Laporan Pendahuluan Antenatal
Laporan Pendahuluan Antenatal
Laporan Pendahuluan Antenatal
Pengertian
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kelahiran bayi cukup bulan dengan melalui jalan lahir
namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit
diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem
penilaian risiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan
bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan/asuhan
antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.
Periode antenatal atau kehamilan memiliki pengertian yang
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid
terahir. Kehamilan dibagi atas 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan ke 2 dari bulan keempat sampai 6
bulan, dan triwulan ke 3 dari bulan ketuju sampai 9 bulan. (Pelayanan
kesehatan material dan neonatal, 2001 )
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan
sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar
Pelayanan Kebidanan. Pengertian antenatal care adalah perawatan
kehamilan. Pelayanan perawatan kehamilan merupakan pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai
dengan standar pelayanan antenatal care yang sudah ditetapkan. (Depkes
RI, 2010)
c.
3.
Maka jelaslah bahwa koitus saat masa ovulasi yang dapat menghasilkan
kehamilan.
Sel telur dapat dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi,
sedangkan sel mani dalam badan wanita masih kuat membuahi selama 1-3
hari.
Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dari persenyawaan antara
sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa) yang disebut zigote. (obstetric
fisiologi, 1983)
4.
terjadi. Agar
sel
telur
dapat
dibuahi
oleh
sperma,
penembusan
sel
telur memerlukan
waktu
tertentu.
Sebabnya, sel sperma harus menembus tiga lapisan sel telur yang berturutturut adalah korona radiata, zona pelusida, dan membran plasma. Setelah
sel telur dibuahi oleh satu sel sperma, segera sel telur mengeluarkan
senyawa tertentu menuju zona pelusida. Senyawa tersebut berfungsi
untuk melidungi sel telur supaya tidak tertembus kembali oleh sperma
lainnya. Untuk mencermati proses terjadinya fertilisasi.
Lihat Gambar
Pembelahan
morula
menghasilkan
blastosit dan
fasenya
7. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
1) Bagimana keadan umum penderita, keadaan gizi, kelainan bentuk
badan dan kesadaran
2) Apakah anemis, sianosis, ikterus, atau dispnea
3) Keadaan jantung dan paru-paru
4) Adakah oedema :
Oedema dalam kehamilan dapat disebabkan oleh toxaemia
gravidarum atau oleh karena tekanan rahim yang membesar pada
vena-vena dalam panggul yang mengalirkan darah dari kaki. Dapat
juga disebabkan oleh hipovitaminase B1, hipoproteinanemia dan
jantung.
5) Reflex
Terutama reflex lutut, reflex negative pada kekurangan vitamin B 1
dan penyakit urat.
6) Tensi (tekanan darah )
Tekanan darah pada orang hamil tidak boleh mencapai 140 sistolik
atau 90 diastolik.
7) Berat badan
BB dalam triwulan ke-3 tidak boleh bertambah lebih dari 1 kg
seminggu atau 3 kg dalam sebulan. Penambahan yang lebih dari
batas-batas tersebut di atas disebabkan karena penimbunan
(retensi) air dan disebut praxoedema.
b. Pemeriksaan Keperawatan (Status Obstetricus)
1) Inspeksi
a) Muka
Adanya edema, chloasma gravidarum (bintik-bintik hitam pada
wajah), selaput mata pucat dan merah, keadaan lidah dan gigi.
b) Leher
Apakah vena terbendung di leher (misalnya pada penyakit
jantung), apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfe
membengkak.
c) Dada
Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu, keadaan puting
susu, adakah colostrum.
d) Perut
Perut membesar ke depan atau ke samping (pada acites
biasanya membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi di
: bulat,
keras
dan
digerakkan (balotement).
dapat
Bila bokong
di atas symphisis
: tinggi
fundus
uteri
pertengahan symphisis
tinggi fundus uteri 3 jari di
bawah pusat
: tinggi fundus uteri setinggi
pusat
: tinggi fundus uteri 3 jari di
atas pusat
7) Akhir bulan VIII (32 mg) : tinggi
fundus
pertengahan
uteri
prosesus
Gambar 2 :
Tinggi fundus menurut usia
Pusat
Keterangan3,5
: cm
Tinggi Fundus Uteri (cm)
20
23
26
30
33
2) Leopold II
Tujuan
: untuk menentukan di mana letaknya punggung
anak dan di mana letaknya bagian-bagian kecil
Tujuan
12
11
Dijumlahkan
34
Dikalikan
Hasil
4
34 x 4
Interpretasi
Perhitungan
136 x/mnt Teratur, bayi
10
14
33
33 x 4
132 x/mnt
normal
Tak teratur,
23
23 x 4
92 x/mnt
asphyxia
Teratur,
aspyxia
b) Dari ibu
(1) Bising rahim
Bersifat bising dan frekuensinya sama dengan
denyut nadi ibu. Disebabkan arteria uterina.
(2) Bunyi aorta
Frekuensinya sama dengan denyut nadi ibu.
(3) Bising usus
Sifatnya tak teratur, tergantung udara dan cairan dari
dalam usus ibu.
8. Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang
a. Pemeriksaan rontgen dilakukan setelah bulan ke VI, karena
sebelumnya rangka janin belum tampak.
b. Pemeriksaan USG
Untuk menentukan :
Jenis kelamin
1) Tafsiran kelahiran, tafsiran berat janin (TBJ)
2) Jumlah cairan amnion
c. Pemeriksaan laboratorium
1) Darah (Hb, Gol darah, glukosa, VDRL)
2) Urine (tes kehamilan, protein, glukosa, analisis)
Pemeriksaan swab (lendir vagina dan serviks)
9. Diagnosis / Kriteria Diagnosis
Untuk menentukan diagnosis kehamilan yang harus diperhatikan adalah
tanda pasti kehamilan :
a. Adanya DJJ
Terdeteksi umur kehamilan 10 minggu dengan doppler sedangkan
dengan funandoskop umur kehamilan 18-20 minggu. (DJJ rendah 110120 kali permenit, tinggi 150-160 kali permenit).
b. Fetal movement, dengan palpasi trimester ketiga
Gerakan janin ini lebih cepat diketahui dengan USG.
c. Dengan USG (100% reliable) pada umur kehamilan 5-6 minggu nyata
adanya kehamilan.
10. Terapi / Tindakan Penanganan
Untuk menghindari komplikasi wanita hamil memerlukan paling
sedikitnya 4 kali kunjungan pada periode antenatal :
a. 1 kali kunjungan pada trimester I (sebelum 14 minggu)
Anemia
Penyakit
Hiperemis gravidarum
Perdarahan dalam kehamilan
Kelainan letak
Toxamia gravidarum (pre eklamsia, eklamsia)
Kegelisahan menjelang persalinan
B.
perdarahan
f) Komplikasi pada bayi
4) Riwayat menstruasi
Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk menentukan
tafsiran persalinan (TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama
haid terakhir (HPHT). Untuk menentukan TP berdasarkan HPTP
dapat digunakan rumus Naegle, yaitu : hari pertama ditambah 7,
bulan dikurangi 3, tahun disesuaikan.
Contoh : HPTP 30 Agustus 2004, berarti TP 6 Juni 2005. Aturan
Naegle lebih akurat dilakukan pada ibu dengan siklus menstruasi
yang teratur 28 hari, kurang akurat pada ibu dengan siklus
menstruasi yang tidak teratur.
5) Riwayat kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu,
atau keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan
pada saat kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral
sebelum kelahiran dan berlanjut saat kehamilan yang tidak
diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ seksual
janin.
6) Riwayat penyakit dan operasi
Kondisi kronis (menahun/terus-menerus) seperti diabetes melitus,
hipertensi, dan penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan.
Oleh karena itu, adanya riwayat infeksi, prosedur operasi, dan
trauma pada persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.
7) Riwayat kesehatan, meliputi :
C.
pada
ekstremitas
akibat
perpindahan
cairan
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul (NANDA 2006) :
Trimester I :
a. Ansietas berhubungan dengan perubahan fisik, rasa tak nyaman
pada awal kehamilan
b. Konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik usus
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual, vomiting dan anoreksia
d. Gangguan pola seksual berhubungan dengan rasa tidak nyaman,
rasa takut bahwa senggama akan mencederai janin.
e. Defisit pengetahuan tentang fisiologi kehamilan berhubungan
dengan informasi tak adekuat
f. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan perubahan situasi
keluarga akibat kehamilan.
Trimester II :
a. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan anatomi &
fisiologi kehamilan.
b. Gangguan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan defisit
pengetahuan tentang perawatan diri (misalnya : istirahat &
relaksasi, hygiene personal).
c. Nyeri berhubungan dengan rasa tidak nyaman selama hamil.
d. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan pemahaman yang
kurang terhadap perubahan selama trimester kedua.
e. Ansietas berhubungan dengan rasa tidak nyaman
selama
kehamilan.
Trimester III :
a. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan kurang
pemahaman tentang awitan persalinan, risiko persalinan prematur,
penanganan kedaruratan.
b. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan kekhawatiran yang
meningkat terhadap persalinan.
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa tidak nyaman,
kecemasan terhadap persalinan.
d. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kecemasan dan gangguan
tidur.
e. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan pembesaran uterus
fungsi
pernapasan
c. Frekuensi napas normal 16-24 kali permenit, suara napas harus
sama bilateral, ekspansi paru simetris
Rencana tindakan :
a. Kaji status pernapasan (misal sesak pada pergerahan tenaga,
kelelahan)
R : menentukan beratnya masalah yang terjadi pada kurang
lebih 60 % penyakit prenata. Meskipun kapasitas vital
meningkat, fungsi pernapasan diubah saat kemampuan
diafragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh
karena pembesaran uterus.
b. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada
sebelumnya (alergi, asma, TB)
R : masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan
menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin
c. Kaji kadar Hb dan Ht, tekankan pentingnya masukan
vitamin/fero sulfat pranatal setiap hari. (kecuali pada klien
dengan anemia sel sabit)
R : peningkatan kadar plasma pada gestasi minggu ke 24-32
mengencerkan kadar Hb, mengakibatkan kemungkinan
anemia dan menurunkan kapasitas pembawa oksigen
d. Berikan informasi untuk mengurangi masalah pola napas,
seperti : menghindari merokok, memberi makanan yang sedikit
tapi sering, duduk atau tidur dengan posisi semifoler
R : postur yang baik dan makan sedikit
memaksimalkan
penurunan
mebantu
diafragmatik,
Dx
Perubahan
eliminasi
urine
berhubungan
dengan
yang
mengurangi
natrium
diet
untuk
peningkatan
volume
cairan
dan
statis
: menigkatkan
peristaltikdan
membantu
mencegah
bentuk
tubuhnya
secara
positif
dan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Obstetri patologi dan Ginekologi. Bagian obstetric dan ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung : Elstar Offset
Bandung.
Bobak, I.M. dkk. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternita. Edisi 4. Jakarta : EGC
Choyriati,Laily.
2013.
Available
at
Mengetahui
Pembimbing Klinik /CI
(________________________)
NIP.
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
( ___________________________)
NIP.