Artikel Kesenian
Artikel Kesenian
Artikel Kesenian
Namun demikian, sosok Barong dari masing-masing tempat dan wilayah itu berbeda-beda,baik
bentuk, aksesori maupun fungsi dan kegunaannya. Di Banyuwangi khususnya didalam
komunitas masyarakat Using Kemiren, sosok Barong banyak mengandung komponen-komponen
khas Using, mulai dari arsitektur ruang pertunjukannya, tokoh-tokoh yang memainkan, musik,
tari dan berbagai isi ajaran serta nilai-nilai moral dari dialog para tokoh yang memainkan, syarat
dengan kandungan nilai-nilai budaya Using.
Dalam sebuah makalah berjudul; Kesenian Singo Barong yang ditulis oleh Drs
TotokHariyanto, disebutkan bahwa kesenian Singo Barong atau yang lazim disebut
Barongadalah sebuah bentuk teater rakyat yang memadukan unsur-unsur; tari, musik dan
laguserta alur cerita yang telah baku yang ditentukan secara turun-temurun.Dalam pentas
pertunjukan, alur cerita kesenian Barong dibagi menjadi empat bagian.Bagian pertama yang
diberi judul; Singo Barong, menampilkan Barong sebagai tokohutama. Tokoh Singo Barong
ini merupakan sosok seekor Singa besar yang bermahkota danbersayap, yang bernama; Sinar
Udara.
Selain Barong sebagai tokoh utama, bagian ini jugamenampilkan tokoh wanita cantik yang
bernama; Jaripah. Selain itu, juga ada tiga tokohlain yang diceritakan sebagai tiga orang
bersaudara, yakni; Beledhes (Juru Tambur),Beledhung (Juru Layar) dan Beledhus (Juru
Kemudi). Dan seorang tokoh lagi yang bernama;Tiang Irris.Bagian kedua yang diberi judul;
Buto-butoan, menampilkan tokoh utama seorang ksatriayang bernama; Panji Sumirah.
Mendampingi tokoh Panji Sumirah ini, juga kembali muncul tokoh tiga bersaudara; Beledhes,
Beledhung, Beledhus, serta dua orang yang berperan sebagai Raksasa dan empat orang yang
memerankan sosok Jin.
Pada bagian ini juga tampil sosok Burung Garuda. Pada bagian ketiga diberi judul; Suwarti,
tokoh-tokoh yang ditampilkan adalah; Pak Suwarti, Mbok Suwarti, Suwarti, Suwarno, Pak
Janoko, Tokoh Gandrung, dan dua orang yang berperan sebagai sosok ayam. Lalu pada bagian
keempat yang berjudul; Tuan-tuanan, tokoh yang tampil adalah; Pak Mantri, Londaya, Siti
Ambaridan Siti Sundari serta Jongos (tukang kebun).Konon, kesenian Barong ini diciptakan oleh
seorang leluhur masyarakat Desa Kemiren yang bernama; Buyut Chili. Setelah Buyut Chili
berhasil menciptakan kesenian ini, ritual adatSeblang yang sebelumnya digelar secara rutin di
wilayah ini kemudian dipindahkan kesebelah selatan desa atau tepatnya di Desa Olehsari.