Sttu Gubeng
Sttu Gubeng
Sttu Gubeng
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keadaan lingkungan fisik dan biologis pemukiman penduduk
itu
perlu
dikelola
demi
kelangsungan
kehidupan
dan
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan
Manfaat
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sanitasi Tempat Tempat Umum
Definisi sanitasi menurut kamus besar bahasa idonesia adalah
perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud
mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan
buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan
meningkatkan kesehatan manusia.
Sedangkan definisi dari tempat-tempat umum adalah
(TTU)
adalah suatu tempat dimana umum (semua orang) dapat masuk ke tempat
tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik secara insidentil
maupun terus menerus, (Suparlan 1977).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sanitasi
tempat-tempat umum adalah usaha yang secara sengaja dilakukan dalam
upaya pembudayaan untuk hidup bersih yang diterapkan di fasilitasfasilitas atau tempat-tempat umum.
Jenis tempat tempat umum antara lain:
a. Yang berhubungan dengan sarana pariwisata
1. Penginapan/losmen
2. Mess
3. Kolam renang
4. Bioskop
5. Tempat hiburan
6. Tempat rekreasi
b. Yang berhubungan dengan sarana perhubungan
1. Stasiun kereta api
2. Terminal angkutan darat
3. Bandara udara
4. Pelabuhan
tempat
2. Bagian dalam
a. Ruang tunggu
- Ruangan bersih
- Tempat duduk bersih
- Lantai terbuat dari bahan kedap air, tidak licin, dan mudah
dibersihkan
b. Peron
c. Kantor administrasi
d. Ruang ibadah
e. Ruangan ibu menyusui
f. Ruangan Bebas Merokok
g. Pertokoan
3. Sarana sanitasi
a. Toilet/WC
- Digunakan jamban tipe leher angsa
- Jamban untuk pria harus terpisah dengan jamban untuk wanita
d. SPAL
- Memiliki sistem pembuangan yang baik, terhubung dengan
saluran umum atau septic tank tersendiri (untuk pembuangan air
kotor)
e. Manajemen sampah
-
BAB III
METODE PENILAIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
a. Lokasi Observasi
b. Waktu Pelaksanaan
1. Hari/ Tanggal
2. Waktu
kereta
api,
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RINomor
= Bobot x Skor
Nilai total
= (Bobot x Skor)
Nilai maksimum
= (Bobot x Skor )
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Stasiun Gubeng
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM. 9 Tahun
2011 Tentang Standar Pelayanan Minimum untuk Angkutan Orang dengan
Kereta Api dalam pasal 1 ayat 5 disebutkan bahwa stasiun kereta api
adalah tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api.
Salah satu stasiun kereta api di Surabaya adalah Stasiun Gubeng.
Stasiun ini terletak di kelurahan Gubeng, kecamatan Gubeng, Surabaya,
Jawa Timur dan berada di bawah naungan PT Kereta Api (Persero) Daerah
Operasi VIII. Stasiun ini merupakan stasiun KA terbesar di Surabaya dan
merupakan tempat keberangkatan KA utama dari Kota Surabaya,
khususnya yang melalui jalur selatan.
Stasiun Surabaya Gubeng pertama kali dibangun di sisi barat rel
KA. Pada pertengahan dekade 1990-an, bangunan baru Stasiun Surabaya
Gubeng dibangun di sisi timur rel KA dengan arsitektur lebih modern dan
lebih luas. Lahan yang digunakan untuk stasiun ini adalah seluas 13.671
m, dengan luas bangunan sebesar 2.635 m. Di stasiun ini terdapat 6 jalur
kereta api yang setiap harinya dilintasi oleh sebanyak 36 kereta api
keberangkatan dan 36 kedatangan.
Jumlah karyawan di Stasiun Gubeng berjumlah 49 orang personil
yang sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Setiap bulannya rata-rata
stasiun ini didatangai oleh 140.000 orang penumpang kereta api.
Stasiun Gubeng memiliki 6 jalur utama, dimana jalur 1 (paling
barat) biasanya digunakan untuk pemberangkatan KA Ekonomi ke arah
selatan, jalur 2 untuk kedatangan kereta dari arah selatan, jalur 3 dan 4
digunakan untuk tempat singgah KA Logawa, Sri Tanjung, dan Penataran
Icon selama proses langsiran lokomotif dan sebagai jalur berjalan
langsung untuk KA Barang, jalur 5 digunakan untuk kedatangan KA
bisnis dan eksekutif dari arah selatan dan juga sebagai jalur berjalan
11
b.
Tanjung
(ke
Lempuyangan,
Yogyakarta,
atau
ke
Banyuwangi).
12
4.2
Tempat parkir
Di luar bangunan stasiun tersedia tempat parkir
untuk pengunjung stasiun ini. Tempat perkir telah dilakukan
pemisahan antara kendaraan roda dua dan roda empat. Secara
keseluruhan luas lahan parkir adalah 3000 m2. Kondisi tempat
parkir telah dipafing serta bersih dari sampah atau kotoran.
b.
Penghijauan
Terdapat banyak tanaman yang tertata rapi di sekitar
tempat parkir. Tanaman berupa rumput, pohon perdu, maupun
pohon yang tinggi sebagai peneduh. Ada taman di sekitar depan
stasiun dan daerah parkiran stasiun. Kondisinya cukup terawat
dan bersih terutama yang ada di area depan stasiun. Bahkan di
dalam area stasiun pun terdapat taman bunga yang indah dan
terawat. Area penghijauan di stasiun Gubeng sudah terbilang
mencukupi dan membuat stasiun ini menjadi lebih sejuk, asri, dan
rindang.
c.
Penerangan
Saat
siang hari
penerangan di
luar
stasiun
13
d.
5.
Media Informasi
a.
Papan Informasi
Kondisi papan informasi yang ada di Stasiun Kereta Api
Gubeng sudah baik. Papan informasi terbaca jelas dan letaknya
juga strategis (mudah dilihat oleh jangkauan penglihatan).
Isi informasi terdiri dari nama, nomor, jadwal kereta api,
stasiun keberangkatan, stasiun pemberhentian, stasiun tujuan.
Namun tidak ada kelas pelayanan serta tarif kereta api.
Papan informasi ini belum mencantumkan kelas pelayanan
dan tarif sehingga belum memenuhi standar pelayanan minimal di
stasiun kereta api sesuai dengan pasal 3 ayat 1 Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor: PM 9 Tahun 2011 Tentang Standar
Pelayanan Minimum untuk Angkutan Orang dengan Kereta Api.
Di stasiun Gubeng terdapat pula peta jaringan jalur kereta api di
papan yang berbeda.
b.
Pengeras Suara
Di stasiun Gubeng ini terdapat alat pengeras suara yang
teletak di beberapa titik strategis agar mudah didengar oleh semua
calon penumpang, baik di dalam maupun di luar bangunan pokok
stasiun.
Alat pengeras suara tersebut menyala dengan baik.
Sebagian besar alat pengeras suara berfungsi baik dan suara
14
15
16
17
18
ini dalam kea daan agak kotor dan ku rang terawatt dan tidak
dimanfaatkan secara maksimal oleh ibu-ibu menyusui.
4. Ruang Kesehatan
Di Stasiun Gubeng terdapat fasilitas kesehatan dasar dan
P3K dalam keadaan bersih. Alat-alat kesehatan dan P3K
tersedia dalam kondisi lengkap dan ditangani oleh seorang
dokter jaga. Namun hanya satu ruang kesehatan yang adanya di
stasiun gubeng lama.
5. Fasilitas Penyandang Cacat
Hampir tidak dijumpai fasilitas yang dikhususkan bagi para
penyandang cacat di stasiun ini. Hanya tersedia ramp untuk
pengguna kursi roda yang digunakan untuk naik ke peron.
