Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Sekresi Dan Ekskresi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

SEKRESI DAN EKSKRESI

Amalya Audina (066114, Faris Maulana (066114, Regina Nisa (066114123),


Dheana Osmany (066114131), Sarah Sechan(066114
Laboratorium Farmasi, Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pakuan, Bogor.

Abstrak

Proses pengeluaran zat sisa dari tubuh manusia dibedakan menjadi tiga
macam yaitu sekresi, ekskres dan defekasi. Sekres adalah proses pengeluara
substansi imia berbentuk lender (enzim dan hormon) oleh sel dan kelenjar.
Dalam tubuh manusia terdapat dua tipe kelenjar yaitu kelenjar kelenjar
eksokrin dan kelenjar endokrin. Eksresi adalah proses pengeluaran bahan-
bahan yang tidak berguna yang merupakan sisa metabolism atau baha yang
berlebihan dari sel atau suatu organisme. Defekasi merupakan proses
pengeluaran sisa-sisa makanan dalam bentuk feses dan dikeluarkan melalui
anus. Defekasi terjadi ketika adanya gelombang peristaltic yang mendorong
feses kedalam kolon sigmoid dan rectum. Didalam rectum, saraf sensorik
disaring dan akhirnya sadar akan kebutuhan defekasi.

PENDAHULUAN Beberapa istilah yang erat kaitannya


TUJUAN PERCOBAAN dengan sistem pengeluaran ini
1. Untuk menentukan lamanya adalah:
eksresi dan sekresi 1. Defekasi : yaitu proses
2. Untuk mempelajari pengaruh
pengeluaran sisa pencernaan
beberapa macam zat terhadap
makanan yang disebut feses.
volume ekskresi urin.
Zat yang dikeluarka belum
LATAR BELAKANG
pernah mengalami proses
Tubuh manusia memiliki
metabolisme di dalam
suatu sistem untuk mengeluarkan
jaringan. Zat yang
zat-zat sisa hasil metabolism tubuh
dikeluarkan meliputi zat yang
(seperti CO2, H2O, NH3, zat warna
tidak diserap usus sel epitel,
empedu dan asam urat) yang
usu yang rusak dan mikroba
dinamakan sistem pengeluaran.
usus.
2. Eksresi : yaitu pengeluaran
zat sampah sisa metabolisme
yang tidak berguna lagi bagi sistem pengeluaran yang lain akan
tubuh. dibahas di lain kesempatan.
3. Sekresi : yaitu pengeluaran
Ginjal manusia berjumlah
getah oleh kelenjar
sepasang, terletak di rongga perut
pencernaan ke dalam saluran
sebelah kanan depan dan kiri depan
pencernaan. Getah yang
ruas-ruas tulang belakang bagian
dikeluarkan masih berguna
pinggang. Ginjal kana lebih rendah
bagi tubuh dan umumnya
daripada ginjal kiri karena di atas
mengandung enzim.
ginjal kanan terdapat hati. Ginjal
4. Eliminasi : yaitu proses
berbentuk seperti biji ercis dengan
pengeluaran zat dari rongga
panjang sekitar 10cm dan berat
tubuh, baik dari rongga yang
sekitar 120-170 gram.
kecil (saluran air mata)
Ginjal yang di belah secara
maupun dari rongga yang
membujur akan memperlihatkan
besar (usus).
bagian-bagian kortes yang
Sistem pengeluaran ini
merupakan lapisan luar. Medulla
mempunyai beberapa fungsi,
(sumsusm ginjal), dan pelvis (rongga
diantaraya adalah :
ginjal). Di bagian korteks terdapat
1. Membuang limbah yang tidak
jutaan alat penyaring yang di sebut
bergunadan beracun dari
nefron. Setiap nefron terdiri atas
dalam tubuh
2. Mengatur konsentrasi dan badan Malpighi dan tubulus
volume cairan tubuh kontortus. Badan Malpighi terdiri
(osmoregulasi) atas kapsul Bowman dan
3. Mempertahankan temperature
Glomerulus. Glomerulus merupakan
tubuh dalam kisaran normal
anyaman pembuluh kapiler. Kapsula
(termoregulasi)
