Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan Ekstraksi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Praktikum Reaksi Senyawa Organik

EKSTRAKSI
Lutfy Woro Anggitasari*, Adhe Muthia, Agustina Duwanti Lestari, Ailing, Christofel Heri Tully,
Emelia, Istiqomah, Kemal Akbar, Meki Destria, Muhammad Yuspriyanto, Sefriyanti, Iman
Nur Satya Budi
Program Studi Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Kota Pontianak, Kalimantan Barat
email: lutfyworoanggitasari@yahoo.com

ABSTRAK
Ekstraksi merupakan proses pemisahan bahan dari campurannya dengan
menggunakan pelarut yang sesuai. Percobaan ini didasarkan pada metode ekstraksi yang
dilakukan untuk mengambil zat aktif dari senyawa dengan menggunakan larutan penyari.
Metode ekstraksi ini dilakukan dengan menggunakan proses pemanasan. Sampel yang
digunakan yaitu kulit buah pinang dan pelarut yang digunakan yaitu n-heksan. Melalui
metode sokletasi ini, maka akan diperoleh minyak dari kulit buah pinang dan kemudian
dikeringkan serta ditimbang untuk menentukan rendemennya. Adapun hasil penimbangan,
diperoleh massa residu sebesar 0,001 gram dan persentase minyak buah pinang yaitu
sebesar 0,0027 %.
Kata kunci: destilasi, minyak, pinang, sokletasi

I. PENDAHULUAN

nilai ekonomis yang tinggi dalam berbagai

Tanaman pinang adalah tanaman

bidang, hanya belum banyak dikelola

yang sudah lama dikenal di Indonesia

(Soepomo,1994). Tanaman ini dikatakan

untuk ramuan sirih dan harganya relatif

sebagai tanaman serbaguna karena mulai

cukup

yang

dari daun, batang, serabut, dan biji dapat

digunakan untuk ramuan sirih biasanya

dimanfaatkan. Daun tanaman tersebut,

yang masih segar dan masak, warnanya

banyak mengandung minyak atsiri, biji

kuning

merah

buahnya banyak mengandung tannin dan

kecoklatan. Buah pinang mengandung

alkaloid sebagai obat dan penyamak pada

tannin, alkaloid, lemak, air, minyak atsiri,

industri kulit. Serabut buahnya digunakan

dan sedikit gula. Untuk memisahkan

sebagai obat (Sulastri, 2009). Pinang

tannin dari senyawa lainnya maka perlu

(Areca Catechu L) selama ini dikenal

metode pemisahan campuran sehingga

masyarakat sebagai salah satu tanaman

diperoleh tannin dengan tingkat kemurnian

herbal tradisional . Pinang memiliki efek

yang cukup tinggi (Dur, 2013). Pinang sirih

antioksidan,

(Areca Catechu L) merupakan salah satu

dan obat cacing (Wulansari, dkk., 2012).

murah.

Buah

kemerahan

pinang

hingga

tanaman obat yang banyak dimanfaatkan

Biji

untuk tujuan komersial karena memiliki

alkaloid,

Lutfy Woro Anggitasari | H1031141049

antimutagenik,

buah
seperti

pinang
arekolin

astringent,
mengandung
(C8H13NO2),

Ekstraksi

Praktikum Reaksi Senyawa Organik


arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine

(MUFA) memiliki 1 (satu) ikatan rangkap,

dan isoguvasine. Kandungan utama biji

dan Poly Unsaturated Fatty Acid (PUFA)

pinang adalah karbohidrat, lemak, serat,

dengan 1 atau lebih ikatan rangkap. Asam

polyphenol termasuk flavonoids dan tanin,

lemak jenuh (Saturated Fatty Acid/SFA)

alkaloid

dan

adalah asam lemak yang tidak memiliki

minyak

ikatan rangkap pada atom karbon. Ini

merupakan salah satu kelompok dari

berarti asam lemak jenuh tidak peka

golongan lipida. Satu sifat yang khas dari

terhadap

golongan lipida (termasuk lemak dan

radikal bebas seperti halnya asam lemak

minyak) adalah daya larutnya dalam

tidak jenuh. Efek dominan dari asam

pelarut organik ( petrolium eter, benzene,

lemak jenuh adalah peningkatan kadar

khloroform)

kolesterol total dan K-LDL (kolesterol

dan

Prabowo,

mineral

2014).

