Revisi Inovasi CBR (1) Dwi
Revisi Inovasi CBR (1) Dwi
Revisi Inovasi CBR (1) Dwi
Nim : 36151012
Jur/Sem : PGMI 5/ V
MK : Inovasi Pendidikan
Kelemahan
Dilihat dari segi penulisannya di dalam buku tersebut masi terdapat kata-kata yang
kurang dimengerti oleh sipembeca dikarenakan banyak mengunakan kata-kata
ilmiah sulit untuk dimengerti.
Di buku ini pada halaman 108 dengan judul Kurikulum 2013, tidak menjelaskan
tentang apa definisi dari kurikulum 2013 sementara pada buku lain di jelaskan
bahwa definisi dari kurikulum 2013 adalah masalah pendekatan pembelajarannya.
Selama ini, pendekatan yang digunakan adalah materi. Jadi materi di berikan pada
anak didik sebanyak-banyaknya sehingga mereka menguasai materi itu secara
maksimal. Bahkan demi penguasaan materi itu, drilling sudah diberikan sejak awal,
jauh sebelum siswa menghadapi ujian nasional. Dalam pembelajaran seperti ini,
tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran yang dicapai lebih kepada aspek kgnitif
dengan menafikan aspek psikomotrik dan afektif (Mulyoto, 2013: 114-115).
REKOMENDASI
Rekomendasi untuk buku ini mencakup tentang isi buku di dalam buku ini
tidak dicantumkan tentang pengertian Karakteristik sementara pada buku lain
dicantukan pengertian karekteristik pada buku (Abudin Nata, 2011: 122)
Karakteristik berasal dari bahasa Inggris character, yang berarti watak, karakter
dan sifat. Selanjutnya kata ini menajadi Karakteristik yang berarti sifat yang khas
yang membedakan antara satu dan lainnya. Untuk itu disarankan kepada penulis
untuk melakukan kajian buku ini lebih lanjut agar dilaksanakan dengan lebih baik.
Pengertian inovasi pada buku Inovasi Pendidikan ini menjelaskan bahwa
pengertian inovasi pendidikan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh
individu atau organisasi, mulai sadar tahu adanya inovasi sampai menerapkan
(implementasi) inovasi pendiidkan (Saud, 2015:45). Pendapat tersebut sangat
berbeda dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Ibrahim, 1988: 51), adapun
inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk
memecahkan masalah pendidikan. Dengan kata lain, inovasi pendidikan adalah
suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai sesuatu hal yang
baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil invensi
maupun diskoveri untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah
pendidikan.
Kelebihan buku ini ialah mampu menjadi sumber referensi dan memudahkan
pembaca di bidang kekuatan teknologi digital dan keterampilan dalam Inovasi
pendidikan. Sedangkan bahasa yang digunakan dalam buku ini adalah bahasa
Inggris.
Pada buku ini di jelaskan di Chapter 3 tentang Digital Technologies in Education
bahwa kebijakan pendidikan perlu mencerminkan fakta bahwa komputer dan
internet ada semakin banyak ditemui di kehidupan sehari-hari. Bab ini
mempertimbangkan potensi dan dampak aktual teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) terhadap pengajaran dan belajar. Ia menemukan bahwa antara
tahun 2003 dan 2012, siswa di seluruh dunia memiliki mendapatkan akses lebih
besar ke komputer di sekolah, meski intensitas dan ragamnya penggunaan
bervariasi antar negara. Ini mengkaji faktor-faktor yang mendorong guru untuk
lebih memanfaatkan TIK di kelas dan apa yang menahan mereka kembali, dan
terlihat pada keterampilan pemecahan masalah TIK guru dalam kaitannya dengan
teman sebayanya di luar pendidikan. Akhirnya, mempertimbangkan apakah
investasi teknologi, atau penggunaan komputer oleh siswa dan Internet, terkait
dengan peningkatan hasil pendidikan.
Ini akan sangat berpengaruh pada kemajuan pendidikan di masa depan bahwa untuk
mengerjakan suatu pelajaran tidak dibutuhkan lagi buku akan tetapi hanya
menggunakan Komputer saja untuk mencari suatu pelajaran.
Kelemahan
Kekurangan buku ini belum memberikan informasi secara lengkap dan mendalam,
dan isi pada buku ini juga terlalu singkat (praktis).
Pada buku ini halaman 13 menjelaskan bahwa baru-baru ini Strategi inovasi
nasional mencakup ketentuan untuk lebih banyak inovasi di sektor publik (seperti
Australia, Finlandia, Belanda, Norwegia dan Kerajaan Inggris). Demografis
tekanan, meningkatnya permintaan akan layanan pemerintah, ekspektasi
masyarakat yang lebih tinggi dan Kendala fiskal yang semakin ketat berarti sektor
publik membutuhkan solusi inovatif meningkatkan produktivitas, mengandung
biaya dan meningkatkan kepuasan masyarakat.
Hal ini sangat jauh berbeda yang disampaikan pada buku yang Inovasi pendidikan
yang Pertama disini pada halaman 47 Bab IV tentang Strategi dan Model Inovasi,
menjelaskan bahwa Strategi Inovasi memiliki 4 jenis (Saud, 2015: 63). Keempat
jenis strategi inovasi tersebut yaitu:
1. Strategi Fasilitatif
Pelaksanaan program perubahan sosial dengan menggunakan strategi
fasilitatif artinya untuk mencapai tujuan perubahan sosial yang telah
ditentukan, diutamakan penyediaan fasilitas dengan maksud agar program
perubahan sosial akan berjalan dengan mudah dan lancar.
2. Strategi Pendidikan
Dengan menggunakan strategi pendidikan berarti untuk mengadakan
perubahan sosial dengan cara menyampaikan fakta dengan maksud orang
menggunakan fakta atau informasi itu untuk menentukan tindakan yang
akan dilakukan. Dengan dasar pemikiran bahwa manusia akan mampu
untuk membedakan fakta serta memilihnya guna mengatur tingkah lakunya
apabila fakta itu ditunjukkan kepadanya.
3. Strategi Bujukan
Program perubahan sosial dengan menggunakan strategi bujukan artinya
untuk mencapai tujuan perubahan sosial dengan cara membujuk agar
sasaran perubahan (Klien), mau mengikuti perubahan sosial yang
direncanakan. Sasaran perubahan diajak untuk mengikuti perubahan dnegan
cara memberikan alasan, mendorong, atau mengajak untuk mengikuti
contoh yang diberikan.
Strategi bujukan dapat berhasil berdasarkan alasan yang rasional,
pemberian fakta yang akurat, tetapi mungkin juga justru dengan fakta yang
salah sma seklai (rayuan gombal). Tentu saja yang terakhir ini hasilnya tidak
akan tahan lama bahkan untuk selanjutnya akan merugikan.
4. Strategi Paksaan
Pelaksanaan program perubahan sosial dengan menggunakan strategi
paksaan artinya dengan cara memaksa klien (sasaran perubahan) untuk
mencapai tujuan perubahan. Penerapan strategi paksaan ini dipengaruhi
berbagai faktor antara lain: 1. Katatnya pengawasan yang dilakukan
pelaksana perubahan terhadap klien. 2. Tersedianya berbagai alternatif
untuk mencapai tujuan perubahan. 3. Ketersediaan dana untuk menunjang
pelaksanaan program, mislanya untuk memberi hadiah kepada klien yang
berhasil atau menghukum yang tidak mau dipaksa.
REKOMENDASI
Buku ini berpendapat bahwa inovasi dalam bindang pendidikan, seperti di
semua sektor ekonomi dan masyarakat sangat penting untuk membawa perubahan
kualitatif, berbeda dengan kuantitatfi belaka ekspansi yang telah kita lihat sejauh
ini. Hal ini kana menghasilkan efiensi dan hasil yang lebih baik dalam kualitas dan
kesetaraan kesempatan belajar.
Hal ini berbeda dengan buku yang pertama, di buku pertama Inovasi
Pendidikan menggambil 3 Referensi dari Buku lain yang pertama, menurut
Ekosusilo dan Kasihadi (1988: 92) inovasi pendidikan merupakan perubahan
pendidikan yang didasarkan atas usaha-usaha sadar, terencana, berpola dalam
pendidikan yang bertujuan untuk mengarahkan, sesuai dengan kebutuhan yang
dihadapi dan tuntutan zamanya. Dalam inovasi pendidikan, gagasan baru sebagai
hasil pemikiran kembali haruslah mampu memcahkan persoalan yang tidak
terpecahkan oleh cara-cara tradisional. Pendapat yang kedua, Rusdiana (2014: 46)
menjelaskan inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam
pendidikan, dalam hal ini mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen
sistem pendidikan baik dalam arti sempit yaitu lembaga pendidikan maupun arti
luas yaitu sistem pendidikan nasional. Sedangkan pendapat yang ketiga/terakhir,
Saud (1015: 6) menjelaskan inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru
dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya. Serta sengaja diusahakan
untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.