Jurnal 1 PDF
Jurnal 1 PDF
Jurnal 1 PDF
ABSTRAK
Antenatal care mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat
menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin. Angka kematian bayi dan ibu serta bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang tinggi pada hakekatnya juga ditentukan oleh status gizi ibu
hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Antenatal Care dan Status Gizi Ibu Hamil di
Wilayah Pesisir Tallo Kecamatan Tallo Kota Makassar Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan desain
penelitan deskriptif, yang dilakukan pada bulan April 2013 di pesisir Tallo Kota Makassar dengan jumlah
sampel sebanyak 80 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel yaitu random sampling. Hasil penelitian
didapatkan menunjukkan bahwa Ibu hamil di pesisir Tallo yang tidak melakukan Antental Care ada 18 ibu
(27,5%), ibu yang melakukan kunjungan kurang dari standar minimal sesuai dengan usia kehamilannya ada
21 ibu (26,2%), ibu yang baru melakukan Antenatal Care ketika kehamilannya memasuki trimester III ada 7
ibu (6,4%), ibu hamil di pesisir Tallo umumnya melakukan Antenatal Care di puskesmas, yakni sebanyak
45 ibu (66,45), Ibu yang hanya mendapatkan 6T dalam Antenatal Care ada 7 ibu (23,3%), Ibu dengan status
gizi Kekurangan Energi Kronik (KEK) ada 27 ibu (34,1%) dan ibu dengan status Anemia Ringan ada 31
ibu (35,0%) dan 3 ibu (2,5 %) dengan status Anemia Berat. Penelitian ini merekomendasikan kepada ibu
hamil agar lebih memperhatikan kesehatan dengan melakukan kunjungan Antenatal Care serta
memperhatikan kecukupan kunjungan sesuai dengan usia kehamilan.
Kata Kunci : Antenatal Care, Status Gizi, KEK, Anemia, Ibu Hamil.
ABSTRACT
Antenatal care the early detection of high risk of pregnancy and childbirth can also reduce maternal
mortality and monitor the state of the fetus. Infant and maternal mortality and infant with Low Birth Weight
(LBW) is high also substantially determined by the nutritional status of pregnant women. This study aims to
describe the Antenatal Care and Maternal Nutritional Status in Coastal Areas Tallo, Tallo district of
Makassar in 2013. This study uses a descriptive research design, conducted in April 2013 in the coastal city
of Makassar Tallo with a total sample of 80 pregnant women. The sampling technique is random sampling.
The results obtained show that the mother was pregnant at the coastal Tallo did not exist 18 Antental Care
mothers (27.5%), mothers with less traffic than in accordance with the minimum standards of gestation there
were 21 mothers (26.2%), new mothers Antenatal Care do when entering the third trimester of pregnancy
there are 7 mothers (6.4%), pregnant women generally do Tallo coast Antenatal Care in the clinic, ie as
many as 45 mothers (66.45), mom who just get 6T in Antenatal Care No 7 mothers (23.3%), nutritional
status of mother with Chronic Energy deficiency (CED) there were 27 mothers (34.1%) and mothers with
anemia status Lightweight No 31 mothers (35.0%) and 3 mothers (2.5% ) with weight status Anemia. This
study recommended to pregnant women to pay more attention to health with a visit Antenatal Care and
attention to the adequacy of Antenatal Care visits according to gestational age.
1
PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan
perempuan. Namun setiap tahun diperkirakan 529.000 wanita di dunia meninggal sebagai akibat
komplikasi yang timbul dari kehamilan dan persalinan, sehingga diperkirakan AKI di seluruh
dunia sebesar 400 per100.000 kelahiran hidup (KH) (WHO, 2003). Berdasarkan data Survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) di Indonesia pada Tahun 2007 AKI diperkirakan
sekitar 228 per 100.000 kelahiran hidup, Tahun 2009 226 per 100.000 kelahiran hidup dan Tahun
2010 AKI 226 per 100.000 kelahiran hidup (BKKBN, 2007). Dan berdasarkan laporan Dinas
Kesehatan Sulawesi Selatan diketahui pada Tahun 2006 AKI 101 per 100.000 kelahiran hidup,
Tahun 2007 AKI 92 per 100.000 kelahiran hidup, Tahun 2008 AKI 85 per 100.000 kelahiran
hidup, Tahun 2009 AKI 78 per 100.000 kelahiran hidup. Tahun 2010 AKI 77 per 100.000
kelahiran hidup (DinKes Prov.Sulawesi Selatan, 2011).
