Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Bab 1 & 4 Proposal Kacang Panjang

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayur jenis

kacang-kacangan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Tanaman

kacang panjang bukan tanaman asli Indonesia, tapi berasal dari negara

India dan Afrika Tengah, namun tanaman ini sudah lama dibudidayakan di

Indonesia. Kacang panjang secara umum telah tersebar luas di seluruh wilayah

tropik dan subtropik (30°LU - 30°LS), terutama di Afrika. Kacang panjang

terutama dibudidayakan di India, Bangladesh, dan Asia Tenggara serta Oseania,

tetapi kemudian tersebar meluas ke seluruh daerah tropik, sebagai sayur-mayur

tambahan (Susilo, 2018).

Mengkombinasikan pupuk organik dan anorganik juga dapat memberikan

hasil yang lebih maksimal bagi pertumbuhan tanaman. seperti kombinasi antara

pupuk kandang sapi dan NPK Mutiara.Pupuk NPK mutiara (16:16:16) merupakan

salah satu pupuk anorganik bersifat majemuk yang memiliki unsur hara makro N,

P dan K masing-masing 16% (Fahmi, 2014).

Pupuk kandang ayam merupakan sumber yang baik bagi unsur-unsur hara

mikro dan makro dan mampu meningkatkan kesuburan tanah serta menjadi

subtrat yang baik bagi mikroorganisme tanah dan meningkatkan aktifitas mikroba

sehingga lebih cepat terdekomposisi (Bolly & Jeksen, 2021).

Pupuk kandang kambing merupakan salah satu pupuk organik yang cukup

tersedia di lingkungan kita terutama di lingkungan yang banyak memelihara

hewan ini, kandungan haranya pun cukup tinggi (Hartati et al, 2022).
Penggunaan pupuk kandang sapi merupakan salah satu upaya memperbaiki

tingkat kesuburan tanah, sehingga mampu memberikan suplai unsur hara makro

dan mikro bahkan hormon tumbuh dari golongan auksin, sitokinin yang dapat

memperbaiki kesuburan tanah dalam meningkatkan produksi tanaman kacang

panjang. Auksin yang terdapat pada atonik bahkan dapat meningkatkan

pertumbuhan bibit jeruk (Purba, et al. 2018).

Pupuk kandang sapi dapat berguna sebagai sumber humus, sebagai sumber

unsur hara makro dan mikro, sebagai pembawa mikroorganisme yang

menguntungkan dan juga sebagai pemacu pertumbuhan. Selain itu, pupuk

kandang sapi mampu meningkatkan kandungan unsur hara dalam tanah dan juga

memberikan pengaruh yang baik terhadap sifat fisik dan kimia tanah karena

mendukung kehidupan jasad renik. Dengan demikian pupuk kandang mempunyai

kemampuan untuk membuat tanah menjadi subur (Sinaga, 2019).

1.2 Tujuan Penelitian

1. Menentukan interaksi antara jenis pupuk kandang dan dosis pupuk NPK

terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

2. Menentukan salah satu jenis pupuk kandang terbaik terhadap pertumbuhan

dan hasil tananan Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

3. Menentukan salah satu dosis pupuk NPK terbaik terhadap pertumbuhan dan

hasil tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu di ketahui pengaruh dari pupuk NPK dan

pupuk kandang yang di aplikasikan pada tanaman kacang panjang (Vigna

2
sinensis L.) yang budidaya sehingga dapat di ketahui pengaruh pemberian pupuk

pada tanaman sehingga mendukung untuk tahap pengapikasian pada lahan

budidaya yang lebih luas dan bermanfaat bagai bidang pertanian dan ilmu

pengetahuan.

3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Iksan, F. (2023). Meneliti tentang Kajian Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk

Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Panjang (Vigna

sinensis L.) Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian Pupuk

NPK dan Kandang Sapi , serta mengetahui dosis terbaik pada pertumbuhan dan

hasil Kacang Panjang (Vigna sinensis L.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Pupuk kandang sapi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil kacang

panjang, sedangkan pupuk NPK berpengaruh pada semua parameter. Dosis

terbaik yaitu NPK 4 g/tanaman (N2) yang berpengaruh terhadap tinggi tanaman,

jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah, panjang buah, berat buah, dan berat biji

kering. Tidak terjadi interaksi antara pupuk NPK dan pupuk Kandang Sapi pada

semua paremeter pertumbuhan dan hasil pada kacang panjang (Vignasinensis L.)

Angkur E. et al, (2021) Meneliti tentang Pengaruh Pupuk Kandang Sapi,

NPK Mutiara Terhadap Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.). Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan, hasil kacang panjang akibat dosis

pupuk kandang sapi dan NPK Mutiara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Tidak terjadi interaksi antara dosis pupuk kandang sapi dan NPK Mutiara

terhadap semua variabel yang diamati dalam pertumbuhan tanaman kacang

panjang (Vigna sinensis L.) kecuali pada variabel berat segar brangkasan secara

statistik berpengaruh nyata (P<0,05).


Amalia, A. P. (2024). Meneliti tentang Pengaruh Penggunaan Pupuk Bokashi

Kotoran Sapi dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman

Kacang Panjang (Vigna sinensis. L) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang terhadap pemberian

pupuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk bokashi 6 ton/ha

mempunyai pengaruh berpengaruh terhadap parameter panjang polong, bobot

polong per tanaman dan bobot polong per petak, sedangkan dosis pupuk NPK 100

kg/ha memberikan pengaruh terhadap parameter panjang tanaman, diameter

batang, jumlah daun, panjang polong, jumlah polong yang dipanen, jumlah

polong, bobot polong per tanaman, dan bobot polong per petak.

Meliana, M. (2021). Meneliti tentang Pengaruh pemberian pupuk kandang

sapi terhadap Pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang (vigna sinensis l.)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk kandang sapi yang tepat

Untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang. Hasil penelitian

membuktikan perlakuan pupuk kandang sapi dengan dosis 30 ton ha-1

Menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi namun pada hasil menunjukkan bobot

polong Tanaman-1, bobot polong petak-1, bobot polong ha-1 tertinggi, yaitu

secara berturut- Sebesar 971,667 g, 22,6722 g dan 25,911 ton ha-1

2.2 Klasifikasi Dan Botani Tanaman Kacang Panjang

Kacang panjang merupakan tanaman semusim yang berbentuk perdu.

Tanaman ini bersifat memanjat dengan membelit. Daunnya bersusun tiga-tiga

helai. Batangnya panjang, liat dan sedikit berbulu. Bunga kacang panjang seperti

kupu-kupu. Sementara buahnya bulat panjang dan ramping. Panjangnya ada yang

5
mencapai 10-80 cm. yang disebut polong. Saat muda buahnya berwarna hijau

keputih-putihan, setelah tua berwarna putih kekuning-kuningan dan kering. Buah

yang masih muda sangat mudah dipatahkan. Akan tetapi setelah tua menjadi liat

karena banyak seratnya dan menjadi lemas jika kering (Purnomo et al, 2020).

Klasifikasi botani Kacang Panjang (vigna sinensis l.) menurut Eko, (2017)

adalah sebagai berikut Kingdom: Plantae, Divisi:Spermatophyta, Subdivisi :

Angiospermae, Kelas : Dikotiledoneae, Ordo : Rosales, Famili : Leguminoceae,

Genus : Vigna, Spesies:Vigna Sinensis L.

Menurut Ayu, (2018). Morfologi tanaman kacang panjang yaitu:

1. Daun

Daun tanaman kacang panjang berupa daun majemuk, melekat pada tangkai

daun agak panjang, lonjong, berseling, panjangnya 6 sampai 8 cm, lebar 3

sampai 4,5cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan.

menyirip, tangkai silindris dengan panjang kurang lebih 4 cm dan berwarna

hijau.

2. Batang

Batang kacang panjang ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan

permukaan licin. Batang tumbuh ke atas, membelit kearah kanan pada turus

atau tegakan yang didekatnya.

3. Akar

Akar tanaman kacang panjang terdiri atas akar tunggang, akar cabang dan

akar serabut. Perakaran tanaman dapat mencapai kedalaman 60 cm. Akar

tanaman kacang panjang dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp.

6
4. Bunga

Bunga tanaman kacang panjang berbentuk kupu-kupu. Ibu tangkai bunga

keluar dari ketiak daun. Setiap ibu tangkai bunga mempunyai 3 sampai 5

bunga. Warna bunganya ada yang putih, biru atau ungu. Bunga kacang

panjang menyerbuk sendiri. Penyerbukan silang dengan bantuan serangga

dapat juga terjadi dengan kemungkinan 10%.

5. Buah

Buah berbentuk polong yang berukuran panjang, serta berwarna hijau

keputih-putihan atau putih (buah muda) atau kemerahan namun setelah tua

akan menjadi kuning-kekuningan. Panjang buah tanaman kacang panjang 15

sampai 80 cm. Satu tangkai biasanya terdapat antara satu sampai tiga buah,

buah yang muncul pada tangkai pertama kali atau hampir muncul bersamaan

biasanya tumbuh awal. Buah kacang panjang tiap tangkai tidak selalu sama

kuat pertumbuhannya.

6. Biji

Biji kacang panjang berbentuk bulat agak memanjang, namun ada juga yang

pipih. Pada bagian tengah biji terdapat bekas tangkai yang menghubungkan

antara biji dan kulit buah. Biji yang semakin tua akan mengering. Kulit biji

tua ada yang berwarna putih, merah keputih putihan, cokelat dan hitam. Pada

satu polong biasanya terdapat sekitar 15 biji atau lebih, tergantung pada

panjang polong dan dipengaruhi oleh pertumbuhan tanaman dan varietas

kacang panjang tersebut.

7
2.3 Syarat Tumbuh

Faktor iklim dan tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

perkembangan tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.).

 Iklim

Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) dapat beradaptasi dengan baik

terhadap suhu lingkungan sekitar. Suhu ideal untuk menanam kacang panjang

yaitu antara 200C 300C. Tanaman ini menghendaki lingkungan yang terbuka,

lingkungan yang mendapat sinar matahari penuh. Hal itu dikarenakan tanaman ini

termasuk kedalam kelompok angiopermae, sehingga membutuhkan sinar matahari

penuh untuk berbunga. Iklim yang dikehendaki tanaman ini yaitu iklim kering,

dengan curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun (Endris, 2017).

 Tanah

Hampir semua jenis tanah cocok untuk budidaya tanaman kacang panjang (Vigna

sinensis L.) . Tetapi tanah yang paling baik yaitu tanah latosol/lempung berpasir,

subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan memiliki sistem drainase

yang baik (Endris, 2017).

2.4 Pupuk Kandang

Pupuk kandang adalah satu dari sekian banyak bahan organik tanah yang

memiliki peran dalam membenahi karakter kimia, fisik, dan biologi tanah. Humus

atau pupuk kandang dapat meninggikan potensial hydrogen (ph), persentasi atau

kadar c-organik serta meninggikan kesiapan zat lemas atau nitrogen (n), potasium

dan kalium, fosfor dan elemen mikro untuk tanaman, dengan kata lain mutu atau

8
kualitas dan macam atribut organik yang dipakai, akan memberikan dampak

kecepatan dan kedudukan kesiapan nutrien di dalam tanah (Indriyani et al. (2018).

Pupuk kandang banyak menyediakan unsur hara yang bermanfaat bagi tanah.

pupuk organik adalah pupuk yang bermula dari feses hewan yang dipergunakan

sebagai nutrien tanaman. Pupuk kandang memiliki peran dalam membenahi

karakter kimia, fisik dan biologi tanah. Zat lemas atau Nitrogen (N) terkandung

dalam pupuk berupa nitrat, yaitu zat yang gampang larut serta diserap oleh akar

tanaman. Bentuk ini semacam pupuk kimia sintetik (Abadi et al. 2019).

Pupuk kandang sapi merupakan pupuk kandang yang berasal dari pupuk

kandang sapi. Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang sapi sangat bervariasi

tergantung pada tingkat produksinya, jenis, jumlah makanan, serta individu dari

ternak (Sutopo et al, 2023).

Pupuk kandang ayam merupakan sumber yang baik bagi unsur-unsur hara

mikro dan makro dan mampu meningkatkan kesuburan tanah serta menjadi

subtrat yang baik bagi mikroorganisme tanah dan meningkatkan aktifitas mikroba

sehingga lebih cepat terdekomposisi (Bolly & Jeksen, 2021).

Pupuk kandang kambing merupakan salah satu pupuk organik yang cukup

tersedia di lingkungan kita terutama di lingkungan yang banyak memelihara

hewan ini, kandungan haranya pun cukup tinggi (Hartati et al, 2022).

2.5 Pupuk NPK

Pupuk NPK adalah pupuk majemuk lengkap yang sangat cocok untuk

pemupukan dasar, susulan dalam pertumbuhan daun dan produksi tanaman,

memberikan keseimbangan hara yang baik untuk pertumbuhan dan mudah

9
diaplikasikan serta mudah diserap oleh tanaman sehingga efisien dalam

pemakaiannya (Arief & Nursangadji, 2022).

Pupuk NPK (nitrogen phosphate kalium) merupakan pupuk majemuk cepat

tersedia yang paling dikenal saat ini. Bentuk pupuk NPK yang sekarang beredar di

pasaran adalah pengembangan dari bentuk-bentuk NPK lama yang kadarnya

masih rendah. Kadar NPK yang banyak beredar adalah 16-16-16 dan 8-20-15.

Kadar lain yang tidak terlalu umum beredar adalah 6-12-15, 12-12-12 atau 20-20-

20. Tiga tipe pupuk NPK tersebut juga sangat populer karena kadarnya cukup

tinggi dan memadai untuk menunjang pertumbuhan tanaman (Simorangkir, 2023).

2.6 Hipotesis

1. Terdapat interaksi antara jenis pupuk kendang dan dosis pupuk NPK terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.).

2. Terdapat salah satu jenis pupuk kandang terbaik terhadap pertumbuhan dan

hasil tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.).

3. Terdapat salah satu dosis pupuk NPK terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil

tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.).

10
BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan di Lahan Akademik Fakultas Pertanian,

Universitas Tadulako Sulawesi Tengah. Waktu pelaksanaan penelitian ini di mulai

dari tanggal 03 maret sampai mei 2024.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, cangkul, sekop,

traktor, linggis, parang, tali rafia, ember, selang air dan alat tulis-menulis. Bahan

yang digunakan Benih kacang panjang dan Pupuk.

3.3 Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)

yang terdiri atas dua faktor. Faktor tersebut adalah pupuk kandang (K) dan pupuk

NPK (N). (K1N0) = pupuk kandang sapi 10 ton/ha + tanpa pupuk NPK,

(K1N1)= kandang sapi 10 ton/ha + NPK 100 gram/ha, (K1N2) = pemberian

pupuk kandang sapi 10 ton/ha + NPK 200 gram/ha, (K1N3) = pemberian pupuk

kandang sapi 10 ton/ha + NPK 300 gram/ha, (K2N0) = pemberian pupuk kandang

kambing 10 ton/ha + tanpa NPK, (K2N1) = pemberian pupuk kandang kambing

10 ton/ha + NPK 100 gram/ha, (K2N2) = pemberian pupuk kandang kambing 10

ton/ha + NPK 200 gram/ha, (K2N3) = pemberian pupuk kandang kambing 10

ton/ha + NPK 300 gram/ha, (K3N0) = Pukan ayam 10 ton/ha + tanpa NPK,

(K3N1) = pemberian pupuk kandang ayam 10 ton/ha + NPK 100 gram/ha,

(K3N2) = pemberian pupuk kandang ayam 10 ton/ha + NPK 200 gram/ha dan
(K3N3) = pemberian pupuk kandang ayam 10 ton/ha + NPK 300 gram/ha.

Dengan demikian terdapat 12 taraf perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali

sehingga terdapat 36 unit percobaan.

3.4 Prosedur Peneltian

3.4.1 Pengelolaan Lahan

Pengolahan lahan yang dilakukan meliuti pembersihan lahan dari gulma dan

sisa-sisa tanaman serta sampah di areal lahan yang akan digunakan. Kemudian

membajak tanah menggunakan traktor atau dicangkul untuk menggemburkan

tanah, kemudian buang bebatuan yang terdapat pada lahan yang akan digunakan

untuk penanaman.

3.4.2 Pembuatan Bedengan

Setelah melakukan pengolahan lahan selanjutnya dibuat bedengan dengan

menggunakan cangkul atau sekop, kemudian ukurlah masing-masing petakan

dengan 2 x 3 m, dengan menggunakan jarak tanam 40 x 40 cm.

3.4.3 Penanaman Benih

Penanaman dilakukan setelah 1 minggu pembuatan bedeng yaitu. Sebelum

ditanam, terlebih dahulu benih direndam dalam air, bila ada benih yang terapung

dibuang. Benih ditanam dengan cara membuat lubang tanam dengan cara ditugal

sedalam kurang lebih 3 cm, setiap lubang dimasukkan sebanyak 2 benih per

lubang tanam dengan jarak tanam 40 x 40 cm.

3.4.4 Pemeliharaan

Pemeliharaan selama proses pertumbuhan pada tanaman kacang panjang

meliputi

12
3.4.4.1 Penyiraman

Tanaman yang telah ditanam disiram setiap harinya yaitu pada sore hari.

Bila turun hujan dan keadaan tanah cukup basah, maka penyiraman tidak perlu

dilakukan. Penyiraman ini dilakukan dengan menggunakan gembor dengan

jumlah air yang diberikan sama untuk setiap plotnya.

3.4.4.2 Penyulaman

Penyulaman dilakukan untuk menggantikan tanaman yang tidak tumbuh

atau tanaman yang tumbuh kerdil. Penyulaman dilakukan sampai tanaman

berumur satu minggu setelah tanam. Tanaman sisipan sebagai tanaman pengganti

padasaat proses sulam berasal dari benih yang sama yang telah disemaikan di luar

plot.

3.4.4.3 Penyiangan Gulma

Penyiangan dilakukan satu minggu setelah tanam dengan interval waktu 7

hari, penyiangan gulma dilakukan dengan mencabut rumput langsung dengan

menggunakan tangan dan penyiangan gulma di luar plot dengan cara mencangkul

gulma yang ada di sekitar plot.

3.4.5 Pengaplikasian Pupuk

Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dilakukan tiga minggu setelah

penanaman dilakukan dengan cara ditabur diatas bedengan secara merata dengan

dosis 10 ton/ha. Pemberian pupuk NPK dilakukan pada saat kacang panjang

berumur 3 MST atau satu minggu setelah pengaplikasian pupuk kandang, dengan

dosis yang telah dianjurkan, pemberian pupuk dilakukan dengan cara ditugal

sekitar 3 cm dari lubang tanam.

13
3.4.6 Panen

Panen dilakukan pada umur tanaman 40 - 45 hari setelah tanam (HST),

dengan ciri-ciri polongnya telah terisi penuh, warna polong hijau dan mudah

untuk di patahkan. Pemanenan dilakukan dengan cara dipetik, yaitu dengan

memutar bagian pangkal polong sampai polong terlepas seutuhnya, panen

dilakukan 2 kali dalam seminggu. Pemanenan dilakukan pada pagi hari atau sore

hari pada cuaca cerah.

3.5 Variabel Pengamatan

3.5.1 Tinggi Tanaman (cm)

Tinggi tanaman dilakukan dengan cara melakukan pengukuran tinggi

tanaman mulai dari permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi tanaman

menggunakan alat meteran, pengukuran dilakukan pada umur 14, 28, 35, 42

setelah tanam (HST) dan seterusnya.

3.5.2 Jumlah Daun (Helai)

Jumlah daun diperoleh dengan cara menghitung total keseluruhan jumlah

daun pertanaman. Pengamatan jumlah daun tanaman dilakukan perminggu.

3.5.3 Umur Mulai Berbungan (hari)

Pengamatan ini menghitung hari pertama munculnya bunga dan pada umur

keberapa mulai terjadinya pembungaan pada tanaman kacang panjang.

Umurberbunga ditentukan setelah lebih dari 50% tanaman telah berbunga.

Pengamatan ini dilakukan dengan cara melihat tanaman kacang panjang telah

berbunga lebih dari 50% maka itulah waktu umur berbunga.

14
3.5.4 Jumlah Polong Per tanaman (polong)

Jumlah polong per tanaman yaitu jumlah polong kacang panjang, diketahui

dengan cara menghitung jumlah polong, pengamatan ini dilakukan pada saat akhir

penelitian dan setelah panen dengan menghitung pada setiap tanaman sampel per

bedenganya.

3.5.5 Bobot Polong Per tanaman (gram)

Bobot polong per tanaman yaitu bobot segar polong setelah dipanen.

Menghitung Bobot polong per tanaman diketahui dengan cara menimbang polong

kacang panjang pada saat setiap kali panen.

3.5.6 Panjang Polong (cm)

Panjang polong pertanaman diukur dari pangkal sampai ujung polong pada

setiap melakukan pemanenan, pengukuran panjang polong menggunakan meteran

3.6 Analisis Data

Analisis yang diperoleh dari penelitian ini diamati menggunakan analisis

keragaman menunjukan pengaruh nyata atau sangat nyata akan dilanjutkan

dengan uji Beda Nyata Juju (BNJ) taraf 5% guna untuk mengetahui perbedaan

nilai rata-rata antara perlakuan yang dilakukan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abadi, M., Saidi, L., Aka, R., Nafiu, L... Badaruddin, R., Has, H., Hadini, H.,
Indi, A., & Prasanjaya, P. 2019. Pemberdayaan Kelompok Tani-Ternak
Dalam Meningkatkan Pendapatan Peternak Ayam Bangkok di Desa
Sindangkasih Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan.
Jurnal Pengamas, 2(2), 133-143
Amalia, A. P. (2024). Pengaruh Penggunaan Pupuk Bokashi Kotoran Sapi dan
Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang
Panjang (Vigna sinensis. L) UPN Veteran Jawa Timur
Angkur, E., Mahardika, I. B. K., & Sudewa, I. K. A. (2021). Pengaruh Pupuk
Kandang Sapi, NPK Mutiara Terhadap Tanaman Kacang Panjang (Vigna
sinensis L.). Gema Agro, 26(1), 56-65.
Arief, M., & Nursangadji, N. (2022). Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi
(Brassica Juncea L.) Pada Berbagai Dosis Pupuk Npk. Agrotekbis: Jurnal
Ilmu Pertanian (E-Journal), 10(5), 727-733.
Ayu, M.W. 2018. Karakterisasi Morfologi Vegetatif Beberapa Galur Tanaman
Kacang Panjang (Vigna sesquipedalis L. Fruwirth) Persilangan UB920A X
Hitam Putih. Thesis. Universitas Muhammadiyah. Malang.
Bolly, Y. Y., & Jeksen, J. (2021). Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) di
Kabupaten Sikka. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(10), 2165-2170.
Eko H. 2017. Budidaya Kacang Panjang. Gramedia. Jakarta
Endris, dan Atma. 2017. Sukses Bertanam Kacang Panjang. Hikam Pustaka.
Jakarta
Fahmi, N. 2014. Pengaruh Pupuk Organik DanAnorganik Terhadap Pertumbuhan
DanHasil Kedelai (Glycine Max (L.) Merril). J. Floratek 9: 53-62
Hartati, T. M., Abd Rachman, I., & Alkatiri, H. M. (2022). Pengaruh pemberian
pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman caisim
(Brassica campestris) di inceptisol. Agro Bali: Agricultural Journal, 5(1),
92-101.
Iksan, F. (2023). Kajian Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Kandang Sapi terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Kacang Panjang (Vigna sinensis L). Biofarm: Jurnal
Ilmiah Pertanian, 19(2), 313-317.
Indriyani, N., Wardiyati, T., & Nawawi, M. 2018. Pengaruh macam Pupuk
Kandang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Brassica rapa 1. dan
Brassica juncea L. Jurnal Produksi Tanaman, 6(5), 734-741.
Meliana, M., Sulistyawati, S., & Pratiwi, S. H. (2021). Pengaruh Pemberian
Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang
Panjang (Vigna sinensis L.). Jurnal Agroteknologi Merdeka Pasuruan, 5(2),
7-11.
Purba, J.H., P.S.Wahyuni, Dan I.G.Suarnaya. 2018. Pengaruh Posisi Buku
Sumber Mata Tempel Dan Konsentrasi Atonik Terhadap Pertumbuhan Bibit
Okulasi Jeruk (Citrus Sp) Varietas Keprok Tejakula. Agro Bali: Agricultural
Journal, Vol. 1 (1).
Purnomo, M. R., Panggabean, E. L., & Mardiana, S. (2020). Respon Pemberian
Campuran Kompos Baglog Dengan Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk
Organik Cair (POC) Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.).
Jurnal Ilmiah Pertanian (JIPERTA), 2(1), 33-43.
Simorangkir, J. A. (2023). Respon Pemberian Pupuk Npk Mutiara (16: 16: 16)
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Jagung Manis (Zea
Mays L. Saccharata Sturt). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
[JIMTANI], 3(1), 77-92.
Sinaga, R. A. R. (2019). Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk
Npk Terhadap Pertumbuhan DanProduksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis
Hypogaea L).
Susilo, M. (2018). Pengaruh Macam Pupuk Kandang Dan Dosis Pupuk Npk
Mutiara Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Panjang (Vigna Sinensis
L.) Varietas Aura Hijau. Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia, 3(1), 41-45.
Sutopo, I., Hastuti, H., & Idha, K. U. (2023). Respon Pertumbuhan Setek Anggur
(Vitis vinifera L.) Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk
Organik Cair. Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 30(1), 54-63.
DENAH PENELITIAN

U1 U2 U3

K1N0 K2N2 K1N0 K2N2 K1N0 K2N2

K1N1 K2N3 K1N1 K2N3 K1N1 K2N3

K1N2 K3N0 K1N2 K3N0 K1N2 K3N0

K1N3 K3N1 K1N3 K3N1 K1N3 K3N1

K2N0 K3N2 K2N0 K3N2 K2N0 K3N2

K2N1 K3N3 K2N1 K3N3 K2N1 K3N3

Keterangan :

K1N0 = Pukan sapi 10 ton/ha tanpa NPK


K1N1 = Pukan sapi 10 ton/ha + NPK 100 kg/ha
K1N2 = Pukan sapi 10 ton/ha + NPK 200 kg/ha
K1N3 = Pukan sapi 10 ton/ha + NPK 300 kg/ha
K2N0 = Pukan kambing 10 ton/ha tanpa NPK
K2N1 = Pukan kambing 10 ton/ha + NPK 100 kg/ha
K2N2 = Pukan kambing 10 ton/ha + NPK 200 kg/ha
K2N3 = Pukan kambing 10 ton/ha + NPK 300 kg/ha
K3N0 = Pukan ayam 10 ton/ha tanpa NPK
K3N1 = Pukan ayam 10 ton/ha + NPK 100 kg/ha
K3N2 = Pukan ayam 10 ton/ha + NPK 200 kg/ha
K3N3 = Pukan ayam 10 ton/ha + NPK 300 kg/ha
Denah Pengambilan Sampel

300 cm

40 cm 60 cm 40 cm

200 cm
20 cm

= Tanaman sampel

= Tanaman yang tidak diamati

Anda mungkin juga menyukai