Artikel Sen I
Artikel Sen I
Artikel Sen I
Pelukis: Affandi
Sebuah karya seni kelas tinggi dari sang pelukis maestro Affandi, melukiskan sebuah
pemandangan alam perkebunan cengkeh, area perkebunan berbukit yang masih alami
nampak terlukis apa adanya dari alam, untuk menghidupkan suasana pada lukisan,
dihadirkanya figur manusia sebagai obyek pendukung namun adalah inti dari lukisan, yang
menunjukan adanya aktifitas kehidupan yang menyatu dengan alam. Ekspresi goresan khas
Affandi terlihat unik, yang menjadikan lukisan ini istimewa.
Seperti pada kebanyakan lukisan Affandi yang selalu menempatkan Matahari sebagai bagian
dari obyek utama, namun dalam lukisan ini, penempatan matahari nampak unik, seolah
sang pelukis mengambil perspektif posisi dibalik matahari, sehingga nampak dalam lukisan
matahari tidak di balik bukit, melainkan nampak diatas bukit dan menutupi bukit, keunikan
ini mungkin hanya dimiliki oleh Affandi, sebagai cara sudut pandang dia dalam ber ekspresi,
dimana kualitas imajinasinya sebagai seorang pelukis maestro ternama.
Pelukis: Affandi
Lukisan bertema ayam tarung merupakan salah satu tema kesukaan Affandi, sehingga
beliau membuat beberapa karya lukisan bertema Ayam tarung dalam versi yang berbeda,
ada lebih dari 10 versi lukisan ayam tarung karya Affandi, salah satunya adalah lukisan
Ayam Tarung berikut ini.
Melukiskan sebuah pertarungan ayam yang sengit, antara Ayam jago berwarna putih ke
emasan dan Ayam jago berwarna hitam ke emasan, yang merupakan simbol pertarungan
antara kejahatan dan kebenaran, itulah yang terjadi dalam kehidupan, dalam setiap diri
manusia, dimana setiap waktu selalu dihadapkan antara dua pilihan baik dan buruk, selalu
terjadi pertarungan antara keduanya, adakalanya kebenaran harus tersingkirkan,
adakalanya kejahatan harus terhapuskan, namun yang pasti kebenaran akan selalu menang
pada akhirnya.
Ayam Tarung atau adu ayam merupakan salah satu tradisi rakyat khusunya jawa yang
menjadi hiburan rakyat, dan sekaligus menjadi ajang arena pertaruhan, hanya ayam-ayam
kuat terpilih yang masuk dalam arena pertarungan ini, dan ayam terbaik yang akan
memenangkan pertarungan sengit ini, untuk menjadi sang Jawara.
Dua ayam dalam lukisan ini adalah ayam-ayam terbaik yang bertarung dengan sengit, hidup
dan mati, untuk menentukan siapa yang menjadi Jawara sejati.
Pelukis : Afandi
Lukisan Perahu dan Matahari (Badai pasti berlalu) memiliki makna dan falsafah kehidupan yang dalam, ada
pembelajaran yang tinggi dari Lukisan ini.
Makna lukisan mengisahkan perjuangan manusia mengarungi samudera luas untuk mencapai suatu tempat yang
dituju, dan dalam perjalanan tersebut banyak sekali rintangan, mulai dari ombak badai yang kecil hingga besar,
namun setelah ombak dan badai berlalu, secercah matahari memberikan sinarnya, membawa mereka hingga suatu
tempat tujuan yang mereka inginkan. Dari kisah mereka bisa diambil falsafah kehidupan, dimana mereka berhasil
mengarungi samudera luas, karena memiliki sebuah tujuan pasti dan keinginan yang besar untuk meraih apa yang
mereka inginkan, mereka gigih berusaha dan tidak pernah menyerah, mereka tidak perduli sebanyak apapun ,
sebesar apapun badai dan ombak menghadang, mereka menghadapinya, karena ombak dan badai pasti akan
berlalu, berganti dengan indahnya sinar matahari, menuju tempat impian mereka.
Begitu juga makna dalam kehidupan, manusia seperti mengarungi sebuah samudera kehidupan, Manusia
disimbolkan dengan Perahu, harapan disimbolkan dengan Matahari, Kehidupan disimbolkan dengan lautan
Samudera, rintangan, masalah, ujian dalam kehidupan disimbolkan dengan ombak dan badai. Setiap manusia
memiliki arah tujuan kehidupanya masing-masing, bahkan memiliki cita-cita atau impianya masing-masing, hanya
manusia yang memiiliki arah tujuan hidup yang pasti, gigih berjuang dan tidak pernah menyerah, yang akan bisa
sampai pada suatu tempat kehidupan yang mereka tuju, sesuai dengan yang mereka inginkan (sukses), meski badai
dan ombak kehidupan datang silih berganti, tidak pernah menyurutkan niat mereka untuk mundur, lari atau bahkan
menyerah. Mereka selalu mempunyai cercah harapan diatas harapan yang disimbolkan dalam lukisan sebagai
Matahari, mereka mempunyai keyakinan akan apa yang mereka lakukan, bahwa badai dan gelombang dalam
perjalanan kehidupan mereka akan berlalu, mereka akan sampai pada suatu tempat kehidupan seperti yang mereka
inginkan, dan mereka yakin bahwa impian mereka akan terwujud.
Mereka disebut sebagai pejuang kehidupan, yang menjadi manusia hebat di masa depan, saat mereka sukses
melalui ombak dan badai kehidupan, dan bisa membuktikan bahwa mereka bisa, mereka akan menjadi simbol
manusia sukses untuk manusia yang lain.
Itulah makna falsafah kehidupan yang dalam, yang dilukiskan oleh sang pelukis maestro legendaris Affandi dalam
sebuah karya seni tinggi bergaya abstrak.
Lukisan ini bisa menjadi inspirasi, motivasi dan falsafah bagi anda para kolektor ataupun pecinta karya Lukisan
Maestro dalam kehidupan anda. Karena ada makna dan falsafah yang dalam dibalik Lukisan ini, yang ingin
disampaikan oleh Sang pelukis maestro.
Pelukis : Afandi
Keindahan bunga matahari telah menarik daya imajinasi para pelukis besar, dan hampir semua pelukis pernah
melukis Bunga matahari, termasuk sang pelukis maestro Affandi, bahkan Van Gogh sang pelukis maestro Dunia pun
melukis beberapa versi berbeda dengan tema Bunga Matahari.
Pelukis : Afandi
Lukisan bertema "Barong & Leak" termasuk dalam salah satu tema seni budaya yang menginspirasi Affandi dalam
menciptakan karya-karya lukisanya, terbukti dengan kesukaanya melukis obyek Barong dan Leak, ada beberapa
versi karya lukisanya dengan tema Barong. Barong dan Leak merupakan bagian seni kebudayaan dari Masyarakat
Bali, "Barong" dalam filosofi kehidupan sosial masyarakat Bali merupakan simbol kebaikan, dan "Leak" merupakan
simbol kejahatan, sehingga antara Barong dan Leak adalah musuh sebagaimana bertolak belakangnya antara
kebaikan dan kejahatan.
Seni pertunjukan kebudayaan "Barong & Leak" menjadi pesona tersendiri dari keunikan masyarakat Bali, karena
keunikan budaya dan nilai tinggi filosifi kehidupanya, menjadikan "Barong & Leak" salah satu inspirasi istimewa bagi
Affandi dalam berkarya menciptakan lukisan-lukisan bergaya abstrak bernilai seni tinggi.
Pelukis : Afandi
Melukiskan aktifitas para delman dengan Andong mereka, lalu lalang melintasi jalan-jalan antar kampung
mengantarkan penumpang, barang-barang dagangan dan lainya, nuansa damai pedesaan dalam kehidupan
bersahaja, menyentuh Affandi untuk menuangkan inspirasinya diatas canvas dengan gaya lukisan abstrak unik,
kombinasi warna mengalir dan berpadu dengan sendirinya diatas canvas, sapuan tangan sebagai pengganti kuas,
goresan plototan cat langsung dari tube nya, nampak lukisan abstrak dengan tekstur ekstrem, dan terciptalah lukisan
berjudul "Andong jogja" ini.
Andong merupakan sebuah alat transportasi tradisional berbentuk gerobak yang ditarik oleh kuda, hingga saat ini
Andong-andong tersebut masih digunakan sebagai alat trasportasi dan wisata bagi masyarakat Jogja, dan Andong
sendiri menjadi salah satu ciri khas dari kota Jogjakarta.
Pelukis : Afandi
Judul :'Jatayu'
"Jatayu" dalam cerita pewayangan jawa, merupakan nama burung yang setia dalam pengabdian kepada sang
tuanya "Ramayana", kehebatan kesetiaan dan pengabdian Jatayu terkenal pada saat pertarunganya melawan
Rahwana, dalam menyelamatkan Dewi Shinta (Istri Ramayana) yang akan diculik oleh Rahwana seorang Raja
angkara murka, Jatayu rela mengorbankan jiwa raganya demi menyelamatkan Dewi Shinta, hingga akhirnya Jatayu
gugur dalam pertarungan melawan Rahwana tersebut.
Cerita dari pengabdian dan kesetiaan burung Jatayu telah menginspirasi Affandi untuk menciptakan sebuah karya
lukisan berjudul "Jatayu" dengan gaya abstrak yang memukau, warna-warna berani, sesuai dengan keberanian sang
Jatayu hingga titik darah penghabisan.
Pelukis: Affandi
Nampak nuansa kesedihan dari lukisan bertema "kepala kuda" obyek kuda dilukis close up, seolah
Affandi ingin menyampaikan sebuah pesan perenungan, dalam nuansa hening dari keremangan
cahaya, terlihat tatapan mata dari kuda yang sayu.
Dipilihnya kuda sebagai obyek dari karya lukisan ini, menjadikan pertanyaan tersendiri, karena kuda
sendiri merupakan simbol kegigihan, semangat dan pantang menyerah, namun kenapa dalam lukisan
ini terlihat sosok kuda yang seolah bersedih dan merenung.
Lukisan ini dilukis pada Tahun 1959, dan pada masa tersebut masih merupakan proses peralihan Beliau dari gaya
lukisan realism menuju abstrak (ekspresionism), nampak terlihat pada obyek kepala kuda yang masih semi realist,
dengan sedikit sentuhan pelototan cat khas