Isi
Isi
Isi
PENDAHULUAN
747'30"LS -
749'00"LS dan 11039'00" BT - 11040'30" BT, temasuk dalam peta rupa bumi
Indonesia lembar Cawas, nomor lembar peta 1408-314 dengan skala 1:25000.
Daerah penelitian dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua
(motor) maupun roda empat (mobil), tetapi di beberapa tempat seperti jalan
setapak hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
seminar ini mahasiswa dapat memiliki gambaran untuk meneruskan lebih lanjut
pada tahap skripsi jika memungkinkan, sehingga diharapkan nantinya mahasiswa
yang sudah menempuh skripsi sudah dibekali dengan materi dan konsep-konsep
ilmiah yang cukup. Dan yang paling penting adalah melatih mahasiswa berbicara
didepan umum.
melalui
pengamatan
di
lapangan
dan
digunakan
untuk
Gambar 1.2. Pure shear dan simple shear (modifikasi dari Sylvester 1988)
shear. Kekar gerus yang relatif searah dengan sesar utama disebut R shear dan P
shear. R shear merupakan kekar gerus sintetik primer yang paling dominan
muncul, sedangkan P shear merupakan kekar gerus sintetik sekunder yang
terbentuk setelah R shear (Christie-Blick & Biddle, 1985). Gambar 1.3
merupakan penggambaran bentuk simple shear terbentuk pada kondisi ideal dan
merupakan hasil dari percobaan pada material lempung yang diberikan gaya
lateral.
Gambar 1.4. Model simple shear (Harding, 1973) dan posisi struktur penyerta dalam sesar
mendatar kanan (modifikasi dari Sylvester 1988)
yang bekerja adalah tekanan atau kompresi seperti pada bentukan restraining
bends digambarkan pada 1.5.
Gambar 1.5. Struktur penyerta pada zona sesar mendatar (Christie-Blick & Biddle, 1985)
Gambar 1.6. Bentukan deformasi pada jalur-jalur sesar mendatar (Cunningham & Mann, 2007)
Gambar 1.7. Hubungan antara transform dengan transpresi dan transtensi (Fossen, 2010)
10
belokan tersebut bergerak ke kiri atau left-stepping dari arah kelurusan sesar
utama, maka akan membentuk contractional bend atau restraining bend
dijelaskan pada gambar 1.8.
Gambar 1.8. Releasing dan Restraining bend pada sesar mendatar kanan (Burg, 2014)
11
Gambar 1.9. Pola simple shear dengan structure bend (Burg, 2014)
12
Formasi Kebo dan Formasi Butak. Komposisi batuan dalam Formasi Kebo dan
Formasi Butak tersusun oleh campuran antara klastika sedimen dengan klastika
vulkanik. Formasi Kebo merupakan perselingan antara batupasir dan batupasir
kerikilan, dengan sisipan batulanau, batulempung, tuf, dan serpih. Lava Bantal
Nampurejo yang berkomposisi basal dan berselingan dengan batupasir hitam
vulkanik banyak ditemukan pada bagian bawah Formasi Kebo. Struktur sedimen
yang
ditemukan
berupa
perlapisan
normal,
perarian
sejajar,
perarian
13
Gambar.1.10. Posisi Sesar Trembono pada peta geologi regional (Prastyadi, dkk, 2011)
14
BAB II
METODE PENGUMPULAN DATA
15
16
17
tersebut,
untuk
mencari
arah
umum
tegasan
utama
penulis
18
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
19
20
Gambar.3.1. Lokasi sesar mendatar Hargosari 1, arah lensa kamera menghadap timurlaut.
a.singkapan sesar mendatar 1, b. Analisis sesar mendatar Hargosari 1, c. Diagram
blok ilustrasi sesar (Penulis, 2016)
21
Gambar.3.2. Lokasi sesar mendatar Hargosari 2, arah lensa kamera menghadap tenggara.
a.singkapan sesar mendatar Hargosari 2, b. Analisis sesar mendatar Hargosari 2, c.
