Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Modul 7 NMR

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Modul 7

Spektroskopi NMR
A. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar yang harus dicapai mahasiswa dalam modul ini adalah
menjelaskan metode analisis spesi molekuler dengan NMR.
B. Materi Pokok
Materi pokok yang harus dipelajari lebih mendalam untuk membantu
memperoleh kemampuan-kemampuan tersebut adalah:
1. Prinsip dasar spektrometri NMR
2. Pergeseran kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Instrumentasi NMR
4. Interpretasi data spektra 1H-NMR
5. Interpretasi data spektra 13C-NMR
C. Uraian Materi Pokok
Prinsip Dasar Spektrometri NMR
Nuclear Magnetic Resonance (NMR) merupakan teknik spektroskopi
yang memiliki frekuensi radio 4 - 600 MHz atau panjang gelombang 75 - 0,5 m.
Spektrometri NMR berguna untuk mengidentifikasi rumus bangun molekul
senyawa organik. Prinsip dasar NMR adalah penyerapan energi radiasi
elektromagnetik oleh inti atom yang sedang berputar di dalam medan magnet
yang kuat. Inti atom berorientasi terhadap medan magnet, dimana setiap proton di
dalam molekul yang sifat kimianya berbeda akan memberikan garis-garis
resonansi orientasi magnet yang berbeda. Jenis-jenis inti atom dibagi ke dalam
tiga kelompok.
1. Kelompok pertama: Inti berbentuk bulat, tak berputar, jumlah neutron
maupun protonnya merupakan bilangan bulat, bilangan kuantum spin = 0. Inti
tersebut tidak dapat dideteksi dengan NMR. Contoh 12C, 16O
2. Kelompok kedua: Bentuk bulat berputar, salah satu jumlah proton atau
neutronnya ganjil, bilangan kuantum spin adalah . Inti dapat dideteksi
dengan NMR. Contoh 1H, 13C, 11B, 19F, 31P
3. Kelompok ketiga: Bentuk lonjong, salah satu jumlah proton dan neutronnya
ganjil, bilangan kuantum spin > , sukar mengadsorpsi energi. Contoh 14N,
17
O, 33S, 35Cl
Orientasi bilangan kuantum spin menunjukkan tingkat energi dari inti
tersebut. Orientasi tersebut antara lain orientasi paralel dan orientasi anti paralel,
dimana orientasi momen magnet paralel sedikit lebih stabil dibandingkan
keadaan anti paralel.

Pergeseran Kimia dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya


Pergeseran kimia () adalah posisi frekuensi resonansi sebuah proton
tertentu dalam pengaruh medan magnet luar berkekuatan tertentu yang posisinya
berbeda terhadap proton standar internal, dinyatakan dalam ppm. Jika proton
berada dalam lingkungan kerapatan elektron yang tinggi maka harga tinggi,
demikian juga akan bergeser pada harga yang rendah dan sebaliknya.
Pergeseran kimia digunakan untuk identifikasi gugus fungsi dan menentukan
letak suatu gugus dalam penentuan struktur molekul.
Faktorfaktor yang mempengaruhi pergeseran kimia adalah faktor
intramolekuler dan intermolekuler. Faktor intramolekular terdiri dari efek
induksi,
efek
anisotropi,
dan
efek
mesomeri.
Sedangkan
faktor intermolekularnya berupa ikatan hidrogen, elektronegatifitas, temperatur,
dan pelarut.
Contoh senyawa baku untuk NMR 1H adalah silan dan tetrametil silan
(TMS). Senyawa baku tersebut memiliki syarat:
harus memiliki proton setara, sehingga puncaknya tunggal.
senyawa mudah menguap sehingga dapat dipisahkan dari senyawa yang
diukur.
resonansi protonnya terjadi di daerah medan magnet rendah.
bersifat inert.
Sedangkan pelarut dalam NMR 1H adalah:
tidak boleh mengandung proton.
tidak berinteraksi secara kimia dengan analit.
mudah dipisahkan dengan analit.
contoh : CS2, CD3Cl, CCl4, CD3COCD3
Instrumentasi NMR
Berikut ini adalah skema instrumentasi NMR:

Gambar 1. Skema instrumentasi NMR


(Sumber: dokumentasi penulis)

1.

2.
3.
4.

5.

Kegunaan dari masing-masing komponen instrumentasi NMR tersebut:


Pemancar frekuensi: sumber frekuensi radio, yaitu sinyal frekuensi osilasi
radio (transmitter) disalurkan pada sepasang kumparan dengan frekuensi 4
600 MHz atau panjang gelombang 75 0,5 m.
Medan magnet: akurasi dan kualitas alat NMR tergantung pada kekuatan
magnetnya. Sedangkan generator: untuk mengubah medan magnet.
Tempat sampel dan probe (tabung cuplikan): tempat sampel yang merupakan
tabung gelas berdiameter 5 mm dan dapat diisi cairan sampel 0,4 mL.
Penerima frekuensi, detektor, dan amplifier: penerima frekuensi dari sumber
energi yang diterima oleh sampel; pendeteksi sinyal frekuensi radio
(pengubahan menjadi isyarat listrik); penguat sinyal listrik.
Recorder: pencatat sinyal, yaitu spektrum berupa puncak-puncak yang
menunjukkan letak dan jumlah proton (bila H-NMR yang dipakai).

Interpretasi Data Spektra 1H-NMR


Informasi yang dapat diperoleh dari spektra proton-NMR
Jumlah proton dalam setiap kelompok proton
Jumlah proton di lingkungannya (tetangga)
Prediksi gugus/atom lainnya dalam molekul
Makin banyak elektron (rapatan e tinggi) yang menghalangi masuknya
energi, makin besar energi yang diperlukan, akibatnya puncak spektrumnya
tampak pada medan magnet yang tinggi. Kerapatan e pada proton: -CH3 > -NH
> -OH > F-H
Jumlah proton pada atom C tetangga akan mempengaruhi jenis puncak
yang muncul. Puncak akan muncul sebanyak n + 1 (n adalah jumlah proton atom
tetangga), kecuali pada atom yang lebih elektronegatif. Luas puncak sebanding
dengan jumlah proton yang ada dalam molekul senyawa.
Berikut contoh spectrum 1H NMR senyawa:

Gambar 2. Spektrum 1H NMR senyawa murni hasil isolasi (Dok.Pribadi)

Interpretasi Data Spektra 13C-NMR


Isotop 13C terdapat dalam jumlah sedikit di alam, sehingga NMR 13
kurang peka daripada NMR 1H. Adapaun keuntungan NMR 13C:
memberi informasi tentang tulang punggung (susunan atom C) molekul
daripada anggotanya.
dapat mengamati puncak resonansi tiap atom karbon senyawa organik dengan
berat molekul 200-400.
atom 12C tidak mempengaruhi puncak spektrum 13C karena bilangan kuantum
spin 12C adalah nol.
pengaruh proton terhadap puncak spektrum 13C dapat dihilangkan.
NMR 13C berguna untuk mendeteksi adanya atom C dalam senyawa murni.
Interpretasi terhadap spektra C-NMR sama dengan cara interpretasi pada HNMR.

Gambar3. Spektrum 1H NMR senyawa murni hasil isolasi (Dok.Pribadi)


D. Rangkuman
Prinsip dasar NMR adalah penyerapan energi radiasi elektromagnetik
oleh inti atom yang sedang berputar di dalam medan magnet yang kuat. Inti yang
dapat dideteksi NMR adalah yang bulat, berputar, salah satu jumlah proton atau
neutronnya ganjil, dan bilangan kuantum spinnya . Pergeseran kimia adalah
posisi frekuensi resonansi sebuah proton tertentu dalam pengaruh medan magnet
luar berkekuatan tertentu yang posisinya berbeda terhadap proton standar
internal. Pergeseran kimia dipengaruhi oleh faktor intramolekuler dan
intermolekuler. Instrumentasi NMR terdiri dari pemancar frekuensi, penerima
frekuensi, detektor, amplifier, recorder, magnet, generator, dan tempat sampel
dan probe. Interpretasi terhadap spketra H atau C NMR dilakukan dengan
memperhatikan puncak proton atau karbon yang dihasilkan. NMR bekerja secara
spesifik sesuai dengan inti atom yang dipakai.
4

E. Latihan/Tugas
Kerjakan latihan berikut untuk memperdalam pemahaman Anda
mengenai materi spektroskopi NMR.
1. Tentukan rumus molekul senyawa dari spektrum proton NMR berikut ini:

2.

Tentukan rumus molekul senyawa dari spektrum C-NMR berikut ini:

Petunjuk Jawaban Latihan!


1. Puncak tunggal pada = 7,2 menunjukkan struktur aromatik, dan
sesuai dengan 5 proton yang berarti turunan benzena dengan satu
substituen:

Tujuh puncak untuk satu proton pada = 2,9 ppm dan dua puncak untuk
enam proton pada = 1,2 ppm, yaitu:

CH3
CH

CH3

Berdasarkan interpretasi tersebut, maka rumus molekul dari senyawa itu


adalah:

CH3
3

CH

2.

CH3

Rumus molekul dari spektrum C-NMR tersebut adalah 2,2-dimetilbutana

F. Tes Mandiri
1. Tentukan rumus molekul senyawa dari spektrum proton NMR berikut ini:

2.

Tentukan rumus molekul senyawa dari spektrum C- NMR berikut ini:

GLOSARIUM
NMR
Pergeseran kimia
DAFTA PUSTAKA
DL Pavia, GM Lampman, GS Kriz Jr. Introduction to Spectroscopy.
Philadelphia: Saunders.
Harvey D. 2000. Modern Anayitical Chemistry. USA: McGraw-Hill
Companies, Inc.
Hendayana, S., et.al. 1994. Kimia Analitik Instrumen. Semarang: Penerbit
IKIP Semarang.
Silverstein RM & Bassler GC. 2000. Spectrometric Identification of Organic
Compounds 5ed. New York : John Wiley and Sons, Inc.
Skoog DA, West DM, Holler FJ, Crouch SR. 2004. Fundanentals of
Analytical Chemistry. Eighth Edition. USA: Thomson Learning, Inc.
Skoog, Holler & Nieman. 1998. Principles of Instrumental Analysis 5ed.
Philadelphia: Saunders College Pub.

Anda mungkin juga menyukai