Bowman berbentuk mangkuk yang
4. Homestasis
mengelilingi glomerulus. Tubulus
Organ-organ yang termasuk
kontortus terdiri atas tubulus
dalam sistem pengeluaran pada
kontortus proksimal tubulus
manusia adalah ginjal, hati, kulit,
kontprtus distal dan tubulus
paru-paru. Pada laporan ini kami
kontortus kolektivus. Di anatara
hanya akan membahas mengenai
tubulus kontortus proksimal dan
ginjal, sedangkan untuk organ-organ
tubulus kontortus distal terdapat mengeskresikan zat-zat yang
gelung/lengkung Henle pars membahayakan tubuh. Misalnya
ascenden (naik) dan pars descenden protein-protein asing yang masuk ke
(turun). Penamaan beberapa bagian dalam tubuh, ure, asam urat dan
ginjal mengambil nama ahli yang bermacam-macam garam,
berjasa dalam penelitian ginjal. mengekskresikan zat-zat yang
Kapsula Bowman mengambil nama jumlahnya berlebihan, misalnya
Willian Bowman (1816-1892). kadar gula darah yang melebihi
Seorang ahli bedah yang merupakan normal, mempertahankan tekanan
perintis di bidang saluran kentih osmosis cairan ekstraseluler dan
yang mengidentifikasi kapsula mempertahakan keseimbangan asam
tersebut. Lengkung Henle dan basa.
mengambil nama Jacob Henle (1809- Zat sisa yang diekskresikan oleh
1885), seorang ahli anatomi ginjal adalah urin. Terdapat tiga
berkebangsaan Jerman yang proses penting yang
mendeskripsikan lengkung di dalam berhubunganproses pembentukan
ginjal tersebut. Glomerulus urin, yaitu :
diidentifikasi oleh seorang ahli a. Filtrasi (penyaringan):
mikroanatomi berkebangsaan Italia Kapsula Bowman dari badan
bernama Marcerllo Malpighi (1628- Malpighi menyaring darah
1694). dalam glomerulus yang
Ginjal merupakan alat mengandung air, garam, gula,
pengeluaran sisa metabolisme dalam urea dan zat bermolekul besar
bentuk urin yang di dalamnya (protein dan sel darah)
mengandung air, amoniak (NH3), sehingga dihasilkan filtrate
ureum, asam urat dan garam mineral glomerulus (urin primer). Di
tertentu. Urine penderita diabetes dalam filtrate ini terlarut zat
mellitus mengandung glukosa. yang masih berguna bagi
Ginjal merupaka alat ekskresi tubuh maupun zat yang tidak
penting yang mempunyai beberapa berguna bagi tubuh, misal
fungsi, anatara lain menyaring darah glukosa, asam amino dan
sehingga menghasilkan urine, garam-garam.
b. Reabsorbsi (oenyerapan encer hamper tidak berwarna,
kembali) : dalam tubulus urin pekat berwarna kuning tua
kontortus proksimal zat atau sawo matang. Kekeruhan
dalam urin primer yang biasanya terjadi karena
masih berguna aka di kristalisasi atau pengendapan urat
reabsorbsi yang dihasilkan (dalam urin asam) atau fosfat
filtrate tubulus (urin (dalam urin basa). Kekeruhan
sekunder) dengan kadar urea juga bisa disebabkan oleh bahan
yang tinggi. selular berlebihan atau protein
c. Ekskresi (pengeluaran):
dalam urin.
dalam tubulus kontortus
Volume urin normal adalah
distal, pembuluh darah
750-2000ml/24hr. pengukuran
menambahkan zat lain yang
volume ini pada pengukuran acak
tidak digunakan dan terjadi
(random) tidak relevan. Karena
reabsorbsi aktif ion Na+ dan
itu pengukuran volume harus
Cl- dan sekresi H+ dan K+.
dilakukan secara berjangka
Ditempat sudah terbentuk
selama 24 jam untuk
urin yang sesusngguhnya
memperoleh hasil yang akurat.
yang tidak terdapat glukosa
Kelainan terhadap warna,
dan protein lagi, selanjutnya
kejernihan, dan kekeruhan dapat
akan disalurkan ke tubulus
mengindikasikan kemungkinana
kolektifus ke pelvis renalis.
adanya infeks, dehidrasi, darah di
Dari kedua ginjal, urin dialirkan
urin (hematuria), penyakit hati,
oleh pembuluh ureter ke kandung
kerusakan otot, atau eritrosit
urine (vesika urinaria) kemudian
dalam tubuh. Obat-obatan
melalui uretra, urin dikeluarkan
tertentu juga dapat mengubah
dari tubuh.
warna urin. Kencing berbusa
Urin normal yang baru di
sangat mungkin mewakili jumlah
keluarkan tampak jernih sampai
besar protein dalam urin
sedikit berkabut dan berwarna
(proteinuria).
kuning oleh pigmen urokrom dan
Beberapa keadaan yang
urobilin. Intensitas warna sesuai
menyebabkan warna urin adalah :
dengan konsentrasi urin, urin
a. Merah : penyebab patologik : g. Hitam atau hitam
hemoglobin, mioglobin, kecoklatan : penyebab
porfobilinogen, porfirin. patologik : melanin, asam
Penyebebab non patologik : homogentisat, indikans,
banyak macam obat dan zat urobilinogen,
warna, bit, rhubab methemoglobin. Pengaruh
(kelembak), senna. obat : levodopa, cascara,
b. Oranye : penyebab
kompleks besi, fenol.
patologik : pigmen empedu.
Hal yang perlu di perhatikan
Penyebab nonpatologik : obat
meliputi :
untuk infeksi saluran kemih
a. Dalam keadaan normal urin
(piridium), obat lain termasuk
tidak mengandung glukosan
fenotiazin.
dan protein.
c. Kuning : penyebab
b. Diabetes Melitus terjadi
patologik : urin yang sangat
karena adanya glukosa dalam
pekat, bilirubin, urobilin.
urin yang disebabkan
Penyebab nonpatologik :
kekurangan hormone insulin.
wortel, fenasetin, cascara, c. Banyak urin yang di
nitrofuratoin. keluarkan tergantung
d. Hijau : penyebab patologik :
banyaknya air yang di minum
biliverdin, bakteri (terutama
dan kadar ADH (hormone
Pseudomonas). Penyebeb
antidiuretik).
nonpatologik : preparat
Berat jenis (yang berbanding
vitamin, obat psikoaktif,
lurus dengan osmolalitas urin yang
diuretic.
mengukur konsentrasi zat terlarut)
e. Biru : tidak ada penyebab
mengukur kepadatan air seni serta
patologik. Pengaruh obat :
dipakai untuk menilai kemampuan
diuretic, nitrofuran.
f. Coklat : penyebab patologik : ginjal untuk memekatkan dan
hematin asam, mioglobin, mengencerkan urin. Alat untuk
pigmen empedu. Pengaruh mengukur berat jenis urin adalah
obat : levodopa, nitrofuran, urinometer.
beberapa obat sulfa. Urinometer adalah sejenis
hydrometer yang digunakan untuk
penentuan bobot jenis dari urin dan selama 24 jam bisa mencapai 1,026.
ditera khusus untuk penentuan Defek fungsi dini yang tampak pada
tersebut. Urinometer memiliki skala kerusakan tubulus adalah kehilangan
1.0000-1.0060 (tiga decimal) dan kemampuan untuk memekatkan urin.
umumnya di pergunakan pada BJ urin yang rendah persisten
temperatur 60Of atau 15,5Oc, maka menunjukkan gangguan fungsi
harus diadakan koreksi. reabsorbsi tubulus.
Koreksi tersebut dilakukan
Gangguan pada ginjal :
dengan jalan menambah angka satu
pada angka ketiga di belakang koma a. Nefritis : disebabkan
untuk setiap 3o diatas temperature gangguan pada nefron karena
peneraa atau mengurangi satu angka infeksi kuman, akibatnya
pada angka ketiga dibelakang koma kadar ureumdalam darah
untuk setiap 3o dibawah temperature meningkat. Nefritis dapat
peneraan. Rumusnya sebagai berikut: menimbulkan uremia, yaitu
(Tk Tp) adanya urin yang masuk ke
K= x 0,001
3 dalam darah, sehingga
menyebabkan penyerapan air

