Metode Gaya Berat
Metode Gaya Berat
Metode Gaya Berat
TINJAUAN PUSTAKA
observasi terhadap titik observasi lainnya. Karena perbedaan medan gravitasi ini
relatif kecil maka alat yang digunakan harus mempunyai ketelitian yang tinggi.
minyak maupun mineral lainnya. Eksplorasi metode ini dilakukan dalam bentuk
kisi atau lintasan penampang.
Dalam metode ini penelitian dapat digolongkan menjadi 3 tahap, tahap ini umum
digunakan juga pada metode geofisika yang lainnya. Antara lain adalah Akuisisi
Data, Prosesing Data, dan Interpretasi. Dalam hal ini kita akan coba bahas
beberapa point dalam proses akuisisi data. Akuisisi data ini adalah proses
pengambilan data di lapangan. Dalam proses ini dibagi menjadi beberapa tahap
yang harus dilakukan. Mulai dari mengatahui informasi dari daerah yang akan
diukur dan persiapan alatnya. Beberapa diantara alat itu adalah
Seperangkat Gravitimeter
GPS
Penunjuk Waktu
Alat tulis
Kamera
Pelindung Gravitimeter
lintasan pengukuran dan base station yang telah diketahui harga percepatan
gravitasinya. Akan tetapi ada beberapa parameter lain yang dibutuhkan juga
dalam penentuan base station, lintasan pengukuran dan titik ikat. Antara lain
adalah :
Lokasi titik pengukuran harus mudah dijangkau serta bebas dari gangguan
kendaraan bermotor, mesin, dll.
Sehingga dapat disimpulkan lokasi titik acuan harus berupa titik/tempat yang
stabil dan mudah dijangkau. Penentuan titik acuan sangat penting, karena
pengambilan data lapangan harus dilakukan secara looping, yaitu dimulai pada
suatu titik yang telah ditentukan, dan berakhir pada titik tersebut. Titik acuan
tersebut perlu diikatkan terlebih dahulu pada titik ikat yang sudah terukur
sebelumnya. Dalam alur pengambilan data dilakukan dengan proses looping.
Tujuan dari sistem looping tersebut adalah agar dapat diperoleh nilai koreksi
apungan alat (drift) yang disebabkan oleh adanya perubahan pembacaan akibat
gangguan berupa guncangan alat selama perjalanan. Dalam pengukuran gayaberat
terdapat beberapa data yang perlu dicatat meliputi waktu pembacaan (hari, jam,
dan tanggal), nilai pembacaan gravimeter, posisi koordinat stasiun pengukuran
(lintang dan bujur) dan ketinggian titik ukur. Pengambilan data dilakukan di titiktitik yang telah direncanakan pada peta topografi dengan interval jarak
pengukuran tertentu.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah melakukan kalibrasi alat dan
menentukan titik acuan (base station) sebelum melakukan pengambilan data
gayaberat di titik-titik ukur lainnya. Mencari besarnya harga medan gravitasi suatu
base station (titik ikat) pengukuran dapat dilakukan dengan persamaan :
gbs = gref + ( gpembacaan bs + gpembacaan ref )
gbs = harga medan gravitasi base station
gref = harga medan gravitasi titik referensi
gpembacaan bs = harga pembacaan gravitasi di base station
gpembacaan ref = harga pembacaan gravitasi di titik referensi
Anomani
Bouguer
Gambar
Contoh
hasil
pengukuran
gravitasi
Gambar diatas adalah contoh adanya bijih besi, dibuktikan dengan adanya
anomali, grafik pada jarak 0, bila tidak ada anomali maka grafik miring sesuai
dengan perlapisan granit yang miring.
Kontibusi Geomatika :
Tentu saja ilmu geomatika berperan penting dalam hal Gravitasi, terutama dalam
eksplorasi Sumber Daya Alam. Diantara Hubungan gravitasi dengan Bumi yaitu
masalah pengukuran Pasang Surut (Pasut). Pengukuran ini untuk mengetahui
datum titik 0 (referensi nasional untuk mengukur letak/posisi dalah gari vertikal
(Ketinggian). Ahli gefisika biasa memanfaatkan hasil pengukuran datum untuk
mentranformasikan kedalama batuan atau metrila di bawah permukaan bumi.
Seelain itu kondisi topografi permukaan bumi sngat penting dalam eksplorasi
SDA. Tanpa peta topografi mustahil lahan SDA bisa dimanfaatkan. Masalah
penentuan letak/posisi serta luas suatu wilayah akan menentukan wilayah SDA itu
sendiri.
Dengan menggunakan rumus dasar inilah maka survey geofisika metode gravitasi
dapat dilakukan, namun seperti halnya metode geofisika lainnya, tentu saja
metode ini memiliki koreksi. Koreksi dalam metode gaya berat adalah sebagai
berikut :
a. Koreksi baca alat/skala
Koreksi baca alat adalah koreksi yang dilakukan apabila terjadi kesalahan dalam
pembacaaan alat gravitasi yang digunakan. Rumus umum dalam pembacaan alat
dapat ditulis sebagai berikut :
Read (mGal) = ((Read (scale)-Interval) x Counter Reading) + Value in mGal
b. Koreksi pasang surut (tidal)
Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh gravitasi benda-benda di
luar bumi seperti bulan dan matahari, yang berubah terhadap lintang dan waktu.
Untuk mendapatkan nilai pasang surut ini maka, dilihatlah perbedaan nilai
gravitasi stasiun dari waktu ke waktu terhadap base. Gravitasi terkoreksi tidal
dapat ditulis sebagai berikut :
dimana:
dimana :
Koreksi ini dilakukan karena bentuk bumi yang tidak sepenuhnya bulat sempurna,
tetapi pepat pada daerah ekuator dan juga karena rotasi bumi. Hal tersebut
membuat ada perbedaan nilai gravitasi karena pengaruh lintang yang ada di bumi.
Secara umum gravitasi terkoreksi lintang dapat ditulis sebagai berikut :
dimana :
dimana :
f. Koreksi Bouguer
Vim
CR
SB
FFI
menjadi
satuan
alat
yang
digunakan
agar
dapat
Dengan :
gukur
FB
: feedback (milivolt)
FCF
FFI
Koreksi Pasang Surut. Adanya pengaruh dari matahari dan bulan yang
memiliki massa yang besar berakibat pada nilai pengukuran. Pengaruh
keduanya
dapat
mencapai
0.3
mGal.
Dengan :
gTerkoreksiPasut
gukur
Koreksi Pasut
Koreksi tinggi alat. Koreksi ini dilakukan karena perbedaan antara posisi
alat dengan permukaan bumi. Walaupun perbedaannya kecil, nilai koreksi
ini tidak dapat diabaikan dikarenakan dibutuhkannya data yang akurat
dalam
metode
ini.
Dengan :
gTerkoreksiTA
gTerkoreksiPasut
TA
cara
melakukan
looping
Dengan :
Ti
Tawal
Takhir
pada
titik
base.
Dengan :
gterkoreksidrift
Greferensi
Koreksi
free-air
digunakan
untuk
mengkoreksi
topografi
lokasi
: densitas batuan
Anomaly
Bouguer
Dengan :
gABL
gn
Lengkap
(ABL)
gFA
gBS
terrain
ditentukan. Pada satu lintasan pengukuran, interval pengambilan titik adalah 250500 m. Pada lintasan regional interval pengambilan titik adalah 500-1000 m
sedangkan interval pengambilan titik pada daerah manifestasi panas bumi berkisar
antara 100-150 m. Sehingga setelah semua proses akuisisi telah selesai, dapat
dilanjutkan ke proses prosesing data dengan berbagai pengolahan.
Signifikansi dan Penggunaan
Konsep - Panduan ini merangkum peralatan, prosedur lapangan, dan metode
interpretasi digunakan untuk penentuan kondisi bawah permukaan karena variasi
kerapatan menggunakan metode gravitasi. Pengukuran gravitasi dapat digunakan
untuk fitur geologi peta utama lebih dari ratusan kilometer persegi dan untuk
mendeteksi dangkal fitur yang lebih kecil di dalam tanah atau rock. Di beberapa
daerah, metode gravitasi dapat mendeteksi rongga bawah permukaan.
Manfaat lain dari metode gravitasi adalah bahwa pengukuran dapat dilakukan di
daerah budaya banyak dikembangkan, dimana metode geofisika lainnya mungkin
tidak bekerja. Sebagai contoh, pengukuran gravitasi bisa dibuat di dalam
bangunan, di daerah perkotaan dan di daerah kebisingan budaya, listrik, dan
elektromagnetik. Pengukuran kondisi bawah permukaan dengan metode gravitasi
membutuhkan sebuah gravimeter dan sarana untuk menentukan lokasi dan elevasi
relatif sangat akurat dari stasiun gravitasi.
Unit pengukuran yang digunakan dalam metode gravitasi adalah gal, berdasarkan
gaya gravitasi di permukaan bumi. Gravitasi rata-rata di permukaan bumi adalah
sekitar 980 gal. Unit umum digunakan dalam survei gravitasi daerah adalah
milligal (10 - gal 3). Teknik aplikasi lingkungan memerlukan pengukuran dengan
akurasi dari beberapa gals (10-6 gals), mereka sering disebut sebagai survei mikro.
Sebuah survei gravitasi rinci biasanya menggunakan stasiun pengukuran berjarak
dekat (beberapa meter untuk beberapa ratus kaki) dan dilakukan dengan
gravimeter mampu membaca ke beberapa gals. Detil survei digunakan untuk
menilai geologi lokal atau kondisi struktural.
Sebuah survei gravitasi terdiri dari melakukan pengukuran gravitasi di stasiun
sepanjang garis profil atau grid. Pengukuran diambil secara berkala di base station
(lokasi referensi stabil noise-free) untuk mengoreksi drift instrumen.
Data gaya berat berisi anomali yang terdiri dari dalam efek lokal regional dan
dangkal. Ini adalah efek lokal dangkal yang menarik dalam pekerjaan mikro.
Banyak diterapkan pada data lapangan mentah. Koreksi ini termasuk lintang,
elevasi udara bebas, koreksi Bouguer (efek massa), pasang surut Bumi, dan
medan. Setelah pengurangan tren regional, sisa atau data gayaberat Bouguer
anomali sisa dapat disajikan sebagai garis profil atau di peta kontur. Peta anomali
gaya berat sisa dapat digunakan untuk kedua interpretasi kualitatif dan kuantitatif.
Rincian tambahan metode gravitasi diberikan dalam Telford et al (4); Butler (5);
Nettleton (6), dan Hinze (7).
Parameter Terukur dan Perwakilan Nilai:
Metode gravitasi tergantung pada variasi lateral dan kedalaman dalam kepadatan
material bawah permukaan. Kepadatan dari tanah atau batuan merupakan fungsi
dari densitas mineral pembentuk batuan, porositas medium, dan densitas dari
cairan mengisi ruang pori. Rock kepadatan bervariasi dari kurang dari 1,0 g / cm
untuk beberapa batu vulkanik vesikuler lebih dari 3,5 g / cm
untuk beberapa
DAFTAR PUSTAKA
https://basdargeophysics.wordpress.com/2012/08/29/gravity-method-metodegaya-berat/
http://geophypalace.blogspot.co.id/2013/12/geofisika-dan-metodemetodenya.html
http://www.academia.edu/12028606/Metode_Gravity_Gaya_Berat_dalam_Eksplo
rasi_Geotermal
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Metode gravity merupakan salah satu metode geofisika yang bersifat pasif
(memanfaatkan sumber yang alami) dan didasari oleh hukum Newton untuk
gravitasi universal. Metode ini memanfaatkan variasi densitas yang terdistribusi
BAB IV
KESIMPULAN
peta topografi
Pengambilan data lapangan dilakukan secara looping, yaitu dimulai
pada suatu titik yang telah ditentukan dan berakhir pada titik tersebut.
