Dokumen tersebut membahas hubungan antara parameter lereng dan bentuk lahan dengan karakteristik hidrografi seperti pola aliran sungai, tekstur pengaliran, bentuk lembah dan morfometri. Parameter lereng dan bentuk lahan berpengaruh besar terhadap ciri-ciri tersebut, seperti lereng curam membentuk pola aliran parallel sedangkan lahan denudasional membentuk pola aliran dendritik.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
234 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas hubungan antara parameter lereng dan bentuk lahan dengan karakteristik hidrografi seperti pola aliran sungai, tekstur pengaliran, bentuk lembah dan morfometri. Parameter lereng dan bentuk lahan berpengaruh besar terhadap ciri-ciri tersebut, seperti lereng curam membentuk pola aliran parallel sedangkan lahan denudasional membentuk pola aliran dendritik.
Dokumen tersebut membahas hubungan antara parameter lereng dan bentuk lahan dengan karakteristik hidrografi seperti pola aliran sungai, tekstur pengaliran, bentuk lembah dan morfometri. Parameter lereng dan bentuk lahan berpengaruh besar terhadap ciri-ciri tersebut, seperti lereng curam membentuk pola aliran parallel sedangkan lahan denudasional membentuk pola aliran dendritik.
Dokumen tersebut membahas hubungan antara parameter lereng dan bentuk lahan dengan karakteristik hidrografi seperti pola aliran sungai, tekstur pengaliran, bentuk lembah dan morfometri. Parameter lereng dan bentuk lahan berpengaruh besar terhadap ciri-ciri tersebut, seperti lereng curam membentuk pola aliran parallel sedangkan lahan denudasional membentuk pola aliran dendritik.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8
TUGAS 3.
TABEL INTERPRETASI
Oleh :
Aan Munandar Angga Nur Widiansyah Muhamad Rizky Haiydar Akbar
115.180.051 115.180.052 115.180.057
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019 1. PARAMETER DAN LERENG
No. Parameter Lereng
Kemiringan lereng sangat berpengaruh terhadap pola pengaliran sungai dasar, sebagai contohnya : -Lereng dengan kemiringan landau akan membentuk pola aliran Pola Pengaliran 1 sungai dendritic Dasar -Lereng dengan kemiringan yang curam akan membentuk pola aliran sungai parallel & radial, dimana aliran sungai akan mengalir dari tinggi ke rendah. Kemiringan lereng sangat berpengaruh terhadap pola pengaliran sungai ubahan,contohnya : -Kemiringan lereng sedang yang membentuk sungai subparallel Pola Pengaliran (ubahan parallel) 2 Ubahan -Topografi yang miring pada sungai ubahan pengaliran dendritic membentuk sungai subdendritik. -Lereng dengan kemiringan landau menghasilkan directional trellis (ubahan pola pengaliran trellis) Penyimpangan Penyimpangan aliran sungai umumnya dipengaruhi oleh 3 Aliran resistensi litologi batuan dan struktur geologi Pada dasarnya tekstur/ kerapatan sungai dipengaruhi oleh resistensi dari batuan yang dilewati: -Lereng dengan kemiringan curam umumnya batuannya 4 Tekstur Pengaliran keras/resisten sehingga memiliki tekstur yang kasar (renggang) -Lereng landau umumnya material batuannya tidak resisten,sehingga memiliki tekstur yang halus/rapat Jenis lembah tertentu terbentuk pada daerah kemiringan tertentu juga,contohnya: -Lembah U:pada daerah datar Bentuk Lembah 5 -Lembah U tajam:pada daerah yang memiliki kemiringan landau dan Lereng -Lembah V tumpul:daerah dengan kemiringan lereng yang landau sampai agak curam -Lembah V tajam: daerah dengan kemiringan lereng yang curam Aliran sungai akan mengalir menuruni sisi dari lereng, dimana Tempat apabila merupakan gunung, maka akan membentuk aliran yang 6 mengalirnya melingkar, apabila merupakan baris pegunungan, maka akan membentuk aliran paralel Tubuh sungai pada daerah lereng yang curam umumnya memiliki panjang yang kecil tapi memiliki aliran yang deras, 7 Tubuh Sungai berbeda pada daerah lereng landai, tubuh sungai akan lebar dan memiliki aliran air yang tenang Perbukitan dan pegunungan akan memiliki kemiringan lereng 8 Morfografi yang relatif curam dibandingkan dengan dataran yang notabene memiliki kemiringan yang relative landai hingga datar. Nilai dari kemiringan lereng menggambarkan jenis lerengnya,contohnya : - 00-20 = lereng datar 9 Morfometri - 20- 40 =lereng landai - 40- 80 ==lereng landau-curam - 80- 160 =lereng curam Morfostruktur pasif berhubungan dengan pengikisan batuan, 10 Morfostruktur Pasif daerah yang terkikis lama kelamaan akan menjadi datar maupun memiliki lereng yang landai. Morfostruktur aktif yang mempengaruhi lereng yaitu bukit Morfostruktur structural (antiklin) yang dipengaruhi oleh lipatan,bukit 11 Aktif (antiklin) ini dapat menunjukkan lereng yang curam akibat proses lipatan Bentuk lereng yang curam dapat mempengaruhi proses morfodinamik, contohnya adalah gerakan masa batuan/ 12 Morfodinamis longsoran yang lebih mungkin terjadi pada lereng yang curam. Pada lereng yang landai aktivitas longsoran umumnya tidak terjadi. Lereng dengan kemiringan yang curam akan menghasilkan bentuk aliran sungai parallel- radial. 13 Morfoasosiasi Lereng dengan kemiringan landai akan menghasilkan pola aliran radial.
2. PARAMETER DAN BENTUK LAHAN
No. Parameter Bentuk Lahan
Bentuk lahan sangat berpengaruh terhadap pola aliran sungai, contohnya: -Bentuk lahan vulkanik akan membentuk pola aliran radial,dimana radial mengalir dari puncak gunung ke kaki 1 Pola Pengaliran Dasar gunung secara melingkar. -Bentuk lahan structural akan membentuk pola aliran sungai parallel, pola aliran sungai dari atas ke bawah secara parallel. -Bentuk lahan denudasional yang berelief landai akan membentuk pola aliran sungai dendritik. Bentuk lahan sangat berpengaruh terhadap pola pengaliran ubahan, contohnya: -Bentuk lahan vulkanik akan membentuk pola aliran sentripetal(pola pengaliran ubahan radial),dimana sentripetal mengalir dari puncak gunung ke kaki gunung secara Pola Pengaliran 2 melingkar. Ubahan -Bentuk lahan structural akan membentuk pola aliran sungai subparallel(pola pengaliran ubahan parallel), pola aliran sungai dari atas ke bawah secara parallel. -Bentuk lahan denudasional yang berelief landai akan membentuk pola aliran sungai subdendritik(pola pengaliran ubahan dendritik). 3 Penyimpangan Aliran Penyimpangan aliran sungai umumnya dipengaruhi oleh resistensi litologi batuan dan struktur geologi Pada dasarnya tekstur/ kerapatan sungai dipengaruhi oleh resistensi dari batuan yang dilewati: 4 Tekstur Pengaliran -Bentuk lahan vulkanik dan structural umumnya memiliki material batuan yang resisten,sehingga teksturnya kasar. -Bentuk lahan sinusoidal umumnya memiliki batuan yang tidak resisten sehingga teksturnya halus/rapat. Bentuk lahan berhubungan dengan kemiringan lereng , yaitu sebagai berikut: Bentuk Lembah dan 5 -Denudasional yaitu datar hingga landai memiliki bentuk Lereng lembah U tumpul hinga U tajam. -Strukural & vulkanik,yaitu kemiringan lereng agak curam hingga curam, memiliki bentuk lahan V tumpul hingga tajam. Bentuk lahan berpengaruh pada tempat mengalirnya sungai, contohnya: -Pola aliran trellis dapat terbentuk di sepanjang lembah yang 6 Tempat mengalirnya paralel pada sabuk pegunungan lipatan. -Pola aliran sungai redial sentripetal ini aliran sungai menuju ke satu titik, seperti menuju ke sebuah cekungan besar atau depresi seperti danau. Tubuh sungai pada daerah bentuk lahan denudasional 7 Tubuh Sungai memiliki bentuk yang lebar dan aliran air yang tenang, tubuh sungai pada bentuk lahan vulkanik dan struktural akan memiliki sungai yang sempit dengan aliran deras. 8 Morfografi Morfografi sama dengan bentuk lahan, yaitu menggambarkan bentuk bentuk morfologi / lahan yang diaamati. Bentuk lahan tertentu akan memiliki nilai kemiringan tertentu pula: 9 Morfometri -Lahan denudasional,memiliki kemiringan 00-40 -Bentuk lahan vulkanik dan structural umumnya memiliki kemiringan yang tinggi > 350 Morfostruktur pasif yang erat dengan proses erosi dapat 10 Morfostruktur Pasif membentuk lahan denudasional,seperti lembah, aliran sungai, gosong maupun kipas alluvial. 11 Morfostruktur Aktif Kegiatan tektonik berupa lipatan, sesar naik/normal pun dapat membentuk bentuk lahan perbukitan (antiklin). Morfodinamik yang berupa aktivitas air dan angin dapat menciptakan terbentuknya suatu aliran sungai,contohnya : 12 Morfodinamis -Aktivitas angin di pantai parangtritis membentuk gumuk pasir. -Aktivitas arus laut akan umumnya mengakibatkan abrasi pada pantai. Bentuk lahan tertentu berasosiasi dengan bentuk lahan lain, 13 Morfoasosiasi sebagai contoh, Pantai di Parangtritis (bentuk lahan marine) akan membentuk gumuk pasir (bentuk lahan aeolian) dibantu dengan perbukitan gamping (bentuk lahan karst)
3. PARAMETER DAN LITOLOGI
No. Parameter Litologi
Litologi batuan sangat berpengaruh terhadap pola pengaliran yang berkembang, litologi batuan yang homogen akan 1 Pola Pengaliran Dasar membentuk pola pengaliran dendritik, sedangkan litologi yang tidak homogen akan membentuk pola pengaliran lain seperti rectangular maupun trellis Litologi juga berpengaruh dalam pembentukan pola aliran Pola Pengaliran 2 ubahan,contohnya: Ubahan -Litologi halus (lanau, lempung) akan menghasilkan Pinnate (ubahan dendritic). Litologi yang resisten dapat menyebabkan penyimpangan sungai, aliran sungai akan terus menerus mencari litologi 3 Penyimpangan Aliran batuan lemah untuk ditembus, apabila aliran sungai menemukan litologi yang resisten,maka sungai akan mencari litologi lemah dengan cara membelok / menyimpang Litologi pada parameter tekstur lebih ke tingkat resistensi 4 Tekstur Pengaliran dari litologi itu sendiri,contohnya: -Litologi resisten akan menghasilkan tekstur yang kasar -litologi yang tidak resisten aka menghasilkan tekstur halus. Litologi di sini lebih ke posisinya. Apabila sungai sudah Bentuk Lembah dan mencapai litologi keras di dasar sungai, maka erosi akan 5 mengerosi bagian samping dan terbentuk lembah U. Apabila Lereng dasar sungai berlitologi lemah, maka erosi relative ke bawah dan terbenruk lembah V. 6 Tempat mengalirnya Litologi umumnya tidak berhubungan dengan tempat mengalirnya sungai Litologi pada tubuh sungai yang lebar umumnya berupa 7 Tubuh Sungai batuan batuan yang sudah terombakkan atau material aluvial, sedangkapan pada sungai muda yang sempit, litologinya masih berupa material atau batuan yang kompak Litologi pada morfografi lereng umumnya merupakan batuan 8 Morfografi yang memiliki resistensi yang tinggi, sedangkan pada morfografi rendah yang berupa dataran memiliki litologi yang tidak resisten atau mudah lapuk. Morfometri dengan nilai kemiringan rendah (00-80) 9 Morfometri umumnya memiliki litologi yang tidak reisten/lemah. Sedangkan morfologi dengan kemiringan tinggi (>350) umumnya memiliki litologi yang masih resisten. Morfostruktur pasif umumnya akan terbentuk pada daerah 10 Morfostruktur Pasif yang mudah tererosi seperti batuan sedimen yang kurang kompak (batu pasir, batu lempung). Litologi dapat terpengaruhi oleh pergerakan tektonik, dengan 11 Morfostruktur Aktif adanya sesar dan lipatan, litologi tersebut bisa terubah menjadi batuan metamorf karena terkena gaya tekanan tersebut Proses dari aktivitas air di sungai dapat menjadi media 12 Morfodinamis transportasi endapan sedimen yang nantinya akan terendap dan terlitifikasi menjadi batuan sedimen. Litologi atau kandungan dari batuan mempengaruhi hubungan bentuk lahan satu dengan yang lain, seperti contoh 13 Morfoasosiasi litologi pada gunung merapi berupa batuan beku andesitic kemudian tertransport ke pantai pantai yang ada di selatan pulau Jawa seperti Parangtritis, Parangkusumo 4. PARAMETER DAN STRATIGRAFI TERBATAS
No. Parameter Stratigrafi Terbatas
Stratigrafi lokal/perlapisan batuan berpengaruh terhadap pola aliran sungai,contohnya: 1 Pola Pengaliran Dasar -Perlapisan batuan sedimen yang relative datar akan menghasilkan pola aliran sungai dendritic. -Perlapisan batuan sedimen yang miring (dip>0) akan menghasilkan pola aliran sungai trellis. Pola Pengaliran Stratigrafi atau perlapisan batuan pada lokasi pengaliran juga 2 mempengaruhi bentuk aliran. Ubahan
3 Penyimpangan Aliran Penyimpangan aliran sungai umumnya dipengaruhi oleh
resistensi litologi batuan dan struktur geologi 4 Tekstur Pengaliran Tekstur pengaliran dipengaruhi oleh tingkat resistensi dari batua yang dilewati. Stratigrafi tidak terlalu berpengaruh. Stratigrafi dalam jenis lembah lebih ke posisi dari batuan Bentuk Lembah dan yang keras/lemah. Apabila dasar sungai sudah menemukan 5 litologi yang keras maka membentuk lembah U. Tapi apabila Lereng masih menemukan litologi yang lemah,erosi secara vertikal masih berlangsung dan membentuk lembah V. 6 Tempat mengalirnya Stratigrafi umumnya tidak terlalu berhubungan dengan tempat mengalirnya sungai. 7 Tubuh Sungai Perlapisan pada batuan berpengaruh terhadap bentuk tubuh sungai Perbukitan struktural biasanya tersusun oleh batuan batuan sedimen yang memiliki urutan stratigrafi, dimana batuan 8 Morfografi sedimen ini paling banyak terdapat di permukaan bumi, sehingga apabila terkena gaya tektonik, maka batuan ini akan tersingkap ke permukaan Perbukitan struktural yang didalamnya terdapat urutan 9 Morfometri stratigrafi batuan akan memiliki kemiringan yang lebih dari 15 derajat, dan memiliki jurus dan kemiringan lapisan batuan 10 Morfostruktur Pasif - 11 Morfostruktur Aktif - 12 Morfodinamis - 13 Morfoasosiasi -
5. PARAMETER DAN STRUKTUR GEOLOGI
No. Parameter Struktur Geologi
Struktur geologi berupa sesar,lipatan juga berpengaruh terhadap pola aliran sungai, contohnya: 1 Pola Pengaliran Dasar -Rectangular,pola ini terbentuk mengikuti struktur sesar utama serta sesar-sesar minor. -Trellis, berbentuk pagar dikontrol oleh sinklin & antiklin dimana saluran utamanya searah dengan sumbu lipatannya. Struktur geologi berupa sesar,lipatan juga berpengaruh terhadap pola aliran ubahan, contohnya: -Angulate(pola pengaliran ubahan rectingular) cabang- Pola Pengaliran 2 cabang kecil sejajar dikendalikan oleh kekar pada batuan Ubahan berbutir dengan kedudukan hamper horizontal. -Fault Trellis dikontrol oleh kelurusan sesar (graben dan horst) -Joint Trellis dikontrol oleh kekar Struktur geologi dapat mengakibatkan penyimpangan sungai, terutama sesar. Sesar atau patahan dapat mengakibatkan 3 Penyimpangan Aliran penyimpangan dari aliran sungai, dimana aliran air akan mengalir mengikuti bidang sesar yang ada, bidang sesar tersebut merupakan bidang lemah yang mudah dilalui oleh aliran sungai. Struktur gelogi juga mempengaruhi tingkat resistensi dari batuan,contohnya: -Daerah yang banyak terdapat struktur geologi,seperti kekar 4 Tekstur Pengaliran & sesar umumnya batuannya tidak resisten (bidang lemah) maka teksturnya halus. -Daerah tanpa struktur, teksturnya kasar karena batuan umumnya resisten. Bentuk Lembah dan Struktur geologi tidak terlalu berpengaruh pada bentuk 5 lembah. Lereng Struktur geologi berupa kekar dan sesar membuat bidang 6 Tempat mengalirnya lemah pada tubuh batuan, nidang lemah ini akan menjadi jalan air sehingga dapat membentuk sungai Struktur geologi berupa sesar dapat merubha bentuk tubuh 7 Tubuh Sungai sungai, apabila ada sesar yang memotong tubuh sungai, umumnya tubuh sungai akan membelok secara mendadak Struktur geologi terbentuk akibat adanya gaya gaya endogen 8 Morfografi seperti tektonik, sehingga membentuk bentang alam yang kaitanannya dengan tektonik yaitu perbukitan struktural Perbukitan struktural yang terbentuk karena gaya tektonik 9 Morfometri yang juga menghasilkan struktur geologi tersebut biasanya memiliki kemiringan lereng diatas 15 derajat Lipatan pada batuan sedimen pun akan terpengaruh oleh 10 Morfostruktur Pasif morfostruktur pasif dimana umumnya lipatan akan terbentuk pada batuan yang plastis terutama batuan sedimen yang umumnya akan mudah tereosi. Morfostruktur aktif sangat berkaitan dengan struktur geologi, 11 Morfostruktur Aktif karena morfostruktur aktif terbentuk oleh kegiatan struktur geologi seperti sesar kekar, maupun lipatan Bidang sesar yang memotong sungai umumnya akan 12 Morfodinamis mengakibatkan erosi pada bidang tersebut, sehingga sungai tersebut terjadi sebuah penyimpangan aliran Struktur geologi mengakibatkan timbulnya sungai sunga 13 Morfoasosiasi yang mengikuti pola atau bidang dari sebuah sesar maupun lipatan, morfologi sungai tersebut terbentuk dan akan berhubungan dengan bentuk bentang alam lain