Keterangan : terganggu dan tertimbun di


kaki yang disebut oedema.
K = Faktor koreksi b. Diabetes Melitus (kencing
manis) : disebabkan
Tk = tempertaur cairan yang diukur
kekurangan insulin, akibatnya
Tp = temperature peneraan (tertera di kadar glukosa darah
urinometer) meningkat.
c. Diabetes Insipidus (penyakit
Berat jenis antara 1,005 dan kuning) : disebabkan tidak
1,035 pada sampel acak harus di ada hormone ADH, akibatnya
anggap wajar jika fungsi ginjal urin meningkat.
normal. Nilai rujukan untuk urin pagi d. Albuminuria : disebabkan

adalah 1,015-1,025, sedangkan adanya protein dalam urin,

dengan pembatasan minum selama akibatnya kerusakan atau

12 jam nilai normal >1,022, dan


iritasi sel ginjal karena Alat
infeksi.
e. Batu ginjal : disebabkan Gelas penampung urin
Gelas ukur
kekurangan minum dan
Thermometer
sering menhaan kencing, Urinometer
akibatnya mengendap
Bahan
menjadi batu ginjal.
f. Polyuria : yaitu urin yang di
Air garam (NaCl)
keluarkan sangat banyak dan
Air putih
encer, disebabkan Ait sitras kafein
kemampuan nefron untuk
Cara Kerja
mengadakan reabsorbsi
sangat rendah atau gagal. Pengaruh berbagai zat
g. Oligouria : yaitu urin yang
terhadap volume urin
dikeluarkan sangat sedikit 1. Dipilih 3 orang dari
bahkan tidak berurin, masing-masing kelompok
disebabkan oleh kerusakan 2. Orang pertama minum
ginjal secara total. 500cc air putih
3. Orang kedua minum 5g
HIPOTESIS NaCl dalam 500cc air
4. Orang ketiga minum
Pada penentuan lamanya 150mg sitras kafein
sekresi dan ekskresi waktu yang dalam 500cc air
lebih cepata adalah pada sekresi 5. Setiap 30 menit tamping
daripada ekskresi. Sedangka urin, ukur volume dan
pengaruh berbagai zat terhadap BJnya.
volume urin yang dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN
meningkatkan urin paling banyak
adalah pada perlakuan air sitras Data Pengamatan
kafein,kedua air garam, ketiga air
Volume
putih. Perlakuan Suhu BJ
Urin
Air Putih 1 40m 32oC 1,00733
METODE KERJA
l
Alat dan Bahan 4 65m 36oC 1,001
l
33m BJ Sebenarnya= BJ Urin + Skala
7 35oC 1,005
l
Air 5 18m 32oC 1,0043 = 1,006 + 0,00133

Garam l = 1,00733
2 30m 31oC 1,002667
(NaCl)
l Pembahasan
8 70m 37oC 1,009
l Sistem pengeluaran pada
Air Sitras 3 12m 36oC 1,00867 tubuh manusia ada beberapa sistem,
Kafein l diantaranya yaitu ekskresi dan
85m
6 34oC 1,005 sekresi. Ekskresi adalah pengeluaran
l
zat sampah sisa metabolisme yang
tidak berguna lagi bagi tubuh,
Perhitungan misalnya urin. Sekresi adalah

Dik : pengeluaran getah oleh kelenjar


pencernaan ke dalam saluran
Kalibrasi alat = 0,001 pencernaan, dimaa getah yang
Suhu aquadest = 28 oC
Suhu urin = 32 oC dikeluarkan masih berguna bagi
Volume urin = 40ml tubuh dan umumnya mengandung
enzim, misalnya saliva (air liur).
BJ urin = 0,003 x Fp
Pada percobaan pengaruh
= 0,003 x 2
berbagai zat terhadap pembentukan
= 0,006 volume urin. Pada praktikan yang
meminum air putih 500cc
menghasilkan urin yang relatif
Skala sedang. Hal tersebut dikarenakan
dalam air putih tidak terdapat
(suhu urinsuhu Aq)
x 0,001 pengaruh zat kimia, sehingga tidak
3
mempengaruhi volume urin yang
dihasilkan. Volume urin yang normal
(3228)
x 0,001
3 dikeluarkan dalam sekali adalah 120-
320ml. volume urin yang dihasilkan
=0,00133 pada praktikan yang meminum air
putih setelah 30 menit yaitu 40ml, (larutan NaCl). Hal tersebut
65ml, dan 33ml. disebabkan karena senyawa caffeine
merupakan zat diuretic atau peluruh
Pada praktikan yang
air seni. Prinsip kerja caffeine pada
meminum larutan NaCl, di dapat
sistem ekskresi berpengaruh terhadap
volume urin pada masing-masing
berkurangnya produksi hormone
kelompok sebesar 18ml, dan 30ml.
ADH yang menyebabkan kurangnya
volume urin yang dihasilkan lebih
penyerapan air pada bagian tubulus
sedikit dibandingkan dengan
distal yang menghasilkan volume
praktikan yang meminum air putih,
urin yang banyak dan encer. Namun
hal tersebut disebabkan karena NaCl
pada kelompok 3 urin yang
merupakan zat antidiuretik yang
dihasilkan sangat sedikit yaitu 12ml,
dapat menghambat pengeluaran urin.
hal tersebut dapat terjadi karena
Kerja NaCl pada sistem ekskresi
beberapa factor seperti suhu,
dapat meningkatkan jumlah hormone
stress/tingkat hormon, dan
ADH (Anti Diuretic Hormone),yang
osmolaritas.
menyebabkan banyaknya penyerapan
air sehingga urin yang dihasilkan Kemudian dilakukan
sedikit lebih kental. Namun pada pngukuran terhadap Berat Jenis urin
kelompok 8 dihasilkan urin yang menggunakan urinometer. Berat
relatif banyak yaitu sebesar 70ml, hal Jenis urin yang dihasilkan oleh
tersebut dapat di sebabka oleh praktikan yaitu sebesar 1,00733 dan
beberapa faktor seperti suhu tubuh urin praktikan tersebut normal,
pada praktikan, praktikan yang karena Berat Jenis urin normal untuk
sedang mengalami stress, dan dewasa adalah 1,005 g/ml - 1,030
osmolaritas. g/ml. nilai rujukan untuk urin pagi
adalah 1,015 1,025, sedangkan
Pada praktikan yang
dengan pembatasan minum selama
meminum larutan caffeine,
12 jam nilai normal > 1,022 dan
dihasilkan volume urin sebesar 85ml
selama 24 jam bisa mencapai 1,026.
yang lebih banyak dibandingkan
Besar kecilnya Berat Jenis urin
dengan praktikan yang
dipengaruhi oleh ada dan tidaknya
mengkonsumsi air putih da air garam
zat kimia, zat NaCl dapat KESIMPULAN
menurunkan berat jenis urin,
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai