CSTR
CSTR
CSTR
Kondisi Operasi
= 333848,70 in3
keterangan :
ts = tebal shell (in)
P = tekanan desain (32,77 psi)
f = max allowable stress bahan (18750 psi)
D = inside diameter od shell (58,65 in)
C = faktor korosi = 0,125 in/10 tahun
E = welded joint efficiency (0,8) (Brownell and Young hlm 350)
t = 0,189 in
diambil tebal standar 0,25 in (Brownell and Young hlm 350)
Tebal tangki = 0,25 in maka diameter dalam (ID) shell sebenarnya menjadi :
..
tH = +C (Pers. 7.77 Brownell)
2.(.0,2.)
Tipe joint yang dipilh adalah double welded butt joint tanpa
diradiografi dan tanpa stress relieve max efficiency
berdasarkan tab.13.2 hal 254, brownell and Young.
t = 0,238in
H = Hs + (2.OA)
= 2,58 m + (2x0,3063 m)
= 3,1926 m
6. Perancangan Pengaduk
Desain = dilengkapi dengan 4 buah baffle
Berdasarkan buku chemical Process Equpment (Stanley M. Walas, hlm 288)
untuk pemilihan pengaduk diketahui bahwa :
Untuk fluida dengan viskositas rendah digunakan pengaduk dengan tipe
marin propeller degan 3 blade
Rangcangan pengadukan ini didasarkan pada tipe impeller marine dengan
3 blades, menggunakan 4 baffle seperti kurva 15 pada fig.477 Brown hlm
507. Berdasarkan similaritas geometris diambil nilai :
1. Rasio diameter tangki dan diameter impeller : Dt/Di = 3
Dt = diameter dalam tangki = 58,65 in = 1,490 m
Di = diameter impeller = Dt/3 = 56,85/3
= 18,95 in
= 0,4813 m
2. Rasio tebal blades dan diameter impeller: tebal blade/Di = 0,2
Tebal blade = 0,2 x 0,4813 m = 0,09626 m
3. Rasio lebar baffle dan diameter i = W/Di = 0,1
Lebar baffle (W) = 0,1 Di = 0,1 x 0,4813 = 0,0481 m
Offset bottom (tinggi sekat dari dasar tangki)
Offset bottom = Di/2 = 0,745 m (Wallas, hlm 288)
Offset Top (tinggi sekat dari permukaan cairan)
Offset top = W/6 = 0,0481/6 = 0,008 m (Wallas hlm 288)
4. Rasio tinggi impeller dari dasar tangki dan diameter impeller =
Zi/Di=1
Zi = Di = 0,4813 m
6.1 Perhitungan Jumlah Impeller
a. Menentukan Tinggi Cairan di Tangki
Cairan menempati bagian bawah tangki berbentuk torispherical dan
di shell berbentuk silinder.
Vcairan = Vcairan pada silinder + V cairan pada bagian bawah
V bagian torispherical = 0,1452 m3
V cairan = 4,559 m3
Sehingga di silinder = 4,559 m3 0,1452 m3
= 4,4138 m3
V cairan = 1/4 .. ID2.h
4,4138 m3= 1/4 x3,14 x 1,49 2 h
h = 2,533 m
Tinggi cairan = H cairan di silinder + (Hcone tebal cone)
H cone = 12,058 in th
= 11,808 in = 0,300 m
ZL = tinggi cairan didalam tangki
= 2,533 m + 0,300 m
= 2,233 m
b. Jumlah impeller
Berdasarkan similaritas geometris, rasio tinggi cairan dan diameter
tangki ZL/Dt = 1,500 m
Untuk cairan dengan viskositas <25000 cp dan ZL/Dt = 1,500
didapatkan jumlah impeller = 2 (wallas hlm 288)
6.2 Menentukan Kecepatan Pengaduk
a. Menentukkan Kecepatan Pengadukan
2
={ } (. 345)
2 600
2
Maka : ={ }
2 600
14,024 1,579 2
={ }
2 1,579 600
= 2386,48 = 39,77
b. Menentukan Bilangan Reynold (Re)
2
NRe =
Dimana :
N = kecepatan pengaduk
Di = diameter Impeller (pengaduk) = 0,4813m = 1,579 ft
= densitas campuran = 1547,122 kg/m3 = 96,584 Ib/ft3
= viskositas campuran = 15,8837 cp = 0,01068 Ib/ft.s
maka :
39,771,5792 96,684
Re= = 58347,11
0,01068
0,8896,58439,773 1,5793
P = 32,2
Ditentukan tinggi jaket (Hj) sama dengan tinggi cairan dalam reaktor yaitu
= 2,233 m maka diameter jaket = Dj
Vj = 4 2
4 7,315 0,5
= [ ] = 2,0429
2,233
2,04291,490
Tebal jaket = Tj = = = 0,27645 = 10,88
2 2