Karena bangunan Stasiun Gubeng hanya ada satu lantai
sehingga tidak diperlukan lift atau eskalator bagi penyandang
cacat.
Hal ini belum memenuhi pasal 54 ayat 1 UU No. 23 Tahun
2007 Tentang Perkereta apian yaitu stasiun kereta api untuk
kepentingan
naik
dilengkapi
dengan
turun
penumpang
fasilitas:
sekurang-kurangnya
keselamatan,
keamanan,
19
dapat
dilakukan
oleh
penyelenggara
prasarana
20
21
setempat
sehingga
pembuangan.
Pada Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) di
stasiun ini telah dilakukan pemisahan antara limbah dari kamar
mandi dan limbah dari WC. Pemisahan jenis air limbah atau air
kotor tersebut dilakukan dengan pemilihan sistem pengaliran/
pembuangan dan penggunakan peralatan yang dibutuhkan.
c. Drainase
Drainase sendiri merupakan Saluran Pembuangan Air yang
sangat penting bagi tempat umum seperti halnya di Stasiun Gubeng
22
Tempat Parkir
Tidak di temukan drainase di area parkir stasiun gubeng.
Hanya saja terdapat drainase berbentuk gorong-gorong di
luar area stasiun. Jadi air hujan yang turun di sekitaran area
parkir akan dibiarkan jatuh di pelatar parkir yang luas, yang
kemudian akan mengalir ke tempat rendah dan mengalir ke
gorong-gorong di luar area stasiun.
2.
3.
Rel
Di tempat sekitaran rel kereta api sudah terdapat drainase
yang sesuai, tidak terlalu dekat dengan rel sehingga aliran
air hujan tidak mengganggu jalannya kereta api. Drainase di
sekitar rel ini berbentuk parit yang terbuka, jadi bila air
hujan turun dari atap bangunan ruang tunggu stasiun
kemudian langsung jatuh di sepanjang drainase tersebut
tanpa pipa khusus sebagai tempat aliran airnya.
4.
Toilet
Di toilet ini tidak ditemukan sistem pembuangan drainase
pada umumnya, seperti parit ataupun gorong-gorong. Tetapi
menggunakan pipa pembuangan yang dikhususkan memang
untuk pembuangan limbah dari kamar mandi dan limbah
dari WC.
23
dikarenakan model jenis ini yang lebih diminati jika melihat masyarakat
Indonesia yang lebih suka menyimpan koin dari pada kartu.
4.3
b. Nilai Maximum:
Tabel 1. Lingkungan
= 4 x 11 x bobot (30%)
Tabel 2. Bangunan Pokok
= 4 x 16 x bobot (20%)
Tabel 3. Bangunan Pendukung = 4 x 8 x bobot (15%)
Tabel 4. Media Informasi
= 4 x 4 x bobot (15%)
Tabel 5. Instalasi Pendukung = 4 x 5 x bobot (20%)
Total Max.
= 13,2
= 12,8
= 4,8
= 2,4
= 4,0 +
= 37,2
26
c.
Penilaian Kategori:
80% x 36,6 = 29,28
Baik
29,28 36,6
21,96 29,27
14,64 21,95
1.
Kepada pengunjung
a. Pengunjung dapat membaca papan informasi dengan baik.
b. Pengunjung dapat mendengar informasi dari pengeras suara,
tetapi suaranya agak berisik dan kurang jelas.
c. Pengunjung merasa nyaman berada di ruang tunggu.
2.
Kepada petugas
a. Luas keseluruhan bangunan stasiun = 2635 m
27
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari perhitungan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap
Stasiun Gubeng Surabaya didapatkan hasil penilaian total dari
instrumen didapatkan hasil sebesar 23,45. Nilai yang di dapatkan
berada pada interval (21,96 29,7) dan pada kategori kurang, artinya
Stasiun Kereta Api Gubeng Surabaya memiliki sanitasi yang kurang.
Tetapi beberapa persyaratan sudah ada yang terpenuhi.
Beberapa bagian pada Stasiun Gubeng Surabaya yang masih belum
memenuhi kriteria, antara lain:
28
1. Media Informasi
a. Papan informasi
Kondisi papan informasi yang ada di Stasiun Kereta Api
Gubeng Surabaya sudah baik. Papan informasi terletak di tempat
yang startegis (terlihat) dan terawat. Tulisan di papan informasi
dapat terbaca dan jelas. Isi informasi terdiri dari nama KA, stasiun
keberangkatan, stasiun tujuan, namun belum tercantum kelas
pelayanan KA dan tarif KA sehingga belum memenuhi standar
pelayanan minimal di stasiun kereta api sesuai dengan pasal 3
ayat 1 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 9 Tahun 2011
Tentang Standar Pelayanan Minimum untuk Angkutan Orang
dengan Kereta Api. Di stasiun Gubeng terdapat pula peta jaringan
jalur kereta api di papan yang berbeda.
2. Bangunan Pokok
a. Toilet/WC
Stasiun Gubeng Surabaya memiliki toilet dengan pemisahan
antara laki-laki dan perempuan, namun belum ada toilet khusus
bagi orang cacat sehingga belum memeuhi standar pelayanan
minimum di stasiun. Toilet khusus orang cacat dikhususkan bagi
orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik, misal harus
menggunakan kursi roda atau tongkat.
b. Fasilitas ruang ibu menyusui
Pada stasiun Gubeng Surabaya terdapat fasilitas bagi ibu yang
menyusui anaknya. Sebenarnya ruangan ini dapat dimanfaatkan
dengan semestinya, namun kondisi ruangan tersebut kotor dan
ruangannya kecil sehingga ibu menyusui enggan menyusui di
ruangan tersebut.
c. Ruangan merokok
Sudah ada area yang dikhususkan untuk merokok dan berada di
peron sebelah ujung namun kawasan tersebut ada di area yang
terbuka sehingga asap rokok masih tetap bisa menggangu orang
lain.
29
3. Instalasi Pendukung
a. Tempat sampah
Di area luar stasiun, ditemukan tempat sampah yang fungsinya
masih belum maksimal dan dalam keadaan tidak tertutup. Belum
maksimalnya disini, terbukti dengan masih adanya sampah yang
berserakan disekitaran area tersebut.
5.2
Saran
1. Bagi pengelola Stasiun Pasar Turi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
30
DAFTAR PUSTAKA
31
LAMPIRAN
32
Gambar. 1 toilet
33
Gambar.2 rel
Gambar.3 musholah
34
35
36
37
38
39
40
Gambar
41
42
Tabel
1
Lantai
b. Pembuangan
Sampah
Tempat
sampah
Kondisi
c. Penerangan
Kondisi
Alat
d. Ruang Terbuka
Hijau
Luasan
Penghijauan
Bobot
30
Nilai
Kriteria
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3-4*
1
2
3
4
1
2
3
4
Kondisi
e. Pintu masuk &
keluar
Kondisi
1
2
3-4*
1
Skor
4
4
2
3-4*
Petunjuk arah
Bangunan Pokok
a. Peron
Lantai
Tempat
sampah
Tempat duduk
b. Ruang tunggu
Lantai
Tempat duduk
1
2
3
4
Total Skor
Bobot
Nilai
20
1
2
3
4
1
2
3-4*
1
2-4*
1
2
3
4
1
2
3
4
c. Kantor
administrasi
Kondisi
d. Kebersihan rel
Kondisi
2
3
4
1
2
e. Loket karcis
Kondisi
3-4*
1
2
3
4
4
35
Skor
2
4
4
3
Layanan
1
2
3-4*
1
2
3
Ventilasi
f. Fasilitas umum
4
1
Tempat ibadah
(kondisi)
Toilet/ WC
(jumlah)
Kondisi
Urinoir
Bak Air
Jamban
Bangunan Pendukung
a. Ruang merokok
Kondisi
Bobot
15
Kriteria
Tidak ada
Ada, tidak terpakai & kotor
Ada, terpakai, kotor
54
Skor
1
b. Ruang ibu
menyusui
Kondisi
c. Kantin
Kondisi
d. Pertokoan
Kondisi
e. Toilet bagi
penyandang
cacat
Kondisi
4
1
2
3-4*
1
2
3
4
1
2
3-4*
1
2
3-4*
1
Jamban
2
3
f. Tempat cuci
tangan
4
1
Jumlah
2
3
4
g. Ruang
kesehatan
Kondisi
Media Informasi
a. Pengeras suara
Kondisi
Kualitas suara
b. Papan informasi
Kondisi
Bobot
15
2
Ada, tapi tidak terpakai dan kotor
3
Ada, terpakai, kotor
4
Ada, terpakai, bersih
Total Skor
Nilai
Kriteria
1
2
3
4
1
2
3-4*
1
2
4
23
Skor
3
4
Isi informasi
Instalansi Pendukung
a. Instalansi listrik
Kondisi
Bobot
20
strategis
3
Ada, terbaca, tidak strategis
4
Ada, terbaca, dan letak strategis
1
Tidak ada informasi
2
Hanya nama, nomor dan jadwal kereta api
3
Poin nomor 2 dilengkapi stasiun
keberangkatan, pemberhentian, dan
stasiun tujuan
4
Poin nomor 3 dilengkapi tarif dan kelas
pelayanan
Total Skor
Nilai
1
2
3
4
b. Instalansi air
Air bersih
(kondisi)
Air kotor
(kondisi)
1
2
3
4
1
2
3
4
c. Komunikasi
(telepon umum)
Kondisi
d. Instalansi
pemadam
kebakaran
Kondisi
2
3-4*
1
Kriteria
Ada, tidak mencakupi kebutuhan, tanpa
pengamanan kelistrikan
Ada, mencakupi kebutuhan, tidak ada
sistem pengamanan kelistrikan
Ada, tidak mencakupi kebutuhan, ada
sistem pengamanan
Ada, mencakupi kebutuhan, ada sistem
pengamanan kelistrikan
Tidak tersedia air bersih
Air bersih hanya untuk toilet saja
Tersedia air bersih, makan, minum dan
kegiatan lainnya
Tersedia, tapi terbatas
Saluran air limbah dari kamar mandi &
toilet/ WC terhubung dengan drainase
Saluran air limbah dari kamar mandi
terhubung dengan toilet/ WC
Saluran air limbah dari kamar mandi &
toilet/ WC terpisah
Saluran air dari semua pembuangan
terhubung
Tidak tersedia
Tersedia, rusak
Tersedia, terpakai
Tidak tersedia instalansi kebakaran
2
Tersedia, tidak berfungsi
3
Tersedia, berfungsi, sulit dijangkau
4
Tersedia, berfungsi, mudah dijangkau
Total Skor
14
Skor
18
Keterangan:
Untuk tanda (*) menandakan penilai memilih salah satu angka.
Misal: (3-4*) : Memilih nilai 3 atau 4
a. Penilaian =
b. Nilai Maximum:
Tabel 1. Lingkungan
= 4 x 11 x bobot (30%)
Tabel 2. Bangunan Pokok
= 4 x 16 x bobot (20%)
Tabel 3. Bangunan Pendukung = 4 x 8 x bobot (15%)
Tabel 4. Media Informasi
= 4 x 4 x bobot (15%)
Tabel 5. Instalasi Pendukung = 4 x 5 x bobot (20%)
Total Max.
= 13,2
= 12,8
= 4,8
= 2,4
= 4,0 +
= 37,2
c. Penilaian Kategori:
80% x 37,2=29,76
Baik
29,76 37,2