Obat Antipiretik
Obat Antipiretik
Obat Antipiretik
Antipiretik adalah obat-obat atau zat-zat yang dapat menurunkan suhu badan pada keadaan
demam. Obat antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh yang tinggi atau hanya
menurunkan temperatur tubuh saat panas dan tidak berefektif pada orang normal. Pada umumnya
demam adalah suatu gejala dan bukan merupakan suatu penyakit tersendiri. Oleh sebab itu
pembahasan antipiretik secara khusus jarang ada, pada umumnya pembahasannya antipiretik ada
pada pembahasan obat anti nyeri (analgetika). Sebagai nantipiretik, obat mirip aspirin akan
menurunkan suhu badan hanya dalam keadaan demam. Walaupun keadaan obat ini
memperlihatkan efek antipiretik in vitro, tidak semua berguna sebagai antipeiertik karena bersifat
toksik bila digunakan secara rutin atau terlalu lama. Ini berkaitan dengan hipotesis bahwa COX
yang ada disentral otak terutama COX-3 dimana hanya parasetamol dan obat AINS lainnya dapat
D. Kontra indikasi pada obat antipiretik dimana pada segala penyakit yang menghasilkan
gejala demam. Sejumlah pedoman menyatakan bahwa obat antipiretik sebaiknya diberikan jika
demam lebih dari 38,5oC. Demam kurang dari 38,5oC. Sebaiknya jangan cepat-cepat diberi
obat, selain dapat menurunkan demam, sebagian besar obat-obat antipiretik tersebut juga
Selain menimbulkan demam dan nyeri ternyata prostaglandin berperan melindungi saluran
cerna. Senyawa ini dapat menghambat pengeluaran asam lambung dan mengeluarkan cairan
(mukus) sehingga mengakibatkan dinding saluran cerna rentan terluka, karena sifat asam
b. Gangguan hati(hepar)
Obat yang dapat menimbulkan hepar adalah parasetamol karena penderita gangguan hati
c. Reaksi obat
Penggunaan obat aspirin dapat menimbulkan reaksi alergi. Reaksi dapat berupa asma bronkial
d. Alergi obat, gatal-gatal, pusing, mual muntah, dan nyeri ulu hati.
1. Paracetamol
(sanbe) .
Paracetamol merupakan derivat-asetanilida, adalah metabolit dari fenasetin, yang dahulu banyak
digunakan sebagai analgetik, tetapi pada tahun 1978 telah ditarik dari peredaran karena efek
analgesik. Sifat antipiretik disebabkan oleh gugus aminobenzen dan mekanismenya diduga
berdasarkanefek sentral. Sifat analgesic parasetamol dapat menghilangkan rasa nyeri ringan
sampai sedang. Pada penggunaan oral parasetamol diserap dengan cepat melalui saluran cerna.
Kadar maksimum dalam plasma dicapai dalam waktu 30 menit sampai 60 menit setelah
pemberian, dapat diekskresikan melalui ginjal, kurang dari 5% tanpa mengalami perubahan dan
Indikasi:
Untuk nyeri dan demam. Khasiat paracetamol antara lain sebagai analgetik (nyeri ringan
sampai sedang) dan antipiretik tetapi tidak anti radang. Dewasa ini pada umumnya dianggap
sebagai zat anti nyeri yang paling aman, juga untuk swamedikasi (pengobatan mandiri).Nyeri
ringan sampai sedang termasuk dysmenorrhea, sakit kepala; pereda nyeri pada osteoarthritis dan
lesi jaringan lunak; demam termasuk demam setelah imunisasi; serangan migren akut, tension
headache.
Kontraindikasi :
Tidak boleh digunakan pada penderita dengangangguan fungsi hati berat, hipersensitif
dehidrogenase.
Pemberian harus berhati-hati pada pasien dengan gangguan ginjal serta penggunaan jangka lama
Harap ke dokter bila gejala demam belum sembuh dalam waktu 2hari atau rasa sakit tidak
Efek samping jarang terjadi antara lain reaksi hipersensitivitas dan kelainan darah. Pada
penggunaan kronis dari 3-4 gram sehari dapat terjadi kerusakan hati, pada dosis 6 gram
mengakibatkan necrosis hati yang tidak reversibel. Dosis besar menyebabkan kerusakan fungsi
hati.Wanita hamil dapat menggunakan parasetamol dengan aman, juga selama laktasi walaupun
a. Oral 2-3x sehari 0,5-1 gram, maximum 4 gram per hari, pada gangguan kronis maksimum 2,5
gram per hari, anak-anak 4-6x 10mg/kg BB, yakni rata-rata usia 3-12 bulan 60mg, 1-4 tahun
b. Rectal 20mg/kg setiap kali, dewasa 4x sehari 0,5-1 gram. Anak-anak usia 3-12 bulan 2-3x
120mg, 1-4 th 2-3x 240mg, 4-6 th 4x 240mg, dan 7-12th 2-3 x 0,5 g.
Cara penyimpanan dalam wadah tertutup rapat, dapat terlindung dari cahaya.
2. Asam Asetilsalisilat
Asetosal adalah obat anti nyeri tertua (1899), yang sampai kini paling banyak digunakan di
dunia. Zat ini juga berkhasiat anti-demam kuat. Komposisi dari obat asam asetilsalisilat yaitu
tiap tablet mengandung asam asetilsalisilat 100mg . Cara kerja obat asam asetilsalisilat bekerja
dengan mempengaruhi pusat pengatur suhu di hipotalamus sehingga dapat menurunkan demam,
Indikasi:
Dapat menurunkan demam, meringankan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri otot.
Kontraindikasi:
Anak-anak kecil yang menderita cacar air atau flu sebaiknya jangan diberikan asetosal
melainkan parasetamol, karena beresiko terhadap syndrom grey yang berbahaya. Syndrom ini
triwulan terakhir dan sebelum persalinan, karena lama kehamilan dan persalinan dapat
Pada nyeri dan demam oral dewasa 4x 0,5-1g setelah makan, maksimum 4g sehari, anak-anak
sampai 1th 10mg/kgBB 3-4x sehari, 1-12th 4-6x, diatas 12th4x 320-500mg, maksimum 2g per
hari
Rectal dewasa 4x 0,5-1gr, anak-anak sampai 2th 2x 20mg/kgBB, diatas 2th 3x 20mg/kg BB.
Efek samping:
Efek samping yang paling sering terjadi berupa iritasi mukosa lambung dengan resiko tukak
lambung dan perdarahan samar. Penyebabnya adalah sifat asam dari asetosal, yang dapat
Pada dosis besar, faktor lain memegang peranan yakni hilangnya efek pelindung dari prostasiklin
terhadap mukosa lambung. Selain itu asetosal menimbulkan efek –efek spesifik, seperti reaksi
alergi kulit dan tinnitus (telinga mendengung) pada dosis lebih tinggi. Efek yang lebih serius
adalah kejang-kejang bronki hebat pada pasien asma meski dalam dosis kecil dapat
mengakibatkan serangan.
3. Asam mefenamat
Cara kerja obat itu sendiri yaitu asam mefenamat merupakan kelompok anti inflamasi non
steroid, bekerja dengan cara menghambat sintesa prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan
Indikasi :
Meredahkan nyeri ringan sampai sedang sehubung dengan sakit kepala, sakit gigi,
dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri otot dan nyeri sesudah operasi.
Pada dewasa dan anak-anak > 14 tahun dosis awal 500 mg, selanjutnya 250 mg setiap 6 jam
sesuai kebutuhan.
Jangan digunakan lebih dari 7 hari atau melebihi dosis yang dianjurkan kecuali atas petunjuk
dokter
Sistem pencernaan terasa mual, muntah, diare dan rasa sakit pada abdominal
Pada sistem saraf akan terasa ngantuk, pusing, penglihatan kabur dan insomnia.
Cara penyimpanannya dapat disimpan pada suhu kamar (25-30)OCdan tempat kering serta
4. Praxion
Praxion adalah obat untuk menurunkan demam, meringankan rasa sakit pada keadaan sakit
Komposisi :
ambang rangsangan rasa sakit, sedangkan antipiretik diduga bekerja langsung pada pusat
Kontra indikasi
1-2 tahun dosis 60-120 mg ( alat tetes 0,6 ml-1,2 ml) 3-4 kali sehari atau sesuai petunjuk dokter.
Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak menghilang, segera
Penggunaan obat ini penderita mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan kerusakan hati.
Efek samping pada penggunaa obat jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan