Analisis Vegetasi
Analisis Vegetasi
Analisis Vegetasi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki berbagai macam penggunaan lahan, mulai dari yang
paling ekstensif misalnya agroforestri kompleks yang menyerupai hutan, hingga
paling intensif seperti sistem pertanian semusim monokultur. Indonesia juga
merupakan salah satu negara tropis yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati
yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di dunia,
baik flora maupun fauna yang penyebarannya sangat luas.
Keanekaragaman spesies, ekosistem dan sumberdaya genetik semakin
menurun pada tingkat yang membahayakan akibat kerusakan lingkungan.
Perkiraan tingkat kepunahan spesies di seluruh dunia berkisar antara 100.000
setiap tahun, atau beberapa ratus setiap hari. Kepunahan akibat beberapa jenis
tekanan dan kegiatan, terutama kerusakan habitat pada lingkungan alam yang
kaya dengan keanekaragam hayati, seperti hutan hujan tropik dataran rendah.
Bahkan dalam kurun waktu dua setengah abad yang akan datang diperkirakan
sebanyak 25% kehidupan akan hilang dari permukaan bumi. Hal tersebut
disebabkan oleh aktivitas manusia yang mengarah pada kerusakan habitat maupun
pengalihan fungsi lahan. Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan karena kita
ketahui keanekaragaman hayati mempunyai peranan penting sebagai penyedia
bahan makanan, obat-obatan dan berbagai komoditi lain penghasil devisa negara,
juga berperan dalam melindungi sumber air, tanah serta berperan sebagai paruparu dunia dan menjaga kestabilan lingkungan (Budiman, 2004).
Dalam mencegah berbagai masalah- masalah negatif yang disebabkan oleh
manusia atau yang lainnya tersebut perlu adanya pemanfaatan ekologi tumbuhan
di seluruh indonesia, atau penelitian hutan hutan, tanaman masa kini, tanaman
masa lampau dan tanaman masa akan datang, itu perlu di teliti dan di data secara
statistik berupa vitalitas, prioditas dan stratifikasi.
Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk
menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendeskripsikan suatu
vegetasi sesuai dengan tujuannya. Dalam hal ini suatu metodologi sangat
BAB II
ISI
A. Pengertian Analisis Vegetasi
2
dapat
diperoleh
informasi
kuantitatif
tentang
struktur
Metode Nondestruktif
Metode ini dapat dilakukan dengan dua cara pendekatan, yaitu
dari
beberapa
pakar.
Pada
prinsipnya
mereka
berusaha
menggunakan
kekayaan
floristika atau
5
pohn dibagi dengan jumlah titik yang diambil dan hasil baginya dikali
10.
Dalam penggunaan satu seri dari titik yang diambil sepanjang garis
petunjuk. Pada tongkat bitterlich masing-masing titik diarahkan pada
semua pohn sampai mengelilingi porosnya bagi pohon yang kelihatan
besar daripada kepingan timah pada ujung yang berlawanan dengan
lubang incar adalah spesies pohon-pohon yang dicatat.
c. Pasang acak
Metode pasangan acak ini pohon-pohon dipilih dengan maksut
semata-mata berdasarkan sudut pandang. Sudut-sudt yang berbeda
telah digunakan namun pada kenyataannya yaitu 180 0 ditetapkan
sebagai yang terbaik. Dari pohon yang paling dekat dengan pohon
yang ditentukan dicatat diameter dan spesiesnya. Pohon yang dipilih
selanjutnya terletak paling dekat dengan pohon sebelumnya yang ada
di sector 1800. Phon-pohon yang dipilih menggunakan sudut 180
maka perlu koreksi jarak dengan dikalikan factor koreksi 0,8 untuk
memberikan hasil dari jarak terkoreksi.
d. Quarter
Analisa vegetasi dengan metode kuarter merupakan analisa
vegetasi yang mana dalam pelaksanaannya tidak menggunakan plot
atau area sebagai alat bantu. Akan tetapi cuplikan yang digunakan
hanya berupa titik sehingga sering juga metode tanpa plot. Hal ini
karena pada metode ini tidak menggambarkan luas area tertentu, sama
halnya dengan metode kuadrat yaitu dalam memperoleh nilai penting
harus
terlebih
dahulu
dihitung
kerapatan,
dominasi,
dan
10
2.
Savana
a. Pohon
Dibuat jalur dengan lebar 40 m dan memanjang mengikuti arah
memanjang savana bila medannya rata dan atau memotong
topografi bila medannya bergelombang atau bergunung. Jalur
dibagi dalam unit (petak besar) 40 x 40 m.
b. Perdu dan belta
Dibuat petak berukuran 40x20 m yang diletakkan di dalam petak
besar (unit 40 x 40 m) dan jarak antara petak petak ini (interval)
dibuat 200m. Semua pohon dan perdu yang ada dalam masing
masing petak diidentifikasi dan untuk masing masing jenis
dihitung jumlah dan tumbuhannya dan diukur keliling batang pada
ketinggian 0,5 dari atas.
c. Terna, semai, rumput
1)
Dibuat 20 petak yang besarnya masing masing 1x1 m dan
2)
3.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan (komposisi jenis)
dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan.
2. Macam- macam metode dalam analisis vegetasi adalah metode destruktif,
metode nondestruktif, metode non- floristica, dan metode floristica.
3. Teknik- teknik dalam analisis vegetasi adalah Plot dan Tanpa Plot. Teknik
Plot terdiri dari Metode jalur, metode garis berpetak, metode kombinasi
jalur dengan motode garis berpetak dansampling kuadrat. Sedangkan
teknik tanpa plot terdiri dari bingkai bertitik, bitterlich, pasang acak,
quarter.
4. Cara analisis vegetasi dapat dilihat dari hutan, savana, padang rumput dan
rawa terna
12
Daftar Pustaka
Arisandi, Riko . 2014. Analisis Vegetasi .
http://biologinatural.blogspot.com/2014/04/analisis-vegetasi.html. Diakses
tanggal 20 mei 2015
Heddy, Suwasoono. 2012. Metode Analisis Vegetasi dan Komunitas. Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada.
Irwanto. 2012. Teknik Analisis Vegetasi.
http://www.irwantoshut.net/analisis_vegetasi_Teknik_Analisis_Vegetasi.ht
ml. Diakses tanggal 20 mei 2015
Rohman, Imam Fauzi. 2012. Metode Analisis Vegetasi.
http://imamfauzirohman.blogspot.com/2012/01/metode-analisisvegetasi.html. Diakses tanggal 20 mei 2015
Sari, anisa rahman. 2013. Pengertian Analisis Vegetasi.
https://www.scribd.com/doc/139372434/pengertian-analisis-vegetasI.
Diakses tanggal 20 mei 2015
13