Laporan Praktikum Nugget KL 2
Laporan Praktikum Nugget KL 2
Laporan Praktikum Nugget KL 2
KULIAH LAPANG II
PENGOLAHAN NUGGET AYAM
Disusun Oleh :
Novia Trisnawati / 12031003
A. Latar Belakang
Salah satu komoditi peternakan yang utama di samping telur dan susu adalah daging.
Daging juga merupakan produk yang sangat penting dan digemari oleh masyarakat umum.
Namun sama seperti produk-produk peternakan yang lainnya, daging juga mudah rusak dan
tidak tahan lama bila tidak diawetkan, baikdengan bahan pengawet maupun dengan
perlakuan-perlakuan tertentu.
Bahan pangan yang berasal dari dagingsangat disukai oleh masyarakat umum.Selain
karena rasanya yang nikmat, daging disukai juga karena kandungan nilai gizinya.Nilai nutrisi
daging yang tinggi disebabkankarena daging mengandung asam-asam amino yang lengkap
dan seimbang. Namun demikian kandungan nilai gizi daging dari setiap jenis ternak relatif
berbeda,setiap 100 gr daging dapat memenuhi kebutuhan gizi orang dewasa sekitar 10 persen
kalori, 50 persen protein dan 35 persen zat besi (Fe) setiap harinya.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperpanjang masa simpan daging,
seperti pengolahan dan pengawetan daging. Hal ini bertujuan selain untuk memperpanjang
masa simpan, juga untuk meningkatkan cita rasa yang sesuai dengan selera konsumen, serta
dapat mempertahankan nilai gizinya. Beberapa bentuk hasil pengolahan daging diantaranya
ialah nugget, sosis, kornet, dendeng, pindang, abon, bakso,dll, sedangkan beberapa cara
pengawetan yang sering dilakukan ialah dengan cara pembekuan, pelayuan, pengeringan,
pengasinan, pengasapan dan pengalengan. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukan
praktikum ini.
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan nugget yang baik dan benar.
Mahasiswa dapat menghitung biaya produksi pada produksi nugget.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Nugget Ayam
Nugget ayam adalah jenis produk makanan yang berbahan daging ayamdan
memeliki kandungan lemak mendekati 20%. Menurut mutu nugget ayam berdasarkan SNI
nugget ayam memeilik kandungan lemak sebesar 18,82 g/100 g , protein 30 g/100g dan serat
sebesar 0,9 g/100 g (Nurmalia, 2011).
Syarat mutu nugget ayam berdasarkan SNI 01-6683-2002
N
0
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jenis uji
Keadaan
1.1 aroma
1.2 rasa
1.3 tekstur
Benda asing
Air
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Bahan tambahan
8.1 pengawet
8.2 pewarna
satuan
Persyaratan
% b/b
% b/b
% b/b
% b/b
Mg/100gr
Normal
Normal
Normal
Tidak boleh ada
Maks 60
Min 12
Maks 20
Maks 25
Maks 30
-
B. Garam
Menurut Soeparno (1994), garam merupakan bahan terpenting dalam curing, berfungsi
sebagai pengawet, penambah aroma dan citarasa. Garam dapat meningkatkan tekanan
osmotik medium pada konsentrasi 2 %, sejumlah bakteri terhambat pertumbuhannya. Wilson
et al.(1981) menjelaskan bahwa larutan garam mempercepat kelarutan protein otot dan
memperbaiki daya mengikat airnya. Konsentrasi optimum pada sosis sekitar 1-5%.
C. Bayam
Bayam adalah sayuran hijau yang luas dalam distribusi. dapat ditanam sebagai tanaman
halaman belakang atau dibeli di pasar dengan harga terjangkau. Sayur bayam banyak
mengadung vitamin seperti folat, niasin, vitamin A , B6, C dan jejak sisa vitamin. Elemen
penting sayur bayam lainnya, termasuk tiamin dan riboflavin, yang digunakan dalam
berbagai reaksi di dalam tubuh kita juga ditemukan dalam bayam. Bayam kaya akan pigmen
seperti beta karoten, lutein dan xanthene dan klorofilin dll. Bagian yang terbaik adalah
memiliki kandungan lemak yang rendah dan jumlah kurang dari konten lemak.
Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk
dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun
sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat Besi
yang penting. Ada dua macam jenis sayur bayam yaitu bayam hijau dan bayam merah. Sayur
bayam hijau misalnya, bayam berwarna hijau sangat kaya kandungan vitamin A, vitamin C, E
juga zat besi misalnya fosforus, magnasium mangan, zink, sodium potasium, bayam juga
kaya akan kandungan zat mineral misalnya kalsium, kalium serta Beta Karotena.
Zat Gizi
Kalori
Karbohidrat
Lemak
Protein
Kalsium
Fosfor
Besi
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin C
Air
Bayam Hijau
36 kal
6,5 g
0,5 g
3,5 g
265 mg
67 mg
3,9 mg
6090 SI
0,08 mg
80 mg
86,9 mg
Bayam merah
51 kal
1,0 g
0,5 g
4,6 g
368 mg
11,1 mg
2,2 mg
5800 SI
0,08 mg
80 mg
82,0 g
BAB III
METODOLOGI
Pembuatan nugget ayam bayam
1. Alat :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pisau
Telenan
Baskom
Neraca
Sendok makan
Sendok teh
g. Cawan
h. Food prosessor
i. Loyang
j. Plastik
k. Cobek
l. Mangkok
2. Bahan :
a. Daging Ayam fillet
b. Bayam
c. Telur
d. Tepung terigu
e. Tepung sagu
f. Gula pasir
g. Garam
h. Merica bubuk
i. Bawang putih
3. Bahan pencelup (penyelimut)
a. Tepung terigu protein sedang
b. Tepung panir kasar
c. Air
d. Garam
4. Langkah kerja
MM ee nnmcaeammbapshu rkaa y anmtpegunilrg,ntgeurdliga unp adsinr, tm peurincga sbaugb u kd, gna r m , d a n b a w a n g p u tih ,
uM e nmgo tnk gun sgkdeendga l nampualkoiuysreaadnn s1egr8asxge1l8a mx ,4 2dc5amn mye nni c,eteslulapthekladnhiokleesbi a h a n p e n c e lu p d a n
M e n g re k d a l m m i y k y a n g su d a h
bmd aeyn agmaedsnuagkmndpyuaaki snraaymt psa mi rp at i ra t
im aentny gku slieang ekdrainld pyiasndg ilanatks sinkte p u n g p a n ir.
d ip a a s k a s a m p i m n g .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nugget adalah suatu bentuk produk olahan daging yang terbuat dari daging giling
yang dicetak dalam bentuk potongan empat persegi dan dilapisi dengan tepung berbumbu
(battered dan braded). Pada awalnya nugget dibuat hanya dari daging bagian dada ayam
dilapisi dengan tepung berbumbu, dan digoreng dengan deep frying. Karakteristik nugget
adalah krispi atau renyah diluar dan soft and moisturedidalam yang merupakan ciri-ciri dari
produk goreng dengan deep frying.
Pembuatan nugget mencakup lima tahap, yaitu penggilingan yang disertai oleh
pencampuran bumbu, es dan bahan tambahan, pengukusan dan pencetakan, pelapisan perekat
tepung dan pelumuran tepung roti, penggorengan awal (pre-frying) dan pembekuan (Aswar,
2005).
Tahapan pembuatan nugget adalah sebagai berikut :
1. Penggilingan
Penggilingan daging diusahakan pada suhu di bawah 15C, yaitu dengan menambahkan
es pada saat penggilingan daging (Tatono, 1994). Pendinginan ini bertujuan untuk mencegah
denaturasi protein aktomiosin oleh panas. Pada proses penggilingan daging terjadi gesekangesekan yang dapat menimbulkan panas. Air yang ditambahkan ke dalam adonan nugget
pada waktu penggilingan daging keong sawah dalam bentuk serpihan es. Air es digunakan
untuk mempertahankan temperatur selama pendinginan. Air es selain berfungsi sebagai fase
pendispersi dalam emulsi daging, juga berfungsi untuk melarutkan protein sarkoplasma dan
sebagai pelarut garam yang akan melarutkan protein myofibril (Afrisanti, 2010).
2. Pengukusan
Pengukusan menyebabkan terjadinya pengembangan granula granula pati yang
disebut gelatinisasi. Gelatinisasi merupakan peristiwa pengembangan granula pati sehingga
granula tersebut tidak dapat kembali seperti keadaan semula (Winarno, 1997). Mekanisasi
gelatinisasi, diawali oleh granula pati akan menyerap air yang memecah kristal amilosa dan
memutuskan ikatanikatan struktur heliks dari molekul tersebut. Penambahan air dan
pemanasan akan menyebabkan amilosa berdifusi keluar granula, sehingga granula tersebut
hanya mengandung sebagian amilopektin dan akan pecah membentuk suatu matriks dengan
amilosa yang disebut gel (Winarno, 1997).
Variasi Sampel
Tekstur
Warna
Aroma
Rasa
Nugget ayam
original
Nugget ayam
bayam
Agak lembek
Kenyal*
Kenyal ***
Kekuningan
Pas seasoningnya
Terlalu asin
Kenyal **
Putih
kemerahan
Khas nugget
ayam
Khas nugget
bercampur aroma
bayam
Khas nugget
bercampur wortel
Putih
kehijauan
Kurang
seasoning-nya
Bahan
Daging ayam fillet
Bayam
Tepung terigu protein sedang
Telur
Gula pasir
Garam
Merica
8
9
10
11
12
13
14
Tepung panir
Air
Gas
Listrik
Bawang putih
Tepung sagu
Minyak goreng
Jumlah
Jumlah
200 g
25 g
50 g
2 butir
1
2
1
2
1
4
sdt
sdm
sdt
50 g
2 siung
25 g
1
2
litter
Harga (Rp.)
12000
500
500
2300
100
200
1000
1800
500
2000
1000
200
400
3000
25500
120
.25500=Rp 30.600,00
100
30600
=Rp .1 .500,00
21
Dengan mengambil keuntungan sebesar 20% maka penjualan per potong nugget ayam
sebesar
Rp.1 .500,00
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Mahasiswa dapat membut nugget ayam dengan variasi rasa baik dan
benar.
Mahasiswa dapat membuat rencana anggaran dalam sebuah produksi
nugget ayam.
Dengan mengambil keuntungan sebesar 20% maka penjualan per
potong nugget ayam sebesar Rp.1 .500,00
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Chairil. Dkk, 1996. Pengantar Praktikum Kimia Oganik. Depdikbud. Jakarta.
Afrisanti, D.W. 2010. Kualitas Kimia dan Organoleptik Nugget Daging Kelinci dengan
Penambahan Tepung Tempe. Skripsi. Program Studi Peternakan. Fakultas
Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Aswar. 2005. Pembuatan Fish Nugget dari Ikan Nila Merah (Oreochromis Sp.). Skripsi.
Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Badan Standardisasi Nasional. 2002. Nugget Ayam. SNI 01-6683-2002. Badan Standardisasi
Nasional. Jakarta
Erawaty, R.W. 2001. Pengaruh Bahan Pengikat, Waktu Penggorengan dan Daya Simpan
terhadap Sifat Fisik dan Organoleptik Produk Nugget Ikan Sapu Sapu
(Hyposascus pardalis). Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Perikanan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Fellow, A.P. 2000. Food Procession Technology, Principles and Practise.2nd ed.
Woodread.Pub.Lim. Cambridge. England.Terjemahan Ristanto.W dan Agus
Purnomo
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Universitas Indonesia
Press. Jakarta
Nurmalia. 2011. Nugget Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Sebagai Alternatif Makanan Siap
Saji Rendah Lemak Dan Protein Serta Tinggi Serat. Skripsi. Jurusan Ilmu Gizi,
Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.
Rahayu, R.Y. 2007. Komposisi Kimia Rabbit Nugget dengan Komposisi Filler Tepung
Tapioka yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta
Tanoto, E. 1994. Pembuatan Fish Nugget dari Ikan Tenggiri. Skripsi. Jurusan Teknologi
Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Winarno, F.G.1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama.. Jakarta