Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Sawi 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman Sawi (Brasicca juncea. L.) telah dikenal oleh masyarakat
Indonesia. Aneka hidangan yang menggunakan Sawi sebagai bahan baku yang
digunakan sebagai campuran sayur seperti lodeh, capcay, bakmi rebus dan lainlain (Kurniadi, 1992). Sawi (Brassica juncea. L) merupakan salah satu jenis
sayuran yang digemari oleh masyarakat Indonesia, mulai dari golongan
masyarakat kelas atas sampai kelas bawah. Di Indonesia banyak terdapat jenis
makanan yang menggunakan daun Sawi baik sebagai bahan pokok (dimakan
bersama nasi) maupun sebagai pelengkap (campuran makanan bakso) (Warsito,
1985).
Selanjutnya Kurniadi (1992), mengatakan, Sawi selain sebagai sayuran
juga dapat bermanfaat bagi kesehatan manusia, terutama yang mengkonsumsinya
secara kontinyu. Sawi dapat menghilangkan rasa gatal di tenggorokkan pada
penderita batuk, penyembuh sakit kepala karena mengandung vitamin dan zat gizi
yang penting bagi kesehatan manusia. Produksi Sawi dapat ditingkatkan melalui
budidaya yang baik, yaitu pemeliharaan dan pemupukan yang tepat.
Menurut Sutejo (2002), pupuk organik mempunyai fungsi yang penting
dibandingkan dengan pupuk anorganik yaitu dapat menggemburkan lapisan
permukaan tanah (topsoil), meningkatkan populasi jasad renik, mempertinggi
daya serap dan daya simpan air, yang secara keseluruhan dapat meningkatkan
kesuburan tanah.
Dari uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian pengaruh jenis pupuk
daun dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Sawi (Brassica
juncea. L).

1.2 Batasan Masalah


Untuk mempermudah pemahaman dalam penelitian maka masalah
dibatasi, sebagai berikut :

1. Subyek penelitian : pupuk daun dan jarak tanam


2. Obyek penelitian : pertumbuhan dan hasil tanaman Sawi (Brassica juncea.
L)
3. Parameter penelitian : Tinggi, Jumlah daun, berat basah, luas daun, serta
berat kering tanaman.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman Sawi (Brassica juncea.L)?
2. Pada konsentrasi berapa pengaruh pemberian pupuk daun memberikan
hasil yang baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Sawi (Brassica
juncea. L)?
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk daun dan
jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Sawi (Brassica juncea. L).
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan melaksanakan penelitian ini diharapkan dapat member manfaat
sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan bagi peneliti dan masyarakat tentang budidaya
tanaman Sawi (Brassica juncea. L)
2. Menambah ilmu pengetahuan dan melatih penulis dalam memahami teknik
budidaya tanaman Sawi (Brassica juncea. L)

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Botani Tanaman Sawi
Menurut Tina et al., (1994), klasifikasi tanaman Sawi adalah sebagai
berikut :
Divisi
Subdivisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Spermatophyta
: Angiospermae
: Dicotyledonae
: Rhoeadales
: Cruciferae
: Brassica
: Brassica juncea L

2.2 Deskripsi dan Morfologi Tanaman Sawi


Sawi termasuk jenis tanaman sayuran dan tergolong kedalam tanaman
semusim (berumur pendek).
1. Daun
Daun tanaman sawi berbentuk bulat dan lonjong, lebar dan sempit, ada
yang berkerut-kerut (keriting), tidak berbulu, berwarna hijau muda, hijau keputihputihan sampai hijau tua. Daun memiliki tangkai daun panjang dan pendek,
sempit atau lebar berwarna putih sampai hijau, bersifat kuat dan halus. Pelepah
daun tersusun saling membungkus dengan pelepah-pelepah daun yang lebih muda
tetapi tetap membuka. Daun memiliki tulang-tulang daun yang menyirip dan
bercabang-cabang (Kurniadi, 1992).
2. Akar
Tanaman sawi memiliki sistem perakaran akar tunggang (radix primaria)
dan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang (silendris), menyebar ke
seluruh arah pada kedalaman antara 30 50 cm. Akar-akar ini berfungsi menyerap
unsur hara dan air dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman
(Haryanto, 2003).
3. Batang
Tanaman sawi memiliki batang (caulis) yang pendek dan beruas,
sehingga hampir tidak kelihatan. Batang berfungsi sebagai alat pembentuk dan
penopang berdirinya daun. Sawi umumnya berdaun dengan struktur daun halus,
tidak berbulu. Daun sawi membentuk seperti sayap dan bertangkai panjang yang
berbentuk pipih (Rahmat, 2007).
4. Bunga
Bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga yang tumbuh memanjang
(tinggi) dan bercabang banyak. Setiap kuntum bunga terdiri dari empat helai
kelopak, empat helai mahkota berwarna kuning cerah, empat helai benang sari
dan satu

buah putik yang berongga dua. Penyerbukan bunga sawi dapat

berlangsung dengan bantuan serangga lebah maupun bantuan manusia. Hasil


penyerbukan ini akan membentuk buah yang berisi biji (Haryanto, 2003).
5. Buah
Buah sawi termasuk tipe buah polong yakni berbentuk memanjang dan
berongga (Haryanto, 2003).
2.3 Pupuk Daun

Pupuk adalah bahan untuk diberikan kepada tanaman baik langsung


maupun tidak langsung, untuk mendorong pertumbuhan tanaman, meningkatkan
produksi atau memperbaiki kualitasnya sebagai akibat perbaikan nutrisi tanaman
(Leiwakabessy dan Sutandi, 2004).
Pupuk daun adalah bahan-bahan atau unsur-unsur yang diberikan
melalui daun dengan cara penyemprotan agar dapat langsung diserap guna
mencukupi kebutuhan bagi pertumbuhan dan perkembangannya (Sutedjo, 1994).
Pengaplikasian pupuk daun merupakan suatu cara untuk menambah hara
tanaman dengan cara menyemprotkan larutan ke daun sehingga tanaman dapat
menyerapnya melalui stomata dan pori-pori daun. Pupuk ini dapat digunakan
sebagai suplemen hara yang akan meningkatkan produksi dan kualitas tanaman.
Menurut Rubatzky dan Yamaguchi (1998) hara dapat diberikan dengan
penyemprotan pupuk melalui daun untuk mempercepat respon tanaman.
Napitupulu (2003) mengatakan bahwa aplikasi pupuk daun mampu meningkatkan
produksi tanaman Sawi.
Waktu yang paling efektif untuk melakukan penyemprotan adalah pagi
atau sore hari pada saat stomata sedang membuka sempurna. Salisburry dan Ross
(1995) menyatakan bahwa stomata tumbuhan pada umumnya membuka saat
matahari terbit dan menutup saat hari gelap. Pada siang hari atau saat matahari
terik penyemprotan menjadi tidak efektif karena pupuk daun menjadi lebih
banyak menguap daripada diserap tanaman. Pemupukan lewat daun harus diulang
beberapa kali dengan interval waktu yang pendek untuk mendapatkan hasil yang
efektif (Tisdale dan Nelson, 1965).
Gandasil-D merupakan salah satu jenis pupuk daun yang berbentuk
serbuk dan sifatnya higroskopis. Kandungan unsurnya meliputi N (14 %), P (12
%), K (14 %), Mg (1 %), Mn, B, Cu, Co, dan Zn (Sutedjo, 1994). Pupuk ini
diberikan pada fase vegetatif untuk memacu pertumbuhan vegetatif tanaman.
2.4 Jarak Tanam
Jarak tanam berpengaruh tehadap jumlah cabang, dimana jarak tanam
yang lebar menyebabkan jumlah cabang lebih banyak dibanding jarak tanam
rapat, hal ini disebabkan karena pada jarak tanam renggang tersedia ruang untuk
perkembangan jumlah cabang dan persaingan antar tanaman rendah sehingga
memungkinkan tanaman tumbuh tanpa hambatan.

III.

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di
dimulai pada tanggal

s/d

. waktu penelitian
.

3.2 Bahan dan Alat


Bahan dan alat yang digunakan saat penelitian adalah sebagai berikut :
1. Benih tanaman Sawi (Brassica juncea L)
2. Pupuk daun
3. Cangkul
4. Garu
5. Gembor
6. Alat tulis
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) masingmasing terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan, dengan 20 petak dan setiap
perlakuan terdapat 10 tanaman contoh. metode yang digunakan adalah :
J0 = Kontrol tanpa pupuk dengan jarak tanam 25 x 25 cm,
J1 = menggunakan pupuk daun dengan jarak tanam 25 x 25 cm,
J2 = menggunakan pupuk daun dengan jarak tanam 20 x 20 cm, dan
J3 = menggunakan pupuk daun dengan jarak 30 x 30 cm.
Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah
daun, berat berangkasan kering dan indeks panen. Data dari semua peubah
dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis keragaman, kemudaian
dilakukan uji beda nyata jujur (BNJ).
Koefisien Keragaman (kk) =
Keterangan :
KK = Koefisien Keragaman
KTG = Kuadrat Tengah Galat
Y
= Jumlah Rata-rata

KTG
x 100
Y

3.4 Cara Kerja


1. Pengolahan tanah
Tanah dibersihkan dari bebatuan, gulma, dan pepohonan. Pengolahan
tanah sekaligus menggemburkan tanah. Setelah bersih tanah tersebut
dicangkul sedalam 20 cm 40 cm, agar tanaman Sawi dapat tumbuh
dengan baik setelah tanah digemburkan dibuat petakan seluas 2 x 2 m.
2. Penyemaian
Benih sawi yang baik ditanam diatas bak penyemaian, kemudian dilapisi
dengan tanah tipis. Penyiraman dilakukan pada kapasitas lapang, apabila
bibit telah berdaun 5, siap untuk dipindahkan ke lahan.
3. Penanaman
Bibit sawi ditanam sesuai dengan perlakuan penelitian, bibit diusahakan
tertanam tegak lurus dengan medianya.
4. Pemupukan
Pemupukan dilakukan seminggu sebelum tanam dengan cara ditaburkan
diatas bedengan, setelah itu dibolak-balikkan tanah agar gembur. Pupuk
daun diaplikasikan saat tanaman sawi telah ditanam.
5. Pemeliharaan
Pada fase pertumbuhan penyiraman dilakukan

1-2

kali

sehari

menggunakan gembor atau selang sampai pada kapasitas lapang (apabila


hujan tidak dilakukan penyiraman). Penyulaman dilakukan jika ada
tanaman yang mati.
6. Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah tanaman sawi berumur 25 hari di lapangan
dengan cara memotong bagian pangkal batang dengan pisau.
3.5 Peubah Yang Diamati
1. Tinggi Tanaman (Cm)
Diamati pada akhir penelitian, dengan cara diukur dari pangkal batang
sampai ke ujung daun dan dilakukan pada semua tanaman contoh.
2. Jumlah Daun (Helai)
Dihitung pada akhir penelitian pada semua tanaman contoh.
3. Luas Daun (Cm2)
Luas daun diukur dengan menggunakan metode Blue Print, daun yang
diukur adalah daun tanaman contoh, pengukuran dilakukan pada akhir
penelitian.
luas daun=
Keterangan :

berat pola
2
x luas kertas cm
berat kertas

Berat pola

= kertas yang sudah dibuat mal/gambar

Berat kertas

= berat kertas yang belum digambar

Luas kertas

= kertas yang pertama kali digunakan kertas millimeter

4. Berat Basah (gr)


Pengukuran dilakukan pada semua bagian tanaman meliputi akar, batang,
dan daun per petak, dilakukan pada akhir penelitian pada semua tanaman
contoh.

DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah, K. A. 2003. Rancangan Percobaan; Teori Dan Aplikasi. Palembang:
Fakultas Pertanian UNSRI.
Handoko. 2000. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang. Palembang: Fakultas
Pertanian UNSRI.
Haryanto, E. Suhartini, T. Rahayu, E. 2003. Sawi Dan Selada. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Kurniadi, A. 1992. Sayuran Yang Digemari. Jakarta: Harian Suara Tani.
Lingga, P. 1991. Kotoran Ternak Penyubur Tanah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Nurhayati. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bandar Lampung: Universitas
Lampung.
Rahmat, R. 2007. Bertanam Petsai Dan Sawi. Yogyakarta: Kanisius.
Sutejo, M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tina, S., Estu, R., Eko, H. 1994. Bertanam Sawi Dan Selada. Jakarta: Penebar
Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai