Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Ribosom

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

E.

Fungsi Ribosom
Ribosom mempunyai fungsi sebagai berikut (Comarck, 1994) :

1. Sebagai tempat sintesis protein.


2. Protein yang dihasilkan oleh ribosom pada jalinan endoplasma kasar dirembeskan dalam
bentuk enzim atau hormon.
3. Protein yang dihasilkan oleh ribosom bebas digunakan oleh sel itu untuk pembesaran dan
memungkinkan tindak balas yang dijalankan di dalam sel itu.
 Sintesis Protein di Ribosom
Pada saat sintesis protein ribosom mengelompok menjadi poliribosom (polisom).
Sebagian besar protein dibuat oleh ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol. Sedang
ribosom terikat umumnya membuat protein yang dimasukkan ke dalam membran, untuk
pembungkusan dalam organel tertentu seperti lisosom atau dikirim ke luar sel (Johnson, 1994).

Ribosom berperan dalam proses sintesis protein atau tepatnya perakitan polipeptida.
Ribosom mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam proses perakitan polipeptida.
Untuk perakitan polipeptida memerlukan pemandu yang diperlukan untuk menentukan apakah
kodon yang terdapat pada mRNA dapat tepat berpasangan dengan anti kodon yang terdapat pada
tRNA, sehingga penerjemahannya tidak meleset. Kejadian ini difasilitasi dan dikatalisis oleh
ribosom, rRNA yang terkandung dalam ribosom akan bertindak sebagai katalisator. Dalam
proses penerjemahan ini sub unit kecil ribosom berperan mengikat mRNA, sedangkan sub unit
besar berpern sebagai tempat masuk dan keluarnya tRNA untuk membentuk ikatan
polipeptida (Geneser, 2009).
Sebelum membahas lebih jauh lagi tentang proses sintesis protein maka sebagai langkah
awal kita harus mengingat dulu pengetahuan yang sudah kita peroleh tentang pasangan kodon
dan anti kodoon molukul mrna akan mengandung adenine (A).urasil (U).guanin (G)dan cytosine
(C). Tiga basa ini akan bergabung membentuk kodon misalnya , UUC, merupakan kodon untuk
asam amino fenilalanin (phe).UGC, untuk asam amino triptofan (Try), sebagai contohnya mRNA
akan menyusun kodon-kodon tersebut dalam suatu rangkaian misalnya UGC/UUC/UGC/UUC
kodon-kodon ini akan dibaca Try-Phe-Try-Phe (Geneser, 2009).
Akan dapat di terjemahkan kodon-kodon tersebut harus berpasangan dengan anti
kodonya. Misalnya A akan selalu bergabung dengan U anti kodonnya, demikian juga sebaliknya,
seangkan G akan bergabung dengan C. jadi jika kodonnya adalah UUC maka anti koonnya
adalah AAG. Kalau kodon dimiliki oleh mRNA maka anti kodon miliki oleh tRNA. tRNA selain
memiliki antikodon juga memiliki asam amino. Jadi misalnya kodon mRNA adalah UUC yang
berarti harus dibaca fenilalanin maka antikodonnya AAG yang terdapat pada tRNA,
menggandeng asam amino maka fenilalanin (Phe), sehingga kodon dan antikodon bersatu maka
asam amino yang dibawa adalah sesuai dengan pesanan dari kodon (Geneser, 2009).

Comarck, David .H. 1994. Histologi Jilid 1 Edisi ke-9. Jakarta : Binarupa Aksara.
Geneser, Finn. 2009. Buku Teks Histologi. Jakarta : Binarupa Aksara.
Johnson. E, Kurt. 1994. Histologi dan Biologi Sel. Jakarta : Nuha Post.

Sintesis protein merupakan reaksi yang menghubungkan fungsi DNA dengan penyusunan
molekul tubuh, yaitu protein. Protein yang dibentuk melalui sintesis protein akan mengalami
banyak modifikasi, ada yang menjadi protein struktur, proteksi, dan enzim (biokatalisator).

Kita tahu bahwa semua proses atau reaksi dalam tubuh kita hampir tidak terjadi tanpa adanya
enzim. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya enzim dalam tubuh kita, dan proses dasar atau
awal pembuatan enzim yang berasal dari proses sintesis protein.

Sintesis protein terjadi di ribosom, yang mana bisa berada melekat pada retikulum endoplasma
kasar ataupun berada bebas pada sitoplasma. Setelah selesai disintesis, protein pertama kali
mengalami modifikasi pada organel badan golgi. Proses pemindahan protein dari RE ke badan
golgi melalui suatu struktur gelembung atau sering dinamakan sebagai vesikula.

Vesikula yang membawa protein dari RE merupakan hasil pelepasan membran pada RE dan bisa
melalukan fusi atau penggabungan membran dengan badan golgi. Oleh karena itu, struktur
membran pada RE dan badan golgi memiliki persamaan. Selain itu, secara garis besar, badan
golgi dan RE memiliki persamaan model, yaitu membran yang berlipat-lipat.

