Asuhan Keperawatan Gout Artritis
Asuhan Keperawatan Gout Artritis
Asuhan Keperawatan Gout Artritis
Nyeri berhubungan dengan iritasi lokal pada sendi, serta proliferasi sinovial dan inflamasi. Tujuan keperawatan: Nyeri berkurang, hilang atau teratasi. Kriteria hasil: Klien melaporkan penelusuran nyeri. Menunjukan perilaku yang lebiih rileks. Memperagakan keterampilan reduksi nyeri. Skala nyeri 0 1 atau teratasi. a. RASIONAL Nyeri merupakan respon subjektif yang dapat dikaji dengan menggunakan skala nyeri. Membantu dalam mengendalikan kebutuhan manajemen nyeri dan keefektifan program. Nyeri dipengaruhi oleh kecemasan dan peradangan pada sendi. Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan farmakologi lain menunjukan keefektifan dalam mengurangi nyeri. Akan melancarkan peredaran darah sehingga kebutuhan oksigen pada jaringan terpenuhi dan mengurangi nyeri. Istirahat dapat menurunkan metabolisme setempat dan mengurangi pergerakan pada sendi yang sakit. Untuk meningkatkan aliran darah balik vena. Pemiberian kompres dapat memberikan efek vasodilatasi dan keduanya mempunyai efek vasodilatasi dan membantu pengeluaran endortin dan dingin dapat menghambat impuls-impuls nyeri. Mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri ke hal yang menyenangkan. Pegetahuan tersebut membatu mengurangi nyeri dan dapat menbantu meningkatkan kepatuhan klien terhadap rencana terapeutik. Pemakaian alkohol, kafein, dan obatobatan diuretik akan menambah peningkatan kadar asam urat
INTERVENSI a. Kaji lokasi, intensitas, dan tipe nyeri. Observasi kemajuan nyeri ke daerah yang baru dan tanda-tanda rasa sakit yang nonverbal. b. Bantu klien dalam mengidentifikasi faktor pencetus. c. Jelaskan dan bantu klien terkait dengan tindakan pereda nyeri nonfarmakologi dan non invasif. d. Ajarkan relaksasi: teknik terkait ketegangan otot rangka yang dapat mengurangi intensitas nyeri. e. Berikan posisi yang nyaman, sendi yang nyeri (kaki) diistirahatkan dan tinggikan area yang sakit. f. Berikan kompres hangat atau dingin. g. Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut. h. Tingkatkan pengetahuaan tentang penyebab nyeri dan hubungan dengan berapa lama nyeri akan berlangsung. i. Hindarkan klien meminum alcohol, kafein, dan obat diuretik KOLABORASI j. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian NSAID dan colchille.
b. c.
d.
e.
f.
g. h.
i.
dalam serum. j. NSAID dapat mengurangi nyeri dan colchille menghambat biosentesis asam urat sehingga menurunkan kadar asam urat serum. 2. Hambatan mobilisasi fisik b. d penurunaan rentang gerak akibat nyeri. Tujuan keperawatan: klien mampu melaksanakan aktifitas fisik sesuai dengan kemampuannya. Kreteria hasil: Klien ikut dalam program latihan. Tidak mengalami kontraktur sendi. Kekuatan otot bertambah. Klien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas dan mempertahankan koordinasi optimal. INTERVENSI a. Kaji mobilitas yang ada dan observasi adanya peningkatan kerusakan. b. Ajarkan klien melakukan latihan gerak aktif pada ekstermitas yang tidak sakit. c. Bantu klien melakukan latihan ROM dan perawatan diri sesuai toleransi. d. Pantau kemajuan dan perkembangan kemamapuan klien dalam melakukan aktifitas. KOLABORASI e. Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien 3. Hipertermia b.d proses inflamasi Tujuan keperwatan: Peningkatan suhu tubuh teratasi. Kriteria hasil: Suhu tubuh dalam batas normal: 36,5-37,5 oC. TTV normal: TD: 120/80 mmHg, RR: 12-20x/i, HR: 80-100x/i. RASIONAL a. Untuk mengidentifikasi pola demam pasien. b. Untuk membantu mengontrol/menstabilkan peningkatan suhu ekstrem. Menurunkan kebutuhan a. b. c. d. e. RASIONAL Mengetahui tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktifitas. Gerakan aktif memberi masa tonus,dan kekuatan otot, serta memperbaiki fungsi jantung dan pernafasan. Untuk mempertahankan fleksibilitas sendi sesuai kemampauan. Untuk mendeteksi perkembangan klien. Kemampuan mobilisasi ekstermitas dapat ditingkatkan dengan latihan fisik dari tim fisioterapi.
INTERVENSI a. Kaji suhuh tubuh tiap 4-8jam sesuai indikasi. b. Gunakan selimut hipotermia. c. Pertahankan suhu ruangan lakukan tindakan pendinginan, berikan mandi
kompres hangat dan singkirkan peralatan tenun tempat tidur yang berlebihan. d. Perbanyak masukan cairan sesuai toleransi.
metabolit dan resiko kejang. Serta meningkatkan keamanan pasien. c. Kompres hangat menyebabkan vasoldilatasi sehingga terjadi perpindahan panas secara evaforasi. d. Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak.