Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan Pratikum Hptu 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRATIKUM

HAMA PENTING TANAMAN UTAMA

“BUDIDAYA TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)”

Dosen Pengampu:
Ir. Wilma Yunita, M.P
Dr. Yuni Ratna, S.P., M. P.

Disusun Oleh : Kelompok 2


Inayah Tusilawati Fitri ( D1A019011 )
Husnul Hotimah Siregar ( D1A019017 )
Joel Abdon Simanullang ( D1A019027 )

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas
laporan Pratikum yang berjudul “Budidaya Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)”
tepat pada waktunya. Penulisan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pratikum
yang diberikan oleh Ibu Ir. Wilma Yunita, M.P dan Ibu Dr. Yuni Ratna, S.P., M. P. selaku
dosen pembimbing mata kuliah Hama Penting Tanaman Utama.
Kami menyadari bahwa laporan pratikum yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kata sempurna baik segi penyusunan, Bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan laporan-
laporan kami di lain waktu. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam pratikum ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar
laporan ini dapat bermanfaat bagi kami selaku yang membaca.

Jambi, 15 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran semusim yang dapat di
kosumsi dalam bentuk segar maupun diolah menjadi sayur. Tanaman kacang panjang
memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap (protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor,
zat besi, vitamin B dan C). Kandungan protein nabati pada sayuran kacang panjang berkisar
17-21% (Rasyid Panji 2012).
Dalam budidaya tanaman kacang panjang memiliki banyak factor yang dapat
menyebabkan penurunan produksi kacang panjang. Salah satunya faktor biotis adalah
makhluk hidup yang menimbulkan kerusakan pada tanaman, seperti manusia,
hewan/binatang, serangga, jasad mikro ataupun submikro dan lain sebagainya.
Badan Pusat Statistik (2012) menyatakan bahwa produktivitas kacang panjang pada tahun
2010 sebesar 489,449 ton, tetapi pada tahun 2011 produktivitas kacang panjang menurun
menjadi 458,307 ton. Penurunan ini disebabkan karena adanya serangan hama dan penyakit.
Hama penting pada kacang panjang adalah penggerek polong Maruca
testulalis (Lepidoptera: Pyralidae).
Hama yang dilaporkan menyerang kacang panjang antara lain, tungau merah Tetranychus
bimaculatus, kutu kebul Bemisia tabaci, penggerek polong Riptortus linearis, dan kutu
daun Aphis craccivora. (Anwar dkk., 2005). Menurut Fachruddin (2000), hama yang juga
menyerang tanaman kacang panjang yaitu ulat grayak (Spodoptera litura F.), lalat kacang
(Ophiomya phaseoli Tryon), ulat penggerek polong (Maruca testulalis), penggerek biji
(Callosobruchus maculates L.), dan ulat bunga (Maruca testualis).

1.2 Tujuan Pratikum


1. Untuk mengetahui Bagaimana cara berbudidaya tanaman kacang panjang
2. Untuk mengetahui Hama apa saja yang menyerang tanaman kacang panjang
3. Untuk mengetahui Gejala yang ditimbulkan oleh Hama pada tanaman kacang panjang

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kacang panjang
Kacang panjang merupakan tanaman sayuran semusim yang banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat di Indonesia dan merupakan salah satu jenis sayuran yang dijual sehari-hari.
Penggunaan kacang panjang sangat beragam disajikan mulai dari produk mentah hingga
masak. Bagian tanaman kacang panjang yang dapat dikonsumsi adalah bagian daun dan
polong. Polong kacang panjang banyak mengandung vitamin A, B, dan C serta protein (Rizki
dkk, 2015).
Tanaman kacang panjang (Vigna Sinensis L.) merupakan salah satu komoditas sayuran
yang sangat potensial untuk dikembangkan, karena mempunyai nilai ekonomi yang cukup
tinggi. Kacang panjang dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun diolah menjadi sayur.
Dalam upaya peningkatan gizi masyarakat, kacang panjang penting sebagai sumber vitamin
dan mineral.
Menurut Haryanto dalam Hakim dkk (2014), biji kacang panjang mengandung
karbohidrat (70,00%), protein (17,30%), lemak (1,50%) dan air (12,20%), sehingga komoditi
ini juga merupakan sumber protein nabati. Selain penting sebagai sayuran dan sumber
protein nabati, tanaman ini juga dapat menyuburkan tanah. Pada akar kacang panjang
terdapat bintil-bintil akar yang berisi bakteri Rhizobium sp. yang dapat menambat nitrogen
bebas dari udara dan merubahnya menjadi bentuk yang dibutuhkan tanaman.

