Morfologi, Anatomi, Fisiologi Datura
Morfologi, Anatomi, Fisiologi Datura
Morfologi, Anatomi, Fisiologi Datura
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=14
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=226
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Familia
Genus
Spesies
: Plantae
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
: Solanales
: Solanaceae
: Datura
: Datura metel
Sinonim:
Datura fastuosa, Linn. D. alba, Ness. D. fastuosa, Linn. Var alba C.B.Clarke. Daturae
folium, Hindu datura, Datura sauveolens, Datura stramonium, Hyoscyamus niger,Black
Henbane, Devil's Trumpet, Metel, Downy Thorn-Apple.
Nama Lokal:
Kecubung (Jawa, Sunda), Kacobhung (Madura), Bemebe (Madura), Bulutube
(Gorontalo), Taruapalo(Seram), Tampong-tampong (Bugis), Kecubu (Halmahera,
Ternate), Padura (Tidore), Karontungan, Tahuntungan (Minahasa).
Kecubung juga terdapat di Cina, Inggris, dan Belanda
Nama Melayu:
Kechubung, Terung pengar, Terung pungak
Daun
: Berbentuk bulat telur, tunggal, tipis, dan pada bagian tepinya berlekuk
lekuk tajam dan letaknya berhadap-hadapan. Serta ujung dan pangkal
meruncing dan pertulangannya menyirip. Daun Kecubung berwarna hijau.
Bunga
Buah
: Buah Kecubung hampir bulat yang salah satu ujungnya didukung oleh
tangkai tandan yang pendek dan melekat kuat. Buah Kecubung bagian
luarnya dihiasi duri-duri pendek dan dalamnya berisi biji-biji kecil warna
kuning kecoklatan. Diameter buah ini sekitar 4-5 cm. Buah yang masih
muda berwarna hijau, sedangkan yang sudah tua berwarna hijau tua. Bakal
buah dalam paroan bawah beruang 4 dan pada puncak beruang 2. Buah
duduk pada dasar bunga yang menebal dan melebar ditambah sisa-sisa dari
kelopak. Buah berbentuk bola, dinding pada waktu masak terpecah kecilkecil dan tidak teratur.
Biji
Akar
Anatomi:
1. Batang
Batang Kecubung mempunyai jaringan-jaringan sebagai berikut:
Jaringan Epidermis
Terdiri dari selapis sel yang menyelubungi batang, berbentuk persegi, dan
dinding selnya dilapisi kutikula. Terdapat stomata di antara sel-sel
epidermisnya. Derivat epidermis pada batang terdiri dari stomata,
trikomata, sel silika, dan sel gabus.
Jaringan Korteks
Terdiri dari jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Jaringan
kolenkim terdapat pada bagian tepi korteks (perifer) dan berbentuk seperti
silinder utuh. Jaringan parenkim terdapat pada bagian tepi dekat
permukaan batang dan mengandung kloroplas. Parenkim berisi tepung,
kristal, dan zat lain. Pada batang muda Kecubung, lapisan sel korteksnya
banyak mengandung tepung dan disebut fluoterma.
Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem berfungsi
mengangkut zat hara dan air dari dalam tanah menuju ke daun. Sedang
floem mengangkut hasil asimilasi dari daun ke seluruh tubuh.
Tipe jaringan pengangkut pada Kecubung adalah tipe berkas pengangkut
bikolateral. Berkas pengangkutnya mempunyai floem kuar dan floem
dalam dengan xilem terletak di antaranya.
Stele
Stele dengan jaringan pengangkut bikolateral mempunyai jendela daun
dan jaringan interfasikuler tidak dapat dibedakan satu sama lain.
2. Daun
Daun Kecubung mempunyai jaringan-jaringan sebagai berikut:
Jaringan Epidermis
Terdiri dari selapis sel dan tidak mengandung plastida yang berkembang baik kecuali sel
penutupnya. Sel penutup dikelilingi oleh satu atau lebih sel tetangga (salah satunya
lebih kecil) dengan ukuran yang berbeda dari sel epidermis sekelilingnya. Dinding sel
epidermis mengandung kutin dan lignin. Pada permukaan epidermis daun banyak
terdapat trikoma.
Jaringan Mesofil
Mesofil mengalami diferensiasi menjadi;
Jaringan palisade
Berbentuk silindris memanjang pada sumbu transversal daun dan
mengandung banyak kloroplas. Tersusun dalam ikatan yang padat
menjadi 1 lapis atau lebih.
Jaringan bunga karang
Tersusun oleh sel yang tidak teratur, bercabang-cabang, berisi kloroplas.
Sel-selnya dipisahkan ruang antar sel yang besar. Sel mesofil yang
menyelubungi berkas pengangkut mengandung lebih sedikit kloroplas
dan dindingnya lebih tebal.