(Susanti

Lemak dan

ataupun

ketidaklarutannya

sebaliknya

dalam

pelarut

air

(Sudarmadji dan Haryono, 1989).


Berdasarkan

oksidasi

dan

pembentukan

LDL). Asam Lemak tak jenuh tunggal


(Mono Unsaturated Fatty Acid/ MUFA)

sumbernya,

lemak

merupakan

jenis

asam

lemak

yang

digolongkan menjadi dua, yaitu lemak

mempunyai 1 (satu) ikatan rangkap pada

hewani yang berasal dari hewan dan

rantai atom karbon. Asam lemak ini

lemak nabati yang berasal dari tumbuhan.

tergolong

dalam

Perbedaan dari lemak hewani dan lemak

panjang

(LCFA),

nabati yaitu: lemak hewani umumnya

ditemukan dalam minyak zaitun, minyak

bercampur dengan steroid hewani yang

kedelai, minyak kacang tanah, minyak biji

disebut kolesterol, lemak nabati umumnya

kapas, dan kanola. Asam Lemak tak jenuh

bercampur dengan steroid nabati yang

jamak (Poly Unsaturated Fatty Acid/PUFA)

disebut fitosterol. Kadar asam lemak tidak

adalah asam lemak yang mengandung

jenuh dalam lemak hewani lebih sedikit

dua atau lebih ikatan rangkap, bersifat cair

dibandingkan

pada suhu kamar bahkan tetap cair pada

lemak

nabati

(Ketaren,

2008).

asam
yang

lemak

rantai

kebanyakan

suhu dingin, karena titik lelehnya lebih

Berdasarkan

kimianya,

rendah dibandingkan dengan MUFA atau

asam lemak dibedakan menjadi asam

SFA. Asam lemak ini banyak ditemukan

lemak jenuh (saturated fatty acid/SFA)

pada minyak ikan dan nabati seperti

yaitu asam lemak yang tidak memiliki

saflower, jagung dan biji matahari. Sumber

ikatan rangkap. Sedangkan asam lemak

alami PUFA yang penting bagi kesehatan

yang memiliki ikatan rangkap disebut

adalah kacang-kacangan dan biji-bijian.

sebagai

asam

(unsaturated

fatty

struktur

lemak

tidak

acids),

jenuh

Salah satu metode yang digunakan

dibedakan

untuk penemuan obat tradisional adalah

menjadi Mono Unsaturated Fatty Acid

Lutfy Woro Anggitasari | H1031141049

metode

ekstraksi.

Pemilihan

metode

Ekstraksi

Praktikum Reaksi Senyawa Organik


ekstraksi tergantung pada sifat bahan dan

labu dan suhu penangas diatur di bawah

senyawa yang akan diisolasi. Ekstraksi

suhu reflux. Ke-untungan dari metode ini

merupakan proses pemisahan bahan dari

adalah proses ektraksi yang kontinyu,

campurannya

sampel terekstraksi oleh pelarut murni

dengan

menggunakan

pelarut yang sesuai. Proses ekstraksi

hasil

dihentikan

tercapai

membutuhkan banyak pelarut dan tidak

konsentrasi

memakan banyak waktu. Kerugiann-ya

dengan

adalah senyawa yang bersifat termolabil

konsentrasi dalam sel tanaman yang diuji.

dapat terdegradasi karena ekstrak yang

Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut

di-peroleh terus-menerus berada pada titik

dipisahkan dari sampel dengan cara

didih (Mukhriani, 2014).

ketika

kesetimbangan
senyawa

telah

antara

dalam

pelarut

kondensasi

sehingga

tidak

penyaringan. Ekstrak awal sulit dipisahkan

Minyak dari buah pinang ini dapat

melalui teknik pemisahan tunggal untuk

diperoleh dengan berbagai cara, salah

mengisolasi

satunya

senyawa

tunggal.

Oleh

yaitu

ekstraksi

karena itu, ekstrak awal perlu dipisahkan

Berdasarkan

ke dalam fraksi yang memiliki polaritas

buah pinang tersebut, maka percobaan ini

dan

perlu

ukuran

molekul

yang

sama

(Mukhriani, 2014).
Pada

berbagai

panas.

dilakukan

agar

kegunaan

dari

praktikan

lebih

mengetahui cara memperoleh minyak dari

metode

ekstraksi

dipilih

sampel

ataupun

cara

mengekstraksi

pelarut n-heksana. Pemilihan n-heksana

berbagai sampel. Tujuan percobaan ini

sebagai

n-heksana

adalah mengetahui proses ekstraksi suatu

menguap,

zat dari bahan yang terdapat di alam

bersifat
selektif

pelarut,
stabil

karena

dan

mudah

dalam

melarutkan

zat,

khususnya

pinang.

Percobaan

ini

mengekstraksi sejumlah kecil lilin serta

dilakukan dengan menggunakan metode

dapat mengekstrak zat pewangi dalam

ekstraksi

jumlah besar. Proses pemurnian minyak

kemampuan zat penyari untuk menyari zat

bertujuan untuk memisahkan minyak atsiri

aktif, dimana ekstraksi yang digunakan

dengan

dihasilkan

yaitu sokletasi. Pada metode sokletsi,

minyak atsiri yang absolut (Munawaroh

bahan baku dimasukkan ke dalam sebuah

dan Handayani, 2010).

tabung soklet dan pelarut dalam labu

pelarut

Metode
menempatkan

ini

sehingga

dilakukan

serbuk

sampel

dengan
dalam

ekstraksi

yang

(Ngatin

didasarkan

dan

Hulupi,

pada

2014).

Sampel yang berwujud padatan akan

sarung selulosa (dapat digunakan kertas

diekstraksi

menggunakan

pelarut

n-

saring) dalam klonsong yang ditempatkan

heksan hingga diperoleh ekstrak sampel

di atas labu dan di bawah kondensor.

yang kemudian diuapkan.

Pelarut yang sesuai dimasukkan ke dalam

Lutfy Woro Anggitasari | H1031141049

Ekstraksi

Praktikum Reaksi Senyawa Organik

II.

METODOLOGI

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Alat dan Bahan

Data Pengamatan

Adapun peralatan yang digunakan


dalam percobaan ini adalah alat ekstraksi

No
.
1.

Perlakuan

Pengamatan

Ditimbang kulit

sebanyak 37,01

buah pinang

gram kulit buah

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan

yang telah diiris

pinang

yaitu kulit buah pinang dan n-heksan.

dan dihaluskan

soklet, gelas beaker, kertas saring, pipet


ukur,

kondensor,

dan

penangas

air.

Prosedur Kerja
Tahapan awal yang dilakukan yaitu

2.

disiapkan kulit buah pinang sebanyak ...

Dimasukkan ke

kulit pinang

dalam ekstraktor

dimasukkan

gram. Sampel yang telah ditimbang ini

kedalam

kemudian

ekstraktor

ekstraktor

dimasukkan
yang

di

ke

dalam

dalamnya

telah
Diambil n-heksan

Sebanyak 150

diambil 150 mL pelarut n-heksan dan

dan dimasukkan

mL n-heksan

dimasukkan ke dalam labu alas bulat.

ke dalam labu

Setelah

alas bulat

dimasukkan kertas saring. Selanjutnya

dilakukan

semua
ekstraksi

bahan

3.

disiapkan,

hingga

terjadi

perubahan warna larutan dari kuning

4.

menjadi bening.

Dilakukan

Hingga larutan

ekstraksi

berubah warna.
Larutan di

Ekstrak yang diperoleh kemudian


dikeringkan di udara terbuka. Selanjutnya

dalam labu alas

ditentukan rendemen dari residu minyak

bulat menjadi

tersebut.

berwarna
kuning,
sedangkan

Rangkaian Alat

sampel yang
ada di dalam
ekstraktor
menjadi kuning
pucat
5.
Gambar 1. Rangkaian alat sokletasi

Lutfy Woro Anggitasari | H1031141049

Ekstrak yang

Ekstrak

diperoleh

diuapkan di

Ekstraksi

Praktikum Reaksi Senyawa Organik


kemudian

udara terbuka

Lemak

minyak

merupakan

diuapkan di udara

senyawaan trigliserida atau triasgliserol,

terbuka

yang berarti triester dari gliserol . Jadi


lemak

6.

dan

dan

minyak

juga

merupakan

Ditentukan

Persentase

senyawaan ester . Hasil hidrolisis lemak

rendemen hasil

rendemen =

dan minyak adalah asam karboksilat dan

0,0027%

gliserol . Asam karboksilat ini juga disebut


asam lemak yang mempunyai rantai

Pembahasan

hidrokarbon

Minyak merupakan senyawa yang

yang

panjang

dan

tidak

bercabang (Soemarto, 1987).

terdiri dari asam lemak dan trigliserida.

Lemak adalah salah satu komponen

Sebagian besar kandungan minyak yaitu

makanan multifungsi yang sangat penting

trigliserida. Minyak memiliki ciri yaitu tidak

untuk kehidupan. Selain memiliki sisi

larut dalam air, namun larut dalam pelarut

positif, lemak juga mempunyai sisi negatif

organik nonpolar. Perbedaan minyak dan

terhadap kesehatan. Fungsi lemak dalam

lemak

tubuh antara lain sebagai sumber energi,

yaitu

dari

bentuknya,

dimana

minyak akan berwujud cair pada suhu

bagian

ruang dan lemak akan berwujud padat

aktivitas biologis antar sel, isolator dalam

pada suhu ruang. Sama seperti minyak,

menjaga

lemak hanya dapat larut dalam pelarut

pelindung organorgan tubuh serta pelarut

organik nonpolar (Herlina dan Ginting,

vitamin A, D, E, dan K. Penambahan

2002).

lemak dalam makanan memberikan efek

dari

membran

keseimbangan

sel,

mediator

suhu

tubuh,

Minyak dapat berupa minyak nabati

rasa lezat dan tekstur makanan menjadi

dan minyak hewani. Pada umumnya, yang

lembut serta gurih. Di dalam tubuh, lemak

lebih banyak dimanfaatkan dalam dunia

menghasilkan energi dua kali lebih banyak

industri yaitu minyak nabati. Salah satu

dibandingkan

tanaman penghasil minyak nabati, yaitu

karbohidrat, yaitu 9 Kkal/gram lemak yang

kelapa sawit. Minyak nabati dari kelapa

dikonsumsi (Sartika, 2008). Perbedaan

sawit dapat dihasilkan melalui proses

antara minyak dan lemak adalah (Herlina

ekstraksi. Ekstraksi merupakan proses

dan Ginting, 2002):

pemisahan campuran berdasarkan proses

dengan

protein

penyarian zat aktif oleh larutan penyari

Minyak
Berwujud cair

Lemak
Berwujud padat

(pelarut). Adapun tujuan dari ekstraksi

pada

pada temperatur

yaitu untuk memisahkan suatu komponen

temperatur

kamar

dari campurannya (Soemarto, 1987; Day

kamar
Gliserida pada

Gliserida pada

dan Underwood, 2002).

Lutfy Woro Anggitasari | H1031141049

dan

Ekstraksi

Praktikum Reaksi Senyawa Organik


tumbuhan

hewan berupa

aktif dilakukan dengan cara ditempatkan

berupa minyak
Gliserida

lemak
Gliserida

terlebih dahulu sampel yang telah dilapisi

memiliki asam

memiliki asam

itu, cairan penyari (pelarut) dipanaskan di

lemak tak jenuh

lemak jenuh

dalam labu alas bulat hingga menguap

yang lebih

yang lebih

banyak
Memiliki satu

banyak
Tidak memiliki

atau lebih

ikatan rangkap

kertas saring ke dalam ekstraktor. Setelah

ikatan rangkap

dan dikondensasikan

oleh

kondensor.

Hasil kondensasi ini akan membasahi


sampel dan menyari zat aktif di dalam
sampel. Ketika pelarut telah menemukan
sifon, maka seluruh cairan akan mengalir

Tabel 1. Perbedaan minyak dan lemak


Asam lemak jenuh merupakan asam
lemak yang mengandung ikatan tunggal

kembali

ke

dalam

labu

alas

bulat.

Ekstraksi akan berakhir ketika cairan di


sifon tidak berwarna (Sarker dkk, 2006).

pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak

Alasan memilih biji pinang sebagai

jenuh mempunyai rantai zig-zig yang

bahan percobaan ekstraksi ini adalah

dapat cocok satu sama lain, sehingga

karena kandung minyak yang terdapat

gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga

pada buah pinang yang cukup banyak.

biasanya

Sedangkan

Kulit buah pinang mengandung minyak

asam lemak tak jenuh merupakan asam

yang cukup besar, yaitu sekitar 14%

lemak yang mengandung satu ikatan

sehingga dilakukan percobaan ekstraksi

rangkap pada rantai hidrokarbonnya .

ini menggunakan bahan dasar tersebut.

berwujud

padat.

asam lemak dengan lebih dari satu ikatan

Percobaan ini dilakukan dengan

dua tidak lazim,terutama terdapat pada

menggunakan

minyak

disebut

didasarkan pada kemampuan zat penyari

poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda

untuk menyari zat aktif, dimana ekstraksi

(poliunsaturat)

yang digunakan yaitu sokletasi. Pada

nabati,minyak

ini

cenderung

berbentuk

minyak (Herlina dan Ginting, 2002).


Konsep ekstraksi yang digunakan

metode

ekstraksi

yang

metode sokletsi, bahan baku dimasukkan


ke dalam sebuah tabung soklet dan

ekstraksi

pelarut dalam labu ekstraksi (Ngatin dan

sokletasi, yang umumnya disebut sebagai

Hulupi, 2014). Sampel yang berwujud

ekstraksi panas (Soemarto, 1987; Day

padatan akan diekstraksi menggunakan

dan

Sokletasi

pelarut n-heksan hingga diperoleh ekstrak

merupakan salah satu jenis ekstraksi.

sampel yang kemudian diuapkan. Adapun

Pada metode sokletasi, terjadi penarikan

instrumen dari sokletasi yaitu sebagai

zat aktif dari senyawa dengan bantuan

berikut (Harwood dan Moody, 1989):

pada

percobaan

Underwood,

ini

yaitu

2002).

larutan penyari (pelarut). Penarikan zat

Lutfy Woro Anggitasari | H1031141049

Ekstraksi

Praktikum Reaksi Senyawa Organik

Pelarut harus bersifat inert, sehingga


tidak

bereaksi

dengan

komponen

minyak bunga.
Pelarut harus mempunyai titik didih
yang seragam, dan jika diuapkan tidak

akan tertinggal dalam minyak.


Harga
pelarut
harus
serendah
mungkin, dan tidak mudah terbakar.
Proses ekstraksi khususnya untuk

Gambar 2. Alat sokletasi


Komponen-komponen dari alat ekstraksi
yaitu

sebagai

berikut

(Harwood

dan

Moody, 1989):

metode
beberapa

yang

sokletasi

persyaratan,

Pengelompokan

bagian

tumbuhan

o
o

penggilingan bagian tumbuhan.


Pemilihan pelarut
Pelarut polar: air, etanol, metanol, dan

sebagainya.
Pelarut
semipolar:

diklorometan, dan sebagainya.


Pelarut nonpolar: n-heksan, petroleum

etil

asetat,

eter, kloroform, dan sebagainya.

digunakan

ekstraksi

sebagai berikut (Mukhriani, 2014) :


(daun, bunga, dll), pengeringan dan

1. Magnetic stirer
2. Labu alas bulat
3. Jalan destilasi
4. Timbal (wadah sampel)
5. Sampel padat
6. Sifon (tempat masuk)
7. Sifon (tempat keluar)
8. Penyambung
9. Kondensor
10. Tempat air masuk
11. Tempat air keluar
Pelarut

bahan yang berasal dari tumbuhan adalah

Tahapan awal yang dilakukan pada

dalam
memiliki

Syarat

pelarut

percobaan

ekstraksi

yaitu

disiapkan

sampel berupa kulit buah pinang dengan

yang digunakan (Ketaren, 2008) :

cara

Harus dapat melarutkan semua zat

ukuran dan pengeringan bahan berminyak

wangi

dan

yang bersifat permiabel (mudah ditembus

mungkin

zat cair dan uap) kadangkadang dilakukan

bunga

sempurna,
melarutkan

dengan

dan

cepat

sedikit

bahan

seperti:

lilin,

dihaluskan.

dengan

tujuan

Proses

untuk

pengecilan

mengekstraksi

pigmen, serta pelarut harus bersifat

minyak dalam waktu yang relatif lebih

selektif.
Harus mempunyai titik didih yang

singkat. Sebelum bahan olah tersebut

cukup rendah, agar pelarut mudah

dahulu menjadi potongan-potongan lebih

diuapkan tanpa menggunakan suhu

kecil. Proses perajangan ini bertujuan

tinggi.
Pelarut tidak boleh larut dalam air.

agar

Lutfy Woro Anggitasari | H1031141049

diekstraksi sebaiknya dirajang terlebih

kelenjar

minyak

dapat

terbuka

sebanyak mungkin sehingga pada proses

Ekstraksi

Praktikum Reaksi Senyawa Organik


ekstraksi laju penguapan minyak atsiri dari
bahan menjadi cukup cepat. Selama
proses

perajangan,

penguapan
didih

komponen

rendah.

Oleh

berulang
rusak
- Jumlah pelarut - Pelarut yang

akan

terjadi

yang

digunakan

minyak

bertitik

digunakan

mudah

karena

itu,

jika

diinginkan rendemen dan mutu minyak

sedikit
- Proses

yang baik, maka hasil rajangan harus


segera diekstraksi (Ketaren, 1985).
Tujuan digunakan sampel berupa

menguap
- Harus ada

sokletasi

identifikasi

berlangsung

setelah

cepat
- Sampel yang

kulit buah pinang yaitu karena kulit buah

digunakan

pinang mengandung minyak yang cukup

sedikit

penyarian
- Tidak ada

besar, yaitu sekitar 14% (Tyas, 2013).


Minyak inilah yang akan diambil melalui

Tabel

2.

Kelebihan

dan

ekstraksi.

metode ekstraksi sokletasi

kekurangan

Percobaan ini dilakukan dengan

Kulit buah pinang dilapisi dengan

menggunakan metode ekstraksi, yang

kertas saring dan dimasukkan ke dalam

didasarkan pada kemampuan zat penyari

alat ekstraktor. Tahap berikutnya yaitu

dalam

dimana

diambil pelarut n-heksan sebanyak 150

melarutkan

mL dan dimasukkan ke dalam labu alas

sampel terlebih dahulu. Ekstraksi yang

bulat. N-heksan dipilih sebagai pelarut

digunakan yaitu sokletasi, yang dilakukan

karena

dengan

ekstraksi

mudah menguap serta selektif dalam

berulang hingga diperoleh ekstrak yang

mengekstraksi sampel yang digunakan

diinginkan. Kelebihan dari sokletasi yaitu

(Munawaroh dan Prima, 2010). Berikut

tidak

pelarut.

adalah

memiliki

(Kastianti dan Amalia, 2008) :

menyari

digunakan

zat

pelarut

untuk

pemanasan

membutuhkan

Metode

aktif,

ekstraksi

dan

banyak
sokletasi

n-heksan

sifat

bersifat

dan

stabil

kimia

dan

n-heksana

kelebihan dan kelemahan, yaitu sebagai


berikut (Davia, 1995) :
Kelebihan
- Sampel

Kelemahan
- Tidak dapat

diekstraksi

digunakan

dengan

untuk proses

sempurna

ekstraksi

karena

bahan

dilakukan

tumbuhan

secara

yang mudah

Lutfy Woro Anggitasari | H1031141049

Selanjutnya

dilakukan

disertai

pemanasan

ekstrak

yang

hingga

diinginkan.

ekstraksi
diperoleh

Pada

awal

Ekstraksi

Praktikum Reaksi Senyawa Organik


ekstraksi,

n-heksan

sampel sehingga

akan

membasahi

kertas saring

yang

membungkus sampel menjadi berwarna

DAFTAR PUSTAKA
Davia,

1995,

Organik

Laporatury

Techniques, Second Edition, USA

kuning. Hal ini dikarenakan n-heksana


dapat memisahkan antara minyak dengan

Day, R.A. dan Underwood, A.L. 2002.

pelarut sehingga dapat diketahui dengan

Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga.

jelas

Jakarta

perbedaan

antara

minyak

dan

pelarut.
Berdasarkan
diperoleh

massa

hasil

pengeringan,

akhir

residu

yaitu

Dur, S. 2013. Pembuatan Tanin dari buah


Pinang.

Jurnal

Kimia.

Prodi

sebesar 0,001 gram dan setelah dilakukan

Matematika. IAIN. Sumatera Utara.

perhitungan,

Vol III

diperoleh

persentase

rendemen sebesar 0,0027 %. Rendemen


tersebut

dikatakan

berdasarkan

tidak baik

penelitian

karena

Tyas

(2013),

Harwood, L.M. dan Moody, C.J. 1989.


Experimental

rendemen yang baik adalah sebesar 14%.

Principles

Persentase rendemen yang kecil dapat

Blackwell

Organic

and

Chemistry:

Practice.

Wiley.

disebabkan proses isolasi minyak dari biji


buah pinang tidak optimal dan minyak

Herlina, N. dan Ginting, S. 2002. Lemak

yang dihasilkan dari proses ekstraksi

dan

terlalu lama dibiarkan di udara terbuka

Universitas

dan

Sumatera Utara

menyebabkan

menguap

dan

minyak

tersebut

memperkecil

Minyak.