Diagram blok ilustrasi sesar (Penulis, 2016)
22
Gambar.3.3. Lokasi sesar mendatar Jarum 1, arah lensa kamera menghadap tenggara. a.singkapan
sesar mendatar Jarum 1, b. Analisis sesar mendatar Jarum 1, c. Diagram blok
ilustrasi sesar (Penulis, 2016)
23
Gambar.3.4. Lokasi sesar mendatar Jarum 2, arah lensa kamera menghadap tenggara. a.singkapan
sesar mendatar Jarum 2, b. Analisis sesar mendatar Jarum 2, c. Diagram blok
ilustrasi sesar (Penulis, 2016)
24
Gambar.3.5. Lokasi sesar mendatar Jarum 3, arah lensa kamera menghadap tenggara. a.singkapan
sesar mendatar Jarum 3, b. Analisis sesar mendatar Jarum 3, c. Diagram blok
ilustrasi sesar (Penulis, 2016)
25
Gambar.3.6. Lokasi sesar mendatar Melikan, arah lensa kamera menghadap selatan. a.singkapan
sesar mendatar Melikan, b. Analisis sesar mendatar Melikan, c. Diagram blok
ilustrasi sesar (Penulis, 2016)
26
Gambar.3.7. Lokasi sesar mendatar Sumberan, arah lensa kamera menghadap tenggara.
a.singkapan sesar mendatar Sumberan, b. Analisis sesar mendatar Sumberan, c.
Diagram blok ilustrasi sesar (Penulis, 2016)
Dari sesar mendatar diatas dicari arah umum tegasan utamanya dengan
menggabungkan semua datanya. Sehingga didapatkan arah tegasan utamnaya
yaitu N1390E atau relatif tenggara-baratlaut.
Gambar.3.8. Arah umum tegasan utama berdasarkan sesar mendatar (Penulis, 2016)
27
Gambar.3.9. Lokasi sesar turun Hargosari 1, arah lensa kamera menghadap selatan. a.singkapan
sesar turun Hargosari 1, b. Analisis sesar turun Hargosari 1, c. Diagram blok
ilustrasi sesar (Penulis, 2016)
28
Left Normal Slip Fault (Rickard, 1972). Arah tegasan utama yaitu
650,N1050E (baratlaut-tenggara). strike-dip N500E/210. Litologi batupasir,
batulanau, dan batulempung.
Gambar.3.10. Lokasi sesar turun Hargosari 2, arah lensa kamera menghadap selatan. a.singkapan
sesar turun Hargosari 2, b. Analisis sesar turun Hargosari 3, c. Diagram blok
ilustrasi sesar (Penulis, 2016)
29
Gambar.3.11. Lokasi sesar turun Sumberan 1, arah lensa kamera menghadap timur. a.singkapan
sesar turun Sumberan 1, b. Analisis sesar turun Sumberan 1, c. Diagram blok
ilustrasi sesar (Penulis, 2016)
30
Gambar.3.12. Lokasi sesar turun Sumberan 2, arah lensa kamera menghadap timur. a.singkapan
sesar turun Sumberan 2, b. Analisis sesar turun Sumberan 2, c. Diagram blok
ilustrasi sesar (Penulis, 2016)
31
Gambar.3.13. Lokasi sesar turun Sumberan 3, arah lensa kamera menghadap timur. a.singkapan
sesar turun Sumberan 3, b. Analisis sesar turun Sumberan 3, c. Diagram blok
ilustrasi sesar (Penulis, 2016)
32
Gambar.3.14. Lokasi sesar turun Sumberan 4, arah lensa kamera menghadap timur. a.singkapan
sesar turun Sumberan 4, b. Analisis sesar turun Sumberan 4, c. Diagram blok
ilustrasi sesar (Penulis, 2016)
33
Gambar.3.16.Lokasi sesar naik Sumberan 1, arah lensa kamera menghadap tenggaran. a.singkapan
sesar naik Sumberan 1, b. Analisis sesar naik Sumberan 1, c. Diagram blok ilustrasi
sesar (Penulis, 2016)
747'44.8"LS,
34
Gambar.3.17.Lokasi sesar naik Sumberan 2, arah lensa kamera menghadap tenggaran. a.singkapan
sesar naik Sumberan 2, b. Analisis sesar naik Sumberan 2, c. Diagram blok ilustrasi
sesar (Penulis, 2016)
35
Gambar.3.18.Lokasi sesar naik Sumberan 3, arah lensa kamera menghadap tenggaran. a.singkapan
sesar naik Sumberan 3, b. Analisis sesar naik Sumberan 3, c. Diagram blok ilustrasi
sesar (Penulis, 2016)
Dari data sturuktur sesar naik yang ada diketahu arah tegasan utamanya
yaitu N580E atau relati (timurlaut-baratdaya). Gaya yang bekerja merupakan gaya
yang bersifat kompresi diduga tegasan utama terbentuk karena faktor restraining
band pada sesar mendatar kiri Trembono.
