Penentuan Kadar Glukosa Darah
Penentuan Kadar Glukosa Darah
Penentuan Kadar Glukosa Darah
( METODE SPEKTOFOTOMETRI )
I. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar gula darah dengan menggunakan
metode spektofotometri.
II. Prinsip
Glukosa ditentukan setelah oksidasi enzimatis dan adanya glukose oksidase. H 2O2(Hidrogen
Peroksida) yang terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4 – amino phenazone dan katalis
peroksidasi membentuk quinoneimine yang berwarna violet.
III. Reaksi
Glukosa + O2 + H2O GOD asam – glukosat + H2O2
2 H2O2 + 4 – amino phenazone + phenol POD quinoneimine + 4 H2O
VIII. Pembahasan
Pada pratikum kali ini, pemeriksaan glukosa darah yang menggunakan metode
spektofotometri. Menurut Syabatini ( 2010 ), spektofotometri merupakan suatu metode
analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur
larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator
prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube. Spektofotometri dapat dianggap sebagai
perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi.
Dari pemeriksaan kadar glukosa darah dengan menggunakan metode spektofotometri,
hasil pemeriksaan kadar glukosa darah pada kelompok sembilan sebesar 16 mg/dl dan 132
mg/dl dengan rata – rata 74 mg/dl untuk sampel C ( perempuan ). Berdasarkan nilai
normalnya 60 – 120 mg/dl pada sesaat dan 50 – 100 mg/dl saat puasa. Dari data tersebut,
pada pemeriksaan sampel darah C ( perempuan ) tergolong normal. Hanya saja pada
percobaan pertama kadar nilai glukosa dalam darah terlalu rendah. Nilai kadar glukosa dalam
darah ini bisa sangat rendah terjadi karena saat pengambilan serum darah kurang atau sangat
sedikit yang digunakan dalam percobaan.
Glukosa dapat ditentukan kadarnya secara enzimatik, misalnya dengan penambahan
enzim glukosa oksidase ( GOD ). Prinsip metode kerja pada pratikum ini adalah metode
enzimatik yang dibantu enzim – enzim contohnya katalase ( reaksi Hantz ) dan peroksidase
( reaksi trinder ). Pereagen yang digunakan menggunakan pereagen GOP – PAP. Absorbansi λ
dan warna absorbansi metode enzimatik intensitasnya pada λ= 546 nm dengan warna merah (
dari H2O2 yang terbentuk + peroksidase ). Dengan prinsip dasar glukosa dioksidasi oleh
oksigen dengan katalis enzim glukosa oxidase (GOD) akan membentuk asam glukonik dan
hidrogen peroksida (H2O2 ). Dengan adanya oksigen, glukosa dioksidasi oleh enzim menjadi
asam glukuromat disertai pembentukan H2O2. Enzim peroksidase ( POD )
mengakibatkan H2O2 membebaskan O2 yang mengoksidasi akseptor kromogen yang sesuai
serta memberikan warna yang sesuai pula. Kadar glukosa darah ditentukan berdasarkan
intensitas warna yang terjadi, diukur secara spektofotometri. Hidrogen peroksida akan
bereaksi dengan 4-amino antipyrin dan fenol dengan katalis peroksidase ( POD ) membentuk
quinoneimine dan air. Quinoneimine ini merupakan indikator yang menunjukkan kadar
glukosa dalam darah.
Bila kadar glukosa dalam darah melebihi atau kurang dari batas normal maka sistem
metabolisme dalam tubuh akan terganggu. Glukosa darah dapat bertambah setelah kita makan
makanan sumber karbohidrat, namun kira – kira 2 jam setelah itu, jumlah glukosa darah akan
kembali pada keadaan semula. Salah satu contoh penyakit yang disebabkan oleh kelainan
kadar glukosa darah, yaitu diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan penyakit yang
timbul karena suatu gangguan dari penkreas, yaitu organ tubuh yang biasa menghasilkan
insulin dan sangat berperan dalam metabolisme glukosa bagi sel tubuh. Seseorang yang
terkena diabetes melitus selalu ditandai oleh naiknya kadar gula darah ( hiperglikemia ) dan
tingginya kadar gula dalam urine. Pada orang yang menderita diabetes melitus, jumlah
glukosa darah lebih besar dari 130 mg per 100 mL darah.
IX. Kesimpulan
Pemeriksaan kadar glukosa dalam darah dilakukan dengan uji spektofometri. Hasil
pemeriksaan kadar gula dalam darah sampel C yaitu 16 mg/dl dan 132 mg/dl, dengan rata –
rata 74 mg/dl dan termasuk kategori normal. Pengetahuan tentang kadar gula dalam darah
sangat penting untuk metabolisme tubuh.
X. Daftar Pustaka
Beck, Mary.E. 2011. Ilmu Gizi dan Diet, Hubungannya dengan Penyakit – Penyakit Perawatan dan Dokter.
Yogyakarta : Andi Yogyakarta
Dawn B, Marks. 2000. Dasar – Dasar Kimiawi dan Biologis Biokimia. Dalam : Biokimia Kedokteran Dasar.
Jakarta : EGC
Ganong, WF. 1994. Fisiologi Kedokteran Edisi 14. Jakarta : EGC
Murray, RK. 2003. Harper’s Biochemistry. Edisi ke – 25. Karolina SK, penerjemah. Jakarta : EGC
Syabatini, Annisa. 2010. Analisa Campuran Dua komponen Tanpa Pemisahan dengan Spektofotometer.
Pontianak : UNLAM Pres
LAPORAN
PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN
KADAR
GLUKOSA DARAH
LAPORAN PRAKTIKUM
1. PENDAHULUAN
a. Tujuan
i. Mengetahui kadar gula dala darah dengan
metode spektofotometer
b. Prinsip
Glukosa ditentukan setelah dioksidasi enzimatik dengan
adanya glukosa oksidase. Hidrogen peroksida yan
terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4-aminophenazone
dengan katalis peroksidase membentuk quinoneimine yang
berwarna merah violet.
1. TINJAUAN PUSTAKA
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut
dekstrosa, karena mempunyai sifat dapat memuta cahaya
terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, glukosa terdapat dala
buah-buahan dan madu lebah. Darah manusia normal
mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi tetap,
yaitu antara 70 – 100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah
dapat bertambah setelah kita makan-makanan sumber
karbohidrat, namun kira-kira 2 jam setelah itu, jumlah
glukosa darah akan kembali pada keadaan semula. Pada
penderita diabetes melitus, jumlah glukosa darah lebih
besar dari 130 mg per 100 ml darah ( Podjiadi, 1994).
1. HASIL PENGAMATAN
a. Hasil pengamatan kadar glukosa darah
Ditambah dengan
reagen warna
Plasma A glukosa 1 µl
( 1000 ml) +reagen
warna
6. B 83 77 80 Normal
8. A 73 91 82 Normal
1. PEMBAHASAN
Gula darah adala istilah yang mengacu kepada tingkat
glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah atau
tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh.
Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber energi
untuk sel-sel tubuh. Meskipun disebut sebagi gula darah,
selain glukosa, ditemukan juga jenisjenis gula lainnya,
seperti glukosa dan galaktosa. Namun demikian, hanya
tingkatan glukosa yang diatur insulin.
1. KESIMPULAN
a. Hasil pengamatan pada praktikum kali ini adalah
kadar glukosa darah sewaktu pada sampel A dengan
rata-rata 129mg/dl, tidak normal.
b. Pemeriksaan gula darah sewaktu tidak akurat
dibandingkan dengan gula darah puasa.
1. DAFTAR PUSTAKA
Anonim¹. 2010. Analisis Kadar Glukosa dalam Darah.
Diakses dari http://sangbintang.wordpress.com. Tanggal 6
April 2013 pukul 14.10 WIB
Anonim². 2010. Gula Darah. Diakses
dari http://laporanbiokimiadarah.blogspot.com. Tanggal 6
April 2013 pukul 15.03 WIB
Girindra, A. 1989. Biokimia Patologi. Bogor : ITB