Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan Praktikum Perencanaan Penyuluhan Gizi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDIDIKAN DAN KONSULTASI GIZI LANJUT

PERENCANAAN PENYULUHAN

Oleh :

KELOMPOK 3 SPESIAL :

ANDREAN ROBBY G42120443


DIAN FIRDAUS AL IZZATI G42120044
DINY HARIYANTI G42120467
DWI PUJI FEBRINA G42120647
GALUT SASMITRO G42120983
ISMI IMAMATURIZKIA G42120775
LENY JOICE M G42120839
PUTRI INDAH A G42120157
TRI SUSANTI G42120178
SITI KHOIRIYATUL H. M. G42120509

PROGRAM STUDI GIZI KLINIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Instruksional Khusus


Mahasiswa diharapkan :
a. Mampu membuat perencanaan tentang kegiatan penyuluhan gizi yang akan dilakukan,
sesuai dengan teknik penyuluhan dan komunikasi yang telah dipelajari
b. Memahami pentingnya peranan penyuluhan gizi sebagai salah satu program gizi pada
khususnya dan program kesehatan pada umumnya.

1.2 Dasar Toeri


Penyuluhan gizi merupakan salah satu program gizi yang tidak dapat berdiri sendiri.
Beberapa pemikiran dasar yang melandasi penyuluhan gizi adalah :
1. Penyuluhan gizi merupakan bagian integral dari program gizi dan kesehatan.
Kegiatan penyuluhan gizi diawali dengan kegiatan perencanaan penyuluhan gizi.
2. Perencanaan penyuluhan merupakan kegiatan tim. Hal itu berarti melibatkan
banyak pihak. Pihak-pihak yang terlibat pada umumnya terdiri atas pimpinan
program yang akan didukung, seperti kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota. Pihak lain yang juga terlibat adalah
petugas gizi, yaitu kepala seksi gizi baik yang ada di Dinkes Provinsi maupun
Dinkes Kabupaten / Kota sebagai pelaksana program penyuluhan gizi. Tim lain
yang juga terlibat adalah pelatih atau petugas penyuluh gizi. Petugas penyuluh gizi
pada umumnya adalah para ahli gizi yang ada di puskesmas. Masyarakat pada
umumnya juga dilibatkan dalam perencanaan penyuluhan gizi. Keterlibatan
masing-masing pihak sangat tergantung pada tingkat administrasi petugas itu
berada dan tergantung juga pada kebutuhan penyuluhan tersebut.
3. Perencanaan penyuluhan gizi harus didasarkan pada pengetahuan yang cukup
tentang :
a. Masalah gizi yang akan ditanggulangi
b. Program gizi yang akan ditunjang
c. Daerah yang membutuhkan penyuluhan gizi
d. Sasaran penyuluhan gizi
e. Sarana dan prasarana yang diperlukan
f. Cara membuat perencanaan penyuluhan gizi yang baik
g. Dasar-dasar penyuluhan gizi
4. Evaluasi
Perencanaan penyuluhan gizi yang baik sudah harus mengandung unsur evaluasi
atau penilaian. Penilaian tersebut meliputi unsur individu yang akan menilai,
materi yang akan dinilai, waktu pelaksanaan penilaian, instrumen penilaian,
standart penilaian, dan lain-lain.

1.2.1 Syarat-Syarat Perencanaan Penyuluhan Gizi


Agar perencanaan penyuluhan gizi dapat dilaksanakan dengan baik, syarat
perencanaan gizi yang harus dipenuhi adalah :
1. Materi yang akan disampaikan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh
karena itu, seorang perencana penyuluhan gizi harus dapat membaca kebutuhan
masyarakat.
2. Sesuai dengan kebutuhan program. Banyak jenis program gizi yang tingkat
keberhasilannya salah satunya ditentukan oleh kegiatan penyuluhan seperti
memasyarakatkan penggunaan garam beryodium, PMTS, peningkatan status gizi
masyarakat, dan lain-lain.
3. Praktis dan dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.
Praktis disini bisa dilaksanakan sesuai dengan sumber daya yang tersedia ataupun
praktis dalam arti materi yang diberikan bukan ilmu gizi lanjutan tetapi ilmu gizi
yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kebijakan harus mendukung. Peraturan perundang-undangan yang ada tidak
bertentangan dengan program gizi pada umumnya dan penyuluhan gizi pada
khususnya.

1.2.2 Langkah-langkah Perencanaan Penyuluhan Gizi


Berdasarkan buku yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan tentang
langkah-langkah perencanaan penyuluhan, ada 5 langkah perencanaan penyuluhan,
yaitu :
1. Mengenal masalah, masyarakat, dan wilayah
2. Menentukan prioritas masalah gizi
3. Menentukan media penyuluhan gizi
4. Membuat rencana penilaian (evaluasi)
5. Membuat rencana jadwal pelaksanaan.
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan


Kertas HVS ukuran folio atau A4 masing-masing 2 lembar setiap mahasiswa
Seperangkat Alat Tulis Kantor (ATK)
Papan flipchart
Spidol marker

2.2 Prosedur kerja


1. Bentuk kelompok sebanyak tiga kelompok untuk setiap golongan
2. Pada setiap kelompok, jumlah mahasiswa maupun mahasiswi berbanding proposional.
3. Tentukan kelompok sasaran penyuluhan yang paling tepat (keluarga besar POLIJE)
4. Tentukan satu topik / tema (terkait masalah gizi) penyuluhan yang sesuai dengan
kebutuhan kelompok sasaran.
5. Buatlah perencanaan penyuluhan berdasarkan sasaran dan topik yang telah dipilih,
perencanaan harus dibuat sesuai dengan langkah-langkah dari proses penyusunan
perencanaan penyuluhan.
6. Selanjutnya, jawab, dan jelaskan beberapa pertanyaan berikut :
a. Bagaimana cara Anda menentukan kelompok sasaran?
b. Menurut Saudara, apa alasan yang paling mendasar sehingga Anda memilih
kelompok sasaran tersebut?
c. Bagaimana cara Anda dalam menetapkan topik permasalahan gizi yang dipilih?
d. Apakah alasan mendasar sehingga Anda berfikir bahwa topik tersebut sangat
penting dan cocok untuk kelompok sasaran?
e. Seorang penyuluh diharuskan untuk mempersiapkan secara teknis hal-hal yang
berhubungan dengan tugasnya sebagai seorang penyuluh. Buatlah rencana teknis
yang dipakai oleh seorang penyuluh meliputi gambaran umum penyuluhan,
tujuan, materi penyuluhan, proses penyuluhan, metode penyuluhan, alat peraga,
evaluasi, dan kepustakaan.
Berdasarkan jawaban dari beberapa pertanyaan di atas, susunlah laporan praktikum.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Cara Menentukan Kelompok Sasaran


Penentuan kelompok sasaran didasarkan dari pemilihan judul penyuluhan
yaitu pentingnya asupan gizi pada masa pubertas. Sehingga diambil kelompok sasaran
siswa-siswi SMP.

3.2 Alasan yang Paling Mendasar Sehingga Memilih Kelompok Sasaran Tersebut
Pemilihan kelompok sasaran didasarkan pada usia remaja yang memasuki
masa pubertas rata-rata pada usia 10-12 tahun pada perempuan dan 12-14 tahun pada
laki-laki. Usia tersebut sangat cocok pada kalangan siswa-siswi SMP.

3.3 Cara Menetapkan Topik Permasalahan Gizi yang Diambil


Penentuan topik ditentukan dari pemikiran bahwa masalah gizi bukan hanya
mengenai penyakit, tetapi juga mengenai asupan gizi yang baik serta pengaturan pola
makan pada masa pertumbuhan dan perkembangan tubuh (khususnya pada masa
pubertas).

3.4 Alasan Mendasar Topik Tersebut Sangat Penting dan Cocok untuk Kelompok
Sasaran
Karena masa pubertas dialami oleh semua manusia, sehingga sangat
diperlukan adanya pengetahuan mengenai asupan gizi yang penting pada masa
pubertas. Selain itu, masa pubertas diawali pada usia 10-12 tahun untuk perempuan
dan 12-14 tahun untuk laki-laki. Sehingga kelompok sasaran yang sesuai adalah
siswa-siswi SMP.

3.5 Rencana Teknis


3.5.1 Gambaran Umum Penyuluhan
Pelaksanaan penyuluhan diawali dengan pemberian pre test kepada peserta
penyuluhan. Acara selanjutnya adalah penyampaian materi oleh pemateri dengan
dibuka oleh moderator. Setelah penyampaian materi selesai, dilanjutkan dengan
demonstrasi oleh demonstrator yang dilanjutkan dengan pemberian contoh makanan
yang telah didemonstrasikan. Kegiatan selanjutnya adalah pemberian post test untuk
mengetahui tingkat penyerapan materi yang telah disampaikan. Untuk
memaksimalkan penyuluhan, peserta dapat mengajukan pertanyaan pada sesi tanya
jawab. Diakhir acara moderator menyampaikan kesimpulan dari penyuluhan dan
menutup acara.

3.5.2 Tujuan Penyuluhan


a. Siswa SMP mengetahui pengertian pubertas
b. Siswa SMP mengetahui ciri-ciri masa pubertas
c. Siswa SMP mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masa pubertas
d. Siswa SMP mengetahui pengertian gizi
e. Siswa SMP mengetahui asupan yang dibutuhkan pada masa pubertas

3.5.3 Materi Penyuluhan


Sebelum masa remaja, kebutuhan nutrisi anak lelaki dan anak perempuan tidak
dibedakan, tetapi pada masa remaja terjadi perubahan biologik dan fisiologik tubuh
yang spesifik sesuai gender (gender specific) sehingga kebutuhan nutrienpun menjadi
berlainan. Sebagai contoh, remaja perempuan membutuhkan zat besi lebih banyak
karena mengalami menstruasi setiap bulan.

Pubertas tidak lain adalah waktu ketika tubuh sudah siap untuk reproduksi
seksual. Saat ini, gizi sangat penting karena perubahan hormonal dalam tubuh
seseorang.

Selain perubahan biologik dan fisiologik, remaja juga mengalami perubahan


psikologik dan sosial. Terdapat variasi waktu dan lamanya berlangsung masa transisi
dari anak menjadi manusia dewasa yang dipengaruhi oleh faktor sosio-kultural dan
ekonomi. Selain itu, remaja bukanlah kelompok yang homogen walaupun berada
dalam lingkungan sosio-kultural yang sama dengan variasi lebar dalam hal
perkembangan, maturitas dan gaya hidup. Penelitian Blum (1991) pada remaja 15-18
tahun, didapatkan bahwa remaja lelaki lebih percaya diri, merasa lebih bahagia dan
sehat serta lebih tidak rentan dibandingkan remaja perempuan yang cenderung merasa
kurang puas akan keadaan tubuhnya, kepribadian serta kesehatannya.

Pada anak laki-laki dapat dilihat perubahan pada testikular atau penis,
tumbuhnya jakun, tumbuhnya bulu pada wajah dan daerah kemaluan. Selain itu ada
perubahan lain, misalnya suara anak laki-laki yang membesar, berkembangnya otot
sehingga dada menjadi bidang dan bahu melebar. Selain itu tentunya jerawat dan bau
tubuh yang khas. Hal ini merupakan perubahan fisik yang sangat mudah diamati oleh
orang tua untuk mengetahui apakah sang anak sudah mulai mengalami pubertas atau
belum. Perubahan yang terjadi pada anak perempuan dan anak laki-laki memang
berbeda, dan masing-masing membutuhkan penanganan yang berbeda untuk masalah
perkembangan fisik maupun psikologisnya. Sedangkan pada anak perempuan
perubahannya terlihat pada munculnya payudara, mulai terjadi menstruasi, tumbuhnya
bulu-bulu halus pada bagian-bagian tubuh tertentu, pinggul mulai membesar, suara
yang agak melengking dibandingkan dengan suara anak laki-laki, serta timbulnya
jerawat dan bau badan yang khas.

Faktor utama yang mempengaruhi terjadinya pubertas adalah faktor keturunan.


Ibu yang mengalami pubertas dini, umumnya dikuti pula dengan pola yang sama oleh
anak perempuannya. Namun demikian ada juga faktor lain yang terlibat di dalamnya,
misalnya masalah nutrisi yang berujung kepada pertumbuhan yang terlalu cepat atau
lambat. Sementara itu bahan kimia atau hormon yang berada dalam makanan juga
bisa berpengaruh pada terjadinya pubertas dini, walaupun memang masih diteliti
secara lebih luas.

Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan
secara langsung oleh tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan
air.

Empat fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia adalah untuk :

1. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan / perkembangan serta


mengganti jaringan tubuh yang rusak.
2. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari.
3. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air,
mineral dan cairan tubuh yang lain.
4. Berperan didalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai
penyakit.

Untuk mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan bukan sekedar


makanan tetapi makanan yang mengandung gizi atau zat-zat gizi. Zat-zat makanan
yang diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan ini dikelompokkan
menjadi 5 macam, yakni protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.

a. Protein
Protein diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
(protein nabati) dan makanan dari hewan (protein hewani).Fungsi
protein bagi tubuh antara lain :
membangun sel-sel yang rusak.
membentuk zat-zat pengatur seperti enziim dan hormon.
membentuk zat inti energi (1 gram proteein kira-kira
menghasilkan 4,1 kalori).
b. Lemak
Lemak berasal dari minyak goreng, daging, margarin, dan sebagainya.
Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah :
menghasilkan kalori terbesar dalam tubuuh manusia (1 gram
lemak menghasilkan 9,3 kalori).
sebagai pelarut vitamin A,D,E,K.
sebagai pelindung terhadap bagian-bagiaan tubuh tertentu dan
pelindung bagian tubuh pada temperatur rendah.
c. Karbohidrat
Karbohidrat berdasarkan gugus penyusun gulanya dapat dibedakan
menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Fungsi
karbohidrat adalah juga salah satu pembentuk energi yang paling
murah, karena pada umumnya sumber karbohidrat ini berasal dari
tumbuh-tumbuhan (beras, jagung, singkong, dan sebagainya) yang
merupakan makanan pokok.
d. Vitamin-vitamin
Vitamin dibedakan menjadi 2, yakni vitamin yang larut dalam air
(vitamin A dan B) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin
A,D,E,K).
Fungsi masing-masing vitamin ini antara lain :
1. Vitamin A berfungsi bagi pertumbuhan sel-sel epitel dan
sebagai pengatur kepekaan rangsang sinar pada saraf dan mata.
2. Vitamin B1 berfungsi untuk metabolisme karbohidrat,
keseimbangan air dalam tubuh dan membantu penyerapan zat
lemak oleh usus.
3. Vitamin B2 berfungsi dalam pemindahan rangsang sinar ke
saraf mata dan enzim dan berfungsi dalam proses oksidasi
dalam sel-sel.
4. Vitamin B6 berfungsi dalam pembuatan sel-sel darah dan
dalam proses pertumbuhan dan dalam proses pertumbuhan serta
pekerjaan urat saraf.
5. Vitamin C berfungsi sebagai aktivator macam-macam fermen
perombak protein dan lemak, dalam oksidasi dan dehidrasi
dalam sel, penting dalam pembentukan trombosit.
6. Vitamin D berfungsi mengatur kadar kapur dan fosfor dalam
bersama-sama kelenjar anak gondok, memperbesar penyerapan
kapur dan fosfor dari usus, dan mempengaruhi kerja kelenjar
endokrin.
7. Vitamin E berfungsi mencegah perdarahan bagi wanita hamil
serta mencegah keguguran dan diperlukan pada saat sel sedang
membelah.
8. Vitamin K berfungsi dalam pembentukan protrombin, yang
berarti penting dalam proses pembekuan darah.
e. Mineral
Mineral terdiri dari zat kapur (Ca), zat besi (Fe), zat fluor (F), natrium
(Na) dan chlor (Cl), kalium (K) dan iodium (I). Secara umum fungsi
mineral adalah sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme
atau sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan

Saat pubertas, gizi sangat penting diperlukan karena perubahan hormonal


dalam tubuh seseorang. Makanan bernutrisi penting yang diperlukan selama masa
pubertas, yaitu :

Kalsium
Kalsium pada anak gadis akan berkurang selama masa pubertas, karena
itu asupan kalsium sangat dianjurkan untuk dikonsumsi agar di
kemudian hari tidak ada masalah osteoporosis dini. Kalsium didapat
dari susu rendah lemak, keju rendah lemak, sayuran hijau maupun
yogurt.

Zat Besi
Zat besi diperlukan untuk menggantikan darah yang hilang selama
menstruasi sehingga makanan-makanan seperti gandum, kacang,
daging tanpa lemak, dan ikan perlu dikonsumsi. Namun, hindari
makanan kalori tinggi selama pubertas karena ada kecenderungan
menambah berat badan karena meningkatnya kadar hormon.
Protein
Selama pubertas pada anak perempuan, protein membangun otot dan
jaringan tubuh lainnya. Pada masa pubertas, aktivitas yang dilakukan
begitu banyak sehingga protein dari tahu, tempe, telur, ikan, daging,
dan unggas sangat diperlukan.
Lemak
Lemak yang dimaksud adalah lemak sehat dengan jumlah yang benar.
Lemak tak jenuh ini bisa didapat secara alami. Selain itu, juga bisa
didapat dari ikan salmon, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
Berat yang seimbang
Hormon saat pubertas membuat lemak dialihkan pada daerah seperti
payudara, pinggul, dan paha. Hal ini menyebabkan para gadis remaja
berpikir dirinya gemuk sehingga banyak di antara mereka yang
menjalankan diet ketat. Padahal, hal itu bisa membuat tubuh jadi tidak
sehat. Selama pubertas, kebutuhan nutrisi tinggi tapi jangan terlalu
banyak mengkonsumsi kalori.

Masalah nutrisi utama pada remaja adalah defisiensi mikronutrien, khususnya


anemia defisiensi zat besi, serta masalah malnutrisi, baik gizi kurang dan perawakan
pendek maupun gizi lebih sampai obesitas dengan ko-morbiditasnya yang keduanya
seringkali berkaitan dengan perilaku makan salah.

Kebutuhan nutrisi
Tingginya kebutuhan energi dan nutrien pada remaja dikarenakan
perubahan dan pertambahan berbagai dimensi tubuh (berat badan,
tinggi badan), massa tubuh serta komposisi tubuh sebagai berikut:
Tinggi badan

Sekitar 15 20% tinggi badan dewasa dicapai pada masa

remaja.Percepatan tumbuh anak lelaki terjadi lebih belakangan


serta puncak ypercepatan lebih tinggi dibanding anak
perempuan. Pertumbuhan linear dapat melambat atau terhambat
bila kecukupan makanan / energi sangat kurang atau energy
expenditure meningkat misal pada atlet.
Berat badan

Sekitar 25 50% final berat badan ideal dewasa dicapai pada

masa remaja. Waktu pencapaian dan jumlah penambahan berat


badan sangat dipengaruhi yasupan makanan / energi dan energy
expenditure.
Komposisi tubuh
Pada masa pra-pubertas proporsi jaringan lemak dan otot maupun
massa ytubuh tanpa lemak (lean body mass) pada anak lelaki dan
perempuan sama. Anak lelaki yang sedang tumbuh pesat, penambahan
jaringan otot lebih ybanyak daripada jaringan lemak secara
proporsional, demikian pula massa tubuh tanpa lemak dibanding anak
perempuan. Jumlah jaringan lemak tubuh pada orang dewasa normal
adalah 23% pada yperempuan dan 15% pada lelaki. Sekitar 45%
tambahan massa tulang terjadi pada masa remaja dan pada yakhir
dekade ke-dua kehidupan 90% massa tulang tercapai. Terjadi
kegagalan penambahan massa tulang pada perempuan dengan
ypubertas terlambat sehingga kepadatan tulang lebih rendah pada masa
dewasa. Nutrisi merupakan salah satu faktor lingkungan yang turut
menentukan awitan pubertas. Pemantauan pertumbuhan selama
pubertas dapat menggunakan indeks TB/U, BB/TB dan IMT/U (indeks
massa tubuh menurut umur). Rumus IMT = BB/TB.
Nutrisi pada masa remaja hendaknya dapat memenuhi beberapa hal di bawah
ini:

Mengandung nutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan


kognitif serta maturasi seksual.
Memberikan cukup cadangan bila sakit atau hamil.
Mencegah awitan penyakit terkait makanan seperti penyakit kardiovaskular, diabetes,
osteoporosis dan kanker.
Mendorong kebiasaan makan dan gaya hidup sehat.

Pada remaja yang sedang mengalami pertumbuhan fisik pesat serta


perkembangan dan maturasi seksual, pemenuhan kebutuhan nutrisi merupakan hal
yang mutlak dan hakiki. Defisiensi energi dan nutrien yang terjadi pada masa ini
dapat berdampak negatif yang dapat melanjut sampai dewasa. Kebutuhan nutrisi
remaja dibahas berikut ini:

1. Energi
Kebutuhan energi remaja dipengaruhi oleh aktivitas, metabolisme basal
dan peningkatan kebutuhan untuk menunjang percepatan tumbuh-
kembang masa remaja. Metabolisme basal (MB) sangat berhubungan
erat dengan jumlah massa tubuh tanpa lemak (lean body mass)
sehingga MB pada lelaki lebih tinggi daripada perempuan yang
komposisi tubuhnya mengandung lemak lebih banyak. Karena usia saat
terjadinya percepatan tumbuh sangat bervariasi, maka perhitungan
kebutuhan energi berdasarkan tinggi badan (TB) akan lebih sesuai.
Percepatan tumbuh pada remaja sangat rentan terhadap kekurangan
energi dan nutrien sehingga kekurangan energi dan nutrien kronik pada
masa ini dapat berakibat terjadinya keterlambatan pubertas dan atau
hambatan pertumbuhan.
2. Protein
Kebutuhan protein pada remaja ditentukan oleh jumlah protein untuk
rumatan masa tubuh tanpa lemak dan jumlah protein yang dibutuhkan
untuk peningkatan massa tubuh tanpa lemak selama percepatan
tumbuh. Kebutuhan protein tertinggi pada saat puncak percepatan
tinggi terjadi (perempuan 11-14 tahun, lelaki 15-18 tahun) dan
kekurangan asupan protein secara konsisten pada masa ini dapat
berakibat pertumbuhan linear berkurang, keterlambatan maturasi
seksual serta berkurangnya akumulasi massa tubuh tanpa lemak.

3. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam makanan, selain
juga sebagai sumber serat makanan. Jumlah yang dianjurkan adalah
50% atau lebih dari energi total serta tidak lebih dari 10-25% berasal
dari karbohidrat sederhana seperti sukrosa atau fruktosa.
4. Lemak
Tubuh manusia memerlukan lemak dan asam lemak esensial untuk
pertumbuhan dan perkembangan normal. Pedoman makanan di
berbagai negara termasuk Indonesia (gizi seimbang), menganjurkan
konsumsi lemak tidak lebih dari 30% dari energi total dan tidak lebih
dari 10% berasal dari lemak jenuh. Sumber utama lemak dan lemak
jenuh adalah susu, daging (berlemak), keju, mentega / margarin, dan
makanan seperti cake, donat, kue sejenis dan es krim, dan lain-lain.
5. Kalsium.
Kebutuhan kalsium pada masa remaja merupakan yang tertinggi dalam
kurun waktu kehidupan karena remaja mengalami pertumbuhan
skeletal yang dramatis. Sekitar 45% dari puncak pembentukan massa
tulang berlangsung pada masa remaja, sehingga kecukupan asupan
kalsium menjadi sangat penting untuk kepadatan masa tulang serta
mencegah risiko fraktur dan osteoporosis. Pada usia 17 tahun, remaja
telah mencapai hampir 90% dari masa tulang dewasa, sehingga masa
remaja merupakan peluang (window of opportunity) untuk
perkembangan optimal tulang dan kesehatan masa depan. Angka
kecukupan asupan kalsium yang dianjurkan untuk kelompok remaja
adalah 1.300 mg per hari. Susu merupakan sumber kalsium terbaik,
disusul keju, es krim, yogurt. Kini banyak makanan dan minuman yang
difortifikasi dengan kalsium yang setara dengan kandungan kalsium
pada susu (300mg per saji). Terdapat pula kalsium dalam bentuk
sediaan farmasi (dalam bentuk karbonat, sitrat, laktat atau fosfat)
dengan absorpsi sekitar 25-35%. Preparat kalsium akan diabsorpsi
lebih efisien bila dikonsumsi bersama makanan dengan dosis tidak
lebih dari 500 mg.

6. Zat besi (Fe).


Seperti halnya kalsium, kebutuhan zat besi pada remaja baik
perempuan maupun lelaki meningkat sejalan dengan cepatnya
pertumbuhan dan bertambahnya massa otot dan volume darah. Pada
remaja perempuan kebutuhan lebih banyak dengan adanya menstruasi.
Kebutuhan pada remaja lelaki 10-12 mg/hari dan perempuan 15

mg/hari. Besi dalam bentuk heme yang terdapat pada sumber hewani

lebih mudah diserap dibanding besi non-heme yang terdapat pada biji-
bijian atau sayuran.Seng (Zn).Seng berperan sebagai metalo-enzyme
pada proses metabolisme serta penting pada pembentukan protein dan
ekspresi gen. Konsumsi seng yang adekuat penting untuk proses
percepatan tumbuh dan maturasi seksual. Seperti halnya dengan
kekurangan energi dan protein, kekurangan seng dapat mengakibatkan
hambatan pada pertumbuhan dan kematangan seksual. Daging merah,
kerang dan biji-bijian utuh merupakan sumber seng yang baik.
7. Vitamin
Vitamin A.
Selain penting untuk fungsi penglihatan, vitamin A juga
diperlukan untuk pertumbuhan, reproduksi dan fungsi
imunologik. Kekurangan vitamin A awal ditandai dengan
adanya buta senja. Sumber vitamin A utama : serealia siap saji,
susu, wortel, margarin dan keju. Sumber - karoten sebagai
pro-vitamin A yang sering dikonsumsi remaja berupa wortel,
tomat, bayam dan sayuran hijau lain, ubi jalar merah dan susu.
Vitamin E.
Vitamin E dikenal sebagai antioksidan yang penting pada
remaja karena pesatnya pertumbuhan. Meningkatnya konsumsi
makanan yang mengandung vitamin E merupakan tantangan
karena makanan sumber vitamin E umumnya mengandung
lemak tinggi.
Vitamin C .
Keterlibatannya dalam pembentukan kolagen dan jaringan ikat
menyebabkan vitamin ini menjadi penting pada masa
percepatan pertumbuhan dan perkembangan. Status vitamin C
pada remaja perokok lebih rendah walaupun telah
mengonsumsinya dalam jumlah cukup dikarenakan stres
oksidatif sehingga mereka memerlukan tambahan vitamin C
hingga 35 mg per hari.
8. Folat.
Folat berperan pada sintesis DNA, RNA dan protein sehingga
kebutuhan folat meningkat pada masa remaja. Kekurangan folat
menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik dan kecukupan folat
pada masa sebelum dan selama kehamilan dapat mengurangi kejadian
spina bifida pada bayi.
9. Lain-lain
Serat (fiber). Serat makanan penting untuk menjaga fungsi normal usus
dan mungkin berperan dalam pencegahan penyakit kronik seperti
kanker, penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus tipe-2. Asupan
serat yang cukup juga diduga dapat menurunkan kadar kolesterol
darah, menjaga kadar gula darah dan mengurangi risiko terjadinya
obesitas. Kebutuhan serat per hari dapat dihitung dengan rumus : (
umur + 5 ) gram dengan batas atas sebesar ( umur + 10 ) gram.

3.5.4 Proses Penyuluhan


No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Waktu
1. Pendahuluan :
Penyampaian salam, perkenalan Menjawab salam, 5 menit
memperhatikan,
memberi tanggapan
(respon)
2. Pelaksanaan :
Pemberian pre test Mengerjakan 5 menit
Pemberian materi Memperhatikan
a. Pengertian pubertas 30 menit
b. Ciri-ciri masa pubertas
c. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pubertas
d. Pengertian gizi
e. Asupan yang dibutuhkan pada
masa pubertas
Pelaksanaan demonstrasi
Pemberian post test Mengerjakan 5 menit
3. Penutup :
Membuat kesimpulan Memperhatikan 5 menit
Penyampaian salam Menjawab salam 5 menit

3.5.5 Metode Penyuluhan


a. Penyuluhan (ceramah)
b. Demostrasi

3.5.6 Alat Peraga


a. Slide (projector)
b. Audio (pengeras suara)
c. Leaflet
d. Alat peraga berupa contoh makanan yang didemonstrasikan

3.5.7 Evaluasi
Mengajukan pertanyaan secara lisan

3.5.8 Kepustakaan
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan para siswa siswi dapat mengerti
tentang masa pubertas, ciri-ciri saat terjadinya masa pubertas, dan faktor yang
mempengaruhi terjadinya masa pubertas pada anak laki-laki maupun anak perempuan.
Saat terjadinya masa pubertas, diperlukan asupan gizi yang cukup untuk mendukung
masa pertumbuhan dan juga siswa-siswi dapat memilih makanan yang bermanfaat
bagi masa pertumbuhan mereka berdasarkan kandungan gizi yang terdapat pada
makanan yang merekan konsumsi.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Pendidikan dan Kosultasi Gizi Lanjut. 2014. Buku Kerja Praktek Mahasiswa
(BKPM) Pendidikan dan Kosultasi Gizi Lanjut. Jember : Politeknik Negeri Jember

Anda mungkin juga menyukai