Jaringan Pengangkut
Mengandung xilem dan floem yang fungsinya sama dengan yang di
batang. Berkas floemnya di bagian adaksial dan berkas xilem di bagian
abaksial. Selain itu juga terdapat tulang daun yang menguatkan daun serta
sebagai jalan transport air dan zat hara yang terlarut di dalamnya pada arus
transpirasi dan pada proses translokasi hasil fotosintesis ke bagian tubuh
lain.
3. Bunga
a. Sepala dan Petala
Terdiri dari jaringan parenkim, berkas pengangkut, dan epidermis. Sepala
berwarna hijau karena mengandung kloroplas. Mesofil sepala tersusun atas
sel-sel yang isodiametris dan renggang. Epidermis sepala dilapisi kutin tipis
dan meiliki trikomata dan stomata.
Petala tidak berwarna hijau karena ada kromoplas dalam vakuola. Mesofil
petala terdiri dari perenkim yang terusun rapat dan renggang. Epidermis petala
permukaannya agak bergelombang membentuk tonjolan pendek.
b. Stamen (Benang sari)
Tipe berkas pengangkut stamen Kecubung adalah ampikribral. Jaringan dasar
penyusun tangkai sari adalah parenkim tnpa ruang antar sel dan jaringan dasar
penyusun kepala sari adalah parenkim yang telah berspesialisasi menjadi sel
kelamin.
c. Ovarium (Bakal buah)
Dinding bakal buah terdiri dari parenkim dan berkas pengangkut dengan
lapisan epidermis di sebelah luar.
4. Akar
Akar terdiri dari jaringan-jaringan berikut:
Jaringan Epidermis
Bulu akar merupakan tonjolan dari epidermis tunggal untuk mnyerap dan
menunjang tumbuhan dan disebut trikoblas. Trikoblas berasal dari pembelahan
sel induk epidermis (protoderm) yang tidak sama besar.
Jaringan Korteks
Toksisitas Kecubung:
Kecubung yang berbunga putih sering dianggap paling beracun dibanding jenis
kecubung lainnya yang juga mengandung zat alkaloida. Untuk itu pemakaiannya sangat
hati-hati dan terbatas sebagai obat luar.
adalah
senyawa
berkarbon
tiga,
3-fosfogliserat.
Tumbuhan
ini
memproduksi sedikit makanan apabila stomatanya tertutup pada hari yang panas dan
kering. Tingkat CO2 yang menurun dalam daun akan mengurangi bahan ke siklus
Calvin. Yang membuat keadaan ini memburuk, rubisko dapat menerima O 2 sebagai
pengganti CO2. Karena konsentrasi O2 melebihi CO2 dalam ruang udara di dalam
daun, rubisko menambahkan O2 pada siklus Calvin dan bukannya CO2. Produknya
terurai, dan satu potong, senyawa berkarbon-dua, dikirim keluar dari kloroplas.
Mitokondria dan peroksisom kemudian memecah molekul berkarbon dua menjadi
CO2. Proses ini disebut fotorespirasi karena proses ini terjadi dalam cahaya (foto)
dan mengkonsumsi O2 (respirasi. Namun fotorespirasi tidak menghasilkan ATP dan
makanan. Sebenarnya fotorespirasi menurunkan keluaran fotosintesis dengan
menyedot bahan organik dari siklus Calvin (Campbell, 2000).
Kondisi lingkungan yang dapat mendorong fotorespirasi adalah hari yng panas,
kering, dan terik (kondisi yang menyebabkan stomata tertutup (Campbell, 2000).
2. Respirasi
Reaksi respirasi merupakan reaksi katabolisme yang memecah molekul-molekul
gula menjadi molekul anorganik berupa CO 2 dan H2O (Salisbury, 1995). Tujuan
respirasi adalah untuk mendapatkan energi melalui proses glikolisis. Senyawa gula
diperoleh dari proses fotosintesis. Butiran amilum yang tersimpan dalam jaringan
dan organ penyimpan cadangan makanan akan diubah kembali dalam bentuk glukoa
fosfat di dalam sitoplasma sel. Kemudian glukosa fosfat akan dipecah menjadi
piruvat dan masuk ke dalam siklus Krebs. Selama glikolisis berlangsung dan dalam
siklus Krebs akan dihasilkan gas CO2 yang akan dikeluarkan dari dalam sel. Gas
tersebut dengan berdifusi akan terkumpul dalam rongga-rongga antarsel dan bila
tekanan telah cukup akan keluar dari jaringan.
C6H12O6 + 6O2
6CO2
glukosa
karbon dioksida
oksigen
6H2O
air
glukosa
air
oksigen
Sumber:
Campbell, Neil A., 2000, Biologi edisi 5 jilid1, 196, Erlangga, Jakarta
Salisbury, Frank B., 1995, Fisiologi Tumbuhan, 71-85,89, ITB, Bandung
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=14
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=226
http://en.wikipedia.org/wiki/Datura_metel
http://www.prn2.usm.my/mainsite/plant/daturametel.html
http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2003/024/kes4.html
http://www.prn2.usm.my/mainsite/plant/daturafast.html
http://www.suaramerdeka.com/cybernews/sehat/obatalami/obat-alami15.html