Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Simbol Battuan-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Peta geologi pada dasarnya merupakan suatu sarana untuk menggambarkan tubuh
batuan, penyebaran batuan, kedudukan unsur struktur geologi dan hubungan antara satuan
batuan. Pada dasarnya peta geologi merupakan rangkaian dari hasil berbagai kajian
lapangan. Peta ini dibuat berlandaskan dasar dan tujuan ilmiah dimana memanfaatkan lahan,
air, dan sumber daya ditentukan atas dasar peta geologi. Peta ini menyajikan sebaran dari
batuan dan tanah. Untuk mempermudah dalam pembacaannya, pada peta biasanya terdapat
keterangan simbol-simbol, baik dalam penetuan lapisan-lapisan batuan maupun struktur-
struktur geologi itu sendiri
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dikaji dalam makalah ini adalah:
Bagaimanakah bentuk simbol-simbol lapisan batuan dalam peta geologi ?

1. Batu pasir

Batupasir (Bahasa Inggris: sandstone) adalah Batuan Sedimen yang terutama terdiri
dari mineral berukuran pasir atau butir-butir batuan. Sebagian besar batupasir terbentuk oleh
kuarsa atau feldspar karena mineral-mineral tersebut paling banyak terdapat di kulit bumi.
Seperti halnya pasir, batupasir dapat memiliki berbagai jenis warna, dengan warna umum
adalah coklat muda, coklat, kuning, merah, abu-abu dan putih. Karena lapisan batupasir
sering kali membentuk karang atau bentukan topografis tinggi lainnya, warna tertentu
batupasir dapat dapat diidentikkan dengan daerah tertentu. Sebagai contoh, sebagian besar
wilayah di bagian barat Amerika Serikat dikenal dengan batupasir warna merahnya.
2. Batu gamping

Batu gamping merupakan salah satu golongan batuan sedimen yang paling banyak
jumlahnya. Batugamping itu sendiri terdiri dari batu gamping non-klastik dan batugamping
klastik. Batu gamping non-klastik, merupakan koloni dari binatang laut antara lain dari
Coelentrata, Moluska, Protozoa dan Foraminifera atau batugamping ini sering jyga disebut
batugamping Koral karena penyusun utamanya adalah Koral. Batu gamping Klastik,
merupakan hasil rombakan jenis batu gamping non-klastik melalui proses erosi oleh air,
transportasi, sortasi, dan terakhir sedimentasi.selama proses tersebut banyak mineral-mineral
lain yang terikut yang merupakan pengotor, sehingga sering kita jumpai adanya variasi
warna dari batugamping itu sendiri. Seperti warna putih susu, abu-abu muda, abu-abu tua,
coklat, merah bahkan hitam. Secara kimia batu gamping terdiri atas Kalsium karbonat
(CaCO3). Di alam tidak jarang pula dijumpai batu gamping magnesium. Kadar magnesium
yang tinggi mengubah batu gamping dolomitan dengan komposisi kimia CaCO3MgCO3.
3. Serpih

Shale atau serpih adalah batuan sedimen klastik dengan ukuran butir lebih kecil dari
0.06 milimeter.
4. Batu lanau

Batu lanau atau siltstone adalah batuan sedimen klastik dengan butiran berukuran silt
(lanau).

5. Konglomerat

Konlomerat adalah batuan klastik yang mempunyai fragmen batuan dan matrik,
dengan batuan fragmen berbentuk membundar–sangat membundar, kerikil, kerakal, dan
bongkah yang terdiri dari bermacam batuan, tetapi kebanyakan biasanya kaya akan mineral
kwarsa. Biasanya ruang antara kerikil dengan pasir tersementasi dengan silica, lempung,
limonite atau kalsit.
6. Breksi