36
3.1.1.3. Lipatan
1. Lipatan Tirejan
Lokasi berada di daerah Tirejan, Desa Jarum, Kecamatan Bayat,
Kabupaten Klaten, atau berada pada 747'48.6"LS, 11039'46.5"BT, pada
lokasi ini dijumpai lipatan dengan kedudukan sayap 1 N1950E/570, dan
sayap 2 N050E/140 kedudukan Hinge-surface N120E/680, Hinge Line
04,0N130E dan rake 040 nama lipatan inclined horizontal fold (Rickard,
1971). Arah tegasan utama yaitu 220,N2820E (timurlaut-baratdaya).
Litologi pada daerah ini berupa batulempung, batupasir dan batulanau.
Gambar.3.20. Lokasi lipatan Tirejan, arah kamera menghadap utara. a.singkapan lipatan Tirejan,
b. Analisis lipatan Tirejan, c. Diagram blok ilustrasi lipatan (Penulis, 2016)
Dari data sturuktur lipatan yang ada diketahu arah tegasan utamanya yaitu
N2820E atau relati (baratlaut tenggara). Gaya yang bekerja merupakan gaya
yang bersifat kompresi.
37
3.2. Pembahasan
3.2.1. Arah Umum Tegasan Utama dan Pergerakan Sesar Trembono
Dalam penentuan arah tegasan utama pada daerah penelitian, penulis
melakukan analisi setiap data struktur minor yang didapatkan di lapangan untuk
diketahui jenis struktur geologi dan tegasan utamanya. Dalam penarikan arah
tegasan
umum
utama
pembentuk
Sesar
Trembono
ini
penulis
lebih
mengutamakan data struktur sesar mendatar dan lipatan yang ada karena data
tersebut dianggap lebih representatif, dan data sesar naik dan sesar turun
berdasarkan konsep terbentuk pada zona restraining bend dan releasing bend
dimana tegasan utamanya relatif sejajar dengan arah sesar utamanya. Kemudian
dari setiap tegasan pembentuk sesar minor (sesar mendatar dan lipatan) tersebut
digabungkan menjadi satu sehingga dapat diketahui arah umum tegasan utama
pembentuk Sesar Trembono yaitu baratlaut-tenggara (N1390E) yang bersifat
kompresi.
38
39
Gambar.3.22.Peta analisis pergerakan sesar Trembono. a.peta daerah penelitian dan struktur
minor daerah penelitian, b. Arah tegasan utama dan pemodelan simple shear,
b. Peta Geologi Regional dan pergerakan sesar Trembono berupa sesar
mendatar kiri (modifikasi dari Surono, dkk, 1992)
40
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Beradasarkan data-data struktur minor pada daerah penelitian berupa sesar
mendatar, sesar naik, sesar turun, dan lipatan dapat diketahui arah umum gaya
pembentuk Sesar Trembono yaitu berarah baratlaut-tenggara (N1390E) dan
bersifat kompresi. Dengan arah tegasan demikian dapat diketahui bahwa arah
pergerakan sesar Trembono yaitu berupa Sesar mendatar kiri (sinistral) dengan
arah sesar relatif timurlaut-baratdaya sesuai dengan pola struktur Meratus. Sesar
Trembono diduga berumur Miosen Tengah.
4.2.Saran
Saran yang bisa penyusun berikan adalah:
1. Perlu adanya penambahan penelitian lebih detail dengan pendekatan
pemodelan restraining bend dan releasing bend pada lokasi penelitian
kususnya pada daerah Sumberan agar dapat menghasilkan data yang lebih
akurat.
2. Perlu adanya penelitian yang serupa pada daerah lain, agar meyakinkan
hasil penelitian.
3. Lokasi penelitian dapat dijadikan lokasi pembelajaran Geologi Struktur
41
42
DAFTAR PUSTAKA