Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

KROKOT

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

KROKOT (Portulaca oleracea)

1.1. Klasifikasi Tanaman


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Divisi
Sub divisi
Kelas
Bangsa
Suku
Marga
Jenis

: Spermatophyta
: Angiospermae
: Dicotyledoneae
: Caryophyllales
: Portufacaceae
: Portulaca
: Portulaca quadrifida L.

1.2. Nama Tanaman Daerah


Jawa
Gorontalo

: Kremi
: Jalu-jalu bobudo

1.3. Deskripsi Tanaman


Gelang biasa atau krokot adalah tanaman tahunan yang dapat tumbuh hingga
ketinggian 50 cm. Ia biasa dimanfaatkan sebagai tanaman untuk makan ternak.[2] Batangnya
berwarna merah keunguan, bentuknya gemuk dan tebal. Daunnya juga tebal dan berdaging,
dan bunganya berwarna kuning sulfur.[3] Daun tanaman krokot merupakan daun tunggal
berwarna hijau berbentuk bulat telur, ujung dan pangkalnya tumpul.[2]
Tepi daunnya rata dan berdaging yang memiliki panjang 1-3 cm dan lebar 1-2cm.
Bunga Krokot merupakan bunga majemuk yang terletak di ujung cabang. Tanaman krokot
juga memiliki kelopak bunga bewarna hijau, bertajuk, dan bersayap.[2] Mahkota bunga krokot
berbentuk jantung, memiliki 3-5 kepala putik bewarna putih dan kuning. Buah krokot
berbentuk kotak, berwarna hijau, dan memiliki biji yang banyak. Bijinya bulat kecil
mengkilap, bewarna hitam. Sistem perakaran tanaman krokot yaitu akar tunggang.[

1.4. Budidaya Tanaman


1.4a Perbanyakan
Tanaman krokot dapat diper-banyak melalui biji (benih)
denganmudah, biji yang telah masak danmengering kemudian jatuh ke
tanahakan tumbuh dengan sendirinya. Se-belum biji jatuh hendaknya biji
di-panen kemudian dikeringkan. Bijiyang sudah kering dapat disemaikandi
dalam petak persemaian. Setelahbiji berkecambah dan mempunyai 5 -10
daun dapat dipindahkan ketempat penanaman.

1.4b Persyaratan tumbuh


Krokot dapat tumbuh baik didataran rendah dan tinggi, di
tanahyang gembur dan subur, dengan pHtanah 5,5 - 6, curah hujan
200mm/bulan dengan bulan kering 2 - 4bulan pertahun. Namun tanaman
inidapat tumbuh juga di jenis tanahapapun, bahkan di lahan-lahan marginal sekalipun. Krokot dapat tum-buh di tempat terbuka maupun diselasela
tanaman
lain.
Tanaman
inilebih
menyukai
tanah-tanah
yangcenderung basah.

1.4c Penanaman
Tanaman krokot dapat ditanamsecara monokultur maupun
sebgaitanaman sela. Secara monokulturditanam dengan jarak tanam 30 x
30cm atau 25 x 40 cm, dan dapatditanam di dalam pot plastik
maupunjenis pot lainnya. Sebagai tanamansela krokot dapat ditanam di
antaratanaman jagung, kedele, kacangtanah, cabe, tomat dan sayuran
ataupalawija lainnya.

1.4d Pemeliharaan
Pemupukan disarankan dengan menggunakan pupuk organik (pupuk
kandang), apabila ditanam di dalam pot (volume 20 kg tanah) diperlukan
lebih kurang 1 - 2 kg pupuk kanda-ng/pot. Untuk di lapang pupuk kandang diperlukan lebih kurang 0,5 kg/tanaman. Pemupukan susulan dilakukan setelah tanaman dipanen (selang dua kali panen) dengan dosis
0,5 kg pupuk kandang/tanaman/dua kali panen. Usahakan tanaman terbebas dari gulma, serangan hama dan penyakit biasanya jarang ditemukan. Di musim kering, tanaman perlu disiram agar tidak kekeringan.