Fakultas
Sumatera

Teknik
Utara.

hasil

rendemen dari minyak pinang tersebut.

Kastianti, N. dan Amalia, Z. Q. 2008.


Laporan

Penelitian

Pengambilan

Minyak Atsiri Kulit Jeruk dengan


KESIMPULAN

Metode

Berdasarkan percobaan yang telah


dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

Ekstraksi

Distilasi

Vakum.Semarang: J. Teknik Kimia .


Fakultas Teknik Undip.

a. Minyak pinang dapat diperoleh dari


kulit buah pinang melalui metode
ekstraksi sokletasi.
b. Persentase minyak

Ketaren, S. 2008. Pengantar Teknologi


Minyak

pinang

yaitu

dan

Lemak

Pangan.

Universitas Indonesia Press. Jakarta

sebesar 0,0027%.
Khopkar, S. 2003. Konsep Dasar Kimia
Analitik. Erlangga. Jakarta

Lutfy Woro Anggitasari | H1031141049

Ekstraksi

Praktikum Reaksi Senyawa Organik


Mukhriani. 2014. Ekstraksi, Pemisahan
Senyawa, dan Identifikasi Senyawa

Biji

Pinang

Sirih.

Jurnal

Kimia.

FMIPA. UNM. Malang. Vol 10.

Aktif. Jurnal Farmasi. UIN Alaudin.


Makassar.

Susanti,

Munawaroh, S. dan Prima, A.H. 2010.

A.E,.

Prosiding

(Citrus

hystrix)

Pertanian

Etanol

dan

Pelarut

N-Heksana.

Potensi

Pinang

sebagai Antelmintik untuk Ternak.

Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut


dengan

2014.

Seminar
Rumah

Nasional
Lingkungan.

Palembang. BPTP. Palembang.

Kompetensi Teknik. 2(1): 73-75


Syafriuddin
Ngatin, A., dan hulupi, M. 2014. Ekstraksi

dan

Rio,

H.

2012.

Perbandingan Penggunaan Energi

Kulit Buah Manggis Secara Refluk

Alternatif

dan Sokletasi menggunakan pelarut

(Fiber) dan Cangkang Kelapa Sawit

etanol. Seminar Nasional Sains dan

terhadap Bahan Bakar Batubara dan

Teknologi.

Solar

Fakultas

Teknik.

Bandung. ISSN: 2407-1846

Bahan

pada

Bakar

Serabut

Pembangkit

Listrik.

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi


sains dan Teknologi. Yogyakarta

Sarker, S.D., Latif, Z. Dan Gray, A.I. 2006.


Natural Product Isolation. Humana
Press Inc. New Jersey

Tyas, AH., 2013, Manfaat Tumbuhan


Pinang (Arecha Catechu L.) dan
Sistem Reproduksi MEncit (Mus

Sartika, R. A. D.2008. Pengaruh Asam

Musculus

L.)

Jantan,

Lemak Jenuh, Tidak Jenuh, Dan

Skripsi

Asam

Indonesia (UPI), Bandung

Lemak

Kesehatan.

Trans
Jurnal

Terhadap

Universitas

Prosiding
Pendidikan

Kesehatan

Masyarakat Nasional. Vol. 2(4)

Wulansari,

A.,

Prasetyo,

D.B.,

Lejaringtyas, M., Hidayat, A., dan


Soemarto.

1987.

Sirkulasi Air

dalam

Tanah. Gramedia. Jakarta

Anggraini, S. 2012. Aplikasi dan


Analisis Kelayakan Pewarna Bubuk
Merah Alami berantioksidan dari

Soepomo T., Gembong. 1994. Taksonomi

ekstrak biji buah pinang sebagai

Tumbuhan Obat. Liberty. Yogyakarta

Bahan Pengganti Pewarna Sintetik


pada produk pangan. Jurnal Industri.

Sulastri, T. 2009. Analisis Kadar Tanin

FTB-UB. Vol 1(1). Hal 1-9.

Ekstrak Air dan Ekstrak Etanol pada

Lutfy Woro Anggitasari | H1031141049

Ekstraksi

Praktikum Reaksi Senyawa Organik


PERHITUNGAN

rendemen=

massa akhir
0,001 gram
100 =
100
massa percobaan
37,01 gram
0,0027

Lutfy Woro Anggitasari | H1031141049

Ekstraksi

Anda mungkin juga menyukai