2.1.1 Klasifikasi kacang panjang


Menurut Plantamor, (2012)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna sinensis (L.) Savi Ex Has

2.1.2 Morfologi
Tanaman kacang panjangberakar tunggang dan berakar serabut. Akar tunggang
tumbuh lurus ke dalam hingga mencapai kedalam 30 cm, sedangkan akar serabutnya
tumbuh menyebar kearah samping (horizontal) dan tidak dalam. Panjang akar serabut
mencapai 26 cm. Akar tanaman merupakan bagian dari organ tubuh yang berfungsi
untuk berdirinya tanaman serta untuk penyerapan zat hara dan air (Cahyono, 2005).
Dan Cabang –cabang akarnya dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp. Untuk
mengikat unsur nitrogen (N2) dari udara sehingga bermanfaaat untuk menyuburkan
tanah. Kacang panjang dapat menghasilkan 198 kg bintil akar/tahun atau setara
dengan 400 kg pupuk urea (Mandiri, 2011).
Batang tanaman kacang panjang memiliki ciri-ciri liat, tidak berambut, berbentuk
bulat, panjang, bersifat keras, dan berukuran kecil dengan diameter sekitar 0,6 – 1 cm.
Tanaman yang pertumbuhannya bagus, diameter batangnya dapat mencapai 1,2 cm
lebih. Batang tanaman berwarna hijau tua dan bercabang banyak yang menyebar rata
sehingga tanaman rindang. Pada bagian percabangan, batang mengalami penebalan
(Cahyono, 1986).
Daun kacang panjang merupakan daun majemuk yang bersusun tiga helai. Daun
berbentuk lonjong dengan ujung daun runcing (hamper segitiga). Tepi daun rata, tidak
berbentuk, dan mememiliki tulang daun yang menyirip. Kedudukan daun tegak agak
mendatar dan memiliki tangkai utama. Daun panjangnya antara 9 – 13 cm dan panjang
tangkai daun 0,6 cm. permukaan daun kasar. Permukaan daun bagian atas berwarna
hijau tua, sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna lebih muda. Ukuran
daun kacang panjang sangat bervariasi, yakni panjang daun antara 9 – 15 cm dan labar
daun antara 5 – 8 cm ( Cahyono, 1986).
Bunga berada pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih
12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna
putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih,
Bunga tanaman kacang panjang tergolong bunga sempurna, yakni dalam satu bunga
terdapat alat kelamin betina (putik) dan alat kelamin jantan (benang sari) kepala sari
kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna
ungu (Hutapea et al., 1994).
Buah kacang panjang berbentuk polong, bulat, dan ramping, dengan ukuran
panjang sekitar 10 - 80 cm. Polong muda berwarna hijau sampai keputih-putihan,
sedangkan polong yang telah tua berwarna kekuning-kuningan. Setiap polong berisi 8
- 20 biji (Samadi, 2003).
Biji kacang panjang berbentuk bulat panjang dan agak pipih, tetapi kadang –
kadang juga terdapat sedikit melengkung. Biji yang telah tua memiliki warna yang
beragam, yaitu kuning, coklat, kuning kemerah-merahan, putih, hitam, merah, dan
putih bercak merah (merah putih), bergantung pada jenis dan varietasnya. Biji
memiliki ukuran besar (panjang x lebar), yaitu 8-9 mm x 5-6 mm (Cahyono, 1986).

2.1.3 Syarat Tumbuh


Kacang panjang dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan
ketinggian antara 0 – 1500 mdpl. Kacang panjang dapat ditanam setiap musim, baik
musim kemarau maupun musim penghujan. Waktu bertanam yang baik adalah pada
awal atau akhir musim hujan. Tanaman kacang panjang tumbuh dengan baik didaerah
beriklim hangat, dengan kisaran suhu antara 20ºC – 30ºC. Didaerah bersuhu rendah,
yakni dibawah 20ºC pertumbuhannya relatif lambat dan jumlah polong yang terbentuk
hanya sedikit. Tanaman kacang panjang peka terhadap pengaruh suhu dingin dan
dapat mati kalau terkena frost (suhu dibawah 4ºC) (Pitojo, 2005)
Tanaman kacang panjang dapat tumbuh hampir pada semua jenis tanah. Namun,
untuk memperoleh hasil optimal, akan lebih baik bila ditanam pada tanah yang subur.
Jenis tanah yang subur. Jenis tanah yang paling cocok bagi pertumbuhan tanaman
kacang panjang adalah tanah berstruktur liat dan berpasir. Derajat keasaman tanah
(pH) yang dibutuhkan adalah 5,5-6,5 (Mandiri, 2011).