1.5 Panen Dan Pasca Panen


Seluruh bagian tanaman (akar, batang, daun dan bunga/buah) baik
segar maupun yang sudah dikering-kan dapat dipergunakan sebagai obat
tradisional. Tanaman krokot dapat dipanen pada umur 2 - 3 bulan se-telah
tanam. Panen dilakukan de-ngan cara memangkas sebagian ta-naman
lebih kurang 10 cm dari pangkal batang atau pangkas bagian tanaman
yang muda (lunak). Bagian batang yang ditinggalkan akan tumbuh tunas
baru, 1,5 - 2 bulan berikutnya dapat dipanen ulang. Hasil panen dicuci
bersih, dapat dimanfaatkan langsung sebagai sa-yur dan pengobatan,
serta sebagai pakan ayam dikeringkan. Agar dapat disimpan lebih lama
herba krokot setelah dicuci bersih, dapat juga di-keringkan lewat sinar
matahari mau-pun oven, menjadi simplisia kering dengan kadar air antara
10 - 12%, lantas disimpan. Bisa juga simplisia yang sudah kering tersebut

digiling menjadi bentuk bubuk kenudian disimpan untuk dipergunakan di


kemudian waktu.

Pengolahan krokot
1. Botok Krokot
Proses pembuatan botok dan rempeyek Krokot, juga tidak terlalu sulit. Setelah dicuci
bersih daun Krokot dipilih yang masih muda dicampur dengan parutan buah kelapa mudah
yang telah dicampur bumbu, diantaranya cabe, buah belimbing wuluh, ketumbar, bawang
merah, bawang putih, lengkuas, kemiri, garam dan gula.
Agar terasa lebih nikmat, maka ditambahkan teri halus atau ikan laut yang kecil-kecil, tempe
dan tidak ketinggalan tahu. Setelah diaduk merata, maka dilakukan proses pembungkusan
dengan daun pisang dan diakhiri dengan proses pengukusan hingga botok siap dihidangkan.

1.6. Kandungan Kimia


Tanaman ini memiliki kandungan kimia antara lain : KCl, KSO4, KNO3, nicotinic
acid, tanin, saponin, vitamin A, B, C, l-noradrenalin, noradrenalin, dopamin,dopa.
Bagian yang dipakai sebagai bahan obat adalah seluruh tumbuhan, baik yang segar atau yang
telah dikeringkan. Tanaman ini dapat dikeringkan dengan cara mencucinya sampai bersih
setelah itu diuapkan lalu dijemur kemudian digiling menjadi bubuk lalu disimpan.

1.7 Efek Farmakologis


Krokot rasanya asam, mempunyai sifat antipyretik (pe-nurun
panas), analgetik (meng-hilangkan rasa sakit), diuretik (pe-luruh air seni),
anti toksi, sedative (penenang), menurunkan gula darah, anti skorbut
(bibir retak akibat ke-kurangan vitamin C), cardiotonic (menguatkan
jantung), menghilang-kan bengkak dan melancarkan darah. Herba krokot
mengandung kom-ponen kimia yang bermanfaat bagi kesehatan,
terdeteksi sebanyak 31 komponen kimia di dalam tanaman krokot, salah
satunya adalah Omega-3 yaitu suatu komponen kimia yang penting
(essential) yang tidak dapat diproduksi (disintesis) di dalam tubuh, namun
komponen kimia ini dapat disintesis oleh tumbuhan, alga dan
phytoplankton. Komponen ini dapat diperoleh dari makanan berasal dari
tanaman dan hewan. Selain tanaman P. ole-racea, ada beberapa
tanaman yang juga mengandung Omega 3 yaitu Salvia hispanica, Perilla

frutescens, Linum usitatissimum, Vaccinium vitis-idaea dan Cannabis


sativa. Omega-3 berfungsi sangat penting untuk kesehatan manusia
sebagai nutrisi adalah -linolenic acid
(ALA), eicosapentaenoic acid(EPA), dan docosahexaenoic acid(DHA). Efek
farmakologis Omega-3 adalah dapat meningkatkan daya tahan tubuh,
meningkatkan kecer-dasan dan sebagai antioksidan yang dapat
mencegah pertumbuhan sel kanker.

1.8. Khasiat Tanaman Dan cara Pemakaian


Kegunaan
Untuk obat dalam (oral) herba krokot banyak sekali digunakan se-bagai
obat tradisional, antaralain : untuk pengobatan disentri, diare akut,
radang akut usus buntu (appen-dicitis acuta), radang payu dara (mastitis),
wasir berdarah (hemor-rhoidal bleeding), badan pegal-pegal dan sakit
(rheumatism), keputihan, gang-guan sistem saluran kencing, sakit kuning
(hepatitis), cacingan dan sesak napas digunakan biji/ buahnya, obat
masuk angin, diabet,
influensa, herpes, liver, gonorrhea, penyakit kelamin, anthrax, tumor,
sakit gigi, stroke dan meningkatkan kecerdasan, sebagai tonikum, memperlancar peredaran darah, penguat jantung, bakterisida.
Untuk obat luar, terna segar dapat sebagai obat bisul, ekzema, borok,
erysipelas, luka bakar,
penyakit ku-lit, gigitan ular dan serangga.
Pemakaian
1. Sebagai sayur dapat dimanfaat-kan sebagai lalab, sayur bening, urab,
pecel dan tumis.
2. Sebagai minuman : 9 - 13 g terna kering digodok, airnya diminum atau
60 - 120 g terna
segar dilumatkan, lalu diperas dan airnya diminum. Wanita yang sedang
hamil dilarang
mengkonsumsi krokot.
3. Pemakaian luar : terna segar di-lumatkan atau yang sudah men-jadi
bubuk diaduk dengan air, untuk ditempelkan ke tempat yang sakit.
Sebagai pencuci luka, dipakai air rebusan terna
segar yang sudah dingin.

Cara pemakaian
1. Radang akut usus buntu :
- Ambil terna segar segenggam, dicuci bersih lalu ditumbuk dan

diperas, sampai terkumpul 30 ml. Tambahkan gula pasir se-cukupnya dan


air matang yang
sudah dingin sampai menjadi 100 ml, lakukan 3 kali sehari.
- Krokot dan jimbang (Taraxa-cum officinale) masing-masing 60 g,
digodok dengan 3 gelas
air sampai tersisa 1 gelas, di-bagi untuk 3 kali minum.
2. Luka digigit lipan : Terna segar setelah dicuci bersih ditumbuk halus,
lalu diperas airnya dipakai untuk mengoles luka bekas gigit-an.
3. Borok, ekzema, radang kulit : Terna segar setelah dicuci bersih
ditumbuk halus tambahkan se-dikit garam, dipakai untuk me-nurap yang
sakit.
4. Disentri : 550 g terna segar kro-kot diuapkan selama 3 - 4 menit, lalu
ditumbuk halus dan diperas, sampai tekumpul air perasan kira-kira 150
cc. Minum sebanyak 50 cc, sehari 3 kali.
5. Sakit kuning, radang gusi : 200 g krokot digodok, minum airnya.
6. Demam : Krokot direbus sebentar tidak terlalu matang dan di-makan.
7. Gugup, gelisah : Terna segar dikukus/diuapkan sebentar lalu digiling
halus, peras, minum air perasannya.
8. Jantung berdebar : 4 batang tanaman krokot dicuci bersih lalu digiling
halus, tambahkan 0,5 cangkir air masak dan 1 sendok makan madu,
diperas dan di-saring lalu diminum, lakukan 2 kali sehari.
9. Bisul : minum teh krokot setiap hari.
10. Kencing darah : 100 g krokot dan 25 g daun sendok digodok dan
diminum.

Anda mungkin juga menyukai