Biologi Kelas XII
Biologi Kelas XII
Biologi Kelas XII
By Wawang Armansyah
Suatu gen menentukan ada tidaknya suatu sifat. Dengan kata lain, kode genetik merupakan
penentu sifat apa yang akan muncul atau tampak pada individu. Hubungan antara genotipe
(kode genetik) dengan fenotipe (sifat yang tampak) diperantarai oleh sintesis senyawa
polimer asam amino yaituprotein. Sebagai penyusun tubuh makhluk hidup, protein dapat
ditemukan antara lain sebagai enzim,hormon, pigmen keratin, dan hemoglobin.
Tahapan Sintesis
Protein
Gambaran tentang tahap-tahap sintesis protein dapat diibaratkan seperti saat kita
memasak makanan. Protein kita ibaratkan sebagai makanan. Agar dapat diperoleh makanan
dengan cita rasa yang lezat maka diperlukan bahan dan proses yang tepat. Demikian juga
dalam sintesis protein, bahan dan rangkaian prosesnya tertentu dan urut.
Dalam tahap-tahap sintesis protein akan dibahas bagaimana DNA dan RNA melaksanakan
proses dalam pewarisan sifat kepada keturunannya dengan melakukan proses sintesis
protein, yaitu proses penyusunan senyawa protein dengan membentuk rangkaian rantai
polipeptida.
Tahap-tahap sintesis protein ini terjadi di dalam ribosom dan pengaturan sintesis protein
dilakukan oleh gen (DNA) di dalam inti. Gen, dalam hal ini DNA ketika menjalankan
fungsinya, yaitu menyusun protein sangat dipengaruhi oleh susunan sel serta gen-gen lain
dalam lingkungannya. Kegiatan sel diatur oleh berbagai enzim, yaitu senyawa protein yang
bekerjanya sangat spesifik.
Jenis dan rangkaian asam amino yang menyusun protein berbeda antara protein yang satu
dan protein yang lainnya. Tahap-tahap sintesis protein terjadi melalui dua tahap, yakni
transkripsi dan translasi.
1. Transkripsi
Tahap pertama dari sintesis protein adalah transkripsi. Proses ini berlangsung di dalam inti
sel. Transkripsi merupakan proses sintesis langsung RNA dari DNA. Pada saat inti sel
memerintahkan perlunya sintesis protein, informasi DNA dialihkan melalui RNA pembawa
pesan yang disebut RNA messenger (mRNA). mRNA berisikan salinan langsung pasangan
basa dari DNA. Tahap inilah yang dinamakan dengan transkripsi. Transkrip berarti salinan.
Kode genetik disalin dari DNA untuk dibawa keluar dari nukleus menuju lokasi pembuatan
protein di ribosom yang berada di sitoplasma.
Urutan basa nitrogen yang dibawa ke luar nukleus dalam mRNA ini dinamakan sebagai
kodon. Dalam proses transkripsi, banyak proses enzimatik yang terjadi, seperti pemutusan
ikatan-ikatan hidrogen pada rantai DNA serta pembacaan urutan basa nitrogen yang
prosesnya mirip dengan duplikasi DNA.
Transkri
psi
Tahap inisiasi transkripsi dimulai dengan pengenalan daerah gen di DNA oleh enzim RNA
polimerase. Daerah ini dinamakan dengan promoter, yakni tempat dimulainya sintesis
pasangan DNA oleh mRNA. Daerah DNA yang disalin hanyalah satu bagian rantai saja yang
dinamakan dengan sense (daerah template) dan rantai yang lainnya dinamakan rantai
antisense. Pembacaan DNA oleh RNA polimerase ini dimulai dari ujung 3' menuju ujung 5'
dan tidak pernah sebaliknya. RNA polimerase akan membuka ikatan double helix pada
bagian gen yang dikenali dan kemudian akan menyalin urutan basa yang ada pada DNA
sense (template) sehingga terbentuk DNA baru dari arah ujung 5' menuju ujung 3'. Proses ini
dinamakan dengan elongasi.
Proses transkripsi diakhiri jika gen di daerah rantai template telah selesai dibaca (terdapat
kodon stop). DNA memiliki mekanisme agar RNA polimerase dapat mengenali akhir dari gen
dengan kode basa tertentu, daerah ini dikenal dengan nama terminator. Proses akhir dari
transkripsi ini dinamakan dengan terminasi. Setelah itu, rantai mRNA akan keluar dari DNA
menuju ribosom di sitoplasma.
2. Translasi
Tahap sintesis protein berikutnya adalah translasi. mRNA mengandung urutan basa yang
akan diterjemahkan menjadi protein (asam amino). Kode genetik, yang dibawa di dalamnya
(kodon) dibaca dalam urutan tiga basa (triplet) menjadi protein. Proses penerjemahan kodon
menjadi protein atau yang disebut dengan translasi.
Transl
asi
Ribosom, sebagai tempat pembuatan protein terdiri atas dua bagian yang disebut subunit
kecil dan subunit besar. Secara garis besar, translasi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu inisiasi,
elongasi, dan terminasi. Pada tahap inisiasi, mRNA akan menempel pada subunit kecil
ribosom. Subunit kecil ini akan mengenali kode awal genetik AUG dari mRNA yang disebut
sebagai start kodon. Subunit besar ribosom kemudian akan bergabung dengan subunit kecil
membentuk kompleks ribosom.
Proses penerjemahan ini dibantu oleh tRNA yang membawa pasangan kodon dari mRNA.
Pasangan basa tRNA di ribosom ini dinamakan sebagai antikodon. tRNA akan datang
membawakan pasangan basa yang sesuai dengan kodon dari mRNA. tRNA mengandung
gugus asam amino yang sesuai dengan antikodon yang berada di ujung struktur rantai
tunggal RNA.
Tahapan selanjutnya adalah elongasi dari pembacaan kodon oleh tRNA sehingga terbentuk
rantai polipeptida. Elongasi akan berhenti pada tahap pembacaan urutan basa spesifik yang
memerintahkan proses translasi dihentikan (tahap terminasi). Urutan ini biasanya terdiri
atas UAA, UAG, dan UGA yang dikenal dengan nama stop kodon.
Berikut adalah contoh bagaimana tahap-tahap penerjemahan kodon pada mRNA terjadi
sehingga dapat dihasilkan polipeptida.
tRNA yang memiliki antikodon SGU akan mengangkut asam amino arginin, tRNA
berantikodon ASG mengangkut treonin, dan tRNA berantikodon AAA mengangkut
lisin.
Dalam pembentukkan polipeptida, asam amino yang satu digabung dengan asam
amino yang lain oleh ikatan peptida. Proses ini berjalan terus sampai akhirnya
ditemukan kodon, misalnya stop (UAG).