Proposal Pendirian Usaha Kerupuk Ampas Tahu
Proposal Pendirian Usaha Kerupuk Ampas Tahu
Proposal Pendirian Usaha Kerupuk Ampas Tahu
OLEH :
HARIS MASPEKEH S. Farm
NIM. SBF 151540339
DAFTAR ISI
Daftar Isi ....................................................................................................... 2
A. Latar Belakang 3
B. Nama Usaha...... 5
C. Rencana Lokasi Usaha. 5
D. Target Pelanggan.. 6
E. Jenis Usaha 6
F. Modal 6
G. Produksi..6
H. Analisa SWOT 8
I. Rencana kedepan. 9
J. Penutup 9
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-5 di dunia, hal ini
mendorong masyarakat untuk terus menggagas inovasi-inovasi baru guna
menciptakan lapangan kerja sendiri. Alasan tersebut yang membuat
beberapa tahun terakhir ini muncul berbagai industri kecil maupun
menengah yang memproduksi berbagai jenis barang, baik barang
produksi maupun barang konsumsi. Industri yang paling banyak diminati
masyarakat adalah industri makanan salah satunya adalah industri
pengolahan tahu. Hampir di setiap tempat dapat ditemukan tahu dengan
beragam jenis olahannya. Maraknya industri tahu di Indonesia ini
menyebabkan limbah industri pengolahan tahu juga melimpah. Selama ini
limbah tahu yang melimpah belum dimanfaatkan secara maksimal.
Limbah padat (ampas tahu) merupakan hasil sisa perasan bubur
kedelai. Ampas ini mempunyai sifat cepat basi dan berbau tidak sedap
kalau tidak segera ditangani dengan cepat. Ampas tahu akan mulai
menimbulkan bau yang tidak sedap 12 jam setelah dihasilkan. Setiap 100
gr ampas tahu mengandung protein kasar 21,66%, lemak kasar 2,73%,
serat kasar 20,26%, kalsium (Ca) 1,09%, fosfor (P) 0,88%, dengan energi
metabolis sebesar 2.830 kkal/kg. Mengingat dampak buruk yang akan
ditimbulkannya dan pemanfaatannya terbatas hanya untuk pakan ternak
(belum optimal), maka perlu diupayakan usaha untuk mengurangi jumlah
pembuangan ampas tahu, salah satu metodenya adalah dengan
memanfaatkan kembali ampas tahu tersebut. Upaya pemanfaatan kembali
ampas tahu sebagai bahan baku proses produksi kerupuk, diharapkan
dapat mengurangi jumlah ampas tahu di sentra kerajinan tahu,
kerupuk
dan
bidang
pemasaran
produk
kerupuk
yang
Penggunaan
telur
pada
penggunaan
kerupuk
akan
D. Target Pelanggan
Kerupuk
dikenal
baik
disegala
usia
maupun
tingkat
sosial
Rp.
350.000.Rp. 1.100.000.Rp.
950.000.Rp.
500.000.Rp.
150.000.Rp.
400.000.Rp. 3.450.000.Rp.
200.000.Rp.
250.000.Rp. 3.000.000.Rp. 1.200.000.
Rp. 4.500.000,Rp. 1.500.000.Rp 10.650.000,Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
10.000.65.000.23.500.1.000.6.000.5.000.25.000.195.000.330.500.-
disebutkan diatas
hari kerja
Biaya Modal = Rp 25.000.000/365 hari = Rp 68.500/hari
Total pengeluaran = Rp 330.500/ hari
Laba per kg kerupuk = Harga Jual Harga Produksi
= Rp 30.000 Rp 7.400
= Rp 22.600
BEP = 330.500 / 22.600 = 14.6 kg = 15 kg
Jadi jumlah produk kerupuk yang harus terjual setiap harinya
untuk memenuhi penutupan modal adalah sebanyak 15 kg.
PBP (Pay Back Periode)
usaha tersebut memiliki target untuk menjual setidaknya 30 piring
setiap harinya, maka laba/bulannya adalah
22.600 x 15 kg x 25 hari = 8.475.000
Jadi, PBP = 25.000.000 / 8.475.000 = 2.9 bulan
ROI (Return of Investment) = (8.475.000/ 25.000.000) x 100%
= 33.9%
H. Analisa SWOT
1. Kekuatan/Strength
a. Ketersediaan bahan baku berupa ampas tahu yang dapat
dipasok dari pabrik tahu setempat
b. Proses mudah karena menggunakan peralatan sederhana.
c. Menjalin kerjasama dengan kedai pinggir jalan, di supermarket,
restoran maupun hotel berbintang.