Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HISPRUNG - Fix

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Nama

Kelas / Kelompok
Mata Ajar
Pokok Bahasan
Subpokok bahasan

: Bareh Catur Astuti


: A/ ekstensi 2014 / 6 (enam)
: Keperawatan Anak 3
: Hirscprung
: Asuhan keperawatan Hirscprung ( pre operasi )

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HISPRUNG


( pre operasi )

Hirschprung
merupakan

atau

obstruksi

megakolon

mekanis

aganglionik

yang

kongenital

disebabkan

oleh

ketidakadekuatan motilitas usus. Megakolon aganglionik kongenital


menunjukkan defek promer berupa tidak adanya sel-sel ganglion
pada satu segmen kolon atau lebih. Segmen yang aganglionik hampir
selalu meliputi rektum dan bagian proksima usus besar. Sebagian
besar

anak

yang

menderita

pembedahan dan bukan terapi

hisrprung

memerlukan

tindakan

medis. Pembedahan dilakukan saat

keadaan klien stabil . ( Hockenberry & Wilson, 2009).


Menurut

Hockenberry

&

Wilson,

2009),

tujuan

utama

pemberian asuhan keperawatan hirsprung pada anak adalah :


1. Membantu orang tua menyesuaikan diri dengan kelainan
kongenital yang diderita anak
2. Memelihara ikatan antara orang tua dan anak
3. Menyiapkan
mereka
dalam
menghadapi

intervensi

medis/pembedahan
4. Membantu perawatan ostomi setelah pulang dari rumah
sakit
Pada tahap prabedah perawat mempersiapkan orangtua atau
keluarga dengan memberikan penjelasan informasi dengan detail dan
apa yang menjadi kekhawatiran keluarga, memberikan pendidikan
kesehatan tentang pentingnya dilakukan pembedahan dan colostomi
sementara

dan

bagaimana

melakukan

perawatannya.

meliputi

perawatan luka, pemakaian alat-alat , dukungan informasi kelompok


komunitas anak dengan penyakit yang sama.

( Oxford Radcliffle

Hospitals, 2013 ) .
Persiapan fisik prabedah secara umum sama dengan prosedur
bedah pada umumnya , pada anak tergantung pada usia dan kondisi
klinis. Pada bayi baru lahir ususnya masih steril sehingga tidak
diperlukan persiapan tambahan.

Pada pengkajian terhadap faktor

penyebab penyakit hisprung diduga dapat terjadi karena faktor


genetis dan faktor lingkungan, dan dapat ditemukan tanda dan gejala
seperti adanya kegagalan mengeluarkan mekonium dalam waktu 2428 jam setelah lahir, muntah berwarna hijau, dan konstipasi.
Penyakit ini dapat muncul pada semua usia akan tetapi paling sering
ditemukan pada neonatus. Pada perkusi ditemukan adanya kembung,
apabila dilakukan colok anus, feses akan menyemprot, sulit BAB,
kembung, muntah , distensi abdomen dan muntah hijau atau fekal.
Anak dengan malnutrisi mungkin akan dilakukan tindakan setelah
status kesehatannya membaik , dengan diberikannya cairan enema,
diet rendah serat, tinggi kalori dan tinggi protein, dan dalam
beberapa situasi diberikan cairan

total nutrisi parenteral ( TPN ).

( Hockenberry & Wilson, 2009).


Intervensi
memonitoring
mengetahui

keperawatan
tanda-tanda

adanya

prabedah
vital

tanda-tanda

dan
syok,

darurat

tekanan
monitoring

meliputi

darah
cairan

untuk
dan

elektrolit, status nutrisi anak, observasi adanya tanda-tanda perforasi


bowel seperti demam, distensi abdomen, muntah, tenderness,
irritabilitas, dispnea, dan sianosis.

Distensi abdomen merupakan

tanda yang progresif pada Hirsprung sehingga harus dilakukan


pengukuran rutin bersamaan dengan vital sign.
Usia anak menentukan tipe dan taraf pendampingan psikologis
yang diperlukan bagi anak dan orang tuanya. Karena pada keadaan
ini akan dilakukan tindakan kolostomi, dimana anak yang masuk usia
prasekolah

harus

mendapatkan

penjelasan

mengenai

prosedur

operasi dengan istilah yang konkrit dengan alat bantu visual. Kepada
orang tua dan anak yang sudah besar pentingnya pendidikan
kesehatan mengenai dan informasi tentang prosedure pembedahan
secara detail untuk mengurangi ansietas bagi orang tua dan anak.
( Hockenberry & Wilson, 2009).
Asuhan keperawatan prabedah

pada anak dengan hirsprung

sangat terkait dengan status cairan dan elektrolit karena persiapan


untuk pembedahan
cairan

normal

termasuk ekstensif bowel cleansing dengan

saline.

Pemberian

cairan

dengan

tujuan

untuk

mencegah dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit yang mungkin


saja terjadi. Pemberian therapi antibiotik yang sesuai diberikan untuk
menurunkan flora intestinal. ( Ball & Bindler, 2003 ).
Dapat disimpulkan bahwa

tindakan keperawatan pada anak

dengan hiscprung pada tahap pra pembedahan

adalah dengan

mempersiapkan orang tua dan anak akan adanya intervensi medis


berupa pembedahan baik secara persiapan fisik dan psikologis
melalui pendidikan kesehatan dan pemberian informasi terkait
penyakit Hirscprung pada anak.

DAFTAR PUSTAKA
Hockenberry, M., & Wilson, D. ( 2009 ). Wongs essential od pediatric
nursing. 8th edition. St. Louis : Mosby Elsevier.
Potts L, N. & Mandleco, L., B. ( 2007 ). Pediatric Nursing : Caring for
children and their families. 2nd ed. New York : Tomson, Delmar
Learning.
Ball, J., & Bindler, R.,M. ( 2003 ).

Pediatric Nursing : Caring for

children. 3th edition. New Jersey : Pearson education Inc.


Burns E., C. & Dunn, M., A. (2013) .Pediatric Primary Care . 5th ed.
Philadhelpia: Saunders, elsevier Inc.

Nanda

International.

(2014).

Nursing

diagnoses:

classification 2015-2017. United


Campbel, M.,G.,A., & McIntosh, N. ( 1998 ).

definition

&

Forfar & Arneils :

Texbook of pediatric . 5th edition. New York : Churchil


livingstone Inc.
Hardhi, A. ( 2013 ). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa

Medis

&

NANDA

NIC

NOC:

Panduan

Asuhan

Keperawatan Profesional. Medi Action Publishing


Oxford Radcliffle Hospitals. ( 2013 ). NHS Trust. The Childrens
Hospital,

Toms

ward

Hirscprung

Disease

Information

for

parents.
www.oxfordradcliffle.nhs.uk/patientinformation.110718hirchpru
ng.pdf

LAMPIRAN
Diagnosa & Intervensi keperawatan yang mungkin muncul pada
prabedah berdasarkan NANDA-NIC NOC ( 2013)
a. Konstipasi berhubungan dengan obstruksi karena aganglion
pada usus, obstruksi ketidakmampuan kolon mengevakuasi
feses
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam konstipasi
berangsur teratasi
NOC :
Bowel Elimination
Kriteria Hasil : Pola eliminasi dalam batas normal, Warna feses
dalam batas normal, Bau feses tidak menyengat, Konstipasi
tidak terjadi, Adanya peningkatan pola eliminasi yang lebih
baik
INTERVENSI /NIC :
Bowel Irigation
1.

Tetapkan

pencernaan

alasan

tindakan

membersihkan

saluran

2.
3.
4.
5.

Pilih pemberian enema yang tepat, enema saline


Jelaskan prosedur pada pasien
Monitor efek samping dari tindakan pengobatan
Catat perkembangan baik

6.

Observasi tanda vital dan bising usus

b. Ketidakseimbangan

nutrisi

kurang

dari

kebutuhan

tubuh

berhubungan dengan mual muntah


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam mual
muntah dapat teratasi sehingga resiko tidak terjadi
NOC :
Status Nutrisi
Kriteria Hasil : Berat badan pasien sesuai umur, Stamina,
Tenaga, Kekuatan menggenggam, Penyembuhan jaringan,
Daya tahan tubuh, Konjungtiva tidak anemis, Pertumbuhan
sesuai usia
INTERVENSI/ NIC
Management Nutrisi
1.

Kaji riwayat makanan yang biasa dimakan dan kebiasaan

makan
2. Timbang berat badan
3. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan asi rutin
4. Kolaborasikan dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
5. Berikan diet rendah serat tinggi kalori tinggi protein
Monitoring Nutrisi
1. Monitor turgor kulit
2. Monitor BB dan adanya penurunan BB
2.
3.
4.

Monitor mual dan muntah


Monitor intake nutrisi
Monitor pertumbuhan dan perkembangan anak

c. Resiko kekurangan volume cairan b.d muntah dan intake tidak


adekuat
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam resiko
kekurangan cairan dapat diatasi
NOC : Balance Cairan
Kriteria Hasil : Keseimbangan intake dan out put 24 jam, Berat
badan stabil, Mata tidak cekung, Membran mukosa lembab,
Kelembaban kulit normal
INTERVENSI / NIC
Fluid Management
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Timbang popok jika diperlukan


Pertahankan intake dan output yang akurat
Monitor status hidrasi
Monitor vital sign
Kolaborasikan pemberian cairan IV
Dorong masukan oral seperti ASI

d. Anxietas berhubungan dengan prognosis penyakit, kurangnya


informasi, rencana pembedahan
NOC : koping adekuat
Kriteria Hasil :
-Klien/ keluarga mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan
gejala cemas
-Klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit,
kondisi, prognosis, dan program pengobatan
-Mampu menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan oleh
perawat/ tim kesehatan lain
-Klien/

keluarga

mampu

melaksanakan

prosedur

yang

dijelaskan secara benar.


INTERVENSI:
1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang proses penyakit
yang spesifik
2. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit
dengan cara yang tepat
3. Gambarkan proses penyakit kepada keluarga dengan cara yang
tepat dan jelas

4. Berikan informasi kepada keluarga tentang kemajuan status


kesehatan klien
5. Jelaskan kepada

keluarga

pentingnya

pembedahan

dan

colostomi sementara dan bagaimana melakukan perawatannya.


meliputi perawatan luka,

pemakaian alat-alat , dukungan

informasi kelompok komunitas.

Anda mungkin juga menyukai