographic Reference (D. E. Wilson and D. M. Reeder eds.). Johns Hopkins University Press, Baltimore.
  • Neumann, K., J. Michaux, V. Lebedev, N. Yigit, E. Colak, N. Ivanova, A. Poltoraus, A. Surov, G. Markov, S. Maak, S. Neumann, R. Gattermann. 2006. Molecular phylogeny of the Cricetinae subfamily based on the mitochondrial cytochrome b and 12S rRNA genes and the nuclear vWF gene. Molecular Phylogenetics and Evolution, in press; Available online 17 Februari 2006.
  • Won Byeong-o (원병오) (2004). 한국의 포유동물 (Hangugui poyudongmul, Mamalia Korea). Seoul: Dongbang Media. ISBN 89-8457-310-8. 

Pranala luar

sunting