Batu Breksi adalah salah satu jenis batuan sedimen yang memiliki ukuran butiran-
butiran dengan diameter lebih dari 2 mm, dengan butiran menunjukan bentuk runcing.
Karena Terbentuk akibat pelapukan batuan beku maka Batu Breksi termasuk ke dalam
kelompok Batuan Sedimen Klastik. Batu Breksi memiliki fragmen–fragmen (pecahan) yang
bertekstur kasar dan menyudut (tajam). Ruang antar fragmen merupakan partikel atau
mineral pengikat (semen) yang merekatkan fragmen tersebut satu sama lain. Umumnya
terbentuk dari fragmen-fragmen yang berasal dari pecahan gunung berapi. Warna Batu ini
biasa merah, keemasan, atau coklat, dan sering dimanfaatkan sebagai hiasan atau dijadikan
kerajinan tangan.
7. Batu Garam

Batu garam merupakan batuan sedimen non klastik yang tersusun atas mineral halite.
8. Dolomit

Dolomit dapat terbentuk karena proses primer dan sekunder. Secara sekunder,
dolomite umumnya terjadi kerena proses pelindian (leaching) tau peresapan unssur
magnesium dari air laut kedalam batu gamping, atau yang lebih dikenal dengan proses
dolomitisasi yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomite. Selain itu dolomite
sekunder dapat juga terbentuk karena diendapkan secara tersendiri sebagai endapan
evaporit. Pembentukan dolomite sekunder dapat terjadi karena berbeberapa factor
diantaranya adalah tekanan air yang banyak mengandung unsure magnesium dan prosesnya
berlangsung dalam waktu lama. Dengan semakin tua umur batu gamping, semakin besar
kemungkinan nya untuk berubah menjadi dolomite. Dolomite primerterbentuk bersama-
sama dalam cebakan bijih.
9. Arkose

Adalah jenis dari batupasir dengan jumlah butiran feldspar yang lebih banyak. Kalau
komposisi batuan ini terdiri dari kwarsa dan feldspar dapat diikatakan granit, jadi
kemungkinan adanya kesalahan tentang arkose sangat kecil. Pada arkose butirnya tidak
saling mengunci, butiran membulat dan dipisahkan dengan material semen dengan butiran
yang halus.

10. Sekis

Sekis atau schist adalah batuan metamorf yang terbentuk karena di pengaruhi oleh tekanan
yang lebih dominan dibandingkan dengan pengaruh suhu. Namun pengaruh suhu pada sekis
lebih besar daripada pada filit. Sekis termasuk dalam derajat metamorfisme sedang. Struktur
yang dimiliki adalah berupa struktur foliasi yaitu schistosic, yang memperlihatkan
penjajaran mineral pipih (biotit, muskovit, feldspar) lebih banyak dibandingkan mineral
butiran. Tekstur yang tampak adalah tekstur kristaloblastik berupa grano-lepidoblastik, yang
di cirikan kombinasi atau perselingan antara tekstur granoblastik dengan lepidoblastik.
Batuan induk dari sekis adalah batulempung yang kaya akan tanah liat atau serpih. Sekis
termasuk dalam tipe metamorfisme regional orogenik karena peran tekanan dan suhu yang
dominan sehingga pada batuan terbentuk struktur yang berfoliasi.
11. Folded Schist

Merupakan sekis yang mengalami perlipatan.


12. Ganes (Gneiss)

Gneiss adalah typical dari jenis batuan metamorf. Batuan ini terbentuk pada saat
batuan sedimen atau batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami
tekanan dan temperatur yang tinggi. Hampir dari semua jejak-jejak asli batuan (termasuk
kandungan fosil) dan bentuk bentuk struktur lapisan (seperti layering dan ripple marks)
menjadi hilang akibat dari mineral-mineral mengalami proses migrasi dan rekristalisasi.
Pada batuan ini terbentuk goresan goresan yang tersusun dari mineral mineral seperti
hornblende yang tidak terdapat pada batuan batuan sedimen.
13. Foliated Metamorphic Rock

