Laporan Praktikum Perencanaan Penyuluhan Gizi
Laporan Praktikum Perencanaan Penyuluhan Gizi
Laporan Praktikum Perencanaan Penyuluhan Gizi
PERENCANAAN PENYULUHAN
Oleh :
KELOMPOK 3 SPESIAL :
3.2 Alasan yang Paling Mendasar Sehingga Memilih Kelompok Sasaran Tersebut
Pemilihan kelompok sasaran didasarkan pada usia remaja yang memasuki
masa pubertas rata-rata pada usia 10-12 tahun pada perempuan dan 12-14 tahun pada
laki-laki. Usia tersebut sangat cocok pada kalangan siswa-siswi SMP.
3.4 Alasan Mendasar Topik Tersebut Sangat Penting dan Cocok untuk Kelompok
Sasaran
Karena masa pubertas dialami oleh semua manusia, sehingga sangat
diperlukan adanya pengetahuan mengenai asupan gizi yang penting pada masa
pubertas. Selain itu, masa pubertas diawali pada usia 10-12 tahun untuk perempuan
dan 12-14 tahun untuk laki-laki. Sehingga kelompok sasaran yang sesuai adalah
siswa-siswi SMP.
Pubertas tidak lain adalah waktu ketika tubuh sudah siap untuk reproduksi
seksual. Saat ini, gizi sangat penting karena perubahan hormonal dalam tubuh
seseorang.
Pada anak laki-laki dapat dilihat perubahan pada testikular atau penis,
tumbuhnya jakun, tumbuhnya bulu pada wajah dan daerah kemaluan. Selain itu ada
perubahan lain, misalnya suara anak laki-laki yang membesar, berkembangnya otot
sehingga dada menjadi bidang dan bahu melebar. Selain itu tentunya jerawat dan bau
tubuh yang khas. Hal ini merupakan perubahan fisik yang sangat mudah diamati oleh
orang tua untuk mengetahui apakah sang anak sudah mulai mengalami pubertas atau
belum. Perubahan yang terjadi pada anak perempuan dan anak laki-laki memang
berbeda, dan masing-masing membutuhkan penanganan yang berbeda untuk masalah
perkembangan fisik maupun psikologisnya. Sedangkan pada anak perempuan
perubahannya terlihat pada munculnya payudara, mulai terjadi menstruasi, tumbuhnya
bulu-bulu halus pada bagian-bagian tubuh tertentu, pinggul mulai membesar, suara
yang agak melengking dibandingkan dengan suara anak laki-laki, serta timbulnya
jerawat dan bau badan yang khas.
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan
secara langsung oleh tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan
air.
a. Protein
Protein diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
(protein nabati) dan makanan dari hewan (protein hewani).Fungsi
protein bagi tubuh antara lain :
membangun sel-sel yang rusak.
membentuk zat-zat pengatur seperti enziim dan hormon.
membentuk zat inti energi (1 gram proteein kira-kira
menghasilkan 4,1 kalori).
b. Lemak
Lemak berasal dari minyak goreng, daging, margarin, dan sebagainya.
Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah :
menghasilkan kalori terbesar dalam tubuuh manusia (1 gram
lemak menghasilkan 9,3 kalori).
sebagai pelarut vitamin A,D,E,K.
sebagai pelindung terhadap bagian-bagiaan tubuh tertentu dan
pelindung bagian tubuh pada temperatur rendah.
c. Karbohidrat
Karbohidrat berdasarkan gugus penyusun gulanya dapat dibedakan
menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Fungsi
karbohidrat adalah juga salah satu pembentuk energi yang paling
murah, karena pada umumnya sumber karbohidrat ini berasal dari
tumbuh-tumbuhan (beras, jagung, singkong, dan sebagainya) yang
merupakan makanan pokok.
d. Vitamin-vitamin
Vitamin dibedakan menjadi 2, yakni vitamin yang larut dalam air
(vitamin A dan B) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin
A,D,E,K).
Fungsi masing-masing vitamin ini antara lain :
1. Vitamin A berfungsi bagi pertumbuhan sel-sel epitel dan
sebagai pengatur kepekaan rangsang sinar pada saraf dan mata.
2. Vitamin B1 berfungsi untuk metabolisme karbohidrat,
keseimbangan air dalam tubuh dan membantu penyerapan zat
lemak oleh usus.
3. Vitamin B2 berfungsi dalam pemindahan rangsang sinar ke
saraf mata dan enzim dan berfungsi dalam proses oksidasi
dalam sel-sel.
4. Vitamin B6 berfungsi dalam pembuatan sel-sel darah dan
dalam proses pertumbuhan dan dalam proses pertumbuhan serta
pekerjaan urat saraf.
5. Vitamin C berfungsi sebagai aktivator macam-macam fermen
perombak protein dan lemak, dalam oksidasi dan dehidrasi
dalam sel, penting dalam pembentukan trombosit.
6. Vitamin D berfungsi mengatur kadar kapur dan fosfor dalam
bersama-sama kelenjar anak gondok, memperbesar penyerapan
kapur dan fosfor dari usus, dan mempengaruhi kerja kelenjar
endokrin.
7. Vitamin E berfungsi mencegah perdarahan bagi wanita hamil
serta mencegah keguguran dan diperlukan pada saat sel sedang
membelah.
8. Vitamin K berfungsi dalam pembentukan protrombin, yang
berarti penting dalam proses pembekuan darah.
e. Mineral
Mineral terdiri dari zat kapur (Ca), zat besi (Fe), zat fluor (F), natrium
(Na) dan chlor (Cl), kalium (K) dan iodium (I). Secara umum fungsi
mineral adalah sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme
atau sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan
Kalsium
Kalsium pada anak gadis akan berkurang selama masa pubertas, karena
itu asupan kalsium sangat dianjurkan untuk dikonsumsi agar di
kemudian hari tidak ada masalah osteoporosis dini. Kalsium didapat
dari susu rendah lemak, keju rendah lemak, sayuran hijau maupun
yogurt.
Zat Besi
Zat besi diperlukan untuk menggantikan darah yang hilang selama
menstruasi sehingga makanan-makanan seperti gandum, kacang,
daging tanpa lemak, dan ikan perlu dikonsumsi. Namun, hindari
makanan kalori tinggi selama pubertas karena ada kecenderungan
menambah berat badan karena meningkatnya kadar hormon.
Protein
Selama pubertas pada anak perempuan, protein membangun otot dan
jaringan tubuh lainnya. Pada masa pubertas, aktivitas yang dilakukan
begitu banyak sehingga protein dari tahu, tempe, telur, ikan, daging,
dan unggas sangat diperlukan.
Lemak
Lemak yang dimaksud adalah lemak sehat dengan jumlah yang benar.
Lemak tak jenuh ini bisa didapat secara alami. Selain itu, juga bisa
didapat dari ikan salmon, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
Berat yang seimbang
Hormon saat pubertas membuat lemak dialihkan pada daerah seperti
payudara, pinggul, dan paha. Hal ini menyebabkan para gadis remaja
berpikir dirinya gemuk sehingga banyak di antara mereka yang
menjalankan diet ketat. Padahal, hal itu bisa membuat tubuh jadi tidak
sehat. Selama pubertas, kebutuhan nutrisi tinggi tapi jangan terlalu
banyak mengkonsumsi kalori.
Kebutuhan nutrisi
Tingginya kebutuhan energi dan nutrien pada remaja dikarenakan
perubahan dan pertambahan berbagai dimensi tubuh (berat badan,
tinggi badan), massa tubuh serta komposisi tubuh sebagai berikut:
Tinggi badan
1. Energi
Kebutuhan energi remaja dipengaruhi oleh aktivitas, metabolisme basal
dan peningkatan kebutuhan untuk menunjang percepatan tumbuh-
kembang masa remaja. Metabolisme basal (MB) sangat berhubungan
erat dengan jumlah massa tubuh tanpa lemak (lean body mass)
sehingga MB pada lelaki lebih tinggi daripada perempuan yang
komposisi tubuhnya mengandung lemak lebih banyak. Karena usia saat
terjadinya percepatan tumbuh sangat bervariasi, maka perhitungan
kebutuhan energi berdasarkan tinggi badan (TB) akan lebih sesuai.
Percepatan tumbuh pada remaja sangat rentan terhadap kekurangan
energi dan nutrien sehingga kekurangan energi dan nutrien kronik pada
masa ini dapat berakibat terjadinya keterlambatan pubertas dan atau
hambatan pertumbuhan.
2. Protein
Kebutuhan protein pada remaja ditentukan oleh jumlah protein untuk
rumatan masa tubuh tanpa lemak dan jumlah protein yang dibutuhkan
untuk peningkatan massa tubuh tanpa lemak selama percepatan
tumbuh. Kebutuhan protein tertinggi pada saat puncak percepatan
tinggi terjadi (perempuan 11-14 tahun, lelaki 15-18 tahun) dan
kekurangan asupan protein secara konsisten pada masa ini dapat
berakibat pertumbuhan linear berkurang, keterlambatan maturasi
seksual serta berkurangnya akumulasi massa tubuh tanpa lemak.
3. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam makanan, selain
juga sebagai sumber serat makanan. Jumlah yang dianjurkan adalah
50% atau lebih dari energi total serta tidak lebih dari 10-25% berasal
dari karbohidrat sederhana seperti sukrosa atau fruktosa.
4. Lemak
Tubuh manusia memerlukan lemak dan asam lemak esensial untuk
pertumbuhan dan perkembangan normal. Pedoman makanan di
berbagai negara termasuk Indonesia (gizi seimbang), menganjurkan
konsumsi lemak tidak lebih dari 30% dari energi total dan tidak lebih
dari 10% berasal dari lemak jenuh. Sumber utama lemak dan lemak
jenuh adalah susu, daging (berlemak), keju, mentega / margarin, dan
makanan seperti cake, donat, kue sejenis dan es krim, dan lain-lain.
5. Kalsium.
Kebutuhan kalsium pada masa remaja merupakan yang tertinggi dalam
kurun waktu kehidupan karena remaja mengalami pertumbuhan
skeletal yang dramatis. Sekitar 45% dari puncak pembentukan massa
tulang berlangsung pada masa remaja, sehingga kecukupan asupan
kalsium menjadi sangat penting untuk kepadatan masa tulang serta
mencegah risiko fraktur dan osteoporosis. Pada usia 17 tahun, remaja
telah mencapai hampir 90% dari masa tulang dewasa, sehingga masa
remaja merupakan peluang (window of opportunity) untuk
perkembangan optimal tulang dan kesehatan masa depan. Angka
kecukupan asupan kalsium yang dianjurkan untuk kelompok remaja
adalah 1.300 mg per hari. Susu merupakan sumber kalsium terbaik,
disusul keju, es krim, yogurt. Kini banyak makanan dan minuman yang
difortifikasi dengan kalsium yang setara dengan kandungan kalsium
pada susu (300mg per saji). Terdapat pula kalsium dalam bentuk
sediaan farmasi (dalam bentuk karbonat, sitrat, laktat atau fosfat)
dengan absorpsi sekitar 25-35%. Preparat kalsium akan diabsorpsi
lebih efisien bila dikonsumsi bersama makanan dengan dosis tidak
lebih dari 500 mg.
mg/hari. Besi dalam bentuk heme yang terdapat pada sumber hewani
lebih mudah diserap dibanding besi non-heme yang terdapat pada biji-
bijian atau sayuran.Seng (Zn).Seng berperan sebagai metalo-enzyme
pada proses metabolisme serta penting pada pembentukan protein dan
ekspresi gen. Konsumsi seng yang adekuat penting untuk proses
percepatan tumbuh dan maturasi seksual. Seperti halnya dengan
kekurangan energi dan protein, kekurangan seng dapat mengakibatkan
hambatan pada pertumbuhan dan kematangan seksual. Daging merah,
kerang dan biji-bijian utuh merupakan sumber seng yang baik.
7. Vitamin
Vitamin A.
Selain penting untuk fungsi penglihatan, vitamin A juga
diperlukan untuk pertumbuhan, reproduksi dan fungsi
imunologik. Kekurangan vitamin A awal ditandai dengan
adanya buta senja. Sumber vitamin A utama : serealia siap saji,
susu, wortel, margarin dan keju. Sumber - karoten sebagai
pro-vitamin A yang sering dikonsumsi remaja berupa wortel,
tomat, bayam dan sayuran hijau lain, ubi jalar merah dan susu.
Vitamin E.
Vitamin E dikenal sebagai antioksidan yang penting pada
remaja karena pesatnya pertumbuhan. Meningkatnya konsumsi
makanan yang mengandung vitamin E merupakan tantangan
karena makanan sumber vitamin E umumnya mengandung
lemak tinggi.
Vitamin C .
Keterlibatannya dalam pembentukan kolagen dan jaringan ikat
menyebabkan vitamin ini menjadi penting pada masa
percepatan pertumbuhan dan perkembangan. Status vitamin C
pada remaja perokok lebih rendah walaupun telah
mengonsumsinya dalam jumlah cukup dikarenakan stres
oksidatif sehingga mereka memerlukan tambahan vitamin C
hingga 35 mg per hari.
8. Folat.
Folat berperan pada sintesis DNA, RNA dan protein sehingga
kebutuhan folat meningkat pada masa remaja. Kekurangan folat
menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik dan kecukupan folat
pada masa sebelum dan selama kehamilan dapat mengurangi kejadian
spina bifida pada bayi.
9. Lain-lain
Serat (fiber). Serat makanan penting untuk menjaga fungsi normal usus
dan mungkin berperan dalam pencegahan penyakit kronik seperti
kanker, penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus tipe-2. Asupan
serat yang cukup juga diduga dapat menurunkan kadar kolesterol
darah, menjaga kadar gula darah dan mengurangi risiko terjadinya
obesitas. Kebutuhan serat per hari dapat dihitung dengan rumus : (
umur + 5 ) gram dengan batas atas sebesar ( umur + 10 ) gram.
3.5.7 Evaluasi
Mengajukan pertanyaan secara lisan
3.5.8 Kepustakaan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan para siswa siswi dapat mengerti
tentang masa pubertas, ciri-ciri saat terjadinya masa pubertas, dan faktor yang
mempengaruhi terjadinya masa pubertas pada anak laki-laki maupun anak perempuan.
Saat terjadinya masa pubertas, diperlukan asupan gizi yang cukup untuk mendukung
masa pertumbuhan dan juga siswa-siswi dapat memilih makanan yang bermanfaat
bagi masa pertumbuhan mereka berdasarkan kandungan gizi yang terdapat pada
makanan yang merekan konsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Pendidikan dan Kosultasi Gizi Lanjut. 2014. Buku Kerja Praktek Mahasiswa
(BKPM) Pendidikan dan Kosultasi Gizi Lanjut. Jember : Politeknik Negeri Jember