Sintesis protein secara singkat dapat didefinisikan sebagai proses penerjemahan informasi yang
ada pada DNA (sumber materi genetik) yang mengkode asam-asam amino sehingga menjadi
rantai peptida (rantai protein). Akan tetapi, pengertian yang semacam bisa didapati berbeda,
tergantung dari sumber yang digunakan sebagai acuan meskipun isinya sebenarnya sama saja.
Dalam Sintesis Protein terdapat beberapa komponenKomponen yang berperan dalam sintesis
protein adalah inti sel, RE kasar, Ribosom (rRNA), mRNA, tRNA, RNA polimerase.

a. Inti sel

Inti sel merupakan lokasi dimana sumber informasi genetik berada, yaitu DNA. Jadi, informasi
yang akan diterjemahkan pada sintesis protein berasal dari inti sel.

b. RE Kasar & Ribosom (rRNA)

RE kasar merupakan lokasi dimana ribosom melekat. Selain itu, rRNA atau Ribosomal RNA
merupakan tempat terjadinya sintesis protein.

c. tRNA (RNA transfer)

tRNA merupakan salah satu jenis RNA yang bertugas untuk mengikat asam amino dari
sitoplasma dan menggabungkannya dengan asam amino lain pada tahapan sintesis protein.

d. RNA polymerase

e. RNA polimerase merupakan enzim yang berperan dalam proses perangkaian molekul RNA
dari molekul DNA.

Sintesis proteinmerupakan penyusunan amino pada rantai polipeptida. Dalam proses tersebut
melibatkan DNA (Timin”T”,Adenine”A”,Sitosin”C”,Guanin”G”) dan RNA
(Urasil”U”,Adenin”A”,Sitosin”C”,Guanin”G”) . DNA berfungsi sebagai bahan genetic untuk sel
baik prokariot maupun eukariot, karena prokariot tidak memiliki system internal, DNA tidak
terpisahkan dari inti sel lainnya. Pada Eukariot DNA terletak di inti dipisahkan dari sitoplasma
oleh selubung inti. Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi. Seperti kita
ketahui DNA sebagai media untuk proses transkripsi suatu gen berada di kromosom dan terikat
oleh protein histon. Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya didahului signal dari
luar akan kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan,
perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di tingkat sel maupun jaringan.

Kemudian RNA polymerase II akan mendatangi daerah regulator element dari gen yang akan
ditranskripsi. Kemudian RNA polymerase ini akan menempel (binding) di daerah promoter
spesifik dari gene yang akan disintesis proteinnya, daerah promoter ini merupakan daerah
consesus sequences, pada urutan -10 dan -35 dari titik inisiasi (+1) yang mengandung urutan
TATA-Box sebagai basal promoter. Setelah itu, polimerase ini akan membuka titik inisiasi
(kodon ATG) dari gene tersebut dan mengkopi semua informasi secara utuh baik daerah exon
maupun intron, dalam bentuk molekul immature mRNA (messenger RNA).

Kemudian immature mRNA ini diolah pada proses splicing dengan


menggunakan smallnuclearRNA (snRNA) complex yang akan memotong hanya daerah
intron, dan semua exon akan disambungkan menjadi satu urutan gen utuh tanpa non-coding
area dan disebut sebagai mature mRNA. Pada tahap berikutnya, mRNA ini diproses lebih
lanjut pada proses translasi di dalam ribosom, dalam tiga tahapan pokok yaitu inisiasi sebagai
mengawali sintesis polipeptida dari kodon AUG yang ditranslasi sebagai asam amino metionin.

Pertumbuhan karakter menempuh reaksi-reaksi kimia yang kompleks. Reaksi


kimia selalu dilancarkan oleh enzim dimana enzim adalah protein. Oleh karena itu sintesa
protein menentukan karakter. RNA diperlukan dalam proses sintesa protein
untuk membawa informasi yang dibawa oleh gen ke tempat sintesis protein dalam
sitoplasma.

Replikasi DNA terjadi di dalam sel saat persiapan untuk proses pembelahan sel, baik mitosis
maupun miosis. Tanpa replikasi, sel-sel anak tidak akan menerima kumpulan informasi yang
dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan. Proses transkripsi membentuk rantai RNA, yaitu
salinan dari segmen DNA yang terbentuk.

Sebagian molekul RNA yang terbentuk terlibat dalam beragam proses biokimia, sisanya
digunakan dalam translasi informasi RNA menjadi protein.

Tahapan sintesis protein adalah :

1. Pencetakan RNA-m melalui proses transkripsi.

2. Penterjemahan informasi genetis berupa urutan asam amino melalui proses


translasi. prosesnya :

· replikasi : yang terjadi seperti pada sel membelah waktu mitosis

· transkripsi :informasi genetic pada DNA, di salin oleh mRNA


· translasi : mRNA ke sitoplasma ke reticulum

Anda mungkin juga menyukai