Merupakan struktur batuan metamorf yang disebut struktur foliasi, yang merupakan
kenampakan struktur planar pada suatu batuan. Foliasi ini dapat terjadi karena adanya
penjajaran mineral-mineral menjadi lapisan-lapisan, orientasi butiran, permukaan belahan
planar atau kombinasi dari ketiga hal tersebut.
14. Granit

Granit adalah batuan beku berwarna terang dengan biji-bijian yang cukup besar
untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Ini terbentuk dari kristalisasi magma lambat di
bawah permukaan bumi (Intrusif). Granit terdiri terutama dari kuarsa dan feldspar dengan
sejumlah kecil mika, amphiboles dan mineral lainnya. Komposisi mineral ini biasanya
memberikan granit warna merah, pink, abu-abu atau putih dengan butiran mineral gelap
terlihat di seluruh batu.
Granit bersifat fetulsik (asam), sebagai batuan beku yang umum dan banyak
ditemukan. Granit mempunyai tekstur Faneritik artinya mempunyai butiran-butiran Kristal
yang ukurannya relative seragam dan besar-besar. Struktur batuannya masif sehingga batuan
ini tidak mempunyai retakan atau lubang-lubang gas (vaskuler). Granit kebanyakan
berbentuk besar, keras dan kuat, oleh karena itu banyak digunakan sebagai bahan batuan
untuk konstruksi. Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm³ dengan jangkauan antara
1,74 dan 2,80. Dan secara etimologisnya kata granit berasal dari bahasa Latin, yaitu granum.
15. Basalt

Batuan basalt adalah batuan beku vulkanik, yang berasal dari hasil pembekuan
magma berkomposisi basa dipermukaan atau dekat permukaan bumi. Biasanya membentuk
lempeng samudera di dunia. Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga kehadiran
mineral-mineral tidak terlihat. Batuan Basalt lazimnya bersifat masif dan keras, bertekstur
afanitik, terdiri atas mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral
hitam.
16. Batuan beku intrusif

Batuan beku dalam/plutonik/intrusif adalah batuan yang terbentuk barada jauh di


dalam bumi (15-50 km), proses pendinginan sangat lambat karena dekat dengan astenosfer
sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal. Contoh batuan beku dalam : granit,
granodiorit, gabro.

17. Batuan beku ekstrusif

Batuan beku luar/vulkanik/ekstrusif terbentuk di permukaan bumi. Proses


pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini
dinamakan amorf. Contohnya obsidian, riolit, batu apung.
18. Batubara

Batu bara adalah suatu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan
sedimen yang dapat terbakar, terbentuk, dfari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa
tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan.
Proses terbentuk batu bara sangatlah kompleks dan membutuhkan waktu hingga
berjuta-juta tahun lamanya. Batu bara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan purba yang
kemudian mengendap selama berjuta-juta tahun dan mengalami proses pembatubaraan
dibawah pengaruh fisika, kimia, maupun geologi.
19. Batuan Beku

Batuan beku berasal dari cairan magma yang membeku akibat mengalami
pendinginan. Menurut ilmu petrologi semua bahan beku terbentuk dari magma karena
membekunya lelehan silikat yang cair dan pijar.
Magma yang cair dan pijar itu berada di dalam bumi dan oleh kekuatan gas yang
larut di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat yang lemah dalam kerak bumi seperti
daerah patahan/rekahan. Magma akan keluar mencapai permukaan bumi melalui pipa
gunungapi dan disebut lava, akan tetapi ada pula magma yang membeku jauh di dalam
bumi.

20. Napal

Napal adalah kalsium karbonat atau kapur kaya lumpur atau batulumpur yang
mengandung sejumlah variabel tanah liat dan aragonit. Napal awalnya merupakan istilah
lama secara bebas diterapkan untuk berbagai bahan, yang sebagian besar terjadi secara
bebas, deposito membumi yang terdiri terutama dari campuran tanah liat dan intim kalsium
karbonat, yang terbentuk di bawah kondisi air tawar, khusus zat yang mengandung tanah liat
membumi 35-65% dan 65-35% karbonat.

Anda mungkin juga menyukai