Batu Alam
Batu Alam
Batu Alam
Unsur-unsur seperti Oksigen (O2) sebesar 49,4% , Silisium (Si) sebesar 25,4%,
Aluminium (Al) sebesar 7,5%, Besi (Ca) sebesar 4,7%, Kalsium (Ca) 3,4%, Natrium,
(Na) 2,6%, Kalium sebesar 2,4%, dan Magnesium sebesar 2% adalah unsur-unsur
yang membentuk batuan alam tersebut.
Jenis batu alam ada empat macam, yaitu: batuan beku, batuan sedimen, batuan
metamoft, dan batuan robohan:
- Batuan beku adalah batu alam yang berasal dari cairan magma yang membeku.
Contohnya adalah batu basalt, batu andesit, batu perlit, dan batu obsidian.
- Batuan sedimen adalah batu alam yang terbawa oleh aliran sungai kemudian
mengendap dalam dasar sungai, laut, atau danau. Contohnya adalah batu karang
dan batu kapur.
- Batuan metamorf adalah batuan sedimen yang terkena tekanan atau panas
sehingga terjadi perubahan pada komposisi dan bentuknya. Contohnya adalah batu
antrasit, batu sabak, dan batu marmer.
- Batuan robohan adalah batuan lapisan yang terdiri dari bermacam-macam
mineral. Contohnya adalah batu paras, batu cadas, batu kali, kerikil, dan pasir.
Pembentukan Batuan
Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan menghasilkan berbagai jenis
batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda dan membentuk jenis
batuan yang berbeda pula. Pembekuan magma akan membentuk berbagai jenis
batuan beku. Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah,
seperti proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses
kimiawi dan organis serta proses penguapan/ evaporasi. Letusan gunung api sendiri
dapat menghasilkan batuan piroklastik. Batuan metamorf terbentuk dari berbagai
jenis batuan yang telah terbentuk lebih dahulu kemudian mengalami peningkatan
temperature atau tekanan yang cukup tinggi, namun peningkatan temperature itu
sendiri maksimal di bawah temperature magma.
BATUAN BEKU
Magma dapat mendingin dan membeku di bawah atau di atas permukaan bumi. Bila
membeku di bawah permukaan bumi, terbentuklah batuan yang dinamakan batuan
beku dalam atau disebut juga batuan beku intrusive (sering juga dikatakan sebagai
batuan beku plutonik). Sedangkan, bila magma dapat mencapai permukaan bumi
kemudian membeku, terbentuklah batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif.
Magma yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekahan atau lubang
kepundan gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku
menjadi batuan ekstrusif. Keluarnya magma di permukaan bumi melalui rekahan
disebut sebagai fissure eruption. Pada umumnya magma basaltis yang
viskositasnya rendah dapat mengalir di sekitar rekahannya, menjadi hamparan lava
basalt yang disebut plateau basalt. Erupsi yang keluar melalui lubang kepundan
gunung api dinamakan erupsi sentral. Magma dapat mengalir melaui lereng, sebagai
aliran lava atau ikut tersembur ke atas bersama gas-gas sebagai piroklastik. Lava
terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis tergantung apda komposisi magmanya
dan tempat terbentuknya.
Apabila magma membeku di bawah permukaan air terbentuklah lava bantal (pillow
lava), dinamakan demikian karena pembentukannya di bawah tekanan air.
BATUAN METAMORF
Batuan metamorf adalah jenis batuan yang secara genetis terebntuk oleh perubahan
secara fisik dari komposisi mineralnya serta perubahan tekstru dan strukturnya
akibat pengaruh tekanan (P) dan temperature (T) yang cukup tinggi. Kondisi-kondisi
yang harus terpenuhi dalam pembentukan batuan metamorf adalah:
BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari pecahan atau hasil abrasi dari
sedimen, batuan beku, metamorf yang tertransport dan terendapkan kemudian
terlithifikasi.
Ada dua tipe sedimen yaitu: detritus dan kimiawi. Detritus terdiri dari partikel-2 padat
hasil dari pelapukan mekanis. Sedimen kimiawi terdiri dari mineral sebagai hasil
kristalisasi larutan dengan proses inorganik atau aktivitas organisme. Partikel
sedimen diklasifikasikan menurut ukuran butir, gravel (termasuk bolder, cobble dan
pebble), pasir, lanau, dan lempung. Transportasi dari sedimen menyebabkan
pembundaran dengan cara abrasi dan pemilahan (sorting). Nilai kebundaran dan
sorting sangat tergantung pada ukuran butir, jarak transportasi dan proses
pengendapan. Proses litifikasi dari sedimen menjadi batuan sedimen terjadi melalui
kompaksi dan sementasi.
1. Batuan sedimen klastik terbentuk dari fragmen batuan lain ataupun mineral
2. Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena penguapan, evaporasi
3. Batuan sedimen organik terbentuk dari sisa-sisa kehidupan hewan/ tumbuhan
Batu alam biasanya di jual di penjual tanaman atau pembuat taman. Karena
kebanyakan orang memakai batu alam sebagai jalan setapak atau pelapis dinding di
taman ataupun kolam. Tapi penggunaannya juga tidak terbatas itu saja, bisa juga
untuk pelapis dinding pagar, tembok rumah atau lantai dinding interior.
Jenisnya pun banyak sekali, sampai bingung mau memilih yang mana.
Warna dan bentuknya pun bermacam-macam. Secara garis besar dapat dibagi
menjadi 2 jenis yaitu batuan yaitu batu keras dan batu lunak. Saya akan
membahasnya satu persatu.
Batu keras
Batu jenis ini usianya lebih tua sehingga mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi
dan porositasnya rendah. Jenis batuan ini sangat kuat dan keras. Batu Andesit, batu
sabak, marmer dan granit termasuk dalam kelompok ini.
Batu andesit
berbentuk lempengan yang ada di pasaran tersedia dalam berbagai ukuran.
Umumnya antara 5 cm x 20 cm, sampai 20 cm x 40 cm dan mempunyai ketebalan
umumnya 3-4 cm.Jenis dan warnanya ada beberapa pilihan yang biasanya dinamai
sesuai nama daerah asalnya. Misalnya andesit cibereum, andesit cipanca, andesit
gunung haur ataupun andesit cilimus. Masing masing mempunyai karakteristik dan
keunikannya sendiri.
Selain itu motif alurnya pun sekarang lebih beragam. Dari alur lurus, alur cacing,
belah ketupat, diagonal dan Napoli. Belum lagi type pemasangannya ada yang
dengan pola seperti batu bata dinding, susun sirih, kotak-kotak bujur sangkar,
pemasangan maju mundur, dan sebagainya.
Wah baru batu andesit aja pilihannya sudah sangat banyak. Bayangkan variasi yang
bisa anda dapatkan dari batuan lainnya. Semua tergantung kreatifitas anda.
Batu sabak atau slate stone di pasaran lebih sering dikenal sebagai batu kali.
Selain sangat kuat untuk pondasi, jenis batuan ini juga dapat dibelah menjadi
lempengan tipis untuk pelapis dinding maupun lantai. Karena bentuknya yang tidak
teratur membutuhkan tukang yang ahli dalam pemasangannya.
Jenis dan warnanya juga dinamai sesuai nama asalnya. Yang popular diantaranya
sabak hitam tasik, pekalongan dan garut. Batu purwakarta dan batu banjar
warnanya lebih coklat.
Batu marmer dan granit juga tersedia banyak dipasaran. Jenis dan warnanya
biasanya dinamai sesuai daerah asalnya. Seperti marmer kuning tulungagung,
marmer abu bandung, marmer putih ujung pandang atau marmer merah rosso
malang.
Biasanya batuan marmer ini dijual lempengan dalam 4 bentuk yaitu marmo
( permukaan gelombang), bakaran (permukaan dibakar), keprik ( bermuka gerigi)
dan Napoli( geriginya lebih besar.
Batu lunak
Jenis batu ini usianya lebih muda sehingga mempunyai tingkat kepadatan yang lebih
rendah dengan porositas tinggi. Ini menyebabkan jenis batuan ini lebih lunak. Jenis
sandstone, limestone dan batu candi termasu
Batu pasir atau sandstone berasal dari endapan butiran pasir yang mengalami
perubahan selama bertahun tahun. Karakteristiknya lunak dan mudah dipahat. Di
pasaran yang paling popular adalah batu alam palimaman yang berwarna cream,
putih dan gold, baligreen dan batu breksi.
Batu gamping atau limestone berasal dari kapur yang mengeras. Contoh yang
paling populer adalah batu paras.
Batu
canditerbentuk dari pendinginan lava yang keluar saat gunung meletus. Memiliki
pori-pori yang besar dan berwarna gelap. Di pasaran dijual dalam bentuk
lempengan. Sifat batu ini sangat mudah menyerap air. . Ukuran yang tersedia: 10 cm
x 20 cm, 15 cm x 30 cm, dan 20 cm x 20 cm. Tersedia pula ukuran lebih besar,
berkisar antara 20 cm x 30 cm, 20 cm x 40 cm, dan 40 cm x 40 cm. Jenis yang
poluler adalah Borobudur lava nama ini mungkin terinspirasi candi-candi jaman
dulu yang memang memakai batu jenis ini.
Batu alam lainnya yang sering dipakai untuk aplikasi interior dan eksterior
adalah batu kerikil dan batu koral. Ada yang dijual dalam bentuk tile mozaik dan
kemasan kiloan. Bentuknya unik cenderung bulat dan pipih. Jenis batuan ini sering
dipakai untuk mempercantik lantai carport, teras, kolam dan tampilan taman. Bahkan
ada juga yang dipakai untuk interior.
Warnamya ada beberapa macam. Kerikil alor dan Bengkulu berwarna hitam. Batu
koral sukabumi berwarna abu abu. Kerikil timor dan ambon berwarna putih. Ada
juga yang berwarna pink, hijau dan merah hati.
KAYU
Pengertian Kayu
Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari tumbuh-tumbuhan (pohon-
pohonan/trees) dan termasuk vegetasi alam. Kayu mempunyai 4 unsur esensial bagi
manusia antara lain:
1. Selulosa, unsur ini merupakan komponen terbesar pada kayu, meliputi 70 % berat
kayu.
2. Lignin, merupakan komponen pembentuk kayu yang meliputi 18% - 28% dari
berat kayu. Komponen tersebut berfungsi sebagai pengikat satuan srtukturil kayu
dan memberikan sifat keteguhan kepada kayu.
3. Bahan-bahan ekstrasi, komponen ini yang memberikan sifat pada kayu, seperti :
bau, warna, rasa, dan keawetan. Selain itu, karena adanya bahan ekstrasi ini, maka
kayu bisa didapatkan hasil yang lain misalnya: tannin, zat warna, minyak, getah,
lemah, malam, dan lain sebagainya.
4. Mineral pembentuk abu, komponen ini tertinggal setelah lignin dan selulosa
terbakar habis. Banyaknya komponen ini 0.2% - 1% dari berat kayu.
Bagian-Bagian Kayu
1. Kulit luar, lapisan yang berada paling luat dalam keadaan kering berfungsi
sebagai pelindung bagian-bagian yang lebih dalam pada kayu.
2. Kulit dalam, lapisan yang berada di sebelah dalam kulit luar yang bersifat basah
dan lunak, berfungsi mengangkut bahan makanan dari daun ke bagian lain.
3. Cambium, lapisan yang berada di sebelah kulit, jaringan ini ke dalam membentuk
kayu baru, sedangkan ke luar membentuk sel-sel jangat (kulit).
4. Kayu gubal, berfungsi sebagai pengangkut air berikut zat bahan makanan ke
bagian-bagian pohon yang lain.
5. Kayu teras, berasal dari kayu gubal, biasanya bagian-bagian sel yang sudah tua
dan kosong ini terisi zat-zat lain yang berupa zat ekstrasi.
6. Galih/hati, bagian ini mempunyai umur paling tua, karena galih (hati) ini ada dari
sejak permulaan kayu itu tumbuh.
7. Garis teras, jari-jari retakan yang timbul akibat penyusutan pada waktu
pengeringan yang tidak teratur.
Keuntungan kayu
a. Murah dan mudah dikerjakan
b. Mempunyai kekuatan yang tinggi dan bobotnya rendah
c. Mempunyai daya penahan tinggi terhadap pegaruh listrik (bersifat isolasi), kimia,.
d. Bila ada kerusakan dengan mudah dapat diganti dan bisa diperoleh dalam waktu
singkat.
e. Pembebanan tekan biasanya bersifat elastis.
f. Bila terawat dengan baik akan tahan lama.
Kerugian kayu
a. Kurang homogen ketidaksamaan sebagai hasil alam.
b. Cacat-cacat pada kayu.
c. Mudah terbakar.
d. Dapat memuai dan menyusut dengan perubahan-perubahan kelembaban.
e. Terjadinya lendutan yang cukup besar.
Karena berasal dari alam kita tak dapat mengontrol kualitas bahan kayu.
Sering kita jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang disebabkan proses tumbuh
maupun kesalahan akibat olah dari produk kayu. Dibanding dengan bahan beton
dan baja, kayu memiliki kekurangan terkait dengan ketahanan-keawetan. Kayu
dapat membusuk karena jamur dan kandungan air yang berlebihan, lapuk karena
serangan hama dan kayu lebih mudah terbakar jika tersulut api.
Produksi kayu gergajian (lumber), batang kayu segi empat panjang (balok)
yang dipakai untuk konstruksi dimulai dari penebangan pohon di hutan alam dan
hutan tanaman industri. Kayu gelondongan (log) hasil tebang diangkut ke pabrik
penggergajian. Untuk menghasilkan produk kayu gergajian yang baik dan efisien
terdapat teknologi penggergajian yang harus diketahui dalam kaitannya dengan
penyusutan kayu saat pengeringan. Terdapat 3 metoda penggergajian, lurus (plain
sawing), perempat bagian (quarter sawing) dan penggergajian tipikal (typical sawing)
Sesuai proses pertumbuhan kayu, kayu bagian dalam merupakan kayu yang lebih
dulu terbentuk dari kayu bagian luar. Karenanya kayu bagian dalam mengalami
susut lebih kecil dari kayu luar. Tanpa memperhitungkan susut tersebut, hasil
gergajian akan menghasilkan bentuk kurang berkualitas.
C. Pengeringan Kayu
Kayu baru tebang memiliki kadar air yang tinggi, 200% - 300%. Setelah
ditebang kandungan air tersebut berangsur berkurang karena menguap. Mulanya air
bebas atau air di luar serat (free water) yang menguap. Penguapan ini masih
menyisakan 25% - 35% kandungan air. Selanjutnya penguapan air dalam serat
(bound water). Kayu dapat di keringkan melalui udara alam bebas selama beberapa
bulan atau dengan menggunakan dapur pengering (kiln). Kayu dapat dikeringkan ke
kadar sesuai permintaan. Kadar air kayu untuk kuda - kuda biasanya harus kurang
dari atau sama dengan 19 persen. Kadang diminta kadar air kayu hingga 15% (MC
15). Namun karena kayu bersifat higroskopis, pengaruh kelembaban udara sekitar
kayu akan mempengaruhi kadar air kayu yang akan mempengaruhi kembang susut
D. Pengawetan Kayu
E. Cacat Kayu
Pada sebuah batang kayu, terdapat ketidak teraturan struktur serat yang
disebabkan karakter tumbuh kayu atau kesalahan proses produksi. Ketidak teraturan
atau cacat yang umum adalah mata kayu, yang merupakan sambungan cabang
pada batang utama kayu. Mata kayu ini kadang berbentuk lubang karena cabang
tersambung busuk atau lapuk atau diserang hama atau serangga. Cacat ini sudah
tentu mengurangi kekuatan kayu dalam menerima beban konstruksi.
Saat ini produk kayu sangat beragam. Produk kayu solid/asli umumnya
berupa kayu gergajian baik berupa balok maupun papan. Sedangkan produk kayu
buatan dapat merupa vinir (veneer), papan lapis, triplek/plywood/multiplek dan
bahkan kayu laminasi (glue laminated timber).
Penggolongan kayu dapat ditinjau dari aspek fisik, mekanik dan keawetan.
Secara fisik terdapat klasifikasi kayu lunak dan kayu keras. Kayu keras biasanya
memiliki berat satuan (berat jenis) lebih tinggi dari kayu lunak. Klasifikasi fisik lain
adalah terkait dengan kelurusan dan mutu muka kayu. Terdapat mutu kayu di
perdagangan A, B dan C yang merupakan penggolongan kayu secara visual terkait
dengan kualitas muka (cacat atau tidak) arah - pola serat dan kelurusan batang.
Kadang klasifikasi ini menerangkan kadar air dari produk kayu.