2.1.4 Teknik Budidaya Tanaman Kacang Panjang


a. Persiapan Lahan. Tujuannya untuk menggemburkan tanah, memperbaiki drainase,
mematikan bibit penyakit. Tanah di bajak menggunakan traktor, lalu dilakukan
pencangkulan dengan membuat bedengan 3 m x 2 m dengan ketinggian bedengan
sedalam 40 cm, lalu pemberian pupuk dasar berupa tricokompos dan kemudia di
inkubasi selama seminggu sebelum dilakukan penanaman.
b. Persiapan Bibit dan Penanaman. Benih kacang panjang dapat langsung ditanam
pada media tanam tanpa disemaikan terlebih dahulu. Penanaman dilakukan dengan
membuat lubang tanam dengan menugal kedalaman lubang tanam sekitar 4-5 cm,
dengan jarak tanam 60 cm x 40 cm. pada tiap lubang dimasukan 2-3 butir benih,
lalu ditutup dengan tanah tipis-tipis. Benih kacang panjang biasanya akan
berkecambah 5 hari setelah penanaman.
c. Pemeliharaan. Penyulaman dilakukan sampai tanaman berumur 2 minggu.
Sanitasi lahan dilakukan secara teratur sehingga gulma tidak tumbuh melebihi
tanaman utama. Penyiraman dilakukan setiap hari ketika sore hari jika tidak terjadi
hujan dalam seharian. Pemupukan susulan menggunakan pupuk tricokompos pada
usia 2 mst.
d. Pengendalian hama penyakit. Sebaiknya dilakukan secara terpadu dengan
melakukan pengamatan dan pemantauan secara rutin lalu melakukan pengendalian
baik secara manual atau dengan menggunakan insektisida. Namun, dalam pratikum
ini sasarn utamanya adalah melihat hama yang ada pada pertanaman kacang
panjang jadi proses pengendalian tidak dilakukan hanya saja proses pengamatan
dilakukan setiap hari ketika bertemu hama dilapangan.

2.2 Hama Pada Kacang Panjang


2.2.1 Pengertian Hama
Hama merupakan binatang pengganggu. Hama merupakan binatang yang
merusak tanaman dan umumnya merugikan manusia dari segi ekonomi. Khaerudin
mengemukakan dua pengertian hama yaitu pengertian secara luas dan pengertian
secara sempit. Secara luas hama berarti organisme yang dapat merugikan kualitas dan
kuantitas. Secara sempit hama berarti binatang yang dalam aktifitasnya memakan
tanaman yang dibudidayakan sehingga menimbulkan kerugian. Dapat disimpulkan
bahwa hama adalah suatu organisme yang merusak tanaman dengan memakan/
menghisap cairan tanaman sehingga dapat menimbulkan kerugian ekonomi bagi petani
dan dapat menurunkan hasil produksi baik dari segi kualitas atau kuantitas, sehingga
hal tersebut perlu dilakukan pengendalian agar tidak menimbulkan kerugian yang
lebih parah.
2.2.2 Hama Pada Kacang Panjang
a. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon. )
Ciri-ciri pada gejalanya terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun,
pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan,
pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendaliannya
dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari family kacang-kacangan dan
penyemprotan pestisida.
b.
BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Hidajati (2013), terdapat dua hama utama yang menyerang tanaman kacang panjang
yaitu: (1) Kutu Aphids croccivora, sering menyerang tanaman kacang panjang berwarna hitam.
Kutu ini bergerombol di balik daun, sehingga daun mengeras dan menggulung ke dalam, disertai
timbulnya embun jelaga. (2) Ulat penggerek polong Maruca restualis, ulat ini berwarna hijau,
warna ulat berangsur-angsur menjadi coklat kehitaman. Hama ini menyerang polong dengan cara
melubangi kulit polong, kemudian memakan daging buah dan bijibiji muda yang ada di
dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai