Laporan Pendahuluan Fekal
Laporan Pendahuluan Fekal
Laporan Pendahuluan Fekal
A. PENGERTIAN
Eliminasi fekal merupakan proses eliminasi produk sisa yang
diekskresikan disebut sebagai feses atau tinja. Feses normal tersusun atas 75%
air dan 25% materi padat. Feses lunak tetapi memiliki bentuk. Apabila feses
didorong dengan sangat cepat di usus besar, tidak ada waktu untuk sebagian
besar air di dalam kime diserap kembali dan feses akan mengandung lebih
banyak cairan, mungkin sekitar 95% air. Feses normal memerlukan asupan
cairan normal, feses yang mengandung sedikit air mungkin keras dan sulit
dikeluarkan.
Ffeses
normalnya
berwarna
coklat,
faktor
lain
yang
mememngaruhi warna feses adalah kerja bakteri seperti Escherichia coli atau
Stafilokokus,
yang
normalnya
berada
di
dalam
usus
besar. Kerja
memungkinkan
individu
mengerahkan
tekanan
yang
Konstipasi
Batasan Karakteristik :
Nyeri abdomen
Anoreksia
Penurunan frekuensi
Distensi abdomen
Keletihan umum
Sakit kepala
Sering flatus
Mual
2) Diare
Batasan karakteristik :
Nyeri abdomen
Sedikitnya tiga kali defekasi per hari
Keram
rendah serat, asupan cairan kurang,
Penggunaan obat-obatan tertentu
DietBising
usus hiperaktif
kondisi psikis, kondisi metabolik, dan
(seperti, gol. Opiat)dan mengandung
Adapenyakit
dorongan.
(NANDA Internasional : 2012)
yang di derita
AL dan Ca
Feses mengeras
Gangguan defekasi
KONSTIPASI
Rangsangan refleks
penyebab rekto anal
C. POHON MASALAH
1) KONSTIPASI
Membran mukorektal
2) RISIKO
KONSTIPASI
dan muskulatur
tidak
peka terhadap
rangsangan fekal
Diperlukan rangsangan
yang lebih kuat untuk
mendorong feses
KONSTIPASI
RISIKO
KONSTIPASI
Faktor infeksi
Faktor
malabsorpsi
karbohidrat,
protein, lemak
Faktor
makanan
RISIKO
KONSTIPASI
Faktor
psikologi
3) DIARE
Masuk dan
berkembang
dalam usus
Hipersekresi
air dan
elektrolit
(meningkat isi
rongga usus)
Tekanan
osmotik
meningkat
Pergeseran air
dan elektrolit
ke rongga usus
DIARE
Toksin tak
dapat diserap
Hiperperistalti
k menurun
kesempatan
usus menyerap
makanan
Cemas
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan untuk mengkaji gangguan eliminasi
fekal pada pasien pasien, antara lain:
1. Anuskopi
2. Proktosigmoidoskopi
3. Rontgen dengan kontras
4. Pemeriksaan laboratorium
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pemberian obat pencahar pada pasien konstipasi (sesuai dengan dosis) dan
2.
3.
4.
5.
6.
F. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1) Pola Defekasi dan Keluhan Selama Defekasi
Pengkajian ini meliputi bagaimana pola defekasi dan keluhannya selama
defekasi. Secara normal, frekuensi buang air besar pada bayi sebanyak 4-6
kali/hari, sedangkan orang dewasa adalah 2-3 kali/hari dengan jumlah ratarata pembuangan per hari adalah 150 g.
2) Keadaan Feses
a. Riwayat keperawatan
a) Pola defekasi : Frekuensi , pernah berubah
b) Perilaku defekasi: Penggunaan laksatif, cara mempertahankan pola
c) Deskripsi feses : Warna, bau, dan tekstur
fekal
antara
lain
Normal
Abnormal
Penyebab
Warna
Bayi : kuning
Putih,
Kurangnya
empedu,
perdarahan
saluran
cerna
bagian
atau
perdarahan
saluran
Dewasa : coklat
Bau
Pucat berlemak
dipengaruhi
bagian bawah
Malabsorpsi
lemak
dan Darah
perubahan bau
cerna
dan
infeksi
Konsistensi
oleh makanan
Lunak
dan Cair
Diare
Bentuk
berbentuk
Sesuai diameter Keci,
absorpsi kurang
Obstruksi dan
rektum
peristaltik yang
Konstituen
bentuknya
dan
seperti pensil
cepat
Makanan yang Darah,
pus, Internal
tidak
dicerna, benda
bakteri
mati,
yang mukus,
lemak, cacing
pigmen
asing, bleeding,
atau infeksi, tertelan
benda,
iritasi,
atau inflamasi
empedu,
mukosa
usus,
air
d) Pemeriksaan Laboratorium
1. Analisis kandungan feses : untuk mengetahui kondisi patologis
seperti : tumor, perdarahan dan infeksi.
