Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara Indonesia. Pancasila memiliki enam fungsi utama yaitu sebagai jiwa, kepribadian, tujuan hidup, pedoman hidup, perjanjian luhur bangsa, dan ideologi bangsa. Sila-sila Pancasila disusun secara hierarkis dan berbentuk piramida, dimana setiap sila mempunyai hubungan yang saling mengikat dan tidak dap
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
407 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara Indonesia. Pancasila memiliki enam fungsi utama yaitu sebagai jiwa, kepribadian, tujuan hidup, pedoman hidup, perjanjian luhur bangsa, dan ideologi bangsa. Sila-sila Pancasila disusun secara hierarkis dan berbentuk piramida, dimana setiap sila mempunyai hubungan yang saling mengikat dan tidak dap
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara Indonesia. Pancasila memiliki enam fungsi utama yaitu sebagai jiwa, kepribadian, tujuan hidup, pedoman hidup, perjanjian luhur bangsa, dan ideologi bangsa. Sila-sila Pancasila disusun secara hierarkis dan berbentuk piramida, dimana setiap sila mempunyai hubungan yang saling mengikat dan tidak dap
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara Indonesia. Pancasila memiliki enam fungsi utama yaitu sebagai jiwa, kepribadian, tujuan hidup, pedoman hidup, perjanjian luhur bangsa, dan ideologi bangsa. Sila-sila Pancasila disusun secara hierarkis dan berbentuk piramida, dimana setiap sila mempunyai hubungan yang saling mengikat dan tidak dap
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15
PANCASILA
(Kedudukan dan Fungsi Pancasila;
Bentuk Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila)
Kedudukan dan Fungsi Pancasila
Secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
- sebagai pegangan hidup.
- penjelmaan falsafat hidup bangsa. - dalam pelaksanaan sehari-hari tidak boleh bertentangan dengan norma-norma agama, kesusilaan, sopan santun dan hukum yang berlaku. - kristalisasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
2. Pancasila sebagai dasar negara
- Pancasila digunakan sebagai dasar
mengatur pemerintahan negara atau penyelenggara negara. - Fungsi pokok pancasila adalah sebagai dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum. (yuridis kenegaraan)
Arah pengembangan hukum nasional:
1. Menjaga integrasi bangsa (ideologi maupun teritori) 2. Didasarkan upaya membangun demokrasi dan nomokrasi sekaligus 3. Didasarkan pada upaya membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 4. Didasarkan pada prinsip toleransi beragama yang berkeadaban
Kedudukan dan Fungsi Pancasila
Secara rinci, kedudukan dan fungsi Pancasila yaitu:
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pancasila sebagai jiwa bangsa.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa. Pancasila sebagai tujuan hidup bangsa. Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara.
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan perkembangan jaman. Perkembangan Pancasila harus disepakati oleh bangsa Indonesia melalui konsensus nasional. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah dasar-dasar negara tetapi mengeksplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit.
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Sebagai suatu ideologi yang bersifat terbuka, Pancasila memiliki dimensi sbb: 1. Dimensi idealistis, nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila bersifat sistematis dan rasional. 2. Dimensi normatif, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus dijabarkan dalam suatu sistem normatif atau perlu memiliki norma yang jelas.
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
3. Dimensi realistis, mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Ideologi Pancasila yang bersifat terbuka pada hakikatnya nilai-nilai dasar Pancasila tidak bersifat tetap adapun penjabaran dan realisasinya dieksplisitkan secara dinamis, terbuka dan senantiasa mengikuti perkembangan jaman.
Bentuk Susunan Kesatuan
Sila-sila Pancasila 1. Susunan Kesatuan Pancasila yang Bersifat Kesatuan Organis. Tidak satupun sila boleh ditiadakan, dihapus atau dilupakan walau hanya dalam angan-angan atau kehendak saja. Lima unsur dari Pancasila mungkin berbeda satu dengan lainnya, tetapi sebenarnya merupakan kesatuan keseluruhan.
Susunan Kesatuan sila-sila Pancasila
Bersifat Organis Isi sila Pancasila hakikatnya merup. dsr filsft Neg.yg msg sila merup. asas peradaban. Namun sila Pancasila merup. Satu kesat. & keutuhan, krn setiap sila menjadiUnsur (bag.) mutlak dr. Pancasila. Pancasila merup. kesat. yg Majemuk Tunggal. Konsekuensinya : Setiap sila tdk dpt berdiri sendiri Terlepas dr sila lainnya, & diantara sila satu dgn lainnya tdk saling bertentangan.
Bentuk Susunan Kesatuan
Sila-sila Pancasila 2. Susunan Kesatuan Pancasila yang Bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal. Kalau dilihat dari intinya, urut-urutan lima sila menunjukkan suatu rangkaian tingkat dalam luasnya dan isi-sifatnya. Diantara lima sila terdapat hubungan yang mengikat satu dengan yang lain, sehingga Pancasila merupakan suatu kesatuan keseluruhan yang bulat.
Bentuk Susunan Kesatuan
Sila-sila Pancasila 1 21 321 4321
1 2 3 4 5
2345 345 45 5
Bentuk piramid susunan sila-sila pancasila secara
matematis digunakan untuk menggambarkan hubungan hierarki(tingkatan) sila-sila dlm urutan luas (kuantitas)nya, dan dalam hal isi sifat (kualitas)nya.
Inti urutan 5 sila menunjukan rangkaian tingkat dlm
luasnya, dan isi sifatnya merupakan pengkhususan sila-sila didepannya
Diantara sila-sila Pancasila memp hubungan saling
mengikat, shg merup suatu keseluruhan yg bulat; tdk dpt dipisah/dipecah; merup satu kesatuan bulat & utuh
Rumusan Pancasila yang bersifat hierarkis dan
berbentuk piramidal: 1. Sila I: ketuhanan yang maha esa adalah ketuhanan yang ber- II, III, IV, V 2. Sila II: kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kemanusiaan yang ber- I, III, IV, V. 3. Sila III: persatuan Indonesia adalah persatuan yang ber- I, II, IV, V. 4. Sila IV: kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan adalah kerakyatan yang ber-I, II, III, V. 5. Sila V: keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah keadilan yang ber- I, II, III, IV