Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Presentasi Tentang Protista (Mirip Hewan)

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

PRESENTASI

BIOLOGI

kelompok 3

JASMINUM SAMBAC
Anasta Aulia Madjid Devi Adytia Elfira Dyah Trivia Wulandari

Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi Makhluk Hidup
Yaitu : mengelompokkan dan mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maup un yang hidup. Klasifikasi Makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan

Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup.

Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah adalah Domain (Daerah), Kingdom (Kerajaan ), Phylum atau filum (hewan)/Divisio (tumbuhan), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marg a), dan Spesies (Jenis).

Protista
Protista adalah sekelompok mahluk hidup heterogen, terdiri dari eukariota yang tidak termasuk hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista, namun sekarang tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda.[1]. Dari sudut pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik.

Ciri - Ciri

Protista
ciri ciri protista adalah sebagai berikut : 1. Terdiri tas satu sel eukariota atau (uniseluler) atau membentuk koloni 2. Struktur sel sederhana, biasanya memiliki mitokondria, yaitu organel pembangkit energy sel. 3. Memiliki siklus hidup yang bergantian antara fase haploid dan diploid. 4. Ada yang hidup bebas dilaut, air tawar, tanah, atau didalam tubuh organisme lain sebagai simbion 5. Memiliki cara memperoleh makanan yang beragam, meiliputi: a. Fotoautotrof, yang mengandung kloroplas b. Heterotrof, yang mengabsorpsi molekul organic atau memakan partikel makanan yang lebih besar. c. Miksotrof, yang melakukan fotosintesis dan heterotrof 6. Memiliki sifat seperti hewan, jamur, atau tumbuhan

Protista dibagi menjadi tiga golongan yaitu jamur protista, protozoa, dan alga

> protista mirip hewan (protozoa) <

> protista mirip tumbuhan (alga) <

> protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold) <

Protista MiriP Hewan


PROTOZOA Nama protozoa berasal dari bahasa yunani, protos; pertama dan zoon;hewan. Anggotanya terdiri atas organisme uniselular yang memiliki cirri-ciri hewan. Ciri-ciri protozoa :

- Protozoa merupakan organism heterotrof uniselular mikroskopis. -Pada umumnya, tubuhnya tidak memiliki dinding sel, melainkan membran sel. -Protozoa hidup bebas di air tawar, laut, atau tempat lembab. Sisanya hidup sebagai parasit pada hewan(tumbuhan) dan saprob. - Protozoa memiliki bermacam-macam alat gerak, yaitu kaki semu, silia, atau flagella. Perbedaan alat gerak tersebut menjadi dasar mengklafikasian protozoa. - Pada kondisi lingkungan yang sesuai, beberapa protozoa memiliki fase aktif mencari makanan dan berreproduksi berupa tropozoil. Jika kondisi lingkungan tidak sesuai, maka protozoa membentuk fase dorman berupa sista.

Reproduksi protozoa Protozoa dapat berproduksi secara seksualdan aseksual. Reproduksi aseksual dengan cara membelah diri, sedangkan seksual melalui konjugasi. a. Hubungan sitoplasma di antara dua paramecium yang berbeda tipe kelamin b. Mikronukleus membelas secara meiosis menjadi 4 mikronukleus haploid c. Tiga mikronukleus haploid masing-masing individu berdegenerasi, satu mikronukleus yang tersisa membelah secara mitosis d-e. Pertukaran mikronukleus, individu yang berkonjugasi memisahkan diri. f-g. Dua mikronukleus yang bergabung membentuk mikronukleus diploid. Mikronukleus diploid bermitosis tanpa pembelahan Reproduksi dan konjugasi protozoa (diwakili oleh paramecium) sitoplasma (sitokinesis) menghasilkan 8 mikronukleus. h. Makronukleus asal lenyap ; 4 mikronukleus bergabung menjadi makronukleus, 4 sisanya tetap mikronukleus. Sitokinesis dua kalo berturut-turut membagi satu makronukleus dan satu mikronukleus ke dalam setiap empat sel anak. Hasil total konjugasi dua protozoa adalah 8 individu baru protozoa.

Klasifikasi Protozoa
Protozoa dapat di kelompokan menjadi 4 filum berdasarkan alat gerak yang dimiliki, yaitu Rhizopoda, Flagellata, Ciliata, dan Sporozoa. a. Filum Rhizopoda (Sarcodina) Ciri utama rizopoda adalah alat gerak berupa pseudopodia atau kaki semu. Filum rhizopoda dibagi menjadi 4 ordo, yaitu Amoeba, Foraminifera, dan Radiolaria: 1. Ordo Amoeba Gerakan pada amoeba disebut gerakan ameboid, cara makan amoeba secara fagositosis, kaki semu akan mengelilingi makana dan menelannya. Pembuangan sisa pencarnaanya makanan ke luar tubuh amoeba dikerjakan oleh vakuola makanan. Saat bernafas, O2 masuk ke tubuh amoeba secara difusi dan gas CO2 dikeluarkan melalui vakuola kontraktil. Reproduksi ordo tersebuat dilakukan dengan cara pembelahan biner.

- Amoeba hidup secara bebas, saprop, atau parasit. Contoh amoeba yang hidup di perairan air tawar adalah amoeba proteus. Ada pula amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme lain, diantaranya Entamoeba histolytica (hidup di usus halus manusia; penyebab disentri) dan E. ginggivalis (hidup di mulut dan gigi manusia). 2. Ordo Foraminifera Ciri khas foraminifera memiliki rangka tubuh dari zat kapur (kalsium karbonat). Contohnya, allogromia yang hidup di air tawar dan globigerina yang hidup di laut. Fosilrangka globerina yang telah terendam di dasar laut selama jutaan tahun membentuk lapisan tanah globerina. Lapidan tanah tersebut bermanfaat untuk pentunjuk sumber minyak bumi dan menentukan umur lapisan bumi.

3. Ordo Radiolaria

Radiolaria memiliki rangka terbuat dari bahan silikat dan betuknya bermacam macam. Contohnya, Litochampe, Trochodiscus, dan podocyrtis. Endapan rangka radiolarian akan membentuk lumpur radiolarian, yang berguna untuk membentuk minyak bumi, bahan penggosok dan bahan peledak.

b. Filum Flagellata (Mastigophora) Ciri utama anggota kelas flagellate adalah memiliki alat gerak berupa flagela atau bulu cambuk. Selain sebagai alat gerak, flagella juga berfungsi menimbulkan arus air yang mengarahkan makanan ke dalam mulutnya dan sebagai alat peraba.

Anggota Filium Flagellata biasanya hidup bebas di air sawah, kolam, sungai, laut. Akan tetapi, ada pula yang hidup sebagai parasit atau bersimbiosis di dalam tubuh organisme lain. Misalnya, flagelata yang hidup di usus halus rayap membantu proses pencernaan selulosa. Filum Flagellata dikelompokkan menjadi : 1. Zooflagelata Adalah flagellate yang tidak memiliki plastid. Con : Leishmenia dan Tripanosoma yang bersifat parasit pada manusia. - Trypanasoma bertubuh pipih dan punggungnya dilengkapi dengan membrane undulands. Penyakit yang disebabkan oleh organisme ini disebut tripanosomiasis. Jenis-jenistripanosoma antara lain sebagai berikut. T. gambiense dan T.rhoesiense, merupakan penyebab penyakit tidur (nagana)di Afrika dengan hewan perantara lalat tse-tse. T.cruzi, merupakan penyebab penyakit cagas (anemia anak-anak) di amerika tengah. T.evansi, merupakan penyebab penyebab penyakit sura (malas) pada hewan ternak. T.vaginalis, merupakan penyebab penyakit keputihan pada vagina wanita.