Mencatat data data seperti waktu pembacaan, nilai pembacaan
gravimeter, posisi koordinat stasiun pengukuran, dan ketinggian titik
ukur.
Melakukan pengolahan data dengan melakukan konversi dari
pembacaan alat ke mGal dengan perumusan tertentu berdasarkan nilai
Kekurangan :
1. Metode yang memiliki anomali tinggi
2. Perlu didukung oleh survei geologi yang mendalam
Oleh
BADARUDDIN
D611 10 009
MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
atas berkat, rahmat dan hidayahnyalah,sehingga penulis Tugas
Geofisika
Eksplorasi,
Teknik
Geologi
Fakultas
Teknik
Universitas
Hasanuddin.
2. Kedua Orangtua Penulis atas dukungannya baik moril maupun materil serta
doa restu yang senantiasa terucapkan tiada henti yang kemudian menjadi
sumber semangat bagi penulis dalam meyelesaikan segala tantangan.
3. Rekanrekan mahasiswa Geologi, khususnya peserta mata kuliah Geofisika
Eksplorasi yang telah banyak membantu selama pembuatan Tugas ini.
4. Berbagai pihak yang penyusun tidak dapat sebutkan satu persatu, atas segala
bantuan maupun dorongan yang diberikan selama ini.
keterbatasan dan kekurangan pengetahuan, ilmu dan pengalaman dari saya. Oleh
sebab itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
berbagai pihak, sehingga tugas ini menjadi suatu hal yang dapat berguna bagi
orang banyak.
Akhir kata penyusun mohon maaf kepada semua pihak apabila terdapat
kesalahan kata dalam tugas ini dan semoga tugas ini dapat berguna bagi semua
pihak yang menggunakannya. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL ...............................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................
1.2 Maksud dan Tujuan............................................................................
BAB II TINJAUN PUSTAKA................................................................................
2.1 Metode Gravitasi........................................................................
2.2 Alat ukur gravitasi......................................................................
2.3 Prinsip Kerja....................................................................................
2.4 Pengolahan Data.......................................................................
BAB III APLIKASI...................................................................................
BAB IV KESIMPULAN...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
BAB III
APLIKASI
Eksplorasi Geotermal
Aplikasi metode graivity dapat digunakan untuk keperluan eksplorasi panas bumi.
Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan vertical,
sehingga sangat umum untuk digunakan dalam pencarian prospek geothermal
terutama dalam mempelajari kontak antar batuan , struktur geologi, adanya
perangkat, dan densitas dari batuan.
G
ambar 3.5 Penampang melintang kontur anomali sisa
Dari hasil perhitungan anomali Bourger dapat diketahui densitas dari batuan yang
ada di daerah penelitian. Sesuai dengan hasil penelitian bahwa batuan yang
memiliki densitas rendah memiliki nilai porositas tinggi. Jika porositas
dihubungkan dengan permeabilitas, maka permeablitas berbanding lurus dengan
porositas. Hal ini berarti jika porositasnya tinggi maka permeabilitasnya juga
tinggi dan menurunkan rumus dari hukum Darcy, bahwa porositas berbanding
lurus dengan permeabilitas. Sesuai dengan yang dinyatakan ,bahwa batuan yang
mendomonasi reservoir panasbumi yaitu batuan dengan densitas rendah dan
porositas tinggi serta tingkat permeabilitasnya tinggi. Sehingga kita akan mampu
mendapatkan daerah yang diindikasi menjadi reservoir panas bumi.