2. Tes Guaiak : pemeriksaan darah samar di feses yang mengitung
jumlah darah mikroskopik di dalam feses. (Wilkonson, Judith
M.:2009)
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Konstipasi
a. Definisi
Penurunan pada frekuensi normal defekasi yang disertai oleh kesulitan
atau pengeluaran tidak lengkap feses dan/atau pengeluaran feses yang
keras, kering, dan banyak
b. Batasan Karakteristik
Nyeri abdomen
Anoreksia
Penurunan frekuensi
Distensi abdomen
Keletihan umum
Sakit kepala
Sering flatus
Mual
Fungsional
Kelemahan otot abdomen
Kebiasaan mengabaikan dorongan defekasi
Ketidakadekuatan toiletting (misalnya : batasan waktu, posisi
untuk defekasi, privasi)
Kurang aktivitas fisik
Kebiasaan defekasi tidak teratur
Perubahan lingkungan saat ini
Psikologis
Depresi
Stres emosi
Konfusi mental
Farmakologis
Antasida mengandung alumunium
Antikolinergik
Antikonvulsan
Antidepresan
Agens antilipemik
Kalsium karbonat
Diuretik
Penyalahgunaan laksatif
Garam besi
Agens antiinflamasi nonsteroid
Opiat
Fenotiazid
Sedatif
Simpatomimetik
Mekanis
Ketidakseimbangan elektrolit
Hemoroid
Gangguan neurologis
Obesitas
Obstruksi pascabedah
Kehamilan
Pembesaran prostat
Abses rektal
Fisura anal rektal
Striktur anal rektal
Prolaps rektal
Ulkus rektal
Tumor
Fisiologis
Perubahan pola makan
Perubahan makanan
Penurunan motilitas traktus gastrointestinal
Dehidrasi
Ketidakadekuatan gigi geligi
Ketidakadekuatan higiene oral
Asupan serat tidak cukup
Asupan cairan tidak cukup
Kebiasaan makan buruk
2. Risiko Konstipasi
a. Definisi
Berisiko terhadap penurunan frekuensi normal defekasi yang disertai
dengan kesulitan atau pasase feses tidak lampias dan/atau pasase feses
yang keras, kering, dan banyak
b. Faktor Risiko
Fungsional
Kelemahan otot abdomen
Kebiasaan mengabaikan dorongan defekasi
Ketidakadekuatan toiletting (misalnya : batasan waktu, posisi
untuk defekasi, privasi)
Kurang aktivitas fisik
Kebiasaan defekasi tidak teratur
Perubahan lingkungan saat ini
Psikologis
Depresi
Stres emosi
Konfusi mental
Farmakologis
Antasida mengandung alumunium
Antikolinergik
Antikonvulsan
Antidepresan
Agens antilipemik
Kalsium karbonat
Diuretik
Penyalahgunaan laksatif
Garam besi
Agens antiinflamasi nonsteroid
Opiat
Fenotiazid
Sedatif
Simpatomimetik
Mekanis
Ketidakseimbangan elektrolit
Hemoroid
Gangguan neurologis
Obesitas
Obstruksi pascabedah
Kehamilan
Pembesaran prostat
Abses rektal
Fisura anal rektal
Striktur anal rektal
Prolaps rektal
Ulkus rektal
Tumor
Fisiologis
Perubahan pola makan
Perubahan makanan
Penurunan motilitas traktus gastrointestinal
Dehidrasi
Ketidakadekuatan gigi geligi
Ketidakadekuatan higiene oral
Asupan serat tidak cukup
Asupan cairan tidak cukup
Kebiasaan makan buruk
3. Diare
a. Definisi
Pasase feses yang lunak dan tidak berbentu
b. Batasan Karakteristik
Nyeri abdomen
Sedikitnya tiga kali defekasi per hari
Keram
Bising usus hiperaktif
Ada dorongan. (NANDA Internasional : 2012)
c. Faktor yang Berhubungan
Psikologis
Ansietas
Tingkat stres tinggi
Situasional
Efek samping obat
Penyalahgunaan alkohol
Kontaminan
Penyalahgunaan laksatif
Radiasi
Toksin
Melakukan perjalanan
Slang makan
Fisiologis
Proses infeksi
Inflamasi
Iritasi
Malabsorpsi
Parasit
H. RENCANA KEPERAWATAN
No
1
Diagnosa
Keperawatan
Konstipasi
Intervensi (NIC)
NOC
NIC
Setelah diberikan asuhan Constipation/Impaction
keperawatan selama 3 x Management
24 jam keluhan pasien
a. Monitor
tanda
terpenuhi
dengan
dan
gejala
outcome pola eliminasi
konstipasi
fekal pasien teratur 1 x
b. Monitor
bising
sehari dengan kriteria
usus
hasil :
c. Monitor feses :
a. Bntuk feses lunak
frekuensi,
dan berbentuk
konsistensi, dan
b. Nyeri
saat
volume
defekasi
d. Konsultasi
berkurang
dengan
dokter
c. Darah di dalam
tentang
feses tidak ada.
penurunan
dan
d. Bebas
dari
peningkatan
ketidaknyamanan
bising usus
dan konstipasi
e. Monitor
tanda
dan gejala ruptur
usus/peritonitis
f. Jelaskan etiologi
dan rasionalisasi
tindakan terhadap
pasien
g. Identifikasi faktor
penyebab
dan
kontribusi
konstipasi
h. Dukung
intake
cairan
i. Kolaborasikan
pemberian
laksatif
u.
v.
w.
x.
y.
Risiko Konstipasi
untuk
berkonsultasi
dengan
dokter
jika sembelit atau
impaksi terus ada
Informasikan
pasien prosedur
penghapusan
manual dari tinja,
jika perlu
Lepaskan impaksi
tinja
secara
manual, jika perlu
Timbang pasien
secara teratur
Ajarkan
pasien/keluarga
tentang
proses
pencernaan yang
normal
Ajarkan
pasien/keluarga
tentang kerngka
waktu
untuk
resolusi sembelit
NOC
NIC
Setelah diberikan asuhan Constipation/Impaction
keperawatan selama 3 x Management
24 jam keluhan pasien
a. Monitor
tanda
terpenuhi
dengan
dan
gejala
outcome pola eliminasi
konstipasi
fekal pasien teratur 1 x
b. Monitor
bising
sehari dengan kriteria
usus
hasil :
c. Monitor feses :
Kriteria Hasil
frekuensi,
a. Konsistensi feses
konsistensi, dan
lunak
dan
volume
berbentuk
d. Monitor
pola
b. Kecukupan hasil
makan,
dan
di
dalam
asupan makanan
kompartemen
e. Jelaskan etiologi
intrasel
dan
dan rasionalisasi
ekstrasel
tindakan terhadap
c. Pola
makan
pasien
teratur
dengan
f. Identifikasi faktor
frekuensi 3 x
penyebab
dan
sehari
dengan
kontribusi
makanan
yang
konstipasi
3.
Diare
tinggi serat
d. Mengeluarkan
feses
tanpa
bantuan
e. Darah di dalam
feses tidak ada
f. Nyeri
saat
defekasi
berkurang
g. Ajarkan
pasien/keluarga
bagaimana untuk
menjaga
buku
harian makanan
h. Anjurkan
pasien/keluarga
untuk diet tinggi
serat
i. Ajarkan
pasien/keluarga
tentang kerngka
waktu
untuk
resolusi sembelit
NOC
Setelah diberikan asuhan
NIC
Diarhea Management
e. Evaluasi
efek
samping
pengobatan
terhadap
gastorintestinal
f. Ajarkan
pasien
untuk
menggunakan
obat antidiare
g. Instruksikan
pasien/keluarga
untuk mencatat
warna,
jumlah,
frekuensi,
dan
konsistensi dari
feses
h. Evaluasi intake
makanan
yang
masuk
i. Identifikasi faktor
penyebab
dari
diare
j. Monitor
tanda
dan gejala diare
k. Observasi turgor
kulit secara rutin
l. Ukur
diare/keluaran
BAB
m. Hubungi dokter
jika ada kenaikan
keperawatan selama 3 x
24 jam diharapkan feses
pasien berbentuk dan
lembek dengan kriteria
hasil :
Kriteria hasil :
a. Konsistensi feses
lembek
dan
berbentuk
b. Lendir dan darah
pada feses tidak
ada
c. Intake makanan
dengan
zat
ekskresi
yang
dikeluarkan
seimbang
d. Pola
makan
teratur 3 x sehari,
dan
banyak
memakan
makanan rendah
serat
bising usus
n. Instruksikan
pasien
untuk
makan
rendah
serat,
tinggi
protein, dan tinggi
kalori,
jika
memungkinkan
o. Instruksikan
untuk
menghindari
laksatif
p. Ajarkan
teknik
menurunkan stres
q. Monitor persiapan
makanan
yang
aman.
I. REFERENSI
Alimul, Aziz. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika
Carpenito-Moyet, Linda Juall. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi
13. Jakarta:EGC
Kozier. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 7. Jakarta:EGC
NANDA Internasional.
2012.
Diagnosis
Keperawatan
Definisi
Klasifikasi. Jakarta:EGC
Wilkonson, Judith M. 2009.Diagnosa Keperawatan Edisi 9. Jakarta:EGC
dan