- Leishmania menyebabkan penyakit leismaniasis yang menyerang pembuluh darah. Contohnya adalah sebagai berikut L. donovani, merupakan penyebab penyakit kala azar di mesir dan india. L. Brasilinesis, merupakan penyebab penyakit kulit di Mexico. L. tropica, merupakan penyebab penyakit kulit oriental sore di Asia dan Afrika selatan.

2. Fitoflagellata

Fitoflagellata memiliki plastid sehingga dapat berfotosintesis. Fitoflagelata terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Euglenoida, Dinoflagellata, dan Volvocida. Kelas Euglenoida Anggota kelas Englenoida yang sering dijumpai di perairan tawar adalah Euglena viridis. Ciri euglena adalah memiliki kloroplas, flagella, dan stigma. Stigma atau bintik mata berfungsi sebagai foto reseptor yang menerima rangsang cahaya. Kelas Dinoflagellata Biasanya, dinoflagelata tersusun dari satu sel yang dilengkapi dengan dua flagella. Dinding selnya terbuat dari selulosa. Sebagian besar anggota kelas tersebut memiliki klorofil yang tertutup oleh pigmen cokelat kekuningan (karoten). Kebanyakan dinoflagelata hidup di laut. Con : Noctiluca miliaris Kelas volvocida Ciri khas volvocida adalah memiliki bentuk selbulat yang di lengkapi dengan dua atau empat flagella, berwarna hijau atau tidak berwarna, dan hidup secara berkoloni ataupun soliter. Contohnya Volvox globator dan Chlamydomonas.

2. Fitoflagellata Kelas Euglenoida

Kelas Dinoflagellata

Kelas volvocida

C. Filum Ciliata (Infusoria) Karakteristik anggota ciliate antara lain : Alat gerak berupa silia atau rambut getar Makanan yang biasa dimakan berupa bakteri, alga, atau protozoa kecil yang lain. Sisa pencernaan diekskresikan secara eksositosis, yang melibatkan pecahnya membrane sel. Pembuangan dilakukan oleh vakuola kontraktil melalui lubanga anus. Sebagian hidup bebas di air tawar atau air laut serta yang menjadi parasit pada usus halus katak dan beberapa herbivore. Beberapa species ciliate antaralain : Paramecium caudatum : Diplodinium Balantidium coli Didinium Stylonychia Vorticella Stentor

D. Filum Sporozoa Sporozoa merupakan protozoa parasit yang tidak memiliki alat gerak. Dalam siklus hidupnya sporozoa membentuk spora dalam tubuh hospes.

Sporozoa melangsungkan reproduksi aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual berlangsung di luar tubuh inang dan dalam tubuh inang yang tetap. Reproduksi seksual terjadi saat berada di dalam tubuh inang perantara. Berkaitan dnegan hal tersebut, sporozoa memiliki tiga stadium atau tahap perkembangan selama daur hidupnya, yaitu sporogoni, gametogoni, dan skizogoni. Contoh siklus hidup salah satu jenis sporozoa, yaitu plasmodium. Plasmodium memiliki inang perantara nyamuk Anopheles betina dan inang tetap manusia : a. Siklus hidup di dalam tubuh manusia b. Nyamuk Anopheles akan mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit saat menghisap darah manusia. Air liur tersebut kemudian dimasukan ke dalam tubuh manusia. c. Sporozoit mengikuti aliran darah menuju ke hati dan hidup dalam sel-sel hati selama lebih kurang tiga hari. Fase ini disebut fase eksoeritrositer. d. Sporozoit meninggalkan sel hati masuk ke dalam sel darah merah dan berkembang menjadi trovozoit. Fase ini disebut fase eritrositer. e. Trofozoit berkembang menjadi skizon. Skizon mengalami skizogoni menghasilkan spora aseksual yang disebut merozoit. f. Merozoit selanjutnya memecahjan sel darah merah untuk mencari sel darah merah baru. Stadium skizogoni terus terjadi berulang-ulang. Kondisi tersebut menyebabkan suhu tubuh penderita sangat tinggi akibat kerusakan sel darah merah. g. Setelah satu periode skizogoni, sebagian merozoit berkembang menjadi gametosit. Jika gametosit terisap oleh nyamuk Anopheles betina, maka siklus hidup plasmodium memasuki stadium gametogoni.

Siklus hidup dalam tubuh nyamuk :

a. Diawali gametogenesis, yaitu gametosit berubah menjadi mikrogamet dan makrogamet b. Mikrogamet dan makrogamet melebur menjadi zigot atau ookinet di dalam usus. c. Ookinet menerobos dinding usus dan berubah menjadi oosista. d. Dalam oosista terjadi pembelahan zigot dan terbentuk sporozoit. e. Oosista yang matang akan pecah sehingga sporozoit menyebar ke dalam tubuh nyamuk, termasuk ke dalam kelenjar air liur dan siap untuk diinfeksikan ke dalam tubuh manusia.

Protista MiriP Tumbuhan


C. Alga Alga merupakan protista mirip tumbuhan 1. Ciri-ciri alga Beberapa ciri yang dimiliki oleh alga adalah sebagai berikut: Memiliki pigmen klorofil dan pigmen pigmen lainnya sehingga dapat berfotosintesis. Perbedaan warna pigmen tersebut dijadikan dasar pengklasifikasian alga Tubuh berupa talus, yaitu tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Oleh karena itu, ada yang menyebut alga sebagai talofita Tersusun dari satu atau banyak sel. Alga uniselular dapat membentuk koloni berupa filament atau benang. Memiliki stuktur yang kaku. Dinding selnya mengandung zat kapur, silica, protein, atau campuran ketiga zat tersebut. Habitat diperairan, kulit pohon, tanah lebat, dan melekat pada tubuh hewan. Suatu alga yang disebut zooxantela dapat hidup di dalam tubuh hewan atau tumbuhan dan menjadi sumber oksigen dan makanan bagi organisme tersebut.

2. Reproduksi Alga: Alga bereproduksi secara aseksual, seksual, atau keduanya. Reproduksi Aseksual Reproduksi aseksual dengan cara membelah diri, fragmentasi, dan membentuk spora aseksual. Cara membelah diri paling banyak dilakukan oleh alga. Fragmentasi dilakukan oleh koloni alga, misalnya Oscillatoria dan Gleocapsa. Fragmentasi adalah pemutusan bagian atau filamen tubuh, kemudian terbentuk koloni baru. Bagian atau filamen tubuh alga yang dapat berkembang menjadi koloni baru disebut hormogonium. Spora aseksual yang dihasilkan oleh alga antara lain zoospora (spora kembara), aplanospora, dan aukspora. Zoospora bersifat motil karena berflagela sedangkan aplonospora non motil. Reproduksi Seksual Reproduksi seksual alga dilakukan saat kondisi lingkungan alga tidak sesuai. Ada 3 tipe reproduksi seksual alga, yaitu: 1. Isogami adalah peleburan dua gamet yang identik (isogamet) 2. Heterogami adalah peleburan antara dua gamet jantan dan betina (heterogamet) 3. Oogami adalah peleburan dua gamet yang sangat berbeda Alga ada yang langsung mengalami metagenesisatau pergiliran keturunan antara generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil spora (sporofit), misalnya alva (alga hijau)

3) Klasifikasi Alga

Alga diklasifikasikan berdasarkan perbedaan pigmen yang dominan. Lebih kurang 30.000 spesies alga dapat diklasifikan menjadi empat filum yaitu Chlorophyta (alga hijau), Chrysophyita (alga keemasan), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
A. Filum Chlorophyta (Alga Hijau) Alga hijau mengandung klorofil a dan b, serta pigmen karoten yang menghasilkan warna yang berbeda-beda (antara warna hijau hingga hijau kekuningan). Di dalam kloroplas terdapat pirenoid yaitu butir prtein membentuk pati. Habitat alga hijau diperairan tawar, laut, danau asin, sumber air panas, dan batang pohon. Contohnya, Protococcus, Chlorella, Ulva, Spyrogira, dan Ulothrix. Protococcus merupakan alga hijau yang paling dikenal. Ciri-cirinya adalah selnya bulat (oval), bereproduksi dengan cara membelah diri, memiliki kloroplas yang besar, dan hidp dikulit batang pohon. Ulva atau selada laut memiliki talus yang lebar, mengalami metagenesis, dan hidup diperairan laut, payau, dan batang pohon. Metagenesis yang terjadi pada ulva adalah sebagai berikut. Pada fase reproduksi aseksual, ulva membentuk zoosporangium pada pinggir talus diploid.

Zoosporangium akan menghasilkan zoospora (haploid) yang selanjutnya mengalami pembelahan mitosis membentuk talus haploid. Talus haploid merupakan generasi gametofit yang menghasilkan gamet jantan dan betina. Pada fase reproduksi seksual, gamet jantan dan gamet betina melebur membentuk zigot diploid. Zigot tersebut berkembang menjadi ulva diploid yang disebut generasi sporofit. Generasi sporofit membentuk zoospora melalui pembelahan meiosis. Zoospora kemudian membentuk generasi gametofit dan siklus reproduksi berulang kembali. Chlorella memiliki ciri uniselular, berbentuk bulat, bereproduksi dengan cara membelah diri, dan hidup diperairan tawar dan laut. Alga tersebut dapat hidup didalam sel protozoa, jaringan hewan spons, dan ubur-ubur. Chlorella merupakan bahan baku makanan protein sel tunggal (PST). Spyrogira berbentuk seperti benang berwarna hijau karena mengandung kloroplas berbentuk spiral. Di dalam kloroplasnya terdapat banyak pirenoid. Spyrogira bereproduksi secara seksual (melalui konjugasi) dan aseksual. Alga tersebut banyak yang mengapung diperairan tawar pada siang hari. Ulothrix hidup melekat dipermukaan batuan menggunakan alat lekat yang disebut holdpast. Kloroplasnya berbentuk cincin terbuka. Reproduksi aseksualnya membentuk zoospora sedang reproduksi seksual bertipe isogami.

Filum Chrysophyita (alga keemasan) Alga keemasan memiliki pigmen hijau yang tertutup oleh pigmen karotenoid, yaitu fikoxantin. Alga tersebut biasanya berproduksi secara aseksual dengan membelah diri atau membentuk aukspora. Reproduksi seksual dengan cara oogami. Jenis alga keemasan yang paling terkenal adalah diatom yang memiliki anggota sebanyak 16.000 spesies. Tubuhnya dilindungi oleh dua lapisan cangkang, yaitu kotak yang terbuat dari zat pectin (disebut hipoteka) dan penutup yang terbuat dari silica (disebut epiteka). Cangkang tersebut dimanfaatkan sebagai bahan penggosok. Diatom atom yang telah mati lama lama mengendap membentuk tanah diatom. Filum Rhodophyta (Alga Merah) Alga merah lebih dikenal dengan rumput laut, contohnya Eucheuma spinosum, Gelidium, Glacilaria, Dictyota, Microcladia coulteri, dan Rhodimenia. Sebagian alga tersebut hidup dilaut dan sisanya diperairan tawar. Ciri-cirinya antara lain sebagai berikut: Memiliki klorofil yang tertutup oleh pigmen merah (fikoeritrin) Dinding sel berupa selulosa dan getah Cadangan makanan berupa floridean yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku agar-agar. Siklus hidup beberapa jenis alga merah telah diketahui secara mendetail. Reproduksi seksual alga merah melalui peleburan antara sperma tidak berflagela dengan ovum.

Filum Phaeophyta (Alga Cokelat) Lebih kurang 1.000 spesies alga cokelat hidup melekat pada bebatuan diperairan laut. Ciri-ciri alga cokelat sebagai berikut: Memiliki klorofil dan pigmen cokelat (fukoxantin), Memiliki kantong udara agar tetap mengapung didalam air, Memiliki holdfast untuk melekat dibebatuan , dan Memiliki struktur seperti batang (stipe) dan daun (blade) Reproduksi alga cokelat dapat dilakukan beberapa saat, yaitu: Secara aseksual melalui fragmentasi dan membentu zoospora, Secara seksual melalui oogami atau isogami, dan metagenesis. Contoh alga cokelat adalah Fucus, Sargassum, Laminaria, Macrocystis, dan Turbinari. Alga cokelat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pembuatan media pembiakkan mikroba. Alga tersebut juga mengandung asam alginate yang bermanfaat untuk pembuatan tekstil, plastic, bahan kosmetik.

Protista MiriP Jamur


Jamur protista adalah protista yang menyerupai jamur. Cirri cirinya adalah sebagi berikut : Memiliki sel berflagela pada suatu waktu dalam siklus hidupnya Khusus pada jamur air memiliki dinding sel yang tersusun oleh zat selulosa, sedangkan jamur tersusun oleh zat kitin Membentuk spora diploid dan hasil meiosis berupa gamet. Pada jamur air menghasilkan zoo spora Makanan dicerna secara fagosit Jamur protista terdiri atas 3 filum , yaitu myxomycota (jamur lender plasmodial), acrasiomycota (jamur lendir seluler) dan oomycota(jamur air)

Filum myxomycota (jamur lendir plasmodial) Jamur lendir plasmodial (aselular) misalnya Physarum, meiliki struktur vegetative berupa plasmodium. Plasmodium merupakan fase makan yang akan memakan bakteri jamur dan material tumbuhan. Pada kondisi lingkungan yang tidak sesuai, plasmodium membentuk banyak sporangium (tubuh buah) penghasil spora. Spora akan tumbuh menjadi gamet berflagela saat kelembapan lingkungan telah sesuai. Gamet tersebut akan bergabung dengan gamet yang lain membentuk zigot kemudian tumbuh menjadi plasmodium baru.

Filum Acrasiomycota (jamur lendir selular) Jamur lendir selular terdiri atas massa sitoplasma berlendir yang disebut pseudoplasmodium. Pseudoplasmodium dibentuk oleh gabungan ribuan plasmodium. Tahapan pseudoplasmodium hanya sementara saja dan berkembang menjadi tubuh buah. Spora yang dihasilkan sporangia didalam tubuh buah akan tumbuh pada kondisi yang sesuai. Spora tersebut mengeluarkan sel berflagela atau sel amebiod. Sel ameboid haploid berkembang menjadi jamur lendir dewasa dalam siklus aseksual. Siklus seksual terjadi apabila kondisi lingkungan sangat lembab dengan cara penggabungan sel ameboid dan sel berflagela. Hasilnya berupa zigot, berkembang menjadi plasmodium.

Filum Oomycota (jamur air) Jamur air umumnya hidup di air, bersifat saprob dan sebagai decomposer. Beberapa ada yang hidup sebagai parasit pada ikan, srangga, atau tumbuhan. Tumbuh jamur air berbentuk filament dan dilapisi oleh dinding sel dari selulosa. Jamur ini berreproduksi secara aseksual dengan menghasilkan zoospora (2n). zoospora bersifat motil karena dilengkapi oleh flagella. Zoospore akan berkembang menjadi jamur air dewasa jika siap berreproduksi maka jamur air akan berniosis menghasilkan gamet(n). contohnya, leptomitus lacteus dan phythopora infestans yang menyerang tanaman kentang

Anda mungkin juga menyukai