Tiga faktor utama penyebab kematian ibu adalah faktor medik (langsung dan tidak
langsung), faktor sistem pelayanan (sistem pelayanan antenatal, sistem pelayanan persalinan, dan
sistem pelayanan pasca persalinan dan pelayanan pelayanan kesehatan anak), faktor ekonomi,
sosial budaya dan peran serta masyarakat/kurangnya pengenalan masalah, terlambatnya proses
pengambilan keputusan, kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan, pengaruh utama gender,
dan peran masyarakat dalam kesehatan ibu dan anak (Ardiansyah dkk., 2006).
Antenatal Care (ANC) sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari faktor risiko
kehamilan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).Antenatal care untuk mendeteksi dini
terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka
kematian ibu dan memantau keadaan janin (Huliana, 2001). Pemanfaatan perawatan prenatal
diketahui bervariasi lintas-sectional dengan karakteristik sosiodemografi, terutama ras/etnis,
pendidikan, usia, dan status perkawinan (Charles, 2008) . Perawatan antenatal umumnya
dianggap metode yang efektif untuk meningkatkan hasil kehamilan, tetapi efektivitas spesifik
program perawatan antenatal sebagai sarana untuk mengurangi kematian bayi dalam kelompok
sosioekonomi kurang beruntung dan rentan perempuan belum dievaluasi secara mendalam
(Hollowell, 2011). Program kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu program pokok di
puskesmas yang mendapat prioritas tinggi, mengingat kelompok ibu hamil, menyusui, bayi, dan
anak merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap kesakitan dan kematian (Sani, dkk.,
2009). Angka kematian bayi dan ibu serta bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang
tinggi pada hakekatnya juga ditentukan oleh status gizi ibu hamil. Ibu hamil dengan status gizi
buruk atau mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) cenderung melahirkan bayi BBLR dan
dihadapkan pada risiko kematian yang lebih besar dibanding dengan bayi yang dilahirkan ibu
dengan berat badan yang normal.Sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami
2
masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Kronik (KEK) dan animea (Saimin
dalam Ferial (2011)). Kejadian KEK dan anemia pada ibu hamil umumnya disebabkan karena
rendahnya asupan zat gizi ibu selama kehamilan bukan hanya berakibat pada ibu bayi yang
dilahirkannya, tetapi juga faktor resiko kematian ibu (Almatsier, 2004).
Menurut penelitian sebelumnya penelitian Ramdana (2008) diketahui bahwa 83 responden
yang mempunyai pengetahuan cukup tentang ANC (Antenatal Care) dan pola konsumsi dengan
status gizi normal sebanyak 70 responden (65,4%) sedangkan 71 responden yang mempunyai
pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (23,5%) dengan status gizi kurang. Menurut
penelitian Halim Surasih (2005) diketahui bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan
keadaan KEK pada ibu hamil adalah jumlah konsumsi energi, usia ibu hamil, beban kerja ibu
hamil dan pendapatan keluarga serta pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan ibu hamil. Dan
penelitian Debby Triwidyastuti (2011) menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara ANC
dengan status Hemoglobin artinya ibu hamil yang termasuk kelompok ANC beresiko lebih
banyak menderita anemia (83,33%) sebesar 6,25 kali dibandingkan kelompok ANC tidak
beresiko (44,44%).
Berdasarkan latar belakang diatas dilakukan penelitian Gambaran Antenatal Care dan
Status Gizi pada Ibu Hamil di Pesisir Tallo Kecamatan Tallo Kota Makassar Tahun 2013.
3
langsung dari data-data yang didapat dari pemerintah setempat baik kelurahan maupun
puskesmas. Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif dilakukan untuk
mendeskripsikan karakteristik responden dengan menyajikan distribusi variabel yang diteliti.
8
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Charles. 2008. Maternal And Child Health Epidemiologi. Jurnal of New Jersey Department
of Health and Senior Services Trenton, NJ 08625-0364.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2011. Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun
2011.
Ferial, Eddyman W. Hubungan Antara Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan
Atas (LILA) Dengan Berat Badan Lahir Bayi Di RSUD Daya Kota Makassar. Jurnal
Alam dan Lingkungan, Vol.2 (3) Maret 2011 ISSN 2086-460.
Hardiansyah dkk., 2012. Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan I Kecamatan Tallo
Kota Makassar. Makassar. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Manuaba IGD., 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.
Jakarta: Penerbit EGC.
Morse, Ellen H. Ph.D., Clarke, Robert P. M.S., Susan B. Merrow,5 M.Ed. and Thibault,
Bonnie E. 1975. Comparison of the nutritional status of pregnant adolescents with
adult pregnant women. II. Anthropometric and dietary findings. Am. J. Clin. Nutr.
28: 1422 1428, 197S.
Notoadmodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Penerbit Rineka
Cipta.
Hollowell, Jennifer dkk., 2011. The effectiveness of antenatal care programmes to reduce
infant mortality and preterm birth in socially disadvantaged and vulnerable women
in high-income countries: a systematic review. BMC Pregnancy and
Childbirth 2011, 11:13 doi:10.1186/1471-2393-11-13
9
Ojofeitimi EO, Ogunjuyigbe PO, Sanusi, et al.2008. Poor Dietary Intake of Energy and
Retinol among Pregnant Women: Implications for Pregnancy Outcome. Pak. J. Nutr.
2008; 7(3):480-484. Southwest Nigeria.
Ramdana. 2008. Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Terhadap Status Gizi ibu
hamil di puskesmas Rappokaling Kecamatan Tallo Makasar Tahun 2012. Skripsi
Universitas Hasanuddin.
Sani, dkk. 2009. Perilaku Ibu Hamil Dalam Antenatal Care Diwilayah Kerja Puskesmas
Carangki Kabupaten Maros.Journal of Indonesian publich health association ISSN
0216-3527 Volume 34, No.2.
Satriono. 2002. Dasar-dasar penilaian gizi. Diktat Ilmu Gizi. Makassar: Bagian Ilmu Gizi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Supariasa, I. D. N., Bakri, B & Fajar, I.,2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Kedokteran
EGC.
Tayie.2008. Antenatal Care And Pregnancy Outcome In Ghana, The Importance Of Women's
Education. African Journal of Food Agriculture Nutrition and Development, Vol. 8,
No. 3, Sept, 2008, pp. 291-30
Triwidyastuti, Deby. 2011. Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Hemoglobin
(Hb) Ibu hamil Di Kelurahan Manongkoki Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2011. Skripsi Universitas Hasanuddin, Makassar.
Wikjhosastro, Hanifa. 2002.Ilmu Kebidanan Edisi Ketiga. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
10
LAMPIRAN
Tabel 1
Distribusi Responden Ibu Hamil Menurut Frekuensi Kunjungan Ibu Hamil Di Wilayah
Pesisir Tallo Kecamatan Tallo
Kota Makassar Tahun 2013
n % n % n %
Trimester I 0 0 8 24,1 2 25,0
Tabel 2
Distribusi Responden Menurut Kunjungan Pertama Antenatal Care (ANC) Di Wilayah
Pesisir Tallo Kecamatan Tallo
Kota Makassar Tahun 2013
11
Tabel 3
Distribusi Responden Menurut Tempat Ibu Hamil Melakukan Antenatal Care (ANC)
dan Asuhan 10T Di Wilayah Pesisir Tallo Kecamatan Tallo
Kota Makassar Tahun 2013
Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi Menurut
Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Kadar Hb Di Wilayah Pesisir Tallo
Kecamatan Tallo Kota Makassar Tahun 2013
n % n % n %
12
Tabel 5
Distribusi Responden Berdasarkan Paritas, Jarak Kehamilan, Usia, Pendidikan
Serta Pekerjaan Terhadap Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Pesisir Tallo
Kecamatan Tallo Kota Makassar Tahun 2013
13
14